EFEKTIVITAS TERAPI HIPNOTIS LIMA JARI UNTUK MENURUNKAN TINGKAT ANSIETAS PASIEN HIPERTENSI (Effectiveness Of Lima Jari Hypnotherapy In Decreasing Hypertension Patient Ansiety Level In Kelurahan Pisangan Timur Jakarta Timur) Endang Banon, Ermawati Dalami, Noorkasiani Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email : [email protected] ABSTRAK Prevalensi ansietas di Indonesia belum diketahui, diperkirakan sekitar 9% - 12% populasi penduduk. Ansietas dapat memicu terjadinya peningkatan adrenalin yang berpengaruh pada aktivitas jantung dan dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas terapi hipnotis lima jari dalam menurunkan tingkat ansietas pasien hipertensi di Kelurahan X Jakarta Timur. Metode quasi experimental pre – post test with control group. Populasi adalah pasien hipertensi yang mengalami ansietas ringan hingga sedang. Jumlah responden sebanyak 64 dipilih secara random, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster stratified samping. Alat pengumpul data adalah kuesioner yang dikembangkan peneliti berdasarkan kriteria tingkat ansietas. Analisa data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tingkat ansietas dengan p-value α 0,019 antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Penurunan tingkat ansietas pada kelompok intervensi sebesar 5,16 point dan kelompok kontrol sebesar 2,13 point. Penelitian menunjukkan bahwa hipnotis lima jari dapat menurunkan ansietas pada pasien hipertensi. Kata kunci : efektifitas, terapi hipnotis lima jari, ansietas, hipertensi. ABSTRACT The prevalence of anxiety in Indonesia is still unknown. It is only estimated about 9%-12% of total population. Anxiety can lead the raise of adrenalin which influences to heart activity and increases blood pressure. This research aimed to identify the effectiveness of five fingers hypnotic therapy on decreasing patient anxiety level at Kelurahan X, Jakarta Timur. The methode used quasi experimental pre-post test with control group. The populations were Hypertension patients who suffer from mild to middle anxiety. The numbers of respondents were 64 persons who had chosen by random with using cluster stratified sampling method. The data collecting tool used quesionnaires which developed by researchers based on the criteria of anxiety level. The data analysis used T-test method. The result showed, there was decreasing of anxiety level with p-value α 0.019 between intervene and control groups. The decreasing of anxiety level on intervene group was 5.16 point and 2.13 point for control group. This research showed the five fingers hypnotic can diminish the anxiety of Hypertension patient. Key words : effectiveness, five fingers hypnotic therapy, anxiety, hypertension. 24 25 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33 ancaman (Keliat, 2011, dan Videbeck, PENDAHULUAN Salah satu masalah psikososial yang banyak dialami manusia dalam 2008). Ansietas yang dialami manusia terbagi atas empat tingkatan, tingkat kehidupan sehari-hari adalah ansietas. pertama ansietas Prevalensi ansietas penduduk Amerika dengan ketegangan dalam kehidupan sekitar angka sehari-hari dan menyebabkan seseorang kejadian ansietas tersebut, berpengaruh menjadi waspada serta meningkatkan secara signifikan fungsi dan lapang persepsinya. Ansietas sedang 15%-25%. Tingginya pada kualitas hidup manusia (Rapaport, 2005 memungkinkan dalam Stuart, 2005). memusatkan Di Indonesia ringan berhubungan seseorang hal-hal yang untuk dirasakan prevalensinya belum diketahui secara penting sehingga perhatian menjadi lebih pasti, namun diperkirakan sekitar 