PERANCANGAN SISTEM MONITORING ARUS BEBAN TANPA

advertisement
PERANCANGAN SISTEM MONITORING ARUS BEBAN TANPA KABEL
MELALUI SMARTPHONE BERBASIS ATMEGA 8
PRIHATIN ADI SENTOSA
Program Studi Teknik Elektro
Kosentrasi Teknik Energi Listrik
Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
JL. H. JONI No. 70C MEDAN 20152 Indonesia
Email:[email protected]
ABSTRAK
Konsep monitoring arus yang dirancang adalah suatu cara membaca arus listrik
melalui sebuah ponsel tanpa terhubung kabel (wireless). Arus listrik pada suatu titik dibaca
dengan menggunakan sensor arus. Data arus kemudian dikonversi ke data digital dan
dikalibrasi menjadi nilai arus sebenarnya. Hasil kalibrasi kemudian dikirim ke sebuah ponsel
berbasis android. Ponsel dengan aplikasi tertentu akan menampilkan data arus pada
display. Sensor arus yang digunakan adalah sensor (current transformer) yaitu trafo yang
memberikan nilai tegangan sebanding dengan arus yang mengalir pada sensor. Sedangkan
sebagai pemroses data digunakan kontroler avr yaitu atmega 8. At mega 8 berfungsi
mengubah data analog sensor menjadi data digital kemudian mengkalibrasi data tersebut
menjadi nilai arus sebenarnya. Data arus kemudian dikirim ke sebuah adapter bluetooth untuk
dipancarkan ke ponsel user. Ponsel akan menerima data tersebut dan menampilkannya pada
display. Aplikasi yang digunakan sebagai penampil data adalah bluetooth serial yang dapat
diunduh melalui playstore google.
Kata kunci: sensor arus ct, atmega 8, bluetooth adapter.
1.
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi ponsel
memberikan banyak manfaat bagi
kehidupan sehari-hari manusia. Sebuah
ponsel pada saat
ini tidak hanya
digunakan sebagai alat komunikasi saja.
Ponsel dilengkapi banyak sensor dan
aplikasi
sehingga dapat
berfungsi
sebagai
alat lain misalnya
akses
internet, peta, kompas, gps dan
sebagainya. Terdapat ribuan aplikasi
yang disediakan google untuk menambah
fungsi sebuah ponsel yang pada saat ini
disebut ponsel pintar(smartphone).
Pada kesempatan ini, timbul ide
untuk membuat sebuah aplikasi dengan
memanfaatkan fitur yang ada pada
sebuah smartphone yaitu bluetooth.
Dimana dengan media tersebut dapat
digunakan untuk mengirim data dari
satu sistem ke ponsel atau sebaliknya.
Objek yang diproses dalam hal ini
adalah arus listrik. Aplikasi yang dibuat
adalah sebuah sistem pemantauan
penggunaan
arus
listrik melalui
smartphone. Arus dibaca kemudian
dikalibrasi oleh kontroler dan
dikirim ke smartphone melalui
media bluetooth.
Untuk membaca arus digunakan
sensor CT yaitu trafo untuk mendeteksi
besar arus beban, besaran arus tersebut
dikonversi
menjadi
digital dan
dikalibrasi oleh sebuah mikrokontroler.
Hasil kalibrasi kemudian dikirim ke
smartphone melalui media bluetooth
dengan bantuan adapter bluetooth. Pada
ponsel diunduh sebuah aplikasi yang
telah tersedia secara freeware yang
dapat berfungsi sebagai penerima dan
pengirim data serial. Aplikasi tersebut
dapat diedit sesuai kebutuhan dan
fungsi yang inginkan.
Sebagai bahan penulisan dan
pembahasan rancangan alat di angkat
dengan judul
"Perancangan Sistem
monitoring arus beban tanpa kabel
melalui smartphone berbasis atmega 8".
Pembahasan disusun dalam 5 bab
dengan sistematika penulisan umum
yaitu pendahuluan, teori pendukung
perancangan dan pembahasan, pengujian
dan analisa serta kesimpulan dan saran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
pemilihanjudul, maka yang menjadi
permasalahan adalah:
1. Bagaimana
merancang
sebuah
sistem monitoring
penggunaan arus listrik tanpa
kabel melalui sebuah ponsel
pintar (smartphone).
