EFEKTIVITAS TERAPI HIPNOTIS LIMA JARI UNTUK

advertisement
EFEKTIVITAS TERAPI HIPNOTIS LIMA JARI UNTUK
MENURUNKAN TINGKAT ANSIETAS PASIEN HIPERTENSI
(Effectiveness Of Lima Jari Hypnotherapy In Decreasing Hypertension
Patient Ansiety Level In Kelurahan Pisangan Timur Jakarta Timur)
Endang Banon, Ermawati Dalami, Noorkasiani
Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Email : [email protected]
ABSTRAK
Prevalensi ansietas di Indonesia belum diketahui, diperkirakan sekitar 9% - 12% populasi
penduduk. Ansietas dapat memicu terjadinya peningkatan adrenalin yang berpengaruh pada
aktivitas jantung dan dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian bertujuan mengetahui
efektivitas terapi hipnotis lima jari dalam menurunkan tingkat ansietas pasien hipertensi di
Kelurahan X Jakarta Timur. Metode quasi experimental pre – post test with control group.
Populasi adalah pasien hipertensi yang mengalami ansietas ringan hingga sedang. Jumlah
responden sebanyak 64 dipilih secara random, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
cluster stratified samping. Alat pengumpul data adalah kuesioner yang dikembangkan peneliti
berdasarkan kriteria tingkat ansietas. Analisa data menggunakan uji t test. Hasil penelitian
menunjukkan adanya penurunan tingkat ansietas dengan p-value α 0,019 antara kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol. Penurunan tingkat ansietas pada kelompok intervensi sebesar
5,16 point dan kelompok kontrol sebesar 2,13 point. Penelitian menunjukkan bahwa hipnotis lima
jari dapat menurunkan ansietas pada pasien hipertensi.
Kata kunci : efektifitas, terapi hipnotis lima jari, ansietas, hipertensi.
ABSTRACT
The prevalence of anxiety in Indonesia is still unknown. It is only estimated about 9%-12% of total
population. Anxiety can lead the raise of adrenalin which influences to heart activity and increases
blood pressure. This research aimed to identify the effectiveness of five fingers hypnotic therapy on
decreasing patient anxiety level at Kelurahan X, Jakarta Timur. The methode used quasi
experimental pre-post test with control group. The populations were Hypertension patients who
suffer from mild to middle anxiety. The numbers of respondents were 64 persons who had chosen
by random with using cluster stratified sampling method. The data collecting tool used
quesionnaires which developed by researchers based on the criteria of anxiety level. The data
analysis used T-test method. The result showed, there was decreasing of anxiety level with p-value
α 0.019 between intervene and control groups. The decreasing of anxiety level on intervene group
was 5.16 point and 2.13 point for control group. This research showed the five fingers hypnotic can
diminish the anxiety of Hypertension patient.
Key words : effectiveness, five fingers hypnotic therapy, anxiety, hypertension.
24
25
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33
ancaman (Keliat, 2011, dan Videbeck,
PENDAHULUAN
Salah satu masalah psikososial
yang banyak dialami
manusia dalam
2008). Ansietas yang dialami manusia
terbagi atas empat tingkatan, tingkat
kehidupan sehari-hari adalah ansietas.
pertama ansietas
Prevalensi ansietas penduduk Amerika
dengan ketegangan dalam kehidupan
sekitar
angka
sehari-hari dan menyebabkan seseorang
kejadian ansietas tersebut,
berpengaruh
menjadi waspada serta meningkatkan
secara signifikan
fungsi dan
lapang persepsinya. Ansietas sedang
15%-25%.
Tingginya
pada
kualitas hidup manusia (Rapaport, 2005
memungkinkan
dalam Stuart, 2005).
memusatkan
Di Indonesia
ringan berhubungan
seseorang
hal-hal
yang
untuk
dirasakan
prevalensinya belum diketahui secara
penting sehingga perhatian menjadi lebih
pasti, namun diperkirakan sekitar
9%-
selektif namun masih dapat melakukan
mengalami
sesuatu secara terarah. Ansietas berat
12%
populasi
penduduk
ansisetas (Mudjadid, 2007 dalam Hunun,
menyebabkan
2011). Data diatas, sesuai dengan Riset
persepsi yang makin menyempit dan
kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007
cenderung memusatkan perhatian pada
yang
hal
menyatakan
psikososial
bahwa
atau
yang
spesifik.
