BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN A

advertisement
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. Kegiatan Mandiri
AZURA NOVITRI
1206103010065
Pendidikan Biologi
1.
Bidang yang Dipilih: Mengenalkan Sains untuk Anak-anak
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang. Pendidikan juga merupakan proses sepanjang hayat dan perwujudan
pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam
rangka pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial, serta sebagai makhluk Tuhan.
Salah satu bidang pendidikan adalah bidang ilmu pengetahuan alam atau
Sains merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam. Sains itu adalah suatu cara
atau metode untuk mengamati alam. Jadi penekanan dalam pembelajaran Sains
adalah
pengembangan
kreativitas
anak
dalam
mengelola
pemikirannya
menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain yang ada
dilingkungannya, sehingga memperoleh suatu gagasan (ide), pemahaman, serta
pola baru dalam berfikir memahami suatu objek yang diamati.
2.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Maksud dari kegiatan mengenalkan Sains untuk anak-anak bertujuan untuk
menumbuhkan wawasan dan pengetahuan mengenai hal-hal yang ada di sekitar
mereka yang berkaitan dengan Sains. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak PAUD
dan SD kelas 3-4 yang terletak di Meunasah Bak ‘U, Kecamatan Leupung,
Kabupaten Aceh Besar.
3.
Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan mengenalkan Sains untuk anak-anak yang dilaksanakan oleh Azura
Novitri dibantu oleh Lizayana. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 5 kali
13
pertemuan selama KKN yaitu pada tanggal 14, 17, 20, 21 dan 24 Agustus 2015
yang merupakan hari diadakannya sekolah Kreasi. Kegiatan belajar dilakukan di
Balai Desa untuk anak-anak Paud dan di sekitar hutan untuk anak-anak SD kelas 34 yang terletak di Meunasah Bak ‘U, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar.
Kegiatan belajar dilakukan pada peserta PAUD terdiri atas 9 orang dengan 6 lakilaki dan 3 perempuan. Sedangkan pada peserta SD sejumlah 8 orang dengan lakilaki 4 orang dan perempuan 4 orang. Peserta didik yang berasal dari PAUD awalnya
digali pengetahuannya mengenai hewan yang hidup di laut dan namanya melalui
media gambar. Lalu diperkenalkan mengenai nama dan ciri dari hewan-hewan
tersebut. Sedangkan untuk anak-anak SD kelas 3-4, digali terlebih dahulu
pengetahuan mereka mengenai ekosistem, lalu dijelaskan pengertiannya. Diberi
kesempatan untuk mengambil komponen ekosistem yang biotik dan abiotik, agar
mereka dapat membedakannya. Diberikan contoh dari ekosistem berupa hutan.
Digali pengetahuan mereka mengenai hutan, dijelaskan hal-hal yang berkaitan
dengan hutan.
4.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya
sekolah kreasi, hutan sebagai sarana tempat berlangsungnya proses belajar
mengajar, dukungan dari warga, pak Keuchik serta dukungan dari teman-teman
sekelompok. Sedangkan faktor penghambatnya adalah anak-anak terlalu suka
bermain, sehingga terkadang mengabaikan apa yang disampaikan karena sibuk
dengan apa yang sedang dimainkan.
14
Haris Munandar
1206103040055
FKIP/ Kimia
1. Bidang Kegiatan yang Dipilih : Mengadakan bimbingan belajar IPA berbasis
pendekatan eksperiment (sains) kepada peserta didik SD.
Bimbingan belajar merupakan salah upaya untuk meningkatkan kualitas
belajar peserta didik. Melalui bimbingan belajar diharapkan peserta didik
memperoleh pengajaran tambahan dalam upaya meningkatkan hasil belajar.
Anak-anak di desa Meunasah Bak’ U belum terlalu mengenal pembelajaran yang
berbasis eksperiment. Padahal dalam kurikulum 2013, pembelajaran di sekolah
dilakukan dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan permasalahan tersebut maka
dilakukan program bimbingan belajar yang berbasis pendekatan saintifik kepada
peserta didik yang ada di Gampong Meunasah Bak U.
Bimbingan belajar dilakukan dalam bentuk pengajaran secara langsung
dengan cara mendemonstrasikan percobaan-percobaan sederhana. Kemudian oleh
peserta didik menyimpulkan maksud atau makna yang terkandung dalam
percobaan tersebut. Bimbingan belajar juga dilakukan melalui penyelesaian soalsoal IPA yang berkaitan dengan hasil percobaan. Pada kegiatan ini evaluasi yang
dilakukan dalam 2 bentuk, yaitu evaluasi melalui umpan balik setelah kegiatan
berlangsung dan evaluai melalui penerapan konsep secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
a. Maksud
Maksud dari kegiatan ini yaitu memperkenalkan peserta didik kepada
pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta membantu dalam pengerjaan
soal-soal yang berkaitan dengan pelajaran IPA.
b. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dasar kepada
peserta didik tentang pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
15
c. Sasaran yang ingin dicapai
Sasaran dari kegiatan ini yaitu anak-anak sekolah dasar (SD) kelas 4-6 di
Gampong Meunasah Bak U, Kec. Leupung, Kab. Aceh Besar.
3. Waktu Pelaksanaan
Hari
: Minggu
Tanggal
: 16 & 23 Agustus 2015
Pukul
: 16.45 -18.00 WIB
4. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Bimbingan Belajar dengan pendekatan saintifik untuk anak-anak Gampong
Meunasah Bak U dilaksanakan oleh Haris Munandar dibantu oleh Malik Yakubi,
Suci Hatru ramadhani, Husnul Yaqin dan Muzakiruddin. Kegiatan tersebut
dilaksanakan sebanyak 2 kali selama pelaksanaan KKN yaitu pada Hari Minggu
tanggal 16 dan 23 Agustus 2015. Waktu pelaksanaan kegiatan ini bersamaan
dengan pelaksanaan program sekolah kreasi yang merupakan program kelompok.
Kegiatan ini dilaksanakan di pelataran balai desa Gampong Meunasah Bak U
selama lebih kurang satu setengah jam. Jumlah peserta pada hari pertama
sebanyak 15 orang dan pada hari kedua sebanyak 13 orang. Peserta terdiri atas
anak laki-laki dan perempuan yang duduk di bangku sekolah SD kelas 4, 5 dan 6.
