Pengaruh Jenis Minyak Nabati - Jurnal Universitas Padjadjaran

advertisement
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
EFEKTIVITAS JUS BONGGOL BUAH NANAS TERHADAP DAYA HAMBAT DAN
PENURUNAN JUMLAH BAKTERI TOTAL
PADA MILK CAN
EFFECTIVENESS OF PINEAPPLE HUMP JUICE TO POTENTIAL INHIBITION
AND REDUCTION OF TOTAL BACTERIA
IN MILK CAN
Fikri Muhammad Audy*, Eulis Tanti Marlina, Yuli Astuti Hidayati.
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung – Sumedang KM 21 Sumedang 45363
*Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016
**Staff Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
email : [email protected]
ABSTRAK
Bonggol buah nanas dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan alami karena memiliki senyawa antibakteri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desinfektan bonggol buah nanas terhadap daya hambat
dan penurunan jumlah bakteri total pada milk can. Penelitian ini dilaksanakan selama Bulan November 2015 yang
bertempat di Kandang Ternak Perah Fakultas Peternakan Univesitas Padjadjaran dan Laboratorium Mikrobiologi
dan Penanganan Limbah Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan secara
eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap / RAL yang terdiri dari tiga perlakuan, yaitu P1 =
air bersih, P2 = bonggol nanas 100%, P3 = detergen 20%. Peubah yang diamati adalah daya hambat dan penurunan
jumlah bakteri total pada milk can. Bonggol buah nanas mampu menghambat bakteri pada milk can dengan rataan
zona hambat sebesar 4,11 mm dan untuk penurunan jumlah bakteri dengan rataan persentase sebesar 55,43% pada
milk can.
Kata kunci: bonggol nanas, desinfektan alami, daya hambat, penurunan jumlah bakteri
ABSTRACT
Pineapple hump can be used as a natural disinfectant because it has antibacterial compounds. The purpose
of this study was to determine the effect of disinfectant pineapple hump for inhibition and reduction in the total
number of bacteria in milk can. The research was conducted on November 2015 for a month which was Caged of
Dairy Cattle Animal Husbandry, Padjadjaran University and Microbiology Laboratory and Waste Management
Faculty of Animal Husbandry, Padjadjaran University. This study conducted in experimental method Completely
Randomized Desaing which consisting of three treatment, namely P1= Fresh Water, P2 = Pineapple Hump 100%,
and P3 = Detergent 20%. Variables measured was inhibition and reduction in the total number of bacteria in milk
can. Pineapple hump is able to inhibit bacteria in milk can with the average inhibition zone of 4.11 mm and
reduction in the total number of bacteria with the average percentage 55.43 in the milk can.
Keywords : pineapple hump, natural disinfectant, inhibition, reduction number of bacteria, milk can.
PENDAHULUAN
Milk can merupakan alat untuk menampung dan menyimpan sementara susu hasil
pemerahan, untuk segera dikirim ke Koperasi / MCC (Milk Collecting Center) maupun ke
Industri Pengolahan Susu yang jarak dan waktu tempuhnya tidak lebih 2 jam dari 24 proses
pemerahan (Chairul Rachman, 2008). Penggunaan milk can bertujuan untuk melindungi susu
agar tidak terkontaminasi oleh mikroba atau benda asing lainnya seperti debu, kotoran, dan lainlainnya yang bersifat patogen. Rusaknya susu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah
satunya disebabkan karena milk can dalam kondisi yang kurang bersih. Hal ini terjadi karena
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
1
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
masih ada sisa-sisa susu yang menempel pada dinding milk can. Dengan demikian, pencucian
milk can harus selalu dilakukan dengan benar, untuk mencegah terjadinya kerusakan susu.
Pencucian milk can tidak cukup dengan air saja, namun harus menggunakan bahanbahan yang memiliki sifat sebagai desinfektan agar milk can menjadi bersih kembali dari sisasisa susu yang menempel pada milk can. Susu mengandung bermacam-macam unsur dan
sebagian besar terdiri dari zat makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri, oleh
karena itu pertumbuhan bakteri dalam susu sangat cepat (Buckle, 2009). Saat ini, pencucian
milk can banyak yang menggunakan bahan kimia sintetis. Bahan tersebut memiliki kelebihan
yaitu dapat mereduksi bakteri dengan cepat, tetapi penggunaan bahan kimia sintetis dapat
menyisakan residu yang sulit terurai. Zat ini menimbulkan buih dan selama proses aerasi buih
tersebut berada diatas permukaan dan biasanya relatif tetap dalam air (Sugiharto, 1987). Oleh
karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis tersebut.
