Media Jamkrindo 1 WELCOME DAFTAR ISI 05 08 10 06 12 14 14 KONFERENSI ACSIC KE -29 di Bangkok jamkrindo - kbi Jamin Komoditi Melalui SRG jamkrindo jamin kredit umkm Binaan Koperasi MSP upaya pemutakhiran data umkm 19 menghimpun data umkm 26 28 23 bisnis penjaminan Diprediksi Tumbuh 20% 16 22 30 optimistis menyambut 2017 30 33 36 38 serunya media gathering di Pulau Royal perum jamkrindo Raih Dua Penghargaan di Bidang Marketing kadin minta percepatan Pembangungan Infrastruktur srikandi kopi SRG Tanah Gayo Belajar Dari sang Legenda Chris Gardner mendekatkan modal Ke Masyarakat Luas membangun networking di Vietnam dan Myanmar 37 2 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 3 SALAM DARI KEMAYORAN Menjaga Momentum PERTUMBUHAN Susunan Redaksi I. II. Pelindung Penasihat III. Tim Pelaksana A. Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab : Direksi : 1. Sekretaris Perusahaan 2. Kepala SPI 3. Seluruh Kepala Divisi : Abdul Bari C. Redaktur : 1. Hafizah 2. Puspita Dewi 3. Zachri 4. Jehezkiel M. Hutapea T ak terasa kita sudah memasuki penghujung t­ ahun 2016. Tahun baru 2017 sudah di depan mata. Akhir tahun selalu memberikan tantangan tersendiri bagi insan Perum Jamkrindo. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan bekerja makin keras, melakukan akselerasi, guna menggapai target-target yang sudah ditetapkan sejak awal tahun. Kami sadar bahwa Perum Jamkrindo sedang memasuki masa -masa ‘pertumbuhan’. Lihat saja, dari tahun ke tahun volume penjaminan, aset, ekuitas, pendapatan dan laba terus bertumbuh. Di ­tengah lemahnya ekonomi global yang dampaknya dirasakan di negeri ini, Perum Jamkrindo tetap tumbuh secara positif. Tentu saja momentum yang baik ini tidak boleh diabaikan. Pertumbuhan itu harus terus berkelanjutan, di tahun ini dan di tahun -tahun mendatang. Target-target telah ditetapkan, tinggal bagaimana memanfaatkan waktu tersisa untuk menggapainya. Memasuki tahun 2017, insan Perum Jamkrindo makin optimis. Seperti telah diutarakan Direktur Utama, Bapak Diding S. Anwar di berbagai kesempatan, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi bisnis inti Jamkrindo memiliki potensi sangat besar. Bahkan, banyak yang belum tergarap. Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bersikap optimistis. Perum Jamkrindo akan terus bertumbuh bersama UMKM, untuk memajukan perekonomian nasional. (*) ABDUL BARI Pemimpin Redaksi 4 Media Jamkrindo D. Editor : 1. Yana Suryana 2. Dwi Putra Renaldo K 3. Erna Nova 4. Azwar Annas Fahmi 5. Harjanto 6. Yeti Nurmayati 7. Cahyadi Haryo Pratomo 8. Rully Ariefandi F. Bendahara : 1. Lies Nun 2. Anzil Firdausi Nuzul G. Desain Grafis/Fotografer : 1. Endar Muktar Jaelani 2. Shahnaz Fakhrial H. Sirkulasi : 1. Rudiman Penerbit : Perum Jamkrindo Alamat Redaksi Gedung Jamkrindo, Jl. Angkasa Blok B-9 Kavling 6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat 10610 Indonesia. Telp. (62-21) 6540335. Fax. (62-21) 6540344.6540348 Website : www.jamkrindo.co.id, E-Mail : [email protected] B E R I TA UTAMA Optimistis Menyambut Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mencatatkan volume ­penjaminan kredit sebesar Rp 102,78 triliun hingga Oktober 2016, atau 88 persen dari target ­tahun ini. Dalam sisa waktu dua bulan, BUMN bidang penjaminan ini melakukan akselerasi untuk mengejar target yang telah ditetapkan. Tahun depan, target volume penjaminan kredit dinaikan lagi menjadi Rp 145,9 triliun. D irektur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar menjelaskan, dari volume penjaminan kredit sebesar 102,78 triliun yang telah dicapai hingga Oktober 2016, penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 38,93 triliun. Sedangkan penjaminan non KUR masih mendominasi yakni Rp 63,85 triliun. ”Kami optimis target volume penjaminan kredit sebesar Rp 115 triliun sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2016 dapat terealisasi. Jamkrindo kan fokus menjamin kerdit UMKM, ini potensinya sangat besar,” kata Diding pada acara Media Gath- ering di Marina Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu (19/11/2016). Dia menjelaskan, potensi penjaminan kredit bagi UMKM, baik dalam program KUR maupun non KUR, ke depan sangat besar sekali. Apalagi pemerintah memiliki perhatian sangat besar terhadap pengembangan UMKM. Modal Media Jamkrindo 5 BERITA UTAMA BERITA UTAMA Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar baga pembiayaan, baik itu KUR maupun non KUR. Dengan adanya jaminan dari Jamkrindo, UMKM yang belum bankable tetap bisa mendapatkan kredit dari bank ataupun dari lembaga pembaiayaan lainnya. Diding menjelaskan, menurut Kementerian Koperasi dan UKM, saat ­ ini ada sekitar 56,7 juta UMKM dan koperasi yang ada di Indonesia. Dari ­ jumlah tersebut, ternyata yang bisa mengakses pembiayaan ke perbankan dan lembaga keuangan non bank baru sekitar 20%. ”Jadi, potensinya masih ­sangat besar,” ujarnya. Dengan potensi yang begitu besar, wajar ketika Jamkrindo sangat optimis menyambut tahun 2017. Di tahun depan, satu-satunya BUMN bidang penjaminan ini menargetkan volume ­penjaminan kredit sebesar Rp 145,9 triliun. Jumlah ini meningkat signifikan dari target tahun ini sebesar Rp 115 triliun. Porsi penjaminan kredit non KUR masih akan menjadi kontributor utama terhadap volume penjaminan kredit ­tahun depan, yaitu ditargetkan sebesar Rp 95,9 triliun. Sementara target volume penjaminan KUR sebesar Rp 50 triliun. ”Perum Jamkrindo berupaya ­ terus tumbuh secara agresif. Salah satu langkah kami menuju rencana ­ tersebut adalah dengan menjalankan road map ­ penguatan daya saing, untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi ­ perusahaan,” tandasnya. (*) Potensi penjaminan kredit bagi UMKM, baik dalam program KUR maupun non KUR, ke depan dibutuhkan oleh UMKM untuk meningkatkan daya saing, sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar. Banyak sekali UMKM yang produktif dan memiliki kelayakan usaha, tetapi belum bankable atau belum me- 6 Media Jamkrindo menuhi persyaratan kredit/pembiayaan bank. Akibatnya, sulit bagi mereka ­mendapatkan kredit untuk menambah permodalan. Di sinilah Jamkrindo berperan. Jamkrindo menjamin UMKM untuk mendapatkan kredit dari bank atau lem- sangat besar sekali. Apalagi pemerintah memiliki perhatian sangat besar terhadap pengembangan UMKM. Media Jamkrindo 7 BERITA UTAMA BERITA UTAMA Produk UMKM Rp61,92 triliun. Dengan capaian itu maka gearing ratio usaha produktif telah mencapai enam kali ekuitas, atau masih di bawah ketentuan yang diizinkan yakni 10 kali. Adapun gearing ratio usaha non produktif mencapai enam kali dari 30 kali yang diperbolehkan. Sementara itu, untuk pilihan investasi OJK mencatat industri penjaminan menempatkan sebagian besar dananya di instrumen deposito. Dari Rp9,4 triliun dana investasi, sebanyak Rp6,1 triliun ditempatkan pada deposito, diikuti reksa dana Rp1,5 triliun, obligasi Rp900 miliar, surat utang negara Rp374 miliar, saham Rp264 miliar, penyertaan langsung Rp250 miliar, dan efek beragunan aset Rp22 miliar. Bisnis Penjaminan Diprediksi Tumbuh 20% Salah satu faktornya adalah semakin banyaknya jumlah perusahaan penjaminan baru terutama yang dibentuk pemerintah daerah. N 8 anang Waskito, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), menuturkan estimasi pertumbuhan yang cerah tersebut karena semakin banyaknya perusahaan penjaminan yang baru lahir khususnya di lima provinsi. “Otomotis banyak pelaku usaha kecil dan menengah di daerah yang akan mendapatkan fasilitas penjaminan,” kata dia di Jakarta, Senin (28/11/2016). semakin tinggi. Selain itu, katanya, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada tahun depan juga akan menggairahkan industri penjaminan. Dengan estimasi pertumbuhan ini potensi usaha mikro kecil dan menengah menyerap kredit Hingga triwulan III/2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding penjaminan yang telah disalurkan industri mencapai Rp128,65 triliun. Jumlah ini terdiri dari penjaminan usaha produktif senilai Rp66,72 triliun, sedangkan selebihnya untuk penjaminan usaha non produktif senilai Media Jamkrindo Hal lain yang mendorong industri penjaminan tumbuh di tahun depan adalah dibukanya bisnis yang lebih luas bagi perusahaan penjaminan seiring hadirnya Undang-Undang Penjaminan. “Diterbitkannya POJK yang merupakan tindak lanjut pelaksanaan UU Penjaminan mendorong pertumbuhan industri,” ujar Nanang. Jumlah nasabah yang mendapatkan fasilitas penjaminan mencapai 5,36 juta orang, atau tumbuh 29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,17 juta orang. Hingga triwulan III/2016, industri penjaminan membukukan laba bersih Rp470 miliar, atau lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp488 miliar. Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), menuturkan perusahaan menargetkan memberikan penjaminan Rp135 triliun pada 2017. Jumlah itu naik 17% dari target 2016 sebesar Rp115 triliun. Dia mengatakan sebanyak Rp85 triliun diharapkan datang dari penjaminan non Kredit Usaha Rakyat (KUR), sedangkan sisanya Rp50 triliun dari kredit KUR. Diding mengatakan ruang ekspansi yang tersedia tidak cukup lebar akibat keterbatasan ekuitas, sehingga pihaknya tidak dapat berekspansi agresif. Keterbatasan itu membuat gearing ratio perusahaan sudah hampir mencapai batas ketentuan yang diizinkan terutama untuk penjaminan produktif. Gearing ratio ialah jumlah pinjaman dibandingkan dengan modal sendiri. Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penjaminan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling tinggi 40 kali. Diding berharap OJK dapat melonggarkan kebijakan gearing ratio. Apalagi di berbagai negara, gearing ratio industri penjaminan cenderung longgar. Menurutnya, Jepang menganut gearing ratio 80 kali ekuitas. “Di Indonesia tidak perlu sebesar itu 25 kali saja sudah sangat membantu,” kata Diding. Aset Meningkat Sementara itu Ororitas Jasa Keuangan (OJK) berharap animo yang tinggi pada pendirian perusahaan penjaminan kredit daerah (Jamkrida) dapat meningkatkan akses pembiayaan di daerah khususnya bagi UMKM dan koperasi. Plt Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Khusus OJK Irfan S. Sitanggang mengatakan hadirnya Jamkrida diharapkan dapat memigitasi resiko penyaluran kredit macet yang selama ini menjadi alasan terbatasnya akses UMKM terhadap produk perbankan. OJK mencatat pertumbuhan aset perusahaan penjaminan per Agustus 2016 juga tumbuh positif sebesar Rp14,12 triliun. Angka itu meningkat sebesar Rp9,026 triliun dengan persentase pertumbuhan mencapai 177,2 % dibandingkan dengan 2011 yang hanya sebesar Rp5,094 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 22,62% per tahun. “Untuk nilai penjaminan juga tumbuh positif, dari 2011-Oktober 2016 pertumbuhan rata-rata pertahunnya mencapai 21%, dengan ekuitas rata-rata diatas 20%. Artinya, Jamkrida ini diterima oleh masyarakat kita,” kata Irfan seusai menghadiri FGD pembentukan PT Jamkrida Jambi, di Hotel Aston Jambi, Rabu (30/11/2016). Di tempat yang sama, Ahmad Buchori, Kepala Departemen pengawasan IKNB 2B mengatakan berdasarkan data statistik perbankan Indonesia dari OJK dan Bank Indonesia, versi kredit UMKM per Agustus 2016mencapai 18% dari total kredit yang disalurkan perbankan nasional. Menurut Buchori, total kredit UMKM yang disalurkan didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 55,2% dari total kredit UMKM. Diikuti oleh sektor pertanian sebesar 26,1% dan sektor konstruksi sebesar 4,5% dalam sektor pertanian karet dan kelapa sawit masih menjadi komoditas yang mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa kedua komoditas ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak terkait untuk dapat terus dikembangkan menjadi potensi daerah. Ahmad Bukhori mengatakan salah satu hal yang mengakibatkan rendahnya produktivitas UMKM adalah kecilnya permodalan yang dimiliki oleh UMKM. Itu kata dia disebabkan karena sulitnya UMKM memperoleh akses pembiayaan dari perbankan. “UMKM banyak yang tidak mampu menyediakan agunan sehingga dinilai tidak bankable. Oleh karenanya, ­ kehadiran lembaga penjamin diharapkan dapat mengatasi perma­ salahan yang dihadapi oleh UMKM menyediakan penjaminan atas kredit,” ujar Buchori. Kepala OJK Perwakilan Jambi Darwisman mengatakan keberadaan lembaga penjaminan menjadi sangat ­relevan dan strategis dalam memberikan jaminan bagi UMKM dan koperasi sehingga layak untuk memperoleh akses keuangan. Apalagi, resiko bagi Jamkrida untuk melakukan penjaminan di Jambi sangat kecil. “Tingkat kepatuhan masyarakat kita terhadap pelunasan kredit sangat baik. Ini dilihat dari Rp 30 triliun kredit yang disalurkan bank umum, NPL nya hanya 2,75%. Ini menunjukkan bisnis perbankan di Jambi dalam kondisi sangat baik. Pastinya, ini akan mendukung eksistensi Jamkrida di Jambi,” ucapnya. (berbagai sumber) Media Jamkrindo 9 BUSANA BUSANA Delegasi Indonesia untuk Konferensi ACSIC ke-29 berfoto bersama di Bangkok Konferensi ACSIC ke-29 DI BANGKOK Peran Industri Penjaminan di Tengah New Normal Economy Forum perusahaan-perusahaan penjaminan se-Asia kembali menyelenggarakan pertemuan Asian Credit Supplementation Institution Confederation (ACSIC) yang tahun ini menginjak ke-29 tahun. ACSIC tahun ini digelar di Bangkok, Thailand, pada 23-25 November 2016, yang dihadiri sekitar 200 orang dari 11 negara. A CSIC beranggotakan 12 negara dan 16 institusi. Negara-negara yang bergabung dalam Konferensi ACSIC ke-29 ini adalah Thailand, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Taiwan, India, Mongolia, Nepal, dan Sri Langka. Melalui forum ini, perusahaan penjaminan berbagi pengalaman bagaimana institusi penjaminan ikut mendorong sektor small and medium enterprise (SME) atau UMKM. Delegasi dari Indonesia dihadiri perwakilan dari 8 perusahaan penjaminan yang menjadi anggota Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) yang beranggotakan 22 perusahaan penjaminan. Menurut Nanang Waskito, Ketua Umum Asippindo yang memimpin delegasi dari Indonesia, melalui ACSIC perusahaan-perusahaan penjaminan bisa saling bertukar pengalaman dan belajar bagaimana skema penjaminan kredit berperan penting dalam mendorong kredit lembaga keuangan, terutama sektor UMKM yang seringkali kesulitan mengakses pembiayaan. “Banyak negara menjadikan skema penjaminan kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dengan mengembangkan sektor UMKM. Itu bukan hanya negara berkembang, tapi juga negara maju misalnya Jepang dan Korea,” ujar Nanang yang juga menjabat Direktur SDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo di Bangkok, Kamis, 24 November 2016. Nanang menjelaskan bahwa industri penjaminan Indonesia telah mengambil peran penting dalam pembangunan ekonomi melalui sistem penjaminan kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Nanang Waskito, Ketua Umum Asippindo yang juga menjabat Direktur SDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo. Dengan adanya payung hukum, industri penjaminan bisa lebih eksis dan bisa meningkatkan kontribusinya untuk meningkatkan akses keuangan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sesuai agenda pembangunan ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia 10 Media Jamkrindo Pada ACSIC ke-29 ini, perusahaan-perusahaan penjaminan kembali menunjukkan komitmennya untuk membantu pemerintah di negaranya dalam menjaga sustainability pertumbuhan ekonomi yang menjadi tantangan sejak krisis global 2008. Di tengah pelemahan ekonomi global yang disebut banyak ekonom sebagai new normal economy, kredit perbankan sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan produktif dan lembaga penjaminan menjadi penting untuk mem-back up risiko kredit seperti di sektor UMKM. “Dengan adanya payung hukum, industri penjaminan bisa lebih eksis dan bisa meningkatkan kontribusinya untuk meningkatkan akses keuangan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sesuai agenda pembangunan ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia,” jelas Nanang. Selain payung hukum dan dukungan pemerintah terhadap skema penjaminan untuk mengembangkan sektor UMKM, perusahaan penjaminan di Indonesia juga dituntut untuk menjalankan 16 prinsip penjaminan hasil studi Bank Dunia yang telah diumumkan pada ACSIC ke-28 di Bali pada 2015. Prinsip-prinsip penjaminan dalam hal legal dan aturan, pengelolaan dan manajemen risiko, hingga operational dan monitoring, merupakan area pent- ing untuk keberhasilan perusahaan penjaminan. Menurut Nanang Waskito, standar dan prinsip-prinsip pengelolaan penjaminan sangat penting karena operasional di perusahaan penjaminan bisa makin kompleks mengingat di dunia penjaminan terdapat lebih dari 100 produk penjaminan, mulai dari penjaminan kredit mikro, sistem resi gudang, hingga infrastruktur. H.E. Wisudhi Srisuphan, Deputi Menteri Keuangan Thailand dalam opening remarks-nya di ACSIC ke-29 mengatakan, di Thailand skema penjaminan kredit untuk SME menjadi suplemen untuk menghadapi krisis. ”Membantu SME dalam mengakses kredit, berkontribusi dalam prosperity, security, and sustainability,” ujar Srisuphan. (*) “Pemerintah Indonesia cukup serius mengembangkan UMKM, dengan mendorong lembaga perbankan maupun nonbank untuk menyalurkan kredit program maupun komersial, dan kami sebagai perusahaan penjaminan siap me-back up melalui credit guarantee scheme,” ujar Nanang. Menurutnya, industri penjaminan Indonesia yang terus tumbuh dan berkontribusi dalam memperluas akses keuangan dan meningkatkan bankability pelaku UMKM, telah memiliki payung hukum dengan hadirnya UU Nomor 1 Tahun 2016. Suasana Konferensi ACSIC ke-29 di Bangkok, Thailand. Media Jamkrindo 11 SINERGI SINERGI Jamkrindo-KBI jamin komoditi melalui srg krindo Nasaruddin Umar, juga jajaran direksi Jamkrindo lainnya; I. Rusdonobanu, Nanang Waskito, dan R. Sophia Alizsa. Bagi Bagi Kue PT KBI adalah salah satu BUMN yang bergerak dalam kegiatan penjaminan penyelesaian transaksi berjangka komoditi di Indonesia. Tris mengatakan, bahwa dengan kerja sama ini kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama dengan prinsip saling menguntungkan dalam bidang bisnis penjaminan dengan ketentuan, prosedur yang berlaku dan sesuai dengan peran, kewenangan, tugas serta fungsi masing-masing. “Namun tidak terbatas pada Pemanfaatan Jasa Penjaminan termasuk Penjaminan terkait implementasi Sistem Resi Gudang. Kerjasama juga bisa dilakukan baik untuk (proyek) yang bersifat program pemerintah maupun nonprogram,” katanya. Dari kiri: Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Perum Jamkrindo Rusdonobanu, Anggota Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Nazaruddin Umar, Direktur Utama PT KBI Tris Sudarto, Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar, Direktur SDM, Umum, & Kepatuhan Perum Jamkrindo Nanang Waskito, Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza pada acara penandatanganan nota kesepahaman di Bali. Demi meningkatkan pelayanan penjamin komoditi, Perum Jamkrindo dan PT KBI sepakat bersinergi dalam pengembangan SRG. Dengan kerjasama ini, diharapkan masing-masing bisa saling berbagi dengan memanfaatkan potensi. P erusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) bekerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) untuk pengembangan SRG (Sistem Resi Gudang). Nota kesepakatan ditandatangani di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, 10 Nopember 2016. Menurut Direktur Utama PT KBI, Tris Sudarto, kerja sama pengembangan RSG ini adalah bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memberikan peningkatan pelayanan di dalam penjaminan komoditi. Sementara menurut Diding S. Anwar, Direktur Utama Jamkrindo, kegiatan penjaminan komoditi melalui SRG adalah salah satu cara untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan 12 Media Jamkrindo menengah (UMKM). Selain itu, kerja sama ini juga merupakan bentuk komitmen Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (LPP SRG). “Dengan kerja sama ini maka akan tercipta sinergi bisnis pemanfaatan potensi masing-masing terkait penjaminan resi gudang,” jelas nya di Denpasar, hari ini. Hadir pada perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua perusahaan tersebut adalah Tris Sudarto, Direktur Utama PT KBI beserta beberapa jajarannya. Sedangkan dari pihak Jamkrindo, turut hadir Anggota Dewan Pengawas Perum Jam- Tris menegaskan, terkait komoditi, peluang untuk kerjasama dengan Jamkrindo sangat besar. “Kami sudah melakukan berbagai survey, di banyak sektor, mulai dari pertanian, kelautan sampai pertambangan. Peluangnya sangat besar. Mari kita eksplorasi bareng-barang. Ibarat kue, hayuk kita bagi bagi,” katanya bersemangat. prosesor, pabrikan) sebagai instrumen tunda jual dan pembiayaan perdagangan, karena dapat menyediakan akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditi) yang disimpan di gudang. “Dengan tersedianya mekanisme jaminan pada Sistem Resi Gudang, maka pengelola gudang akan mampu melaksanakan kewajibannya untuk mengembalikan barang yang disimpan jika terjadi kelalaian yang menyebabkan kegagalan Pengelola Gudang. Di sinilah peran Perum Jamkrindo diperlukan, untuk menjamin pengelolaan gudang tadi,” jelasnya. Untuk itu, penerapan penjaminan dalam pelaksanaan Sistem Resi Gudang perlu didukung dengan regulasi dan ketentuan yang tidak merugikan salah satu pihak. Badan Pengawas, dalam hal ini adalah Bappebti, memiliki peran penting dalam menentukan apakah suatu kondisi dapat dikategorikan sebagai wanprestasi yang dilindungi dana jaminan. Meski langkah-langkah persipan dalam mengelola Sistem Resi Gudang sudah tersusun dengan baik, namun pelaksanaan ini masih menanti campur tangan pemerintah. Diding kembali menegaskan, pihaknya baru akan menjalankan peran sebagaii Lembaga Pelaksana Penajaminan Sistem Resi Gudang setelah dana Penyertaan Modal Negara (PMN) cair. “Pemerintah menganggarkan PMN sebesar Rp705 miliar dan dana operasional sebesar Rp82 Miliar bagi Perum Jamkrindo untuk melaksanakan penjaminan Sistem Resi Gudang. Saat ini, masalah PMN sedang dalam proses legislasi di DPR,” pungkasnya. Ironisnya, APBN 2017 telah diketok palunya. Dan di dalamnya tidak termuat anggaran PMN untuk Perum Jamkrindo. Padahal, aturan yang menujuk Perum Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan SRG, yakni PP No.1/2016 telah disahkan beberapa bulan lalu. “Ya peluangnya menunggu pembahasan APBN Perubahan,” ujar Diding dengan nada terdengar pasrah.(*) Mendengar itu, Diding berujar, “Wah, tidak sangka beliau sudah survey. Kita masih belum. Boleh juga bagi-bagi hasil (data)nya,” katanya kepada Media Jamkrindo dengan setengah berbisik. SRG Belum Jalan Diding mengatakan Sistem Resi Gudang merupakan salah satu instrumen yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, kelompok tani, gapoktan, koperasi tani maupun pelaku usaha (pedagang, Ilustrasi Komoditi Beras Media Jamkrindo 13 SINERGI sinergi Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo berjabat tangan dengan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga (kanan) disaksikan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial (kiri) dan Ketua Pengurus Koperasi MSP, Edward H Naibaho (dua dari kanan) pada acara penandatanganan MoU. saing ekonomi UMKM. Penyaluran pinjaman diberikan kepada koperasi dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LPDB-KUMKM. kan pada 2-4 Desember 2016 di Gedung Smesco. Pameran ini diikuti oleh 300 UKM mitra Koperasi MSP dari 11 provinsi di Indonesia. “Perum Jamkrindo sebagai penjamin akan memberikan jaminan yang jumlah plafon jaminannya sesuai dengan jumlah pinjaman koperasi,” kata Bakti. Pembina Koperasi MSP Emir Moes mengatakan dengan pameran produk UMKM ini akan mengangkat derajat UMKM juga mengangkat ekonomi kerakyatan.”Koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan. Jadi pameran ini merupakan bentuk penghargaan untuk penggerak ekonomi kerakyatan,” tandasnya. Koperasi Mitra Sarana Perjuangan (MSP) merupakan koperasi simpan pinjam (KSP). Saat ini memiliki lebih dari 3.000 mitra UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Koperasi ini didirikan untuk menyatukan kekuatan UMKM Indonesia agar mampu meningkatkan daya saing global dan menciptakan pasar e-commerce bersama. Bersamaan dengan itu, MSP menggelar pameran produk UMKM bertajuk MSP EXPO 2016 yang diselenggara- Selain menampilkan produk unggulan dari tangan UMKM secara langsung, pameran ini juga diisi oleh berbagai seminar, hiburan, dan lomba yang diikuti oleh pengunjung. Pengunjung tidak dipungut biaya dan diundi doorprize yang menarik bagi pengunjung yang beruntung. (*) Koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan. Jadi pameran ini merupakan bentuk penghargaan untuk penggerak ekonomi kerakyatan Jamkrindo Jamin Kredit UMKM Binaan Koperasi MSP Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) penjaminan bersama Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan (MSP). T ujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah memberikan akses keuangan bagi para UMKM yang menjadi binaan koperasi. Penandatangan ini dilakukan oleh Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo, Ketua Pengurus Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan Edward H Naibaho dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial di Jakarta, Senin, 5 Desember 2016. Bakti mengatakan bahwa kerja sama kemitraan ini sangat 14 Media Jamkrindo strategis dimana Perum Jamkrindo akan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan Koperasi MSP untuk memperoleh kredit melalui penjaminan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat UMKM. Nantinya, mitra binaan koperasi akan mengajukan permohonan pinjaman dana kepada LPDB-KUMKM yang selanjutnya akan disalurkan kepada Mitra Binaan Koperasi sebagai modal kerja untuk meningkatkan produktivitas serta daya Produk UMKM Media Jamkrindo 15 SINERGI SINERGI Upaya Pemutakhiran Data UMKM Dengan adanya keterlibatan kalangan akademisi ini, maka Perum Jamkrindo sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Penjaminan atas Kredit bagi Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Koperasi (UMKMK) akan memperoleh data dasar UMKM sebagai panduan pendataan dan pelatihan teknis pendataan dan pemutakhiran data UMKM Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) menandatangani nota perjanjian kerjasama disaksikan oleh Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Dumoly F. Pardede (kiri) dan perwakilan perguruan tinggi. Perum Jamkrindo melalui Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen menggandeng tujuh perguruan tinggi dalam pendataan dan pemuktahiran data usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pendataan dan updating data diperlukan untuk mendukung pengelolaan database UMKM dalam rangka pemeringkatan dan pelaksanaan konsultasi manajemen kepada UMKM. N ota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dengan tujuh perguruan tinggi ditandatangani di kantor pusat Perum Jamkrindo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/11/2016). Tujuh perguruan tinggi tersebut adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Hasanudin, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Indonesia (UKM Center UI) serta Universitas Syiah Kuala (UKM Center). Sebelumnya, juga telah dilakukan Nota Kesepahaman Bersama dengan berbagai pihak pendukung seperti Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Dalam 16 Media Jamkrindo Medium Enterprises Rating Agency), sebuah lembaga pemeringkat UMKM di India yang telah banyak membantu UMKM di negara tersebut. Dirut Perum Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan upaya Perum Jamkrindo dalam fokus mengembangkan UMKM nasional, telah membentuk Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen pada awal tahun 2016 sebagaimana diamanatkan UU No.1/2016 tentang Penjaminan serta PP No. 41/2008. ra tujuh perguruan tinggi dalam hal ini menyediakan tenaga pelaksana (enumerator) dalam kegiataan pendataan dan updating data serta bersinergi dalam pelaksanaan konsultasi manajemen. “Dengan adanya kerja sama ini kita harapkan akan ada pemutakhiran (updating) data UMKM sehingga akan memiliki basis data UMKM dan mendukung pengelolaan basis data UMKM dalam rangka Pemeringkatan UMKM,” kata Diding. ”Sampai saat ini, telah disusun metodologi pemeringkatan UMKM serta telah dilakukan kunjungan langsung kepada UMKM Terjamin Perum Jamkrindo. Kunjungan langsung kepada UMKM Terjamin ini merupakan bentuk updating data Terjamin, termasuk kegiatan pengendalian kredit Terjamin,” kata Diding. Disampaikan Diding bahwa UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 56,7 juta unit usaha, yang dibina oleh sekitar 23 kementerian dan lembaga. Data dan informasi yang tersedia saat ini sangat beragam, tersebar dan kurang terkoordinasi dengan baik. Hal ini memerlukan upaya yang fokus untuk menghimpun database UMKM dengan lingkup nasional, dan dikelola dengan baik,” katanya. Dijelaskan bahwa dalam sinergi tersebut, Perum Jamkrindo berperan menyusun panduan pendataan, pemutakhiran data UMKM, memberikan pelatihan teknis pendataan serta pemutakhiran data UMKM. Sementa- Lebih lanjut, kata Diding, kegiatan pembangunan database UMKM saat ini telah dilakukan di Perum Jamkrindo dengan memanfaatkan database Terjamin yakni ada sekitar 5 juta UMKM yang tercatat dari periode 2012-2015, Negeri (Dukcapil), dan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang. Kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar dan perwakilan dari tujuh perguruan tinggi diantaranya yakni Rudi Siahaan dari LM UI, Ketua LPPM UNJ Ucu Cahyana, FEB Unpad/ISEI Ina Primiana, Dekan FEB IPB Yusman Syaukat, Dekan FMIPA ITB Edy Baskoro, Dekan FEB Universitas Lambung Mangkurat M. Riza Firdaus, Dekan FE Universitas Hasanudin Gagaring Pagalung, Rektor UNJ Djaali dan Ketua UKM Centre Universitas Syiah Kuala Iskandar Madjid. Selain itu juga hadir tamu undangan dari India yakni Shankar Cakraborti, Chief Executive Officer SMERA (Small & Media Jamkrindo 17 SINERGI yang meliputi Terjamin KUR maupun eksisting. Sementara yang sudah dilakukan penyusunan profil baru 200 UMKM di wilayah Jabodetabek yang masih diproses secara manual. Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Koperasi (UMKMK) akan memperoleh data dasar UMKM sebagai panduan pendataan dan pelatihan teknis pendataan dan pemutakhiran data UMKM,” katanya. “Dengan adanya keterlibatan kalangan akademisi ini, maka Perum Jamkrindo sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Penjaminan atas Kredit bagi Usaha Mikro, Bersamaan dengan ini, Diding menyampaikan bahwa pihaknya kedatangan tamu perwakilan dari lembaga pemeringkatan yaitu SMERA (Small & Medium Enterprises Rating Agency) dari India Beberapa kerjasama International telah kita lakukan antara lain dengan Korea, India dan Chile yaitu : b. Antara Asippindo dan ALIGA (Asosiasi Perusahaan Penjaminan Amerika Latin). 1. MOU dengan Korea (KODIT) tentang pengembangan layanan penjaminan kredit di Negara masing masing dan pertumbuhan UMKM. Kedua MoU ttg pertukaran knowledge, experience bid Penjaminan kredit serta pertukaran personil, informasi kredit, penjaminan dan UMKM. 2. MoU dengan India antara lain: Kerjasama dengan Kodit terkait sharing product knowlegment melalui working grup senior manager level pada tanggal 20-23 Desember 2015 dilaksanakan di Bali. Tahun 2012 di Seoul dan Incheon. Masing-masing institusi meminta dua topik utama ke pihak tamu dan pihak tamu akan menambahkan tiga topik tambahan free information apa saja dan sebaliknya. a. Dengan Credit Guarantee Fund Trust for Micro and Small Enterprises(CGTMSE). b. Dengan National Credit Guarantee Trustee Company Ltd (NCGTC). MoU tentang Peningkatan Pengembangan Pelayanan Penjaminan Kredit dan Pengembangan UMKM serta sektor ekonomi lain di kedua negara. 3. MoU Di Chile ada 2: a. Antara Jamkrindo dan FOGAPE (Perusahaan milik Pemerintah Chile). 18 Media Jamkrindo Kerjasama dengan Fogape Chile dan Aliga Amerika Latin intinya sama seperti kerjasama dengan Kodit yaitu utk tukar menukar staf level da- yang merupakan salah satu negara yang cukup menonjol di bidang pemeringkatan UMKM. Selanjutnya untuk menambah pengetahuan, khususnya menggali pengalaman dan kompetensi SMERA dalam melakukan kegiatan pemeringkatan UMKM, Perum Jamkrindo bersama dengan SMERA menggelar workshop dengan tema “IT Database Dvelopment & Rating System for SMEs”. lam rangka pembelajaran di masing-­ masing institusi. Dalam kesempatan kali ini, juga mengundang Bank Indonesia, sebagai lembaga yang sejak 2009 telah melakukan kajian dan penelitian sehubungan pembentukan lembaga pemeringkatan di Indonesia, untuk juga hadir sebagai panelis dalam workshop dan memberikan pengalaman dan pandangannya sehubungan pembentukan lembaga pemeringkatan UMKM. “Kami sangat mengharap agar kegiatan pada hari ini membawa manfaat, khususnya untuk Perum Jamkrindo, sehubungan rencana pembangunan database dan pemeringkatan UMKM,” kata Diding. Lebih lanjut kegiatan ini juga dapat bermanfaat bagi segenap pemangku kepentingan yang nantinya akan mengambil manfaat dan bekerjasama dari produk database & pemeringkatan Perum Jamkrindo. (*) Menghimpun Data UMKM Nina Kurnia Dewi, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi di Indonesia diklaim mencapai 56,7 juta. Tetapi data tersebut masih diragukan karena tidak terdapat nama dan alamat yang jelas (by name by address), disimpan dimana dan apakah selalu update. Tugas yang diemban oleh Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo adalah mengelola data Terjamin Perum Jamkrindo, mendata seluruh UMKM yang ada di Indonesia, melakukan pemeringkatan, serta memberi layanan konsultasi manajemen. Media Jamkrindo 19 pemeringkatan umkm Nina Kurnia Dewi pemeringkatan umkm saja. Pada pertengahan tahun 2015, OJK berinisiatif mengundang pihak-pihak terkait untuk sama-sama memikirkan tentang kebutuhan nasional pendataan UMKM. Harapannya kelak pemerintah cukup bertanya ke satu lembaga yang terpercaya yang memiliki data UMKM secara nasional. ”Belajar dari pengalaman negara lain, perusahaan penjaminan atau group perusahaan penjaminan banyak dipercaya melakukan penilaian dan pemeringkatan UMKM, dan kegiatan tersebut diawali dengan menghimpun data UMKM,” kata Nina. Sebab, lanjutnya, perusahaan penjaminan dinilai lebih independen. Itulah alasan mengapa Perum Jamkrindo sebagai satu-satunya BUMN bidang penjaminan yang didorong oleh OJK untuk menjadi pelopor pendataan dan pemeringkatan UMKM. D ivisi ini lahir di awal tahun 2016 atas dorongan kebutuhan penghimpunan data UMKM dan koperasi. Maklum, data UMKM yang ada saat ini selain tidak rinci dan updated, juga tersebar di puluhan kementerian/lembaga yang mengurusi UMKM. Dengan demikian pada kenyataannya Indonesia tidak memiliki data UMKM secara nasional. Nina Kurnia Dewi. ”UMKM itu banyak pembinanya, terdata 23 kementerian dan lembaga yang membina UMKM. Masing-masing punya data sendiri-sendiri, dengan format sendiri-sendiri, program sendiri-sendiri dan prioritas sendiri-sendiri, tentu sektoral sifatnya,” kata Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo, Sebab, selama ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan kesulitan ketika akan menyusun program subsidi. UMKM mana yang perlu diberikan subsidi. Bingung harus tanya ke siapa. Kalau bertanya ke Kementerian Pertanian, misalnya, data UMKM yang ada di sana hanya bidang pertanian Diskusi tentang perlunya pendataan UMKM memang bergulir sejak lama, dan terus menghangat belakangan ini. Para pemangku kepentingan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan mendorong Perum Jamkrindo untuk menjadi pelopor pendataan dan pemeringkatan UMKM secara nasional. Nina menjelaskan, dibutuhkan teknologi yang handal untuk mendata seluruh UMKM di Indonesia. Karena kuncinya adalah kerjasama dengan lembaga-lembaga yang punya data UMKM itu. ”Tahun ini kami mulai mempersiapkan membangun infrastruktur dan dan roadmap, tahun depan mulai membangun teknologi yang sesuai dan memadai. Perusahaan sudah menganggarkan dana cukup besar untuk kebutuhan itu,” kata Nina. ”Data Terjamin selama ini juga belum terkelola dengan baik. Bisa jadi orang sudah ngutang di 2008, kemudian lunas tahun 2010. Setelah itu dia pinjam lagi ke bank tahun 2012, namanya bisa muncul dua kali di data ini,” jelas wanita yang sudah 20 tahun berkarir di Perum Jamkrindo ini. Dari 16,8 juta data Terjamin Perum Jamkrindo, terdapat sekitar 5 juta yang datanya lebih bagus. Karena sudah ada E-KTP dan/atau nomor NPWP. Tetapi setelah dilihat satu per satu, ada juga nomor E-KTP yang tidak lengkap. Harusnya 15 digit, ini hanya ada 13 digit. Bisa karena human error saat pengisian. Untuk melakukan updating database UMKM, Perum Jamkrindo bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Tentunya yang didata terlebih dahulu adalah terjamin Jamkrindo. Para dosen dari perguruan tinggi yang menjalin kerjasama akan dilatih mengisi format pendataan UMKM yang sudah dibuat oleh Jamkrindo. Para dosen akan menugaskan mahasiswa untuk mendata UMKM terjamin Jamkrindo yang dekat dengan tempat tinggal masing-masing. tu. ”Setelah menghimpun data, barulah dilakukan pemeringkatan UMKM,” jelas Nina. OJK memiliki perhatian besar terhadap pemeringkatan UMKM ini. Sebab data yang baik ada kaitan langsung dengan menurunnya biaya perolehan calon debitur, sehingga diharapkan kredit dapat dijual lebih murah. Dengan adanya pemeringkatan UMKM, bank tidak perlu bersusah payah dan mengeluarkan biaya besar untuk menelisik mana UMKM yang layak mendapat kredit. Karena data UMKM yang bagus sudah tersaji. Selanjutnya memeringkat UMKM adalah memberikan penilaian terhadap kemampuan finansial dan non-finansial, sekaligus memberikan proyeksi tentang kapasitas UMKM misalnya dalam 1-2 tahun mendatang (forward looking). Kemampuan financial itu mencakup modal, asset, casflow dan sebagainya. Sedangkan non-financial adalah karakter pelaku UMKM itu sendiri. Untuk Pengusaha Kecil, karakter pengusaha dapat dikenali melalui hubungannya dengan tetangga, ketaatannya beragama dan sebagainya. ”Bank tinggal melakukan sedikit upaya evaluasi, kemudian dapat menyalurkan kredit. Tidak perlu keluar ongkos banyak. Dengan demikian bunga bisa ditekan lebih rendah,” jelas Nina. ”Paling tidak nanti ada tiga kategori UMKM, yaitu sangat