Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 ANALISIS AWAL FITOKIMIA PADA EKSTRAK METANOL KULIT BATANG TUMBUHAN SYZYGIUM (MYRTACEAE) PHYTOCHEMICAL ANALYSIS OF METHANOL EXTRACTS OF SYZYGIUM STEM BARKS (MYRTACEAE) Tukiran, Andika Pramudya Wardana, Ela Nurlaila, Ayu Mei Santi dan Nurul Hidayati Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 Email: [email protected] atau [email protected] Abstrak. Hasil skrining awal fitokimia terhadap ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium, yaitu S. polycephalum (gowok), S. polyanthum (salam) dan S. malaccense (jambu bol) telah diketahui bahwa: 1) semua tumbuhan Syzygium ini mengandung senyawa golongan alkaloid, fenolik, flavonoid, dan tannin, dan sebaliknya tidak mengandung senyawa golongan steroid, 2) kecuali tumbuhan salam, dua tumbuhan Syzygium lainnya mengandung senyawa golongan saponin, dan 3) kecuali tumbuhan jambu bol, dua tumbuhan Syzygium lainnya tidak mengandung senyawa golongan triterpenoid. Kata kunci: Fitokimia, Syzygium polycephalum, Syzygium polyanthum, Syzygium malaccencce. Abstract. Phytochemical analysis on methanol extracts of three Syzygium stem barks that are S. polycephalum (gowok), S. polyanthum (salam) and S. malaccense (jambu bol) revealed that: 1) all of plants mentioned above contain alkaloids, phenolics, flavonoids and tannins, but not containing steroids, 2) except S. polyanthum (salam), other Syzygium showed the presence of saponin, and 3) except S. malaccense (jambu bol), other Syzygium did not show the presence of triterpenoids. Keywords: Phytochemical, Syzygium polycephalum, Syzygium polyanthum, Syzygium malaccencce. laporan kandungan fitokimia beberapa tumbuhan Syzygium lainnya yang telah berhasil ditemukan guna mengetahui gambaran diversitas komponen kimianya. Hasil uji skrining fitokimia terhadap ekstrak etil asetat dan metanol biji S. cumini telah diketahui mengandung alkaloid, glikosida, triterpenoid, steroid, saponin, flavonoid, dan tannin kecuali karbohidrat (Kamal, 2014). Setelah dilakukan serangkaian ekstraksi dan isolasi secara mendalam terhadap organ tumbuhan S. cumini yang lain dapat dilaporkan sebagai berikut. Daun tumbuhan S. cumini telah diketahui mengandung komponen kimia quercetin, myricetin, myricitin, myricetin-3-O-4-acetyl-Lrhamnopyranoside, triterpenoids, esterase, PENDAHULUAN Penelitian tentang eksplorasi kandungan kimia pada tumbuhan genus Syzygium dari famili Myrtaceae mulai banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah fitokimia pada tumbuhan S. cumini (duwet), S. jambos, S. aromaticum (teh), S. samarangense (jambu air), dan lain-lain, walaupun juga masih belum banyak dan tuntas melaporkan keragaman struktur molekulnya. Sementara, investigasi kandungan fitokimia pada tumbuhan S. polycephalum (gowok), S. polyanthum (salam), dan S. malaccense (jambu bol) belum sama sekali atau sedikit dilakukan. Dalam satu tahun terakhir ini, kami telah mulai menfokuskan penelitian pada fitokimia dan bioaktivitas pada ketiga tumbuhan Syzygium ini. Berikut adalah C - 38 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 galloyl carboxylase dan tannin, disamping lupeol, 12-oleanen-3-ol-3ß-acetate, stigmasterol, dan ß-sitosterol (Alam et al., 2010). Kulit batang tumbuhan ini dilaporkan mengandung asam betulinat, friedelin, epi-friedelanol, -sitosterol, eugenin and fatty acid ester, quercetin, dan kaempferol (Alam et al., 2010), disamping bergenin (Sariga et al., 2015). Lebih lanjut, buah tumbuhan ini diketahui mengandung myricetin, kaempherol, quercetin, betulinic acid, anthocyanin, alkaloid jenis delphinidin, malvidian, dan petunidin, lalu ellagic acid dan gallic acid (Swami et al., 2012). Sementara dari biji S. cumini telah berhasil diisolasi 4 empat senyawa, yaitu: 7-hydroxycalamenene, methylβ-orsellinate, β-sitosterol dan