2. Bagaimana mendeteksi arus
dengan menggunakan sensor,
mengkalibrasinya
dan
mengirimnya
kesebuah
smartphone.
3. Bagaimana membuat program
dengan bahasa C untuk
membaca data arus dan
menghitung kalibrasi hingga
mengirim data melalui media
bluetooth ke smartphone.
1.3. Batasan Masalah
Maka ruang lingkup permasalahan
dalam merancang perangkat lunak ini
antara lain:
1. Rancang
bangun
menggunakan
kontroler
atmega
8
untuk
mengendalikan sistem rancang
bangun menggunakan sensor
arus CT sebagai pendeteksi
Karena keterbatasan waktu
dan pengetahuan penulis arus
beban.
2. Rancang
bangun
menggunakan media jaringan
bluetooth
sebagai
media
pengirim data dari sistem ke
smartphone dengan bantuan
adapter bluetooth.
3. Rancang
bangun
menggunakan pemrograman
bahasa C dengan editor dan
compliler
CVAVR
3.27
sebagai
perangkat
lunak
sistem.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Merancang sebuah sitem
monitoring
arus
melalui
smartphone tanpa kabel.
2. Membuat kalibrasi dari data
sensor arus menjadi data arus
sebenarnya.
3. Merancang konektifitas antara
sistem dengan smartphone
agar data arus dapat dikirim
dari sistem ke smartphone.
1.5.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Memberikan kemudahan bagi
oprator
listrik
untuk
memantau penggunaan arus
listrik secara real time.
2. Sebagai alat proteksi dengan
cara memantau arus sehingga
arus
melebihi
batas
maksimum
dapat
segera
diketahui
dan
diambil
tindakan.
3. Sebagai bahan pembelajaran
dan
penelitian
untuk
menambah
4. wawasan penulis dalam hal
yang berhubungan dengan
jurusan yang ditekuni.
1.6. Metode Penelitian
Dalam
melaksanakan
penelitian
penulisan menggunakan metode-metode
sebagai berikut:
1. Kajian
literatur,
yaitu
dengan mempelajari buku-
buku yang menyangkut teori
dasar
dan
mengembangkanya
sesuai
kebutuhan.
2. Praktik, yaitu melakukan
pengamatan langsung dan
penelitian untuk membuat
rancangan dan mengkalibrasi
peralatan yang telah di uji.
3. Diskusi, yakni melakukan
tukar
pendapat
dengan
teknisi dan rekan mahasiswa.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Uraian mengenai latar belakang,
rumusan
masalah,
batasan
masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan,
dan
sistematika
penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan
teoriteori yang berkaitan
dengan masalah-masalah yang
akan dibahas.
BAB III: KONSEP RANCANGAN
Pada bab ini akan diuraikan
tentang
konsep
dasar
perencanaan,
perhitungan
rancangan dan komponen yang
diperlukan.
BABIV:PEMBAHASANRANCANGAN
Pada bab ini akan diuraikan
tentang pembahasan-pembahasan
pada rancangan yang di buat,
komponen yang dibutuhkan dan
analisa dari rangkaian yang
dirancang.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan
saran.
2. Rancangan Peralatan
2.1. Bahan dan Alat Yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan Perancangan Sistem
Monitoring Arus Beban Tanpa Kebel
Melalui Smartphone Berbasis ATMega8
adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Resistor.
Resistor Variable.
Kapasitor/Elco.
Kapasitor kristal.
Dioda.
IC Regulator.
IC Mikrokontroler ATMega8.
Sensor Arus
CT (Current
Transformer).
9. Trafo Step down.
10. Bluetooth Adapter hc-05.
11. Terminal Kabel.
Persiapan
peralatan
yang
digunakan dan cara pemakaian dalam
proses pembuatan perancangan sistem
monitoring arus beban tanpa kabel
melalui smartphone berbasis atmega8
adalah sebagai berikut:
1. Komputer/Leptop:
Digunakan untuk mengisi data
program
ic
mikrokontroler
atmega8
yang
mana
ic
mikrokontroler
atmega8
dimasukan ke lalu dihubungkan
ke komputer/leptop.
