PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI Elvera Gustinaa, Zetriuslitab, Mefa Indriatic Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email: [email protected] b.c Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email: [email protected] email: mefa [email protected] a ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran matematika dan meningkatkan hasil belajar matematika dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VA SDN 058 Balai Makam Duri tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 orang siswa dengan kemampuan heterogen pada semester ganjil. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik tes dan pengamatan. Teknik pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan yang dianalisis secara kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Selain itu, pada penelitian ini juga dianalisis ketercapaian ketuntasan belajar dengan membandingkan skor sebelum tindakan dengan sesudah tindakan yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar matematika siswa sebelum dan sesudah penerapan kooperatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VA SDN 058 Balai Makam Duri. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang tuntas pada skor dasar yaitu 16 orang (50%) dan pada UH-1 19 orang (59,3%) dan pada UH-II 28 orang (87,5). Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar Matematika. pengetahuan dan teknologi. Menyadari Pendahuluan Sekolah pendidikan merupakan lembaga pentingnya peranan matematika disetiap yang diharapkan mampu jenjang pendidikan perlu diperkuat sejak menjembatani perkembangan dan pertumbuhan peserta didik menuju kedewasaan dengan mengutamakan dini yaitu sejak jenjang pendidikan sekolah dasar. Dengan demikian, para guru harus aktivitas dan mengacu kearah pencapain dapat tujuan yang diinginkan. Salah satu siswa, termasuk dalam mata pelajaran aktivitas yang dimaksud adalah perlunya Matematika di kelas, sehingga terjadi penciptaan situasi belajar mengajar yang peningkatan ketuntasan belajar baik. dicapai siswa. Berdasarkan wawancara Matematika penting untuk mengembangkan kompetensi yang merupakan ilmu peneliti Agustus 2013 dengan guru penguasaan ilmu matematika kelas VA Balai Makam Duri, AKSIOMATIK 43 diperoleh informasi bahwa setiap siswa pembelajaran yang guru lakukan hanya memilki dengan tingkat pemahaman yang cara menjelaskan materi, berbeda-beda, ada siswa yang cepat memberikan contoh pengerjaan soal dan paham dan ada juga siswa yang lambat, pemberian tugas. serta masih banyak siswa yang pasif saat Usaha di atas kurang berhasil belajar matematika. Dari guru tersebut karena proses pembelajaran yang siswa peneliti informasi lakukan masih berpusat pada guru, bahwa hasil belajar matematika siswa Sedangkan prinsip kurikulum tingkat kelas Va pada semester ganjil tahun satuan ajaran 2013 masih banyak yang belum dilaksanakan pembelajaran yang berpusat tuntas yang ditetapkan oleh sekolah. pada siswa, dimana siswa berpartisipasi Guru mengatakan bahwa hasil belajar aktif dalam proses pembelajaran. juga memperoleh pendidikan (KTSP) perlu matematika siswa kelas Va Balai Makam Di dalam proses pembelajaran, Duri masih rendah, hal ini terlihat pada tingkat kemampuan siswa berbeda-beda. hasil tes belajar matematika siswa pada Untuk menghindari dominasi siswa pintar mid semester tahun ajaran 2013. Materi maka yang diuji bilangan bulat. Dari 32 siswa pembelajaran dimana siswa membentuk hanya 50% siswa yang tuntas, yaitu 16 kelompok-kelompok belajar yang terdiri orang siswa yang tuntas dan 16 orang dari siswa yang belum tuntas. Adapun KKM akademik yang berbeda. Siswa yang yang ditetapkan oleh sekolah adalah 65. pintar dapat membantu temannya yang Berkaitan dengan hasil belajar siswa ada beberapa faktor penyebab tidak tuntas antara memusatkan lain sulitnya perhatiannya beberapa lemah dibuat siswa sehingga suatu model berkemampuan tugas-tugas dapat dikerjakan bersama. siswa terhadap perlu Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan model kooperatif untuk materi pelajaran yang disampaikan oleh pembelajaran guru. Siswa lebih asyik dengan kegiatan menciptakan proses pembelajaran yang sendiri. Apabila diberi waktu untuk berpusat pada siswa dan memotivasi bertanya hanya sebagian kecil siswa yang siswa demi meningkatnya hasil belajar bertanya dan biasanya dilakukan oleh matematika siswa Kelas Va SD Negeri siswa yang pintar. dan bila diberi 058 Balai Makam Duri. pertanyaan, banyak jawaban siswa yang Menurut Rusman