oleanolic acid (Sikder et al., 2012). Berdasarkan uji skrining fitokimia oleh Selvam et al. (2014) terdapat senyawa fenolik, flavonoid, tannin, steroid, terpenoid, alkaloid, dan saponin pada daun S. jambos. Lebih lanjut, Haque et al. (2015) berhasil mengidentifikasi tiga senyawa dari ekstrak metanol kulit kayu S. jambos ini, yaitu senyawa friedelin, β-sitosterol, dan 3-nor-2,4-secofriedelan-4-oxo-2-oic acid. Disisi lain, hasil skrining firokimia ekstrak air dari tumbuhan S. aromaticum oleh Oshomoh et al. (2015) diketahui terdapat golongan senyawa saponin, tanin, fenolik, kardiak glikosida, flavonoid, alkaloid, dan antrasena. Setelah dilakukan eksplorasi mendalam terhadap ekstrak n-heksana tumbuhan S. aromaticum diketahui mengandung eugenol dan eugenol asetat, sedangkan ekstrak diklorometananya mengandung limonin, ferulat aldehid dan eugenol, sementara dari ekstrak etanol terdapat flavonoid tamarixetin 3-O-β-D-glucopyranoside, ombuin 3-O-β-D-glucopyranoside dan quercetin (Nassar et al. 2007). Berikutnya, Resurreccion-Magno et al. (2005) telah berhasil mengidentifikasi senyawa golongan flavonoid dari S. samarangense, yaitu: 2′,4′-dihidroksi-3′,5′-dimetil-6′-metoksichalcon, 5-O-metil-4′-desmetoksimatteucinol, dan 2′4′- dihidroksi-6′-metoksi-3′-metilchalcon, dan lain sebagainya. BAHAN DAN METODE Alat Berikut merupakan alat-alat yang biasa digunakan dalam penelitian skrining awal fitokimia pada tiga tumbuhan Syzygium di atas antara lain: vaccum rotary evaporator, macerator, corong Buchner, gelas ukur, gelas kimia, tabung reaksi, pipet tetes, rak tabung reaksi, water bath, kertas Wathmann, penangas air dan spatula. Bahan Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah reagen Dragendorff, reagen Wagner, reagen Mayer, HCL pekat, pita Magnesium, H2SO4 pekat, CH3COOH glacial, FeCl3 1%, NaOH 10%, amoniak, aquades, metanol, serbuk kulit batang tiga tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol). Prosedur Penelitian Tahap Preparasi Sampel (Ekstrak Metanol) 1. Sebanyak 1 kg serbuk kering kulit batang tumbuhan S. polycephalum (gowok), S. polyanthum (salam), dan S. malaccense (jambu bol) masing-masing dimaserasi dengan menggunakan pelarut metanol selama 1x24 jam. 2. Ekstrak metanol masing-masing tumbuhan Syzygium disaring dengan corong Buchner. 3. Ekstrak metanol masing-masing tumbuhan Syzygium di pekatkan dengan vaccum rotary evaporator. 4. Ekstrak kental metanol masing-masing tumbuhan Syzygium selanjutnya dianalisis awal fitokimia. Tahap Uji Fitokimia 1. Uji Alkaloid Sebanyak 1 mL ekstrak metanol dari kulit batang tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol) masing-masing ditambah 3 mL HCl 2N dan dikocok kuat. Campuran lalu C - 39 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 2. 3. 4. 5. disaring dan filtrat dibagi ke dalam 3 tabung reaksi, lalu ditambah reagen Mayer pada tabung ke-1, reagen Wagner pada tabung ke2, dan reagen Dragendorff pada tabung ke-3 untuk setiap filtrat ketiga tumbuhan tersebut. Terdapat kandungan metabolit sekunder golongan alkaloid apabila terbentuk endapan putih dengan penambahan reagen Mayer, endapan jingga ketika ditambah reagen Dragendroff, dan endapan coklat dengan penambahan reagen Wagner. Uji Saponin Sebanyak 1 mL ekstrak metanol dari kulit batang tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol) masing-masing ditambah aquades kemudian dipanaskan di atas penangas air dan dikocok kuat dan apabila pada larutan terdapat busa yang stabil selama ± 2-4 menit maka positif terdapat metabolit sekunder golongan saponin. Uji Steroid dan Triterpenoid Sebanyak 1 mL ekstrak metanol dari kulit batang tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol) masing-masing ditambahkan asam asetat anhidrat dan H2SO 4 pekat, hasil positif adanya golongan steroid ditandai adanya perubahan warna