Media Jamkrindo - Perum Jamkrindo

advertisement
Media Jamkrindo
1
WELCOME
DAFTAR ISI
05
08
10
06
12
14
14
KONFERENSI ACSIC KE -29
di Bangkok
jamkrindo - kbi
Jamin Komoditi Melalui SRG
jamkrindo jamin kredit umkm
Binaan Koperasi MSP
upaya pemutakhiran data umkm
19
menghimpun data umkm
26
28
23
bisnis penjaminan
Diprediksi Tumbuh 20%
16
22
30
optimistis menyambut 2017
30
33
36
38
serunya media gathering
di Pulau Royal
perum jamkrindo
Raih Dua Penghargaan di Bidang Marketing
kadin minta percepatan
Pembangungan Infrastruktur
srikandi kopi
SRG Tanah Gayo
Belajar Dari sang Legenda
Chris Gardner
mendekatkan modal
Ke Masyarakat Luas
membangun networking
di Vietnam dan Myanmar
37
2
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
3
SALAM DARI KEMAYORAN
Menjaga Momentum
PERTUMBUHAN
Susunan
Redaksi
I.
II.
Pelindung
Penasihat
III. Tim Pelaksana
A. Pemimpin Redaksi /
Penanggung Jawab
: Direksi
: 1. Sekretaris Perusahaan
2. Kepala SPI 3. Seluruh Kepala Divisi
: Abdul Bari
C. Redaktur :
1. Hafizah
2. Puspita Dewi
3. Zachri
4. Jehezkiel M. Hutapea
T
ak terasa kita sudah memasuki penghujung t­ ahun 2016.
Tahun baru 2017 sudah di depan mata. Akhir tahun selalu memberikan tantangan tersendiri bagi insan Perum
Jamkrindo. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan
bekerja makin keras, melakukan akselerasi, guna menggapai target-target yang sudah ditetapkan sejak awal tahun.
Kami sadar bahwa Perum Jamkrindo sedang memasuki masa
-masa ‘pertumbuhan’. Lihat saja, dari tahun ke tahun volume penjaminan, aset, ekuitas, pendapatan dan laba terus bertumbuh. Di
­tengah lemahnya ekonomi global yang dampaknya dirasakan di negeri ini, Perum Jamkrindo tetap tumbuh secara positif.
Tentu saja momentum yang baik ini tidak boleh diabaikan. Pertumbuhan itu harus terus berkelanjutan, di tahun ini dan di tahun
-tahun mendatang. Target-target telah ditetapkan, tinggal bagaimana memanfaatkan waktu tersisa untuk menggapainya.
Memasuki tahun 2017, insan Perum Jamkrindo makin optimis.
Seperti telah diutarakan Direktur Utama, Bapak Diding S. Anwar
di berbagai kesempatan, sektor usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) yang menjadi bisnis inti Jamkrindo memiliki potensi sangat
besar. Bahkan, banyak yang belum tergarap.
Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bersikap optimistis. Perum Jamkrindo akan terus bertumbuh bersama UMKM, untuk memajukan perekonomian nasional. (*)
ABDUL BARI
Pemimpin Redaksi
4
Media Jamkrindo
D. Editor :
1. Yana Suryana
2. Dwi Putra Renaldo K
3. Erna Nova
4. Azwar Annas Fahmi
5. Harjanto
6. Yeti Nurmayati
7. Cahyadi Haryo Pratomo
8. Rully Ariefandi
F. Bendahara :
1. Lies Nun
2. Anzil Firdausi Nuzul
G. Desain Grafis/Fotografer :
1. Endar Muktar Jaelani
2. Shahnaz Fakhrial
H. Sirkulasi :
1. Rudiman
Penerbit :
Perum Jamkrindo
Alamat Redaksi
Gedung Jamkrindo, Jl. Angkasa Blok B-9 Kavling 6, Kota Baru
Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat 10610 Indonesia.
Telp. (62-21) 6540335. Fax. (62-21) 6540344.6540348
Website : www.jamkrindo.co.id, E-Mail : [email protected]
B E R I TA UTAMA
Optimistis
Menyambut
Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mencatatkan volume
­penjaminan kredit sebesar Rp 102,78 triliun hingga Oktober 2016, atau 88 persen dari target
­tahun ini. Dalam sisa waktu dua bulan, BUMN bidang penjaminan ini melakukan akselerasi
untuk mengejar target yang telah ditetapkan. Tahun depan, target volume penjaminan kredit
dinaikan lagi menjadi Rp 145,9 triliun.
D
irektur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar menjelaskan, dari volume penjaminan kredit sebesar 102,78
triliun yang telah dicapai hingga Oktober 2016, penjaminan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) sebesar Rp 38,93 triliun.
Sedangkan penjaminan non KUR masih
mendominasi yakni Rp 63,85 triliun.
”Kami optimis target volume penjaminan kredit sebesar Rp 115 triliun
sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2016 dapat terealisasi.
Jamkrindo kan fokus menjamin kerdit
UMKM, ini potensinya sangat besar,”
kata Diding pada acara Media Gath-
ering di Marina Sunda Kelapa, Jakarta,
Sabtu (19/11/2016).
Dia menjelaskan, potensi penjaminan kredit bagi UMKM, baik dalam program KUR maupun non KUR, ke depan
sangat besar sekali. Apalagi pemerintah
memiliki perhatian sangat besar terhadap pengembangan UMKM. Modal
Media Jamkrindo
5
BERITA UTAMA
BERITA UTAMA
Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar
baga pembiayaan, baik itu KUR maupun
non KUR. Dengan adanya jaminan dari
Jamkrindo, UMKM yang belum bankable
tetap bisa mendapatkan kredit dari bank
ataupun dari lembaga pembaiayaan
lainnya.
Diding
menjelaskan,
menurut
Kementerian Koperasi dan UKM, saat
­
ini ada sekitar 56,7 juta UMKM dan
koperasi yang ada di Indonesia. Dari
­
jumlah tersebut, ternyata yang bisa
mengakses pembiayaan ke perbankan
dan lembaga keuangan non bank baru
sekitar 20%. ”Jadi, potensinya masih
­sangat besar,” ujarnya.
Dengan potensi yang begitu besar, wajar ketika Jamkrindo sangat optimis menyambut tahun 2017. Di tahun
depan, satu-satunya BUMN bidang
penjaminan ini menargetkan volume
­penjaminan kredit sebesar Rp 145,9 triliun. Jumlah ini meningkat signifikan dari
target tahun ini sebesar Rp 115 triliun.
Porsi penjaminan kredit non KUR
masih akan menjadi kontributor utama
terhadap volume penjaminan kredit
­tahun depan, yaitu ditargetkan sebesar
Rp 95,9 triliun. Sementara target volume
penjaminan KUR sebesar Rp 50 triliun.
”Perum Jamkrindo berupaya ­
terus
tumbuh secara agresif. Salah satu langkah kami menuju rencana ­
tersebut
adalah dengan menjalankan road
map ­
penguatan daya saing, untuk
meningkatkan kinerja dan kompetensi
­
perusahaan,” tandasnya. (*)
Potensi penjaminan kredit bagi
UMKM, baik dalam program
KUR maupun non KUR, ke depan
dibutuhkan oleh UMKM untuk meningkatkan daya saing, sehingga mampu
tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar.
Banyak sekali UMKM yang produktif dan memiliki kelayakan usaha,
tetapi belum bankable atau belum me-
6
Media Jamkrindo
menuhi persyaratan kredit/pembiayaan
bank. Akibatnya, sulit bagi mereka
­mendapatkan kredit untuk menambah
permodalan.
Di sinilah Jamkrindo berperan.
Jamkrindo menjamin UMKM untuk
mendapatkan kredit dari bank atau lem-
sangat besar sekali. Apalagi
pemerintah memiliki perhatian
sangat besar terhadap pengembangan UMKM.
Media Jamkrindo
7
BERITA UTAMA
BERITA UTAMA
Produk UMKM
Rp61,92 triliun.
Dengan capaian itu maka gearing
ratio usaha produktif telah mencapai
enam kali ekuitas, atau masih di bawah
ketentuan yang diizinkan yakni 10 kali.
Adapun gearing ratio usaha non produktif mencapai enam kali dari 30 kali
yang diperbolehkan.
Sementara itu, untuk pilihan investasi OJK mencatat industri penjaminan menempatkan sebagian besar
dananya di instrumen deposito. Dari
Rp9,4 triliun dana investasi, sebanyak
Rp6,1 triliun ditempatkan pada deposito, diikuti reksa dana Rp1,5 triliun,
obligasi Rp900 miliar, surat utang negara Rp374 miliar, saham Rp264 miliar,
penyertaan langsung Rp250 miliar, dan
efek beragunan aset Rp22 miliar.
Bisnis Penjaminan
Diprediksi Tumbuh 20%
Salah satu faktornya adalah semakin banyaknya jumlah perusahaan penjaminan baru terutama yang dibentuk pemerintah daerah.
N
8
anang Waskito, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), menuturkan estimasi pertumbuhan yang cerah
tersebut karena semakin banyaknya perusahaan penjaminan yang baru lahir khususnya
di lima provinsi. “Otomotis banyak pelaku usaha kecil dan menengah di daerah yang akan mendapatkan
fasilitas penjaminan,” kata dia di Jakarta, Senin (28/11/2016).
semakin tinggi.
Selain itu, katanya, perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% pada tahun depan juga akan menggairahkan industri penjaminan. Dengan estimasi pertumbuhan ini
potensi usaha mikro kecil dan menengah menyerap kredit
Hingga triwulan III/2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mencatat outstanding penjaminan yang telah disalurkan industri mencapai Rp128,65 triliun. Jumlah ini terdiri dari penjaminan usaha produktif senilai Rp66,72 triliun, sedangkan
selebihnya untuk penjaminan usaha non produktif senilai
Media Jamkrindo
Hal lain yang mendorong industri penjaminan tumbuh di
tahun depan adalah dibukanya bisnis yang lebih luas bagi perusahaan penjaminan seiring hadirnya Undang-Undang Penjaminan. “Diterbitkannya POJK yang merupakan tindak lanjut
pelaksanaan UU Penjaminan mendorong pertumbuhan industri,” ujar Nanang.
Jumlah nasabah yang mendapatkan fasilitas penjaminan mencapai 5,36
juta orang, atau tumbuh 29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 4,17 juta
orang. Hingga triwulan III/2016, industri
penjaminan membukukan laba bersih
Rp470 miliar, atau lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp488 miliar.
Diding S. Anwar, Direktur Utama Perum Jaminan Kredit Indonesia
(Jamkrindo), menuturkan perusahaan
menargetkan memberikan penjaminan
Rp135 triliun pada 2017. Jumlah itu naik
17% dari target 2016 sebesar Rp115
triliun.
Dia mengatakan sebanyak Rp85
triliun diharapkan datang dari penjaminan non Kredit Usaha Rakyat (KUR), sedangkan sisanya Rp50 triliun dari kredit
KUR.
Diding mengatakan ruang ekspansi
yang tersedia tidak cukup lebar akibat
keterbatasan ekuitas, sehingga pihaknya tidak dapat berekspansi agresif. Keterbatasan itu membuat gearing ratio
perusahaan sudah hampir mencapai
batas ketentuan yang diizinkan terutama untuk penjaminan produktif.