2. Avometer:
Digunakan
untuk
mengukur
komponen elektronika, arus,
tegangan,
hambatan,
dan
beberapa satuan lainya dalam
perancangan.
3. Alat ukur metrik:
Digunakan
untuk
mengukur
berapa panjang dan lebar papan
alas/lantai untuk menempatkan
bahan-bahan komponen.
4. Mesin bor:
Digunakan untuk membuat titik
lubang pada papan jalur rangkaian
yang akan ditancapkan oleh kaki
komponen.
5. Mesin gergaji:
Digunakan untuk memotong
papan jalur komponen dan papan
6.
7.
8.
9.
alas/lantai yang akan diletakan
bahan-bahan komponen.
Solder:
Digunakan untuk memanaskan
timah menyambungkan kaki
komponen pada papan jalur yang
telah diberi titik lubang.
Timah:
Digunakan sebagai media perekat
kaki komponen setelah dilelehkan
oleh solder.
Obeng:
Digunakan untuk mengecangkan
dan melepas skrup pada terminal
kabel.
Tang:
Digunakan untuk memotong
kabel dan kaki komponen.
2.2. Blok Diagram
Blok diagram menggambarkan
konfigurasi sistem dan input-output.
Input sistem adalah sebuah sensor arus
yaitu sensor yang membaca besar arus
yang mengalir pada beban. Output sensor
kemudian diberikan pada masukan analog
mikon.
Mikon
berfungsi
sebagai
pemroses data sensor yaitu kalibrasi dan
linearisasi. Sekaligus mengirim data ke
smartphone melalui bluetooth adapter.
Output sistem adalah sebuah pemancar
radio yaitu pemancar bluetooth yang
berfungsi memodulasi data output
menjadi gelombang radio kemudian
dipancarkan. Data diterima oleh user
melalui
koneksi
bluetooth
pada
smartphone.
2.3. Rancangan Rangkaian Pengendali
Rangkaian kendali dirancang
dengan
menggunakan
beberapa
komponen elektronika dan sebuah
mikrokontroler. Terdiri dari beberapa
bagian utama rangkaian. Masing-masing
bagian memiliki fungsi dan cara kerja
yang berbeda sesuai tugas masingmasing. Berikut adalah penjelasan
masing-masing bagian utama yang
digunakan dalam rangkaian pengendali.
2.3.1 Sensor Arus
Sensor arus adalah sebuah
komponen yang mengubah arus listrik
menjadi tegangan. Sensor arus yang
digunakan adalah tipe trafo CT. Trafo CT
(Curren Transformer) dapat dibuat
dengan memanfaatkan sebuah trafo step
down yang dililit dengan kawat email
pada bagian luar. Output trafo adalah
tegangan bolak balik yang ekivalen
dengan besar arus beban. Output tersebut
kemudian disearahkan oleh dioda dan
kapasitor sehingga menjadi tegangan dc.
Output tersebut kemudian diberikan ke
input analog mikrokontroler untuk
diproses. Kapasitas trafo step down yang
digunakan adalah 12V dan 500mA.
2.3.2. Adapter Bluetooth
Adapter bluetooth adalah sebuah
modul terintegrasi yang berfungsi sebagai
perantara dan pemancar/penerima data
melalui jaringan bluetooth. Data dikirim
secara wireless ke ponsel pintar android.
Adapter
bluetooth
menggunakan
komunikasi data serial. Kecepatan data
dapat dipilih melalui settingan internal.
Pada aplikasi ini dipilih baudrate 9600bps
sebagai komunikasi standar. Tipe adapter
bluetooth adalah HC-05 yang berupa
modul dengan pin header input dan
output.
2.3.3 Catu Daya
Catu daya rangkaian adalah
sebuah rangkaian stepdown 12V dc.
Tegangan PLN 220V menjadi 12V dan
disearahkan dengan dioda dan kapasitor.