9%- selektif namun masih dapat melakukan mengalami sesuatu secara terarah. Ansietas berat 12% populasi penduduk ansisetas (Mudjadid, 2007 dalam Hunun, menyebabkan 2011). Data diatas, sesuai dengan Riset persepsi yang makin menyempit dan kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 cenderung memusatkan perhatian pada yang hal menyatakan psikososial bahwa atau yang spesifik. mengalami Perilaku yang mental ditunjukkan klien ansietas adalah upaya memiliki prevalensi 11,6% untuk menurunkan ketegangan. Ansietas dari total populasi penduduk Indonesia. dapat memicu terjadinya peningkatan Survei antara adrenalin yang Dalam aktivitas jantung emosional yang Departemen FKUI/RSCM, masalah masalah seseorang dilakukan Ilmu Penyakit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan serta Dinas Kesehatan DKI berpengaruh yaitu pada terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah dan dapat meningkatkan tekanan darah. Kelompok yang rentan mengalami Jakarta, pada tahun 2006, menunjukkan gangguan mental angka kejadian ansietas penduduk DKI kelompok Jakarta mencapai 39,8% . perempuan (14,0%), kelompok yang dengan emosional jenis adalah kelamin Ansietas merupakan hal yang lazim memiliki pendidikan rendah paling tinggi dialami seseorang dan berkaitan dengan pada kelompok tidak sekolah, yaitu perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. 21,6%. Selanjutnya kelompok yang tidak Ansietas was-was, bekerja (19,6%), tinggal di pedesaan khawatir, atau tidak nyaman seakan-akan (12,3%), serta pada kelompok tingkat terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai pengeluaran rumah tangga per kapita adalah perasaan 26 Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi terendah. Hipertensi merupakan keadaan terapi keperawatan yang tepat, salah ketika tekanan darah sistolik lebih dari satunya adalah dengan pemberian terapi 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih hipnotis dari 80 mmHg (Muttaqin, 2009). Weller dilakukan Muafiro dan Adin tahun 2004 (2005) mengatakan bahwa tekanan darah tentang Pengaruh hipnotis lima jari yang abnormal tinggi pada orang dewasa terhadap penurunan kecemasan pasien terjadi kalau tekanan sistolik dalam posisi kanker leher rahim di ruang kandungan berbaring dan istirahat sama dengan atau RSU dr. Sutomo Surabaya, menunjukkan lebih dari 140 mmHg dan tekanan adanya perbedaan yang bermakna antara diastolik sama dengan atau lebih dari 90 kelompok mmHg hipnotis lima jari dengan yang tidak (Weller, 2005). Klasifikasi tekanan darah, dikatakan hipertensi stage lima jari. yang Penelitian yang mendapatkan terapi mendapatkan terapi tersebut. 1 bila tekanan darah sistolik 140-150 Terapi hipnotis lima jari merupakan mmHg dengan diastolik 90-99 mmHg, terapi generalis keperawatan di mana dikatakan hipertensi stage 2 bila tekanan pasien melakukan hipnotis diri sendiri darah lebih dari 150 mmHg dengan dengan diastolik lebih dari 100 mmHg. Pada pengalaman yang menyenangkan, dengan pasien dengan hipertensi, tekanan ini demikian diharapkan tingkat ansietas akan dapat terus meningkat sampai usia pasien akan menurun. Hal ini yang 80 tahun. Hipertensi sistolik terisolasi membuat penulis merasa tertarik untuk terjadi pada usia kurang dari 40 tahun mengetahui efektivitas terapi hipnotis sebanyak 82 % dan pada usia 40 – 49 lima jari untuk menurunkan tingkat tahun sebanyak 76 %. Kondisi hipertensi ansietas pasien hipertensi di Kelurahan X akan semakin memburuk bila pasien Jakarta Timur. Penurunan tingkat ansietas mengalami ansietas. dapat diketahui dengan menggunakan cara pasien memikirkan