Gearing ratio ialah jumlah pinjaman dibandingkan dengan modal
sendiri. Berdasarkan regulasi yang ada
saat ini gearing ratio perusahaan penjaminan dibatasi maksimal 10 kali untuk
kredit produktif dan total gearing ratio
ditetapkan paling tinggi 40 kali.
Diding berharap OJK dapat melonggarkan kebijakan gearing ratio. Apalagi
di berbagai negara, gearing ratio industri penjaminan cenderung longgar.
Menurutnya, Jepang menganut gearing
ratio 80 kali ekuitas. “Di Indonesia tidak
perlu sebesar itu 25 kali saja sudah sangat membantu,” kata Diding.
Aset Meningkat
Sementara itu Ororitas Jasa Keuangan (OJK) berharap animo yang tinggi
pada pendirian perusahaan penjaminan kredit daerah (Jamkrida) dapat
meningkatkan akses pembiayaan di
daerah khususnya bagi UMKM dan koperasi.
Plt Direktur Pengawasan Lembaga
Keuangan Khusus OJK Irfan S. Sitanggang mengatakan hadirnya Jamkrida
diharapkan dapat memigitasi resiko
penyaluran kredit macet yang selama
ini menjadi alasan terbatasnya akses
UMKM terhadap produk perbankan.
OJK mencatat pertumbuhan aset
perusahaan penjaminan per Agustus 2016 juga tumbuh positif sebesar
Rp14,12 triliun. Angka itu meningkat
sebesar Rp9,026 triliun dengan persentase pertumbuhan mencapai 177,2 %
dibandingkan dengan 2011 yang hanya
sebesar Rp5,094 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 22,62% per tahun.
“Untuk nilai penjaminan juga tumbuh positif, dari 2011-Oktober 2016
pertumbuhan rata-rata pertahunnya
mencapai 21%, dengan ekuitas rata-rata diatas 20%. Artinya, Jamkrida
ini diterima oleh masyarakat kita,” kata
Irfan seusai menghadiri FGD pembentukan PT Jamkrida Jambi, di Hotel Aston
Jambi, Rabu (30/11/2016).
Di tempat yang sama, Ahmad Buchori, Kepala Departemen pengawasan
IKNB 2B mengatakan berdasarkan data
statistik perbankan Indonesia dari OJK
dan Bank Indonesia, versi kredit UMKM
per Agustus 2016mencapai 18% dari
total kredit yang disalurkan perbankan
nasional.
Menurut Buchori, total kredit
UMKM yang disalurkan didominasi oleh
sektor perdagangan besar dan eceran
sebesar 55,2% dari total kredit UMKM.
Diikuti oleh sektor pertanian sebesar
26,1% dan sektor konstruksi sebesar
4,5% dalam sektor pertanian karet dan
kelapa sawit masih menjadi komoditas
yang mendominasi.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua
komoditas ini perlu mendapatkan perhatian dari pihak terkait untuk dapat
terus dikembangkan menjadi potensi
daerah.
Ahmad Bukhori mengatakan salah
satu hal yang mengakibatkan rendahnya produktivitas UMKM adalah kecilnya
permodalan yang dimiliki oleh UMKM.
Itu kata dia disebabkan karena sulitnya
UMKM memperoleh akses pembiayaan
dari perbankan.
“UMKM banyak yang tidak mampu menyediakan agunan sehingga
dinilai tidak bankable. Oleh karenanya, ­
kehadiran lembaga penjamin
diharapkan dapat mengatasi perma­
salahan yang dihadapi oleh UMKM
menyediakan penjaminan atas kredit,”
ujar Buchori.
Kepala OJK Perwakilan Jambi Darwisman
mengatakan
keberadaan
lembaga penjaminan menjadi sangat
­relevan dan strategis dalam memberikan jaminan bagi UMKM dan koperasi
sehingga layak untuk memperoleh akses keuangan. Apalagi, resiko bagi Jamkrida untuk melakukan penjaminan di
Jambi sangat kecil.
“Tingkat kepatuhan masyarakat
kita terhadap pelunasan kredit sangat
baik. Ini dilihat dari Rp 30 triliun kredit
yang disalurkan bank umum, NPL nya
hanya 2,75%. Ini menunjukkan bisnis
perbankan di Jambi dalam kondisi sangat baik. Pastinya, ini akan mendukung
eksistensi Jamkrida di Jambi,” ucapnya.
(berbagai sumber)
Media Jamkrindo
9
BUSANA
BUSANA
Delegasi Indonesia untuk Konferensi ACSIC ke-29 berfoto bersama di Bangkok
Konferensi ACSIC ke-29
DI BANGKOK
Peran Industri Penjaminan di Tengah New Normal Economy
Forum perusahaan-perusahaan penjaminan se-Asia kembali menyelenggarakan pertemuan
Asian Credit Supplementation Institution Confederation (ACSIC) yang tahun ini menginjak
ke-29 tahun. ACSIC tahun ini digelar di Bangkok, Thailand, pada 23-25 November 2016, yang
dihadiri sekitar 200 orang dari 11 negara.
A
CSIC beranggotakan 12 negara dan 16 institusi.
Negara-negara yang bergabung dalam Konferensi ACSIC ke-29 ini adalah Thailand, Indonesia,
Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Taiwan, India,
Mongolia, Nepal, dan Sri Langka.
Melalui forum ini, perusahaan penjaminan berbagi pengalaman bagaimana institusi penjaminan ikut mendorong
sektor small and medium enterprise (SME) atau UMKM. Delegasi dari Indonesia dihadiri perwakilan dari 8 perusahaan
penjaminan yang menjadi anggota Asosiasi Perusahaan
Penjaminan Indonesia (Asippindo) yang beranggotakan 22
perusahaan penjaminan.
Menurut Nanang Waskito, Ketua Umum Asippindo yang
memimpin delegasi dari Indonesia, melalui ACSIC perusahaan-perusahaan penjaminan bisa saling bertukar pengalaman dan belajar bagaimana skema penjaminan kredit berperan penting dalam mendorong kredit lembaga keuangan,
terutama sektor UMKM yang seringkali kesulitan mengakses
pembiayaan.
“Banyak negara menjadikan skema penjaminan kredit
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dengan mengembangkan sektor UMKM. Itu bukan hanya
negara berkembang, tapi juga negara maju misalnya Jepang
dan Korea,” ujar Nanang yang juga menjabat Direktur SDM,
Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo di Bangkok, Kamis,
24 November 2016.
Nanang menjelaskan bahwa industri penjaminan Indonesia telah
mengambil peran penting dalam pembangunan ekonomi melalui sistem penjaminan kredit sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Nanang Waskito, Ketua Umum Asippindo yang juga menjabat Direktur SDM,
Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo.
Dengan adanya payung hukum, industri penjaminan bisa lebih eksis dan bisa meningkatkan kontribusinya untuk meningkatkan akses keuangan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sesuai agenda pembangunan ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia
10
Media Jamkrindo
Pada ACSIC ke-29 ini, perusahaan-perusahaan penjaminan kembali menunjukkan komitmennya untuk
membantu pemerintah di negaranya
dalam menjaga sustainability pertumbuhan ekonomi yang menjadi tantangan sejak krisis global 2008. Di tengah
pelemahan ekonomi global yang disebut banyak ekonom sebagai new normal economy, kredit perbankan sangat
dibutuhkan untuk mendukung kegiatan
produktif dan lembaga penjaminan
menjadi penting untuk mem-back up
risiko kredit seperti di sektor UMKM.
“Dengan adanya payung hukum,
industri penjaminan bisa lebih eksis
dan bisa meningkatkan kontribusinya
untuk meningkatkan akses keuangan
sebagai kunci pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan, sesuai agenda
pembangunan ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia,” jelas Nanang.
Selain payung hukum dan dukungan pemerintah terhadap skema penjaminan untuk mengembangkan sektor
UMKM, perusahaan penjaminan di Indonesia juga dituntut untuk menjalankan 16 prinsip penjaminan hasil studi
Bank Dunia yang telah diumumkan
pada ACSIC ke-28 di Bali pada 2015.
Prinsip-prinsip penjaminan dalam
hal legal dan aturan, pengelolaan dan
manajemen risiko, hingga operational
dan monitoring, merupakan area pent-
ing untuk keberhasilan perusahaan
penjaminan. Menurut Nanang Waskito,
standar dan prinsip-prinsip pengelolaan penjaminan sangat penting karena operasional di perusahaan penjaminan bisa makin kompleks mengingat di
dunia penjaminan terdapat lebih dari
100 produk penjaminan, mulai dari
penjaminan kredit mikro, sistem resi
gudang, hingga infrastruktur.
H.E. Wisudhi Srisuphan, Deputi Menteri Keuangan Thailand dalam
opening remarks-nya di ACSIC ke-29
mengatakan, di Thailand skema penjaminan kredit untuk SME menjadi suplemen untuk menghadapi krisis. ”Membantu SME dalam mengakses kredit,
berkontribusi dalam prosperity, security, and sustainability,” ujar Srisuphan.
(*)
“Pemerintah Indonesia cukup serius mengembangkan UMKM, dengan
mendorong lembaga perbankan maupun nonbank untuk menyalurkan kredit
program maupun komersial, dan kami
sebagai perusahaan penjaminan siap
me-back up melalui credit guarantee
scheme,” ujar Nanang.
Menurutnya, industri penjaminan Indonesia yang terus tumbuh dan
berkontribusi dalam memperluas akses keuangan dan meningkatkan bankability pelaku UMKM, telah memiliki
payung hukum dengan hadirnya UU
Nomor 1 Tahun 2016.
Suasana Konferensi ACSIC ke-29 di Bangkok, Thailand.
Media Jamkrindo
11
SINERGI
SINERGI
Jamkrindo-KBI
jamin komoditi melalui srg
krindo Nasaruddin Umar, juga jajaran direksi Jamkrindo lainnya; I. Rusdonobanu,
Nanang Waskito, dan R. Sophia Alizsa.
Bagi Bagi Kue
PT KBI adalah salah satu BUMN yang
bergerak dalam kegiatan penjaminan
penyelesaian transaksi berjangka komoditi di Indonesia.
Tris mengatakan, bahwa dengan
kerja sama ini kedua belah pihak sepakat untuk melakukan kerjasama dengan
prinsip saling menguntungkan dalam
bidang bisnis penjaminan dengan ketentuan, prosedur yang berlaku dan sesuai
dengan peran, kewenangan, tugas serta
fungsi masing-masing.
“Namun tidak terbatas pada Pemanfaatan Jasa Penjaminan termasuk
Penjaminan terkait implementasi Sistem
Resi Gudang. Kerjasama juga bisa dilakukan baik untuk (proyek) yang bersifat
program pemerintah maupun nonprogram,” katanya.
Dari kiri: Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Perum Jamkrindo Rusdonobanu, Anggota Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Nazaruddin Umar,
Direktur Utama PT KBI Tris Sudarto, Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar, Direktur SDM, Umum, & Kepatuhan Perum Jamkrindo Nanang Waskito,
Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza pada acara penandatanganan nota kesepahaman di Bali.
Demi meningkatkan pelayanan penjamin komoditi, Perum Jamkrindo dan PT KBI sepakat
bersinergi dalam pengembangan SRG. Dengan kerjasama ini, diharapkan masing-masing bisa
saling berbagi dengan memanfaatkan potensi.