direkomendasikan, direkomendasikan, dan belum direkomendasikan,” ujar Nina. Dalam rekomendasi itu akan ada penjelasan lebih lanjut. Misalnya, UMKM direkomendasikan, namun perlu pembianaan dalam bidang pemasaran, teknis produksi, dan seterusnya. Dengan demikian, rekomendasi akan lebih rinci sehingga dapat dijadikan acuan oleh pihak penyalur kredit. (*) Dia menjelaskan, mendata dan melakukan update data UMKM adalah pekerjaan yang cukup menantang. Karena hampir semua UMKM belum memiliki catatan keuangan atau track record usaha, maka hal ini harus diban- Sebagai tahap awal, yang dilakukan adalah memelihara data Terjamin Perum Jamkrindo. Ini adalah data UMKM yang mendapat kredit dari bank maupun non bank dan dijamin oleh Jamkrindo sejak tahun 2008. Jumlahnya telah mencapai 16,8 juta hingga Oktober 2016. Uniknya, data yang dimiliki Jamkrindo ini adalah data perbankan juga. Sehingga memang banyak informasi tentang kredit di situ. Tetapi belum lengkap. Misalnya data nasabah A, nama dan alamat lengkap sudah ada. Bidang usahanya ada, misal sektor jasa. Tetapi tidak ada informasi yang lebih detail tentang usaha si nasabah ini. Ilustrasi UMKM 20 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 21 MEDIA GATHERING gan. Perjalanan lancar. Cuma sesekali perahu berhenti karena menghindari jeratan sampah yang berserak di tengah laut. Satu jam lebih feri melaju. Menjelang senja, rombongan tiba. Pulau Royal nampak indah di dalamnya. Hanya sedikit penduduk setempat. Jumlahnya ditambah dengan keberadaan pengelola resort. Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Program Lusy Susanti, Kepala Satuan Pengawas Intern Achmad Sonhadji, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen, Nina Kurnia Dewi dan Sekretaris Perusahaan Abdul Bari saat akan melepas peserta Media Gathering di Jakarta, Sabtu 19 November 2016. SERUNYA MEDIA GATHERING DI PULAU ROYAL SABTU pagi (19/11), puluhan wartawan berbagai media berkumpul di halaman depan kantor ­Perum Jamkrindo. Mereka adalah peserta Media Gathering yang akan dijamu panitia di Pulau ­Royal, Kepulauan Seribu. Habis ini kita pesta barbekyu ikan laut dan kambing guling di pinggir pantai, tempat tadi menikmati sunset L ewat jam 8, dengan naik bus, mereka digeser ke Marina Sunda Kelapa untuk ­menyeberang. Direktur Utama Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar melepas rombongan. Sedianya beliau mau ikut. “Tapi mohon maaf, ada panggilan tugas negara. Saya harus ke Yogjakarta untuk menghadiri undangan Menteri BUMN,” katanya. Sebelum melepas rombongan, Diding sempat bagi-bagi doorprice untuk wartawan. BIDADARI DI BALIK SUNSET Lepas tengah hari, rombongan naik kapal cepat. Lalu meluncur menuju Pulau Royal. Beruntung cuaca lagi baik. Ada sedikit mendung, tapi tidak jadi halan- Tak lama setelah bagi-bagi kamar, panitia mengingatkan rombongan untuk menikmati sunset. Ada tempat khusus untuk itu. Seperti laron keluar sarang, peserta Media Gathering ­Jamkrindo bergegas menuju pantai. tadi,” ujar bang Edi, wartawan Buletin Bappebti. Tanpa dikomando, peserta geser ke lokasi pesta barbekyu. Dari jauh, asap ikan bakar dan kambing guling menyengat hidung. Sungguh ­menggoda selera. Beberapa peserta mendekat ke panggangan. Ada yang hanya melihat karena penasaran. Ada juga yang langsung selfi, untuk pamer ke akun medsos. Dudi, desainer layout Media Jamkrindo tidak tahan untuk icip-icip. “Hanaas..” daging gurita panggang yang digigit Dudi, disemburkan. Panitia yang memanggang ngakak. Abdul Bari, Plt. Sekretaris Perusahaan Perum Jamkrindo mendekati kambing guling. “Masih berani?” tantang Achmad Sonhadji, Kepala SPI Jamkrindo. Yang ditanya menggeleng. Kambing guling memang sumber kolesterol. Bisa menaikkan tensi. Pas matahari mulai tenggelam, langit didominasi warna jingga. Lama-lama hitam gelap. Menjelang ­ habis, belasan wartawan berebut ­ mengabadikan sosok Ratu dengan latar belakang sunset. Gambarnya jadi siluet, sangat indah. Puas menikmati sunset, satu demi satu kembali ke penginapan untuk bersih-bersih badan. KAMBING ­ OLESTEROL! K GULING, AWAS Malam Minggu di Pulau Royal. Seluruh peserta mulai lapar. Habis maghrib, satu persatu mulai menyerbu menu yang tersaji di pendopo pinggir pantai. Santap malam dengan lahap. “Habis ini kita pesta barbekyu ikan laut dan kambing guling di pinggir pantai, tempat tadi menikmati sunset”, tutur Rully, staf Humas Perum Jamkrindo. Peserta menyambut girang.Tapi ada yang mengeluh terlanjur kenyang makan malam. “Ah.. tidak bilang dari Peserta media gathering Perum Jamkrindo sedang snorkeling 22 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 23 MEDIA GATHERING “Gak ada lawan. Pak Son enak bawa istri. Lha saya?” jawab Bari. Keduanya ­lantas tertawa. BALONKU OGAH TERBANG Lewat jam 7 malam, pesta dimulai. Dibuka oleh Bari dan Sonhadji dengan sambutan singkat. Lalu dilanjutkan dengan hiburan malam. Suasana berubah bak arena ajeb-ajeb. Semua bergoyang riang. Lima belas menit kemudian, MC cantik mengumumkan acara dilanjut lepas balon. Puluhan lampion dibagikan. Lalu semua sibuk membakar ­paravin, agar balon mengembang dan MEDIA GATHERING siap terbang. ­diseruduk angin. menikmati keindahan alam bawah laut. Namun sial, mendadak angin kencang datang. Agak aneh karena sebelumnya udara pantai sangat tenang. Sepi, tidak ada angin. Ee.. tau-tau wush wush.... Dari puluhan balon itu, yang berhasil melangit cuma dua. Sisanya hangus sebelum mengembang atau kecebur laut. Meski terlihat lelah, semua wajah masih bisa ceria. Hampir semua wartawan ingin turun. Pun para staf humas Perum Jamkrindo. Diantaranya malah sengaja bawa alat snoekeling sendiri. Semua berjuang menyulut api ke paravin. Sangat susah karena diganggu angin. Ada yang berhasil membakar paravin, tapi sekaligus membakar kertasnya. Lalu, balon terbakar habis sebelum terbang. Beberapa ada yang b ­ erhasil mengembangkan balon, tapi juga kesulitan menerbangkan. Sekalinya terbang langsung nyungsep ke laut “Bahan gas padat (paravin)nya jelek. Yang bagus mudah terbakar. Disundut rokok aja nyala. Ini sampai isi korek gas habis, nggak juga nyala,” keluh Sonhadji. SELFIE DI TENGAH KARANG Besok paginya, rombongan bersiap pesiar ke dekat pulau Pramuka. Mencari titik spot untuk snorkeling, Ketika perahu lempar jangkar, semua yang ingin snorkeling bersiap. “Oo uwoo uwoo!” ... byuuur! Ringgie paling dulu “nyebur”. Yang lain menyusul. Dalam sekejap, samping perahu terlihat seperti mangkuk sop.Laut ibarat kuah, dan para penyelam sayurannya. “Kok gak ada ikan mendekat ya?” seru beberapa wartawan. Ada yang menyahut, “Lepas celanamu, ntar ikan pada mendekat, mengira ada belut, kawan ikan juga”. Yang lain ngakak. Penyelaman tambah seru ketika panitia ada yang menawarkan sesi pemotretan bawah laut. Beberapa yang pandai berenang tak menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Berselfie ria diantara karang. Hasilnya pasti Wow. Puas menyelam, rombongan kembali ke hotel. Setelah makan siang, semua balik pulang ke Jakarta. Meninggalkan kenangan indah. (*) Ata ipiderferumMandit firium ciem etiam igilicam, nostri, dan Catus Mae 24 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 25 penghargaan penghargaan Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza (dua dari kanan) berfoto bersama Sekretaris Perusahaan Abdul Bari (dua dari kiri), Kepala Bagian Humas Jehezkiel (kiri) dan Kasie Pelayanan Internal Dwi Suwandono. Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza menerima piala penghargaan dari Rhenald Kasali. empat kalinya ini didukung oleh ARRBEY Consulting dan Rumah Perubahan dipimpin oleh Ketua Dewan Juri Prof Rhenald Kasali. Penghargaan ini adalah apresiasi terhadap BUMN dan anak perusahaannya yang telah menunjukan performa unggul baik dari sisi branding dan marketing sehingga memiliki daya saing global dan menjadi regional champion. Anggota Dewan Juri SH Sutarto mengatakan melalui ajang penghargaan ini diharapkan memacu insan korporasi untuk terus memperbaiki performance perusahaan. ”Selain itu, para pelaku branding dan marketing BUMN dapat mengukur daya saing perusahan dengan bertukar ide, pikiran dan pengalaman sehingga menjadi inspirasi bagi BUMN lainnya,”kata Sutarto. Proses penjurian dilaksanakan dalam dua tahap yakni kajian kuesioner dan pedalaman kuesioner melalui wawancara oleh Dewan Juri. Dari sekian BUMN dan anak perusahaan BUMN yang mengisi dan mengembalikan kuisioner sebagai tahap seleksi awal. Terpilih sebanyak 38 BUMN dan anak perusahaan BUMN yang diundang untuk presentasi pedalaman kuesioner di hadapan Dewan Juri untuk menyampaikan konsep dan strategi yang unik dalam hal branding dan marketing yang menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaannya. Antusiasme peserta dalam mengikuti ajang ini mencerminkan bahwa perusahaan milik negara telah memiliki kasadaran dan jiwa kompetisi yang tinggi untuk meningkatkan daya saing di kancah global. Selain itu, ajang ini juga menjadi forum bagi para pelaku branding dan marketing BUMN untuk bertukar ide, pengalaman seerta excellence dalam menghadapi pasar bebas MEA. (*) Perum Jamkrindo Raih Dua Penghargaan di Bidang Marketing Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yakni sebagai ‘’The Best BUMN Marketing dan The Best CEO in Marketing Leadership” karena dinilai telah menunjukan performance unggul dari sisi marketing. P enghargaan diterima oleh R. Sophia Alizsa, Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo mewakili Dirut Perum Jamkrindo Diding S Anwar pada Awarding Night di Jakarta, Rabu (23/11/2016) malam. Diding S. Anwar menyatakan rasa terima kasih dan bangga