PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX PADA REMAJA DESA MUNJAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NASKAH PUBLIKASI Oleh SANITA NIM : 110569201045 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 1 PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX PADA REMAJA DESA MUNJAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Sosiologi Oleh SANITA NIM : 110569201045 PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 2 PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX PADA REMAJA DESA MUNJAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS SANITA [email protected] Jurusan Sosiologi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Universitas Maritim Raja Ali Haji 2015 Abstrak Masa depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Munculnya fenomena kecenderungan kenakalan remaja terutama yang masih berstatus sebagai pelajar akhir-akhir ini menjadi permasalahan yang mengkhawatirkan. Salah satu fenomena perilaku menyimpang adalah penyalahgunaan obat batuk komix yang dilakukan oleh remaja Desa Munjan Kabupaten Anambas. Untuk menganalisa penyebab penyalahgunaan obat batuk komix di kalangan remaja desa Munjan, peneliti menggunakan teori differential association oleh Shuterland. Penelitian ini dilakukan terhadap delapan orang remaja desa Munjan yang melakukan penyalahgunaan obat batuk komix serta terhadap keluarga dan aparat desa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu remaja desa Munjan yang berusia 13-17 tahun yang melakukan penyalahgunaan obat batuk komix, kemudian juga orangtua remaja. Dari hasil penelitian ditemui penyebab penyalahgunaan obat batuk komix pada remaja di desa Munjan adalah karena dua hal, yaitu proses mempelajari perilaku teman bermain dan longgarnya kontrol terhadap jalannya nilai serta norma yang berlaku dalam masyarakat. Dari proses mempelajari, informan mendapatkan informasi mengenai cara, motivasi dan sikap perihal penyalahgunaan obat batuk komix. Lemahnya kontrol terhadap nilai dan norma dikarenakan pekerjaan orangtua yang sebagian besarnya berprofesi sebagai nelayan yang bekerja pada waktu malam hari dengan waktu kerja yang relatif lama sehingga tidak sempat mengawasi dan mengontrol aktifitas anak. Selain itu pengawasan yang dilakukan aparat desa dan sanksi yang diberikan pada penyalahguna obat batuk komix tidak diterapkan secara maksimal. Kata Kunci : Perilaku Penyimpangan, Penyalahgunaan Obat, Remaja 3 ABSTRACT The future of the Indonesian nation is determined by the younger generation of this nation. The emergence of the tendency of the phenomenon of juvenile delinquency mainly still a student lately become an alarming problem. One of the phenomena of deviant behavior is Komix cough medicine abuse committed by juveniles Village Munjan Anambas. To analyze the causes of cough medicine abuse among teens Komix Munjan village, researchers used the theory of differential association by Shuterland. The research was conducted on eight Munjan village youth who committed abuse of cough medicine Komix as well as on the family and village officials. This type of research is qualitative and selection of informants using purposive sampling technique with some predetermined criteria which Munjan village youth ages 13-17 who did Komix cough medicine abuse, then also the parents of teenagers. From the research found the cause of cough medicine abuse among adolescents in the village Komix Munjan is due to two things, the process of studying the behavior of friends playing and lax control over the course of the values and norms prevailing in society. From the study, informants to get information about how, motivation and attitudes concerning drug abuse Komix cough. Lack of control for the values and norms because of their parents' job is mostly fishermen who work at night time with work time is relatively long so did not have time to supervise and control the activities of children. Besides the oversight conducted by village officials and the sanctions provided in Komix cough medicine abusers are not implemented to the fullest. Keywords: Deviation Behavior, Substance Abuse, Teen 4 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................. i ABSTRAK............................................................................................................. ii ABSTRACT .......................................................................................................... iii DAFTAR ISI......................................................................................................... iv 1.1 Latar Belakang............ ..................................................................................... 1 1.2 Rumusan Permasalahan .................................................................................... 5 1.3 Tujuan dan Kegunaan........................................................................................ 5 1.4 Tinjauan Pustaka....................... ........................................................................ 6 1.5 Metode Penelitian............................. ................... ............................................ 