Para peserta diajarkan melalui demontrasi secara langsung percobaan-percobaan
IPA sederhana oleh mahasiswa KKN.
Hasil yang dicapai setelah kegiatan tersebut, umumnya 85% para peserta
mengerti terhadap konsep yang diajarkan. Hal tersebut teramati ketika mereka
berhasil menyimpulkan konsep yang terdapat dibalik eksperiment yang dilakukan.
Para peserta juga terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Mereka juga
berhasil menerapkan konsep yang telah diajarkan secara nyata. Contohnya, pada
pertemuan kedua para peserta diajarkan tentang konsep 3R (Reduce, Reuse dan
Recycle) melalui pengolahan barang bekas menjadi miniatur mobil-mobilan dan
bunga plastik. Setelah kegiatan selesai mereka diminta untuk menerapkan konsep
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hasil yang diperoleh adalah mereka
berhasil menerapkan konsep tersebut pada penggunaan kardus bekas menjadi vas
16
bunga dan bingkai foto. Selanjutnya, diharapkan kepada orang tua peserta didik
dan guru untuk memfasilitasi lebih lanjut kegiatan bimbingan belajar ini baik di
rumah maupun di sekolah. Tindak lanjut sangat diperlukan karena pembelajaran
seperti ini mampu mendorong anak-anak untuk berkreasi dan tentunya
mendekatkan mereka kepada tuntutan kurikulum 2013.
5. Faktor Pendukung dan penghambat
a. Faktor pendukung
Keberhasilan pelaksanaan program Bimbingan Belajar dengan pendekatan
saintifik untuk anak-anak Gampong Meunasah Bak U didukung oleh faktorfaktor, yaitu :
1) Fasilitas belajar tersedia, seperti : Ruangan dan papan tulis.
2) Dukungan dari rekan mahasiswa KKN yang membantu terlaksananya
program.
3) Pembelajaran yang berbasis bermain dan berkreasi membuat anak-anak
tidak cepat bosan.
4) Adanya dukungan dari masyarakat gampong dan orang tua peserta,
sehingga kegiatan tersebut terlaksana aman dan nyaman.
5) Adanya keterlibatan secara langsung orang tua peserta.
b. Faktor penghambat
Beberapa faktor penghambat kegiatan tersebut, yaitu :
1) Sulitnya memperoleh bahan belajar.
2) Komunikasi yang kurang lancar karena materi yang disampaikan dalam
bahasa Indonesia. Sehingga peserta tidak mengerti secara utuh apa yang
disampaikan.
17
HUSNUL YAQIN
1206103040059
Pendidikan Kimia
1. Bidang kegiatan yang dipilih: Pengajaran dasar ilmu kimia dan menampilkan
peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari melalui mini eksperimen untuk
siswa SD
Ilmu kimia merupakan salah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang
sangat kompleks. Pembahasannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Baik
dari benda hidup maupun benda mati. Aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan
sangatlah banyak dan beragam. Mulai dari proses pembuatan, pemakaian, hingga
cara kerja suatu hal. Namun, meskipun kompleks ilmu kimia dapat dipelajari dari
hal-hal sederhana dalam kehidupan. Biasanya, ilmu kimia dapat dipelajari melalui
mini eksperimen. Mini eksperimen berisi suatu kegiatan yang menampilkan suatu
proses yang melibatkan mekanisme kimiawi. Pembuatan lampu lava sederhana
adalah salah satu contoh aplikasi proses kimiawi dalam kehidupan.
2.
Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Ilmu kimia adalah ilmu yang aplikasinya meliputi seluruh aspek kehidupan.
Pengajaran dasar ilmu kimia kepada anak-anak akan sangat membantu mereka
dalam mendapatkan ilmu pengetahuan baru seputar kehidupan sehari-harinya.
Pengetahuan tentang dasar ilmu kimia akan meningkatkan kreativitas siswa untuk
menciptakan inovasi-inovasi baru yang melibatkan proses kimiawi. Kesederhanaan
aplikasi dasar ilmu kimia akan sangat membantu anak-anak untuk memahami ilmu
kimia. Sedangkan keunikan proses dan cara kerjanya dapat meningkatkan rasa ingin
tahu dan semangat anak-anak untuk mempelajari ilmu kimia. Pada akhirnya,
dengan kesederhanaan dan keunikan tersebut diharapkan dapat membuat anak-anak
menyukai ilmu kimia, mempelajarinya, dan menjadikannya ilmu favorit mereka.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini telah dilakukan pada hari ke-9 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Hari Senin, 10 Agustus 2015 di Balai Desa Meunasah Bak U. Kegiatan ini
dimasukkan kedalam program sekolah kreasi. Kegiatan ini diikuti oleh hampir
seluruh anak-anak SD kelas 4 s/d 6 yang bertempat tinggal di Desa Meunasah Bak
18
U. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini terlihat sangat antusias dan bersemangat
menyimak setiap penjelasan yang dipaparkan. Kegiatan ini sukses terlaksana
terlihat dari banyaknya anak-anak yang bisa menjelaskan proses kimiawi yang
terjadi dalam mini eksperimen pembuatan lampu lava sederhana yang telah
dilakukan.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi:
a. Dukungan dalam pelaksanaan program dari masyarakat desa terutama
orangtua yang memiliki anak usia SD
b. Tingginya antusiasme dari peserta didik dalam mengikuti program
c. Tersedianya alat dan bahan yang digunakan dalam mini eksperimen
d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program
Meskipun terlaksana dengan sukses, pelaksanaan kegiatan ini juga mengalami
hambatan. Faktor yang menghambat terlaksanannya program ini adalah alokasi
waktu yang terlalu sedikit dan tempat yang pelaksanaan yang terlalu terbuka.
Padahal mini eksperimen ini membutuhkan ruangan tertutup sehingga dapat diatur
pencahayaannya.
19
ISNANDAR
1206103010026
Pendidikan Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pembelajaran Keterampilan Biologi Di
Sekolah Kreasi
Pembelajaran keterampilan Biologi disekolah kreasi merupakan suatu kegiatan
yang sangat berguna bagi anak-anak yang berada di gampong Meunasah Bak’u.