hijau atau biru dan hasil positif adanya golongan terpenoid apabila ditandai adanya perubahan warna ungu, jingga atau kuning. Uji Fenolik Sebanyak 1 mL ekstrak metanol dari kulit batang tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol) masing-masing ditambahkan beberapa tetes FeCl3 1%, hasil positif adanya golongan fenolik ditandai adanya perubahan warna larutan menjadi warna hijau, merah, ungu, biru atau hitam. Uji Tanin Sebanyak 1 mL ekstrak metanol dari kulit batang tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol) masing-masing ditambahkan beberapa tetes NaCl 10%, kemudian disaring. Filtrat ditambah lagi sedikit NaCl 10% dan gelatin 1%, uji positif jika terbentuk endapan putih. 6. Uji Flavonoid Sebanyak 1 mL ekstrak metanol dari kulit batang tumbuhan Syzygium (gowok, salam, dan jambu bol) masing-masing ditambah 3 mL metanol kemudian ditambah sedikit pita Mg dan 3 tetes HCl pekat apabila larutan berwarna merah, kuning atau jingga maka positif terdapat golongan flavonoid. HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining fitokimia merupakan langkah awal untuk mengetahui senyawa golongan steroid, triterpenoid, alkaloid, saponin, tanin, fenolik, dan flavonoid yang terdapat dalam suatu tumbuhan. Hasil uji fitokimia ekstrak metanol tumbuhan genus Syzygium dari tiga tumbuhan yaitu tumbuhan gowok, salam, dan jambu bol ditunjukkan seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Metanol Tumbuhan Syzygium (Gowok, Salam dan Jambu Bol) Uji Fitokimia Alkaloid Mayer Wagner Dragendorff Saponin Steroid Triterpenoid Fenolik Tanin Flavonoid Tumbuhan Syzygium Jambu Gowok Salam Bol + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Uji skrining awal fitokimia terhadap tiga tumbuhan Syzygium ini telah dilakukan dan menunjukkan semua ekstrak metanol kulit batang ketiga tumbuhan tersebut positif terhadap uji alkaloid, fenolik, flavonoid, dan tannin, tetapi tidak positif terhadap uji steroid. Kecuali tumbuhan salam, dua tumbuhan Syzygium yang lain juga menunjukkan uji positif untuk saponin. C - 40 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 Hal yang sama, kecuali tumbuhan jambu bol, dua tumbuhan Syzygium yang lain tidak mengandung triterpenoid (Tabel 1). Genus Syzygium telah banyak diteliti dan telah banyak pula senyawa-senyawa yang teridentifikasi. Berdasarkan hasil uji fitokimia pada tumbuhan gowok, salam dan jambu bol serta hasil temuan penelitian dari beberapa spesies genus Syzygium yang lain akan memperlihatkan suatu pola kekayaan dan keragaman senyawa pada genus Syzygium. Secara umum golongan senyawa yang ditemukan pada tumbuhan Syzygium meliputi golongan alkaloid, saponin, fenolik, tanin, dan flavonoid, sedangkan golongan steroid dan triterpenoid hanya ditemukan pada beberapa spesies. Berikut penjelasan setiap golongan senyawa pada genus Syzygium. Reagen Wagner Gambar 2. Hasil uji alkaloid ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium dengan reagena Wagner: a) b Gowok; b) c Salam; dan c) Jambu Bol Reagen Dragendorff a b c Gambar 3. Hasil uji alkaloid ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium dengan reagen Dragendorff: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol Alkaloid Alkaloid pada umumnya merupakan golongan senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa dan terdiri atas cincin heterosiklik dan mengandung atom nitrogen. Alkaloid seringkali dikaitkan dengan penggunaan obat (medicinal uses) selama berabad-abad dan salah satu sifat bioaktivitas yang dimilikinya adalah sitotoksitasnya, yaitu bersifat analgesic, antispasmodic dan antibacterial. Di dalam genus Syzygium beberapa spesies yang mengandung senyawa alkaloid antara lain S. jambos dan berdasarkan hasil skrining fitokimia tiga tumbuhan tersebut diketahui bahwa ketiganya positif mengandung alkaloid. Saponin