tidak sesuai dengan yang diharapkan. pembelajaran kooperatif Hal ini learning) merupakan terjadi karena proses (2010: 202) (cooperative bentuk AKSIOMATIK 44 pembelajaran dengan cara siswa belajar tanggung jawab guru khususnya dalam dan bekerja dalam kelompok-kelompok pengelolaan pembelajaran. kecil secara kolaboratif yang anggotanya Dalam penelitian guru dalam bekerja kelompok heterogen. merencanakan tindakan dan refleksi hasil Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif tindakan, sehingga bentuk penelitian ini adalah untuk memberikan kesempatan tergolong pada penelitian tindakan kelas kepada siswa agar dapat terlibat secara (kolaboratif). aktif dilaksanakan dalam bersifat proses berpikir dalam kegiatan belajar mengajar dengan peneliti terdiri dari 4 orang dengan struktur yang sama ini Pelaksanaan oleh peneliti tindakan sebagai pengamat selama proses pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka Tindakan peneliti melakukan penelitian dengan penerapan judul “penerapan model pembelajaran kooperatif. yang dilakukan model adalah pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil Subjek penelitian ini adalah siswa belajar siswa Kelas Va SDN 058 Balai kelas Va SD N 058 Balai Makam Duri Makam Duri semester ganjil tahun ajaran Tahun pelajaran 2013/2014 semester 2013/2014 ganjil yang berjumlah sebanyak 32 orang pada materi pokok menentukan KPK dan FPB. yang terdiri atas 16 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Data Metode Penelitian yang telah dikumpulkan Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kemudian dianalisis adalah penelitian tindakan kelas (PTK). dengan menggunakan analisis statistik Penelitian deskriptif. tindakan kelas adalah Analisis data deskriptif penelitian yang dilakukan oleh guru di bertujuan untuk mendeskripsikan data dalam kelasnya sendiri melalui refleksi tentang aktivitas guru dan siswa selama diri, dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan data tentang kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil ketuntasan belajar matematika siswa pada belajar materi menentukan KPK dan FPB. siswa menjadi meningkat (Wardani, 2002:14). Sedangkan menurut a. Analisis Data Kualitatif Wina (2009: 13) mengatakan penelitian Analisis data tentang aktivitas guru tindakan kelas adalah salah satu upaya dan siswa adalah hasil pengamatan yang dengan dapat meningkatkan dilakukan kualitas guru peran untuk dan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses AKSIOMATIK 45 pembelajaran dengan mengisi lembar Peningkatan hasil belajar siswa dapat pengamatan guru dan siswa tersebut juga dari jumlah siswa yang memperoleh sehingga dapat diketahui kelemahan- nilai tinggi dan rendah pada skor dasar, kelemahan yang terjadi untuk setiap kali ulangan harian I dan ulangan harian II. pertemuan. Apabila jumlah siswa yang memperoleh b. Data Kuantitatif nilai rendah menurun pada ulangan Peningkatan hasil belajar siswa harian I dan II dari skor dasar, dan jumlah pada penelitian ini dapat dilihat dari rata- siswa yang memperoleh nilai tinggi rata hasil belajar siswa. Lengkapnya rata- meningkat pada ulangan harian I dan II rata hitung untuk data kuantitatif dihitung dari skor dasar, dengan demikian dapat dengan cara membagi jumlah nilai data dikatakan hasil belajar siswa meningkat. oleh banyak data. Analisis rata-rata sebagai berikut ini, x Hasil dan Pembahasan xi Data n yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang Keterangan: aktivitas guru dan siswa selama x = Mean (nilai rata-rata) pembelajaran berlangsung, serta analisis xi = Jumlah Nilai keberhasilan tindakan dalam Pembelajaran Kooperatif. Untuk N = Jumlah siswa Sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar secara klasikal dapat dihitung dengan menggunakan rumus : JST KK x100% (Sri, JS mengetahui aktivitas guru dan siswa, kesesuaian tindakan dalam penerapan model Pembelajaran Kooperatif dalam proses dilakukan pengamatan dan dapat dilihat dari hasil pengamatan sebelumnya dan dapat dilihat 2009:5) pada lembar pengamatan. Keterangan: Lembar pengamatan pertama, dari KK = Persentase ketuntasan klasikal hasil JST = Jumlah siswa yang tuntas ini dilakukan pengamatan yaitu lembar pengamatan untuk aktivitas guru terlihat JS = Jumlah siswa keseluruhan Analisis pembelajaran untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar siswa setiap Kompetensi Dasar (KD) dengan diberikannya ulangan harian. sudah terlaksana dengan baik dapat dilihat pada, namun peneliti merasa belum