LAMPIRAN 1 KEPMEN 1455

advertisement
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR
: 1455 K/40/MEM/2000
TANGGAL : 3 November 2000
PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN
USAHA PENYEDIAAN TENAGA
LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
.
I
PENDAHULUAN
listrikan Untuk Kepentingan Sendiri. Sejalan dengan
semangat otonomi daerah, IUKS diterbitkan oleh
Kepala Daerah yang daerahnya dipergunakan untuk
menyelenggarakan UKS yaitu Gubernur, Bupati
atau Walikota.
Pedoman ini diperuntukkan khusus bagi
penyelenggaraan IUKS oleh Kepala Daerah. Adapun
tata cara pelaksanaan secara rinci sepenuhnya diatur
oleh Kepala Daerah sesuai dengan pertimbangan
kondisi setempat dan kewenangan masing-masing.
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk
Kepentingan Sendiri, atau disingkat UKS adalah
kegiatan memproduksi tenaga listrik untuk
memenuhi kebutuhan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri yang dilakukan baik oleh
koperasi, swasta, badan usaha milik negara dan
lembaga pemerintah lainnya.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 Tahun
1985 tentang Ketenagalistrikan, pada hakekatnya
penyediaan tenaga listrik dilakukan oleh negara
dan diselenggarakan oleh BUMN selaku Pemegang
Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Namun
dalam upaya lebih meningkatkan kemampuan
negara dalam hal penyediaan tenaga listrik,
sepanjang tidak merugikan kepentingan negara,
dapat diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
koperasi dan badan usaha lain untuk menyediakan
tenaga listrik berdasarkan Izin Usaha
Ketenagalistrikan.
Listrik adalah merupakan salah satu jenis komoditi
yang sangat penting artinya bagi kehidupan manusia
modern, namun sekaligus dapat membahayakan
bagi jiwa dan harta benda apabila salah dalam
pengadaannya. Pengadaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud adalah mulai dari perencanaan,
pemasangan, pengujian dan pengoperasian.
Dalam batas-batas kapasitas tertentu, pengadaan
tenaga listrik harus mendapat pengawasan yang
mencakup aspek teknik, keselamatan, keamanan,
keandalan, standardisasi, dan kelestarian fungsi
lingkungan.
Salah satu mekanisme pengawasan adalah melalui
perizinan dimana di dalamnya meliputi aspek
kelaikan operasi, hak, kewajiban, sanksi dan
pemantauan.
Oleh karena itu Usaha Penyediaan Tenaga Listrik,
untuk kepentingan sendiri hanya dapat dilakukan
berdasarkan izin, yaitu Izin Usaha Ketenagalistrikan.
Untuk Kepentingan Sendiri disingkat IUKS. Selama
ini pelaksanaan Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk
Kepentingan Sendiri berpedoman pada Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang
Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik dan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
198.K/42/MPE/1998 tentang Izin Usaha KetenagaDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
II.
PENGERTIAN
1. Menteri adalah Menteri yang lingkup tugas
dan tanggung jawabnya di bidang ketenagalistrikan dan pengembangan energi.
2. Kepala Daerah adalah Gubernur/Bupati/
Walikota yang memiliki wewenang
melaksanakan tugas pemerintahan daerah sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku.
3. Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan, yang
selanjutnya disebut PKUK adalah Badan Usaha
Milik Negara yang diserahi tugas oleh
Pemerintah semata-mata untuk melaksanakan
usaha penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan umum.
4. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk
Kepentingan Sendiri yang selanjutnya disebut
UKS adalah usaha pembangkitan, transmisi dan
distribusi tenaga listrik yang memberikan
kegunaan bagi kepentingan sendiri.
5. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk
Kepentingan Sendiri, yang selanjutnya disebut
IUKS, adalah izin yang diberikan oleh Kepala
Daerah kepada Koperasi, Swasta, BUMN/BUMD
atau lembaga Negara lainnya untuk melakukan
usaha penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri.
6. Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk
Kepentingan Sendiri, selanjutnya disebut PIUKS
adalah, Koperasi, Swasta, BUMN/BUMD atau
lembaga Negara lainnya yang telah mendapat
izin dari Kepala Daerah untuk melakukan usaha
penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan
sendiri.