Saponin merupakan suatu senyawa golongan glikosida triterpenoid atau glikosida steroid. Senyawa saponin ditemukan dalam S. jambos dan S. aromaticum. Selain itu berdasarkan pengujian saponin tumbuhan gowok, salam, dan jambu bol dua diantaranya, yaitu gowok dan jambu bol menunjukkan hasil positif yaitu terbentuknya busa yang stabil. Reagen Mayer a a b b c Gambar 4. Hasil uji saponin ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol c Gambar 1. Hasil uji alkaloid ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium dengan reagen Mayer: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol Steroid dan Triterpenoid Steroid adalah senyawa yang mempunyai kerangka dasar siklopentanoperhidro fenantrena, C - 41 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 yang memiliki empat cincin terpadu (biasa ditandai cincin A, B, C dan D). Senyawa steroid yang telah teridentifikasi adalah senyawa βsitosterol dari S. jambos (Haque et al, 2015), betulin, lupeol, sitosterol, cycloartenyl stearate, lupenyl stearate, β-sitosteryl stearate, dan 24methylenecycloartenyl stearate dari S. samarangense (Ragasa et al., 2014). Berdasarkan hasil pengujian steroid tumbuhan gowok, salam, dan jambu bol tidak terdeteksi adanya senyawa steroid. Triterpenoid merupakan golongan senyawa yang hanya terdiri dari unit isoprene, yang lazimnya bergabung secara head to tail (kepala ke ekor), dan biasa disebut isoprenoid. Golongan triterpenoid telah terintifikasi oleh Haque et al. (2015) dari S. jambos adalah senyawa friedelin dan 3-nor-2,4-Secofriedelan-4-oxo-2-oic acid. Sedangkan dari tumbuhan gowok dan salam tidak terdeteksi adanya golongan senyawa triterpenoid, sedangkan jambu bol terdeteksi positif mengandung triterpenoid ditandai dengan terjadinya perubahan warna menjadi merah. a b anticarcinogen, antiinflammation, antiatherosclerosis, cardiovascular protection dan penghambatan angiogenesis dan aktivitas cell proliferation (Thite et al., 2013). Pada genus Syzygium telah banyak ditemukan senyawa golongan fenolik baik berupa flavonoid maupun golongan polifenol. Berdasarkan pengujian awal fitokimia pada tiga tumbuhan Syzygium, yaitu gowok, salam, dan jambu bol ketiganya positif mengandung senyawa fenolik. a b c Gambar 6. Hasil uji fenolik ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol Tanin Tanin merupkan suatu polifenol. Tanin ditemukan pada S. jambos, S. aromaticum, dan S. luteum. Pengujian awal fitokimia tannin pada tiga tumbuhan Syzygium; yaitu gowok, salam, dan jambu bol menunjukkan ketiga tumbuhan Syzygium ini memberikan hasil positif dengan ditandai terbentuknya endapan putih. c Gambar 5. Hasil uji steroid dan triterpenoid ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol Fenolik Senyawa fenolik merupakan golongan senyawa yang terdiri dari struktur cincin aromatik dan gugus –OH. Senyawa fenolik merupakan salah satu kelompok metabolit tumbuhan yang terbesar dan sangat berada dimana-mana (ubiquitous). Senyawa ini memiliki aktivitas biologi yang penting dan banyak, seperti antiapoptosis, antiaging, a b c Gambar 7. Hasil uji tanin ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol Flavonoid C - 42 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 Flavanoid merupakan senyawa fenolik terhidroksilasi yang diketahui disintesis secara alami oleh tumbuhan sebagai bentuk respons terhadap infeksi mikorba dan oleh karenanya dapat berfungsi dan digunakan sebagai antimikroba terhadap berbagai jenis mikroorganisme (Thite et al., 2013). Flavonoid merupakan kelompok fenolik terbanyak di alam. Hasil fitokimia pada tumbuhan gowok, salam dan jambu bol ketiganya positif mengandung senyawa flavonoid. a b Rektor No: 294/UN38/HK/LT/2016, 1 Maret 2016). DAFTAR PUSTAKA Alam, Md. Rashedul., Rahman, Akib Bin., Monuruzzaman, Md., Kadir, Mohammad