atas penghargaan yang diraih oleh Perum Jamkrindo. Dia juga memohon maaf karena tidak bisa hadir dalam acara tersebut. ”Semoga acara BUMN Branding & Marketing Award yang diselenggarakan BUMN Track terus berlanjut dan terus mendorong kemajuan semua BUMN, dan bisa jadi yang terbaik dalam branding dan marketing,” katanya. Sebanyak 38 BUMN dan anak perusahaan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh BUMN Track untuk keDirektur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza menerima piala penghargaan dari Said Didu. 26 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 27 rakernas kadin rakernas kadin Pasca Terbitnya Tax Amnesty Kadin Minta Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan implementasinya pasca diterbitkan program Tax Amnesty yang diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan infrastruktur nasional. “P embangunan berbagai program infrastruktur yang ada kita harapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi serta mengedepankan local content dan memprioritaskan SDM dalam negeri, sehingga bisa mendorong tumbuhnya perusahaan nasional yang berkompeten di bidangn- ya untuk mampu melaksanakan proyek infrastruktur dengan dukungan skema pembiayaan yang memadai,” ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa di sela-sela Rakernas Kadin di Jakarta, (17/11/2016). Rapat Kerja Nasional Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Kadin Indonesia ini digelar di Hotel Bidakara. Rapat yang dihadiri ratusan pengurus Kadin dari seluruh wilayah Indonesia ini mengambil tema “Mewujudkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur yang Dapat Memberikan Nilai Tambah Ekonomi Pasca Terbitnya Tax Amnesty.” Rakernas dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang diwakili oleh Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Wahyu Utomo. Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo tampil sebagai pembicara bersama para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait. Berdasarkan catatan Kadin, sebelumnya pemerintah mengalokasikan dana APBN dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur. Tahun 2016 dana infrastruktur sebesar Rp 300 triliun lebih atau 15 persen dari total anggaran belanja. Kenaikan dana infrastruktur hingga tiga kali lipat adalah keputusan politik pemerintah yang dinilai sangat tepat. Mengingat anggaran infrastruktur pemerintah terbatas, sekitar Rp 300 triliun per tahun atau sekitar Rp 1.500 triliun dibanding total kebutuhan yang mencapai Rp 5.519 triliun hingga 2019, pemerintah perlu segera memobilisasi penggalangan dana infrastruktur dari dalam maupun luar negeri. Kadin mengapresiasi pemerintah yang telah melakukan terobosan dengan mengeluarkan aturan tentang pengampunan pajak (tax amnesty), sebagai upaya peningkatan pajak yang digunakan untuk menutupi defisit fiskal yang mencapai Rp296,7 triliun atau 2,35% dari Produk Domestik Bruto. Pemerintah memperkirakan potensi yang bisa masuk ke kas negara dari hasil uang tebusan tersebut sebesar Rp165 triliun, sehingga dengan adanya dana dari tax amnesty maka APBN menjadi lebih sustainable. “Kemampuan pemerintah untuk spending atau belanja harusnya semakin besar sehingga akan banyak membantu program percepatan pembangunan infrastruktur, konstruksi, dan bahan material,” ungkap Erwin. Dia juga mengatakan, dengan meningkatnya dana anggaran pembangunan infrastruktur pada 2016 diharapkan dapat lebih memacu langkah-langkah persiapan yang matang sebagai antisipasi meningkatkan alokasi belanja infrastruktur, dari mulai feasibility-study, mekanisme lelang, land-clearing, serta aspek-aspek teknis lainnya. “Penyerapan anggaran yang berkualitas merupakan salah satu indikator efisiensi alokasi, semakin optimal penyerapan anggaran mengindikasikan efisiensi dalam pengalokasian, tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas output/outcome,” kata Erwin. Menurutnya, dengan tersedianya infrastruktur, pusat-pusat ekonomi baru pasti bermunculan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mengurangi ketimpangan antarwilayah. Hingga kini, Jawa masih mendominasi ekonomi nasional karena infrastrukturnya paling maju, dengan 58 persen produk domestik bruto (PDB) nasional berasal dari pulau ini. Sebaliknya, Maluku dan Papua yang minim infrastruktur baru bisa menyumbang 2,37 persen PDB, padahal luasnya lebih dari tiga kali Jawa. Ketua Panitia Pelaksana Rakernas, Diding S. Anwar mengatakan, setidaknya ada dua hal yang ingin dihasilkan dari kegiatan ini. Yaitu menyusun rencana kerja dan memberikan rekomendasi untuk pemerintah. (*) Kemampuan ­pemerintah untuk spending atau ­belanja harusnya ­semakin ­besar ­sehingga akan ­banyak ­membantu program ­percepatan ­pembangunan infrastruktur, konstruksi, dan bahan material. Wakil Ketua Umum Kadin Erwin Aksa (kiri) berbincang dengan narasumber dan pengurus Kadin pada acara Rakernas. Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Ekonomi, Wahyu Utomo memukul gong tanda rakernas Kadin resmi dibuka. 28 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 29 sistem resi gudang sistem resi gudang Rahmah, pemilik PT. Ketiara. Sejak awal beroperasi SRG di Aceh Tengah, Pengelola Gudang SRG adalah PT Bhanda Ghara Reksa-BGR, sedangkan PT Ketiara mendampingi yang akan sebagai calon Pengelola Gudang. Dan kemudian pada tanggal 13 Oktober 2016 lalu, PT Ketiara telah resmi mendapatkan persetujuan sebagai Pengelola Gudang SRG Aceh Tengah. Untuk efisiensi dan kecepatan pengujian mutu kopi, Bappebti juga telah memberikan persetujuan kepada laboratorium milik PT Ketiara sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian- LPK Uji mutu SRG untuk komoditi kopi. Kedua persetujuan tersebut secara simbolik diserahkan kepada Bupati Aceh Tengah dan selanjutnya diserahkan kepada PT Ketiara pada tanggal 20 Oktober 2016 lalu. “Semula saya hanya pemain lokal yang berdagang dari desa ke desa,” kenang Rahmah. Kemudian pada tahun 2002, Rahmah membuat badan usaha yang diberi nama UD Ketiara. Pada waktu itu, dia memulai peruntungannya dengan menjual kopi Gayo ke Medan, Sumut. Seiring perjalanan waktu, usahanya terus meningkat. Karena itu, di tahun 2012, dia mengembangkan usahanya menjadi PT Ketiara. Tak sia-sia, sejak berdirinya PT Ketiara, selain menjual di dalam negeri, dia juga mulai menjual kopi ke luar negeri alias ekspor. “Kami sudah ekspor ke Amerika, Eropa, Taiwan, Belanda, Hongkong, Timur Tengah, dan negara lainn- ya,” imbuhnya. Dalam pengembangan bisnisnya, PT Ketiara telah menjalin kerjasama dengan sejumlah buyer yang memiliki pasar di luar negeri. Seperti Royal Coffee Inc., Atlas Coffee, Trabocca BV., First Economy Company, Bailies Handroasted Coffee, PT Olam Indonesia, Colectivo, dan lainnya. ‘Srikandi Kopi’ Harus diakui, Rahmah memang sangat piawai menjadi pedagang kopi yang sukses. Bagaimana tidak, menjadi pedagang kopi sebenarnya telah dilakoninya sejak kecil. Jadi, jangan heran Pedagang Kecil ‘Srikandi Kopi’ SRG Tanah Gayo Bermula sebagai pedagang kecil, kini Rahmah mampu mengelola PT Ketiara sebagai eksportir kopi Gayo dan Pengelola Gudang SRG di Kabupaten Aceh Tengah. K emasyhuran kopi Gayo sepertinya tak perlu diragukan lagi. Kopi varietas arabika ini sudah dikenal dan dipasarkan ke seantero dunia. Hal yang wajar kopi Gayo popular, karena dunia telah mengenalnya sejak tahun 1908. Tak hanya itu, kopi Gayo menjadi salah satu jenis kopi specialty- kopi dengan pengolahan khusus yang berasal dari satu daerah dan memiliki cita rasa khas. Jadi, meski kopi jenis arabika ada di banyak daerah dan negara, tapi kopi arabika Gayo hanya tumbuh di daerah dataran tinggi Gayo yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Luwes. Melihat potensi ekonomis yang tinggi tersebut, jauh-jauh hari Kementerian Perdagangan telah membangun gudang SRG di daerah ini. Salah satunya terletak di Kabupaten Aceh Tengah dengan luas 1.000 m2 dengan kapasitas 3.000 ton kopi. Implementasi gudang SRG ini memang cukup membanggakan. Data terakhir mencatat, jumlah Resi Gudang yang terbit 15 Resi Gudang dengan volume 490 ton kopi senilai lebih Rp 29 miliar. Dari Resi Gudang tersebut, Bank BRI Aceh Tengah telah membiayai 13 Resi dengan nilai Rp 17,5 miliar. Di balik terpilihnya PT Ketiara sebagai Pengelola Gudang SRG Aceh Tengah, terdapat satu nama yakniRahmah. Dan di tangan wanita paruh baya inilah gudang kopi SRG Aceh Tengah beroperasi. Kepada Buletin Bappebti, saat ditemui dibilangan Cikini, Jakarta, beberapa waktu lalu, wanita kelahiran 16 Oktober 1966 ini bertutur tentang perjalanan PT Ketiara yang didirikanya dan dikelolanya. “Awalnya hanya UD-Usaha Dagang Ketiara, tapi sekarang sudah menjadi PT- Perseroan Terbatas,” kata Rahmah. UD. Ketiara dirintis sekitar dua puluh tahun lalu, dan ibu dari empat orang anak ini bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang pedagang kecil yang membeli beberapa kilo kopi jenis gelondongan- kopi merah belum diproses yang langsung ia proses sendiri menjadi kopi biji hijau dan menjualnya ke pedagang setempat. Ilustrasi Kopi Gayo 30 Media Jamkrindo Media Jamkrindo 31 KOLOM sistem resi gudang jika alumni SMAN 1 Pegasing, Takengon ini sangat paham sekali dengan dunia perkopian. “Kakek dan bapak saya adalah pedagang kopi. Karena itu saya banyak belajar dan ikut meneruskan profesi mereka,” ungkapnya. Kini, selain menjadi pedagang besar kopi, Rahmah juga semakin sibuk mengomandani PT Ketiara menjadi Pengelola Gudang SRG Aceh Tengah. Banyak yang menilai, sifatnya yang tegas dan pantang menyerah akan menjadikan Rahmah sukses juga di bidang SRG. Bahkan, ada