Lesson 7 for February 16, 2013 “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” (1 Korintus 13:12) Pemazmur menulis, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:2). Kita dapat menemukan bukti keberadaan Sang Pencipta dalam diri kita dan di alam sekitar kita, Pencipta yang dengan sempurna merancang dunia ini. Namun demikian, ketika kita melihat predator (binatang buas), bencana alam yang membunuh ribuan orang dalam hitungan detik, dll … banyak orang yang meragukan apakah Pencipta itu ada atau merupakan Pencipta yang baik. Yang benar adalah bahwa kita hanya dapat melihat realitas “gelap”. Jika kita ingin memahami hubungan antara Allah dan ciptaan-Nya dan bagaimana alam mengungkapkan-Nya, pertama-tama kita harus memahami beberapa konsep. 1. 2. 3. 4. 5. Kedaulatan Allah. Kutuk rangkap tiga atas Bumi. Pekerjaan Setan. Keterbatasan hikmat manusia. Keterbatasan wahyu umum dalam perbedaan dengan yang khusus. “Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.” (Mazmur 24:1-2) Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang kita ketahui. Jadi Allah adalah pemilik dan berdaulat atas segala sesuatu. Setan mengklaim bahwa ia adalah pemilik dari dunia ini, tapi Allah masih menjadi penguasa mutlak. Namun demikian, Ia mengasihi kita dan memutuskan untuk membayar tebusan bagi kita. Dia kemudian berkuasa atas kita dalam dua cara, sebagai Pencipta dan sebagai Penebus. “Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” (Yesaya 43:1) KUTUK PERTAMA, SEMAK DURI DAN RUMPUT DURI • “Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuhtumbuhan di padang akan menjadi makananmu.”” (Kejadian 3:17-18) KUTUK KEDUA, TANAH TIDAK MEMBERIKAN HASIL SEPENUHNYA • “Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” (Kejadian 4:11-12) KUTUK KETIGA, AIR BAH • “Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.”” (Kejadian 8:21) “Ketika orang mati yang setia akan dibangkitkan, dan dihadapan mereka Raja kemuliaan akan membuka gerbang kota Allah, dan bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran akan masuk, yang mana keindahan dan kemuliaan akan memenuhi pandangan heran mereka yang belum pernah melihat keindahan yang begitu luar biasa di bumi daripada apa yang mereka lihat di alam yang telah rusak setelah kutuk rangkap tiga atas bumi” (E.G.W., Spiritual Gifts, vol.3, p.88) “Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapiNya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”” (Wahyu 12:10-12) “Setan, dengan segala kekuatan yang mengagumkan, telah mengemukakan dirinya antara manusia dan hukum Allah, bahwa melalui kebohongan dan cara berpikir yang menyesatkan, ia boleh mengilhami manusia dengan pemberontakan yang sama terhadap Allah dan hukumNya sebagaimana yang dia jalankan. Orang-orang yang dia tidak bisa tipu, dia sangat benci. Dia salah artikan perkataan dan tindakan mereka, dan menyebabkan dunia dianiaya dan dihancurkan, agar bumi dapat menahan jiwa yang tidak bersekutu dengan penguasa dunia ini dan penguasa kegelapan. Sejarah membuktikan fakta bahwa tidak ada seorangpun yang bisa melayani Tuhan tanpa datang terlibat dalam konflik dengan pasukan sekutu setan. Konflik antara orang percaya dengan musuhnya mungkin menyakitkan dan berlarut-larut, dan kadang-kadang jiwa mungkin, melalui berbagai pencobaan, menyerah kepada kekuatan si jahat, tetapi Tuhan tidak akan memberikan hambanya menyerah hingga menjadi mangsa siperusak selama dia berseru kepadaNya.” E.G.W. (The Signs of the Times, November 14, 1895) “Orang-orang bijaksana akan menjadi malu, akan terkejut dan tertangkap. Sesungguhnya, mereka telah menolak firman TUHAN, maka kebijaksanaan apakah yang masih ada pada mereka?” (Yeremia 8:9) Kia hanya dapat memahami dunia sekitar kita ketika kita melihatnya dari perspektif Ilahi. Sebagai manusia, kita telah mendapatkan jumlah yang luar biasa tentang pengetahuan dan informasi, terutama dalam dua ratus tahun terakhir. Pengetahuan dan informasi, bagaimanapun, belum tentu sama dengan kebijaksanaan. Kita juga telah memperoleh pemahaman yang jauh lebih besar tentang alam dibandingkan yang dimiliki oleh nenek moyang kita sebelumnya. Sebuah pemahaman yang lebih besar, bagaimanapun, bukanlah hal yang sama sebagai kebijaksanaan. “Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orangorang-Nya yang setia. Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik. Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu.” (Amsal 2:6-10) “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.” (Mazmur 19:2-3) Bagi orang percaya, Penciptaan dengan pasti berbicara tentang pemeliharaan Allah. Namun demikian, meskipun kesaksian Penciptaan begitu kuat, wahyu Penciptaan itu tidak lengkap karena akibat dari dosa dan kutuk setelah kejatuhan . Itulah alasan mengapa Tuhan menggunakan wahyu khusus melalui para nabi, mimpi dan penglihatan sebagai tambahan untuk wahyu umum. Secara khusus Dia menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9) “Penciptaan berbicara kepada kita tentang kecakapan dan kuasa Allah. Dalam kebaikan-Nya Allah telah menempatkan di bumi bunga yang indah dan pepohonan, dengan luar biasa disesuaikan dengan daerah dan iklim di mana mereka tumbuh. Dan, meskipun dosa telah merusak bentuk dan keindahan segala sesuatu dari alam, meskipun di alam masih dapat dilihat jejak karya Pangeran Penguasa atas udara, namun semuanya masih berbicara tentang Allah, dan masih mengungkapkan beberapa keindahan Eden.. Di langit di atas, di bumi, di perairan laut luas, kita melihat hasil karya Allah. Semua ciptaan bersaksi tentang kuasa-Nya, kebijaksanaan-Nya, kasih-Nya. Namun bukan dari bintang-bintang, atau lautan, atau air terjun yang terjal sekali dapat kita mempelajari kepribadian Allah. Kristus sendiri datang untuk mengungkapkan ... Kristus datang untuk mengungkapkan kepada umat manusia yang telah jatuh tentang kasih Allah. Dia, Terang dunia, menyelubungi kemegahan mempesona dari terang keIlahianNya, datang untuk hidup di bumi ini sebagai manusia di antara manusia, agar mereka boleh, tanpa menjadi binasa, menjadi mengenal Pencipta mereka. Tidak ada orang yang pernah melihat Allah setiap saat, kecuali Dia mengungkapkan melalui Kristus.” E.G.W. (The upward look, November 16)