Salah satunya adalah dengan menggunakan desinfektan alami yang memiliki bahan kimia yang
berasal dari alam, seperti bonggol nanas.
Bonggol nanas merupakan limbah dari pabrik pengolahan nanas yang kurang
termanfaatkan, atau yang bisa disebut dengan limbah nanas. Belum ada pemanfaatan lebih
lanjut dari bonggol nanas sehingga perlu adanya inovasi agar limbah tersebut dapat
dimanfaatkan agar bernilai ekonomis. Bonggol nanas memiliki kandungan bromelin yang
tinggi. Enzim ini merupakan salah satu enzim protease yang dapat menghidrolisis protein.
Protease adalah eszim yang berfungsi untuk menghidrolisis ikatan peptida dari senyawasenyawa protein dan diurai menjadi senyawa lain yang lebih sederhana atau asam amino. Selain
itu nanas juga memiliki kandungan polifenol, flavonoid, dan saponin sebagai antibakteri
(Agustina, 2009). Dalam menguji efektivitas suatu desinfektan, yang dapat dilakukan adalah
dengan mengukur wilayah pengukuran zona hambat yang dibentuk oleh bakteri dan penurunan
jumlah bakteri total.
Enzim bromelin merupakan salah satu enzim protease yang dapat menghidrolisis
protein. Kandungan enzim bromelin pada bonggol nanas merupakan yang tertinggi pada bagian
buah, sehingga bonggol nanas bermanfaat sebagai penghancur lemak (Agustina, 2009). Enzim
bromelin juga berguna untuk mengencerkan lendir, sehingga dapat membersihkan sisa susu
pada milk can yang memungkinkan membawa bakteri. Selain enzim bromelin, juga terdapat
senyawa flavonoid, saponin dan polifenol yang bersifat antibakteri.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “Efektivitas Bonggol Buah Nanas terhadap Daya Hambat dan Penurunan Jumlah
Bakteri Total pada Milk Can”.
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
2
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
BAHAN DAN METODE
1. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah aquades 2000ml, jus bonggol nanas 300ml, media Nutrien
Agar 28 gram, NaCl 0,9% 90ml, spirtus 100ml, lactose Broth 13 gram dan alat yang digunakan
adalah autoclave, batang pengaduk, bulb dan pipet ukur 10ml, blender, bunsen, cawan petri,
gelas ukur 250 ml, inkubator, jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm, kawat kasa, kertas label,
kertas saring, kompor, milk can, oven, swab, spons, tabung durham, tabung reaksi, tabung
erlenmeyer dengan ukuran 1000 ml, dan timbangan digital ketelitian 0.01 gram.
2. Persiapan Media Nutrien Agar
Nutrien agar ditimbang sebanyak 28 gram, kemudian disimpan dalam tabung Erlenmeyer,
lalu ditambahkan aquades hingga 1000 ml dalam tabung Erlenmeyer yang telah berisi Nutrien
Agar. Bahan dipanaskan diatas api kecil dan diaduk hingga homogen kemudian disterilisasi
dengan autoclave pada suhu 120˚C selama 15 menit dan media siap untuk digunakan.
3.
Persiapan Larutan Bonggol Nanas
Bonggol nanas dicuci sampai bersih dari kotoran yang menempel dan ditimbang setelah
ditiriskan kemudian dimasukan kedalam juicer, maka diperoleh jus bonggol nanas dengan
konsentrasi 100%.
4.
Perhitungan Total Bakteri Pada Milk Can
Menyiapkan tiga buah milk can yang telah digunakan dalam penyimpanan susu untuk
mengambil sampel, dengan perlakuan pencucian dengan air saja (P1), bonggol nanas (P2), dan
detergen (P3). Milk can yang belum diberikan perlakuan diambil sampel dengan mengusapkan
lidi kapas steril (swab). Hasil usapan lidi kapas dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
NaCl 0,9% 5ml.