8 1.6 Hasil Penelitian ................................................................................................. 12 1.7 Penutup.............................................................................................................. 21 DAFTAR PUSTAKA 5 PENYEBAB PENYALAHGUNAAN OBAT BATUK KOMIX PADA REMAJA DESA MUNJAN KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS bentuk perbuatan kriminal, asusila, dan pergaulan bebas, masalah budaya dalam 1.1 Latar Belakang Munculnya fenomena kecenderungan bentuk kehilangan identitas diri, terpengaruh kenakalan remaja terutama yang masih budaya baratdan masalah degradasi moral berstatus sebagai pelajar akhir-akhir ini yang diwujudkan dalam bentuk kurang menjadi menghormati orang lain, tidak jujur sampai permasalahan mengkhawatirkan pendidikan, baik sosial, Kehidupan remaja dari maupun yang perspektif ke budaya. yang ditandai usaha menyakiti diri seperti mengkonsumsi narkoba, mabuk-mabukan oleh dan bunuh diri (Puspitawati, 2009, 2010) berbagai macam kenakalan remaja, adalah Suatu fenomena dari kenakalan remaja bukti lemahnya moralitas dan kepribadian hingga sampai ke pelosok negeri atau usia remaja. Di Indonesia selama dasawarsa wilayah terluar yaitu Kabupaten Kepulauan terakhir menunjukkanadanya Anambas yang secara geografis mempunyai kecenderungan yang semakin serius tentang 255 buah pulau, termasuk di dalamnya 5 permasalahan remaja Indonesia khususnya pulau yang berbatasan langsung dengan masalah sosial, negara tetangga, yakni 26 pulau berpenghuni Sebagai ini, tentang dan 229 pulau belum berpenghuni dengan mengalami wilayah laut 46.074 Km2. Pulau memperuk masalah sosial yang ditunjukkan dalam adalah salah satu dari sekian banyaknya banyaknya contoh, budaya, dan moralitas. gambaran remajaIndonesia 6 pulau-pulau kecil di kabupaten Anambas tersembunyi, ratusan bungkus obat batuk Provinsi Kepulauan Riau Indonesia. Pulau komix saset ditemukan. Bahkan, ditemukan kecil ini memiliki luas sekitar 1000 Ha juga kemasan dalam bentuk box. Diduga, dengan obat Komix tersebut, tidak digunakan untuk ketinggian max 270an mdpl, termasuk salah satu pulau tertimur di terapi Kabupaten Anambas. disalahgunakan untuk mabuk oleh kalangan Dipulau ini perkampungan terdapat desa, titik batuk. Namun, remaja Desa Munjan. secara Penyalahgunaan obat batuk komix sebenarnya semakin menyebar diindikasikan dengan hanya satu yaitu Desa Munjan, dikatakan kerapnya temuan-temuan dan kasus-kasus dua desa dikarenakan salah satunya agak remaja di masyarakat desa Munjan yang berjauhan. Dibutuhkan satu jam perjalanan semakin meningkat. Seringkali dijumpai jika menggunakan sampan boat nelayan remaja desa Munjan dengan kondisi tubuh setempat, sementara jalur darat belum yang terlihat lemas, mata merah, bicara tidak tersedia terkontrol, administrasi atau dua pengobatan kependudukan dan pekerjaan sehari-hari berjalan sempoyongan yang masyarakat dipulau ini pada umumnya mirip dengan orang mabuk narkoba ataupun adalah nelayan. minuman keras. Berdasarkan data dari Maraknya penyalahgunaan obat batuk komix, dapat ditemukannya tersebut dilihat dari kantor Desa Munjan jumlah remaja yang banyak berusia 13-19 tahun sebanyak 192 orang. bungkusan obat batuk Usia tersebut berada pada ditempat-tempat yang biasa pendidikan SMP dan SMA. rentang Dari jumlah dijadikan tempat berkumpulnya remaja. Di tersebut, sebanyak 78 orang remaja desa tepi laut, di barisan batu-batu besar yang Munjan adalah pelaku penyalahgunaan obat 7 batuk komix. Remaja desa Munjan melainkan perempuan juga turut ikut-ikutan. menggunakan obat batuk komix dengan Hal ini dilihat dari banyaknya kasus remaja tujuan mabuk biasanya pada saat malam yang hamil diusia muda, dan kemudian minggu, libur sekolah dan perayaan pesta harus terpaksa dinikahkan meski dibawah pernikahan atau perayaan pesta lainnya. umur, dan juga adanya aduan warga yang Dari sisi dampak yang lain bahwa remaja Desa Munjan yang tidak senang setiap mengadakan acara selalu diduga dirusakkan oleh kelakuan anak remaja yang melakukan penyalahgunaan obat memiliki mabok komix dengan mengganggu biduan kecenderungan penurunan diacara tersebut sehingga acaranya menjadi produktifitas seperti mereka yang biasanya rusak. Sementara itu dikarenakan mabok rajin dalam membantu orang tua sekarang obat komix remaja juga menjadi jarang bermalas-malasan, pulang kerumah. mengalami suka menyendiri, membatasi diri dalam bersosialisasi yaitu hanya berinteraksi dengan Penurunan kelompok produktifitas remaja tersebut dikarenakan obat batuk komix tertentu. Banyak para orang tua di Desa mengandung Munjan sering merupakan termasuk narkotika gologan III membolos sehingga dipanggil oleh pihak (tiga). Narkotika yang mempunyai definisi sekolah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau mengeluhkan untuk anaknya dimintai keterangan. Penyalahgunaan obat batuk komix ini telah bukan sampai semisintetis ditahap yang meresahkan dektrometorfan tanaman yang masyarakat desa munjan, yang dimana saat penurunan atau ini bukan hanya laki-laki yang melakukan hilangnya rasa, penyalahgunaan obat batuk komix ini, 8 baik sintetis dapat yang maupun menyebabkan perubahan mengurangi kesadaran, sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat diharapkan dapat memberikan manfaat menimbulkan ketergantungan. sebagai berikut: a. Sebagai sumbangan pemikiran 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang bagi pengembangan ilmu sosial telah di paparkan di atas, maka rumusan pada masalah sosiologi yang penelitian ini dapat adalah diambil “Apa dalam penyebab umumnya dan ilmu khususnya di Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. penyalahgunaan obat batuk komix pada b. Hasil remaja di Desa Munjan, Kabupaten penelitian diharapkan Kepulauan Anambas?” dapat memberikan informasi 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian yang mendalam tentang penyebab penyalahgunaan obat 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan pada batuk Komix pada remaja di penelitian ini ialah untuk mengetahui desa penyebab penyalahgunaan obat batuk Kepulauan Anambas. komix pada remaja di desa Munjan, Munjan, Kabupaten c. Hasil penelitian ini diharapkan Kabupaten Kepulauan Anambas. dapat menjadi sumber informasi 1.3.2 Kegunaan Penelitian bagi peneliti selanjutnya dan Suatu penelitian seharusnya dapat dapat dijadikan sebagai bahan memberikan manfaat baik bagi penulis rujukan itu sendiri, maupun bagi pihak lain tertarik untuk melanjutkan pada terkait. Dilakukannya penelitian ini bidang yang sama. 9 bagi peneliti yang permasalahan dan memahami dinamika 1.4 Landasan Teori 1.4.1 Perilaku Menyimpang perkembangan perilaku sebagai berikut : Menurut James Vander Zanden (1979) a. dalam Sunarto (2004;182), penyimpangan Perilaku menyimpang adalah hasil dari proses belajar atau yang dipelajari. merupakan perilaku yang oleh sejumlah b. Perilaku menyimpang adalah akibat besar orang dianggap sebagai hal yang dari interaksi sosial yang melibatkan tercela dan di luar batas toleransi. Meskipun proses komunikasi. masyarakat telah berusaha agar setiap c. Penyimpangan seseorang akibat dari anggota berperilaku sesuai dengan harapan pergaulan masyarakat, namun dalam tiap masyarakat media massa hanya memainkan peran kita selalu menjumpai adanya anggota yang sekunder. menyimpang menjumpai adanya d. yang akrab, sedangkan Sebagai teknik-teknik penyimpangan penyimpangan atau nonkonformitas. Secara dan petunjuk khusus seperti motif, sederhana dapat dikatakan suatu prilaku atau dorongan, rasionalisasi, dan sikap- tindakan itu menyimpang apabila menurut sikap berperilaku menyimpang. anggapan sebagian besar masyarakat e. (minimal disuatu kelompok atau komunitas Terjadi pelanggaran terhadap normanorma yang sudah ada. tertentu) perilaku atau tindakan tersebut f. Menganggap lebih menguntungkan diluar kebiasaan, aturan atau nilai dan norma untuk melanggar norma dari pada yang tidak melanggar. berlaku (Budirahayu, 2009: 3). (Budirahayu, 2009: 2004) dalam teori g. Terbentuknya asosiasi asosiasi diferrensiasi sutherland terdapat tergantung beberapa proporsi untuk mencari akar prioritas, dan intensitas. 10 dari differensial frekuensi, durasi, h. i. Proses mempelajari perilaku laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria menyimpang melalui kelompok atau masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18- asosiasi yang juga menyimpang atau 21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun sebaliknya. (Thalib, 2010). Sementara perilaku menyimpang 1.4.3 Penyalahgunaan obat Menurut merupakan pernyataan kebutuhan dan kamus besar bahasa nilai umum, akan tetapi hal tersebut Indonesia penyalahgunaan adalah proses, tidak dijelaskan oleh kebutuhan dan cara, nilai-nilai umum itu, sebab perilaku penyelewengan. yang bukan kejahatan juga merupakan adalah suatu kegiatan dimana seseorang pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan melakukan kegiatan yang menyalahgunakan dan nilai-nilai yang sama. apapun perbuatan itu menyalahgunakan; Dalam diluar dari artian luasnya koridor yang seharusnya. 1.4.2 Remaja 1.5 Metode Penelitian Berdasarkan tahapan perkembangan 1.5.1 individu dari masa bayi hingga masa tua Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud menjadi tiga tahapan yakni masa remaja untuk memahami fenomena tentang apa awal, masa remaja pertengahan, dan masa yang remaja akhir. Adapun kriteria usia masa dialami misalnya remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 oleh perilaku, subjek penelitian persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. dengan cara deskrispsi dalam bentuk kata- Kriteria usia masa remaja pertengahan pada kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki- 11 yang alamiah dan dengan memanfaatkan a. Terdapat fenomena berbagai metode ilmiah (Moleong, 2012:6). penyalahgunaan obat Penelitian kualitatif berupaya memberikan komix pada remaja desa Munjan jawaban secara sistematis, faktual dan akurat Kabupaten Kepulauan Anambas. mengenai fakta-fakta yang sesuai dengan Penyalahgunaan ruang lingkup judul penelitian. Komix sudah sampai pada tahap obat batuk batuk Dengan demikian penelitian ini yang meresahkan, hal ini ditandai untuk mengumpulkan data-data tentang dengan dikeluarkannya aturan penyebab penyalahgunaan obat batuk komix batasan penjualan obat batuk pada remaja di Desa Munjan, Kabupaten komix Kepulauan Kepala Desa Munjan. Anambasberkaitan proses dalam bentuk edaran mempelajari perilaku yang meliputi cara, b. Telah terjadi beberapa kasus motivasi, sikap dan lemahnya kontrol. Over Dosis penggunaan Obat Hasilnya diuraikan secara jelas tentang Batuk Komix pada Remaja Desa gambaran dilapangan mengenai penyebab Munjan. penyalahgunaan obat batuk komix. 