P
erusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum
Jamkrindo) bekerja sama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) untuk pengembangan SRG (Sistem
Resi Gudang). Nota kesepakatan ditandatangani di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, 10 Nopember 2016.
Menurut Direktur Utama PT KBI, Tris Sudarto, kerja sama
pengembangan RSG ini adalah bentuk sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memberikan peningkatan pelayanan
di dalam penjaminan komoditi.
Sementara menurut Diding S. Anwar, Direktur Utama Jamkrindo, kegiatan penjaminan komoditi melalui SRG adalah salah satu cara untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan
12
Media Jamkrindo
menengah (UMKM).
Selain itu, kerja sama ini juga merupakan bentuk komitmen Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (LPP SRG).
“Dengan kerja sama ini maka akan tercipta sinergi bisnis
pemanfaatan potensi masing-masing terkait penjaminan resi
gudang,” jelas nya di Denpasar, hari ini.
Hadir pada perjanjian kerja sama yang ditandatangani
kedua perusahaan tersebut adalah Tris Sudarto, Direktur Utama PT KBI beserta beberapa jajarannya. Sedangkan dari pihak
Jamkrindo, turut hadir Anggota Dewan Pengawas Perum Jam-
Tris menegaskan, terkait komoditi,
peluang untuk kerjasama dengan Jamkrindo sangat besar. “Kami sudah melakukan berbagai survey, di banyak sektor,
mulai dari pertanian, kelautan sampai
pertambangan. Peluangnya sangat besar. Mari kita eksplorasi bareng-barang.
Ibarat kue, hayuk kita bagi bagi,” katanya
bersemangat.
prosesor, pabrikan) sebagai instrumen
tunda jual dan pembiayaan perdagangan, karena dapat menyediakan akses
kredit bagi dunia usaha dengan jaminan
barang (komoditi) yang disimpan di gudang.
“Dengan tersedianya mekanisme jaminan pada Sistem Resi Gudang, maka
pengelola gudang akan mampu melaksanakan kewajibannya untuk mengembalikan barang yang disimpan jika terjadi
kelalaian yang menyebabkan kegagalan
Pengelola Gudang. Di sinilah peran Perum Jamkrindo diperlukan, untuk menjamin pengelolaan gudang tadi,” jelasnya.
Untuk itu, penerapan penjaminan
dalam pelaksanaan Sistem Resi Gudang
perlu didukung dengan regulasi dan ketentuan yang tidak merugikan salah satu
pihak. Badan Pengawas, dalam hal ini
adalah Bappebti, memiliki
peran penting dalam menentukan
apakah suatu kondisi dapat dikategorikan sebagai wanprestasi yang dilindungi
dana jaminan.
Meski
langkah-langkah
persipan
dalam mengelola Sistem Resi Gudang
sudah tersusun dengan baik, namun
pelaksanaan ini masih menanti campur
tangan pemerintah.
Diding kembali menegaskan, pihaknya baru akan menjalankan peran
sebagaii Lembaga Pelaksana Penajaminan Sistem Resi Gudang setelah dana
Penyertaan Modal Negara (PMN) cair.
“Pemerintah menganggarkan PMN
sebesar Rp705 miliar dan dana operasional sebesar Rp82 Miliar bagi Perum
Jamkrindo untuk melaksanakan penjaminan Sistem Resi Gudang. Saat ini, masalah PMN sedang dalam proses legislasi di
DPR,” pungkasnya.
Ironisnya, APBN 2017 telah diketok
palunya. Dan di dalamnya tidak termuat
anggaran PMN untuk Perum Jamkrindo.
Padahal, aturan yang menujuk Perum
Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana
Penjaminan SRG, yakni PP No.1/2016
telah disahkan beberapa bulan lalu.
“Ya peluangnya menunggu pembahasan APBN Perubahan,” ujar Diding
dengan nada terdengar pasrah.(*)
Mendengar itu, Diding berujar,
“Wah, tidak sangka beliau sudah survey.
Kita masih belum. Boleh juga bagi-bagi
hasil (data)nya,” katanya kepada Media
Jamkrindo dengan setengah berbisik.
SRG Belum Jalan
Diding mengatakan Sistem Resi Gudang merupakan salah satu instrumen
yang dapat dimanfaatkan oleh para
petani, kelompok tani, gapoktan, koperasi tani maupun pelaku usaha (pedagang,
Ilustrasi Komoditi Beras
Media Jamkrindo
13
SINERGI
sinergi
Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo berjabat tangan dengan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN
Puspayoga (kanan) disaksikan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial (kiri) dan Ketua Pengurus Koperasi MSP,
Edward H Naibaho (dua dari kanan) pada acara penandatanganan MoU.
saing ekonomi UMKM. Penyaluran pinjaman diberikan kepada koperasi dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh LPDB-KUMKM.
kan pada 2-4 Desember 2016 di Gedung Smesco. Pameran ini diikuti oleh
300 UKM mitra Koperasi MSP dari 11
provinsi di Indonesia.
“Perum Jamkrindo sebagai penjamin akan memberikan jaminan yang
jumlah plafon jaminannya sesuai dengan jumlah pinjaman koperasi,” kata
Bakti.
Pembina Koperasi MSP Emir Moes
mengatakan dengan pameran produk
UMKM ini akan mengangkat derajat
UMKM juga mengangkat ekonomi kerakyatan.”Koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan. Jadi pameran ini merupakan
bentuk penghargaan untuk penggerak
ekonomi kerakyatan,” tandasnya.
Koperasi Mitra Sarana Perjuangan
(MSP) merupakan koperasi simpan pinjam (KSP). Saat ini memiliki lebih dari
3.000 mitra UMKM yang tersebar di
seluruh Indonesia. Koperasi ini didirikan untuk menyatukan kekuatan UMKM
Indonesia agar mampu meningkatkan
daya saing global dan menciptakan
pasar e-commerce bersama.
Bersamaan dengan itu, MSP menggelar pameran produk UMKM bertajuk
MSP EXPO 2016 yang diselenggara-
Selain menampilkan produk unggulan dari tangan UMKM secara
langsung, pameran ini juga diisi oleh
berbagai seminar, hiburan, dan lomba
yang diikuti oleh pengunjung. Pengunjung tidak dipungut biaya dan diundi
doorprize yang menarik bagi pengunjung yang beruntung. (*)
Koperasi dan UMKM
merupakan tulang
punggung ekonomi
kerakyatan. Jadi pameran ini merupakan
bentuk penghargaan
untuk penggerak
ekonomi kerakyatan
Jamkrindo Jamin Kredit UMKM
Binaan Koperasi MSP
Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) melakukan penandatangan nota
kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) penjaminan bersama Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Koperasi
Jasa Mitra Sarana Perjuangan (MSP).
T
ujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah memberikan akses keuangan bagi para UMKM yang menjadi binaan koperasi.
Penandatangan ini dilakukan oleh Direktur
Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo, Ketua Pengurus Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan
Edward H Naibaho dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas
Danial di Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.
Bakti mengatakan bahwa kerja sama kemitraan ini sangat
14
Media Jamkrindo
strategis dimana Perum Jamkrindo akan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan Koperasi
MSP untuk memperoleh kredit melalui penjaminan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat UMKM.
Nantinya, mitra binaan koperasi akan mengajukan permohonan pinjaman dana kepada LPDB-KUMKM yang selanjutnya akan disalurkan kepada Mitra Binaan Koperasi sebagai
modal kerja untuk meningkatkan produktivitas serta daya
Produk UMKM
Media Jamkrindo
15
SINERGI
SINERGI
Upaya Pemutakhiran Data
UMKM
Dengan adanya keterlibatan kalangan akademisi
ini, maka Perum Jamkrindo sebagai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang
bergerak di bidang Penjaminan atas Kredit bagi
Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah dan
Koperasi (UMKMK) akan
memperoleh data dasar
UMKM sebagai panduan
pendataan dan pelatihan
teknis pendataan dan
pemutakhiran data UMKM
Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) menandatangani nota perjanjian kerjasama disaksikan oleh
Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Dumoly F. Pardede (kiri) dan perwakilan perguruan tinggi.
Perum Jamkrindo melalui Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen
menggandeng tujuh perguruan tinggi dalam pendataan dan pemuktahiran data usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pendataan dan updating data diperlukan
untuk mendukung pengelolaan database UMKM dalam rangka pemeringkatan dan
pelaksanaan konsultasi manajemen kepada UMKM.
N
ota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian
Kerjasama antara Perum Jamkrindo dengan
tujuh perguruan tinggi ditandatangani di kantor pusat Perum Jamkrindo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/11/2016).
Tujuh perguruan tinggi tersebut adalah
Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung
(ITB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Hasanudin, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Indonesia (UKM Center UI) serta Universitas Syiah Kuala (UKM
Center).
Sebelumnya, juga telah dilakukan Nota Kesepahaman
Bersama dengan berbagai pihak pendukung seperti Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Dalam
16
Media Jamkrindo
Medium Enterprises Rating Agency),
sebuah lembaga pemeringkat UMKM
di India yang telah banyak membantu
UMKM di negara tersebut.
Dirut Perum Jamkrindo Diding S.
Anwar mengatakan bahwa sebagai
tindak lanjut arahan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan upaya Perum
Jamkrindo dalam fokus mengembangkan UMKM nasional, telah membentuk
Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen pada awal tahun
2016 sebagaimana diamanatkan UU
No.1/2016 tentang Penjaminan serta
PP No. 41/2008.
ra tujuh perguruan tinggi dalam hal ini
menyediakan tenaga pelaksana (enumerator) dalam kegiataan pendataan
dan updating data serta bersinergi
dalam pelaksanaan konsultasi manajemen.
“Dengan adanya kerja sama ini
kita harapkan akan ada pemutakhiran
(updating) data UMKM sehingga akan
memiliki basis data UMKM dan mendukung pengelolaan basis data UMKM
dalam rangka Pemeringkatan UMKM,”
kata Diding.
”Sampai saat ini, telah disusun
metodologi pemeringkatan UMKM serta telah dilakukan kunjungan langsung
kepada UMKM Terjamin Perum Jamkrindo. Kunjungan langsung kepada
UMKM Terjamin ini merupakan bentuk
updating data Terjamin, termasuk kegiatan pengendalian kredit Terjamin,”
kata Diding.
Disampaikan Diding bahwa UMKM
Indonesia saat ini berjumlah sekitar
56,7 juta unit usaha, yang dibina oleh
sekitar 23 kementerian dan lembaga.
Data dan informasi yang tersedia saat
ini sangat beragam, tersebar dan kurang terkoordinasi dengan baik. Hal ini
memerlukan upaya yang fokus untuk
menghimpun database UMKM dengan
lingkup nasional, dan dikelola dengan
baik,” katanya.
Dijelaskan bahwa dalam sinergi
tersebut, Perum Jamkrindo berperan menyusun panduan pendataan,
pemutakhiran data UMKM, memberikan pelatihan teknis pendataan serta
pemutakhiran data UMKM. Sementa-
Lebih lanjut, kata Diding, kegiatan
pembangunan database UMKM saat
ini telah dilakukan di Perum Jamkrindo
dengan memanfaatkan database Terjamin yakni ada sekitar 5 juta UMKM
yang tercatat dari periode 2012-2015,
Negeri (Dukcapil), dan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya
dan Politeknik Negeri Malang.
Kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar dan perwakilan dari tujuh
perguruan tinggi diantaranya yakni Rudi Siahaan dari LM UI,
Ketua LPPM UNJ Ucu Cahyana, FEB Unpad/ISEI Ina Primiana, Dekan FEB IPB Yusman Syaukat, Dekan FMIPA ITB Edy
Baskoro, Dekan FEB Universitas Lambung Mangkurat M. Riza
Firdaus, Dekan FE Universitas Hasanudin Gagaring Pagalung,
Rektor UNJ Djaali dan Ketua UKM Centre Universitas Syiah
Kuala Iskandar Madjid.
Selain itu juga hadir tamu undangan dari India yakni
Shankar Cakraborti, Chief Executive Officer SMERA (Small &
Media Jamkrindo
17
SINERGI
yang meliputi Terjamin KUR maupun eksisting. Sementara yang sudah dilakukan penyusunan profil baru 200 UMKM
di wilayah Jabodetabek yang masih diproses secara manual.
Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Koperasi (UMKMK) akan memperoleh data
dasar UMKM sebagai panduan pendataan dan pelatihan teknis pendataan dan
pemutakhiran data UMKM,” katanya.
“Dengan adanya keterlibatan kalangan akademisi ini, maka Perum Jamkrindo sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak di bidang Penjaminan atas Kredit bagi Usaha Mikro,
Bersamaan dengan ini, Diding menyampaikan bahwa pihaknya kedatangan
tamu perwakilan dari lembaga pemeringkatan yaitu SMERA (Small & Medium
Enterprises Rating Agency) dari India
Beberapa kerjasama International
telah kita lakukan antara lain dengan
Korea, India dan Chile yaitu :
b. Antara Asippindo dan ALIGA
(Asosiasi Perusahaan Penjaminan
Amerika Latin).
1. MOU dengan Korea (KODIT)
tentang pengembangan layanan penjaminan kredit di Negara masing masing dan pertumbuhan UMKM.
Kedua MoU ttg pertukaran knowledge, experience bid Penjaminan
kredit serta pertukaran personil, informasi kredit, penjaminan dan UMKM.
2. MoU dengan India antara lain:
Kerjasama dengan Kodit terkait
sharing product knowlegment melalui
working grup senior manager level
pada tanggal 20-23 Desember 2015
dilaksanakan di Bali. Tahun 2012 di
Seoul dan Incheon. Masing-masing
institusi meminta dua topik utama
ke pihak tamu dan pihak tamu akan
menambahkan tiga topik tambahan
free information apa saja dan sebaliknya.
a. Dengan Credit Guarantee Fund
Trust for Micro and Small Enterprises(CGTMSE).
b. Dengan National Credit Guarantee Trustee Company Ltd (NCGTC).
MoU
tentang
Peningkatan
Pengembangan Pelayanan Penjaminan Kredit dan Pengembangan UMKM
serta sektor ekonomi lain di kedua
negara.
3. MoU Di Chile ada 2:
a. Antara Jamkrindo dan FOGAPE
(Perusahaan milik Pemerintah Chile).
18
Media Jamkrindo
Kerjasama dengan Fogape Chile
dan Aliga Amerika Latin intinya sama
seperti kerjasama dengan Kodit yaitu utk tukar menukar staf level da-
yang merupakan salah satu negara
yang cukup menonjol di bidang pemeringkatan UMKM. Selanjutnya untuk
menambah pengetahuan, khususnya
menggali pengalaman dan kompetensi
SMERA dalam melakukan kegiatan pemeringkatan UMKM, Perum Jamkrindo
bersama dengan SMERA menggelar
workshop dengan tema “IT Database
Dvelopment & Rating System for SMEs”.
lam rangka pembelajaran di masing-­
masing institusi.
Dalam kesempatan kali ini, juga
mengundang Bank Indonesia, sebagai lembaga yang sejak 2009 telah
melakukan kajian dan penelitian sehubungan pembentukan lembaga pemeringkatan di Indonesia, untuk juga
hadir sebagai panelis dalam workshop
dan memberikan pengalaman dan
pandangannya sehubungan pembentukan lembaga pemeringkatan UMKM.
“Kami sangat mengharap agar
kegiatan pada hari ini membawa manfaat, khususnya untuk Perum Jamkrindo, sehubungan rencana pembangunan database dan pemeringkatan
UMKM,” kata Diding. Lebih lanjut kegiatan ini juga dapat bermanfaat bagi
segenap pemangku kepentingan yang
nantinya akan mengambil manfaat dan
bekerjasama dari produk database &
pemeringkatan Perum Jamkrindo. (*)
Menghimpun
Data UMKM
Nina Kurnia Dewi, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo
Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi di Indonesia diklaim
mencapai 56,7 juta. Tetapi data tersebut masih diragukan karena tidak terdapat nama
dan alamat yang jelas (by name by address), disimpan dimana dan apakah selalu update.
Tugas yang diemban oleh Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management
Perum Jamkrindo adalah mengelola data Terjamin Perum Jamkrindo, mendata seluruh
UMKM yang ada di Indonesia, melakukan pemeringkatan, serta memberi layanan konsultasi manajemen.
Media Jamkrindo
19
pemeringkatan umkm
Nina Kurnia Dewi
pemeringkatan umkm
saja.
Pada pertengahan tahun 2015, OJK
berinisiatif mengundang pihak-pihak
terkait untuk sama-sama memikirkan
tentang kebutuhan nasional pendataan
UMKM. Harapannya kelak pemerintah
cukup bertanya ke satu lembaga yang
terpercaya yang memiliki data UMKM
secara nasional.
”Belajar dari pengalaman negara lain, perusahaan penjaminan atau
group perusahaan penjaminan banyak
dipercaya melakukan penilaian dan
pemeringkatan UMKM, dan kegiatan
tersebut diawali dengan menghimpun
data UMKM,” kata Nina. Sebab, lanjutnya, perusahaan penjaminan dinilai lebih independen. Itulah alasan mengapa
Perum Jamkrindo sebagai satu-satunya BUMN bidang penjaminan yang didorong oleh OJK untuk menjadi pelopor
pendataan dan pemeringkatan UMKM.
D
ivisi ini lahir di awal tahun
2016 atas dorongan kebutuhan penghimpunan data
UMKM dan koperasi. Maklum,
data UMKM yang ada saat ini selain tidak rinci dan updated, juga tersebar di
puluhan kementerian/lembaga yang
mengurusi UMKM. Dengan demikian
pada kenyataannya Indonesia tidak
memiliki data UMKM secara nasional.
Nina Kurnia Dewi.
”UMKM itu banyak pembinanya,
terdata 23 kementerian dan lembaga
yang membina UMKM. Masing-masing punya data sendiri-sendiri, dengan
format sendiri-sendiri, program sendiri-sendiri dan prioritas sendiri-sendiri,
tentu sektoral sifatnya,” kata Kepala
Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo,
Sebab, selama ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan kesulitan ketika akan menyusun program
subsidi. UMKM mana yang perlu diberikan subsidi. Bingung harus tanya ke
siapa. Kalau bertanya ke Kementerian
Pertanian, misalnya, data UMKM yang
ada di sana hanya bidang pertanian
Diskusi tentang perlunya pendataan UMKM memang bergulir sejak lama,
dan terus menghangat belakangan ini.
Para pemangku kepentingan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank
Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan mendorong Perum Jamkrindo untuk menjadi pelopor pendataan dan
pemeringkatan UMKM secara nasional.
Nina menjelaskan, dibutuhkan teknologi yang handal untuk mendata
seluruh UMKM di Indonesia. Karena
kuncinya adalah kerjasama dengan
lembaga-lembaga yang punya data
UMKM itu. ”Tahun ini kami mulai mempersiapkan membangun infrastruktur
dan dan roadmap, tahun depan mulai
membangun teknologi yang sesuai dan
memadai. Perusahaan sudah menganggarkan dana cukup besar untuk kebutuhan itu,” kata Nina.
”Data Terjamin selama ini juga belum terkelola dengan baik. Bisa jadi
orang sudah ngutang di 2008, kemudian lunas tahun 2010. Setelah itu
dia pinjam lagi ke bank tahun 2012,
namanya bisa muncul dua kali di data
ini,” jelas wanita yang sudah 20 tahun
berkarir di Perum Jamkrindo ini.
Dari 16,8 juta data Terjamin Perum
Jamkrindo, terdapat sekitar 5 juta yang
datanya lebih bagus. Karena sudah ada
E-KTP dan/atau nomor NPWP. Tetapi
setelah dilihat satu per satu, ada juga
nomor E-KTP yang tidak lengkap. Harusnya 15 digit, ini hanya ada 13 digit.
Bisa karena human error saat pengisian.
Untuk melakukan updating database UMKM, Perum Jamkrindo bekerjasama dengan beberapa perguruan
tinggi. Tentunya yang didata terlebih
dahulu adalah terjamin Jamkrindo. Para
dosen dari perguruan tinggi yang menjalin kerjasama akan dilatih mengisi
format pendataan UMKM yang sudah
dibuat oleh Jamkrindo. Para dosen akan
menugaskan mahasiswa untuk mendata
UMKM terjamin Jamkrindo yang dekat
dengan tempat tinggal masing-masing.
tu.
”Setelah menghimpun data, barulah dilakukan pemeringkatan UMKM,”
jelas Nina. OJK memiliki perhatian besar
terhadap pemeringkatan UMKM ini. Sebab data yang baik ada kaitan langsung
dengan menurunnya biaya perolehan
calon debitur, sehingga diharapkan
kredit dapat dijual lebih murah. Dengan
adanya pemeringkatan UMKM, bank tidak perlu bersusah payah dan mengeluarkan biaya besar untuk menelisik
mana UMKM yang layak mendapat
kredit. Karena data UMKM yang bagus
sudah tersaji.
Selanjutnya memeringkat UMKM
adalah memberikan penilaian terhadap
kemampuan finansial dan non-finansial,
sekaligus memberikan proyeksi tentang
kapasitas UMKM misalnya dalam 1-2
tahun mendatang (forward looking).
Kemampuan financial itu mencakup
modal, asset, casflow dan sebagainya.
Sedangkan non-financial adalah karakter pelaku UMKM itu sendiri. Untuk Pengusaha Kecil, karakter pengusaha dapat
dikenali melalui hubungannya dengan
tetangga, ketaatannya beragama dan
sebagainya.
”Bank tinggal melakukan sedikit
upaya evaluasi, kemudian dapat menyalurkan kredit. Tidak perlu keluar ongkos banyak. Dengan demikian bunga
bisa ditekan lebih rendah,” jelas Nina.
”Paling tidak nanti ada tiga kategori UMKM, yaitu sangat direkomendasikan, direkomendasikan, dan belum direkomendasikan,” ujar Nina.
Dalam rekomendasi itu akan ada penjelasan lebih lanjut. Misalnya, UMKM
direkomendasikan, namun perlu pembianaan dalam bidang pemasaran, teknis
produksi, dan seterusnya. Dengan demikian, rekomendasi akan lebih rinci
sehingga dapat dijadikan acuan oleh
pihak penyalur kredit. (*)
Dia menjelaskan, mendata dan
melakukan update data UMKM adalah pekerjaan yang cukup menantang.