mengalami
Perilaku
yang
mental
ditunjukkan klien ansietas adalah upaya
memiliki prevalensi 11,6%
untuk menurunkan ketegangan. Ansietas
dari total populasi penduduk Indonesia.
dapat memicu terjadinya peningkatan
Survei
antara
adrenalin
yang
Dalam
aktivitas
jantung
emosional
yang
Departemen
FKUI/RSCM,
masalah
masalah
seseorang
dilakukan
Ilmu
Penyakit
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan serta Dinas Kesehatan DKI
berpengaruh
yaitu
pada
terjadinya
vasokonstriksi pembuluh darah dan dapat
meningkatkan tekanan darah.
Kelompok yang rentan mengalami
Jakarta, pada tahun 2006, menunjukkan
gangguan
mental
angka kejadian ansietas penduduk DKI
kelompok
Jakarta mencapai 39,8% .
perempuan (14,0%), kelompok yang
dengan
emosional
jenis
adalah
kelamin
Ansietas merupakan hal yang lazim
memiliki pendidikan rendah paling tinggi
dialami seseorang dan berkaitan dengan
pada kelompok tidak sekolah, yaitu
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
21,6%. Selanjutnya kelompok yang tidak
Ansietas
was-was,
bekerja (19,6%), tinggal di pedesaan
khawatir, atau tidak nyaman seakan-akan
(12,3%), serta pada kelompok tingkat
terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai
pengeluaran rumah tangga per kapita
adalah
perasaan
26
Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk
Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi
terendah. Hipertensi merupakan keadaan
terapi keperawatan yang tepat, salah
ketika tekanan darah sistolik lebih dari
satunya adalah dengan pemberian terapi
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih
hipnotis
dari 80 mmHg (Muttaqin, 2009). Weller
dilakukan Muafiro dan Adin tahun 2004
(2005) mengatakan bahwa tekanan darah
tentang Pengaruh hipnotis lima jari
yang abnormal tinggi pada orang dewasa
terhadap penurunan kecemasan pasien
terjadi kalau tekanan sistolik dalam posisi
kanker leher rahim di ruang kandungan
berbaring dan istirahat sama dengan atau
RSU dr. Sutomo Surabaya, menunjukkan
lebih dari 140 mmHg dan tekanan
adanya perbedaan yang bermakna antara
diastolik sama dengan atau lebih dari 90
kelompok
mmHg
hipnotis lima jari dengan yang tidak
(Weller,
2005).
Klasifikasi
tekanan darah, dikatakan hipertensi stage
lima
jari.
yang
Penelitian
yang
mendapatkan
terapi
mendapatkan terapi tersebut.
1 bila tekanan darah sistolik 140-150
Terapi hipnotis lima jari merupakan
mmHg dengan diastolik 90-99 mmHg,
terapi generalis keperawatan di mana
dikatakan hipertensi stage 2 bila tekanan
pasien melakukan hipnotis diri sendiri
darah lebih dari 150 mmHg dengan
dengan
diastolik lebih dari 100 mmHg. Pada
pengalaman yang menyenangkan, dengan
pasien dengan hipertensi, tekanan ini
demikian diharapkan tingkat ansietas
akan dapat terus meningkat sampai usia
pasien akan menurun. Hal ini yang
80 tahun. Hipertensi sistolik terisolasi
membuat penulis merasa tertarik untuk
terjadi pada usia kurang dari 40 tahun
mengetahui efektivitas terapi hipnotis
sebanyak 82 % dan pada usia 40 – 49
lima jari untuk menurunkan tingkat
tahun sebanyak 76 %. Kondisi hipertensi
ansietas pasien hipertensi di Kelurahan X
akan semakin memburuk bila pasien
Jakarta Timur. Penurunan tingkat ansietas
mengalami ansietas.
dapat diketahui dengan menggunakan
cara
pasien
memikirkan
Pasien ansietas akan mengalami
format deteksi tingkat ansietas yang
peningkatan tekanan darah, akibat dari
dibuat berdasarkan tanda dan gejala yang
adanya peningkatan adrenalin, kondisi ini
ada pada tiap tingkatan (ansietas ringan,
dapat
ansietas sedang, dan ansietas berat)
membahayakan
bagi
hipertensi.