Kegiatan ini mengaitkan suatu keterampilan dengan ilmu Biologi. Pada
pembelajaran ini bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam yang ada di
Kecamatan Leupung.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Pada pembelajaran keterampilan ini tentunya anak-anak gampong Meunasah
Bak’u dapat membuat suatu hasil karya. Kemudian anak-anak juga dapat belajar
tentang ilmu Biologi yang bahannya sendiri berasal dari laut seperti: Batu karang,
pasir laut, dan kerang laut.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini dilakukan pada hari minggu dan senin 16-17 Agustus 2015
dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM. Kesimpulan bahwa program yang kami
laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya anak-anak
tetap belajar dari ilmu-ilmu yang telah diberikan disekolah kreasi ini.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi:
a. Dukungan dari warga setempat
b. Antusiasme yang tinggi dari anak-anak dalam mengikuti program
c. Adanya media yang dapat membantu anak-anak dalam program
d. Dukungan dari teman-teman KKN dalam membantu terlaksananya
program
Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya
adalah minimnya pengetahuan anak-anak tentang hal ini.
20
LIZAYANA
1206103010007
Pendidikan Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Bimbingan Belajar di bidang IPA
Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
dari diri seorang pelajar bahkan masyarakat yang ingin memperdalam ilmu
pengetahuan. Terlebih melihat perkembangan zaman yang semakin menuntut anakanak bangsa untuk terus berbenah diri menjadi lebih baik dalam segala aspek.
Dalam hal ini dibutuhkan belajar tambahan diluar sekolah yag diharapkan nantinya
dapat membantu proses belajar siswa diluar sekolah. Melihat kondisi meunasah bak
U yang belum pernah disentuh dengan yang namanya bimbingan belajar khususnya
bidang IPA, maka kegiatan bimbingan belajar ini sangat perlu dilakukan. Kegiatan
“bimbingan belajar untuk siswa SMP” dilakukan sesuai dengan bidang ilmu
pengetahuan alam yang spesifiknya berhubungan dengan ilmu biologi
2.
Maksud, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
Maksud diadakannya kegiatan bimbingan belajar untuk siswa SMP adalah
untuk membagi ilmu dan semangat belajar siswa khususnya siswa SMP yang ada
di desa Meunasah Bak U. Penyuluhan ini ditujukan untuk siswa SMP sederajat yang
ada di gampoeng Meunasah Bak U, dengan tujuan agar mereka dapat mengisi
waktu kosong sepulang sekolah dengan belajar.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Pengadaan Bimbingan belajar yang sasarannya merupakan siswa smp
sederajat ini dilakukan di balai desa pada tanggal 20, dan 24 agustus 2015 yang
dilakukan mulai dari jam 16.30 sampai dengan jam 18.00. Hal ini dilakukan karena
belum pernah adanya bimbingan belajar untuk anak-anak di meunasah Bak U. Hasil
yang dicapai dari bimbingan belajar untuk siswa SMP adalah mereka bertambah
wawasan dan semangat dalam belajar serta membantu mereka mengerjakan
pekerjaan sekolah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam yang berkaitan
dengan biologi. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah adanya lembaga
bimbingan belajar ataupun pihak terkait ynag dapat memfasilitasi terbentuknya
sebuah lembaga belajar di Meunasah Bak U
21
4.
Faktor pendukung dan penghambat
Kegiatan penyuluhan ini sangat di dukung oleh perangkat desa mengingat
belum pernah ada kegiatan bimbingan belajar khusus untuk siswa smp di gampong
ini. Ditambah lagi oleh semangat dan antusias siswa-siswa smp untuk belajar dan
mengetahui ilmu biologi sangatlah tinggi. Tidak memerlukan banyak biaya dan
dibantu oleh rekan-rekan KKN yang lain juga menjadi salah satu faktor pendukung
terlaksananya program ini. Namun kegiatan ini sedikit terhambat karena kurangnya
siswa yang duduk di bangku smp, hanya beberapa orang saja yang masih duduk di
bangku smp, selebihnya kebanyakan masih mengecap bangku sekolah dasar.
22
LUTHFI AZMI
1206103010079
Pendidikan Biologi
1. Bidang kegiatan yang dipilih: Mengajarkan Teknik pembuatan herbarium
sebagai media pembelajaran siswa
Herbarium merupakan teknik pengawetan pada tumbuhan yang di bentuk
sedemikian rupa sehingga terlihat seperti gambar. fungsi herbarium ada banyak
salah satunya sebagai media pembelajaran, Untuk membuat herbarium
membutuhkan waktu yang lama minimal 2 minggu untuk membuat tumbuhan
tersebut kering cara pembuatanya tidak terlalu rumit namun harus sesusai ddengan
prosedur agar tumbuhan yang di awetkan tersebut tidak berjamur. Biasanya
herbarium ini dilakukan pada tumbuhan-tumbuhan yang langka karena bisa untuk
inventarisasi laboratorium.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Saat ini perkembangan zaman semakin tinggi, salah satunya dalam hal
pendidikan dan kreativitas siswa untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. namun
untuk menciptakan sebuah inovasi-inovasi baru biasanya membutuhkan biaya yang
besar. tetapi hal tersebut bisa dapat kita ubah dengan daya kreatifitas. Salah satu
kreatifitas yang bernilai pengetahuan untuk dapat dipelajari adalah herbarium yang
sangat cocok untuk bahan pembelajaran mengenai morfologi tumbuhan dan juga
bisa digunakan untuk hiasan di ruang kelas. herbarium ini sangat tahan lama dam
cara pembuatanya sangat mudah.