Output dc kemudian diberikan pada
sebuah ic regulator untuk menghasilkan
tegangan stabil 5V. Ic regulator yang
digunakan adalah AN7805. Sedangkan
trafo stepdown yang digunakan adalah
trafo 220V-12V/500 mA. Catu daya
diberikan pada rangkaian 5V yaitu pada
ic mikrokontroler dan adapter bluetooth,
sedangkan untuk sensor tidak dibutuhkan
catu daya karena telah menghasilkan
tegangan sendiri.
2.4. Flowchart
Flowchart adalah diagram alir
penelitian yang menjelaskan aliran
program 1 siklus kerja mulai dari awal
hingga selesai 1 proses. Pada rancangan
ini alir program dimulai dengan
inisialisasi dan nilai awal. Kemudian
dilanjutkan dengan pembacaan masukan
oleh sensor. Data sensor kemudian
dikalibrasi oleh program menjadi nilai
sebenarnya. Pada saat hasil kalibrasi telah
diperoleh, data kemudian dikirim ke user
melalui jaringan bluetooth secara serial.
User menerima data tersebut melalui
sebuah smartphone android dengan
aplikasi bluetooth elektronik.
2.5. Prosedur Pembuatan Softwer
Prosedur atau langkah penyusunan
sebuah program adalah berdasarkan
kebutuhan pada rangkaian atau sistem itu
sendiri. Berikut adalah langkah-langkah
pembuatan program untuk menjalankan
sebuah mikrokontroler sebagai monitor
arus listrik.







Persiapan software CV AVR
sebagai editor sekaligus kompiler
program. Dalam hal ini adalah
CV AVR versi 3.27 evaluation.
Aktifkan program CV AVR ,
kemudian pilih new project pada
menu file.
Selanjutnya pilih setting code
wizard pada tahapan berikut.
Pilih setting yang sesuai dengan
kebutuhan
yaitu
pilihan
mengaktifkan adc, port
serial
dan sebagainya.
Setelah setting wizard selesai,
simpan file dengan nama file
tertentu.
Akan muncul form yang telah
dilengkapi perintah-perintah dasar
sesuai
settingan
wizard
sebelumnya.
Pada bagian scope while (1),
dibuat perintah untuk membaca
data input dan mengkalibrasinya.








Perintah : Data = read_adc(5);
ditulis pada baris pertama yaitu
untuk membaca input analog bit
ke 5 yang merupakan masukan
dari sensor.
Perintah : Arus = Data x 100/28;
merupakan perintah kalibrasi
untuk mendapatkan nilai arus
sebenarnya.
Dimana
100/28 adalah angka kalibrasi
yang digunakan untuk proses
kalibrasi tersebut.
Perintah
selanjutnya
adalah
mengirim data ke port serial.
Yaitu dengan perintah printf
misalnya printf(Arus), adalah
perintah mengirim data arus
secara serial melalui port serial.
Perintah untuk mengirim ke
ponsel harus menggunakan kode
inisial sebagai pembuka dan kode
penutup. Misalnya printf("*M") ;
kemudian
printf(Arus);
dan
printf("*");
Setelah semua perintah dibuat
maka tiba saatnya mengkompilasi
program menjadi kode mesin
yaitu dengan membuka menu
project
pada
jendela
atas
kemudian pilih built.
Jika terdapat kesalahan akan
muncul pesan error pada form
informasi dan letak kesalahan
dapat dilihat, kemudian perbaiki.
Jika hasil built sukses dengan
pesan error = 0 , warning =
0 berarti program telah berhasil
dikompilasi menjadi kode mesin
dan siap diupload ke ic kontroler
atmega 8.
Rangkaian
menggunakan
pengunduh isp yaitu in sistem
programming
tipe
avrisp.
Software
pengunduh
adalah
extreme burner versi 2.0.
Dari menu dapat dipilih perintah
upload download, erase dan
sebagainya. Untuk mengupload
istilah pada burner adalah write,


dan mengunduh adalah read.
Sedangkan menghapus adalah
erase.
Setelah diupload maka rangkaian
dapat langsung diuji coba dengan
mengatifkan catu daya utama
tanpa harus mencabut kabel isp.
Uji rangkaian dan sistem, jika
terdapat
kesalahan
dan
kekurangan
maka
lakukan
perbaikan dan ulangi prosedur
diatas.
