Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 MIND MAP SEBAGAI ALTERNATIF INOVASI PEMBELAJARAN BIOLOGI Wiwit Yuni Kurniawati, M. Pd A. Pendahuluan Dalam proses pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap ketercapaian pemahaman siswa. Tentunya semua metode pembelajaran yang pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Terlepas dari semua itu, metode pembelajaran yang sering diterapkan oleh guru-guru kita saat ini adalah cenderung untuk hanya mengaktifkan salah satu sisi otak siswa saja. Karena pada hakekatnya otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan. Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda. Otak kiri bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata, angka dan daftar. Sementara otak kanan bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan. Sebagaimana dua kaki dan tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua pasang organ tersebut bekerja dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan jauh lebih optimal dibandingkan dengan jalan satu kaki. Demikianlah perumpamaannya dengan otak kita. Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang dominan otak kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana dasyatnya otak manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan. Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara efektif, maka mereka akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Bukan hanya itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang ketimbang mereka harus menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Inovasi pembelajaran pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kedua belah sisi otak manusia tersebut adalah MIND MAP (Peta Pikiran). 137 Wiwit Yuni Kurniawati, Mind Mapp sebagai … B. Sekilas tentang Mind Map Mind Map ditemukan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog berkebangsaan Inggris pada awal 1970-an. Tony Buzan terilhami oleh pengalamannya pada saat beliau masih kuliah yang juga dialami oleh sebagian besar teman-temannya, dimana beliau dan teman-temanya itu merasakan kesulitan-kesulitan dalam belajar. Mereka sering mengalami ketinggalan mencatat, lupa dengan pelajaran yang baru diajarkan, kesulitan menangkap inti dari pelajaran, lambat dalam membaca, dan sebagainya. Pengalaman dan kesulitan pada saat kuliah ini kemudian menemukan solusinya setelah Tony Buzan mempelajari perkembangan mutakhir dari bidang ilmu neuroscience, seperti karya dari Roger S. Sperry, seorang pemenang Nobel karena temuan tentang kompetensi otak, yang menyimpulkan bahwa ternyata otak kita terdiri dari dua belahan (hemisphere), yakni otak kiri dan otak kanan dengan kompetensi yang berbeda. Otak kiri memiliki kompetensi lebih ke akademik, seperti logika, bahasa, matematika, sekuensial, struktural dan analitis. Sementara otak kanan memiliki kompetensi lebih ke ritmik, visual, imajinatif, intuitif, kreativitas, dan sintesis. Neuroscientist lain yang temuannya berpengaruh pada konsep mind map adalah Robert Ornstein, yang memaparkan struktur otak manusia yang terdiri dari Bern Sterm (Otak Reptil), Limbic Systam (tempat emosi), dan Neocortex (tempat berpikir), serta bagaimana otak manusia bekerja. Tidak kalah pentingnya adalah pengetahuan yang lebih detil tentang morfologi sel syaraf (neuron), komunikasi sel syaraf, jumlahnya yang sangat fantastis, yakni 100 M – 1 Trilyun Neuron, serta perilakunya pada saat otak kita sedang bekerja (berpikir, mengingat, membaca, menulis, bekerja). Berdasarkan itu, Tony Buzan mengembangkan sebuah teknik mencatat, yang kemudian disebutnya dengan Mind Map. Bentuk Mind Map serupa dengan bentuk sebuah sel syaraf, dimana topik utama adalah inti sel, kemudian cabang-cabang dari topik utama tadi adalah dendrit-dendrit dan akson-akson yang keluar dari inti sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. 138 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 Mind Map merupakan istilah teknik pemetaan pikiran untuk membantu membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih "tersembunyi". Pemetaan pikiran ini akan melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan, yaitu otak kanan dan otak kiri. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind Mapping merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008) Dalam konteks metode berpikir, Mind Map adalah cara alternatif bagaimana kita berpikir. Sementara ini, banyak dari kita berpikir secara linear dengan cara mendaftar, merunut, menganalisis, berlogika, ketika memikirkan satu masalah pokok. Kenapa ada dua alternatif memikirkan masalah? Dua alternatif ini bukan sesuatu yang muncul akibat dari hasil selera subyektif kita saja sebagai pemikir, melainkan berdasarkan pada pertimbangan objektif tentang dua bagian otak. Otak adalah salah satu bagian dari otak manusia. Otak memiliki dua bagian dengan dua fungsi berbeda.Orang menyebut bagian pertama dengan otak kanan dan lainnya dengan otak kiri. Kenapa kita sering berpikir linear? Karena kita sedang memanfaatkan fungsi otak kiri. Barangkali, karena kita jarang memanfaatkan fungsi otak kanan, akibatnya kita jarang berpikir 139 Wiwit Yuni Kurniawati, Mind Mapp sebagai … tidak linier. Setelah penelitiannya tentang cara kerja otak kanan secara khusus, Tony Buzan mau mengajak kita berpikir dengan cara berbeda. Sebuah cara yang memaksimalkan potensi otak kiri dan kanan secara sinergis. Tidak seperti otak kiri yang cenderung linear, otak kanan cenderung memencar, bercabang-cabang dalam kreasi, nyaman dengan warna-warna, gambar, dan yang paling penting suka memandang masalah secara holistik: secara kesuluruhan masalah mulai pohon, cabang utama sampai sub cabang. Menangkap cara kerja otak kanan ini, Toni Buzan justru ingin menawarkan kepada kita, kenapa kita tidak berpikir dengan memanfaatkan kedua potensi akal ini secara sinergis? Pasti akan mengantarkan kepada kepada sebuah hasil pemikiran yang berbeda dan lebih berkualitas. Sebuah pemikiran yang didorong oleh satu mesin, otak kiri saja, akan berbeda apabila didorong oleh dua mesin sekaligus. Cara berpikir secara sinergis dengan memanfaatkan kekuatan dua bagian otak sekaligus harus ditemukan, inilah prinsip yang melandasi analisa Toni Buzan terhadap fungsi akal. Kalau sementara ini kita lebih banyak menggantungkan semua aktifitas berpikir kita pada bagian kiri otak kita, sekarang Tony Buzan mengajak untuk melibatkan peran bagian kanan otak kita pada saat yang sama di saat memikirkan satu masalah. Tony akhirnya berhasil mengidentifikasi cara yang paling tepat menggabungkan peran kedua bagian otak ini sekaligus. Cara ini disebutnya dengan metode Mind Map. Cara berpikir yang disebut Tony dengan Mind Map ini adalah cara alamiah kita berpikir, bukan cara yang kita buat-buat lalu kita desakkan kepada akal kita untuk memanfaatkannya. Cara asing yang dipaksakan kepada akal tidak akan pernah berhasil, karena tidak begitu akal bekerja. Biarkan akal yang menyarankan kepada kita bagaimana memaksimalkan potensi dirinya dengan cara yang justru dia rekomendasikan secara alamiah kepada kita. Kita tidak perlu menemukan cara berpikir secara terbalik: kita merumuskan cara berpikir tanpa melibatkan apa kata akal, lalu kita berikan cara itu kepada akal kita untuk diandalkan dalam memikirkan setiap masalah. Karena itu, metode Mind Map, menurut pengakuan Tony, adalah cara paling alamiah untuk bagaimana kita memikirkan suatu masalah. Mind Map akan menyempurnakan apa yang kurang pada cara berpikir linear. Bagaimana caranya? Pertama-tama kita harus mendata bagaimana karasteristik otak kiri dan kanan memikirkan 140 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 sesuatu, lalu kita akan memanfaatkan semua karasteristik dari kedua otak tersebut dengan manggabung, mencampur, melebur keduanya dalam satu metode, satu cara saja yang dapat mengakomodasi kedua karasteristik kedua otak tersebut. Kita tidak akan menggunakan otak kiri dengan satu metode berpikir, dan otak kanan dengan metode lainnya. Cara menggunakan kedua bagian otak secara terpisah berarti tidak sinergis: suatu yang bukan tujuan dari metode Mind Map. Mind Map mau menawarkan sebual alternatif cara berpikir yang lebih spektakuler: menggabungkan kemampuan kedua otak dalam satu metode, tidak perlu dua metode terpisah untuk dua bagian otak.Kalau kita hanya berpikir linear dengan seperti kegiatan merunut, mendaftar, menganalisa dan sederetan cara berpikir linear lainnya, hanya otak kiri yang bekerja. Kalau kita hanya pandai berpikir dengan bermain imajinasi, irama, warna dan pemahaman holistik, hanya otak kanan yang bekerja. Nah, di sini Mind Map mau memainkan perannya. Mind Map ditemukan sebagai satu metode yang mencampur kedua keunikan cara bekerja dalam dua bagian akal sekaligus. Dengan sekali berpikir menggunakan metode Mind Map, kedua bagian akal berfungsi seimbang dan sama baiknya. Berpikir sinergis mengaktifkan semua fungsi dua bagian akal sekaligus itulah tujuan metode Mind Map. Supaya cara kerja Mind Map semakin jelas buat kita semua, kita akan mendaftar terlebih dahulu karasteristik cara kerja otak kanan dan otak kiri. Berikut ini karasteristik otak kiri: kata-kata, logika, angka, urutan, daftar, dan analisis. Dan berikut ini karasteristik otak kanan: imajinasi, berirama, kesadaran ruang, melamun, warna, dimensi, dan melihat secara holistik. Sekarang mampukah cara berpikir Mind Map mengumpulkan semua karasteristik itu dalam satu cara dan gaya berpikir? Mind map adalah cermin eksternal pemikiran radiasi atau alami sendiri difasilitasi oleh proses grafis yang kuat, yang menyediakan kunci universal untuk membuka potensi dinamis otak. Karakteristik mind mapping: 1. Gagasan utama, subjek atau focus mengkristal dalam gambar pusat 2. Tema utama memancar dari citra sentral sebagai “cabang” 3. Cabang-cabang terdiri dari gambar kunci atau keyword ditarik atau dicetak pada baris terkait 141 Wiwit Yuni Kurniawati, Mind Mapp sebagai … 4. Topik yang kurang penting direpresentasikan sebagai ranting cabang yang relevan. 5. Cabang-cabang membentuk struktur nodal terhubung C. Cara Membuat Mind Mapping Membuat peta pikiran sangatlah mudah dan efektif, dapat meringkas materi pelajaran berlembar-lembar menjadi hanya separuh lembar kertas. Yang harus kita lakukan adalah sambil membaca buku maka kita membuat pokok topik/tema yang akan kita buat mind map. Maka tema/topic tersebut akan menjadi sentra dan kemudian dibuat cabang-cabang pohon, seperti halnya jika kita menggambar cabang/dahan yang akan diisi dengan sub-sub tema dari tema besar. Dalam membuat mind map disarankan untuk dapat menggunakan pena/pensil berwarna dan usahakan membuatnya sekreatif dan seindah mungkin. Menurut Anton (2008) tentang beberapa hal penting dalam mind mapping: 1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah Ekologi. 2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama 3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan 142 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut. Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang “miskin warna”. 4. Gunakan huruf besar Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci 5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit. Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari. 6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema. Jika kita ingin mengajar tentang suatu tema di kelas dengan menggunakan mind map, maka sebaiknya minimal guru harus mempunyai tiga spidol/kapur dengan warna yang berbeda. Langkah awal adalah buat judul di tengah-tengah papan tulis, kemudian buatlah gambar background untuk menghias judul utama dalam mind map. Berilah warna pada tulisan atau background nya agar terkesan menarik. Setelah itu tariklah cabang-cabang yang berkesan untuk membuat sub judul, ingat dalam proses pembuatan ini meskipun memakan waktu untuk menghias papan tulis, jangan pernah abaikan siswa, ajak siswa 143 Wiwit Yuni Kurniawati, Mind Mapp sebagai … selalu berinteraksi dengan guru, sementara guru membuat mind map. Beberapa keuntungan apabila mengajar dengan menggunakan peta pikiran di antaranya adalah: Dapat mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri, karena mind map bekerja dengan gambar, warna dan kata-kata sederhana. Dapat menghemat catatan, karena dengan mind map bisa meringkas satu bab materi dalam setengah lembar kertas Pembelajaran terkesan lebih efektif, dan efisisien, karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara kerja dasar otak, yaitu tidak tersusun sistematis, namun lebih pada bercabang-cabang seperti pohon. Pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa yang pernah dipelajari. Dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan guru, karena siswa/guru akan terangsang untuk mebuat gambar-gambar atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik. Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya. Namun lebih kepada pemahaman dan kreatifitas untuk dapat menghungkan topic umum dengan subsub topic bahasan. Mind Mapping dan Penelitian tentang Ingatan Jangka Panjang. Proses Pemetaan Pikiran melibatkan kombinasi unik yakni antara citra, warna, dan pengaturan visual-spasial yang terbukti secara signifikan meningkatkan daya ingat jika dibandingkan dengan metode konvensional mencatat dan belajar dengan hafalan. MindMap sangat konsisten untuk dengan cabang berwarna-warni dan berbagai gaya tata letak untuk meningkatkan stimulasi Otak. • Penelitian oleh Toi (2009) menunjukkan bahwa Mind Mapping bisa membantu anak-anak mengingat kata-kata lebih efektif daripada menggunakan daftar, dengan perbaikan dalam memori hingga 32%. • Penelitian Farrand, Hussain dan Hennessey (2002) menemukan bahwa Pemetaan Pikiran meningkatkan memori jangka panjang dari informasi faktual