Faahim., Haque, Md. Ahsanul., Alvi, Mohammad Razi Ul-Hasan., and Ratan, Md., 2012. Evaluation of antidiabetic phytochemicals in Syzygium cumini (L.) Skeels (Family: Myrtaceae). Journal of Applied Pharmaceutical Science, 2(10), 094-098. Harborne, J.B., 1984. Phytochemical method. Chapman and Hall ltd. London. Haque, Majidul., Begun, Mst. Narium., Hasan, Moynul., Rahman, A. F. M. Towheedur., Hussain, Md. Iftekhar., Rahman, Mohammad Mizanur., Ali, Md. Hazrat., Islam, Md. Ashraful., Sultan, Md. Zakir., Ferdous, Md. Reyad-ul., Hasan, Choudhury Mahmood, 2015. Investigation of Medicinal Potentials of Syzygium jambos (L.) Extract and Characterization of the Isolated Compounds. American Journal of Bio Science, 3(2-1), 12-18. Kamal, A., 2014. Phytochemical screening of Syzygium cumini seeds, Indian Journal of Plant Sciences, 3(4), 1-4. Nassar, Mahmoud I., Gaara, Ahmed H., ElGhorab, Ahmed H., Farrag, Abdel-Razik H., Shen, Hui., Huq, Enamul., Mabry, Tom J., 2007. Chemical constituents of clove (Syzygium aromaticum, fam. Myrtaceae) and their antioxidant activity. Rev. Latinoamer. Quim. 35(3). Oshomoh, Emmanuel Ola; Idu, Macdonald; and Udinyiwe, Osaymen Collins. 2015. Phytochemical screening and antimicrobial sensitivity of clove flover (Syzygium aromaticum, L. Merrill and Perry) Bud on Dental Pathogens. IJPPR Human Journals, 3 (2), 1-13. Resurreccion-Magno, Ma. Hanshella C., Villasenor, Irene M., Harada, Nobuyuki., and Monde, Kenji., 2005. Antihyperglycaemic flavonoids from Syzygium samarangense (Blume) Merr. c Gambar 8. Hasil uji flavonoid ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium: a) Gowok; b) Salam; dan c) Jambu Bol KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji skrining awal fitokimia terhadap ekstrak metanol kulit batang tiga tumbuhan Syzygium, yaitu S. polycephalum (gowok), S. polyanthum (salam) dan S. malaccense (jambu bol) dapat disimpulkan bahwa: 1) semua tumbuhan Syzygium ini mengandung senyawa golongan alkaloid, fenolik, flavonoid, dan tannin, dan sebaliknya tidak mengandung senyawa golongan steroid, 2) kecuali tumbuhan salam, dua tumbuhan Syzygium lainnya mengandung senyawa golongan saponin, dan 3) kecuali tumbuhan jambu bol, dua tumbuhan Syzygium lainnya tidak mengandung senyawa golongan triterpenoid. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas bantuan dana penelitian skim Penelitian Fundamental TA 2016 (SK C - 43 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Workshop 2016, , ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 and Perry. Phytotherapy Research. 19, 246-251. Ragasa, Consolacion Y., Franco Jr, F. C., Raga, D.D., and Shen, C-C., 2014. Chemical constituents of Syzygium samarangense. Der Pharma Chemica, 6(3), 256-260. Sariga, C.D., Shakila, R., and Khotai, S., 2015. Isolation, Characterization and quantification of bergenin from Syzygium cumini stem bark, International Research Journal of Pharmacy, 6(2), 108-110. Selvam, Nataraja Thamizh., Venkatakrishnan V., dan Damodar Kumar S. September 2014. Tissue level antioxidant activity of leaf extract of Syzygium jambos linn. In paracetamol intoxicated Wistar rats. African Journal of Internal Medicine, 2(8), 106-111. Sikder, Md. Al Amin., Kaisar, M. A., Rahman, M. S., Hasan, C. M., Al-Rehaily, A. J., Rashid, M. A., 2012. Secondary Metabolites from Seed Extracts of Syzygium cumini (L.). Journal of Physical Science. 23(1), 83-87. Swami, Shrikant Baslingappa, Nayan, Singh J. Thakor, Meghatai M. Patil, and Parag M. Haldankar, 2012, Jamun (Syzygium cumini (L.)): A Review of Its Food and Medicinal Uses, Food and Nutrition Sciences, 3, 1100-1117. Thite S.V., Chavan, Y.R., Aparadh, V.T. and Kore, B.A., 2013, Preliminary phytochemical screening of some medicinal plants, International Journal of Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences, 3(1), 87-90. C - 44