Pasien ansietas akan mengalami format deteksi tingkat ansietas yang peningkatan tekanan darah, akibat dari dibuat berdasarkan tanda dan gejala yang adanya peningkatan adrenalin, kondisi ini ada pada tiap tingkatan (ansietas ringan, dapat ansietas sedang, dan ansietas berat) membahayakan bagi hipertensi. Oleh karena hipertensi yang mengalami memerlukan penanganan pasien itu, pasien ansietas yang baik dalam menurunkan ansietasnya. Untuk menurunkan tingkat ansietas, diperlukan METODE Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan X Jakarta Timur dari bulan Januari hingga 27 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33 Desember 2013. Penelitian menggunakan dan “Quasi Experimental Pre-Post Test with mempunyai kesempatan yang sama untuk Control dijadikan sebagai responden. Setelah Group” memberikan di mana perlakuan peneliti kemudian eksklusi. dilakukan Pasien stratified hipertensi cluster random mengukur perlakuan tersebut. Perlakuan sampling yaitu pemilihan responden yang yang diberikan adalah terapi hipnotis di lakukan di dua puskesmas kelurahan lima jari pada pasien hipertensi yang (kelurahan X I dan X II) dengan mengalami ansietas. pemilihan Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah selanjutnya RW berdasarkan dilakukan seleksi undian, pasien kuesioner A yang hipertensi yang mengalami ansietas maka berisi data demografi dan kuesioner B ditemukan sejumlah responden yang yaitu instrumen yang mengukur tingkat dapat dimasukkan ke dalam kegiatan ansietas Populasi penelitian sebanyak 64 responden (32 penelitian adalah pasien dengan tekanan responden mendapat perlakukan dan 32 darah sistolik diatas 140 mmHg dan responden sebagai kontrol). diastolik pasien di hipertensi. atas 90 mmHg yang mengalami ansietas di Kelurahan X Jakarta Timur. Sampel penelitian adalah HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik menurut usia pasien hipertensi yang berada di wilayah tersebut yang memenuhi kriteria inklusi Tabel 1. Usia pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Kelurahan X tahun 2013 (n=64) Kelompok N Mean Intervensi 32 60,78 Kontrol 32 58,16 Total 64 59,47 Keterangan : usia dalam tahun Median 61,00 58,50 59,75 SD 8,63 9,98 9,31 Min-maks 40 -70 30 -70 Rerata usia pada kelompok intervensi hipertensi lebih sering terjadi pada usia maupun kelompok kontrol adalah 59 40-60 tahun. Hal ini dimungkinkan tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan karena pada usia tersebut degenerasi Soerya (2012) yang menyatakan bahwa jaringan sudah dimulai dan banyaknya pada umumnya hipertensi dialami oleh asupan garam yang dikonsumsi. Namun orang yang usianya sudah setengah baya adapula angka kejadian hipertensi yang dan dialami seseorang di bawah usia 40 pendapat Majid (2004) bahwa 28 Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi tahun, sesuai hasil Riskesdas 2007 yang tinggi, dan riwayat hipertensi dalam menemukan angka kejadian hipertensi keluarga (Suyono,2001). pada usia 18 tahun. Adapun faktor yang mendukung terjadinya hipertensi adalah 2. Karakteristik menurut jenis kelamin, ras, umur, obesitas, asupan garam yang pendidikan, pekerjaan, derajat tekanan darah, lama sakit Tabel 2.Distribusi Karakteristik menurut Jenis kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Derajat tekanan darah, Lama sakit pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Kelurahan X tahun 2013 (n=64) Variabel Katagori Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Kelompok Intervensi N % 2 6,3 30 93,8 Pendidikan SD SLTP SLTA PT 19 6 6 1 59,4 18,8 18,8 3,1 13 7 12 0 40,6 21,9 37,5 0 32 13 