609
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
7. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk
Kepentingan Umum yang selanjutnya disebut
UKU adalah usaha pembangkitan, transmisi dan
distribusi tenaga listrik yang memberikan
kegunaan bagi kepentingan umum.
8. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk
Kepentingan Umum, yang selanjutnya disebut
IUKU adalah izin yang diberikan oleh Kepala
Daerah kepada BUMN/BUMD, Koperasi, atau
Swasta untuk melakukan usaha penyediaan
tenaga listrik untuk kepentingan umum.
9. Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk
Kepentingan Umum, selanjutnya disebut PIUKU
adalah Koperasi, Swasta, dan BUMN/BUMD
yang mendapatkan izin untuk melakukan usaha
penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan
umum.
10. Instalasi Ketenagalistrikan, selanjutnya disebut
instalasi, adalah bangunan sipil dan
elektromekanik, mesin-mesin, peralatan, saluransaluran dan perlengkapannya yang digunakan
untuk pembangkitan, konversi, transformasi,
distribusi dan pemanfaatan tenaga listrik.
11. Jaringan Distribusi adalah jaringan tenaga
listrik yang bertegangan kerja sampai dengan
35.000 volt.
12. Jaringan Transmisi adalah jaringan tenaga listrik
yang bertegangan di atas 35.000 volt.
13. Pembangkit adalah pembangkit tenaga listrik
termasuk gedung dan perlengkapan yang
dipakai untuk maksud itu beserta alat-alat yang
diperlukan.
14. Penggunaan Utama adalah penggunaan tenaga
listrik yang dibangkitkan secara terus menerus
untuk melayani sendiri tenaga listrik yang
diperlukan.
15. Penggunaan Cadangan adalah penggunaan
tenaga listrik yang dibangkitkan sewaktu-waktu
dengan maksud untuk menjamin keandalan
penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan
sendiri.
16. Penggunaan Darurat adalah penggunaan tenaga
listrik yang dibangkitkan hanya pada saat
terjadi gangguan penyediaan tenaga listrik dari
Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK) atau Pemegang Izin Usaha
Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum
(PIUKU).
17. Penggunaan Sementara adalah penggunan
tenaga listrik yang dibangkitkan untuk kegiatan
yang bersifat sementara, termasuk dalam
pengertian ini pembangkit yang relatif mudah
dipindah-pindahkan (jenis portable).
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
III. USAHA PENYEDIAAN TENAGA
UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
LISTRIK
1. UKS dapat dilakukan oleh Koperasi, Swasta,
BUMN/BUMD atau lembaga Negara Lainnya.
2. Jenis-jenis UKS meliputi :
a
. Pembangkitan tenaga listrik;
b
. Transmisi tenaga listrik;
c
. Distribusi tenaga listrik.
IV. PERIZINAN
1. Ketentuan umum Usaha Ketenagalistrikan
Untuk Kepentingan Sendiri :
a
. IUKS diterbitkan oleh :
(1) Bupati atau Walikota, apabila
jangkauan operasi maupun penggunaan
energi primernya terbatas untuk
Kabupaten atau wilayah kota setempat;
(2) Gubernur, apabila jangkauan operasi
maupun penggunaan energi primernya
melintas antar Kabupaten atau wilayah
kota.
Apabila jangkauan operasi maupun
penggunaan energi listriknya melintas lebih
dari satu Propinsi, IUKS diterbitkan oleh
Menteri.
b
.
Usaha penyediaan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri dengan kapasitas 200
kVA ke atas hanya dapat dilakukan dengan
IUKS.
c
.
Usaha penyelidikan tenaga listrik untuk
kepentingan sendiri dengan kapasitas
dibawah 200 KVA harus terdaftar di
Pemerintah Daerah.
d. Besarnya kapasitas minimum pembangkit
yang wajib daftar ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
e
.
IUKS diberikan menurut sifat penggunaan
tenaga listrik yang dibangkitkan yaitu
untuk :
(1) Penggunaan Utama
(2) Penggunaan Cadangan
(3) Penggunaan Darurat
(4) Penggunaan Sementara
.
f
IUKS tidak termasuk izin keselamatan kerja,
izin gangguan dan izin lainnya yang
menjadi tanggung jawab instansi lain yang
diperoleh dalam rangka pelaksanan
pembangunan dan pengoperasian.
