Lokakarya Fungsional Non Penelit 1997 DETEKSI ENTEROTOKSIN TIDAK TAHAN PANAS PADA ESCHERICHIA COLI K88 ISOLAT ANAK BABI DIARE DENGAN JARINGAN SEL ADRENAL Y1 Nina Kurniasih Balai Penelitian Veteriner, Jalan R .E . Martadinata 30, Bogor 16114 PENDAHULUAN Escherichia coli merupakan salah satu spesies bakteri penghuni normal dalam saluran pencernaan hewan atau manusia, akan tetapi Escherichia coli enterotoksigenik (ETEC) bersifat patogen dapat menyebabkan diare akut dan fatal pada anak-anak babi (Dunne dan Leman, 1975 ; Hungerford, 1975) . Angka kematian anak babi yang menderita diare akibat infeksi ETEC cukup tinggi, dapat mencapat 50% (Tzipori, 1985 ; Supar dkk ., 1989) . ETEC mempunyai kemampuan untuk memproduksi 2 macam enterotoksin yang berbeda (Smith dan Gyles, 1970 ; Sack, 1975), yaitu toksin tidak tahan panas (heat-labile toksin = LT) dan toksin yang tahan panas (heat stable toksin = ST) . Di Indonesia ETEC yang mempunyai antigen K88 atau antigen perlekatan dapat diisolasi dari anak-anak babi yang menderita diare (Supar dkk ., 1988, 1989a, 1993, 1994) . Antigen perlekatan K88, dan entrolotasi disebut juga antigen urelinsi . Enterotoksin yang tidak tahan panas (LT) yang diproduksi oleh galur ETEC dapat dideteksi dengan beberapa cara, diantaranya dengan uji secara in vitro, yaitu dengan cara menginokuIasikan kultur hidup E. coli K88 pada kultur jaringan sel adrenal Yl, dalam cawan mikro (Donta dkk ., 1974 ; Supar, 1996, 1987a) . Dengan cara ini LT yang diproduksi oleh galur ETEC dapat dengan mudah terdeksi . Ini akan tampak pada waktu dengan pengamatan mikroskopik, sel jaringan YI berubah menjadi keriput karena pengaruh LT, dalam waktu inkubasi 24 - 48 jam . Sifat sensitifitas terhadap panas dari toksin ini pertama kali dideskripsi oleh SMITH dan GYLES (1970) . LT dapat berubah menjadi tidak aktif setelah dipanaskan pada suhu 65 °C selama 15 menit, berbeda dengan ST yang tidak dipengaruhi pada pemanasan 100 ° C selama 30 menit . Pada makalah ini akan dikemukakan suatu teknik mendeteksi toksin tidak tahan panas LT pada E . coli K88, dengan metode biakan jaringan sel adrenal Y1 pada cawan mikro, untuk peneguhan diagnosis secara laboratori . 226 Lokakarya Fungsional Non Peneli6 1997 PENYIAPAN SUSPENSI KULTUR DARI ISOLAT YANG AKAN DIUJI LT Isolat-isolat E. coli K88 yang sudah didapat melalui uji reaksi aglutinasi kemudian diinokulasikan pada 0,5 ml media cair Casamino Acid Yeast-extract Trace-salts (De Leeuw dan Gainee, 1980 dan Manual WHO, 1983) . Media disiapkan dalam botol bijou dengan tutup putar. Setelah diinokulasi, diinkubasikan pada suhu 37 ° C selama 48 jam dan tutup dikendorkan . Suspensi kultur ini diinokulasikan pada jaringan sel adrenal YI, pada tingkat monolayer atau satu lapis . PENYIAPAN KULTUR JARINGAN SEL ADRENAL Y1 DALAM KULTUR MINI Sel adrenal YI ditumbuhkan dalam media MEM (Minimal essential medium) yang ditambah dengan foetal calf serum 10%, media disiapkan dalam cawan mikro dasarnya datar flat bottom microculture plate, Limbro PT, LTd sebanyak 200 mikroliter . Kultur jaringan yang monolayer dapat diperoleh setelah diinkubasi pada suhu 37 ° C selama 48-72 jam . Cawan microculture ditutup dengan adhesive polythene tape, diletakkan didalam candle jar dan sel yang tumbuh dalam kondisi ini mendapat tambahan CO2 kira-kira 5% selanjutnya candle jar dimasukkan ke dalam inkubator 37 °C . Kultur jaringan yang tumbuh