Oleh
karena
hipertensi
yang
mengalami
memerlukan
penanganan
pasien
itu,
pasien
ansietas
yang
baik
dalam menurunkan ansietasnya. Untuk
menurunkan tingkat ansietas, diperlukan
METODE
Penelitian dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan X Jakarta
Timur
dari
bulan
Januari
hingga
27
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33
Desember 2013. Penelitian menggunakan
dan
“Quasi Experimental Pre-Post Test with
mempunyai kesempatan yang sama untuk
Control
dijadikan sebagai responden. Setelah
Group”
memberikan
di
mana
perlakuan
peneliti
kemudian
eksklusi.
dilakukan
Pasien
stratified
hipertensi
cluster
random
mengukur perlakuan tersebut. Perlakuan
sampling yaitu pemilihan responden yang
yang diberikan adalah terapi hipnotis
di lakukan di dua puskesmas kelurahan
lima jari pada pasien hipertensi yang
(kelurahan X I dan X II) dengan
mengalami ansietas.
pemilihan
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian adalah
selanjutnya
RW
berdasarkan
dilakukan
seleksi
undian,
pasien
kuesioner A yang
hipertensi yang mengalami ansietas maka
berisi data demografi dan kuesioner B
ditemukan sejumlah responden yang
yaitu instrumen yang mengukur tingkat
dapat dimasukkan ke dalam kegiatan
ansietas
Populasi
penelitian sebanyak 64 responden (32
penelitian adalah pasien dengan tekanan
responden mendapat perlakukan dan 32
darah sistolik diatas 140 mmHg dan
responden sebagai kontrol).
diastolik
pasien
di
hipertensi.
atas
90
mmHg
yang
mengalami ansietas di Kelurahan X
Jakarta Timur. Sampel penelitian adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik menurut usia
pasien hipertensi yang berada di wilayah
tersebut yang memenuhi kriteria inklusi
Tabel 1. Usia pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Kelurahan X
tahun 2013 (n=64)
Kelompok
N
Mean
Intervensi
32
60,78
Kontrol
32
58,16
Total
64
59,47
Keterangan : usia dalam tahun
Median
61,00
58,50
59,75
SD
8,63
9,98
9,31
Min-maks
40 -70
30 -70
Rerata usia pada kelompok intervensi
hipertensi lebih sering terjadi pada usia
maupun kelompok kontrol adalah 59
40-60 tahun. Hal ini dimungkinkan
tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan
karena pada usia tersebut degenerasi
Soerya (2012) yang menyatakan bahwa
jaringan sudah dimulai dan banyaknya
pada umumnya hipertensi dialami oleh
asupan garam yang dikonsumsi. Namun
orang yang usianya sudah setengah baya
adapula angka kejadian hipertensi yang
dan
dialami seseorang di bawah usia 40
pendapat
Majid
(2004)
bahwa
28
Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk
Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi
tahun, sesuai hasil Riskesdas 2007 yang
tinggi, dan riwayat hipertensi dalam
menemukan angka kejadian hipertensi
keluarga (Suyono,2001).
pada usia 18 tahun. Adapun faktor yang
mendukung terjadinya hipertensi adalah
2. Karakteristik menurut jenis kelamin,
ras, umur, obesitas, asupan garam yang
pendidikan, pekerjaan, derajat tekanan
darah, lama sakit
Tabel 2.Distribusi Karakteristik menurut Jenis kelamin, Pendidikan,
Pekerjaan, Derajat tekanan darah, Lama sakit pada Kelompok Intervensi dan
Kelompok Kontrol di Kelurahan X tahun 2013 (n=64)
Variabel
Katagori
Jenis
kelamin
Laki-laki
Perempuan
Kelompok
Intervensi
N
%
2
6,3
30
93,8
Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
PT
19
6
6
1
59,4
18,8
18,8
3,1
13
7
12
0
40,6
21,9
37,5
0
32
13
18
1
50,00
20,32
28,12
1,56
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
24
8
75,0
25,0
29
3
90,6
9,4
53
11
82,81
17,19
Tekanan
darah
(mmHg)
Derajat 1 (140-159/90-99)
Derajat 2 (160-179/100-109)
20
12
62,5
37,5
22
10
68,8
31,3
42
22
65,62
34,38
Lama sakit
Kurang dari 1 th
Sama /lebih dari 1 th
17
15
53,1
46,9
20
12
62,5
37,5
37
27
57,81
42,19
Berdasarkan
analisis
Kelompok
Kontrol
N
%
2
6,3
30 93,8
Jumlah
N
4
60
%
6,25
93,75
yang
adalah perempuan (14,%). Kondisi ini
dilakukan pada jenis kelamin diketahui
dimungkinkan karena perempuan lebih
bahwa perempuan (93,75%) lebih mudah
bertanggungjawab pada peran sosialnya
mengalami ansietas dibandingkan laki-
dalam kehidupan sehari-hari dimana ia
laki. Hal ini sesuai dengan penelitian
berperan
yang dilakukan Wiguna (2003)
sebagai seorang ibu dalam mengasuh
yang
menyatakan bahwa perempuan lebih
sering mengalami gangguan emosional
sebagai
seorang
istri
dan
anak-anaknya.