Teknik pembuatan herbarium biasanya hanya di perkenalkan pada bangku
perkuliahan bidang biologi. namun karena pembuatanya tidak terlalu rumit dan
tidak berbahaya maka dari itu pembuatan herbarium ini diperkenalkan pada siswa
SMP (Sekolah Menengah Pertama). Dari tinjauan ketika kami mengajarkan siswasiswi ini mereka sangat antusias melihat langkah-langkah pembuatanya dan kami
juga menyediakan video teknik cara pembuatanya yang mempermudah mereka
untuk memahaminya. terbukti dengan waktu yang sangat singkat siswa-siswi yang
dibantu beberapa mahasiwa kkn yang telah dibagi beberapa kelompok dalam waktu
singkat dapat menyelesaikan beberapa tahapan awal
23
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini telah dilakukan pada hari ke-13 dan 14 pelaksanaan KKN PPM
bertepatan pada Jumat dan sabtu, 14-15 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswasiswi yang menjadi objek pengayaan pengetahuan mengenai teknik pembuatan
herbarium ini sangat antusias menyimak setiap penjelasan yang kami paparkan.
setelah dijelaskan oleh Mahasiswa KKN, kami lansung memberi kesempatan
kepada siswa-siswi untuk mengaplikasikan teori teknik pembuatan herbarium ini..
Kesimpulan bahwa program yang kami laksanakan mencapai hasil yang sangat
memuaskan dan kedepannya siswa-siswi telah mampu mempraktekan pembuatan
herbarium ini secara mandiri dirumah masing-masing atau pada jenjang pendidikan
selanjutnya.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi:
a. Dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan program
b. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi dalam mengikuti program
c. Tersedianya tumbuhan yang cocok untuk diawetkan disekitar sekolah
d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program
Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini adalah
alokasi waktu yang tersedia untuk melakukan demo pembuatan ini sangatlah
singkat sehingga membuat kami cukup kewalahan saat memberi pengayaan dan
aplikasi dan ada beberapa siswa yang tidak mengerti secara jelas tekniknya.
24
MIFTAHUL JANNAH
1208104010023
FMIPA/Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pelatihan Pembuatan Sabun Batang
Sabun batang merupakan salah satu bentuk aplikasi dari ilmu kimia dan
biologi yang diantara keduanya memiliki keterkaitan bidang ilmu yang sangat erat.
Cara kerja dari pembuatan sabun batang ini adalah dengan menggabungkan minyak
yang direaksikan dengan alkali maka akan terjadi suatu proses yang dikenal dengan
sebutan saponifikasi. Saponifikasi merupakan reaksi hidrolisis asam lemak karena
adanya alkali yang berupa NaOH atau KOH sebagai basa kuat.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Dewasa ini, adanya anggapan bahwa mata pelajaran biologi hanya teoritis dan
anggapan bahwa mata pelajaran biologi membosankan karena hanya menghafal
menyebabkan siswa/i enggan untuk memperdalam ilmu biologi sehingga kurang
diminati oleh sebahagian orang. Padahal, jika ditelaah lebih jauh ilmu biologi ini
sangat berperan penting dan sebagian dari teori yang di pelajari dapat di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Dari sisi lain, teknik pembelajaran yang teoritis
cenderung dominan diajarkan di bangku sekolah, padahal ilmu biologi akan sangat
mengasyikkan jika diimbangi dengan teknik, pembelajaran yang mengarah ke
praktek langsung dan lebih baik lagi jika teori yang sudah ada di aplikasikan lebih
lanjut.
Berdasarkan ulasan tersebut maka saya berinisiatif perlu mengadakan suatu
program seperti pelatihan khusus yang berlandaskan praktek guna meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan seseorang dari bidang ilmu yang telah dimilikinya
dibangku sekolah. Salah satunya ialah program pelatihan pembuatan sabun batang
kepada siswa/i SD/MIN kelas 5 dan 6 di Gampong Meunasah Bak U, Leupung,
Aceh Besar. Dengan sasaran yang masih terhitung muda, diharapkan kedepannya
siswa/i tersebut saat melangkah ke jenjang pendidikan SMP lebih tertarik dan
mencari tahu lebih dalam mengenai bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
25
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program pelatihan sabun batang ini telah dilakukan pada tanggal 24 Agustus
2015 hari Senin, di Sekolah Kreasi yang Mahasiswa/i KKN PPM bentuk. Saat
program ini dilakukan, Siswa/i SD/MIN sangat memperhatikan apa yang saya
praktekkan. Pertanyaan selalu beriringan setiap saya memperagakan langkah demi
langkah cara membuat sabun. Dengan banyaknya pertanyaan ini membuktikan
bahwa pelatihan pembuatan sabun ini sangat menarik perhatian mereka. Meskipun
saya hanya mendemokan saja, mereka tetap mengerti bahwa bahan-bahan yang
digunakan seperti NaOH tidak bisa disentuh sembarangan atau bahkan terhirup.
Dengan demikian yang saya dapat simpulkan adalah siswa/i tersebut telah
mengetahui proses pembuatan sabun batang yang biasa mereka temukan di rumah,
mengetahui teoritis dari pembuatan sabun batang, dan kedepannya saya harapkan
mereka belajar dengan sungguh-sungguh, menggali bidang Ilmu Pengetahuan Alam
di jenjang pendidikan selanjutnya sehingga mampu mengaplikasikan ilmu teoritis
yang mereka dapatkan di sekolahnya.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung keberhasilan pelatihan pembuatan sabun batang ini antara
lain:
a. Dukungan dari pihak Gampong dalam pengadaan Sekolah Kreasi
b. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program
c. Ruangan terbuka yang membuat suasana belajar mengasyikkan
d. Siswa/i yang antusias memperhatikan proses pembuatan sabun
Adapun faktor yang menghambat terlaksananya program ini adalah kurangnya
peralatan kompor untuk memanaskan minyak sehingga pemanasan dilakukan
dengan bantuan rekan KKN yang pulang ke tempat persinggahan kami untuk
memanaskan minyak tersebut. Selain itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama agar
proses saponifikasi berlangsung, sehingga seusai mendemokan sabun belum siap
dalam bentuk batang.
26
MUHAMMAD KHALIL
1206103010038
Pendidikan Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Budidaya tanaman dengan mencangkok
Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan untuk
memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat
menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi. Mencangkok
dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada
cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian
dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh.
Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus dihilangkan
agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka akar tidak
akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan kambium tersebut bersih, maka hasil
fotosintesis akan terkumpul di tempat cambium yang telah dibersihkan dan
pertumbuhan akar dapat terangsang dengan baik.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Pada masa sekarang ini, manusia dituntut untuk menghasilkan produk-produk
yang bermanfaat yang dihasilkan dalam waktu singkat dan dengan modal yang
tidak banyak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk
tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih cepat, unggul,
dan tidak memakan banyak biaya adalah dengan mencangkok.
Teknik mencangkok dalam jenjang pendidikan telah diperkenalkan sejak
tingkat SD (Sekolah Dasar) dan berlanjut ke arah bagaimana aplikasi dari
mencangkok yang diajarkan pada mata pelajaran IPA di jenjang SMP (Sekolah
Menengah Pertama). Namun dari tinjauan lapangan yang terlebih dahulu kami
lakukan, kebanyakan siswa-siswi SMP yang bersekolah di SMP 1 Leupung hanya
memahami konsep teoritis mengenai teknik mencangkok, namun dari segi aplikasi
sangat kurang atau bahkan ada yang tidak pernah mempraktikkannya. Oleh karena
itu saya berinisiatif untuk memprogramkan hal ini sehingga siswa-siswi mampu
membudidayakan tanaman secara mandiri dengan memanfaatkan teknik
mencangkok.
27
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini telah dilakukan pada hari ke-13 dan 14 pelaksanaan KKN PPM
bertepatan pada Jumat dan sabtu, 14-15 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswasiswi yang menjadi objek pengayaan pengetahuan mengenai teknik mencangkok
ini sangat serius menyimak setiap penjelasan yang kami paparkan. Pada saat kami
mengajak siswa-siswi ke lapangan untuk mempraktikkan secara langsung teknik
mencangkok yang benar, mereka sangat antusias. Kesimpulan bahwa program yang
kami laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya siswasiswi secara mandiri telah mampu membudidayakan tanaman tertentu dengan
memanfaatkan teknik mencangkok untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
baik dari segi pengetahuan maupun ekonomi.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi:
a. Dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan program
b. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi dalam mengikuti program
c. Tersedianya tumbuhan yang cocok untuk dicangkok disekitar sekolah
d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program
Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya
adalah minimnya pengetahuan siswa-siswi mengenai teknik mencangkok untuk
membudidayakan tanaman. Selain itu, alokasi waktu yang singkat membuat kami
cukup kewalahan saat memberi pengayaan dan aplikasi cara mencangkok dalam
pelaksaan program ini.
28
MUZAKIRUDDIN
1206103010048
Pendidikan Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pelatihan pembuatan awetan serangga
(Insektarium) sebagai alat peraga pembelajaran
Insektarium adalah sebuah museum serangga yang memperlihatkan
bermacam-macam anthropoda seperti: laba-laba, kumbang, kecoa, semut, lebah,
kaki seribu, kelabang, jangkrik, belalang, belalang sembah, kalajengking, dan
serangga jenis lainnya .
Insektarium dilakukan dengan beberapa tahapan, yang pertama mengangkap
serangga yang akan di buat insektarium, selanjutnya bius serangga dengan cara
memasukkan kedalam kantong plastik yang sudah di beri kloroform, atau
pembiusan serangga bisa dilakukan dengan cara menekan bagian thorak pada
serangga tersebuat. Selanjutnya serangga yang sudah mati di masukkan kedalam
amplop atau toples dengan hati-hati agar sayapnya tidak rusak dan di masukkan
kedalam oven, jika tidak memiliki oven, bisa diletakkan di bawah lampu selama 2
minggu dan jauhi dari serangga pengurai lainnya. Kemudian injek pada bagian
belakang serangga dengan formalin 5%. Sebelum mengering tusuk pada bagian
dada dengan pentul dan tancapkan di styrofoam atau busa. Setelah kering serangga
di masukkan kedalam kotak insektarium dan di beri lebel.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Pada masa sekarang ini, labilnya ekosistem hewan membuat keanekaragaman
hayatinya menurun, hal ini menyebabkan punahnya salah satu spesies sehingga
generasi kita selanjutnya tidak dapat melihat spesies yang telah punah. Salah satu
cara yang dapat dilakukan agar dapat di lihat di masa yang akan datang yaitu dengan
cara mengawetkan salah satu spesies hewan tersebut.
Teknik insektarium ini di perkenalkan di jenjang sekolah tingkat SMA (sekolah
menengah akhir). Oleh karena itu saya berinisiatif untuk memprogramkan hal ini
kepada siswa siswi SMP (sekolah menengah pertama) secara garis besar saja, dan
praktik yang di awasi langsung oleh teman-teman yang menunjang program ini,
sehingga siswa-siswi mampu mengawetkan secara mandiri teknik insektarium.
29
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini telah dilakukan pada hari ke-20 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Jumat, 21 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswa-siswi yang menjadi objek
pengayaan pengetahuan mengenai teknik insektarium ini sangat serius menyimak
setiap penjelasan yang kami paparkan. Kesimpulan bahwa program yang kami
laksanakan mencapai hasil yang sangat memuaskan dan kedepannya siswa-siswi
secara mandiri telah mampu membuat insektarium untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat baik dari segi pengetahuan maupun ekonomi.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi:
a. Dukungan dari pihak sekolah dalam pelaksanaan program
b. Antusiasme yang tinggi dari siswa-siswi dalam mengikuti program
c. Tersedianya serangga yang ada disekitar sekolah.
d. Dukungan dari rekan KKN dalam membantu terlaksananya program
Sedangkan faktor yang menghambat terlaksanannya program ini diantaranya
adalah minimnya pengetahuan siswa-siswi mengenai insektarium. Selain itu,
alokasi waktu yang singkat membuat kami cukup kewalahan saat memberi
pengayaan dan aplikasi cara membuat insektarium dalam pelaksaan program ini.
30
NAMIRA HAMIM
1208104010024
MIPA/Biologi
1.
Bidang Kegiatan Yang Dipilih: Pengenalan Nama Tumbuhan
Pengenalan nama tumbuhan adalah salah satu media penting untuk
mengajarkan anak-anak mengenai nama tumbuhan disekitar mereka. Media
pembelajaran seperti ini digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau keterampilan menghafal sejak dini sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Pengenalan ini sangat penting dilakukan tidak hanya
pengenalan tumbuhan saja, media penting lain seperti nama hewan, benda-benda
disekitar juga dibutuhkan. Proses pengenalan ini merupakan proses komunikasi dan
berlangsungnya pembelajaran dalam suatu sistem, maka media pengenalan
menempati posisi penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran utama.
