Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KLOROFORM TUMBUHAN GOWOK (Syzygium polycephalum) PHYTOCHEMICAL SCREENING AND ANTIOXIDANT ACTIVITIES OF CHLOROFORM EXTRACT OF GOWOK (Syzygium polycephalum) Andika Pramudya Wardana dan Tukiran Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 Email : [email protected] Abstrak. Gowok (Syzygium polycephalum) yang merupakan tumbuhan berkayu dan termasuk dalam suku jambu-jambuan (Myrtaceae). Uji fitokimia ekstrak kloroform kulit batang gowok diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder golongan fenolik dan alkaloid. Aktivitas antioksidan ekstrak kloroform kulit batang gowok dengan metode DPPH diperoleh nilai IC50 163,566 ppm dan tergolong antioksidan lemah. Kata kunci: Antioksidan, Fitokimia, Gowok, Syzygium polycephalum. Abstract. Gowok (Syzygium polycephalum) is woody plant and included in tribe syzygium (Myrtaceae). Phytochemical test on chloroform extract of steam bark gowok was known containing phenolic and alkaloidal substances. Antioxidant activity chloroform extract of steam bark gowok with DPPH method was obtained IC50 values of 163,566 ppm with relative weak category Keywords: Antioxidant, Gowok, Phytochemical, Syzygium polycephalum sedikit baik dari komponen-komponen kimia maupun biokativitasnya. Antioksidan dapat mengikat radikal bebas serta molekul sangat reaktif sehingga dapat menghambat reaksi oksidasi. Senyawa Antioksidan dapat menginaktivasi reaksi oksidasi serta menghambat terbentuknya radikal bebas walaupun senyawa antioksidan memiliki berat molekul kecil (Winarsi, 2007). Antioksidan dapat melindungi tubuh berbagai penyakit degeneratif dan kanker serta dapat berfungsi sebagai antiaging (Tapan, 2005). Dalam makalah ini akan dilaporkan hasil uji fitokimia dari ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan gowok dan uji aktivitas antioksidannya dengan menggunakan metode DPPH. PENDAHULUAN Gowok merupakan salah satu spesies dari suku jambu-jambuan (myrtaceae) dengan nama ilmiah Syzygium polycephalum. Gowok tumbuh di hutan-hutan sekunder, dengan ketinggian 2001800 m dpl, tetapi sering dibudidayakan di kebun pekarangan rumah (Lim, 2012). Buah gowok dijual di pasar untuk dimakan dalam keadaan segar, sebagai bahan rujak atau untuk bahan pembuatan setup. Kayu gowok berwarna kemerahan, dimanfaatkan sebagai bahan bangunan atau mebel, tanaman ini diperbanyak dengan biji (Anonim, 2013). Wardana, dkk (2015) melaporkan uji fitokimia kulit batang tumbuhan gowok dari ekstrak metanol diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, saponin, dan tanin. Pengetahuan dan penelitan tentang tumbuhan gowok masih sangat C - 21 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 BAHAN DAN METODE 1. Fenolik Ekstrak kloroform sebanyak 1 mL ditambah 10 tetes FeCl3 1%. Uji positif adanya senyawa fenolik adalah terbentuknya warna merah, biru, ungu, hitam atau hijau (Harborne, 1987). 2. Flavonoid Ekstrak kloroform sebanyak 1 mL ditambah 3 mL etanol 70%, dan dikocok, selanjutnya dipanaskan dalam penangas air, dan dikocok lagi kemudian disaring. Filtrat hasil penyaringan ditambah pita Mg sebanyak 0,1 g dan 2 tetes HCl pekat. Uji positif mengandung senyawa flavonoid ditandai dengan adanya warna merah (Harborne, 1987). 3. Saponin Ekstrak kloroform sebanyak 1 mL dicampur dengan 2 mL aquades dan dikocok selama 1 menit, kemudian ditambah 2 tetes HCl 1N. Uji positif adanya senyawa saponin jika terbentuk busa yang stabil ± 7 menit (Harborne, 1987). 4. Tanin Ekstrak kloroform sebanyak 1 mL ditetesi dengan 5 tetes NaCl 10% dan disaring. Filtrat yang diperoleh ditambah dengan gelatin 1% dan NaCl 10%. Uji positif adanya senyawa tanin ditandai dengan adanya endapan putih (Tiwari et al., 2011). 