18 1 50,00 20,32 28,12 1,56 Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja 24 8 75,0 25,0 29 3 90,6 9,4 53 11 82,81 17,19 Tekanan darah (mmHg) Derajat 1 (140-159/90-99) Derajat 2 (160-179/100-109) 20 12 62,5 37,5 22 10 68,8 31,3 42 22 65,62 34,38 Lama sakit Kurang dari 1 th Sama /lebih dari 1 th 17 15 53,1 46,9 20 12 62,5 37,5 37 27 57,81 42,19 Berdasarkan analisis Kelompok Kontrol N % 2 6,3 30 93,8 Jumlah N 4 60 % 6,25 93,75 yang adalah perempuan (14,%). Kondisi ini dilakukan pada jenis kelamin diketahui dimungkinkan karena perempuan lebih bahwa perempuan (93,75%) lebih mudah bertanggungjawab pada peran sosialnya mengalami ansietas dibandingkan laki- dalam kehidupan sehari-hari dimana ia laki. Hal ini sesuai dengan penelitian berperan yang dilakukan Wiguna (2003) sebagai seorang ibu dalam mengasuh yang menyatakan bahwa perempuan lebih sering mengalami gangguan emosional sebagai seorang istri dan anak-anaknya. Ditemukan tingkat pendidikan yaitu ansietas. Penelitian ini sejalan pula rendah (SD-SMP) pada sebagian besar dengan hasil Riskesdas tahun 2007 yang pasien (70,32%). Hal ini tidak sejalan menyatakan dengan penelitian Wiguna (2003) yang bahwa kelompok yang rentan mengalami gangguan emosional menyatakan bahwa ansietas banyak 29 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33 dialami pada pasien dengan tingkat ringan. Diharapkan dengan pemberian pendidikan SMA dan perguruan tinggi. penyuluhan kesehatan tentang hipertensi Namun penelitian ini sejalan dengan hasil dan ansietas serta pemberian terapi Riskesdas 2007 yang menyatakan bahwa hipnotis lima jari dapat menurunkan ansietas banyak dialami pada pasien tingkat ansietas pasien sehingga kondisi dengan tingkat pendidikan rendah (tidak hipertensi pasien tidak meningkat/tetap sekolah) ini stabil. Apabila pasien berada pada tingkat ketidaktahuan ansietas yang berat dikhawatirkan dapat pasien tentang penyakitnya yang dapat memicu peningkatan tekanan darah dan meningkatkan ansietas. Sementara untuk tidak menutup kemungkinan terjadinya tingkat tinggi komplikasi. Hal ini sejalan dengan menggunakan konsep stres adaptasi (Stuart & Laraia, mekanisme koping yang positif dalam 2005) yang menyatakan bahwa stressor mengatasi ansietasnya. internal maupun eksternal dapat memicu sebanyak dimungkinkan 21,6%. karena pendidikan diharapkan Hal yang dapat Pada penelitian ini ditemukan lebih banyak pasien tidak bekerja (82,81%). Hal ini sejalan pada pasien. penelitian Berdasarkan lamanya mengalami Wiguna(2003) yang menyatakan bahwa sakit, ditemukan bahwa pasien lebih ansietas lebih banyak dialami oleh pasien banyak yang tidak bekerja dan sesuai pula ansietas kurang dari 1 tahun (57,81%). dengan Hal hasil dengan terjadinya stres psikologis dan biologis Riskesdas 2007 yang mengalami ini hipertensi menandakan pasien dan belum menemukan bahwa kelompok yang tidak memahami tentang penyakitnya bahkan bekerja (19,6%) lebih mudah mengalami pasien ansietas. Kondisi ini terjadi karena penyakitnya yang dapat menahun dan dengan tidak bekerja maka akan terasa berakibat fatal apabila tidak tertangani sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan sehari-hari dan hal ini yang memicu pemberian penyuluhan kesehatan tentang terjadinya ansietas. hipertensi Berdasarkan analisis derajat tidak baik. menyadari Diharapkan pasien tentang dengan memahami dan mengerti tentang penyebab hipertensi dan hipertensi terbanyak ditemukan hipertensi mampu derajat 1 (sistolik 140-159 mmHg, Demikian pula ketika pasien mengalami diastolik ansietas, 90-99 mmHg) sebanyak mengontrol pasien dapat hipnotis