1.5.3 Sumber Data a. Data 1.5.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Primer, data primer adalah sumber data yang secara Munjan Kabupaten Kepulauan Anambas. langsung memberikan data Adapun alasan dipilihnya lokasi ini adalah kepada pengumpul data sebagai berikut: (Sugiyono, 2015:225). Data yang diperoleh langsung dari 12 informan baik melalui observasi 3) Sikap, yang meliputi perilaku maupun wawancara. Observasi remaja pengguna dilakukan melalui pengamatan penyalahgunaan obat batuk langsung pada objek penelitian. Komix Adapun yang menjadi fokus sehari-hari. dalam kehidupan pengamatan dalam penelitian ini 4) Interaksi, meliputi interaksi meliputi cara, perilaku, proses remaja dengan keluarga dan dan lingkungan sekitar. sikap penyalahgunaan remaja Obat batuk Komix. Wawancara dilakukan b. Data Sekunder, data sekunder pada remaja pengguna obat merupakan sumber data yang batuk Komix dan Orang tua tidak pengguna yang meliputi: secara 1) Proses mempelajari, yaitu memberikan informasi langsung kepada pengumpul data. Sumber data meliputi bagaimana remaja sekunder ini dapat berupa hasil mempelajari cara pengolahan lebih lanjut dari data batuk primer yang disajikan dalam menggunakan obat komix. bentuk lain atau dari orang lain 2) Motivasi, yaitu faktor yang (Sugiyono, 2015:225). Data ini mendorong keinginan remaja digunakan neggunakan infomasi dari data primer yang obat batuk Komix. untuk mendukung diperoleh baik dari wawancara, maupun dari observasi langsung 13 ke lapangan. Data yang penelitian. Kriteria informan dalam diperoleh dari Instansi terkait penelitian ini yaitu: seperti dari kantor Desa Munjan, a. Remaja yang menetap dan tinggal di KESBANGPOL Kabupaten Kepulauan Anambas, Puskesmas Munjan, Desa Munjan Pembantu Petugas b. Berusia 13-17 tahun Desa c. Remaja yang menyalahgunakan obat Keamanan batuk Desa Munjan dan media cetak. komix hingga mengalami remaja yang mabuk d. Orangtua menyalahgunakan obat batuk komix hingga mengalami mabuk e. Tokoh masyarakat dan aparat Desa 1.5.4 Karakteristik Informan Informan dalam penelitian ini Munjan adalah remaja Desa Munjan yang secara aktif menggunakan obat batuk komix 1.5.5 dengan tujuan mendapatkan seperti menggunakan Data narkoba.Teknik a. Observasi penentuan informan yang digunakan adalah Purposive Sampling bahwa penetuan mempertimbangkan Teknik dan Alat Pengumpulan Observasi dilakukan untuk artinya mendekatkan peneliti ke orang-orang yang informan ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan kriteria-kriteria mereka yang sebenarnya. Dalam tertentu yang telah dibuat terhadap pengamatan ini peranan pengamat secara obyek terbuka diketahui oleh umum karena itu yang sesuai dengan tujuan 14 maka segala informasi termasuk rahasia remaja, dan untuk evaluasi yaitu melakukan sekalipun dapat dengan mudah diperolehnya pengukuran (Moleong, 2012:177) melakukan Observasi merupakan suatu cara yang terhadap aspek tertentu umpan balik terhadap pengukuran tersebut. sitematis tentang fenomena sosial dan Observasi dilakukan di lokasi yang gejala-gejala alam dengan pengamatan dan menjadi tempat beraktifitas pengguna obat pencatatan, dilakukan secara langsung atau batuk komix sehari-hari seperti keluarga, mengadakan peninjauan dari dekat ke tempat tinggal, tempat sumber data. Adapun tempat alat yang dan lokasi yang menjadi berkumpulnya pengguna dalam digunakan adalah berupa daftar pemeriksaan melakukan aktifitas penyalahgunaan obat (checklist) mengenai lapangan penelitian batuk komix. Observasi dalam penelitian ini dan dalam hal ini penulis hanya memberi meliputi: tanda terhadap jawaban yang benar atau 1. Prilaku dan sikap pengguna sesuai dengan kenyataan diapangan. 2. Penampilan/Performance Beberapa informasi yang diperoleh 3. Aktivitas pengguna dari hasil observasi adalah ruang (tempat), 4. Interaksi pengguna pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian 5. Kebiasaan lainnya atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan b. Wawancara peneliti melakukan observasi adalah untuk Wawancara adalah percakapan dengan menyajikan gambaran realistik perilaku atau maksud kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk wawancara membantu mengenai mengerti penyebab penyalahgunaan obat batuk komix pada tertentu. Maksud adalah orang, mengadakan mengkosntruksi kejadian organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan 15 lain-lain kebulatan; merekonstruksi merekosntruksi ditentukan oleh kriteria-kriteria yang telah kebulatan-kebulatan ditetapkan. demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan 1.5.6 Teknik Analisa Data sebagai yang diharapkan untuk dialami pada Teknik analisis data yang digunakan masa yang akan datang, memverifikasi, dalam penelitian ini adalah analisis data mengubah, dan memperluas informasi yang model Miles and Huberman. Analisis data diperoleh dari orang lain, baik manusia dilakukan pada saat