Demikianlah
langkahlangkah yang harus dilakukan dari
awal pembuatan program hingga
proses uploading dan test
rangkaian.
3. Hasil Pengukuran
3.1. Pengujian Dan Analisa
Pengujian
sistem
dilakukan
setelah semua komponen telah siap dan
dapat bekerja. Pada awalnya dilakukan
pengujian masing-masing komponen
secara terpisah. Setelah itu baru diuji
secara keseluruhan setelah semua
komponen tergabung menjadi satu.
Beberapa pengujian yang dilakukan
meliputi pengujian sensor, pengujian
kontroler, pengujian hasil kalibrasi atau
output display dan pengujian sistem
pengirim sinyal peringatan (sms).
Pengujian
Sensor
Arus
Sensor arus dibuat dengan sebuah
trafo stepdown yang dimodifikasi
sedemikian rupa sehingga dapat bekerja
sebagai pendeteksi arus. Trafo stepdown
ukuran 1A/12V dililit dengan sebuah
kawat email diameter 1,2 mm sebanyak
22 lilitan. Kawat email tersebut adalah
kawat dimana arus beban mengalir. Jika
terdapat arus yg mengalir melalui kawat
tersebut maka timbul medan listrik
disekitar kawat. Karena sifat kumparan
yang dapat menginduksikan listrik dari
primer ke skunder maka akan terjadi juga
pada trafo stepdown yang dililit kawat
email tersebut. Oleh karena itu akan
timbul gaya gerak listrik induksi pada
kedua terminal trafo stepdown. Gaya
gerak listrik induksi atau tegangan yang
dihasilkan berbanding lurus dengan arus
beban yang melalui email. Berdasarkan
sifat tersebut sensor arus yang dibuat
bekerja. Untuk mengetahui sifat dan
karakeristik sensor diperlukan suatu
pengujian. Pengujian dilakukan dengan
mengukur karateristik sensor arus yaitu
input arus dan output tegangan sensor.
Input sensor adalah arus beban yang
melalui kawat email dari sumber
tegangan ke beban. Sedangkan output
sensor adalah besar tegangan yang
dihasilkan oleh sensor akibat arus beban.
Tabel berikut adalah hasil pengukuran
arus dan tegangan keluaran sensor, dari
data tersebut dapat dicari karakteristik
sensor dan konstanta kalibrasinya.
Pengujian menggunakan beban linear
yaitu lampu pijar 50 Watt sebanyak 5
buah yang dihidupkan satu persatu pada
tegangan 220V.
Berikut adalah tabel hasil pengujian
sensor arus dapat dilihat pada tabel 1
Arus(A)
Vout (V)
jumlah
lampu
0,22
0,21
1
0,45
0,31
2
0,67
0,42
3
0,91
0,69
4
1,11
0,87
5
3.1.1.
Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Arus
Analisa:
Data keluaran tegangan dari
sensor kemudian dikonversi ke digital
oleh
adc
yang
ada
pada
ic
mirkokontroler.
Dengan
persamaan
berikut dapat dihitung data hasil
konversi. Data adc = Vout/Vref x 1024;
Dimana : Vref = 5V dan : 1024 adalah
jumlah kombinasi 10 bit dari biner. jika
: Vout = 0,21V maka: Data adc =
0,21V/5V x 1024 = 43.Cari semua data
diatas satu persatu. Kemudian buat tabel
hasil perhitungan data adc.Untuk mencari
konstanta kalibrasi dapat dilakukan
dengan rumus perbandingan yaitu: K =
Data adc/arus sebenarnya.Untuk itu,
maka: K1 = 43/0,22A = 195,4/A. Oleh
karena itu jika data adc yang terbaca oleh
kontroler adalah 500 satuan data maka
arus sebenarnya yg mengalir adalah: I =
data adc/K; I = 500/195,4 ; I = 2,55A
Cari juga I untuk semua konstanta K dan
data ADC.Berikut ini hasil dari
perhitungan I arus semua konstanta
kalibrasi dan data adc dapat dlihat pada
tabel 2
I arus(A)
Konstanta
Data
kalibrasi
ADC
0,22
195,4
43
0,44
141
63
0,67
128,35
86
0,90
155,28
141
1,11
160,36
178
Tabel 2 Hasil Perhitungan
Konstanta Kalibrasi Data adc
3.1.2. Pengujian Kontroler Atmega 8
Pengujian
ic
mikrokontroler
dilakukan untuk menguji dan mengetahui
apakah rangkaian kontroler telah bekerja
dengan baik atau tidak. Untuk itu
dilakukan perbandingan antara program
yang dibuat dengan hasil pengukuran.