lima perilakunya. menggunakan 65,62%. Ini menandakan bahwa kondisi terapi pasien mengurangi ansietasnya sehingga dapat termasuk kategori hipertensi jari untuk 30 Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi merawat dan mengontrol dirinya serta 3. Kondisi tingkat ansietas menerima penyakit sebagai bagian dari hipertensi sebelum hidupnya disamping pemberian obat dilakukan intervensi dan pasien sesudah hipertensi. Tabel 3. Perubahan Kondisi Ansietas Pasien Hipertensi pada responden yang mendapat terapi dan yang tidak mendapat terapi Hipnotis Lima Jari sebelum dan sesudah pemberian terapi di Kelurahan X tahun 2013 (n=64) Intervensi Mean SD 9,88 1,661 4,72 1,631 1,547 5,16 n 32 32 32 Sebelum Sesudah Selisih Kontrol Mean SD 8,06 2,747 5,94 2,341 1,431 2,13 P-value 0.009 0,019 0,000 Berdasarkan analisis kondisi ansietas kontrol dengan independent t-test diketahui sebelum dilakukan terapi pada kelompok adanya intervensi maupun kelompok kontrol sebesar 0,019 (p-value <0,05). Hal ini dengan paired t-test diketahui ada dapat diartikan bahwa ada perbedaan perbedaan yang bermakna antara kedua yang signifikan antara kelompok yang kelompok diberi terapi Hipnotis lima jari dengan dengan p-value 0,009. perbedaan kelompok ansietas diberikan tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil penyuluhan kesehatan dan terapi hipnotis penelitian yang dilakukan Muafiro dan lima jari menunjukkan adanya penurunan Adin (2004) tentang terapi hipnosis lima yang pada jari untuk menurunkan kecemasan pasien kelompok intervensi dan pada kelompok kanker leher rahim dan Hunun (2011) kontrol point. yang menunjukkan adanya penurunan Berdasarkan analisis kondisi ansietas tingkat ansietas pada pasien dengan sesudah dilakukan terapi Hipnotis lima penyakit kronis. jari signifikan pada setelah 5,16 penurunan kelompok point 2,13 intervensi tidak signifikan Perubahan yang terjadi pada kondisi pasien yang yang diberi terapi dan penyuluhan kesehatan pada kelompok Tabel 4. Perubahan Skala Ansietas Pasien Hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan terapi Hipnotis Lima Jari di Kelurahan X tahun 2013 (n=64) Kelompok Intervensi Kontrol Total Skala Ansietas sebelum intervensi Ringan Sedang Berat N % N % N 0 0 20 62,5 12 6 18,8 21 65,6 5 6 9,3 41 64,1 17 % 37,5 15,6 26,6 31 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33 Kelompok Skala Ansietas setelah intervensi Ringan Sedang Berat N % N % N % 23 71,9 9 28,1 0 0 14 43,7 18 56,3 0 0 37 57,8 27 42,2 0 0 Intervensi Kontrol Total Bila dilihat pada penghitungan berdasarkan prosentasi diketahui bahwa baik kelompok kelompok kontrol intervensi maupun masing masing memiliki kondisi ansietas sedang dan ansietas berat. Untuk kelompok intervensi (ansietas sedang 62,5% dan ansietas berat 37,5%), sedangkan pada kelompok kontrol (ansietas sedang 65,6% dan ansietas berat 15,6%). Melihat angka-angka tersebut, diharapkan dengan pemberian terapi hipnotis lima jari maupun penyuluhan kesehatan tentang ansietas dan hipertensi, tingkat ansietas pasien dapat menurun dari ansietas berat menjadi ansietas sedang maupun ringan. Diketahui bahwa tidak ada lagi pasien yang mengalami ansietas berat. Hal ini menunjukkan keberhasilan dari terapi dan penyuluhan kesehatan yang diberikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi hipnotis lima jari efektif untuk menurunkan tingkat ansietas pada pasien dengan hipertensi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muafiro dan Adin (2004) yang membuktikan adanya kebermaknaan terapi hipnosis lima jari dalam menurunkan kecemasan pasien kanker leher