pengumpulan data maupun bukan manusia (triangulasi); dan berlangsung memverifikasi, mengubah dan memperluas pengumpulan data dalam periode tertentu. konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti Aktivitas dalam analisis data kualitatif sebagai pengecekan anggota (Moleong, dilakukan secara interaktif dan berlangsung 2012:186). secara terus menerus sampai tuntas sehingga Cara yang dilakukan dan setelah selesai untuk datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam mendapatkan informasi yaitu dengan jalan analisis data yaitu reduksi data, penyajian bertanya langsung kepada informan untuk data, dan kesimpulan/verifikasi. memperoleh informasi dari remaja. Untuk a. Reduksi data (Data Reduction) mengetahui makna di balik tindakan, penulis Menurut Sugiyono (2015:340), melakukan wawancara mendalam (indepth mereduksi data berarti merangkum, memilih interview). Informan dalam penelitian ini hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- adalah remaja pelaku penyalahgunaan obat hal yang penting, dicari tema dan polanya. batuk komix dan keluarganya. Informan Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih 16 jelas, dan mempermudah peneliti untuk Bentuk penyajian data dalam penelitian ini melakukan pengumpulan data selanjutnya, yaitu bentuk teks yang bersifat deskriptif. dan mencarinya bila diperlukan. c. Kesimpulan/ Verifikasi (Conclusion Dalam menjadikan penelitian Desa camptempat ini, Munjan peneliti dan melakukan Drawing/ Verification) base Menurut aktifitas kesimpulan Sugiyono dalam (2015:344), penelitian kualitatif penyalahgunaan obat batuk komix sebagai mungkin dapat menjawab rumusan masalah tempat dalam yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin mereduksi data, peneliti memfokuskan pada juga tidak. Hal ini karena masalah dan penyebab pengguanaan obat batuk komix, rumusan masalah dalam penelitian kualitatif dengan mengategorikan pada aspek sumber bersifat sementara dan akan berkembang informasi, jenis, dan karakteristik kebutuhan setelah penelitian di lapangan. penelitian. Kemudian informasi. Kesimpulan merupakan temuan baru yang b. Penyajian Data(Data Display) Penyajian data dirancang untuk sebelumnya Temuan dapat belum berupa pernah ada. deskripsi atau menggabungkan informasi yang tersusun gambaran obyek dalam bentuk hubungan dalam suatu bentuk yang padu dan mudah kausal atau interaktif, hipotesis, atau teori dipahami. Menurut Sugiyono (2015:342), (Sugiyono, dengan akan kesimpulan diverifikasi dengan menguji memudahkan untuk memahami apa yang kebenaran, kekuatan, dan kecocokan makna- terjadi, merencanakan kerja selanjutnya makna yang muncul dari data untuk menguji berdasarkan apa yang dipahami tersebut. validitas makna-makna tersebut. Apabila penyajian data maka data 17 display 2010:253). yang telah Kesimpulan- dikemukakan sebelumnya telah didukung oleh data-data 1.6.1 yang Sebagai mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Analisa data Penyalahgunaan Proses Komix Belajar dan Dipelajari proses Perilaku menyimpang merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang perilaku yang dipelajari dalam lingkungan lebih mudah dibaca serta diinterpretasikan sosialsemua tingkah laku dapat dipelajari dalam dalam dengan berbagai cara. Karena itu, perbedaan analisis tingkah laku yang conform dengan kriminal menganalisi penelitian ini triangulasi yaitu adalah data, data menggunakan mengumpulkan data adalah bertolak ukur pada apa dan melalui wawancara serta melihat keabsahan bagaimana sesuatu itu dipelajari (Santosa, data 2011 : 81). yang dilapangan. diperoleh melalui Selanjutnya catatan moleong Sebagai makhluk sosial perilaku manusia di (2010:330) menyatakan bahwa “ triangulasi pengaruhi oleh lingkungan dimana manusia adalah teknik pemeriksaan keabsahan data itu berada. Begitu juga dengan perilaku yang memanfaatkan sesuatu yang lain, remaja Desa Munjan yang terbentuk melalui diluar data itu untuk keperluan pengecekan proses dengan lingkungan sosial dimana atau sebagai pembanding terhadap data itu.” remaja Desa Munjan tersebut berinteraksi. Analisa data dilakukan terhadap semua data Perilaku individu, dimana dalam penulisan yang diperoleh agar dapat memberikan ini adalah Remaja Desa Munjan dengan gambaran tentang penyebab penyalahgunaan lingkungan sosialnya memiliki hubungan obat batuk komix pada remaja desa munjan yang saling mempengaruhi. Melalui proses Kabupatem Kepulauan Anambas. interaksiremaja Desa Munjan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan yaitu 1.6 Hasil Penelitian 18 dunia yang berada diluar individu ketika memasuki usia remaja lebih banyak tersebut.Dalam proses belajar atau yang berada diluar rumah dengan teman sebaya. dipelajari terhadap perilaku menyimpang Sikap, pembicaraan, minat, yang dilakukan oleh remaja Desa Munjan penampilan dan perilaku teman sebaya lebih Kabupaten Anambas ini bahwa mereka besar pengaruhnya daripada keluarga.Hal ini mengenal yang tidak terkecuali model pakaian, minat, disalahgunakan adalah dari proses belajar motivasi, serta tempat-tempat yang biasa di dan jadikan obat dipelajari batuk dari komix lingkungan teman bermain yang diterimanya. tempat kelompok Pada saat usia remaja, individu