2. Persyaratan permohonan IUKS
a
. Permohonan IUKS diajukan secara tertulis
kepada Kepala Daerah, bermaterai cukup
610
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
sesuai dengan formulir A dengan
melampirkan antara lain :
(1) akte pendirian perusahaan
(2) gambar tata letak lingkungan
(3) gambar denah instalasi
(4) gambar diagram garis tunggal instalasi
(5) uraian rencana penyediaan dan
kebutuhan tenaga listrik
(6) Persetujuan Studi AMDAL/UKL/UPL.
b
. Pemohon IUKS wajib membuat Surat
Pernyataan di atas kertas materai, bahwa
jumlah bahan bakar yang digunakan tidak
melebihi perkiraan kebutuhan pembangkit
sesuai peruntukannya. Bentuk surat
pernyataan sesuai dengan Formulir B.
c
. Pemohon IUKS dikenakan biaya
administrasi yang besarnya ditentukan oleh
Kepala Daerah.
d. Perubahan permohonan yang telah
diajukan, diberitahukan secara tertulis oleh
Pemohon IUKS kepada Kepala Daerah.
3. Kriteria pemberian/penolakan IUKS
Dalam memberikan/menolak IUKS Kepala
Daerah mempertimbangkan :
a
. Rekomendasi dari PKUK atau PIUKU
mengenai kemampuan penyediaan tenaga
listrik di wilayah usahanya;
b
. Keandalan dan mutu penyediaan tenaga
listrik yang disyaratkan pemohon
dibandingkan dengan keandalan dan mutu
yang disediakan oleh PKUK atau PIUKU;
c
. Kelayakan ekonomis dan kelaikan teknis
atas penggunaan pembangkit tenaga listrik;
d. Penggunaan energi primer untuk
pembangkit yang akan digunakan;
e
. Dipenuhinya aspek keselamatan kerja,
keamanan instalasi, standardisasi dan
lingkungan.
4. Proses penerbitan IUKS dilakukan sebagai
berikut :
a
. IUKS diberikan kepada pemohon IUKS
yang telah memenuhi persyaratan sesuai
Formulir C, dalam jangka waktu selambatlambatnya 15 hari kerja;
b
. Dalam hal permohonan IUKS tidak
disetujui, diberitahukan kepada pemohon
IUKS yang bersangkutan disertai dengan
alasan penolakan dan disampaikan secara
tertulis kepada pemohon dalam jangka
waktu 30 hari setelah permohonan diterima
secara lengkap;
c
. Sifat penggunaan tenaga listrik sebagaimana tersebut dalam angka 1 huruf e adalah
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
sebagai dasar perhitungan dalam
menetapkan jumlah maksimum bahan bakar
yang dikonsumsi oleh PIUKS yang
dinyatakan dalam Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b;
d. Diagram alir proses penerbitan IUKS seperti
gambar terlampir.
5. Masa berlaku IUKS :
a
. Masa berlaku IUKS adalah 5 (lima) tahun
dan selanjutnya dapat diperpanjang;
b
. IUKS berakhir karena :
(1) habis masa berlakunya
(2) dikembalikan
(3) dibatalkan
c
. IUKS yang berakhir karena habis masa
berlakunya sebagaimana dimaksud dalam
angka 5 huruf b butir (1), berakhir karena
tidak diberikan perpanjangan atau PIUKS
tidak mengajukan perpanjangan.
d. IUKS yang berakhir karena dikembalikan
sebagaimana dimaksud dalam angka 5
huruf b butir (2), IUKSnya dikembalikan
kepada Kepala Daerah secara tertulis
disertai dengan alasan yang cukup dan sah.
e
. IUKS yang berakhir karena dibatalkan
sebagaimana dimaksud dalam angka 5 huruf
b butir (3), apabila PIUKS tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan atau tidak mentaati petunjuk
yang diberikan oleh Kepala Daerah.