Pengenalan yang dilakukan menggunakan media gambar yang dicetak warna
sehingga mudah dipahami dan sekaligus dapat mengenalkan banyak komponen
seperti warna dan bentuk hanya dengan beberapa gambar. Dapat disimpulkan
bahwa pengenalan nama tumbuhan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk mengenalkan peserta didik mengenai nama-nama khususnya tumbuhan
disekitar sesehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
2.
Maksud, Tujuan Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Maksud dari kegiatan ini yaitu membantu anak-anak mengenali nama-nama
tumbuhan disekitarnya. Dengan begitu anak-anak akan mudah menguasai
penamaan yang dikenalkan secara langsung menggunakan media gambar. Tidak
hanya itu, setiap gambar yang diperkenalkan akan dikenalkan kembali seperti
bentuk dan warna tumbuhan tersebut.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu ingin memberikan pengetahuan dasar kepada
anak-anak tentang pentingnya mengenal nama tumbuhan yang ada disekitar.
Sasaran yang ingin dicapai yaitu anak-anak usia 3-5 tahun di Gampong
Meunasah Bak U, Leupung, Aceh Besar.
31
3.
Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjut
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 24 Agustus 2015, pada pukul 16.45-
18.00 WIB ini berjalan dengan lancar. Anak-anak dengan antusiasnya menyebutkan
nama tumbuhan yang telah mereka ketahui, namun terkadang menyebutkannya
menggunakan bahasa Aceh. Pemaparan materi dengan gambar yang telah dicetak
warna dari pemateri membuat anak-anak belajar lebih mengenai materi-materi lain
yang tidak hanya nama-nama tumbuhan. Partisipasi peserta ini sangat membantu
proses kelancaran kegiatan ini. Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh temanteman sekelompok yang ikut membantu persiapan dan proses berlangsungnya
kegiatan ini. Hasil yang mulai terlihat adalah anak-anak mulai mengerti saat
pemateri mencoba mengulangi kembali nama-nama tumbuhan yang telah dikenali
sebelumnya. Anak-anak terlihat antusias saat berinteraksi dalam sosialisasi ini.
Tindak lanjut yang kami lakukan yaitu diharapkan anak-anak pendidikan usia
dini memahami dengan jelas dan tertarik mengikuti pembelajaran dasar yang
dilakukan sejak dini. Selain itu, pemateri mengharapkan agar peserta yang telah
mengikuti pembelajaran dapat mengaplikasikannya di sekolah atau lingkungan
sekitarnya tanpa menggunakan bahasa Aceh dalam penyebutannya.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan program Pengenalan Nama-Nama
Tumbuhan di gampong Meunasah Bak U, yaitu:
a. Alat dan bahan yang digunakan sangat ekonomis dan praktis
b. Dukungan dari rekan mahasiswa/I KKN yang membantu terlaksananya
program
c. Ruangan Outdoor yang tidak membuat anak-anak cepat bosan
Faktor penghambat proses pembelajaran ini yaitu pada saat pengenalan nama
tumbuhan ini, anak-anak sulit menyebutkannya dalam bahasa Indonesia, kebiasaan
yang dilakukan adalah menggunakan bahasa Aceh sehingga pengajar dan peserta
didik sulit menyambungkan materi yang ingin diajarkan.
32
SAUSAN NAZHIRA
1206103010064
Pendidikan Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pembuatan Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk
tujuan pembelajaran/pelatihan. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Mengingat pentingnya media pembelajaran bagi kelangsungan proses belajar
mengajar, sudah tentu kahadiran media pembelajaran sangat krusial. Dalam
pelaksanaan KKN PPM di Leupung, kami sempat mengunjungi Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN) 1 Leupung. Dari pantauan yang kami lakukan selama
melakukan kunjungan ke SMPN tersebut, sangat sedikit kami dapati media
pembelajaran disini. Beberapa fasilitas penunjang berlangsungnya proses belajar
mengajar memang ada, akan tetapi media pembelajaran yang tersedia sangat sedikit
terutama untuk mata pelajaran IPA, termasuk Biologi.
Sebagai Mahasiswa FKIP Biologi yang sedang mengabdi kepada masyarakat,
saya berinisiatif untuk membuat media pembelajaran untuk mata pelajaran Biologi.
Dalam pelajaran Biologi, biasanya terdapat berbagai media pembelajaran seperti
33
alat peraga, sketsa, gambar, video, dan lain-lain. Namun disini saya merencanakan
untuk membuat media pembelajaran berupa media tiga dimensi yang terbuat dari
koran bekas. Media ini nantinya dapat digunakan sebagai media pembelajaran
dalam mengajar mata pelajaran Biologi.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Proses pelaksanaan program pembuatan media pembelajaran untuk Biologi
mulai dilakukan pada hari ke-20 pelaksanaan KKN PPM, tepatnya pada Rabu 19
Agustus 2015. Proses pembuatan dimulai dengan menyediakan koran bekas yang
kemudian dihancurkan dan dijadikan sebagai bubur dengan cara direndam selama
kuran lebih 2 hari serta diblender. Bubur ini nantinya dapat diolah sedemikian rupa
hingga tahap berikutnya ditempel pada bingkai dengan bentuk media yang ingin
dibuat, dalam hal ini saya membuat struktur sel saraf. Untuk lebih menarik, media
yang telah dibuat diberi pewarnaan. Media yang telah siap, kami serahkan kepada
pihak sekolah SMPN 1 Leupung pada Senin, 31 Agustus 2015. Pihak sekolah
menyambut dengan sangat baik hasil kerja kami dan akan memajangkan media
pembelajaran ini di kelas untuk menunjang terlaksananya proses belajar mengajar.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Yang menjadi faktor pendukung dari keberhasilan terlaksananya program ini
meliputi:
a. Alat dan bahan untuk membuat media sangat ekonomis
b. Dukungan dari rekan KKN yang membantu terlaksananya program
c. Minimnya media pembelajaran yang ada di sekolah
Sedangkan faktor yang menghambat proses pembuatan media pembelajaran ini
adalah pada saat pembuatan bingkai kami harus ke Banda Aceh terlebih dahulu,
karena dilokasi kami melaksanakan KKN tidak tersedia bahan untuk pembuatan
bingkai.
