19 PENDEKATAN LAPANG Lokasi dan Waktu

advertisement
19
PENDEKATAN LAPANG
Lokasi dan Waktu Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu,
Desa Dukuhrejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi
Kalimantan Selatan. Alasan dipilihnya lokasi tersebut adalah berdasarkan data
yang diperoleh sebagian besar masyarakat pada lokasi ini menggantungkan
hidupnya pada sektor pertambangan dan penebangan kayu hutan. Sebelum
menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan studi penjajagan berupa
observasi lapang dan melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang
bisa memberikan informasi mengenai lokasi ini. Studi lapangan dilaksanakan
pada bulan Maret-April 2012.
Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan
data sekunder. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner
yang berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik rumah
tangga, struktur nafkah rumah tangga, strategi nafkah rumah tangga, kalender
musim nafkah, lahan pertanian, biaya produksi, ancaman dan dorongan
keberlanjutan nafkah.
Data primer didapat melalui penelitian langsung dengan menggunakan
kuesioner dan wawancara mendalam, sementara data sekunder berupa data
monografi desa, peta lokasi penelitian, peta desa, peta administrasi Tanah Bumbu,
peta kawasan hutan Tanah Bumbu, dan luas hutan Tanah Bumbu didapat dari
kantor Desa Dukuhrejo, kantor Bappeda, PT Arutmin Indonesia Site Batulicin,
dan kantor Dinas Kehutanan Tanah Bumbu.
Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, observasi
dan dokumentasi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan didukung oleh beberapa data kualitatif untuk
mendukung penelitian yang dilakukan. Pendekatan kuantitatif yang digunakan
adalah penelitian survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(Singarimbun dan Efendi 2008).
20
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah rumah tangga yang tinggal menetap di
Desa Dukuhrejo, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi
Kalimantan Selatan, yang berjumlah 316 rumah tangga. Populasi sasaran dalam
penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang bekerja sebagai petani, penebang
kayu hutan, dan penambang batubara. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
kepala rumah tangga yang bekerja sebagai petani, penebang kayu hutan, dan
penambang batubara. Responden merupakan orang-orang yang memberikan
informasi mengenai dirinya sendiri (Wahyuni dan Muldjono 2009). Pemilihan
responden dilakukan dengan metode pengambilan sampel gugus bertahap dan
secara purposive (sengaja) yaitu dengan memilih secara sengaja 40 kepala rumah
tangga yang bekerja sebagai petani, penebang kayu hutan, dan penambang
batubara. Kedua metode tersebut dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Data tentang rumah tangga berdasarkan jenis pekerjaan sebagai
penebang kayu hutan dan penambang batubara tidak tersedia di kantor
desa. Klasifikasi jumlah data rumah tangga berdasarkan jenis pekerjaan
diperoleh melalui diskusi dengan pamong Desa Dukuhrejo, sehingga
diperoleh 16 rumah tangga yang tidak bekerja sebagai petani, penebang
kayu hutan, dan penambang batubara dari 316 rumah tangga. 300
rumah tangga sisanya diasumsikan sebagai rumah tangga yang bekerja
sebagai petani, penebang kayu hutan, dan penambang batubara.
2. Di desa terdapat sebanyak 300 rumah tangga yang bekerja sebagai
petani, penebang kayu hutan, dan penambang batubara dipilih sebagai
kerangka sampling penelitian. Unit analisis diambil berdasarkan sub RT
yang mayoritas bekerja sebagai petani, penebang kayu hutan, dan
penambang batubara pada 13 RT. Untuk jenis pekerjaan sebagai petani
ada pada RT 1 dan 9. Sedangkan untuk jenis pekerjaan sebagai
penebang kayu hutan ada pada RT 2, 3, 4, 5, 7, 11, dan 13 serta untuk
jenis pekerjaan sebagai penambang batubara ada pada RT 6, 8, 10, dan
12.
3. Responden yang dipilih sebagai sampel sebanyak 40 orang ditetapkan
berdasarkan keberadaan responden dirumah untuk responden penebang
21
kayu hutan dan penambang batubara, dikarenakan pada responden ini
sulit untuk ditemui jika sedang bekerja. Sedangkan untuk responden
petani ditetapkan berdasarkan keberadaan responden di lokasi lahan
usaha taninya.
Selain dari responden, informasi juga diperoleh dari kepala desa, bappeda,
tokoh masyarakat (ketua LPM, ketua kepemudaan), pengurus YGU (Yayasan
Gada Ulin), PT Arutmin Indonesia Site Batulicin, Dinas Kehutanan Tanah
Bumbu, dan masyarakat Dukuhrejo. Metode secara sengaja dalam pemilihan
responden dipilih dikarenakan data monografi jenis pekerjaan penebang kayu
hutan dan penambang batubara di Desa Dukuhrejo tidak tersedia.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini secara kuantitatif diolah dengan
merekapitulasi kuesioner responden dan ditabulasi silang, yang kemudian
dianalisis untuk mendapatkan sebaran berbagai variabel dan hubungannya untuk
menjelaskan sumber nafkah, srtuktur nafkah, strategi nafkah, luas tanah yang
dikuasai, luas tanah produktif, luas tanah tidak produktif, pendapatan rumah
tangga, dan keberlanjutan nafkah rumah tangga.
Data kualitatif dari wawancara mendalam dan observasi disajikan secara
deskriptif untuk mendukung dan memperkuat analisis data kuantitatif. Gabungan
dari data kuantitatif dan kualitatif diolah dan dianalisis yang disajikan dalam
bentuk tabel, teks naratif, dan gambar. Kemudian ditarik kesimpulan dari semua
data yang telah diolah dan dipaparkan melalui penjelasan ilmiah.
Download