Milk can yang telah digunakan dibersihkan dari sisa susu dengan menggunakan air bersih
dan digosok dengan spons dan isi penuh dengan air bersih selama 5 menit untuk memberi
kesempatan air meresap dengan susu yang masih menempel pada milk can. Setelah itu
keringkan milk can dibawah sinar matahari. Kemudian sampel diambil dengan mengusap milk
can dengan lidi kapas steril (swab) sebagai sampel P1. Kemudian usapan lidi kapas dimasukkan
ke dalam tabung reaksi yang berisi NaCl 0,9% 5ml.
Milk can yang berbeda disemprot dengan larutan bonggol nanas sebanyak 50ml kemudian
digosok menggunakan spons yang telah dipersiapkan, lalu didiamkan selama 5 menit agar
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
3
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
ekstrak bonggol nanas meresap. Bilas dengan air dan keringkan dibawah sinar matahari
langsung. Kemudian sampel diambil dengan mengusap milk can dengan lidi kapas steril (swab)
sebagai sampel P2. Kemudian usapan lidi kapas dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
NaCl 0,9% 5ml.
Dilakukan pencucian milk can yang berbeda dengan menggunakan detergen 20% dengan
cara menyemprotkan detergen pada milk can sebanyak 50ml dan menggosok dengan spons
yang telah disiapkan, lalu diamkan selama 5 menit agar detergen dapat meresap. Kemudian
bilas dengan air dan keringkan dibawah sinar matahari langsung. Kemudian sampel diambil
dengan mengusap milk can dengan lidi kapas steril (swab) sebagai sampel P3. Kemudian
usapan lidi kapas dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi NaCl 0,9% 5ml. Usapan lidi
kapas steril yang dimasukkan NaCl 0.9% pada tabung reaksi diinkubasi pada media Plate Count
Agar.
Semua cawan petri diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam (posisi cawan tidak dibalik).
Diamati adanya pertumbuhan mikroba, dihitung dan dinyatakan jumlah koloni per 100 cm2.
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
[
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜𝑏𝑎
100 𝑐𝑚²
]=[
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝑘𝑜𝑙𝑜𝑛𝑖
𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛
100
] x [𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑔𝑎𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑘𝑜𝑛𝑡𝑎𝑘 (𝑐𝑚²)]
Perhitungan jumlah mikroorganisme penurunan jumlah bakteri milk can dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑏𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑏𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑏𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑤𝑎𝑙
x 100%
Perlakuan tersebut dilakukan pengulangan setiap harinya sampai mendapatkan enam kali
pengulangan.
5.
Perhitungan Daya Hambat yang Dihasilkan Oleh Bakteri Permukaan Milk can
Untuk mengukur daya hambat bakteri terhadap suatu zat desinfektan dilakukan dengan
pengukuran zona hambat yang dihasilkan oleh bakteri. Terdapat metode pembuatan kultur
bakteri dan perhitungan zona hambat.
Lactose Broth ditimbang sebanyak 13 gram dan disimpan dalam tabung Erlenmeyer.
Aquades sebanyak 1000 ml dimasukkan dalam Erlenmeyer dengan perlahan dan
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
4
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
dihomogenkan di atas nyala api kecil. Setelah homogen, Erlenmeyer ditutup rapat dengan
penutup dan disterilisasikan dengan menggunakan autoclave dengan suhu 121oC 1 atm selama
15 menit.
Kultur bakteri dari media pertumbuhan bakteri yang berasal dari milk can kemudian
diinkubasi, dimasukkan dalam lactose broth dan dibiakkan selama 24 jam pada suhu 37oC.
Kultur bakteri sebanyak 1 ml dituangkan dalam cawan petri dan sebanyak ± 15 ml nutrien agar
ditambahkan ke dalamnya. Setelah nutrien agar membeku, buat sumur atau cakram dengan
menggunakan tabung durham berdiameter 5 mm. Sumur ditetesi larutan bonggol nanas dan
detergen 20% dalam cawan petri yang berbeda sebanyak 1 tetes dan ditutupi dengan kertas
saring steril berbentuk bulat. Semua cawan petri diinkubasi dengan suhu 37oC selama 24 jam.
Diameter zona bening dihitung yang terlihat di sekitar kertas saring dengan menggunakan
jangka sorong
6.