Karena hampir semua UMKM belum
memiliki catatan keuangan atau track
record usaha, maka hal ini harus diban-
Sebagai tahap awal, yang dilakukan
adalah memelihara data Terjamin Perum
Jamkrindo. Ini adalah data UMKM yang
mendapat kredit dari bank maupun non
bank dan dijamin oleh Jamkrindo sejak
tahun 2008. Jumlahnya telah mencapai
16,8 juta hingga Oktober 2016.
Uniknya, data yang dimiliki Jamkrindo ini adalah data perbankan juga.
Sehingga memang banyak informasi tentang kredit di situ. Tetapi belum
lengkap. Misalnya data nasabah A,
nama dan alamat lengkap sudah ada.
Bidang usahanya ada, misal sektor jasa.
Tetapi tidak ada informasi yang lebih
detail tentang usaha si nasabah ini.
Ilustrasi UMKM
20
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
21
MEDIA GATHERING
gan. Perjalanan lancar. Cuma sesekali
perahu berhenti karena menghindari
jeratan sampah yang berserak di tengah laut.
Satu jam lebih feri melaju. Menjelang senja, rombongan tiba. Pulau
Royal nampak indah di dalamnya. Hanya sedikit penduduk setempat. Jumlahnya ditambah dengan keberadaan
pengelola resort.
Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Program Lusy Susanti, Kepala Satuan Pengawas
Intern Achmad Sonhadji, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen, Nina Kurnia Dewi dan Sekretaris Perusahaan Abdul Bari saat akan melepas
peserta Media Gathering di Jakarta, Sabtu 19 November 2016.
SERUNYA MEDIA GATHERING
DI PULAU ROYAL
SABTU pagi (19/11), puluhan wartawan berbagai media berkumpul di halaman depan kantor
­Perum Jamkrindo. Mereka adalah peserta Media Gathering yang akan dijamu panitia di Pulau
­Royal, Kepulauan Seribu.
Habis ini kita pesta
barbekyu ikan laut
dan kambing guling
di pinggir pantai, tempat tadi menikmati
sunset
L
ewat jam 8, dengan naik
bus, mereka digeser ke Marina Sunda Kelapa untuk
­menyeberang.
Direktur Utama Perum Jamkrindo,
Diding S. Anwar melepas rombongan.
Sedianya beliau mau ikut. “Tapi mohon maaf, ada panggilan tugas negara. Saya harus ke Yogjakarta untuk
menghadiri undangan Menteri BUMN,”
katanya.
Sebelum melepas rombongan,
Diding sempat bagi-bagi doorprice untuk wartawan.
BIDADARI DI BALIK SUNSET
Lepas tengah hari, rombongan
naik kapal cepat. Lalu meluncur menuju Pulau Royal.
Beruntung cuaca lagi baik. Ada
sedikit mendung, tapi tidak jadi halan-
Tak lama setelah bagi-bagi kamar,
panitia mengingatkan rombongan
untuk menikmati sunset. Ada tempat
khusus untuk itu. Seperti laron keluar sarang, peserta Media Gathering
­Jamkrindo bergegas menuju pantai.
tadi,” ujar bang Edi, wartawan Buletin
Bappebti.
Tanpa dikomando, peserta geser ke lokasi pesta barbekyu. Dari
jauh, asap ikan bakar dan kambing
guling menyengat hidung. Sungguh
­menggoda selera.
Beberapa peserta mendekat ke
panggangan. Ada yang hanya melihat karena penasaran. Ada juga yang
langsung selfi, untuk pamer ke akun
medsos. Dudi, desainer layout Media
Jamkrindo tidak tahan untuk icip-icip.
“Hanaas..” daging gurita panggang yang digigit Dudi, disemburkan.
Panitia yang memanggang ngakak.
Abdul Bari, Plt. Sekretaris Perusahaan Perum Jamkrindo mendekati
kambing guling. “Masih berani?” tantang Achmad Sonhadji, Kepala SPI
Jamkrindo. Yang ditanya menggeleng.
Kambing guling memang sumber kolesterol. Bisa menaikkan tensi.
Pas matahari mulai tenggelam,
langit didominasi warna jingga.
Lama-lama hitam gelap. Menjelang
­
habis, belasan wartawan berebut
­
mengabadikan sosok Ratu dengan
latar belakang sunset. Gambarnya jadi
siluet, sangat indah.
Puas menikmati sunset, satu demi
satu kembali ke penginapan untuk
bersih-bersih badan.
KAMBING
­ OLESTEROL!
K
GULING,
AWAS
Malam Minggu di Pulau Royal.
Seluruh peserta mulai lapar. Habis
maghrib, satu persatu mulai menyerbu
menu yang tersaji di pendopo pinggir
pantai. Santap malam dengan lahap.
“Habis ini kita pesta barbekyu
ikan laut dan kambing guling di pinggir
pantai, tempat tadi menikmati sunset”,
tutur Rully, staf Humas Perum Jamkrindo.
Peserta menyambut girang.Tapi
ada yang mengeluh terlanjur kenyang
makan malam. “Ah.. tidak bilang dari
Peserta media gathering Perum Jamkrindo
sedang snorkeling
22
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
23
MEDIA GATHERING
“Gak ada lawan. Pak Son enak bawa
istri. Lha saya?” jawab Bari. Keduanya
­lantas tertawa.
BALONKU OGAH TERBANG
Lewat jam 7 malam, pesta dimulai. Dibuka oleh Bari dan Sonhadji dengan sambutan singkat. Lalu dilanjutkan dengan hiburan malam. Suasana
berubah bak arena ajeb-ajeb. Semua
bergoyang riang.
Lima belas menit kemudian, MC
cantik mengumumkan acara dilanjut
lepas balon. Puluhan lampion dibagikan. Lalu semua sibuk membakar
­paravin, agar balon mengembang dan
MEDIA GATHERING
siap terbang.
­diseruduk angin.
menikmati keindahan alam bawah laut.
Namun sial, mendadak angin kencang datang. Agak aneh karena sebelumnya udara pantai sangat tenang.
Sepi, tidak ada angin. Ee.. tau-tau
wush wush....
Dari puluhan balon itu, yang berhasil melangit cuma dua. Sisanya hangus sebelum mengembang atau kecebur laut.
Meski terlihat lelah, semua wajah
masih bisa ceria. Hampir semua wartawan ingin turun. Pun para staf humas
Perum Jamkrindo. Diantaranya malah
sengaja bawa alat snoekeling sendiri.
Semua berjuang menyulut api ke
paravin. Sangat susah karena diganggu angin. Ada yang berhasil membakar
paravin, tapi sekaligus membakar kertasnya. Lalu, balon terbakar habis
sebelum terbang.
Beberapa ada yang b
­
erhasil
mengembangkan balon, tapi juga
kesulitan menerbangkan. Sekalinya
terbang langsung nyungsep ke laut
“Bahan gas padat (paravin)nya
jelek. Yang bagus mudah terbakar.
Disundut rokok aja nyala. Ini sampai
isi korek gas habis, nggak juga nyala,”
keluh Sonhadji.
SELFIE DI TENGAH KARANG
Besok paginya, rombongan bersiap pesiar ke dekat pulau Pramuka.
Mencari titik spot untuk snorkeling,
Ketika perahu lempar jangkar,
semua yang ingin snorkeling bersiap.
“Oo uwoo uwoo!” ... byuuur! Ringgie
paling dulu “nyebur”.
Yang lain menyusul. Dalam sekejap, samping perahu terlihat seperti
mangkuk sop.Laut ibarat kuah, dan
para penyelam sayurannya.
“Kok gak ada ikan mendekat ya?”
seru beberapa wartawan.
Ada yang menyahut, “Lepas celanamu, ntar ikan pada mendekat, mengira ada belut, kawan ikan juga”. Yang
lain ngakak.
Penyelaman tambah seru ketika panitia ada yang menawarkan sesi
pemotretan bawah laut. Beberapa
yang pandai berenang tak menyia-nyiakan kesempatan langka itu. Berselfie ria diantara karang. Hasilnya pasti
Wow.
Puas menyelam, rombongan kembali ke hotel. Setelah makan siang,
semua balik pulang ke Jakarta. Meninggalkan kenangan indah. (*)
Ata ipiderferumMandit
firium ciem etiam igilicam,
nostri, dan Catus Mae
24
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
25
penghargaan
penghargaan
Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza (dua dari kanan) berfoto bersama Sekretaris Perusahaan
Abdul Bari (dua dari kiri), Kepala Bagian Humas Jehezkiel (kiri) dan Kasie Pelayanan Internal Dwi Suwandono.
Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza menerima
piala penghargaan dari Rhenald Kasali.
empat kalinya ini didukung oleh ARRBEY Consulting dan Rumah Perubahan dipimpin oleh Ketua Dewan Juri Prof Rhenald
Kasali. Penghargaan ini adalah apresiasi terhadap BUMN dan
anak perusahaannya yang telah menunjukan performa unggul baik dari sisi branding dan marketing sehingga memiliki
daya saing global dan menjadi regional champion.
Anggota Dewan Juri SH Sutarto mengatakan melalui ajang
penghargaan ini diharapkan memacu insan korporasi untuk
terus memperbaiki performance perusahaan. ”Selain itu, para
pelaku branding dan marketing BUMN dapat mengukur daya
saing perusahan dengan bertukar ide, pikiran dan pengalaman sehingga menjadi inspirasi bagi BUMN lainnya,”kata Sutarto.
Proses penjurian dilaksanakan dalam dua tahap yakni kajian kuesioner dan pedalaman kuesioner melalui wawancara
oleh Dewan Juri. Dari sekian BUMN dan anak perusahaan
BUMN yang mengisi dan mengembalikan kuisioner sebagai
tahap seleksi awal.
Terpilih sebanyak 38 BUMN dan anak perusahaan BUMN
yang diundang untuk presentasi pedalaman kuesioner di hadapan Dewan Juri untuk menyampaikan konsep dan strategi
yang unik dalam hal branding dan marketing yang menjadi
keunggulan tersendiri bagi perusahaannya.
Antusiasme peserta dalam mengikuti ajang ini mencerminkan bahwa perusahaan milik negara telah memiliki kasadaran dan jiwa kompetisi yang tinggi untuk meningkatkan
daya saing di kancah global. Selain itu, ajang ini juga menjadi
forum bagi para pelaku branding dan marketing BUMN untuk
bertukar ide, pengalaman seerta excellence dalam menghadapi pasar bebas MEA. (*)
Perum Jamkrindo
Raih Dua Penghargaan
di Bidang Marketing
Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) berhasil menyabet
dua penghargaan sekaligus yakni sebagai ‘’The Best BUMN Marketing dan The Best
CEO in Marketing Leadership” karena dinilai telah menunjukan performance unggul
dari sisi marketing.
P
enghargaan diterima oleh R. Sophia Alizsa, Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo
mewakili Dirut Perum Jamkrindo Diding S Anwar
pada Awarding Night di Jakarta, Rabu (23/11/2016)
malam.
Diding S. Anwar menyatakan rasa terima
kasih dan bangga atas penghargaan yang diraih oleh Perum
Jamkrindo. Dia juga memohon maaf karena tidak bisa hadir
dalam acara tersebut. ”Semoga acara BUMN Branding & Marketing Award yang diselenggarakan BUMN Track terus berlanjut dan terus mendorong kemajuan semua BUMN, dan bisa
jadi yang terbaik dalam branding dan marketing,” katanya.