.
f Sebelum pembatalan sebagaimana
dimaksud dalam huruf e Kepala Daerah
memberi peringatan tertulis kepada PIUKS
yang bersangkutan.
g. Permohonan perpanjangan IUKS sebagaimana dimaksud pada angka 5 huruf a
diajukan secara tertulis dalam jangka waktu
90 hari sebelum IUKS berakhir.
h. Perpanjangan IUKS sebagaimana dimaksud
dalam angka 5 huruf g harus disertai dengan
alasan-alasan secara tertulis.
.
i Tata cara perpanjangan IUKS mengikuti
tatacara permohonan dan pemberian IUKS.
.
j Setiap perpanjangan IUKS yang ditolak,
diberitahukan secara tertulis dalam jangka
waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah
permohonan diterima.
6. Pengalihan kepemilikan PIKUS
IUKS hanya dapat dialihkan kepada pihak lain
setelah mendapat persetujuan tertulis dari
Kepala Daerah sesuai lingkup kewenangan
masing-masing.
611
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
V.
PENGOPERASIAN INSTALASI
1. Sebelum instalasi dioperasikan secara komersial,
harus dilakukan uji laik operasi dan lingkungan
atas instalasi, oleh pejabat yang berwenang,
yang dituangkan dalam Berita Acara Uji Laik
Operasi sesuai Formulir D dan Pemeriksaan
Lingkungan Ketenagalistrikan sesuai Formulir
E yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dengan IUKS. Uji laik operasi dan lingkungan
juga dilakukan untuk permohonan perpanjangan
IUKS.
2. Biaya untuk pelaksanaan uji laik operasi dan
lingkungan dibebankan kepada pemohon IUKS
atau pemohon perpanjangan IUKS.
3. Apabila PIUKS mengoperasikan pembangkitnya
tanpa dilakukan uji laik operasi dan lingkungan,
maka dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
VI. HAK DAN KEWAJIBAN
PIUKS
1. PIUKS berhak melakukan kegiatan usahanya
sesuai dengan IUKS yang telah diberikan.
2. PIUKS wajib :
a
. Bertanggung jawab atas segala akibat yang
timbul dari pelaksanaan IUKS yang
diberikan;
b
. Menyampaikan laporan secara bekala
kepada Kepala Daerah mengenai usahanya
setiap 6 (enam) bulan dengan menggunakan
bentuk laporan yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah;
c
. Melakukan pemeriksaan secara berkala
terhadap instalasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. Melaksanakan ketentuan-ketentuan teknik,
keamanan dan keselamatan serta kelestarian
fungsi lingkungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Laporan berkala sebagaimana dimaksud dalam
Angka 2 huruf b memuat antara lain :
a
. Penanggung jawab pembuat laporan;
b
. Periode laporan;
c
. Produksi listrik (kWh) dan penggunaan
bahan bakar selama periode laporan;
d. Data teknis (jika ada perubahan).
VII. PEMBINAAN
DAN
PENGAWASAN
1. Pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan
IUKS dilakukan oleh Kepala Daerah.
2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud angka 1, meliputi :
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
a
.
b
.
c
.
d.
e
.
f.
keselamatan dan keamanan bagi manusia
dan pada keseluruhan sistem penyediaan
tenaga listrik;
optimasi pemanfaatan sumber energi
domestik, termasuk pemanfaatan energi
terbarukan;
perlindungan lingkungan;
pemanfaatan proses teknologi yang bersih,
ramah lingkungan dan berefisiensi tinggi
pada pembangkitan tenaga listrik;
pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri,
termasuk kompetensi enjiniring dan
keandalan penyediaan tenaga listrik, dan
tercapainya standardisasi di bidang
ketenagalistrikan.
3. Dalam melaksanakan pembinaan dan
pengawasan, Kepala Daerah :
a
. menetapkan pedoman teknis dengan
memperhatikan standar keamanan,
keselamatan, dan lingkungan di bidang
ketenagalistrikan;
b
. memberikan bimbingan dan pelatihan;
c
. melakukan inspeksi teknis terhadap
instalasi PIUKS.