Ditemukan
tingkat
pendidikan
yaitu ansietas. Penelitian ini sejalan pula
rendah (SD-SMP) pada sebagian besar
dengan hasil Riskesdas tahun 2007 yang
pasien (70,32%). Hal ini tidak sejalan
menyatakan
dengan penelitian Wiguna (2003) yang
bahwa
kelompok
yang
rentan mengalami gangguan emosional
menyatakan
bahwa
ansietas
banyak
29
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33
dialami pada pasien dengan tingkat
ringan. Diharapkan dengan pemberian
pendidikan SMA dan perguruan tinggi.
penyuluhan kesehatan tentang hipertensi
Namun penelitian ini sejalan dengan hasil
dan ansietas serta pemberian terapi
Riskesdas 2007 yang menyatakan bahwa
hipnotis lima jari dapat menurunkan
ansietas banyak dialami pada pasien
tingkat ansietas pasien sehingga kondisi
dengan tingkat pendidikan rendah (tidak
hipertensi pasien tidak meningkat/tetap
sekolah)
ini
stabil. Apabila pasien berada pada tingkat
ketidaktahuan
ansietas yang berat dikhawatirkan dapat
pasien tentang penyakitnya yang dapat
memicu peningkatan tekanan darah dan
meningkatkan ansietas. Sementara untuk
tidak menutup kemungkinan terjadinya
tingkat
tinggi
komplikasi. Hal ini sejalan dengan
menggunakan
konsep stres adaptasi (Stuart & Laraia,
mekanisme koping yang positif dalam
2005) yang menyatakan bahwa stressor
mengatasi ansietasnya.
internal maupun eksternal dapat memicu
sebanyak
dimungkinkan
21,6%.
karena
pendidikan
diharapkan
Hal
yang
dapat
Pada penelitian ini ditemukan lebih
banyak pasien tidak bekerja (82,81%).
Hal
ini
sejalan
pada pasien.
penelitian
Berdasarkan lamanya mengalami
Wiguna(2003) yang menyatakan bahwa
sakit, ditemukan bahwa pasien lebih
ansietas lebih banyak dialami oleh pasien
banyak
yang tidak bekerja dan sesuai pula
ansietas kurang dari 1 tahun (57,81%).
dengan
Hal
hasil
dengan
terjadinya stres psikologis dan biologis
Riskesdas
2007
yang
mengalami
ini
hipertensi
menandakan
pasien
dan
belum
menemukan bahwa kelompok yang tidak
memahami tentang penyakitnya bahkan
bekerja (19,6%) lebih mudah mengalami
pasien
ansietas. Kondisi ini terjadi karena
penyakitnya yang dapat menahun dan
dengan tidak bekerja maka akan terasa
berakibat fatal apabila tidak tertangani
sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup
dengan
sehari-hari dan hal ini yang memicu
pemberian penyuluhan kesehatan tentang
terjadinya ansietas.
hipertensi
Berdasarkan
analisis
derajat
tidak
baik.
menyadari
Diharapkan
pasien
tentang
dengan
memahami
dan
mengerti tentang penyebab hipertensi dan
hipertensi terbanyak ditemukan hipertensi
mampu
derajat 1 (sistolik 140-159 mmHg,
Demikian pula ketika pasien mengalami
diastolik
ansietas,
90-99
mmHg)
sebanyak
mengontrol
pasien
dapat
hipnotis
lima
perilakunya.
menggunakan
65,62%. Ini menandakan bahwa kondisi
terapi
pasien
mengurangi ansietasnya sehingga dapat
termasuk
kategori
hipertensi
jari
untuk
30
Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk
Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi
merawat dan
mengontrol dirinya serta
3.