menjadi monolayer diinokulasi dengan suspensi kultur yang akan diuji . UJI LT DENGAN CARA INOKULASI SUSPENSI E.COU K88 HIDUP PADA JARINGAN SEL ADRENAL YL Pengujian dilakukan mengikuti prosedur yang ditulis oleh Sack dan Sack (1975) dan disesuaikan dengan fasilitas dan kondisi laboratorium . Medium kultur jaringan sel adrenal YI yang tumbuh Momolayer disiapkan di atas dibuang dengan alat pengisap cairan (pasteur pipet yang dihubungkan dengan pompa vakum), secara hati-hati supaya sel tidak rusak . Sebanyak 50 mikroliter suspensi kultur hidup yang akan diuji dimasukkan ke dalam kultur jaringan sel YI . Tiap sampel dilakukan secara duplikat (dua Iubang) . Didiamkan selama 5-10 menit . Supaya sel jaringan tidak kekeringan dilakukan dengan cara bertahap (sebagian cawan, setelah selesai, sebagian berikutnya) . Suspensi kultur dibuang dengan alat pengisap seperti sebelumnya, kemudian jaringan sel dicuci dengan PBS steril . Cara membuang larutan PBS dengan menggunakan alat pengisap . Setelah kultur jaringan sel dicuci, sebanyak 200 mikroliter media MEM yang sudah ditambah dengan foetal calf serum 10% dimasukkan ke dalam tiap-tiap lubang . Cawan microculture ditutup dengan adhesive polythere tape dan diinkubasikan seperti sebelumnya . Pengamatan perubahan bentuk morfologi jaringan sel, dilakukan setelah inkubasi 18 jam dengan mikroskop dengan lensa terbalik . Setiap kali melakukan pengujian sampel, kontrol E. coli positif LT, negatif LT dan media tanpa diinokulasi kuman diikutkan dalam setiap cawan microculture . 22 7 Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 KESIMPULAN Isolat E. coli K88 isolat anak babi diare dapat memproduksi enterotoksin LT, dari 32 isolat yang diuji semua menunjukkan LT positif. Metode kultur jaringan sel adrenal YI yang telah dikembangkan dapat mendeteksi LT . Pengujian ini semua dilakukan dengan suspensi sel bakteri hidup yang diinokulasikan pada kultur jaringan sel adrenal YI . Metode pengujian ini dapat diaplikasikan pada laboratorium diagnostik untuk konfirmasi diagnosis kolibasilosis yang disebabkan oleh E . coli yang bersifat enterotoksigenik membentuk entotoksi tidak tahan panas . DAFTAR BACAAN De Leeuw, P .W . and P .A .M . Guinee (Editors) . 1980 . Laboratory Diagnosis in neonatal calf and pig diarrhoea . Current topics in Veterinary and Animal Science . 13, 126-196 . Donta S .T ., H .W . Moon, T . Gojobori and T . Yokota . 1987 . Evolutinary origin of pathogenic determinat in enterotoxigenic Escherichia coli and Vibrio cholerae 01 . J . Bact . 169 :1352-1357 . Dunne, H .W . and A .D . Leman . 1975 . Diseases of Swine . Forth edition . Iowa State University Press . Ames, Iowa, U .S .A . 655-686 . Hngerford, T .G . 1975 . Diseases of livestock . Eighth Edit . MoGraw-Hill Boo Co . Sydney, Aucland, New York London, Johanesburg, Singopore, Panama, Sao Paulo, Duseldorf, New Delhi, Tokyo, 360-367, 505-507 . Sack, D .A . and Sack, R .B . 1975 . Test for enterotoxigenic Escherichia coli using YI adrenal cell in miniculture . Infect . Imun . 11 : 334-336 . Smith, H .W. and C .L . Gyles . 1970 . The relationship between two different enterotoxin produced by enterotoxigenic strains of Escherichia coli of porcine origin . J . Med Microbiol . 3 : 387-401 . Supar . 1986 . Studi tentang Escherichia coli Enterotoksigenik pada Anak Sapi dan Anak babi : Isolasi dan Identifikasi Escherichia coli K99 dan K88 . Fakultas Pasca Sarjana . Institut Pertanian, Bogor . Supar . 