semua berjalan dengan optimal karena masih banyak kekurangan bagi guru baik dalam proses pelaksanaan AKSIOMATIK 46 dalam memotivasi siswa maupun dalam Sedangkan untuk aktivitas siswa, siswa membimbing siswa. Selanjutnya aktivitas sudah siswa lembaran disampaikan guru dan bertanya jika ada pengamatan aktivitas siswa pada saat yang tidak mengerti dan mendiskusikan menyimpulkan materi pelajaran dimana hasil kerja kelompoknya dengan baik, siswa malu dalam memberikan tanggapan namun juga terlihat siswa masih kurang dan efektif diamati belum melalui begitu aktif dalam menyimpulkan materi pelajaran. mendengarkan dalam apa menyimpulkan yang materi pelajaran. Pada pengamatan kedua, dari hasil Lembar pengamatan keempat, dari pengamatan yaitu lembar pengamatan hasil untuk pengamatan untuk aktivitas guru terlihat aktivitas guru terlihat sudah pegamatan yaitu terlaksana dengan baik, namun peneliti sudah merasa belum semua berjalan dengan Selanjutnya optimal karena masih banyak kekurangan melalui lembaran pengamat aktivitas bagi proses siswa pada saat menyimpulkan materi pelaksanaan dalam memotivasi siswa pelajaran dimana siswa terlihat masih maupun belum efektif peneliti baik dalam dalam membimbing siswa. terlaksana lembar dengan aktivitas siswa baik. diamati dalam menyimpulkan Sedangkan untuk aktivitas siswa, siswa materi sudah aktif dalam proses pembelajaran kelima, dari hasil pengamatan yaitu berlangsung, terlihat lembar pengamatan untuk aktivitas guru untuk terlihat sudah terlaksana dengan baik. bertanya kepada guru tentang materi yang Sedangkan untuk aktivitas siswa, siswa tidak mengerti dan masih terlihat siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran yang bermain dalam diskusi kelompok. berlangsung, sebagian namun siswa masih masih malu Lembar pengamatan ketiga, dari hasil pengamatan yaitu sebagian pelajaran. Pada namun siswa pengamatan masih masih malu terlihat untuk lembar bertanya kepada guru tentang materi yang pengamatan untuk aktivitas guru terlihat tidak mengerti dan masih terlihat siswa sudah terlaksana dengan baik, namun yang bermain dalam diskusi kelompok. peneliti merasa belum semua berjalan Berdasarkan hasil skor dasar, dengan optimal karena masih banyak ulangan harian I, dan II yang diperoleh kekurangan bagi peneliti baik dalam siswa, dapat diketahui peningkatan hasil proses pelaksanaan dalam memotivasi, belajar membimbing maupun dalam menjelaskan jumlah dan persentase siswa yang tuntas materi pada skor dasar, ulangan harian I, dan II. dengan baik kepada siswa. matematika dengan melihat AKSIOMATIK 47 Adapun jumlah dan persentase siswa yang tuntas dapat dilihat pada tabel berikut: Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan Tabel 1. Ketuntasan Belajar Siswa pada Nilai Dasar, UH I dan UH II Nilai UH I UH II Dasar Jumlah siswa 16 19 28 yang tuntas (orang) Persentase 50% 59,3% 87,5% Ketuntasan Belajar (%) Sumber : Data olahan peneliti pembahasan Bab IV diperoleh kesimpulan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif memperbaiki matematika proses dan dapat pembelajaran meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas Va SDN 058 Balai Makam Duri pada materi menentukan KPK dan FPB. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa jumlah siswa yang tuntas mengalami peningkatan pada UH I, dan UH II dibandingkan dengan nilai dasar. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang tuntas pada siklus I mengalami sedikit peningkatan dibandingkan nilai dasar yaitu 16 orang, kemudian jumlah siswa yang tuntas mengalami pada siklus peningkatan II yang juga Daftar Pustaka Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anas Sudijono. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Nana Sudjana. 2009, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. cukup banyak dari siklus I yakni sebanyak 19 Bahri Djamrah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka cipta. orang. Siswa yang tidak tuntas pada nilai dasar adalah sebanyak 16 orang, dan siswa yang tidak tuntas pada UH 1 adalah 13 orang, sedangkan siswa yang tidak tuntas pada UH II yaitu 4 orang. Berdasarkan keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa jumlah siswa yang Suharsimi Arikunto dkk. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana Suharsimi Arikunto. Suhardjono. dan Supadi . 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. tuntas mengalami peningkatan mulai dari sebelum tindakan (Nilai Dasar), sampai setelah tindakan (UH I, dan UH II). AKSIOMATIK 48