yang memberi julukan Rahmah sebagai Srikandi SRG dari Gayo, Takengon. Penyematan kata srikandi itu lantaran mayoritas pekerjanya, baik yang tetap dan lepas di PT Ketiara adalah kaum perempuan. “Hampir 90 % semuanya perempuan. Jadi, kalau dahulu perempuan tidak boleh maju dan hanya mengurus rumah saja, sekarang mereka memiliki penghasilan dan kegiatan,” ujarnya. Lantaran itu juga, Rahmah mendapatkan julukan “Ratu Kopi” dari para buyer luar negeri. “Masalah gender dan lingkungan ternyata sangat menarik perhatian para buyer luar negeri. Hal ini bisa menjadi ajang promosi yang positif bagi usaha kami,” ungkapnya. Saat ini, PT Ketiara memiliki karyawan tetap sebanyak 8 orang, 50 orang karyawan lepas dan 984 orang petani binaan dengan luas areal binaan lahan kopi 1.234 hektar, yang tersebar di sembilan kecamatan dan dua kabupaten, yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebagai catatan, pada dasarnya PT Ketiara hanya membina petani dari kaum perempuan saja. Tapi karena estimasi produksi kopi tidak mencukupi, maka perusahaan ini juga memasukkan petani dari kaum lelaki dengan syarat yang dibina adalah istri atau ibu-ibunya saja. “Kami membina petani mulai dari memilih bibit kopi yang baik, menanam bibit kopi, merawat lahan kopi, memetik hasil sampai memprosesnya untuk dijual,” terang Rahmah. Penyambung Nyawa Kopi Gayo dapat dikatakan menjadi penyambung nyawa bagi para petaninya. Mengapa? “Karena para petani hanya mengandalkan hasil kopi untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Tidak ada usaha yang lain,” kata wanita yang hobi berolahraga ini. Dulu, lanjutnya, para petani menjual murah hasil kebunnya kepada eksportir kopi di Medan. Memang, dia mengakui, harga kopi Gayo berfluktuasi dan naik turun harganya mengacu pada bursa berjangka yang ada di New York, Amerika Serikat. “Ketika harga bergerak naik, petani senang dan gembira mendapatkan hasil produksi baik, sementara ketika harga jatuh petani kopi sedih dan tidak bahagia karena hitungan biaya produksi lebih besar dari pendapatan, sehingga petani merugi,” ujarnya. Nah, dengan adanya gudang SRG, petani merasa tertolong. Petani atau pemilik barang dapat melakukan tunda jual dan memasukkan komoditi ke dalam gudang SRG, dan pemilik barang akan mendapatkan surat berharga yaitu Resi Gudang senilai barang dalam gudang. Kertas berharga RG dapat dibawa ke bank sebagai agunan pinjam uang tanpa jaminan lainnya. Di samping itu, pemilik barang atau pelaku usaha dapat menggunakan RG sebagai agunan untuk melakukan penambahan permodalan. Misalnya, pinjaman dari RG pertama dapat dipergunakan kembali untuk menambah modal dengan kembali membeli barang lagi, kemudian dimasukkan ke gudang SRG, sehingga menambah jumlah barang. “Pola ini sangat berguna ketika pemilik barang mempunyai kontrak dengan buyer dalam jumlah tertentu,” ujar Rahmah. Selain itu, SRG juga dapat menjaga kualitas komoditi, dimana komoditi yang disimpan dalam SRG telah terjamin kualitasnya. Dengan demikian, SRG dapat mencegah terjadinya aksi pengoplosan yang dilakukan orangorang yang tidak bertanggungjawab. “Mereka mencampur kopi Gayo dengan kopi lainnya dari daerah lain, sehingga memberikan dampak buruk terhadap mutu kopi Gayo yang tentu berimbas kepada para petaninya,” ungkapnya. Karena itu, dengan dipercayanya PT Ketiara sebagai pengelola gudang, dia bertekad akan mengangkat kesejahteraan para petani kopi Gayo. “Minimal tidak dijual dengan harga murah,” imbuhnya. Beberapa program juga akan dilakukan istri dari Agus Sulistiawan ini. Pertama, menggiatkan sosialisasi dan edukasi kepada para petani. “Kami akan terjun langsung mensosialisasikan SRG ke desa-desa. Kedua, sebelum melakukan ekspor kopi, kami akan mengisi terlebih dahulu gudang SRG,” bebernya. Terakhir, dia juga berniat menjadikan gudang milik PT Ketiara sebagai gudang SRG. “Tentunya agar dapat menampung kopi lebih banyak lagi,” pungkas Rahmah. (*) Mereka mencampur kopi Gayo dengan kopi lainnya dari daerah lain, sehingga memberikan dampak buruk terhadap mutu kopi Gayo yang tentu berimbas kepada para petaninya. 32 Media Jamkrindo Belajar dari Sang Legenda CHRIS GARDNER “THE PURSUIT OF HAPPINESS” (The movie) is the story of my life, but it’s not about me. It’s about anybody who ever dreamed big and had someone tell them ‘No, you can’t do it.’ But YES, THEY CAN.” C hristopher Paul “Chris” Gardner (lahir pada 9 Februari 1954) adalah seorang entrepreneur, investor, broker saham, pembicara, m ­ otivator, penulis dan seorang yang dermawan, yang selama 1980an berjuang dalam keadaan ­ homeless disaat anaknya sedang balita (Christopher ­ ­Gardner, Jr.). Dia pernah menulis sebuah buku riwayat hidup yang fenomenal berjudul “The Pursuit of Happiness” yang ­dipublikasikan pada tahun 2006. Pada tahun 2012 buku itu akhirnya difilmkan dengan judul yang sama dan dibintangi oleh Will Smith dengan sutradara Gabriele Muccino. Hidupnya yang pahit membentuk pribadi seorang Chris Gardner menjadi seorang pejuang sejati, namun disisi lain keadaan yang pahit tersebut dan adanya seorang anak yang terus saja mendampinginya membuat dia menjadi pejuang yang hanya tangguh tapi juga lembut hatinya. Baiklah, penulis hanya ingin membagi apa saja yang sempat disampaikan seorang Chris Garner sebagai pelaku perjuangan hidup yang akhirnya mampu bangkit dari keterpurukan menjadi kesejahteraan dan kebahagiaan. ­ Walaupun apa yang saya sampaikan tidaklah mampu ­ ­mengurai semuanya namun saya berharap tulisan ini mampu memberi inspirasi yang positif bagi penulis pribadi dan para pembaca pada umumnya. 1. Commit to Plan A (“There is no Plan B for passion”) Jika kita memikirkan suatu rencana, maka pastikan bahwa hanya ada plan A dan pompalah spirit dan energi untuk menfokuskan untuk mengejar plan A tersebut sampai pada titik darah penghabisan. Menyiapkan Plan B hanyalah seperti menyiapkan pintu belakang bagi sebuah kepasrahan dan keputusasaan pada Plan A. Bayu Firmansyah Menyiapkan Plan B sebelum mengupayakan 110% dedikasi pada plan A hanya seperti menyiapkan belati untuk membunuh Plan A sebelum berfikir untuk ­mengupayakannya (Plan A). Padahal Plan A itulah impianmu yang sebenar-­ benarnya. Maka kerahkan seluruh potensimu untuk Plan A dan bunuhlah detik itu juga Plan B, Plan C, Plan D dan seterusnya. Fokuslah pada Plan A, No Way Back !!!!! Do or Die!!!!! -Bayu Firmansyah- Media Jamkrindo 33 KOLOM KOLOM “Dimana jalan pulang? Laut berada dibelakang kalian. Musuh ada dihadapan kalian. Dan perahu kalian telah aku Bakar!!!! Dan tidak ada lagi yang tertinggal pada diri kalian, Kecuali Kebenaran dan Kesabaran” lah perusahaan mereka. Jadikan plan A anda adalah plan A bagi tim anda. Bisa jadi pemikiran mereka ada yang brilian dan tak terfikirkan oleh anda. Dan Jadikan plan A anda adalah plan A bagi tim anda. Yang menjadi pertanyaan, apa hal penting yang dapat memampukan anda menggerakkan kaki anda setapak demi setapak. Perhatikan baik-baik kalimat berikut ini : -Thariq Bin Ziyad- (Panglima Perang) 2. Put family First Letakkan keluargamu pada Plan A-mu hingga membuatmu tak pernah berpaling dari Plan A itu dan memikirkan plan yang lain. Jadikan keluarga sebagai ujung dari mata anak panah cita-citamu, ketika anak panah Plan A itu sudah siap kau lepaskan pastikan bahwa keluargamu yang pertama kali bersentuhan dengan hasil yang diciti-citakan. Berapa banyak orang yang sukses dalam kehidupan pekerjaan dan karirnya, namun berakhir dengan kekeringan dan kesendirian. Itulah kesuksesan semu, yang ada hanyalah kefanaan dan kepura-puraan. Dan ingatlah bahwa darah daging tak pernah sama dengan sahabat sejati manapun. Jadikan keluarga sebagai bahan bakar utama atas kesuksesanmu dan jadikan pula keluarga sebagai alasanmu mengejar cita-cita itu. 3. Decide to be World Class for service Jadilah pelayan atas segala hal, melayani bukan berarti merendahkan diri terhadap yang dilayani. Ingatlah hidup adalah marketing, dan marketing bukanlah menjual sesuatu tetapi lebih dari itu, marketing adalah melayani. Dan melayani hanyalah memberikan yang terbaik, Decide to be World Class for service Anda adalah pelayan di dunia nyata, pelayan di dunia nyata adalah marketing dengan seribu satu akal yang hebat dan kreatif. Pelayan bukanlah sekedar berkutak-katik dalam obsesi bersama karya-karya text book marketing, tapi 34 Media Jamkrindo pergilah keluar ruang lingkup lingkungan Anda yang sempit, dan berkelilinglah kesetiap lokasi dimana Anda dapat melayani siapapun, agar Anda dapat mencium sendiri aneka macam wangi dan bau yang ada ditarget Plan A Anda. Menjadi pelayan di dunia nyata berarti Anda memahami semua sudut target yang Anda lalui secara inci per inci. Anda adalah pelayan di dunia nyata, bukan penjual dari konsep dan teori yang ada di text book Anda. Seorang pelayan sejati memiliki penciuman yang hebat terhadap apaapa saja yang ada ditargetnya, ia selalu mampu melihat semua potensi manusia, dan ia juga tahu semua sasaran yang tepat buat menjual Plan A nya. Oleh sebab itu, pelayan haruslah bertindak dari hati terdalam untuk melayani semua pihak yang ada di jalur Plan A anda dengan tulus dan ikhlas tanpa pamrih. Walau tugas pelayan penuh dengan pamrih, tapi dalam pendekatan pelayanan cobalah bersikap tulus, ikhlas, profesional, sopan, baik, peduli, perhatian, dan tanpa pamrih dan be World Class. 