PERAWATAN DENTURE PADA PASIEN DEMENSIA SUHENDRA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2012 ABSTRAK Gigi tiruan lepasan (denture) adalah suatu gigi tiruan lepasan sebagai pengganti gigi asli yang telah hilang atau dicabut, dimana penggantian gigi ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perubahan degeneratif yang timbul sebagai akibat hilangnya gigi yang berfungsi untuk mengembalikan fungsi kunyah dan estetik (Haryanto, dkk. 1991). Gigi tiruan lepasan dibagi menjadi dua yakni gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) dan gigi tiruan penuh lepasan (removable full denture). Dimana gigi tiruan sebagian lepasan dilakukan perawatan untuk penggantian satu atau lebih gigi asli yang hilang (sebagian gigi) pada rahang atas dan atau rahang bawah, sedangkan pada gigi tiruan penuh lepasan dilakukan perawatan untuk penggantian semua gigi yang hilang pada arahang atas dan rahang bawah. Demensia adalah merupakan hilangnya fungsi kognitif secara multi dimensional dan terus menerus yang disebabkan oleh kerusakan organik system syaraf pusat, dan tidak disertai oleh penurunan kesadaran akut. Daya ingatan, pemikiran, tingkah laku dan emosi terjejas bila mengalami demensia. Gambaran klinis yang muncul antara lain gangguan memori, afasia, apraksia, agnosia (Harsono, 2007; Emirza 2009). Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat mempengaruhi aktifitas sehari-hari, dimana demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu (disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive), demensia bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. (Gunadi, dkk. 1995; Harvey, dkk. 2003; Emirza, 2009). Pada seorang penderita demensia dengan gejala kehilangan ingatan secara tiba-tiba hingga gejala seperti terkena penyakit parkinson, biasanya akan ditemui banyak masalah yang terjadi berhubungan dengan pemakaian gigi tiruan lepasan. Penderita demensia ini mengalami proses subkortikal berupa penyakit parkinson, retensi gigi tiruan sebagian lepasan akan berkurangm hal ini dapat diatasi dengan cara pembuatan kedap perifir yang cukup dan tepi gigi tiruan dibuat lebih lebar, selain itu dimensi vertical penderita dibiarkan rendah karena penetapan dimensi vertikal denture penderita demensia akan susah dilakukan karena penderita mengalami tremor dan hipertonisitas otot pengunyahan (Adinatha, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui bagaimana cara mengatasi masalah dan pemahaman perawatan pemakaian gigi tiruan lepasan pada penderita demensia. Dan manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi acuan dan inspirasi bagi praktisi di bidang kedokteran gigi dalam penanganan dan solusi dari masalah-masalah yang timbul pada seorang pemakai removable denture pada penderita demensia. Kata kunci : Denture, demensia, perawatan.