4. Dalam hal terjadi keadaan :
a
. membahayakan keamanan umum dan
lingkungan, atau
b
. terjadi kekurangan penyediaan tenaga
listrik untuk kepentingan umum,
Kepala Daerah dapat mengambil tindakan
penghentian operasi untuk keadaan tersebut
dalam huruf a, dan peningkatan kapasitas
pengoperasian untuk keadaan sebagaimana
dimaksud dalam huruf b.
VIII. SANKSI
1. Dalam hal terjadi pelanggaran yang dilakukan
oleh PIUKS, Kepala Daerah memberikan sanksi
administratif berupa :
a
. peringatan tertulis, atau
b
. pencabutan sementara IUKS, atau
c
. pencabutan IUKS.
2. Jenis pelanggaran dan kriteria pemberian sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dalam
angka 1, ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala
Daerah.
IX. PENJUALAN KELEBIHAN TENAGA LISTRIK
1. PIUKS yang dalam usahanya ternyata
mempunyai kelebihan tenaga listrik, dapat
menjual kelebihan tenaga listriknya kepada
pelanggan tertentu atau umum dengan terlebih
dahulu mendapat IUKU.
612
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
2. Penjualan Kelebihan tenaga listrik kepada
umum sebagaimana dimaksud dalam angka 1
sebesar-besarnya 30% dari jumlah pemakaian
sendiri.
3. Harga jual tenaga listrik kepada pelanggan
tertentu didasarkan pada kesepakatan kedua
belah pihak.
4. Harga jual tenaga listrik kepada umum diatur
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
5. Harga jual tenaga listrik harus dalam mata uang
rupiah.
X.
HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
PEMERINTAH PUSAT.
1. Untuk keperluan penyusunan kebijakan
nasional dan sistem informasi di sektor energi
dan sumber daya mineral secara nasional,
khususnya mengenai UKS, Pemerintah Daerah
menyampaikan laporan tentang pelaksanaan
pengaturan UKS kepada Menteri secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali.
2. Dalam hal-hal tertentu, Menteri dapat dimintai
bantuan oleh Kepala Daerah untuk memberi
konsultasi teknik kepada Pemerintah Daerah.
XI. KETENTUAN
PERALIHAN
IUKS yang telah diberikan sebelum ditetapkannya
Keputusan Menteri ini tetap berlaku sampai dengan
berakhirnya masa berlaku IUKS.
XII. PENUTUP
Ketentuan lebih lanjut tentang UKS ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
ttd.
Purnomo Yusgiantoro
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
613
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
Formulir A
Nomor
Lampiran
Perihal
:
:
: Permohonan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
Untuk Kepentingan sendiri
Yang terhormat
Gubernur/Bupati/Walikota *)
..................................................
..................................................
Sesuai Peraturan Pemerintah Daerah *) Nomor : ............., Tanggal ................................... dengan ini kami mengajukan
permohonan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri guna memenuhi kebutuhan listrik
untuk.......................................................................**)dengandatakelengkapanterlampir.
Demikian permohonan ini kami sampaikan dan atas perhatian Bapak kami sampaikan terima kasih.
Pemohon,
Materai Rp. 6.000,-
Nama terang
Jabatan
Tembusan
*) sesuai kewenangannya
**) diisi menurut keperluannya.
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
614
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
Lampiran Formulir A
IZIN
.
I
FORMULIR PERMOHONAN
PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK
(IUKS)
USAHA
SENDIRI
UMUM
1. Nama Pemohon/Perusahaan *)
:
............................
2. Alamat Pemohon/Perusahaan
:
............................
3. Nomor Telepon
II.
KEPENTINGAN
: ...........................
4. Izin untuk
: Pembangkit/Transmisi/Distribusi **)
5. Alamat Lokasi Pembangkit
:
............................
6. Wilayah Usaha
a
. Propinsi
b
. Kabupaten
c
. Kecamatan
d. Kelurahan
e
. Desa
:
:
:
:
:
:
............................
............................
............................
............................
............................
............................
7. Energi yang digunakan dan perkiraan
penggunaannya pertahun
: Air/Bensin/Solar/IDO/Residu/Gas/Kayu
Batubara/........................./................................**)
8. Penggunaan
: Utama/Cadangan/Darurat/ Sementara ***)
9. Kelompok Pemakaian
: BUMN/BUMD/Koperasi/Swasta/Lembaga Pemerintah**)
10. Alasan mengajukan permohonan IUKS
:
............................
