Lesson 9 for December 1, 2012 Tuhan mendirikan berbagai upacara untuk mengajarkan kebenaran rohani kepada semua orang percaya secara terus menerus. Kepada orang-orang Yesus juga Israel di Sinai, Ia mendirikan mendirikan sebuah beberapa upacara sistem upacara yang untuk pertumbuhan kompleks. gereja. Dalam hal yang sebenarnya, upacara baru menggantikan upacara yang lama sebagai lanjutan Rencana Penebusan. Kepada para bapa, Ia mendirikan upacara mengkorbankan hewan. Upacara-upacara itu disebut dengan "misteri" atau "sakramen" pada tahap-tahap awal gereja Kristen. Selama Zaman Kegelapan (Dark Age), upacara sakramen itu memberikan kuasa yang pada hakekatnya palsu. Itu sebabnya upacaraupacara seperti baptisan atau pengurapan orang sakit dianggap sebagai sesuatu yang "ajaib / magic", seperti halnya mereka memiliki kekuatan untuk mengampuni dosa atau untuk mengubah orang. Ide ini ditolak sejak masa Reformasi dan upacara-upacara ini kemudian dengan betulbetul dipertimbangkan sebagaimana halnya upacara yang mula-mula didirikan, yaitu, perintah ilahi (peraturan-peraturan) yang membantu kita dalam kehidupan rohani kita tanpa kekuatan di dalamnya. Pekan ini kita sedang mempelajari tiga dari upacara-upacara yang Yesus dirikan untuk GerejaNya. BAPTISAN • “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19) PERATURAN / PERINTAH / KETETAPAN KERENDAHAN HATI • “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;” (Yohanes 13:14) PERJAMUAN TUHAN • “Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"” (1 Korintus 11:23-25) Melambangkan apakah baptisan itu? Diselamkan kedalam air melambangkan mati terhadap kehidupan lama yang penuh dosa. Bangkit dari air melambangkan dilahirkan untuk hidup baru di dalam Kristus (Roma 6:4) Baptisan juga melambangkan perjanjian antara orang percaya dengan Allah; Allah membuatnya (pria dan wanita) menjadi bagian dari umat-Nya (Kisah Para Rasul 2:41) Adalah penting untuk memahami bahwa baptisan tidak mengubah orang. Ini adalah simbol yang kelihatan dari perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Itu sebabnya baptisan tidak dapat terjadi tanpa syarat-syarat berikut: ↗ Orang yang dibaptis haruslah diajar menurut ajaran-ajaran Yesus sebelum dibaptis (Matius 28:19-20) ↗ Harus ada pertobatan (Kisah Para Rasul 2:38) Para bayi tidak memenuhi persyaratan tersebut, karena mereka tidak dapat memahami arti dari doktrin atau pertobatan sejati. ”Sebagai seorang Kristen yang menerima upacara baptisan yang khidmat, tiga kuasa tertinggi di alam semesta yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus – memberikan persetujuan Mereka atas tindakannya, Mereka berjanji untuk mengerahkan kekuatan Mereka untuk kepentingannya saat ia berusaha untuk menghormati Tuhan. Ia dikuburkan serupa dengan kematian Kristus, dan dibangkitkan serupa dengan kebangkitan-Nya." “Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.” (Yohanes 13:4-5) Yesus menunggu untuk beberapa waktu untuk melihat apakah ada yang bersedia untuk mengambil peran sebagaihamba, sehingga Dia membuat diriNya sebagai hamba dan membasuh kaki muridmurid-Nya. Dia merendahkan diri-Nya untuk memberikan contoh kerendahan hati bagi kita. Yesus tidak hanya membasuh kaki mereka yang setia kepada-Nya, tetapi Dia juga membasuh kaki yang mengkhianati-Nya. Dia meminta kita untuk melakukan hal yang sama, untuk merendahkan diri kita sendiri dan untuk melayani dan mengampuni. “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.” (Yohanes 13:14) “Didalam diri manusia ada sebuah kecenderungan untuk meninggikan diri sendiri lebih tinggi dibanding saudaranya, bekerja untuk diri sendiri, untuk mencari tempat tertinggi; dan sering hasil ini dalam curiga atau dugaan jahat dan roh kepahitan. Peraturan terdahulu tentang Perjamuan Tuhan adalah untuk menjelaskan kesalahpahaman ini, untuk membawa manusia keluar dari keegoisannya, turun dari keadaan meninggikan diri, kepada kerendahan hati yang akan menuntunnya untuk melayani saudaranya. Perintah membasuh kaki merupakan ilustrasi yang setengah memaksa tentang pentingnya kerendahan hati yang sejati. Sementara para murid bersaing dan berdebat untuk tempat tertinggi, dalam kerajaan yang dijanjikan, Kristus mempersiapkan diriNya, dan melakukan pekerjaan seorang hamba dengan membasuh kaki mereka yang menyebutNya Tuhan. [...] Setelah membasuh kaki para murid, Ia [Yesus] berkata, " Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu " ... Disini Kristus sedang melembagakan suatu pelayanan keagamaan. Dengan tindakan Tuhan kita, upacara hina atau memalukan ini dibuat menjadi suatu peraturan yang ditahbiskan. Peraturan upacara itu harus dipatuhi oleh para murid, supaya mereka boleh selamanya menyimpan dalam pikiran mereka pelajaran tentang kerendahan hati dan pelayananNya.” E.G.W. (Our Father cares, March 25) Pada perjamuan terakhir Yesus makan bersama murid-muridNya memiliki tiga makna: masa lalu, sekarang dan masa depan. SEKARANG MASA LALU “Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku."” (Matius 26:18) “Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.“ Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”(Matius 26:26-28) MASA DEPAN “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."” (Matius 26:29) Paskah yang Yesus lakukan memperingati keluarnya bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Pada malam itu, berkat darah anak domba itu telah menyelamatkan bangsa Israel dari kematian. Berkat daging anak domba, memberi mereka makanan dan kekuatan untuk memulai perjalanan panjang untuk melarikan diri melalui padang gurun. Dengan cara yang sama, Anak Domba memberi kita daging-Nya dan darah-Nya untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal. Dia juga memberikan kita kekuatan untuk menjalani kehidupan baru, melepaskan diri dari dosa kepada hidup yang kudus. “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” (1 Korintus 11:26) Ketika kita mengambil bagian didalam lambang tubuh dan darah Yesus, keduanya mengingatkan kita atas apa yang Ia telah dan lakukan bagi kita dan menyatakan kedatanganNya. Dia berjanji bahwa Dia tidak akan minum anggur lagi sampai hari Dia akan meminumnya bersama umat tebusan ketika kita akan bersama-sama di Surga. YESUS MENGUNDANG ANDA DALAM PERJAMUANNYA… TERIMALAH UNDANGANNYA HARI INI