Jika terdapat perbedaan antara logika
keluaran antara program dan pengukuran
akan memberi tanda kalau ada kesalahan
dalam rangkaian. Algoritma program
yang ditulis dalam CV AVR adalah
sebagai
berikut:
DDRB=0xFF;PORTB=0xFF;
DDRC=0xFF;PORTC=0x55;
DDRD=0xFF;PORTD=0xAA;
Berikut data tegangan hasil
pengukuran pada pin mikrokontroler
Atmega 8 dapat dilihat pada tabel 3
Pin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Vout(V)
4,97
0,01
4,98
0,02
4,98
0,01
5,01
0,01
2,52
2,04
5,01
0,01
5,01
4,99
4,98
4,99
4,99
5,01
4,98
4,98
4,99
4,91
5,01
0,02
4,99
0,02
4,98
0,01
Tabel 3 Hasil pengukuran pada pin
mikrokontroler atmega 8
Data logik dari keluaran tiap port :
PORTB : 11111111
PORTD : 10101010
PORTC : 01010101
Pembahasan :
Setelah di analisa berdasarkan logika
keluaran tiap port dan dibandingkan
dengan data program maka dapat dilihat
ada kesamaan antara program dan output
pin. Hasil menunjukkan tidak terdapat
perbedaan, sehingga dapat dinyatakan
rangkaian kontroler telah bekerja dengan
baik.
3.1.3. Pengujian Catu Daya Sistem
Catu daya yang digunakan adalah
trafo stepdown. Pengujian dilakukan
dengan mengukur tegangan keluaran catu
daya saat berbeban dan tanpa beban.
Terdapat 2 test point output yaitu output
setelah penyearah dan output setelah
regulator 7805. Berikut adalah data hasil
pengukuran catu daya :
Output dc
Output regulator
Tanpa beban 14,5 V 5,09V
Dengan beban 12,5 V 4,99V
Pembahasan:
Dari pengukuran diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa tegangan yang
dihasilkan telah memenuhi kebutuhan
rangkaian yaitu 12V dan 5V. Walaupun
terjadi penurunan saat berbeban tidak
akan mengganggu kinerja rangkaian.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
rangkaian catu daya dapat digunakan
pada sistem.
3.1.3.PengujianModulAdapterBluetooh
hc-05
Menguji modul adapter hc-05
dilakukan dengan membuat program
sederhana kemudian mengunggahnya
pada ic kontroler dan jalankan pada
rangkaian. Program yang dibuat adalah
sebagai berikut:
While(1)
{
printf("*");
printf("testbluetooth");
printf("*);
delay_ms(1000);
}
Program diatas adalah penggalan dari
program keseluruhan yang hanya
berfungsi mengirim pesan melalui
bluetooth. Setelah diunggah ke ic
kontroler atmega 8 dan dijalankan, maka
program mulai bekerja dengan mengirim
pesan "test bluetooth" setiap detik. Akan
tetapi pada ponsel perlu dilakukan pairing
terlebih dahulu sebelum menjalankan
program monitoring. Pairing dilakukan
dengan cara membuka setting bluetooth
kemudian menscan atau mencari jaringan
bluetooth yang tersedia. Setelah diperoleh
bluetooth dengan nama hc-05, maka
pairing dilakukan dengan password
bawaan yaitu 1234. Setelah proses
pairing selesai dan telah terhubung,
dilanjutkan dengan menjalankan program
aplikasi yang telah diunduh sebelumnya
yaitu bluetooth electronic. Pada program
dapat di atur parameter input dengan
memilih text display. Kemudian run
program
dengan
memilih
nomor
bluetooth yang terhubung misalnya hc-05
dengan nomor tertentu. Jika koneksi
berhasil maka pada tampilan ponsel akan
muncul pesan teks "test bluetooth" secara
berulang tiap detik. Proses pengujian
dinyatakan berhasil setelah diterima
tampilan tersebut sehingga modul
bluetooth adapter dinyatakan bekerja
dengan baik.