Sebanyak 38 BUMN dan anak perusahaan mengikuti
kompetisi yang diselenggarakan oleh BUMN Track untuk keDirektur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza menerima
piala penghargaan dari Said Didu.
26
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
27
rakernas kadin
rakernas kadin
Pasca Terbitnya Tax Amnesty
Kadin Minta Percepatan
Pembangunan Infrastruktur
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong percepatan
pembangunan infrastruktur dan implementasinya pasca diterbitkan program Tax Amnesty yang diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan
infrastruktur nasional.
“P
embangunan
berbagai program
infrastruktur yang
ada kita harapkan
dapat memberikan
nilai tambah ekonomi serta mengedepankan local content dan memprioritaskan SDM dalam negeri, sehingga bisa
mendorong tumbuhnya perusahaan
nasional yang berkompeten di bidangn-
ya untuk mampu melaksanakan proyek
infrastruktur dengan dukungan skema
pembiayaan yang memadai,” ungkap
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa
di sela-sela Rakernas Kadin di Jakarta,
(17/11/2016).
Rapat Kerja Nasional Bidang Konstruksi dan Infrastruktur Kadin Indonesia ini digelar di Hotel Bidakara. Rapat
yang dihadiri ratusan pengurus Kadin
dari seluruh wilayah Indonesia ini mengambil tema “Mewujudkan Percepatan
Pembangunan Infrastruktur yang Dapat
Memberikan Nilai Tambah Ekonomi Pasca Terbitnya Tax Amnesty.”
Rakernas dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang
diwakili oleh Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah, Wahyu Utomo. Sementara
itu, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo tampil sebagai pembicara bersama
para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait.
Berdasarkan catatan Kadin, sebelumnya pemerintah mengalokasikan
dana APBN dalam jumlah besar untuk
pembangunan infrastruktur. Tahun
2016 dana infrastruktur sebesar Rp
300 triliun lebih atau 15 persen dari
total anggaran belanja. Kenaikan dana
infrastruktur hingga tiga kali lipat adalah keputusan politik pemerintah yang
dinilai sangat tepat.
Mengingat anggaran infrastruktur
pemerintah terbatas, sekitar Rp 300
triliun per tahun atau sekitar Rp 1.500
triliun dibanding total kebutuhan yang
mencapai Rp 5.519 triliun hingga 2019,
pemerintah perlu segera memobilisasi
penggalangan dana infrastruktur dari
dalam maupun luar negeri.
Kadin mengapresiasi pemerintah yang telah melakukan terobosan
dengan mengeluarkan aturan tentang
pengampunan pajak (tax amnesty),
sebagai upaya peningkatan pajak yang
digunakan untuk menutupi defisit fiskal
yang mencapai Rp296,7 triliun atau
2,35% dari Produk Domestik Bruto. Pemerintah memperkirakan potensi yang
bisa masuk ke kas negara dari hasil
uang tebusan tersebut sebesar Rp165
triliun, sehingga dengan adanya dana
dari tax amnesty maka APBN menjadi
lebih sustainable.
“Kemampuan pemerintah untuk
spending atau belanja harusnya semakin besar sehingga akan banyak
membantu program percepatan pembangunan infrastruktur, konstruksi, dan
bahan material,” ungkap Erwin.
Dia juga mengatakan, dengan
meningkatnya dana anggaran pembangunan infrastruktur pada 2016
diharapkan dapat lebih memacu langkah-langkah persiapan yang matang
sebagai antisipasi meningkatkan alokasi belanja infrastruktur, dari mulai
feasibility-study, mekanisme lelang,
land-clearing, serta aspek-aspek teknis
lainnya.
“Penyerapan
anggaran
yang
berkualitas merupakan salah satu indikator efisiensi alokasi, semakin optimal
penyerapan anggaran mengindikasikan
efisiensi dalam pengalokasian, tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas output/outcome,” kata Erwin.
Menurutnya, dengan tersedianya infrastruktur, pusat-pusat ekonomi
baru pasti bermunculan, sehingga
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mengurangi ketimpangan
antarwilayah. Hingga kini, Jawa masih
mendominasi ekonomi nasional karena infrastrukturnya paling maju, dengan 58 persen produk domestik bruto
(PDB) nasional berasal dari pulau ini.
Sebaliknya, Maluku dan Papua yang
minim infrastruktur baru bisa menyumbang 2,37 persen PDB, padahal luasnya
lebih dari tiga kali Jawa.
Ketua Panitia Pelaksana Rakernas,
Diding S. Anwar mengatakan, setidaknya ada dua hal yang ingin dihasilkan
dari kegiatan ini. Yaitu menyusun rencana kerja dan memberikan rekomendasi untuk pemerintah. (*)
Kemampuan ­pemerintah
untuk spending atau
­belanja harusnya ­semakin
­besar ­sehingga akan
­banyak ­membantu program
­percepatan ­pembangunan
infrastruktur, konstruksi, dan
bahan material.
Wakil Ketua Umum Kadin Erwin Aksa (kiri) berbincang dengan narasumber dan
pengurus Kadin pada acara Rakernas.
Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Ekonomi, Wahyu
Utomo memukul gong tanda rakernas Kadin resmi dibuka.
28
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
29
sistem resi gudang
sistem resi gudang
Rahmah, pemilik PT. Ketiara.
Sejak awal beroperasi SRG di Aceh
Tengah, Pengelola Gudang SRG adalah
PT Bhanda Ghara Reksa-BGR, sedangkan PT Ketiara mendampingi yang
akan sebagai calon Pengelola Gudang.
Dan kemudian pada tanggal 13 Oktober 2016 lalu, PT Ketiara telah resmi
mendapatkan persetujuan sebagai Pengelola Gudang SRG Aceh Tengah.
Untuk efisiensi dan kecepatan pengujian mutu kopi, Bappebti juga telah memberikan persetujuan kepada
laboratorium milik PT Ketiara sebagai
Lembaga Penilaian Kesesuaian- LPK Uji
mutu SRG untuk komoditi kopi. Kedua
persetujuan tersebut secara simbolik
diserahkan kepada Bupati Aceh Tengah
dan selanjutnya diserahkan kepada PT
Ketiara pada tanggal 20 Oktober 2016
lalu.
“Semula saya hanya pemain lokal
yang berdagang dari desa ke desa,”
kenang Rahmah. Kemudian pada tahun
2002, Rahmah membuat badan usaha yang diberi nama UD Ketiara. Pada
waktu itu, dia memulai peruntungannya
dengan menjual kopi Gayo ke Medan,
Sumut. Seiring perjalanan waktu, usahanya terus meningkat. Karena itu, di
tahun 2012, dia mengembangkan usahanya menjadi PT Ketiara.
Tak sia-sia, sejak berdirinya PT Ketiara, selain menjual di dalam negeri,
dia juga mulai menjual kopi ke luar negeri alias ekspor. “Kami sudah ekspor ke
Amerika, Eropa, Taiwan, Belanda, Hongkong, Timur Tengah, dan negara lainn-
ya,” imbuhnya.
Dalam pengembangan bisnisnya,
PT Ketiara telah menjalin kerjasama
dengan sejumlah buyer yang memiliki pasar di luar negeri. Seperti Royal
Coffee Inc., Atlas Coffee, Trabocca BV.,
First Economy Company, Bailies Handroasted Coffee, PT Olam Indonesia,
Colectivo, dan lainnya.
‘Srikandi Kopi’
Harus diakui, Rahmah memang
sangat piawai menjadi pedagang kopi
yang sukses. Bagaimana tidak, menjadi
pedagang kopi sebenarnya telah dilakoninya sejak kecil. Jadi, jangan heran
Pedagang Kecil
‘Srikandi Kopi’
SRG Tanah Gayo
Bermula sebagai pedagang kecil, kini Rahmah mampu mengelola PT Ketiara sebagai eksportir
kopi Gayo dan Pengelola Gudang SRG di Kabupaten Aceh Tengah.
K
emasyhuran kopi Gayo sepertinya tak perlu diragukan lagi. Kopi varietas arabika ini sudah dikenal dan
dipasarkan ke seantero dunia. Hal yang wajar kopi
Gayo popular, karena dunia telah mengenalnya sejak
tahun 1908. Tak hanya itu, kopi Gayo menjadi salah satu jenis
kopi specialty- kopi dengan pengolahan khusus yang berasal
dari satu daerah dan memiliki cita rasa khas.
Jadi, meski kopi jenis arabika ada di banyak daerah dan
negara, tapi kopi arabika Gayo hanya tumbuh di daerah
dataran tinggi Gayo yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah,
Bener Meriah dan Gayo Luwes. Melihat potensi ekonomis
yang tinggi tersebut, jauh-jauh hari Kementerian Perdagangan telah membangun gudang SRG di daerah ini. Salah satunya terletak di Kabupaten Aceh Tengah dengan luas 1.000
m2 dengan kapasitas 3.000 ton kopi.
Implementasi gudang SRG ini memang cukup membanggakan. Data terakhir mencatat, jumlah Resi Gudang yang
terbit 15 Resi Gudang dengan volume 490 ton kopi senilai
lebih Rp 29 miliar. Dari Resi Gudang tersebut, Bank BRI Aceh
Tengah telah membiayai 13 Resi dengan nilai Rp 17,5 miliar.
Di balik terpilihnya PT Ketiara sebagai Pengelola Gudang SRG Aceh Tengah, terdapat satu nama yakniRahmah.
Dan di tangan wanita paruh baya inilah
gudang kopi SRG Aceh Tengah beroperasi.
Kepada Buletin Bappebti, saat
ditemui dibilangan Cikini, Jakarta, beberapa waktu lalu, wanita kelahiran 16
Oktober 1966 ini bertutur tentang perjalanan PT Ketiara yang didirikanya dan
dikelolanya.
“Awalnya hanya UD-Usaha Dagang
Ketiara, tapi sekarang sudah menjadi
PT- Perseroan Terbatas,” kata Rahmah.
UD. Ketiara dirintis sekitar dua puluh tahun lalu, dan ibu dari empat orang
anak ini bukanlah siapa-siapa. Dia hanya seorang pedagang kecil yang membeli beberapa kilo kopi jenis gelondongan- kopi merah belum diproses yang
langsung ia proses sendiri menjadi kopi
biji hijau dan menjualnya ke pedagang
setempat.
Ilustrasi Kopi Gayo
30
Media Jamkrindo
Media Jamkrindo
31
KOLOM
sistem resi gudang
jika alumni SMAN 1 Pegasing, Takengon
ini sangat paham sekali dengan dunia
perkopian.
“Kakek dan bapak saya adalah
pedagang kopi. Karena itu saya banyak belajar dan ikut meneruskan profesi mereka,” ungkapnya. Kini, selain
menjadi pedagang besar kopi, Rahmah
juga semakin sibuk mengomandani PT
Ketiara menjadi Pengelola Gudang SRG
Aceh Tengah.
Banyak yang menilai, sifatnya yang
tegas dan pantang menyerah akan
menjadikan Rahmah sukses juga di
bidang SRG. Bahkan, ada yang memberi
julukan Rahmah sebagai Srikandi SRG
dari Gayo, Takengon.