4. Keep Your Team Motivated Tahukah anda, bahwa setiap manusia memiliki motivasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, banyak yang menganggap bahwa uang adalah motivasi terbesar manusia. Dan tahukah anda, bahwa dari beberapa survei yang telah dilakukan mengatakan bahwa uang adalah peringkat lima atau lebih rendah oleh kebanyakan orang. Lalu apa yang memotivasi orang , terutama pada saat kondisi ekonomi global seperti saat ini?? Berikut tiga hal yang selalu mendapat skor tinggi ketika orang ditanya apakah apa yang paling penting bagi mereka : a. Respect (Rasa hormat); b. A sense of accomplishment (Rasa ingin berprestasi); c. Recognition (Pengakuan/penghargaan); Jadi mari kita perhatikan baik-baik apa kata Chris Gardner mengenai cara menjaga motivasi tim anda : You must be the change you wish to see in the “The secret to success : world. find something you love to do so much, -Mahatma Gandhi- That You can’t wait for the sun to rise to do­ 5. Follow Your Passion, ­it All over again” -Chris Gardner- Kept moving forward, one foot in front of the other Mau tahu bagaimana agar anda akan selalu move on? Yaitu anda selalu menggerakkan kaki yang satu kedepan terus menerus, lalu anda tempatkan passion anda dalam perjalanan itu. Carilah sesuatu yang anda cintai untuk dilakukan, sesuatu yang membuat anda tidak sabar menunggu matahari terbit untuk segera melakukannya, terus dan seterusnya. *Penulis adalah staf Divisi Penjaminan SRG Perum ­Jamkrindo a. Involve people and empower them. Libatkan dan berdayakan tim anda. Banyak anggota tim ingin menjadi terlibat dan diberdayakan dalam perkembangan dan kemajuan yang berkelanjutan organisasi mereka. Mereka seringkali memiliki ide-ide hebat yang dapat membuat perbedaan yang signifikan. Dan hal ini akan menimbulkan self belonging kepada perusahaan dan lebih penting mereka akan menjadi pilar-pilar penting bagi Plan A anda. b. Communicate Komunikasikanlah. Selalu libatkan tim bahkan atas informasi-informasi penting dari perusahaan anda. Berkomunikasilah, berbicara dengan anggota tim anda secara teratur , makan siang atau kopi dengan mereka, biarlah mereka tahu apakah organisasi anda berada di jalur. Beritahukan tim anda apa tantangan yang saat ini sedang dihadapi, ajak mereka berfikir seolah ini ada- Media Jamkrindo 35 36 Media Jamkrindo CATATAN DIREKSI K ondisi ini lebih memberi keuntungan kepada pihak-pihak yang menguasai modal karena mereka bisa membeli aset lebih murah. Tapi di sisi lain makin membatasi kalangan yang tidak memiliki akses pembiayaan. Merespon masalah ini, banyak negara pun membuat kebijakan untuk mendekatkan modal kepada masyarakat luas, terutama sejak ekonomi global dilanda krisis akibat subprime mortgage. KE MASYARAKAT LUAS MENDEKATKAN MODAL CATATAN DIREKSI Oleh: Diding S. Anwar* Pemikiran dan langkah untuk memperluas akses keuangan atau inklusi keuangan pun kemudian berkembang untuk menyasar masyarakat maupun pelaku usaha in the bottom of the pyramid yang jumlahnya sangat besar tapi sulit mendapatkan pembiayaan. Di sana sebagian besar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berada dan dengan keterbatasannya mampu menjadi penopang perekonomian di saat krisis dan menyebarkan kue ekonomi di masa pertumbuhan. Di Indonesia, kontribusi UMKM dalam perekonomian pun begitu nyata karena dari 58 juta pelaku usaha 99,98%-nya adalah UMKM dan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga PEREKONOMIAN dunia sudah cukup lama melemah. Kondisi ini menambah tantangan baginegara-negara yang sedang berupaya mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan sosial. Di dalam kondisi ekonomi yang lemah biasanya mengakibatkan likuiditas di pasar mengetat. kerja mencapai 96,70%. Selain Indonesia, banyak negara lain seperti Jepang, India, Brazil, Italia, hingga Chile, mempedulikan sektor UMKM. Bahkan, ketika Hillary Clinton melakukan kampanyenya sebagai kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, dia mengatakan bahwa AS harus mengembangkan sektor usaha kecilnya. Karena likuiditas yang ketat bisa membuat kucuran kredit ke UMKM menjadi seret, maka banyak negara pun membuat kebijakan agar lembaga perbankan tetap bersedia memberi kredit ke pelaku UMKM. Salah satunya dengan mendorong implementasi sistem penjaminan kredit (credit guarantee). Dengan skema ini, perusahaan penjaminan menyerap risiko kredit yang diberikan lembaga keuangan kepada pelaku UMKM yang feasible namun tidak bankable oleh perbankan. Pemerintah Indonesia pun sudah menjadikan skema penjaminan sebagai credit supplementation system untuk mensukseskan program-program yang bertujuan meningkatkan keuangan inklusif dan pengembangan sektor UMKM. Salah satunya kredit usaha rakyat (KUR) yang tujuannya jelas yaitu memberdayakan sektor usaha mikro dan kecil. Untuk mengambil alih risiko kredit yang dikucurkan bank-bank, pemerintah menugaskan Perum Jamkrindo untuk menjalankan fungsinya sebagai perusahaan penjaminan. Perusahaan-perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia bahkan telah berkembang menjadi sebuah industri, yang tidak hanya menjamin kredit program yang menjadi bagian dari agenda pembangunan pemerintah, tapi juga kredit-kredit komersial dengan imbal jasa penjaminan yang kompetitif. Membuka akses keuangan kepada masyarakat luas sangat penting bagi Indonesia. Selain untuk mengurangi tingkat kemiskinan maupun kesenjangan sosial, Indonesia memiliki resources yang melimpah disertai potensi pasar yang sangat luas. Ada sejumlah indikator lain yang menguntungkan ekonomi Indonesia, diantaranya adanya bonus demografi yang terjadi sampai 2030 dan bertambahnya kelas menengah 5 juta orang per tahun. Selain memiliki daya serap yang tinggi terhadap produk dan jasa, kita memiliki budaya yang diperkaya dengan modal sosial (social capital) terutama masih berjalan di daerah-daerah seperti kebersamaan dan gotong royong, yang itu bisa menambah lahan subur bagi pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Agar semua itu memberi manfaat nyata dalam pembangunan ekonomi yang berkualitas maka peranan modal atau investasi sangat dibutuhkan untuk memacu aktivitas-aktivitas produktif di masyarakat. *Penulis adalah Ketua ­ Dewan ­ P enasihat Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), ­ juga mendapat Direktur Utama Perum ­Jamkrindo. Media Jamkrindo 37 workshop Membangun Networking DI VIETNAM DAN MYANMAR BUMN dituntut bergerak lincah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah gencar membidik peluang bisnis di negara lain. Berkaitan dengan hal tersebut, Lembaga Management FEB UI menyelenggarakan workshop “Strategic Leader Briefing & Business Networking to Vietnam and Myanmar” pada 28 November-2 Desember 2016. paikan potensi pasar 350 juta populasi ASEAN di luar Indonesia cukup menjanjikan. Apalagi memasuki new frontier seperti Myanmar, Laos dan Vietnam. K egiatan ini diikuti perwakilan BUMN dari berbagai sektor usaha. Yaitu Perum Jamkrindo, PT. Pertamina, PT Pupuk Indonesia Holding Company, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT. Pelindo I, dan PT Askrindo. Perum Jamkrindo ikut serta dalam kegiatan ini dengan mengirimkan dua orang pejabatnya, yaitu Plt. Sekretaris Perusahaan Abdul Bari dan Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Bank, Suwarsito. Abdul Bari menjelaskan, keikutsertaan Perum Jamkrindo dalam workshop dan kunjungan ke Vietnam serta Myanmar tersebut adalah untuk mempelajari kegiatan perusahaan di dua negara ASEAN tersebut. Dengan kunjungan tersebut, mereka bisa melihat lebih dekat bagaimana perusahaan di luar negeri mengelola sumber daya manusia (SDM) dan menjalankan operasional perusahaan. Di Vietnam, potensi pertumbuhan ekonomi relatif tinggi, yakni di atas 6% dalam 2 tahun terakhir. Selain upah SDM yang kompetitif dan potensi domestik market yang besar, posisi strategis bagi manufacturing location membuat investor berbondong-bondong masuk pasar Vietnam. Saat ini investor terbesar adalah Korea, Jepang, Singapura, Taiwan. Sementara Indonesia berada pada urutan ke-30, dengan jumlah perusahaan Indonesia yang beroperasi di Vietnam sebanyak 2530 perusahaan. Salah satunya adalah Thang Long Cement, perusahaan yang 70% sahamnya dikuasai Semen Indonesia. Saat ini, perusahaan yang mempekerjakan delapan expat Indonesia yang membawahi lebih dari 600 pegawai ini memiliki kapasitas produksi sekitar 2,2 juta ton yang sebagian besar produksi dikirim untuk pasar ekspor di Philipina. Tak hanya di Vietnam, peluang investasi di Myanmar juga menunjukkan potensi serupa. Adanya penawaran berinvestasi dan skema insentif pajak, termasuk wit holding tax dan insentif di custom & duty menawarkan kemudahan di hampir semua sektor, terutama telekomunikasi, perbankan, konstruksi, pelabuhan dan pariwisata. Business network di Myanmar dilakukan dengan kunjungan ke Shwee Taung Group, konglomerat nomor lima terbesar di Myanmar. Delegasi Indonesia diterima langsung oleh Chairman sekaligus owner, Mr Aik Htan. Perusahaan ini bergerak hampir di semua lini bisnis, terutama sektor konstruksi, oil & gas, pelabuhan dan sektor finansial. Mitra usaha terdapat hampir di 12 negara, termasuk Indonesia, bekerjasama dengan WIKA dalam pembangunan jalan negara. (*) Di dua Negara itu, delegasi mengunjungi perusahaan-perusahaan yang dikenal memiliki reputasi baik di sana, serta mengunjungi perusahaan asal Indonesia yang beroperasi di negara tersebut. Kunjungan semacam ini penting sebagai bekal menghadapi persaingan global. ”Semua perusahaan harus memiliki IT dan SDM yang handal serta networking yang baik jika ingin bisa bersaing di kancah global,” jelas Abdul Bari. Dalam workshop tersebut disam- 38 Media Jamkrindo Peserta workshop “Strategic Leader Briefing & Business Networking to Vietnam and Myanmar” berfoto bersama. Media Jamkrindo 39 40 Media Jamkrindo