PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENCEGAHAN KANKER SERVIKS PADA REMAJA PUTRI DI DENPASAR Oleh : Dewa Ayu Sri Dwijayanti(1), I Dw. Agung. Gd. Agung Witara S., S.Sn.(2),Wahyu Indira, S.Sn., M.Sn.(3) Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1, Sekolah Tinggi Desain Bali ABSTRAK Kanker serviks merupakan salah satu jenis penyakit yang mematikan dan menyerang wanita. Kanker Serviks atau yang biasa disebut dengan kanker mulut rahim merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim. Kanker ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus atau yang biasa disebut dengan virus HPV. Di Bali Kanker Serviks merupakan pembunuh nomor dua setelah kardiovaskuler. Kasus Kanker Serviks ini telah terjadi sejak lama dan berbagai upaya telah dilakukan untuk pencegahan kanker serviks ini, namun sayangnya kasus ini terus saja meningkat. Ini dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja tentang apa itu Kanker Serviks, apa gejala dari Kanker Serviks dan bagaimana mencegah agar tidak terinfeksi virus mematikan ini. Oleh karena itu, dibuatlah perancangan desain komunikasi visual berupa kampanye pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri di Denpasar yang 1156 bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Kanker Serviks dan kesadaran para remaja ini untuk melakukan pencegahan dini agar terhindar dari penyakit yang mematikan yaitu Kanker Serviks. Kata Kunci : Virus, Pencegahan Dini, Remaja Putri, Kanker Serviks ABSTRACT Cervical cancer is a disease prayer type a deadly and attacking women . Cervical cancer or commonly referred to as oral cancer is a cancer that attacks the uterus is the cervix or uterus area . this Cancer is caused by the Human Papilloma Virus or commonly referred to as HPV Virus. In Bali Cervical cancer is the number two killer after cardiovascular . Cases of cervical cancer has been a long time and many efforts have been made to the prevention of cervical cancer, but unfortunately this case continues to increase. This is due to the lack of knowledge adolescent about the cervical cancer. What Cervical cancer symptoms And How to prevent this virus not infected this deadly virus. Therefore , it made the design visual communication in the form of cervical cancer prevention campaign. every Young Women in Denpasar which aims to provide information about cervical cancer and awareness of every teens to early prevention and avoid deadly diseases called cervical cancer. 1157 Keywords : Virus , Early Prevention , Young Women , Cervical Cancer PENDAHULUAN Latar belakang Kanker Serviks merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim, yaitu area bawah rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Kanker ini disebabkan oleh virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV). Penularan virus HPV paling banyak adalah melalui hubungan seksual, jadi setiap wanita yang sudah aktif secara seksual beresiko terkena paparan virus HPV onkogenik. Faktor-faktor penyebab terjangkitnya kanker serviks adalah melakukan hubungan seks pada usia muda atau memiliki banyak pasangan dan sering berganti-ganti pasangan. Selain itu, merokok juga dapat memicu terjangkitnya kanker serviks. Tidak lain halnya dengan Bali, kanker serviks merupakan pembunuh nomor dua setelah kardiovaskuler (beritasatu.com, 2012). Menurut datadata di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, di Bali pada tahun 2012, 90 orang wanita terdiagnosa kanker serviks. Pada tahun 2013 meningkat menjadi 114 orang wanita terdiagnosa dan 16 wanita meninggal karena kanker serviks. Dalam hasil pemeriksaan deteksi dini yang dilakukan oleh dinas kesehatan 1158 provinsi Bali, curiga kanker tercatat pada usia 30-50 tahun mencapai 31 orang wanita pada tahun 2013. Kasus kanker serviks ini telah ada sejak lama dan berbagai cara telah dilakukan oleh berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan Bali dan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial(BPJS) seperti, pengobatan dan tes Pap Smear gratis, seminar dan iklan-iklan yang ditayangkan di media sosial untuk membuat wanita lebih waspada terhadap kanker serviks, tetapi kenyataannya kasus ini makin meningkat. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan remaja tentang kanker serviks. Penyebab lainnya adalah kurangnya kepedulian mereka tentang bahaya dari kanker serviks dan kesehatan tubuh mereka, seta kurang efektifnya media kampanye yang ada. Hal ini membuat para remaja putri kurang tertarik untuk membaca informasi tentang kanker serviks. Setelah melakukan survey kepada responden, di daerah Renon dan Panjer Denpasar-Bali, dari data yang didapat, dari 20 responden 65% diantaranya mengetahui apa itu Kanker Serviks, tapi kurang memahami gejala dan bagaimana mengatasinya. Dan 35% orang lainnya mengerti tentang kanker serviks, dan bagaimana mengatasinya, tapi kurang memahami gejala dari kanker serviks. Jadi, dapat disimpulkan dari data-data diatas bahwa saat ini, para remaja putri di Denpasar sangat 1159 minim pengetahuan tentang kanker serviks dan pencegahannya sehingga remaja putri jadi tidak waspada dan tidak memperhatikan kesehatan organ kewanitaannya. Tanpa disadari, remaja putri sering mengabaikan hal-hal sepele yang dapat menyebabkan terjangkit penyakit yang mematikan ini. Oleh karena itu perancangan kampanye ini dibuat untuk para remaja putri di Denpasar agar mereka dapat lebih waspada dan menjaga sejak dini kebersihan organ kewanitaan, karena hal tersebut sebenarnya sederhana tetapi seringkali tidak dipedulikan dan menjadi salah satu faktor yang penting untuk menjaga organ kewanitaan dari serangan virus HPV yang dapat berubah menjadi kanker serviks. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain, sebagai berikut : Media apakah yang efektif dan sesuai untuk melengkapi kegiatan kampanye Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri di Denpasar? Bagaimana cara merancang media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain untuk memberikan informasi tentang Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri di Denpasar? Batasan Masalah 1160 Batasan masalah yang akan dibahas adalah merancang media kampanye yang memberi informasi dan ajakan kepada remaja putri untuk mencegah sejak dini agar tidak terjangkit virus Kanker Serviks khususnya di Denpasar yang minim akan pengetahuan tentang gejala-gejala dari Kanker Serviks dan bahaya dari Kanker Serviks. Media yang rencananya akan dibuat adalah media cetak dan elektronik. Diharapkan media yang dibuat nanti dapat tersampaikan kepada remaja putri dengan baik, melalui media kampanye yang akan dibuat. Tujuan perancangan Untuk mengetahui media komunikasi visual (media iklan layanan masyarakat) yang tepat dan yang sesuai dengan kriteria desain untuk kampanye pencegahan kanker serviks pada remaja putri di Denpasar. Untuk mengetahui proses perancangan media komunikasi visual yang baik, dan sesuai dengan kriteria desain sebagai media kampanye Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri di Denpasar. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi Di sini penulis melakukan survey langsung ke 1161 lapangan untuk mengetahui seberapa tahukah dan seberapa pentingkah bagi mereka akan Kanker Serviks. b. Metode Wawancara Disini penulis melakukan wawancara dengan Dr. Raka Susanti, M.Kes, selaku Staf Pencegahan Penyakit di Dinas Kesehatan Provinsi Bali. c. Metode Kepustakaan Metode dengan mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kaBar, dan media lainnya yang ada hubungannya dengan Kanker Serviks. PEMBAHASAN Data Lapangan/Faktual Data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan seperti melalui wawancara dengan narasumber dari kasus yang diambil, yang dalam hal ini membahas sejarah dari objek yang diambil, lokasi, visi misi perusahaan, hasil produksi, sarana promosi yang sudah ada serta sasaran konsumen dari produk yang ditawarkan. Analisis Desain yang Sudah Ada Penulis melakukan analisa terhadap desain yang sudah ada tentang kampanye pencegahan Kanker Serviks, dan berikut adalah beberapa contoh tentang 1162 Kampanye Pencegahan Kanker serviks yang sudah pernah dibuat Dari beberapa contoh media kampanye di atas, penulis akan melakukan analisa berdasarkan unsur – unsur desainnya, diantaranya yaitu : a. Ilustrasi Berdasarkan ilustrasinya, dapat dilihat bahwa ilustrasi yang umum digunakan ialah ilustrasi seorang ibu dengan anaknya. b. Warna Dari unsur warna yang digunakan, secara garis besar cenderung menggunakan warna sebagai analogi bagian dalam tubuh manusia atau bisa juga 1163 dianalogikan sebagai darah, misalnya merah dan merah muda. c. Teks Dari unsur teks menggunakan font standard seperti pada Koran atau surat karena cenderung lebih menekankan kepada isi dari himbauan atau prihal mengenai bahaya kanker serviks itu sendiri ketimbang membuat desain yang menarik dengan font yang kreatif. Oleh karena itu biasanya membuat remaja putri malas untuk membacanya. d. Typografi Analisa yang terakhir yaitu tipografi yang digunakan pada desain kampanye di atas.Pada desain di atas, tipografi yang digunakan beragam diantaranya yaitu huruf berkait (serif), huruf tidak berkait (sans serif). Jadi berdasarkan beberapa contoh yang ada, dapat disimpulkan bahwa desain kampanye tentang kanker serviks yang sudah pernah dibuat lebih cenderung menggunakan ilustrasi yang sama dengan eksekusi yang beragam namun kurang sesuai target karena kurang efektif untuk menarik orang atau mempengaruhi target audien. 1164 Analisa SWOT a. Strength (kekuatan) : Dapat memberi informasi terhadap Remaja Putri tentang bahaya dari Kanker Serviks dan mengajak Remaja Putri untuk mencegah sejak dini agar tidak terjangkit virus Kanker Serviks. Mendukung program pemerintah dalam kampanye pencegahan kanker serviks pada remaja putri. b. Weakness (kelemahan) : Tidak banyak remaja putri yang mau memperhatikan kampanye. Sedikitnya orang yang mau sadar terhadap kampanye yang diberikan . c. Opportunities (peluang) : Kota Denpasar yang ramai akan penduduknya dan anak-anak muda. Kampanye yang dapat dilihat oleh masyarakat luas d. Threat (ancaman) : Jenuhnya masyarakat dan tidak mau memperhatikan kampanye Tidak banyak remaja yang mau peduli terhadap kampanye. Analisa VALS 1165 a. Value, target audience berdasarkan value adalah Remaja Putri yang memiliki pengetahuan kurang mengenai Kanker Serviks, remaja putri yang tidak mau tahu dan minim terhadap informasi mengenai kanker serviks yang kian terus meningkat, dan orang yang cenderung tidak mau mencari informasi. Karena karakter orang-orang ini pasif dan tidak mau mencari informasi. b. Attitude, target pasar berdasarkan attitude adalah orang yang sikapnya tidak peduli terhadap kesehatan seperti pencegahan suatu penyakit, dampak positif dari pencegahan sejak dini tersebut khususnya bagi remaja atau masyarakat yang menganggap enteng sesuatu dan tidak menghiraukan hal kecil yang berdampak besar. c. Lifestyle, sedangkan target dari gaya hidup adalah remaja putri yang hanya mementingkan kecantikan wajah dari pada kesehatan tubuh. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan secara teori, dan dari data-data yang didapat, maka diketahui bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana kampanye masih kurang efektif dan kurang menyentuh target, untuk itu guna mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang lebih efektif dan efisien dan tentunya mampu untuk 1166 mengkampanyekan Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri di Denpasar. Target Segmentasi Pasar a. Demografis : berdasarkan faktor demografi, media yang dirancang di peruntukan untuk remaja putri umur 15-25 tahun yang minim akan pengetahuan tentang Kanker serviks. b. Geografis : ditinjau dari faktor geografi, yaitu di daerah mana yang akan dijadikan sebagai tempat penyampain pesan. Karena sasaran dari penyampaian media ini adalah remaja putri di Kota Denpasar, maka media kampanye pencegahan kanker servik membidik seluruh remaja putri dengan segmentasi geografis di daerah Kota Denpasar. c. Psikografis : Promosi ini membidik segmentasi psikografis yaitu para Remaja putri yang masih minim akan pengetahuan tentang Kanker Serviks. d. Behaviora : segmentasi ini merupakan jangkauan pemakaian dan kesukaan masyarakat, kebutuhan masyarakat akan sesuatu, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah media komunikasi visual yang dirancang sebagai sarana kampanye. Jika ditinjau dari behaviora, di mana para remaja putri sebagai sasarannya, maka media ini diharapkan agar lebih menarik dan kreatif serta inovatif 1167 sehingga dapat lebih menarik perhatian para remaja putri. Perencanaan Kreatif a. Isi pesan Isi pesan yang disampaikan dalam kampanye ini adalah informasi singkat mengenai bahaya kanker serviks dan ajakan untuk melakukan pencegahan dini. Yang dipakai adalah headline, bodycopy, dan tag line. b. Bentuk Pesan Bentuk pesan yang dirancang adalah sebuah pesan yang bersifat ajakan atau himbauan kepada remaja putri agar peduli dengan kesehatan tubuh mereka dan sadar untuk melakukan pencegahan dini terhadap penyakit. c. Strategi visual Strategi visual yang dipakai adalah teknik ilustrasi atau digital vektor yang diolah melalui komputer. Ilustrasi yang dipakai adalah vektor-vektor yang berhubungan dengan penjelasan yang disampaikan. d. Gaya visual Gaya visual dalam dalam setiap pesan yang akan disampaikan disesuaikan dengan target perancangan yaitu remaja putri, sehingga secara visual pesan yang akan disampaikan bersifat girlie 1168 atau kewanitaan dan feminism agar lebih mudah menarik perhatian para remaja putri. Konsep Desain Dalam pembuatan desain yang baik tentunya harus didasari oleh konsep yang kuat agar hasil akhir dapat diterima dengan baik oleh khalayak khususnya target audience. Dalam Kampanye Pencegahan Kanker Serviks Pada Remaja Putri di Denpasar penulis menerapkan desain yang bersifat infografis dengan konsep yang “Girlie”. Arti Girlie merupakan sesuatu yang menyangkut dengan perempuan. Dalam hal ini, penulis berusaha menampilkan rancangan komunikasi visual yang populer sehingga mampu menarik perhatian remaja putri dengan berpedoman pada dasar-dasar perancangan, teknik, bahan ukuran, proporsi, komposisi warna dan sebagainya, sehingga akan tercipta sarana komunikasi visual yang berperan secara maksimal yang nantinya dapat mempengaruhi serta meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang bahaya kanker serviks dan dapat melakukan pencegahan sejak dini. Konsep Girlie diaplikasikan dengan menggunakan ilustrasi dan teks yang tidak terlalu banyak, namun tetap menarik dan sesuai dengan kriteria desain kampanye. Dari segi ilustrasi, penulis menggunakan garis dan bentuk yang lentur yang 1169 membuat Gambar menjadi tidak realis atau tidak jelas. Dari segi tipografi, jenis font yang digunakan adalah jenis font Sans Serif yaitu jenis font yang mudah dibaca dan jelas sesuai dengan kebutuhan media tersebut dan dari segi warna disini penulis menggunakan warna merah muda dimana warna ini diartikan sebagai