nongkrong. sebaya, remaja Didalam berusaha menemukan dirinya. Disini ia dinilai oleh lebih cenderung untuk bergaul dengan teman teman banyak sanksi–sanksi dunia dewasa. Kelompok menghabiskan waktu ddengan merka. Hal sebaya memberikan lingkungan yaitu dunia ini dikarenakan teman sebaya adalah orang tempat remajadapat melakukan sosialisasi yang tingkat umur dan kedewasaan yang dimana nilai yang berlaku bukanlah nilai relatif sama (Santrock 2007 : 55). Teman yang sebaya adalah lingkungan kedua setelah melainkan oleh teman seusianya. Dalam keluarga, yang berpengaruh bagi kehidupan proses belajar atau yang dipelajari terhadap individu. Melalui hubungan interpersonal perilaku menyimpang yang dilakukan oleh dengan teman sebaya, individu belajar remaja Desa Munjan Kabupaten Anambas menilai dirinya sendiri dan kedudukannya yang menggunakan obat batuk komix yang dalam disalahgunakan sehingga ada rasa penasaran sebayanya dan lebih kelompok masyarakat. Individu 19 sebayanya ditetapkan tanpamempedulikan oleh orang dewasa bagi remaja Desa Munjan ikut terpengaruh dari untuk mencobanya penyalahgunaan obat batuk komix ini, Kepercayaan dan kedekatan remaja kelompoknya, sebagian besar termasuk informan dalam melakukan kepada teman bermain yang membentuk penyalahgunaan obat batuk komix sebagai kelompoknya bentuk dari meniru gaya teman-temannya sendiri akan membuat kecendrungan anak untuk menirukan gaya hidup dan bermainnya, kebiasaan dari kelompok yang dipelajari dari upaya mabuk dengan penyerapan terhadap perilaku menyimpang obat batuk komix ini adalah dengan meniru akan semakin cepat bagi perkembangan jiwa dari teman yang menggunakannya. Baik remaja, apabila nilai yang dikembangkan cara menggunakan obat batuk tersebut agar dalam kelompok sebaya adalah nilai yang didapati efek mabuknya ataupun mengikuti negatif, apabila apa yang disebut trend bagi remaja Desa kelompok sebaya ini cenderung tertutup Munjan bahwa jika melakukan perilaku (closed group), dimana setiap anggota tidak menyimpang yaitu dengan mabuk obat dapat terlepas dari kelompok nya dan harus batuk komix maka disebut remaja yang mengikuti nilai yang dikembangkan oleh “gaul” dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri pimpinan kelompok, sikap, pikiran, perilaku, pengaruh dan gaya hidupnya merupakan perilaku dan dirasakan sangat kental untuk mengikat dan gaya hidup kelompoknya. Perasaan merasa mempengaruhi pandangan remaja Desa ingin sama dengan kelompok atau teman Munjan.Lingkungan bermain akan membuat remaja mudah memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menirukan gaya atau sikap maupun perilaku pembentukan sikap yang masih dalam masa lebih sinilah Proses dalam hal pembelajaran atau proses akan dan dari dan dianggap sebagai trend masa kini. berbahaya 20 proses belajar teman dari teman bermain pertumbuhan dan mencari jati diri, rasa kita. Hal ini sesuai dengan teori dari penasaran dan ingin merasa sama dengan Sutherland teman menyimpang akibat dari proses belajar dan Remaja Desa Munjan lebih suka bahwa terjadinya perilaku di pelajari yakni pengaruh ajakan temanyang bermain di pantai dan sekitarnya untuk sering berkumpul dengan kelompok-kelompoknya. menyimpang baik itu di lingkungan tempat Ada kelompok-kelompok tertentu dalam tingal maupun dalam lingkungan teman- perkumpulan remaja Desa Munjan, yang teman bermain mereka. Menurut salah suka olahraga biasanya ketika berkumpul seorang informan dalam penelitian ini, ada di lapangan voli ataupun lapangan bola dalam aktivitas kesehariannya seringkali kaki dan suka bermain di tepi pantai namun melihat teman-teman sebaya mereka yang ada juga perkumpulan remaja yang berada di sering meminum obat-obatan komik ini bebatuan di sekitaran pantai yang lumayan sebagai minuman wajib ketika berkumpul. jauh sehingga sulit dideteksi dan diawasi apa melihat Didapati perilaku-perilaku bahwa remaja desa yang mereka lakukan dalam perkumpulan Munjan jika bersama kawan-kawannya akan tersebut. sanggup maksimal Sikap dan perilaku mengkonsumsi obat lingkungan dan teman bermain sangat batuk komix sampai 10 kotak dan minimal berpengaruh adalah 5 Kotak terhadap perilaku dan untuk responden penyimpangan sosial, apa yang kita lihat, lainnya menjawab hampir serupa atas obat yang kita dengar, dan yang menjadi batuk komix yang dikonsumsinya untuk kebiasaan orang lain sering kali mendorong mabuk. Penyalahgunaan obat batuk komix kita untuk mengikuti perilaku menyimpang yang mendasari remaja Desa Munjan yang seperti yang terjadi di lingkungan sekitar di awali dari generasi sebelumnya hingga 21 sekarang ikut terpengaruh untuk berbuat yang ditimbulkan setelah menggunakannya yang serupa. Informasi yang mengalir dan yang lainnya adalah rasa penasaran karena kemudahan dalam penggunaan obat apakah batuk mabuk. komix ini yang hanya tinggal komix tersebut bisa membuat diminum saja akan memberikan efek mabuk Remaja Desa Munjan pertama kali yang cukup signifikan. Demikian yang meminum obat batuk komik ini hanya didapati penulis bahwa setiap generasi karena ingin coba-coba sehingga kemudian memberikan sebuah gambaran yang akan terbiasa dan ingin mengulangi tindakan diteruskan tersebut. Hal ini didorong oleh