Kondisi
tingkat
ansietas
menerima penyakit sebagai bagian dari
hipertensi
sebelum
hidupnya disamping pemberian obat
dilakukan intervensi
dan
pasien
sesudah
hipertensi.
Tabel 3. Perubahan Kondisi Ansietas Pasien Hipertensi pada responden yang
mendapat terapi dan yang tidak mendapat terapi Hipnotis Lima Jari sebelum dan
sesudah pemberian terapi di Kelurahan X tahun 2013 (n=64)
Intervensi
Mean
SD
9,88
1,661
4,72
1,631
1,547
5,16
n
32
32
32
Sebelum
Sesudah
Selisih
Kontrol
Mean
SD
8,06
2,747
5,94
2,341
1,431
2,13
P-value
0.009
0,019
0,000
Berdasarkan analisis kondisi ansietas
kontrol dengan independent t-test diketahui
sebelum dilakukan terapi pada kelompok
adanya
intervensi maupun kelompok kontrol
sebesar 0,019 (p-value <0,05). Hal ini
dengan paired t-test
diketahui ada
dapat diartikan bahwa ada perbedaan
perbedaan yang bermakna antara kedua
yang signifikan antara kelompok yang
kelompok
diberi terapi Hipnotis lima jari dengan
dengan
p-value
0,009.
perbedaan
kelompok
ansietas
diberikan
tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil
penyuluhan kesehatan dan terapi hipnotis
penelitian yang dilakukan Muafiro dan
lima jari menunjukkan adanya penurunan
Adin (2004) tentang terapi hipnosis lima
yang
pada
jari untuk menurunkan kecemasan pasien
kelompok intervensi dan pada kelompok
kanker leher rahim dan Hunun (2011)
kontrol
point.
yang menunjukkan adanya penurunan
Berdasarkan analisis kondisi ansietas
tingkat ansietas pada pasien dengan
sesudah dilakukan terapi Hipnotis lima
penyakit kronis.
jari
signifikan
pada
setelah
5,16
penurunan
kelompok
point
2,13
intervensi
tidak
signifikan
Perubahan yang terjadi pada kondisi
pasien
yang
yang
diberi
terapi
dan
penyuluhan kesehatan pada kelompok
Tabel 4. Perubahan Skala Ansietas Pasien Hipertensi sebelum dan sesudah
dilakukan terapi Hipnotis Lima Jari di Kelurahan X tahun 2013 (n=64)
Kelompok
Intervensi
Kontrol
Total
Skala Ansietas sebelum intervensi
Ringan
Sedang
Berat
N
%
N
%
N
0
0
20
62,5
12
6
18,8
21
65,6
5
6
9,3
41
64,1
17
%
37,5
15,6
26,6
31
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33
Kelompok
Skala Ansietas setelah intervensi
Ringan
Sedang
Berat
N
%
N
%
N
%
23
71,9
9
28,1
0
0
14
43,7
18
56,3
0
0
37
57,8
27
42,2
0
0
Intervensi
Kontrol
Total
Bila
dilihat
pada
penghitungan
berdasarkan prosentasi diketahui bahwa
baik
kelompok
kelompok
kontrol
intervensi
maupun
masing
masing
memiliki kondisi ansietas sedang dan
ansietas
berat.
Untuk
kelompok
intervensi (ansietas sedang 62,5% dan
ansietas berat 37,5%), sedangkan pada
kelompok kontrol (ansietas sedang 65,6%
dan ansietas berat 15,6%). Melihat
angka-angka tersebut, diharapkan dengan
pemberian terapi hipnotis lima jari
maupun penyuluhan kesehatan tentang
ansietas dan hipertensi, tingkat ansietas
pasien dapat menurun dari ansietas berat
menjadi ansietas sedang maupun ringan.
Diketahui bahwa tidak ada lagi pasien
yang mengalami ansietas berat. Hal ini
menunjukkan keberhasilan dari terapi dan
penyuluhan kesehatan yang diberikan.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pemberian terapi hipnotis lima jari
efektif
untuk
menurunkan
tingkat
ansietas pada pasien dengan hipertensi.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Muafiro dan Adin (2004)
yang
membuktikan
adanya
kebermaknaan terapi hipnosis lima jari
dalam menurunkan kecemasan pasien
kanker leher rahim.
SIMPULAN
Karakteristik usia responden ratarata berusia 59,47 tahun dengan umur
termuda 30 tahun dan tertua 70 tahun.
