ABSTRAK PEMODELAN, FABRIKASI, DAN KARAKTERISASI BIOSENSOR SERAT OPTIK UNTUK MENDETEKSI HIBRIDISASI DNA BERBASIS SURFACE PLASMON RESONANCE Oleh Nina Siti Aminah NIM: 30212007 Biosensor berbasis surface plasmon resonance (SPR) menggunakan kopling cahaya polikromatik dikembangkan untuk menyelidiki perubahan indeks bias yang terjadi sebagai akibat dari kehadiran bahan kimia atau proses biokimia. Penelitian diawali dengan mempelajari sensor SPR konvensional menggunakan prisma dengan mengamati spektrum reflektansi pada tiap variasi sudut cahaya. Lapisan film tipis emas dideposisikan menggunakan metode sputtering untuk mengeksitasi mode surface plasmon (SP). Pada sudut tertentu, terjadi resonansi, komponen tangensial vektor gelombang datang sama dengan bagian riil vektor gelombang surface plasmon menghasilkan gelombang evanescent yang merambat sepanjang bidang batas logam-dielektrik dan meluruh secara eksponensial dalam arah normal bidang batas logam-dielektrik sehingga mengurangi intensitas pantulan dan menghasilkan dip. Penelitian ini terbagi ke dalam dua bagian, yaitu eksperimen dan simulasi numerik. Rincian detail mengenai eksperimen yang mencakup fabrikasi dan karakterisasi sensor diberikan. Fabrikasi dimulai dengan pembuatan struktur taper menggunakan homemade tapering rig. Terdiri dari sebuah motor stepper yang dikendalikan oleh pc yang terhubung secara serial, tapering rig menarik salah satu ujung serat optik dengan kecepatan konstan sambil dilakukan pemanasan untuk menghasilkan taper berukuran seragam. Lapisan film tipis emas dideposisikan menggunakan metode sputtering pada struktur taper yang diperoleh. Karakterisasi UV-VIS dilakukan dengan menggunakan sumber cahaya polikromatis yang dihubungkan dengan spektrometer dan serat optik berbentuk Y-branch. Karakterisasi sensor juga dilakukan dengan melakukan pencelupan probe sensor ke dalam larutan uji dengan indeks bias yang berbeda. Hasil eksperimen untuk penginderaan struktur taper dalam larutan dengan indeks bias yang berbeda-beda ditampilkan untuk perhitungan sensitivitas dan resolusi sensor. Simulasi numerik yang dilakukan menggunakan Metode Elemen Hingga (FEM). Metode Elemen Hingga telah ditetapkan sebagai salah satu metode numerik yang paling kuat dan serbaguna dan telah diimplementasikan dalam disertasi ini untuk mengkarakterisasi, menganalisis dan mengoptimalkan biosensor optik. Pada simulasi, konstanta dielektrik kompleks dari logam diperhitungkan dengan menggunakan teknik perturbasi. Perumusan vektor-medan H untuk mode TM diterapkan, dan propagasi kompleks dan konstanta atenuasi dari mode surface plasmon diperoleh menggunakan metode elemen hingga untuk pandu gelombang ii optik dengan struktur yang terdiri dari film logam tipis yang dibatasi oleh dua media dielektrik. Dalam penelitian ini, sensor digunakan untuk mengetahui ada tidaknya proses hibridisasi DNA (Deoxyribonucleic acid). Hibridisasi DNA adalah pembentukan ikatan double strand DNA (dsDNA) antara dua rangkaian single strand (ssDNA) yang saling komplementer melalui perpasangan basa N. Simulasi numerik membahas dua arsitektur yang berbeda dari biosensor optik tanpa pelabelan. Pertama, biosensor serat optik berbasis surface plasmon resonance (SPR) untuk deteksi hibridisasi DNA dengan arsitektur sistem interferometer Mach-Zehnder (MZI) dilakukan pemodelan optik dengan menggunakan metode elemen hingga dengan teknik perturbasi yang memiliki kemudahan berupa komputasi lebih efisien dan dapat digunakan untuk pandu gelombang dengan nilai loss rendah atau menengah. Arsitektur penginderaan dengan prinsip kerja interferometer Mach-Zehnder didasarkan pada seberkas cahaya yang dibagi menjadi dua berkas yang selanjutnya dipadukan lagi yang hasil perpaduannya dapat ditangkap oleh detektor sebagai interferensi optik. Pergeseran fasa ketika indeks bias bervariasi dari 1.456 (ssDNA) menjadi 1.53 (dsDNA) berhasil diamati. Berdasarkan sifat gelombang evanescent pada pandu gelombang nanowires yang diteliti menggunakan FEM berdasarkan formulasi full-vektor medan-H untuk mendeteksi keberadaan proses hibridisasi DNA ditemukan bahwa metode numerik yang dilakukan memberikan kepekaan eksperimental dan batas deteksi yang baik. Simulasi kedua dilakukan pada arsitektur taper. Menggunakan pemodelan optik dengan menggunakan metode elemen hingga dan teknik perturbasi yang sama, dengan mengubah-ubah jari-jari inti nanowires, dapat dibuktikan bahwa medan evanescent semakin besar dengan berkurangnya ukuran jari-jari inti, sehingga dapat dibuktikan bahwa sensitivitas sensor dengan struktur taper meningkat pada bagian taper. Kata kunci: surface plasmon resonance, serat optik, metode elemen hingga, struktur taper, hibridisasi