Penyematan kata srikandi itu lantaran mayoritas pekerjanya, baik yang
tetap dan lepas di PT Ketiara adalah kaum perempuan. “Hampir 90 %
semuanya perempuan. Jadi, kalau dahulu perempuan tidak boleh maju dan
hanya mengurus rumah saja, sekarang
mereka memiliki penghasilan dan kegiatan,” ujarnya.
Lantaran
itu
juga,
Rahmah
mendapatkan julukan “Ratu Kopi” dari
para buyer luar negeri. “Masalah gender dan lingkungan ternyata sangat
menarik perhatian para buyer luar negeri. Hal ini bisa menjadi ajang promosi
yang positif bagi usaha kami,” ungkapnya.
Saat ini, PT Ketiara memiliki
karyawan tetap sebanyak 8 orang, 50
orang karyawan lepas dan 984 orang
petani binaan dengan luas areal binaan
lahan kopi 1.234 hektar, yang tersebar
di sembilan kecamatan dan dua kabupaten, yaitu Aceh Tengah dan Bener
Meriah.
Sebagai catatan, pada dasarnya
PT Ketiara hanya membina petani dari
kaum perempuan saja. Tapi karena estimasi produksi kopi tidak mencukupi,
maka perusahaan ini juga memasukkan
petani dari kaum lelaki dengan syarat
yang dibina adalah istri atau ibu-ibunya
saja.
“Kami membina petani mulai dari
memilih bibit kopi yang baik, menanam
bibit kopi, merawat lahan kopi, memetik
hasil sampai memprosesnya untuk dijual,” terang Rahmah.
Penyambung Nyawa
Kopi Gayo dapat dikatakan menjadi
penyambung nyawa bagi para petaninya. Mengapa? “Karena para petani hanya mengandalkan hasil kopi untuk
memenuhi semua kebutuhan mereka.
Tidak ada usaha yang lain,” kata wanita
yang hobi berolahraga ini.
Dulu, lanjutnya, para petani menjual murah hasil kebunnya kepada eksportir kopi di Medan. Memang, dia
mengakui, harga kopi Gayo berfluktuasi
dan naik turun harganya mengacu pada
bursa berjangka yang ada di New York,
Amerika Serikat.
“Ketika harga bergerak naik, petani
senang dan gembira mendapatkan hasil
produksi baik, sementara ketika harga
jatuh petani kopi sedih dan tidak bahagia karena hitungan biaya produksi
lebih besar dari pendapatan, sehingga
petani merugi,” ujarnya.
Nah, dengan adanya gudang SRG,
petani merasa tertolong. Petani atau
pemilik barang dapat melakukan tunda
jual dan memasukkan komoditi ke dalam gudang SRG, dan pemilik barang
akan mendapatkan surat berharga yaitu
Resi Gudang senilai barang dalam gudang. Kertas berharga RG dapat dibawa
ke bank sebagai agunan pinjam uang
tanpa jaminan lainnya.
Di samping itu, pemilik barang
atau pelaku usaha dapat menggunakan
RG sebagai agunan untuk melakukan
penambahan permodalan. Misalnya,
pinjaman dari RG pertama dapat dipergunakan kembali untuk menambah
modal dengan kembali membeli barang
lagi, kemudian dimasukkan ke gudang
SRG, sehingga menambah jumlah barang.
“Pola ini sangat berguna ketika
pemilik barang mempunyai kontrak
dengan buyer dalam jumlah tertentu,”
ujar Rahmah.
Selain itu, SRG juga dapat menjaga kualitas komoditi, dimana komoditi
yang disimpan dalam SRG telah terjamin kualitasnya. Dengan demikian,
SRG dapat mencegah terjadinya aksi
pengoplosan yang dilakukan orangorang yang tidak bertanggungjawab.
“Mereka mencampur kopi Gayo dengan
kopi lainnya dari daerah lain, sehingga
memberikan dampak buruk terhadap
mutu kopi Gayo yang tentu berimbas
kepada para petaninya,” ungkapnya.
Karena itu, dengan dipercayanya PT
Ketiara sebagai pengelola gudang, dia
bertekad akan mengangkat kesejahteraan para petani kopi Gayo. “Minimal
tidak dijual dengan harga murah,” imbuhnya.
Beberapa program juga akan
dilakukan istri dari Agus Sulistiawan ini.
Pertama, menggiatkan sosialisasi dan
edukasi kepada para petani. “Kami akan
terjun langsung mensosialisasikan SRG
ke desa-desa. Kedua, sebelum melakukan ekspor kopi, kami akan mengisi terlebih dahulu gudang SRG,” bebernya.
Terakhir, dia juga berniat menjadikan gudang milik PT Ketiara sebagai
gudang SRG. “Tentunya agar dapat
menampung kopi lebih banyak lagi,”
pungkas Rahmah. (*)
Mereka mencampur kopi Gayo dengan kopi lainnya dari daerah lain, sehingga memberikan dampak
buruk terhadap mutu kopi Gayo yang tentu berimbas kepada para petaninya.
32
Media Jamkrindo
Belajar dari Sang Legenda
CHRIS GARDNER
“THE PURSUIT OF HAPPINESS”
(The movie) is the story of my life, but it’s not about me. It’s about anybody who ever dreamed big
and had someone tell them
‘No, you can’t do it.’ But YES, THEY CAN.”
C
hristopher Paul “Chris” Gardner (lahir pada 9
Februari 1954) adalah seorang entrepreneur,
investor, broker saham, pembicara, m
­ otivator,
penulis dan seorang yang dermawan, yang
selama 1980an berjuang dalam keadaan
­
homeless disaat anaknya sedang balita (Christopher
­
­Gardner, Jr.).
Dia pernah menulis sebuah buku riwayat hidup yang
fenomenal berjudul “The Pursuit of Happiness” yang
­dipublikasikan pada tahun 2006. Pada tahun 2012 buku itu
akhirnya difilmkan dengan judul yang sama dan dibintangi
oleh Will Smith dengan sutradara Gabriele Muccino.
Hidupnya yang pahit membentuk pribadi seorang Chris
Gardner menjadi seorang pejuang sejati, namun disisi lain
keadaan yang pahit tersebut dan adanya seorang anak yang
terus saja mendampinginya membuat dia menjadi pejuang
yang hanya tangguh tapi juga lembut hatinya.
Baiklah, penulis hanya ingin membagi apa saja yang
sempat disampaikan seorang Chris Garner sebagai pelaku
perjuangan hidup yang akhirnya mampu bangkit dari
keterpurukan menjadi kesejahteraan dan kebahagiaan.
­
Walaupun apa yang saya sampaikan tidaklah mampu
­
­mengurai semuanya namun saya berharap tulisan ini mampu
memberi inspirasi yang positif bagi penulis pribadi dan para
pembaca pada umumnya.
1. Commit to Plan A (“There is no Plan B for
passion”)
Jika kita memikirkan suatu rencana, maka pastikan bahwa hanya ada plan A dan pompalah spirit dan energi untuk
menfokuskan untuk mengejar plan A tersebut sampai pada
titik darah penghabisan. Menyiapkan Plan B hanyalah seperti menyiapkan pintu belakang bagi sebuah kepasrahan dan
keputusasaan pada Plan A.
Bayu Firmansyah
Menyiapkan Plan B sebelum mengupayakan 110% dedikasi pada plan A hanya seperti menyiapkan belati untuk
membunuh Plan A sebelum berfikir untuk ­mengupayakannya
(Plan A). Padahal Plan A itulah impianmu yang sebenar-­
benarnya.
Maka kerahkan seluruh potensimu untuk Plan A dan bunuhlah detik itu juga Plan B, Plan C,
Plan D dan seterusnya. Fokuslah pada Plan A, No Way Back !!!!! Do or Die!!!!!
-Bayu Firmansyah-
Media Jamkrindo
33
KOLOM
KOLOM
“Dimana jalan pulang? Laut berada dibelakang kalian. Musuh ada dihadapan kalian.
Dan perahu kalian telah aku Bakar!!!! Dan tidak ada lagi yang tertinggal pada diri kalian,
Kecuali Kebenaran dan Kesabaran”
lah perusahaan mereka. Jadikan plan A anda adalah plan A
bagi tim anda. Bisa jadi pemikiran mereka ada yang brilian
dan tak terfikirkan oleh anda. Dan Jadikan plan A anda adalah plan A bagi tim anda.
Yang menjadi pertanyaan, apa hal penting yang dapat
memampukan anda menggerakkan kaki anda setapak demi
setapak. Perhatikan baik-baik kalimat berikut ini :
-Thariq Bin Ziyad- (Panglima Perang)
2. Put family First
Letakkan keluargamu pada Plan
A-mu hingga membuatmu tak pernah
berpaling dari Plan A itu dan memikirkan
plan yang lain. Jadikan keluarga sebagai
ujung dari mata anak panah cita-citamu, ketika anak panah Plan A itu sudah
siap kau lepaskan pastikan bahwa keluargamu yang pertama kali bersentuhan
dengan hasil yang diciti-citakan.
Berapa banyak orang yang sukses
dalam kehidupan pekerjaan dan karirnya, namun berakhir dengan kekeringan
dan kesendirian. Itulah kesuksesan
semu, yang ada hanyalah kefanaan dan
kepura-puraan.
Dan ingatlah bahwa darah daging
tak pernah sama dengan sahabat sejati manapun. Jadikan keluarga sebagai
bahan bakar utama atas kesuksesanmu
dan jadikan pula keluarga sebagai alasanmu mengejar cita-cita itu.
3. Decide to be World Class
for service
Jadilah pelayan atas segala hal,
melayani bukan berarti merendahkan
diri terhadap yang dilayani. Ingatlah
hidup adalah marketing, dan marketing
bukanlah menjual sesuatu tetapi lebih
dari itu, marketing adalah melayani. Dan
melayani hanyalah memberikan yang
terbaik, Decide to be World Class for
service
Anda adalah pelayan di dunia nyata,
pelayan di dunia nyata adalah marketing dengan seribu satu akal yang hebat
dan kreatif. Pelayan bukanlah sekedar
berkutak-katik dalam obsesi bersama
karya-karya text book marketing, tapi
34
Media Jamkrindo
pergilah keluar ruang lingkup lingkungan Anda yang sempit, dan berkelilinglah kesetiap lokasi dimana Anda dapat
melayani siapapun, agar Anda dapat
mencium sendiri aneka macam wangi
dan bau yang ada ditarget Plan A Anda.
Menjadi pelayan di dunia nyata berarti Anda memahami semua sudut target yang Anda lalui secara inci per inci.
Anda adalah pelayan di dunia nyata, bukan penjual dari konsep dan teori yang
ada di text book Anda.
Seorang pelayan sejati memiliki
penciuman yang hebat terhadap apaapa saja yang ada ditargetnya, ia selalu
mampu melihat semua potensi manusia,
dan ia juga tahu semua sasaran yang tepat buat menjual Plan A nya.
Oleh sebab itu, pelayan haruslah
bertindak dari hati terdalam untuk melayani semua pihak yang ada di jalur
Plan A anda dengan tulus dan ikhlas
tanpa pamrih.
Walau tugas pelayan penuh dengan pamrih, tapi dalam pendekatan pelayanan cobalah bersikap tulus, ikhlas,
profesional, sopan, baik, peduli, perhatian, dan tanpa pamrih dan be World
Class.