3.14. Pengujian Keseluruhan Sistem
I ukur(A)
I display(A)
0,35
0,41
jumlah
lampu
1
0,75
1,63
0,88
1,77
2
3
Pengujian dilakukan setelah semua
komponen dan program disatukan secara
utuh.
Proses
pengujian
adalah
menjalankan sistem dengan memberikan
input dan mengamati output yang
dikeluarkan. Dalam hal ini input adalah
arus beban yang diberikan melalui beban
listrik misalnya lampu pijar. Sedangkan
output adalah tampilan pada layar
smartphone setelah terjadi koneksi
dengan rangkaian. Inti dari program
keseluruhan untuk menguji adalah
sebagai berikut:
1 buah. Berikut adalah data hasil
pengujian yang ditampilkan pada
smartphone dengan kondisi tegangan 219
V dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.
smartphone
Hasil
pengujian
pada
Dari hasil pengujian pada smartphone
pada tabel diatas, berikut ini adalah hasil
pengukuran menggunakan ampere meter
dan smartphone dapat dilihat pada
gambar 1
While(1)
{
V=read_adc(5)/Kv;
I = read_adc(4)/Ki;
printf("*V");
printf("%i",V);
printf("*);
printf("*I");
printf("%i",I);
printf("*);
delay_ms(1000);
}
Setelah dikompilasi dan diunggah pada ic
mikrokontroler maka proses dapat
dilanjutkan dengan menjalankan atau
mengaktifkan rangkaian. Pertama-tama
tanpa beban kemudian memberikan
beban lampu pijar secara berangsur.
Hasil:Pada kondisi tanpa beban, tampilan
pada smartphone adalah I = 0A dan V =
219V dan seterusnya pemberian beban
dinaikkan bertahap hingga mencapai 3
buah lampu 100 watt 2 buah dan 200 watt
Gambar 1 Hasil Pengukuran
Menggunakan Ampere meter dan
Smartphone
Setelah diuji dan dibandingkan antara
arus pengukuran dengan arus yang
ditampilkan pada display lcd terdapat
sedikit perbedaan, dengan demikian
terdapat persen error yang dapat dicari
dengan persamaan:
(Iukur-Idisplay)
%error= ----------------------------x100%
I ukur
Berikut ini adalah data persen error dan
data rata-rata persen error dari hasil
perhitungan arus ukur dan arus display
dapat dilihat pada tabel 5
I display(A)
%error
0,41
-0,17
Rata-rata
%error
-0,14
0,88
-0,17
-0,14
1,77
-0,08
-0,14
Tabel 5 Hasil Perhitungan Persen Error
dan Rata-rata error
Dari pengujian diatas dapat
disimpulkan bahwa alat rancangan telah
bekerja dengan baik dengan persentase
error rata-rata sebesar -0,14 % (0,14 %)
Persen kesalahan yang terjadi dapat
diminimalisir
dengan
penggunaan
komponen yang lebih teliti dan kalibrasi
yang lebih baik.
5. Daftar Pustaka
1. Ari Prabawati, Theresia, Agung Leo, &
Setiawan Dee (2008). Mikrokontroler
dengang Bahasa C, Penerbit C.V Andi
Offset.
2.Bagus
Hari
Sasongko,
(2012).
Mikrokontroler dengan Bahasa C,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
3. Dayat kurniawan, (2009). Atmega 8
Dan Aplikasinya, Jakarta: Penerbit PT
Elex Media Koputindo.
4.Ramdhani,
Mohamad
(2008).
Rangkaian listrik. Bandung: Penerbit
Erlangga.
5.Surniawan,
Mardiani,
Eri,
Rahmansyah, nur, & Widiastiwi, Yuni
(2013).
Kumpulan
Latihan
Mikrokontroler dengan Bahasa C,
Jakarta: Penerbit PT Elex Media
koputindo.
6. Wahyu komputer, (2013). Android
Programing WithEclips, Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Download