DNA, sistem interferometer Mach-Zehnder iii ABSTRACT OPTICAL FIBER BIOSENSOR FOR DNA HYBRIDIZATION DETECTION BASED ON SURFACE PLASMON RESONANCE: MODELING, FABRICATION, AND CHARACTERIZATION By Nina Siti Aminah NIM: 30212007 Biosensor based-on surface plasmon resonance (SPR) using polychromatic light coupling was developed to investigate the change in refractive index which occur as a result of chemical or biochemical processes. The study begins by studying the conventional SPR sensor using a prism to observe the reflectance spectrum at each variation of the angle of light. The thin film layers of gold deposited using a sputtering method to excite the surface plasmon mode (SP). At certain angles, resonance occurs, the tangential component of the wave vector comes together with real part wave vector surface plasmon waves are generated by evanescent that propagate along the boundary of metal-dielectric and decays exponentially in the normal direction of the boundary of metal-dielectric, thereby reducing the intensity of the reflectance and produce dip. The study is divided into two parts, namely, experiment and numerical simulation. Details of the experiments that include the fabrication and characterization of the sensor is given. Fabrication begins with the manufacture of tapered structures using homemade tapering rig. Consists of a stepper motor controlled by a PC connected in series, tapering rig pull one end of the optical fiber at a constant speed while heated to produce uniform-sized taper. The thin film layers of gold deposited using a sputtering method on taper structure obtained. UV-VIS characterization is done by using a light source polikromatis connected by fiber optic spectrometer and a Y-shaped branch. Characterization of the sensor is also done by immersion probe sensor into the test solution with different refractive indices. The experimental results for sensing taper structure in solution with a refractive index that is different is shown for the calculation of the sensitivity and resolution of the sensor. Numerical simulations were performed using the Finite Element Method (FEM). Finite Element Method has been established as one of the most powerful numerical methods and versatile and has been implemented in this dissertation to characterize, analyze and optimize optical biosensor. In the simulation, the complex dielectric constant of the metal are calculated using perturbation techniques. Formulation-field vector H for the TM mode is applied, and the complex propagation and attenuation constant of the surface plasmon mode is obtained using the finite element method for the optical waveguide with a structure consisting of a thin metal film bounded by two dielectric media. In this iv study, the sensor is used to determine whether there is a process of hybridization of DNA (deoxyribonucleic acid). DNA hybridization is bonding double strand DNA (dsDNA) between the two sets of single strand (ssDNA) are mutually complementary through base pairing N. Numerical simulations discussed two different architectures of optical biosensor without labeling. First, the biosensor fiber optics-based surface plasmon resonance (SPR) for the detection of DNA hybridization with the system architecture interferometer Mach-Zehnder (MZI) modeling optics by using the finite element method with the technique of perturbation to have easy form of computing is more efficient and can be used for the optical waveguide with the value of loss is low or medium. Sensing architecture with the principles of Mach-Zehnder interferometer based on a beam of light is split into two beams which then combined again the combination of results can be captured by the detector as the optical interference. The phase shift when the index of refraction vary from 1,456 (ssDNA) to 1.53 (dsDNA) have been observed. Based on the nature of the evanescent wave in the waveguide nanowires were investigated using FEM based on the formulation of full-field vector-H to detect the presence of DNA hybridization process found that the numerical methods do provide experimental sensitivity and good detection limits. The second simulation is done on the architecture of taper. Using modeling optics by using the finite element method and technique of perturbation same, by varying the radius of the core nanowires, can be proved that the field evanescent compounded by the reduced size of the radius of the core, so it can be proven that the sensitivity of the sensor with the structure of taper increases in taper section. Keyword: surface plasmon resonance, fiber optic, finite element method, tapered structure, DNA hybridization, Mach-Zehnder Interferometer system v