DATA TEKNIS
1. Data Mesin Penggerak
Mesin No.
Data Mesin
I
I
III
IV
Dst
Jenis (air, diesel, uap, dst)
Merk
Type
Buatan Negara/Tahun
Daya (PK/HP)
Rpm
*)
bila pemohon merupakan perusahaan, wajib melampirkan copy/salinan akte pendirian perusahaan.
**) coret yang tidak perlu, atau diisi yang sesuai
***) coret yang tidak perlu/tidak sesuai
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
615
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
2. Data Generator
Generator No.
Data Generator
I
I
III
IV
dst.
Merk
Type
Buatan Negara/Tahun
Fasa
Frekuensi
kVA
kW
Volt
Amp
Cos ϕ
Rpm
3. Gardu
a
. Jumlah gardu
b
. Jumlah daya terpasang
c
. Jumlah transformator
:
:
:
4. Jaringan transmisi
a
. Panjang transmisi
b
. Penampang kawat penghantar
c
. Penampang kabel tanah
d. Tegangan
e
. Bahan penghantar
: ---------------------------: ---------------------------: ---------------------------: ---------------------------: Tembaga/aluminium **)
kms
milimeter²
milimeter ²
Volt
5. Jaringan Distribusi
a
. Panjang distribusi
b
. Penampang kawat penghantar
c
. Penampang kabel tanah
d, Tegangan
e
. Bahan penghantar
: ---------------------------: ---------------------------: ---------------------------: ---------------------------: Tembaga/aluminium **)
kms
milimeter ²
milimeter ²
Volt
----------------------------------------------------------------------------------
buah
kVA
buah
6. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan pembangunan
a
. Dimulai tanggal
: ---------------------------b
. Direncanakan selesai dalam waktu
: .........................tahun..........................bulan
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
TENAGA
AHLI
Nama
Pendidikan
Kewarganegaraan
Pengalaman
:
:
:
:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
III. LAIN-LAIN
1. Sambungan listrik dari pihak lain
a
. Daya tersambung
b
. Dari Perusahaan
: ada/tidak ada**)
: ---------------------------: ----------------------------
kVA
2. Jarak Daerah Usaha
a
. Dari jaringan transmisi PLN terdekat
b
. Dari jaringan distribusi PLN terdekat
:
:
kms
kms
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
-------------------------------------------------------
616
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
IV. LAMPIRAN
1. Gambar situasi/tata letak lingkungan;
2. Gambar rencana denah pusat pembangkit;
3. Gambar rencana jaringan transmisi;
4. Gambar rencana jaringan distribusi;
5. Gambar rencana instalasi;
6. Persetujuan Studi AMDAL atau UPL/UKL.
.......................................,...........................................
Pemohon,
Nama terang
Jabatan
**) Coret yang tidak perlu
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
617
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
Formulir B
SURAT
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
:...........................
Jabatan
:........................... *)
Selaku penanggung jawab :
Nama Perusahaan
:...........................
Alamat
:...........................
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
1.
Mesin pembangkit yang saya mohonkan IUKS adalah diperuntukkan bagi penggunaan Utama/Cadangan/Darurat/
Sementara yang akan mengkonsumsi bahan bakar/tahun paling tinggi .........................................................
2.
Menyadari bahwa penyimpanan dari pernyataan kami tersebut di atas adalah merupakan tindakan pelanggaran
dengan sanksi.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya.
..........................,............................................................
Yang membuat pernyataan,
Meterai
(
Nama
Jabatan Direksi
)
*) Pimpinan/Direksi Perusahaaan
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
618
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
Formulir C
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *)
IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
Nomor :
GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Nomor : ............ tanggal ....................tahun ............Pasal ............... dan
Permohonan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri Nomor ............................... tanggal
................. memberikan IZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI kepada :
Nama
: ............................................
Alamat : ............................................
Dengan ketentuan bahwa :
1.
2.
3.
4.
5.
Izin ini dilengkapi dengan data perencanaan kegiatan pembangunan dan eksploitasi dan Berita Acara Uji Laik
Operasi, dan Hasil Pemeriksaan Lingkungan Ketenagalistrikan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari izin
ini.