Analisis Statistika
Penelitian ini dilakukan secara esperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap /
RAL (Completely Randomized Design) yang terdiri dengan tiga perlakuan pencucian milk can,
yaitu P1 = menggunakan hanya dengan air bersih, P2 = menggunakan ekstrak bonggol nanas
100% dan P3 = menggunakan detergen (sunlight) 20%. Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak enam kali.
Data hasil pengamatan yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik
ragam, kemudian dilanjutkan pengujian Multiple Comparasion dengan menggunakan uji Tukey
untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Efektivitas Bonggol Nanas Sebagai Desinfektan Alami Terhadap Daya Hambat Milk can
Pengaruh perlakuan penggunaan air, jus buah nanans dan detergen terhadap daya hambat
pada milk can hasilnya tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengaruh Berbagai Perlakuan Terhadap Daya Hambat Bakteri Total pada Milkcan.
Perlakuan
Rataan Zona Hambat (mm)
Signifikasi
P1
0 ,000
a
P2
4,1100
b
P3
10,6667
c
Keterangan : huruf kecil yang berbeda ke arah vertikal pada kolom signifikasi menunjukan berbeda nyata.
P1 : Air bersih
P2 : Jus Bonggol Nanas
P3 : Detergen Konsentrasi 20%
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
5
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
Hasil pada Tabel 1, menunjukkan bahwa zona hambat dari ketiga perlakuan memiliki
perbedaan yang nyata. Terlihat ada perbedaan hasil di antara perlakuan air bersih (P1), bonggol
nanas (P2) dan detergen (P3). Zona hambat yang paling besar dibentuk oleh perlakuan detergen
(P3) yaitu 10,67 mm, lebih besar dibandingkan dengan zona hambat yang dibentuk bonggol
nanas (P2), yaitu 4,11 mm, sedangkan perlakuan penggunaan air tidak membentuk zona
hambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas menurut Pratiwi (2008) yang digunakan
untuk membunuh jasad renik adalah ukuran dan komposisi populasi jasad renik, konsentrasi zat
antimikroba, lama paparan, temperatur, dan lingkungan sekitar.
Sejalan juga dengan
pernyataan Manik dan Edward (1987), detergen memiliki kandungan triclosan dan triclocarban
yang berperan sebagai antimikroba, oleh karena itu memiliki daya hambat bakteri yang kuat.
Hasil penelitian menggambarkan zona hambat dari larutan bonggol nanas termasuk dalam
katagori lemah. Merujuk pada pernyataan Davis dan Stout (1971) yang menyatakan bahwa
apabila zona hambat yang terbentuk pada uji difusi agar berukuran kurang dari 5 mm, aktivitas
desinfektan dikategorikan lemah, sedangkan apabila zona hambat berukuran 5-10 mm
dikategorikan sedang, dan apabila berukuran 10-20 mm dikategorikan kuat. Semakin lebar
zona hambat semakin sensitif bakteri tersebut terhadap zat antibakteri yang diberikan (Bibiana
dan Hastowo, 1992).
Efektivitas Bonggol Nanas Sebagai Desinfektan Alami terhadap Penurunan Jumlah
Bakteri Total pada Milk Can
Hasil penelitian mengenai pengaruh air, bonggol nanas, dan detergen terhadap penurunan
jumlah bakteri total pada milk can tercantum pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh Berbagai Perlakuan terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Total pada
Milkcan
Perlakuan
Rataan Zona Hambat (mm)
P1
0 ,000
P2
4,1100
P3
10,6667
Signifikasi
a
b
c
Keterangan : huruf kecil yang berbeda ke arah vertikal pada kolom signifikasi menunjukan berbeda nyata.
P1 : Air bersih
P2 : Jus Bonggol Nanas
P3 : Detergen Konsentrasi 20%
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
6
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
Dari Tabel 2, menjunjukan penggunaan bonggol nanas dapat menurunkan jumlah bakteri
total pada milk can lebih baik dibandingan dengan penggunaan air saja, hal ini tercermin dari
jumlah penurunan bakteri total pada perlakuan bonggol nanas (55,43%) lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan menggunakan air (13,20%). Hal ini sejalan dengan hasil yang
diperoleh dari daya hambat yang dihasilkan oleh bonggol nanas terhadap bakteri total pada milk
can (Tabel 1).