banyaknya kepada generasi berikutnya. Pemahaman yang cukup mendasar dari remaja-remaja proses penyalahgunaan obat batuk komix batuk komik sebagai sarana untuk mabuk ini tersebut dikarenakan cara penggunaannya sehingga muncul dorongan untuk mengikuti tidak sulit cukup diminum dalam dosis yang apa yang dilakukan oleh teman mereka banyak akan mendapatkan efek mabuk yang sebagai proses pembelajaran dari apa yang diinginkan penggunanya. Paparan informasi mereka lihat dalam lingkungan bermain generasi terdahulu bisa disimpan oleh mereka. Menurut sebagian besar remaja generasi berikutnya disaat sudah mengetahui Desa Munjan merupakan sesuatu yang bentuk dan cara yang relative mudah dalam memberikan penggunaan obat batuk komix untuk mabuk. relaksasi yang dimiliki oleh obat batuk Rasa yang dimiliki oleh sebagian remaja komix ini dirasakan penggunanya sebagai Desa Munjan adalah Rasa penasaran untuk ajang mabuk dengan obat batuk komix. Rasa sehingga penasaran yang dimiliki adalah apa efek 22 hiburan yang menggunakan obat kenyamanan.Faktor pada kegiatan memungkinkan para efek tertentu pemakai merasakan kenikmatan sesaat ketika peraturan yang berada di Desa Munjan menggunakannya. tentang perilaku mabuk menggunakan obat 1.6.2 Aturan yang Longgar batuk komix yang dilakukan oleh remaja Perilaku individu dibentuk oleh yang berlarut-larut. lingkungan yang memiliki nilai serta norma Sebagian besar informan mengaku yang berlaku di dalamnya. Norma dan nilai orangtuanya tidak memberikan aturan pada sosial masyarakat yang satu berbeda dengan anak untuk bepergian baik pada siang norma dan nilai sosial masyarakatyang lain. maupun malam hari. Sisanya, informan yang Longgarnya kontrol terhadap pelaksanaan mengaku nilai memberikan dan norma yang berlaku akan bahwa orangtua larangan-larangan mereka dan berdampak pada perilaku dalam masyarakat. peringatan pada mereka dalam pergaulan, Semakin longgar kontrol atas nilai dan mengaku bahwa hal itu hanya sekedar norma dalam masyarakat secara tidak peringatan belaka. Jadi, aturan tersebut langsung turut menjadi salah satu penyebab longgar sehingga mereka masih saja bisa terjadinya melakukan penelitian perilaku ini menyimpang. diberikan Pada pertanyaan perilaku menyimpang penyalahgunaan komix. Orangtua sekalipun mengenai peraturan, kontrol orang tua memberikan terhadap segala yang namun tidak secara tegas dan meyebabkan menjadi inform Informan anak masih bisa leluasa bepergian dan kontrol mabuk menggunakan komix dengan teman- diberikan aktifitas remaja penelitian. pertanyaan seputar peringatan pada anaknya, orangtua terhadap pergaulannya sehari-hari, temannya. bagaimana komunikasi antara orang tua penyimpangan yang dilakukan oleh para dengan remaja di desa Munjan para aparat desa informan, dan juga mengenai 23 menyerahkan seluruhnya kepada orangtua. Orangtua para remaja pelaku Sehingga ketika para remaja melakukan penyimpangan juga terkesan cuek terhadap tindakan yang tidak sesuai norma, aparat prilaku desa tidak sepenuhnya bisa menindak lanjuti menganggap perhatian yang mereka lakukan anak-anak tersebut. Aparat desa hanya bisa tanpa kontrol yang kuat sudah cukup untuk memberikan sanksi berupa cabut rumput di tumbuh kembang anaknya. Pengawasan sekitar kantor desa dan menasihati remaja orangtua juga sangat penting dalam hal ini saja. Sehingga tidak ada sanksi yang agar memberikan efek jera. terjerumus ke jurang penyimpangan yang Bagian menjalankan keamanan juga telah tugasnya sebagaimana anak-anaknya. anak-anak tidak Para terus orangtua menerus lebih dalam lagi. 1.7 Penutup mestinya, namun ketika para remaja telah 1.7.1 ditangkap namun hanya diberikan nasihat Secara sederhana dapat dikatakan saja tentu itu bukan hal yang diharapkan suatu prilaku atau tindakan itu menyimpang dapat menyelesaikan masalah ini. Dalam apabila menurut anggapan sebagian besar permasalahan ini diharapkan ada sanksi masyarakat (minimal disuatu kelompok atau yang sesuai sehingga remaja tidak lagi komunitas tertentu) perilaku atau tindakan membuang-buang waktu untuk melakukan tersebut diluar kebiasaan, aturan atau nilai tindakan yang tidak ada manfaatnya. Remaja dan norma yang berlaku. Melalui penelitian yang seharusnya belajar dan mempunyai ini, didapatkan hasil bahwa penyebab aturan waktu yang sesuai dengan ketentuan penyalahgunaan obat batuk komix pada tetapi malah dilanggar seenaknya. remaja desa Munjan antara lain sebagai berikut: 24 Kesimpulan 1. Berdasarkan keterangan dari informan desa menyerahkan seluruhnya kepada penelitian bisa disimpulkan penyebab orangtua. Sehingga ketika para remaja penyalahgunaan obat batuk komix melakukan tindakan yang tidak sesuai adalah dikarenakan adanya proses norma, aparat desa tidak sepenuhnya yang dipelajari teman sepermainan bisa dan adanya aturan yang longgar. tersebut. Aparat desa hanya bisa 2. Informan mempelajari cara, motivasi menindak memberikan lanjuti sanksi anak-anak berupa cabut dan sikap dalam penyalahgunaan obat rumput di sekitar kantor desa dan batuk komix dari teman sepermainan menasihati remaja saja. Sehingga tidak melalui interaksi. Bahwa perilaku ada sanksi yang memberikan efek jera. yang dilakukan oleh para remaja Desa Sikap orangtua para