di mahasiswa kedokteran sebesar 10%. Mereka melaporkan bahwa "Mind Maps menyediakan teknik belajar efektif bila diterapkan pada bahan 144 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 • tertulis" dan cenderung "mendorong tingkat yang lebih dalam pengolahan" untuk pembentukan memori yang lebih baik. Kaca dan Holyoak (1986) menemukan bahwa dengan mencantumkan dan menonjolkan cabang utama dalam pemahaman, seperti diberi tanda/warna awan, Anda menggunakan teknik yang dikenal sebagai chunking memori. Dimana karena keterbatasan Memori jangka pendek kita adalah rata-rata hanya mampu menyimpan tujuh hal informasi, maka dengan chunking dapat membantu kita menggunakan ruang penyimpanan lebih efektif dan lebih banyak. D. Mind Mapping dan Kreativitas Peta Pikiran benar-benar menjadi bukti untuk mendorong kreativitas dan memungkinkan untuk menghasilkan ide-ide baru dalam sesi brainstorming/urun pendapat. MindMap terbukti untuk mendorong komunikasi yang terbuka dalam grup brainstorming. Mind Mapping juga mencakup gambaran besar dan perpustakaan ikon untuk mengkatalisasi kreativitas. Tata letak ruang membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih baik dan membuat koneksi baru yang lebih terlihat sehingga Anda dapat membuat jumlah tak terbatas pemikiran, ide, link dan asosiasi pada setiap topik. • Sebuah studi oleh Al-Jarf (2009) membuktikan bahwa Pemetaan Pikiran menawarkan sebuah pendekatan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk menghasilkan, memvisualisasikan dan ide mengatur. Para siswa yang terlibat melaporkan bahwa alat Pemetaan Pikiran mendorong berpikir kreatif dan mereka menjadi lebih cepat untuk menghasilkan dan mengatur ide-ide untuk menulis mereka. • Menurut Margulies (1991), sebelum anak-anak belajar bahasa, mereka memvisualisasikan foto dalam pikiran mereka yang terkait dengan konsep. Sayangnya, setelah anak-anak dilatih untuk menulis kata-kata hanya dalam satu warna, di atas kertas bergaris, saluran kreatif dan fleksibilitas mental mereka berkurang. Menggunakan gambar, seperti Peta Pikiran, kreativitas ini terus bersemangat. E. Mind Map dan Pembelajaran Biologi Biologi pada hakekatnya merupakan hasil dari proses analisa tentang fenomena alam yang berkaitan dengan makhluk hidup. Dalam keilmuannya biologi memiliki konten yang sangat luas 145 Wiwit Yuni Kurniawati, Mind Mapp sebagai … dengan materi yang padat. Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study) bahwa ruang lingkup biologi meliputi objek biologi berupa kingdom (plantae, animalia, protista, fungi, archebacteria, eubacteria). Ditinjau dari tingkat molekul yaitu virus, sel, jaringan, organ, system organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, biosfer. Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi adalah objek kajian berupa benda kongkret dan dapat ditangkap indra kemudian dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris. Ruang lingkup biologi sangat luas dan komplek dengan objek yang berhubungan langsung dengan alam nyata serta prosesproses kehidupannya, oleh karena itu biologi tidak dapat dipahami jika hanya menghafal kalimat demi kalimat yang tertulis dalam buku ajar sekolah. Umumnya siswa membuat catatan tradisional dalam bentuk tulisan linier panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Pada dasarnya catatan monoton akan menghilangkan topik-topik utama yang penting dari materi pelajaran. Dengan teknik mind map siswa dapat berkreasi dengan gambar dan warna untuk menuangkan topic-topik dalam setiap pembelajaran biologi, misalnya dengan contah gambar berikut: 146 Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 Pemahaman konsep biologi dapat dianalogikan dalam kehidupan nyata yang dalami disekitar siswa, maka dengan ini siswa dapat menuangkan konsep-konsep biologi dengan gambaran yang menarik dan menghubungkan konsep-konsep yang ada kaitannya dengan topic yang dipelajari. Jika konsepkonsep biologi yang unik dan memiliki karakter yang khas ini dituangkan dalam bentuk mind map, maka pembelajaran biologi akan menjadi lebih mudah, konsep-konsep lebih terfokus dengan permainan warna yang menarik dan dapat meningkatkan imajinasi siswa. Jika imajinasi siswa tersalurkan dengan baik, maka kreatifitas dan daya ingat akan semakin terasah dan kegiatan belajarpun semakin menyenangkan dan bermakna. Demikian sekilas manfaat dan kehebatan Mind Mapping untuk Pembelajaran, Daya ingat dan Kreatifitas. Peta Pikiran akan mengakomodasi keterampilan belajar (study skill) dan keterampilan hidup (Life Skill). 147 Wiwit Yuni Kurniawati, Mind Mapp sebagai … 148