34
SITI RAHMA YUNIANDA NANZA
1208104010037
FMIPA Biologi
1.
Bidang Kegiatan yang Dipilih: Pengenalan Mikroskop dan Praktikum
Sederhana Menggunakan Mikroskop.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati
benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata
telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti
kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara
memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan
benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran
yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan
menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony
Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk
mengamati objek mikroskopis.
2.
Maksud, Tujuan dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Pengenalan mikroskop merupakan salah satu materi pembelajaran siswa SMP
tepatnya materi IPA untuk siswa kelas VII. Berdasarkan hasil kunjungan yang telah
dilakukan sebelum dilaksanakannya KKN, disekolah SMP N 1 leupung belum
pernah dilakukannya pengenalan dan menggunakan mikroskop secara langsung.
Para siswa hanya mengetahui gambar dan kegunaan mikroskop secara teoritis yang
tertera di dalam buku panduan (buku paket). Oleh karena itu, saya berinisiatif untuk
memperkenalkan mikroskop secara langsung serta melakukan pengamatan
(praktikum sederhana) dengan menggunakan mikroskop, yaitu pengamatan struktur
tumbuhan (sel hidup) Allium cepa (bawang merah).
35
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini telah dilaksanakan pada hari Jum’at, 21 Agustus 2015, bertepatan
hari ke 20 dilaksanakannya KKN, di kelas 1 SMPN 1 Leupung. Proses
pembelajaran berjalan dengan lancar, meskipun sebelum dimulainya pembelajaran
siswa- siswa sangat ribut dan saling berebutan ingin memegang dan meihat
mikroskop. Salah satu bukti bahwa mereka sangat antusias ingin melakukan
pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Akan tetapi, ketika melakukan
pengamatan, tidak semua siswa dapat mengamati mikroskop, terhalangi oleh
jumlah mikoskop yang saya miliki hanya satu, serta jumlah siswa yang kurang lebih
30 orang, tidak memungkinkan untuk dapat diamati satu persatu oleh setiap siswa
dalam waktu yang hanya 30 menit.
4.
Faktor pendukung dan penghambat
Beberapa faktor yang mendukung terlaksanya program ini dengan baik antara
lain adalah izin, serta kerja sama dari pihak sekolah sebelum dan ketika pogram ini
dilaksanakan, begitu juga dengan kerja sama yang diberikan oleh teman- teman
KKN yang ikut membantu serta rasa ingin tahu dan keikutsertaan para siswa yang
menjadikan pogram ini berjalan dengan baik.
Adapun aktor penghalang terlaksananya pogram ini menjadi lebih baik adalah
singkatnya waktu yang diberikan yaitu hanya dua jam untuk tiga materi
pembelajaran (yang diajarkan oleh mahasiswa KKN), dan juga persiapan tempat
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, yang sebelumnya pembelajaran akan
dilakukan di laboratorium tetapi beralih ke ruang kelas dikarenakan laboratorium
belum dibersihkan dan tidak adanya arus listrik. Sehingga waktu pembelajaran
terbuang sia-sia.
36
SUCI HATRU RAMADHANI
1206103010033
Pendidikan Biologi
1.
Bidang kegiatan yang dipilih: Pelatihan Pembuatan Bioplastik
Bioplastik merupakan salah satu cara pengawetan makhluk hidup di dalam
plastik. Adapun manfaat dari bioplastik ini diantaranya yaitu sebagai dokumentasi
akan beranekaragamnya makhluk hidup disekitar. Dalam bidang pendidikan,
bioplastik ini sendiri berguna sebagai media pembelajaran guna memperkenalkan
jenis-jenis tumbuhan maupun hewan (biasanya serangga) dalam bentuk awetan
dalam plastik kepada peserta didik. Selain itu dalam bidang ekonomi, bioplastik
dapat dijadikan suatu inovasi dalam berwirausaha, salah satunya adalah souvenir.
Dalam pembuatannya, bioplastik memerlukan bahan polimer plastik yang
disebut dengan resin bening. Resin ini bersifat racun jika terhirup, sehingga dalam
proses pembuatan bioplastik, sangat dianjurkan untuk menggunakan masker dan
sarung tangan. Resin bening juga membutuhkan suatu katalis, yang berguna untuk
mempercepat reaksi. Dalam hal ini katalis berguna agar cairan resin bening cepat
mengeras. Resin bening dicampurkan katalis dengan takaran 1kg resin bening+1/4
sendok maka katalis agar cetakan tidak mudah retak. Larutan tersebut dituangkan
½ dari permukaan wadah, ketika telah mengering, diletakkan tumbuhan kecil atau
serangga ke atas permukaan resin bening yang telah mengeras, dan dituangkan lagi
cairan resin bening tadi sampai menutupi seluruh permukaan tumbuhan maupun
hewan. Ditunggu sampai keras. Lalu di haluskan setiap sisi permukaan agar tampak
mengkilap.
2.
Maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
Keanekaragaman hayati menjadi salah satu alasan kenapa program ini perlu
diperkenalkan. Selain herbarium, bioplastik berperan sebagai media dokumentasi
akan keankeragaman hayati yang kita miliki. Dengan plastik, tumbuhan dan hewan
yang akan disimpan, akan awet. Sehingga bioplastik ini sering sekali dijadikan
souvenir dan oleh-oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah tertentu yang
memiliki keanekaragaman hayati yang unik.
37
Tujuan dari pelatihan bioplastik ini adalah untuk memperluas pengetahuan
mereka akan pemanfaatan makhluk hidup, yang nantinya bisa meningkatkan
perekonomian diri, maupun masyarakat. Apalagi di Leupung sendiri memiliki
tempat wisata yang sudah dikenal oleh khalayak ramai. Harapan saya, siswa-siswi
Leupung suatu saat dapat memanfaatkan bioplastik ini untuk kemajuan wisata di
daerah mereka tersebut. Seperti memproduksi souvenir yang dapat dijual untuk
wisatawan sekalian memperkenalkan kenaekaragaman hayati yang terdapat di
Lepung, seperti kerang.