remaja pelaku Munjan dorongan penyimpangan juga terkesan cuek untuk merasa bahagia dan mengetahui terhadap perilaku anak-anaknya. Para cara serta sikap yang dilakukan oleh orangtua menganggap perhatian yang teman-teman mereka yang akhirnya mereka lakukan tanpa kontrol yang menjadi contoh yang diikuti oleh kuat sudah cukup untuk tumbuh remaja Desa Munjan yang lainnya kembang anaknya ini merupakan 3. Lemahnya kontrol dari orang tua berkaitan dengan penyimpangan yang 1.7.2 dilakukan oleh para remaja di desa Dalam upaya pencegahan perilaku Saran Munjan disebabkan oleh kesibukan menyimpang dalam pekerjaan dan ketidakmampuan penyalahgunaan menjalankan fungsi kontrol. Aparat dilakukan 25 terhadap komix penanganan kasus ini, hendaknya guna mengatasi perilaku menyimpang anak remaja Munjan penggunaan dalam berlebihan termasuk penyalahgunaan penggunaan obat batuk komix sebagai bahan yang dapat membuat mabuk. obat-obatan yang komix Perilaku menyimpang di kalangan remaja 3. Masyarakat juga diharapkan memiliki desa Munjan tidak ada habis-habisnya akan peran dalam pengawasan tingkah laku tetapi meminimalisir anak-anak serta menerapkan nilai-nilai terjadinya perilaku menyimpang tersebut dan norma-norma yang berlaku agar ada beberapa hal yang perlu di perhatikan anak-anak diantaranya yaitu: terjerumus setidaknya untuk 1. Orang tua sebaiknya menjalankan fungsi kontrol munjan kedalam tidak perilaku menyimpang dapat 4. Anak juga diharapkan memilih teman mengawasi tingkah laku anak dalam bermain agar tidak terjebak kedalam berprilaku dan bergaul agar anak tidak prilaku meyimpang. terjerumus sehingga remaja kedalam perilaku 5. Pemerintah melalui BPOM hendaknya menyimpang. mengawasi 2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang peredaran sering obat-obatan disalahgunaan yang membentuk kepribadian anak masyarakat didiknya menimbulkan efek tidak baik bagi hendaknya pengetahuan tentang memberikan bahayanya kesehatan tubuh. 26 sehingga oleh dapat DAFTAR PUSTAKA Aditama, Tjandra Yoga. 2010. Kemenkes RI: Urbanisasi Jadi Masalah Kesehatan Paling Utama di Dunia. Ali, M. & Asrori, M.(2006). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara Arif Muhammad. 2012. Penyalahgunaan Obat Dextromethorphan, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin : Makassar Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2012. Info POM :Mengenal Penyalahgunaan Dekstrometorfan. BPOM RI: Jakarta. Budirahayu, Tuti, 2009, Sosiologi Perilaku Menyimpang, Surabaya : PT. Revka Petra Media. Bugin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup. Idrus, Muhammad 2009. Metode penelitian ilmu sosial (edisi kedua). Yogyakarta: Penerbit Erlangga. Kabalmay. 2002. Designing Qualitative Research. London (Edisi Bahasa Indonesia) : Sage Publication Martono, Lydia Harlina. 2006. Pencegahan dan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai Pustaka Moleong, Lexy. J 2010, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdaya Santosa, Iman. 2011. Sociology the Key concepts. PT. Raja Grafindo: Jakarta Soekanto, Soerjono.2004. Sosiologi Keluarga.Jakarta; PT. Rineka Cipta Sugiyono, 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung, Alfabeta. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Syamsul Bachri Thalib (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana Umar Tirtarahardja dan La Sula. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum. 2009. Kesehatan Reproduksi. Fitramaya 27 Yogyakarta: Referensi Lain Arif Muhammad Ammar NIM 09108241047 (skripsi Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Bedagas Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga), Universitas Negeri Yogyakarta, 2014 http://batampos.co.id/2016/03/16/pelajar-di-anambas-konsumsi-komix-untuk-mabuk-mabukan/ http://bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/humas/berita/12649/ancaman-narkotikagolongan-iii,diakses tanggal 10 April 2016 http://www.kompasiana.com/phadli/jumlah-pengguna-narkoba-di_indonesia_55 3ded8d6ea834b92bf39b35 http://ejournal.sos.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/06/Jurnal%20De wi%20Anggreni%20(06-24-15-03-10-17).pdf http://portalindonesianews.com/posts/view/1626/tahun_2015_jumlah_pengguna_narkoba_di_ind onesia_capai_5_juta_orang#sthash.cjQOlsjw.dpuf Jonaidi, (eJournal Sosiatri-Sosiologi, 2013) Kartini Kartono. 2010. Patologi Sosial II Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Masngudin. (2011). Kenakalan Remaja sebagai Perilaku Menyimpang Hubungannya dengan Keberfungsian Sosial Keluarga: Kasus di Pondok Pinang Pinggiran Kota Puspitawati, Herien. (2009). Keterkaitan Sistem Keluarga dan Sekolah terhadap Kenakalan Pelajar. Bandung: Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Rima Melati, 2014, Jurnal, Perilaku Sosial Remaja Putri Penyalah Guna Narkoba Di Perumahan Btn Manggar Balikpapan Timur, Universitas Mulawarman Seger Waluyo.2011.Pengendalian Sosial Terhadap Perilaku Menyimpang Penyalahgunaan Narkotika. Universitas Terbuka. Palangkaraya Supardi, S., dan Raharni, 2006, Penggunaan Obat Yang Sesuai Dengan Aturan Dalam Pengobatan Sendiri Keluhan Demam-Sakit kepala, Batuk dan Flu, Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 14, No. 1 28 29