Setiap perubahan terhadap perencanaan kegiatan pembangunan tersebut dalam butir 1 harus dilaporkan kepada
Gubernur / Bupati / Walikota *) menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Izin dapat dibatalkan apabila dikemudian hari ternyata Pemegang Izin tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dan atau tidak mentaati/menjalankan petunjuk yang diberikan oleh Gubernur / Bupati / Walikota *) dalam rangka
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Di dalam izin ini tidak termasuk izin keselamatan kerja, izin gangguan dan izin-izin lainnya yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan.
Izin ini diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tanggal ..................... s/d ........................
Dikeluarkan di :
Pada tanggal
:
Gubernur / Bupati / Walikota*)
*) Pilih yang sesuai dengan kewenangannya
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
619
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
KELENGKAPAN
IZIN USAHA KETENAGALISTRIKAN UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI
DATA
1.
2.
3.
Bidang Usaha
Alamat Lokasi Usaha
Wilayah Kerja Usaha
a
. Propinsi
b
. Kabupaten
c
. Kecamatan
d. Kelurahan
e
. Desa
: Pembangkit / Transmisi/Distribusi
: ..................................
: ..................................
: ..................................
: ..................................
: ..................................
: ..................................
: ..................................
4.
5.
6.
7.
Sumberdaya Energi
Daya Terpasang
kWh Produksi pertahun
Data mesin penggerak
: ..................................
: .........................................kVA
: ..................................
:
Mesin No.
Data Mesin
I
I
III
IV
Dst.
IV
Dst.
Jenis (air, diesel, uap, dst)
Merk
Type
Buatan Negara/Tahun
Daya (PK/HP)
Rpm
8.
Data Generator :
Generator No.
Data Generator
I
I
III
Merk
Type
Buatan Negara/Tahun
Fasa
Frekuensi
kVA
KW
Volt
Amp
Cos ϕ
Rpm
9. Gardu :
a
. Jumlah Gardu
b
. Jumlah daya terpasang
c
. Jumlah Transformator
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
:
:
:
.............................
.............................
.............................
buah
kVA
buah
620
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
10. Jaringan Transmisi :
a
. Panjang transmisi
b
. Penampang kawat penghantar
c
. Penampang kabel tanah
d. Tegangan
e
. Bahan penghantar
: .............................
: .............................
: .................... ......................
: .............................
: tembaga/aluminium **)
kms
milimeter²
milimeter²
volt
11. Jaringan Distribusi :
a
. Panjang Distribusi
b
. Penampang kawat penghantar
c
. Penampang kabel tanah
d. Tegangan
e
. Bahan penghantar
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: tembaga/aluminium **)
kms
milimeter²
milimeter²
volt
12. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pembangunan :
a
. Dimulai tanggal
: .............................
b
. Direncanakan selesai dalam waktu
: .................................tahun............................bulan
13. Keterangan Tenaga Ahli :
a
. Nama
b
. Pendidikan
c
. Kewarganegaraan
d. Pengalaman
:
:
:
:
.............................
.............................
.............................
.............................
**) Coret yang tidak sesuai atau diisi yang sesuai.
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
621
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
Formulir D
BERITA ACARA UJI LAIK OPERASI
NOMOR:...........................................................
Padahariini,..................................tanggal...........................bulan.........................tahun................................,kamiyangbertanda
tangan di bawah ini :
1.
2.
3.
............................. (nama),
.................................. ,
.................................. ,
............................ (jabatan)
............................
............................
berdasarkanSuratPerintah...............................Nomor................................tanggal...........................telahmelakukanUjiLaik
Operasi atas Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri Nomor ...........................tanggal .....................
dengan hasil sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Unit yang akan dioperasikan
Alamat lokasi pembangkit
Wilayah
a
. Propinsi
b
. Kabupaten
c
. Kecamatan
d. Kelurahan
e
. Desa
Sumber Daya Energi
Penggunaan
Daya Terpasang (kVA)
Data Mesin Penggerak
: PLTD/PLTA/ ....Transmisi/Distribusi *)
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
Mesin No.
Data Mesin
I
I
III
IV
Dst.
IV
Dst.