Penggunaan detergen dalam menurunkan jumlah bakteri total pada milk can lebih baik dari
penggunaan bonggol nanas sebesar 66,69%. sejalan dengan pernyataan Harold (1998), deterjen
adalah surfaktan yang menurunkan tegangan permukaan air, yang memiliki sifat basa sehingga
lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak dan lemak. Deterjen juga mengandung enzim
untuk mendegradasi protein. Deterjen memiliki rantai molekul hidrofobik atau rantai molekul
yang tidak suka air dan komponen hidrofilik atau rantai molekul suka air. Hidrokarbon
hidrofobik yang ditolak oleh air, tapi ditarik oleh minyak dan lemak. Dengan kata lain berarti
bahwa salah satu ujung molekul akan tertarik ke air, sementara sisi lain mengikat minyak. Oleh
karena itu memungkinkan deterjen untuk menarik kotoran.
Perlu adanya penggunaan bahan desinfektan dalam upaya sanitasi peralatan. Seperti
yang dikatakan Soekarto (1990) sanitasi merupakan persyaratan yang bersifat mutlak dalam
industri pangan dikarenakan sanitasi akan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung
terhadap mutu pangan dan daya awet produk serta nama baik atau citra perusahaan. Sanitasi
juga menjadi salah satu tolak ukur teratas dalam menilai keberhasilan perusahaan yang
menangani produk pangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas bonggol buah nanas
terhadap daya hambat dan penurunan jumlah bakteri total pada milk can, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Bonggol buah nanas mampu menghambat bakteri total pada milk can sebesar 4,11 mm.
2. Bonggol buah nanas dapat menurunkan jumlah bakteri total pada milk can sebesar
55,43%.
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
7
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
Saran
Penggunaan bonggol nanas sebagai desinfektan alami masih diperlukan pengolahan khusus
agar meningkatkan efektivitasnya, karena kandungan antibakteri pada bonggol buah nanas akan
efektif jika ada perlakuan tertentu yang membuat kandungan antibakteri berada pada keadaan
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Putra, R. 2008. Perbandingan Efek Antibakteri Jus Nanas Pada Berbagai Konsentrasi
Terhadap Streptococcus mutans. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Agustina, L., 1990. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.
Bibiana W dan Sugyo Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali. Jakarta
Buckle, K.A. R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton. 2009. Ilmu Pangan. Jakatra. UI-Press.
Chairul Rachman, 2008. Petunjuk Teknis Penanganan dan Pengolahan Susu. Direktorat
Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta
Davis dan Stout. 1971. Disc Plate Method Of Microbiological Antibiotic Essay. Journal Of
Microbiology. Vol 22 No 4.
Endang Suerni1, 2013. Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus L.Merr.),
Salak (Salacca edulis Reinw.) dan Mangga Kweni (Mangifera odorata Griff.) terhadap
Daya Hambat Staphylococcus aureus. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Tadulako. Sulawesi Tengah.
Hart, Harold. 1998. Kimia Organik. Edisi Ke Enam. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Manik, J. M. dan Edward. 1987. Sifat-Sifat Deterjen dan Dampaknya terhadap Perairan.
Oseana.
Pratiwi, S. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Soekarto, E., 1985. Penilaian Organoleptik untuk Pangan dan Hasil Pertanian. Bhratara Karya
Aksara. Jakarta.
Sugiharto. 1987. Dasar-dasar pengelolaan air limbah. Universitas Indonesia. Jakarta
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
8
Pengaruh Jus Bonggol Buah Nanas …………………………………………………..… Fikri Muhammad Audy
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
: Fikri Muhammad Audy
NPM
: 200110110102
Judul Artikel
: Efektivitas Jus Bonggol Buah Nanas Terhadap Daya Hambat dan
Penurunan Jumlah Bakteri Total pada Milk can
Menyatakan bahwa artikel ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini
bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah
dipublikasikan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa tekanan dari pihak
manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan
dalam pernyatan ini.
Dibuat di Jatinangor, 14 Maret 2016
Mengetahui,
Pembimbing Utama,
Penulis,
Nama lengkap dan Tandatangan
Materei Rp 6000,-
(Dr. Eulis Tanti Marlina, S.Pt., M.P.)
(Fikri Muhammad Audy)
Pembimbing Anggota,
(Dr. Ir. Yuli Astuti Hidayati., M.P.)
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
9
Download