4. Keep Your Team Motivated
Tahukah anda, bahwa setiap manusia memiliki motivasi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, banyak
yang menganggap bahwa uang adalah
motivasi terbesar manusia. Dan tahukah
anda, bahwa dari beberapa survei yang
telah dilakukan mengatakan bahwa
uang adalah peringkat lima atau lebih
rendah oleh kebanyakan orang.
Lalu apa yang memotivasi orang
, terutama pada saat kondisi ekonomi
global seperti saat ini?? Berikut tiga hal
yang selalu mendapat skor tinggi ketika
orang ditanya apakah apa yang paling
penting bagi mereka :
a.
Respect (Rasa hormat);
b. A sense of accomplishment
(Rasa ingin berprestasi);
c. Recognition (Pengakuan/penghargaan);
Jadi mari kita perhatikan baik-baik
apa kata Chris Gardner mengenai cara
menjaga motivasi tim anda :
You must be the change you wish to see in the
“The secret to success :
world.
find something you love to do so much,
-Mahatma Gandhi-
That You can’t wait for the sun to rise to do­
5. Follow Your Passion,
­it All over again”
-Chris Gardner-
Kept moving forward, one foot in front of the
other
Mau tahu bagaimana agar anda akan selalu move on?
Yaitu anda selalu menggerakkan kaki yang satu kedepan
terus menerus, lalu anda tempatkan passion anda dalam
perjalanan itu.
Carilah sesuatu yang anda cintai untuk dilakukan, sesuatu yang membuat anda tidak sabar menunggu matahari
terbit untuk segera melakukannya, terus dan seterusnya.
*Penulis adalah staf Divisi Penjaminan SRG Perum ­Jamkrindo
a. Involve people and empower
them.
Libatkan dan berdayakan tim anda.
Banyak anggota tim ingin menjadi terlibat dan diberdayakan dalam
perkembangan dan kemajuan yang
berkelanjutan organisasi mereka.
Mereka seringkali memiliki ide-ide
hebat yang dapat membuat perbedaan yang signifikan. Dan hal ini
akan menimbulkan self belonging
kepada perusahaan dan lebih penting mereka akan menjadi pilar-pilar
penting bagi Plan A anda.
b. Communicate
Komunikasikanlah. Selalu libatkan
tim bahkan atas informasi-informasi penting dari perusahaan anda.
Berkomunikasilah, berbicara dengan anggota tim anda secara teratur , makan siang atau kopi dengan
mereka, biarlah mereka tahu apakah organisasi anda berada di jalur.
Beritahukan tim anda apa tantangan yang saat ini sedang dihadapi,
ajak mereka berfikir seolah ini ada-
Media Jamkrindo
35
36
Media Jamkrindo
CATATAN DIREKSI
K
ondisi ini lebih memberi
keuntungan kepada pihak-pihak yang menguasai
modal karena mereka bisa
membeli aset lebih murah.
Tapi di sisi lain makin membatasi kalangan yang tidak memiliki akses pembiayaan. Merespon masalah ini, banyak
negara pun membuat kebijakan untuk mendekatkan modal kepada masyarakat luas, terutama sejak ekonomi
global dilanda krisis akibat subprime
mortgage.
KE MASYARAKAT LUAS
MENDEKATKAN MODAL
CATATAN DIREKSI
Oleh: Diding S. Anwar*
Pemikiran dan langkah untuk memperluas akses keuangan atau inklusi
keuangan pun kemudian berkembang
untuk menyasar masyarakat maupun
pelaku usaha in the bottom of the pyramid yang jumlahnya sangat besar tapi
sulit mendapatkan pembiayaan. Di sana
sebagian besar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berada dan
dengan keterbatasannya mampu menjadi penopang perekonomian di saat
krisis dan menyebarkan kue ekonomi di
masa pertumbuhan.
Di Indonesia, kontribusi UMKM
dalam perekonomian pun begitu nyata karena dari 58 juta pelaku usaha
99,98%-nya adalah UMKM dan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga
PEREKONOMIAN dunia sudah cukup lama melemah.
Kondisi ini menambah tantangan baginegara-negara
yang sedang berupaya mengurangi angka kemiskinan
dan kesenjangan sosial. Di dalam kondisi ekonomi yang
lemah biasanya mengakibatkan likuiditas di pasar
mengetat.
kerja mencapai 96,70%. Selain Indonesia, banyak negara lain seperti Jepang, India, Brazil, Italia, hingga Chile,
mempedulikan sektor UMKM. Bahkan, ketika Hillary Clinton melakukan
kampanyenya sebagai kandidat presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai
Demokrat, dia mengatakan bahwa AS
harus mengembangkan sektor usaha
kecilnya.
Karena likuiditas yang ketat bisa
membuat kucuran kredit ke UMKM
menjadi seret, maka banyak negara pun
membuat kebijakan agar lembaga perbankan tetap bersedia memberi kredit
ke pelaku UMKM. Salah satunya dengan mendorong implementasi sistem
penjaminan kredit (credit guarantee).
Dengan skema ini, perusahaan penjaminan menyerap risiko kredit yang
diberikan lembaga keuangan kepada
pelaku UMKM yang feasible namun tidak bankable oleh perbankan.
Pemerintah Indonesia pun sudah
menjadikan skema penjaminan sebagai
credit supplementation system untuk mensukseskan program-program
yang bertujuan meningkatkan keuangan inklusif dan pengembangan sektor UMKM. Salah satunya kredit usaha
rakyat (KUR) yang tujuannya jelas yaitu
memberdayakan sektor usaha mikro
dan kecil. Untuk mengambil alih risiko
kredit yang dikucurkan bank-bank,
pemerintah menugaskan Perum Jamkrindo untuk menjalankan fungsinya
sebagai perusahaan penjaminan. Perusahaan-perusahaan penjaminan yang
tergabung dalam Asosiasi Perusahaan
Penjaminan Indonesia bahkan telah
berkembang menjadi sebuah industri,
yang tidak hanya menjamin kredit program yang menjadi bagian dari agenda
pembangunan pemerintah, tapi juga
kredit-kredit komersial dengan imbal
jasa penjaminan yang kompetitif.
Membuka akses keuangan kepada
masyarakat luas sangat penting bagi
Indonesia. Selain untuk mengurangi
tingkat kemiskinan maupun kesenjangan sosial, Indonesia memiliki resources yang melimpah disertai potensi
pasar yang sangat luas. Ada sejumlah
indikator lain yang menguntungkan
ekonomi Indonesia, diantaranya adanya bonus demografi yang terjadi sampai 2030 dan bertambahnya kelas menengah 5 juta orang per tahun. Selain
memiliki daya serap yang tinggi terhadap produk dan jasa, kita memiliki
budaya yang diperkaya dengan modal
sosial (social capital) terutama masih
berjalan di daerah-daerah seperti kebersamaan dan gotong royong, yang
itu bisa menambah lahan subur bagi
pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Agar semua itu memberi manfaat
nyata dalam pembangunan ekonomi
yang berkualitas maka peranan modal
atau investasi sangat dibutuhkan untuk
memacu aktivitas-aktivitas produktif di
masyarakat.
*Penulis adalah Ketua ­
Dewan
­
P
enasihat
Asosiasi
Perusahaan
Penjaminan Indonesia (Asippindo),
­
juga mendapat Direktur Utama Perum
­Jamkrindo.
Media Jamkrindo
37
workshop
Membangun Networking
DI VIETNAM DAN MYANMAR
BUMN dituntut bergerak lincah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah gencar membidik peluang bisnis
di negara lain. Berkaitan dengan hal tersebut, Lembaga Management FEB UI menyelenggarakan workshop
“Strategic Leader Briefing & Business Networking to Vietnam and Myanmar” pada 28 November-2 Desember 2016.
paikan potensi pasar 350 juta populasi
ASEAN di luar Indonesia cukup menjanjikan. Apalagi memasuki new frontier seperti Myanmar, Laos dan Vietnam.
K
egiatan ini diikuti perwakilan
BUMN dari berbagai sektor
usaha. Yaitu Perum Jamkrindo, PT. Pertamina, PT Pupuk
Indonesia Holding Company, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT. Pelindo I, dan PT Askrindo.
Perum Jamkrindo ikut serta dalam
kegiatan ini dengan mengirimkan dua
orang pejabatnya, yaitu Plt. Sekretaris
Perusahaan Abdul Bari dan Kepala Divisi
Bisnis Penjaminan Bank, Suwarsito.
Abdul Bari menjelaskan, keikutsertaan Perum Jamkrindo dalam workshop
dan kunjungan ke Vietnam serta Myanmar tersebut adalah untuk mempelajari
kegiatan perusahaan di dua negara ASEAN tersebut. Dengan kunjungan tersebut,
mereka bisa melihat lebih dekat bagaimana perusahaan di luar negeri mengelola
sumber daya manusia (SDM) dan menjalankan operasional perusahaan.
Di Vietnam, potensi pertumbuhan
ekonomi relatif tinggi, yakni di atas 6%
dalam 2 tahun terakhir. Selain upah SDM
yang kompetitif dan potensi domestik
market yang besar, posisi strategis bagi
manufacturing location membuat investor berbondong-bondong masuk pasar
Vietnam.
Saat ini investor terbesar adalah Korea, Jepang, Singapura, Taiwan. Sementara Indonesia berada pada urutan ke-30,
dengan jumlah perusahaan Indonesia
yang beroperasi di Vietnam sebanyak 2530 perusahaan.
Salah satunya adalah Thang Long Cement, perusahaan yang 70% sahamnya
dikuasai Semen Indonesia. Saat ini, perusahaan yang mempekerjakan delapan
expat Indonesia yang membawahi lebih
dari 600 pegawai ini memiliki kapasitas
produksi sekitar 2,2 juta ton yang sebagian besar produksi dikirim untuk pasar
ekspor di Philipina.
Tak hanya di Vietnam, peluang investasi di Myanmar juga menunjukkan
potensi serupa. Adanya penawaran berinvestasi dan skema insentif pajak, termasuk wit holding tax dan insentif di custom
& duty menawarkan kemudahan di hampir semua sektor, terutama telekomunikasi, perbankan, konstruksi, pelabuhan
dan pariwisata.
Business network di Myanmar dilakukan dengan kunjungan ke Shwee Taung
Group, konglomerat nomor lima terbesar
di Myanmar. Delegasi Indonesia diterima
langsung oleh Chairman sekaligus owner, Mr Aik Htan. Perusahaan ini bergerak
hampir di semua lini bisnis, terutama sektor konstruksi, oil & gas, pelabuhan dan
sektor finansial. Mitra usaha terdapat
hampir di 12 negara, termasuk Indonesia,
bekerjasama dengan WIKA dalam pembangunan jalan negara. (*)
Di dua Negara itu, delegasi mengunjungi perusahaan-perusahaan yang dikenal memiliki reputasi baik di sana, serta
mengunjungi perusahaan asal Indonesia yang beroperasi di negara tersebut.
Kunjungan semacam ini penting sebagai
bekal menghadapi persaingan global.
”Semua perusahaan harus memiliki
IT dan SDM yang handal serta networking yang baik jika ingin bisa bersaing di
kancah global,” jelas Abdul Bari.
Dalam workshop tersebut disam-
38
Media Jamkrindo
Peserta workshop “Strategic Leader Briefing & Business Networking
to Vietnam and Myanmar” berfoto bersama.
Media Jamkrindo
39
40
Media Jamkrindo
Download