Jenis kelamin paling banyak adalah
perempuan (93,75%). Pendidikan rendah
(SD-SMP) pada sebagian besar pasien
(70,32%). Pasien tidak bekerja (82,81%).
Hipertensi derajat 1 sebanyak 65,62%.
Pasien lebih banyak mengalami sakit
kurang dari 1 tahun (57,81%).
Penurunan tingkat ansietas yang
terjadi pada kondisi ansietas pasien
setelah diberikan penyuluhan kesehatan
dan terapi hipnotis lima jari menunjukkan
adanya penurunan yang signifikan 5,16
point pada kelompok intervensi dan pada
kelompok kontrol penurunan 2,13 point.
Berdasarkan prosentasi diketahui bahwa
tidak ada lagi pasien yang mengalami
ansietas berat.
Kondisi ansietas sesudah dilakukan
terapi Hipnotis lima jari pada kelompok
intervensi dan penyuluhan kesehatan
pada kelompok kontrol diketahui adanya
perbedaan yang signifikan sebesar 0,019
Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk
Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi
(p-value <0,05). Hal ini dapat diartikan
bahwa pemberian terapi Hipnotis lima
jari dapat menurunkan ansietas pada
pasien hipertensi dibandingkan dengan
kelompok yang tidak mendapatkan terapi
tersebut.
Puskesmas
dapat
melakukan
kegiatan keperawatan kesehatan jiwa
32
Indosiar.2012. Psikosomatik Gangguan
Psikis Masyarakat Perkotaan.
http:
//wwwindosiar.com/ragam/psikos
omatik-gangguan-psikismasyarakatperkotaan_75167.htlm. Diakses
tanggal 6 Maret 2013
Keliat, B.A. dkk. 2011. Manajeman
Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta:
EGC.
khususnya pelayanan psikososial bagi
pasien hipertensi dalam menurunkan
tingkat
ansietas
pasien.
Pemberi
pelayanan keperawatan melalui program
CMHN di Puskesmas dapat melibatkan
anggota keluarga pasien dalam merawat
pasien dengan hipertensi di rumah.
Terapi hipnotis lima jari dapat digunakan
dalam membantu menurunkan tingkat
ansietas pasien hipertensi.
DAFTAR RUJUKAN
DepKes. 2008. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2007. Jakarta :
Laporan Nasional 2007.
Hastono. 2007. Analisis Data Kesehatan.
Depok : Fakultas Kesehatan
Masyarakat UI.
Hunun. 2011. Laporan Residensi III
Mahasiswa S2 Keperawatan Jiwa
FIK-UI. Tidak diterbitkan.
Keliat, B.A. dkk. 2011. Manajemen
Keperawatan Psikososial dan
Kader Kesehatan Jiwa. Jakarta:
EGC.
Majid, Abdul. 2004. Krisis Hipertensi
Aspek Klinis dan Pengobatan.
Digitized by USU digital library.
pdf. Diakses tanggal 6 Maret
2013.
Muafiro dan Adin.2004. Pengaruh
Hipnosis Lima Jari terhadap
Penurunan Kecemasan Pasien
Kanker
Leher
Rahim.
(http://etd.ugm.ac.id/) . Diakses
tanggal 6 Maret 2013.
Muttaqin, A. 2009. Asuhan Keperawatan
Klien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba
Medika.
Sekaran,U.2006. Metodologi Penelitian
untuk Bisnis. Jakarta Salemba 4.
http://teorionline.files.wordpress.com
/2011/04/tabel- sampel- krejcie dan
morgan pdf. Diakses 10 Maret 2013.
Soerya.2012.Hipertensi.http://Soerya.go.id
/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/Biologi/H
ipertensi. Diakses 10 Maret 2013
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33
Suyono, S. 2001. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam jilid II. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.
Stuart,G.W. & Laraia, M.T. 2005.
Principles and Practice of
Psychiatric Nursing. (9th edition).
St Louis: Mosby.
Videbeck, S.L. 2008. Keperawatan Jiwa.
Jakarta: EGC.
33
Wiguna, IMS. 2011. Perbandingan
gangguan
ansietas
dengan
beberapa karakteristik demografi
pada wanita usia 15-55 tahun.
www.univmed.org/wpcontent/uploads/2011/02/Made.pd
f. Diakses 10 Maret 2013.
Weller, B.F. 2005. Kamus Saku Perawat.
Jakarta: EGC.
Download