Jenis (air, diesel, uap, dst.)
Merk
Type
Buatan Negara/Tahun
Daya (PK/HP)
8.
Data Generator :
Generator No.
Data Generator
I
I
III
Merk
Type
Buatan Negara/Tahun
Fasa
Frekuensi
kVA
kW
Volt
Amp
Cos ϕ
Rpm
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
622
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
9.
Gardu
a
. Jumlah Gardu
b
. Jumlah daya terpasang
c
. Jumlah Transformator
10. Jaringan Transmisi
a
. Panjang transmisi
b
. Penampang kawat penghantar
c
. Penampang kabel tanah
d. Tegangan
e
. Bahan penghantar
:
:
:
.............................
.............................
.............................
buah
kVA
buah
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: Tembaga/aluminium **)
kms
milimeter²
milimeter²
volt
11. Jaringan Distribusi :
a
. Panjang Distribusi
b
. Penampang kawat penghantar
c
. Penampang kabel tanah
d. Tegangan
e
. Bahan penghantar
: .............................
: .............................
: .............................
: .............................
: Tembaga/aluminium **)
kms
milimeter²
milimeter²
volt
12. Tenaga Ahli :
- Nama
- Pendidikan
- Pengalaman
:
:
:
**) Coret yang tidak sesuai atu diisi yang sesuai
.............................
.............................
.............................
13. Hasil Uji Lingkungan :
a
. Emisi gas buang
b
. Kebisingan
c
. Kondisi udara ambient
d. Kondisi air buangan
14. Kesimpulan
a
. Aspek Instalasi Ketenagalistrikan :
b
. Aspek Lingkungan Ketenagalistrikan :
Mengetahui
Yang diperiksa
Pemeriksa *)
1 ...................
2 ...................
3 ...................
(.................Nama...................)
..................Jabatan...................
*)
Petugas pemeriksa dari lembaga penguji sesuai kewenangannya
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
623
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
Formulir E
PEMERIKSAAN LINGKUNGAN KETENAGALISTRIKAN
A.
Inspeksi lingkungan ketenagalistrikan dilaksanakan untuk :
Nama Perusahaan
:...............................
Jenis Pembangkit
:...............................
Kapasitas
:...............................
Lokasi Pembangkit :...............................
B.
Dasar Hukum :
1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 1994
2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 1995
3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1997
C.
Administrasi
1. Unit Pembangkit PLTD/PLTG/PLTU/PLTP/PLTA/......
a
. Sudah mempunyai dokumen :
- AMDAL : (PEL, ANDAL, RKL/RPL)
- SEMDAL : ([PEL, SEL, RKL/RPL)
- UKL/UPL
b
. Belum mempunyai dokumen
2. Pelaporan RKL/RPL atau UKL/UPL
a
. Dilakukan
b
. Belum dilakukan karena masih status proyek
3. Pengiriman pelaporan pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL :
a
. Dikirim
b
. belum dikirim
D.
Teknis
1. Pengukuran emisi gas buang
Hasil Pantau
Cerobong
SOx
NOx
Partikulit
Opasitas (%)
1
2
3
BML
2. Pengukuran udara ambient
Lokasi
Titik
Pantau
Hasil Pantau
SOx
NOx
Debu
CO
H2S
NH 3
1
2
3
BML
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
624
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
3.
Pengukuran kebisingan
Hasil Pantau (dB)
Tempat/Obyek
1
2
3
BML
Wakil Perusahaan
Tanggal............................................
Pelaksana Inspeksi *)
1........................................
(
*)
Nama
Jabatan
)
2........................................
Petugas inspeksi dari lembaga pemeriksa yang berwenang
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
625
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455 K/40/MEM/2000
P e m o h o n
I U K S
Ya
Pemerintah
Lintas Propinsi
Tidak
Evaluasi Persyaratan
P e m d a
Proses penerbitan
I U K S
Tidak
Memenuhi
Persyaratan
?
Ya
I U K S
Pemda
Pembangunan/
Pengujian
Tidak
Laik Operasi/
Lingkungan
?
Ya
Sertifikat Laik
Operasi/Lingkungan
U P T L / Instansi
Berwenang
Operasi Komersial
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
626
Download