5. Steroid dan Triterpenoid Ekstrak kloroform sebanyak 1 mL ditambah (CH3CHO)2O dan H2SO4 pekat. Adanya senyawa steroid ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau atau biru. Adanya senyawa triterpenoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning keemasan, kuning, atau ungu (Harborne, 1987). 6. Alkaloid Ekstrak kloroform sebanyak 1 mL ditambah 2 mL HCl 2N dan dikocok. Campuran selanjutnya dibagi dalam 3 tabung berbeda. Masing-masing tabung ditetesi 1 tetes reagen Mayer pada tabung pertama, pada tabung Alat Penelitian ini menggunakan alat-alat sebagai berikut: vaccum rotary evaporator, tabung reaksi, rak tabung reaksi, spatula, neraca analitik, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, corong kaca, corong Buchner, kompor listrik, penjepit tabung reaksi, micropipet, labu ukur dan spektrometer UV-Vis (Shimadzu UV-1800). Bahan Penelitian ini menggunakan bahan-bahan sebagai berikut: kulit batang tumbuhan gowok, metanol teknis, metanol p.a (Merck), aquades, kloroform p.a (QreC Grade AR), n-heksana, HgCl2, KI, aquades, Bi(NO3)2, HNO3, I2, kertas saring, HCl 2N, asetat anhidrat, H2SO4 pekat, FeCl3 1%, gelatin 1%, NaCl 10%, pita Mg, etanol 70%, HCl pekat, HCl 1N, dan DPPH. Prosedur Penelitian Tahap Preparasi Sampel Sebanyak 1 kg serbuk kulit batang gowok kering dimaserasi dengan menggunakan metanol selama 1x24 jam kemudian disaring. Ekstrak metanol yang diperoleh selanjutnya dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator. Ekstrak kental metanol selanjutnya dipartisi dengan nheksana dengan perbandingan 1:1. Kemudian ekstrak metanol yang telah dipartisi dengan nheksana berikutnya dipartisi dengan kloroform dengan perbandingan 1:1. Ekstrak kloroform selanjutnya dipekatkan dengan menggunakan vaccum rotary evaporator dan selanjutnya diuji skrining fitokimia dan antioksidannya. Tahap Uji Fitokimia Ekstrak kental kloroform selanjutnya diambil sedikit dan dilarutkan dalam 10 mL kloroform selanjutnya diuji fitokimianya. C - 22 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 kedua ditetesi 1 tetes reagen Dragendorff, dan 1 tetes reagen Wagner pada tabung ketiga. Adanya senyawa alkaloid jika pada penambahan reagen Mayer terbentuk endapan kuning, pada penambahan reagen Dragendorff terbentuk endapan merah dan pada penambahan reagen Wagner terbentuk endapan coklat atau merah (Tiwari et al., 2011). Uji Fitokimia Flavonoid Saponin Tanin Steroid Terpenoid Tahap Uji Aktivitas Antioksidan Aktivitas antioksidan ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan gowok menggunakan metode DPPH dimana ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan gowok dibuat pada konsentrasi 10, 15, 25, 50, dan 100 ppm. Selanjutnya masing-masing konsentrasi direaksikan dengan larutan DPPH dan ukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis. Absorbansi yang diperoleh dipergunakan untuk menghitung persen inhibisi (%I) dengan menggunakan persamaan − % = 100% Alkaloid - Mayer - Dragendorff - Wagner selanjutnya antara %I dan konsentrasi sampel diplotkan untuk memperoleh persamaan regresi yang berfungsi mencari nilai IC50 dari ekstrak kloroform kulit batang gowok. Kontrol positif antioksidan dalam penelitian ini digunakan vitamin C. Hasil uji fitokimia dari ekstrak kloroform kulit batang gowok disajikan pada Tabel 1. Uji Fitokimia Fenolik Larutan berwarna kuning keputihan Tidak terbentuk busa, larutan berwarna putih keruh Larutan kuning dan sedikit keruh Ekstrak tidak berubah warna (kuning pucat) Ekstrak tidak berubah warna (kuning pucat) Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna kuning, dan lapisan bawah tidak berwarna, ada sedikit endapan kuning pada antar