1987 . Studi perbandingan uji ELISA dan biakan jaringan sel adrenal Yl pada enterotoksin yang tidak tahan panas kuman Escherichia coli K88 berasal dari anak babi penderita diare . Penyakit Hewan XIX (34) 58-64 . Supar, 1993 . Prospek pengendalian kolibasilosis neonatal dengan vaksin Escherichia coli multivalen pada peternakan babi intensif di Tangerang, Jawa Barat . Penyakit Hewan XXV (46) :114-119 . Supar . 1994 . Distribusi infeksi Eschechia coli enterotoksigenik pada anak babi di Sumatera Utara dan prospek pengendaliannya dengan vaksin . 23 0 Lokakarya Fungsional Non Penelifi 1997 HASIL PENGAMATAN Sampel-sampel E. coli K88 yang diuji dengan metode kultur jaringan sel adrenal YI, menunjukkan bentuk morfologi dari monolayer menjadi bulat dan mengecil, perubahan ini sama dengan perubahan pada kontrol E. coli positif LT (Gambar 1) . Berbeda bila dibandingkan dengan bentuk morfologi jaringan sel yang tidak diinokulasi kultur cairan hidup (Gambar 2) . Perubahan ini dapat diamati sesudah diinokulasikan selama 18 jam . Kontrol E . coli negatif LT (E. coli K99) tidak menunjukkan perubahan morfologi jaringan sel monolayer setelah diinkubasikan sampai 38 jam (Gambar 3) . Hasil dari uji LT secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Isolat Yang Diuji Kultur Cair Hidup Pengamatan 18 jam 38 jam + + + + Kontrol G7 G205 Kontrol negatif E . coli Compt . K1 21<99 Medium yang tidak diinokulasi 32 sampel ETEC K88 16/32* 32/32 Keterangan perubahan morfologik jaringan sel sama dengan kontrol positif Keterangan : * Jumlah isolat yang positif LT/ jumlah isolat yang di uji Gambar 1 . Biakan jaringan sel adrenal Yl yang diinokulasi dengan suspensi kultur hidup E . coli K88, sama dengan kontrol positif, sel menjadi keriput dan mengecil 22 8 Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 Gambar 2 . Biakan jaringan sel adrenal Yl yang monolayer diinokulasi /medium yang tidak diinokulasi bakteri E. coli sama dengan kontrol negatif, sel tidal berubah Gambar 3. Biakan jaringansel adrenal Yl yang diinokulasi dengan suspensi kultur hidup E. coli K99/ kontrol negatif, sel tidak berubah 229 Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1997 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Veteriner untuk meningkatkan kesehatan hewan dan pengamanan bahan pangan asal ternak . Cisarua, Bogor . 173-179 . Supar, R .G . Hirst and B .E . Patten . 1988 . K-adhesins and O-serogroup of enterotoxigenic Escherichia coli in calves and piglets in Indonesia . Proceeding of the Sixth Federation of Asia Veterinary Association Congress, Den Pasar, Bali, Indonesia . 479-485 . Supar, R .G . Hirst and B .E . Patten . 1989 . Studies on the epidemiology of neonatal colibacillosis in food producing animals in Indonesia . Proceeding of the first Seminar on Veterinary Epidemiology . Desember, 6th 1989, Yogyakarta Indonesia : 103-132 . Supar, R .G . Hirst and B .E . Patten . 1989a . Detection of enterotoxic Escherichia coli with F41 fibrial antigen from pigs in Indonesia . Penyakit Hewan XXI (37) : 13-17 . Tzipori, S . 1985 . The relative importance of pathogens affecting neonates of domestic animals . Adv . Vet . Sci . and Comp . 29 : 103-206 . World Health Organization . 1983 . Programe for control of diarhoeal disease . Manual of laboratory investigations of acute enteric infection . CCD/83 .3, 37 . 231