untuk menambahkan kesan feminim, selain itu warna merah muda juga melambangkan kewanitaan. Dan disini juga penulis menggunakan warna teal dimana warna ini digunakan sesuai dengan warna pada logo pita kanker serviks. Pada desain akan ada tagline dan informasi yang bersifat mengajak dan mempengaruhi audience dan ilustrasi yang dirancang sedemikian rupa agar khlayak tertarik untuk menyaksikan kampanye ini. Konsep ini diterapkan pada semua karya desain, agar semua desain yang dibuat dapat menjadi satu kesatuan sistem desain. Semua desain yang dibuat, yang nantinya diharapkan bisa memberikan informasi yang baik dan juga memberikan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya dari kanker serviks supaya remaja putri dapat mendeteksi dini dan mencegah sejak dini agar tidak terjangkit dari virus yang mematikan yaitu Kanker mulut rahim atau kanker serviks. 1170 Unsur Visual Desain Unsur visual desain yang digunakan pada hampir di setiap desain diuraikan sebagai berikut : a. Ilustrasi Ilustrasi yang digunakan pada setiap desain menggunakan ilustrasi yang sama yaitu ilustrasi yang 11 menyimbolkan dari penjelasan tentang informasi kanker serviks.. b. Teks Terdapat banyak teks yang digunakan pada setiap desain teks yang digunakan adalah penjelasan dan informasi mengenai kanker serviks dan ajakan untuk melakukan pencegahan dini agar tidak terkena penyakit kanker serviks. c. Tipografi Tifografi yang digunakan pada keseluruhan desain menggunakan huruf Sans serif dengan font Myriad Pro. d. Warna Warna yang digunakan dominan menggunakan warna merah muda dan beberapa menggunakan warna teal. 1171 Visualisasi Desain a. Logo b. Poster 1172 c. Merchandise (Gelang, Pin) d. Postcard 1173 PENUTUP Kesimpulan Meningkatnya kematian yang disebabkan oleh kanker serviks dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja putri tentang bahaya dari kanker serviks. Sebelumnya sudah banyak ada kampanye tentang kanker serviks seperti adanya pemeriksaan dan tes Pap Smear gratis dan kampanye yang ada di sosial media dan web, namun media yang ada selama ini kurang diperhatikan oleh khalayak karena penyampaiannya yang kurang efektif dan kurangnya kepedulian remaja saat ini dengan kesehatan tubuh mereka. Untuk itu media yang kreatif, inovatif, dan efektif sangat diperlukan untuk dapat menarik perhatian khalayak dan menyukseskan kampanye pencegahan Kanker Serviks pada Remaja Putri di denpasar, seperti Pouch Tissue yang bisa digunakan oleh remaja putri untuk menempatkan tisuue yang bisa digunakan oleh remaja putri pada saat buang air kecil untuk membersihkan daerah kewanitaan mereka dan media Manual Book yang bisa dibawa kemana saja untuk mempelajari tentang apa itu kanker servik, bahaya dari kanker serviks dan bagaimana cara pencegahan agar terhindar dari virus yang mematikan yaitu kanker serviks, tentunya dengan membuat desain komunikasi visual dan menyesuaikan dengan target 1174 segmentasi pasar yang ingin diraih dengan konsep yang tepat untuk khalayak tersebut. Selain itu infografik sangat efektif dijadikan sebagai strategi visual dalam mengkampanyekan pencegahan Kanker Serviks pada Remaja Putri di Denpasar. Daftar Pustaka Ardhi ,Yudha. 2013, Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta : TAKA Publisher. Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta, C.V. Andi Offset. Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer, Yogyakarta, C.V. Andi Offset. Rozi. 2013, Kiat Mudah Mengatasi Kanker Serviks. Yogyakarta: Aulia Publishing Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book, Jakarta, PT Gramedia Pustaka. Sarwono, Jonathan dan Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : C.V. Andi Offset. Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Jakarta: Andi 1175