lapisan Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna kuning, dan lapisan bawah berwarna merah muda, ada sedikit endapan merah pada antar lapisan Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna kuning kecoklatan, dan lapisan bawah berwarna coklat, ada sedikit endapan coklat pada lapisan bawah Kesimpulan (+/-) - + + + Berdasarkan uji fitokimia dari ekstrak kloroform kulit batang tumbuhan gowok diketahui bahwa didalam ekstrak kloroform terdapat senyawa metabolit sekunder yaitu golongan senyawa fenolik dan alkaloid. Kloroform merupakan pelarut yang bersifat semipolar sehingga mampu mengekstrak senyawa-senyawa yang bersifat semi polar seperti fenolik dan alkaloid. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Skrining Fitokimia Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Kloroform Kulit Batang Gowok Hasil Ekstrak Hasil Kesimpulan (+/-) Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna hitam kehijauan, dan lapisan bawah berwarna kuning pucat + C - 23 Uji positif terhadap golongan senyawa fenolik dikarenakan ekstrak kloroform kulit batang gowok berubah warna menjadi kehijauan hal ini dikarenakan gugus fenol pada senyawa fenolik membentuk kompleks dengan ion Fe3+ dari FeCl3. Senyawa fenolik adalah senyawa Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 yang yang terdiri dari cincin aromatik dan gugus hidroksi (-OH) satu atau lebih. Gambar 3. Reaksi Uji Fitokimia Saponin (Marliana, 2005) Hasil uji tanin dalam ekstrak kloroform kulit batang gowok adalah negatif. Senyawa tanin adalah suatu senyawa polifenol dimana senyawa tanin dapat membentuk suatu garam berwarna putih jika direaksikan dengan NaCl dan gelatin. Gambar 1. Reaksi Uji Fitokimia Fenolik (Nafisah dkk, 2014) Pengujian terhadap senyawa flavonoid menunjukkan hasil negatif ini menunjukkan bahwa di dalam ekstrak kloroform kulit batang gowok tidak mengandung senyawa flavonoid. Prinsip reaksi uji flavonoid adalah reaksi oksidasi reduksi, dimana senyawa flavonoid akan direduksi oleh gas hidrogen hasil reaksi antara pita Mg dan HCl. Selanjutnya senyawa hasil reduksi akan membentuk senyawa komplek dengan Mg2+ yang merupakan senyawa berwarna merah. Senyawa steroid dan triterpenoid pada ekstrak kloroform kulit batang gowok menunjukkan hasil negatif hal ini dikarenakan sifat dari senyawa steroid dan triterpenoid adalah nonpolar sedangkan kloroform bersifat semipolar sehingga senyawa steroid dan triterpenoid tidak dapat terekstrak dalam pelarut kloroform. Pengujian dengan menggunakan reagen Liebermann-Burchard menunjukkan tidak adanya perubahan warna hijau atau biru pada steroid dan kuning keemasan atau ungu pada triterpenoid dalam ekstrak kloroform kulit batang gowok. Gambar 2. Reaksi Uji Fitokimia Flavonoid (Andersen et al., 2006) Saponin merupakan salah satu senyawa glikosida terpenoid atau glikosida steroid. Uji saponin menunjukkan hasil negatif hal ini diduga kloroform telah memutus ikatan glikosil dari senyawa saponin. Prinsip uji saponin adalah reaksi hidrolisis senyawa saponin menjadi aglikon dan glikonnya yang ditandai dengan terbentuknya busa yang stabil. Gambar 4. Reaksi Uji Fitokimia Steroid dan Triterpenoid (Burke et al, 1974) Alkaloid merupakan suatu senyawa yang bersifat basa karena mengandung atom nitrogen. Pengujian alkaloid dengan reagen Mayer, reagen Dragendorff, dan reagen Wagner menunjukkan hasil positif hal ini ditandai dengan terbentukknya endapan berwarna kuning, merah, C - 24 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 dan coklat pada masing-masing reagen. Endapan yang terbentuk karena senyawa alkaloid berikatan koordinasi dengan iok K+ dari reagenreagen tersebut. Perbedaan warna endapan pada setiap penambahan setiap