rahim. SIMPULAN Karakteristik usia responden ratarata berusia 59,47 tahun dengan umur termuda 30 tahun dan tertua 70 tahun. Jenis kelamin paling banyak adalah perempuan (93,75%). Pendidikan rendah (SD-SMP) pada sebagian besar pasien (70,32%). Pasien tidak bekerja (82,81%). Hipertensi derajat 1 sebanyak 65,62%. Pasien lebih banyak mengalami sakit kurang dari 1 tahun (57,81%). Penurunan tingkat ansietas yang terjadi pada kondisi ansietas pasien setelah diberikan penyuluhan kesehatan dan terapi hipnotis lima jari menunjukkan adanya penurunan yang signifikan 5,16 point pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol penurunan 2,13 point. Berdasarkan prosentasi diketahui bahwa tidak ada lagi pasien yang mengalami ansietas berat. Kondisi ansietas sesudah dilakukan terapi Hipnotis lima jari pada kelompok intervensi dan penyuluhan kesehatan pada kelompok kontrol diketahui adanya perbedaan yang signifikan sebesar 0,019 Endang Banon: Efektivitas Terapi Hipnotis Lima Jari Untuk Menurunkan Tingkat Ansietas Pasien Hipertensi (p-value <0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa pemberian terapi Hipnotis lima jari dapat menurunkan ansietas pada pasien hipertensi dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan terapi tersebut. Puskesmas dapat melakukan kegiatan keperawatan kesehatan jiwa 32 Indosiar.2012. Psikosomatik Gangguan Psikis Masyarakat Perkotaan. http: //wwwindosiar.com/ragam/psikos omatik-gangguan-psikismasyarakatperkotaan_75167.htlm. Diakses tanggal 6 Maret 2013 Keliat, B.A. dkk. 2011. Manajeman Kasus Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC. khususnya pelayanan psikososial bagi pasien hipertensi dalam menurunkan tingkat ansietas pasien. Pemberi pelayanan keperawatan melalui program CMHN di Puskesmas dapat melibatkan anggota keluarga pasien dalam merawat pasien dengan hipertensi di rumah. Terapi hipnotis lima jari dapat digunakan dalam membantu menurunkan tingkat ansietas pasien hipertensi. DAFTAR RUJUKAN DepKes. 2008. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Jakarta : Laporan Nasional 2007. Hastono. 2007. Analisis Data Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Hunun. 2011. Laporan Residensi III Mahasiswa S2 Keperawatan Jiwa FIK-UI. Tidak diterbitkan. Keliat, B.A. dkk. 2011. Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Majid, Abdul. 2004. Krisis Hipertensi Aspek Klinis dan Pengobatan. Digitized by USU digital library. pdf. Diakses tanggal 6 Maret 2013. Muafiro dan Adin.2004. Pengaruh Hipnosis Lima Jari terhadap Penurunan Kecemasan Pasien Kanker Leher Rahim. (http://etd.ugm.ac.id/) . Diakses tanggal 6 Maret 2013. Muttaqin, A. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika. Sekaran,U.2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta Salemba 4. http://teorionline.files.wordpress.com /2011/04/tabel- sampel- krejcie dan morgan pdf. Diakses 10 Maret 2013. Soerya.2012.Hipertensi.http://Soerya.go.id /AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/Biologi/H ipertensi. Diakses 10 Maret 2013 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 24-33 Suyono, S. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Stuart,G.W. & Laraia, M.T. 2005. Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (9th edition). St Louis: Mosby. Videbeck, S.L. 2008. Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. 33 Wiguna, IMS. 2011. Perbandingan gangguan ansietas dengan beberapa karakteristik demografi pada wanita usia 15-55 tahun. www.univmed.org/wpcontent/uploads/2011/02/Made.pd f. Diakses 10 Maret 2013. Weller, B.F. 2005. Kamus Saku Perawat. Jakarta: EGC.