reagen dikarenakan adanya ligan berupa logam golongan transisi didalam reagen Mayer, Dragendorff, dan Wagner yang berbeda-beda. % Inhibisi 40 NK 0 NK+ 60 40 y = 1,5721x + 31,962 R² = 0,999 20 0 ( s) 150 0 Endapan merah + KI + I2 ( aq) 100 80 + + BiI4 ( s) N 50 Konsentrasi Ekstrak Kloroform (ppm) Endapan kuning + K[BiI4] (aq) 10 % Inhibisi N y = 0,2437x + 10,139 R² = 0,9902 20 0 + K[HgI4 ] ( s) + K2[HgI4] (aq) (aq) 30 + I3- 5 10 15 20 25 Konsentrasi vit. C (ppm) NK+ N Endapan coklat Berdasarkan kurva diatas dapat diketahui persamaan regresinya dan setelah dihitung nilai IC50 dari ekstrak kloroform kulit batang gowok adalah 163,566 ppm. Ini menunjukkan bahwa ekstrak kloroform kulit batang gowok memiliki aktivitas antioksidan kategori lemah, sedangkan vitamin C dengan nilai IC 50 11,474 merupakan antioksidan sangat kuat (Molyneux, 2004). Gambar 5. Reaksi Uji Fitokimia Alkaloid (Nafisah dkk, 2014) Uji Aktivitas Antioksidan Hasil pengukuran absorbansi sampel pada panjang gelombang optimum yaitu pada 515 nm seperti tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Absorbansi dan %I Ekstrak Kloroform Kulit Batang Gowok KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Ekstrak kloroform kulit batang gowok mengandung senyawa metabolit sekunder golongan fenolik dan alkaloid. 2. Aktivitas antioksidan ekstrak kloroform kulit batang gowok ditunjukkan dengan nilai IC50 sebesar 163,566 ppm yang tergolong antioksidan lemah. Absorbansi (nm) Sampel Ekstrak Kloroform Vitamin C Konsentrasi (ppm) 10 15 25 50 100 1 5 10 15 20 Blanko 0,932 0,932 Sampel 0,816 0,802 0,772 0,737 0,606 0,619 0,558 0,487 0,420 0,337 %I 12,446 13,948 17,167 20,887 34,979 33,512 40,057 47,675 54,936 63,805 DAFTAR PUSTAKA 1. Andersen, Oyvind., and Merkham, Kenneth R. 2006. Flavonoids Chemistry, Biochemistry and Applications. New York: CRC Press Taylor and Francis Group Selanjutnya konsentrasi sampel diplotkan dengan %I sehingga diperoleh kurva regresi sebagai berikut C - 25 Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya, ISBN : 978-602-0951-12-6 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 17 September 2016 2. Anonim. 2013. Jambu-jambuan. http://id.wikipedia.org/wiki/ Jambu-jambuan. Diakses pada tanggal 17 Februari 2015. 3. Burke, R.W., Diamondstone, B.I., Velapoldi, R.A., Menis, O., 1974. Mechanisms of the Liebermann-Burchard and Zak color reactions for cholesterol. Clin. Chem. 20, 794-781. 4. Lim, T. K. 2012. Edible Medicinal and NonMedicinal Plants Volume 3, Fruits. Springer. 5. Marliana, S., Suryanti, Suyono, 2005, Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol, Surakarta: Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sebelas 6. Molyneux, Philip. Maret-April 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. J. Sci. Technol. 26(2). 7. Nafisah, Minhatus., Tukiran., Suyatno., dan Hidayati, Nurul. 2014. Uji Skrining Fitokimia Pada Ekstrak Heksan, Kloroform dan Metanol Dari Tanaman Patikan Kebo (Euphorbiae hirtae). Prosiding Seminar Nasional Kimia Universitas Negeri Surabaya, B279-B286. 8. Tapan, E., 2005. Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer. Jakarta: P.T. Elex Media Komputindo. 9. Tiwari, Prashant., Kumar, Bimlesh., Kaur Mandeep., Kaur, Gurpreet., Kaur, Harleen. 2011. Phytochemical screening and Extraction: A Review. International Pharmaceutica Sciencia. 1(1), 96-106. 10.Wardana, Andika Pramudya; Arwanda, Rika; Nabila, Sofi; dan Tukiran. 2015. Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Tumbuhan Gowok (Syzygium polycephalum). Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa. Hal C143 – C147. 11.Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami & Radikal Bebas. Yogyakarta: Konisius. C - 26