3.
Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini telah dilakukan pada hari ke-24 pelaksanaan KKN PPM bertepatan
pada Selasa, 25 Agustus 2015 di SMP 1 Leupung. Siswa-siswa yang mengikuti
pelatihan bioplastik ini adalah siswa-siswi kelas 2 dengan jumlah 40 orang. Siswasiswi yang berpartisipasi memiliki semangat yang tinggi, mereka sangat
bersemangat untuk membuat bioplastik sesuai dengan kreatifitas mereka. Dalam
pelatihan ini saya memberikan tontonan cara pembuatan bioplastik, sehingga siswasiswi mudah dalam pelaksaanaannya. Dan alhasil, mereka begitu cepat menangkap
materi yang saya cantumkan dari video tersebut. Mereka langsung bekerja secara
berkelompok membuat bioplastik. Praktikum berjalan tertib walau jumlah peserta
adalah 40 orang. Dan mereka sangat berinisiatif untuk mencari tumbuhan dan
hewan sesuai dengan keinginan mereka sendiri tanpa ada banyak pertanyaan dan
menunggu perintah dari saya.
Hasil karya bioplastik ini memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Saya
mengarahkan mereka untuk dapat membuat bioplastik ini yang nantinya bisa
mereka jual sebagai souvenir di wisata Brayeung, Leupung.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Berikut hal-hal yang menjadi faktor pendukung berjalannya kegiatan pelathian
bioplastik di SMPN 1 Leupung:
a. Dukungan dari pihak sekolah SMPN 1 Leupung untuk menjalankan pelatihan
ini.
b. Partisipasi beberapa anggota KKN 17 dan 18 dalam membantu program
pelatihan pembuatan bioplastik.
38
c. Tumbuhan dan hewan yang dibutuhkan untuk bioplastik tersedia di
pekarangan sekolah.
d. Antusias siswa-siswi SMPN 1 Leupung yang tinggi membantu berjalannya
program dengan lancar. Peserta didik sangat aktif dan cukup pintar. Mereka
cukup menonton video pembuatan bioplastik, dan langsung membuat tanpa
banyak bertanya.
Sedangkan berikut adalah hal-hal yang menjadi faktor penghambat berjalannya
kegiatan pelathian bioplastik di SMPN 1 Leupung:
a. Bahan resin bening beserta katalis susah didapatkan, sehingga saya harus
memesan secara online.
b. Siswa-siswi belum mengetahui apa itu bioplastik, tetapi mereka sudah sering
melihat produk nya dan mereka tahu akan itu.
c. Dalam praktik pembuatan bioplastik, siswa-siswi tidak semuanya dapat
menggunakan masker dan sarung tangan. Jadi mereka menggunakan tangan
mereka atau jilbab mereka sebagai penutup hidung agar terhidar dari bau
resin. Ini disebabkan karena, keadaan ketika hari H tidak sesuai dengan yang
telah disiapkan sebelumnya. Sebelumnya sasaran pelatihan ini adalah untuk
anak kelas 3, dikarenakan jumlah peserta didik yang sedikit, yaitu 10 orang,
alasannya adalah agar mudah dikoordinir, karena menimbang pada pelatihan
ini menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Tetapi ternyata akibat dari
keterbasan waktu dan kesibukan peserta didik kelas 3, kami harus memakai
peserta didik kelas 2 yang jumlah nya 40 orang.
d. Rekan KKN yang membantu program ini hanya 3 orang, diakibatkan karena
rekan yang lain memiliki program-program lain yang tidak bisa ditinggal,
sehingga kami kualahan dalam memantau 40 anak untuk praktikum.
39
SYARIFAH ZAHRUWARNI
1206104040103
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
1.
Bidang Kegiatan yang dipilih: Pemberian Bimbingan Belajar atau Les
Tambahan Untuk Anak-anak Paud dan SD
Bidang kegiatan yang saya pilih dalam program utama/kegiatan mandiri ini
adalah “Pemberian Bimbingan belajar atau les tambahan untuk anak siswa PAUD
dan SD” kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Gampong Meunasah Bak U
dengan mengajarkan membaca, menulis dan berhitung. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di Sekolah Kreasi yang merupakan salah satu program KKN PPM 17
dan 18. Sekolah kreasi adalah sebuah Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
Penguatan dan Motivasi kepada anak- anak Desa Meunasah Bak U, agar mereka
bisa menggapai cita- cita mereka. Di Sekolah Kreasi kami mengumpulkan anakanak dari dari Usia Dini (PAUD) hingga yang berkelanjutan (SD)
Saat melakukan survey, saya menyempatkan diri untuk bertanya jawab dengan
anak- anak gampong Meunasah Bak U, dari hasil Tanya jawab tersebut, saya
memperoleh informasi bahwa anak- anak gampong Meunasah Bak U hanya
memperoleh pendidikan Formal saja. Hampir tidak ada dari mereka yang mengikuti
Les atau bimbingan belajar diluar jam Sekolah. Dari hal tersebut, saya merasa perlu
diadakannya Pemberian Bimbingan belajar (Les) di luar jam sekolah.
Tahapan perkembangan kemampuan membaca dan menulis bukanlah
keterampilan yang dapat begitu saja dikuasai anak sejak usia dini. Anak harus
melalui tahapan- tahapan dalam menguasai tiga keterampilan tersebut terutama
dibawah bimbingan orang tua, guru dan tenaga pengajar. Terdapat keterampilanketerampilan pendahuluan yang harus dimiliki anak untuk akhirnya bisa membaca,
menulis dan berhitung, seperti Pengenalan Abjad dan Angka.
2.
Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang Ingin Dicapai
Maksud dari kegiatan ini yaitu mengajarkan anak-anak membaca dan menulis
agar anak-anak Gampong Meunasah Bak U lebih mengetahui pentingnya
pendidikan karena tanpa adanya pendidikan sejak dini mereka tidak bisa menggapai
cita-cita mereka dimasa akan datang. Dengan adanya Bimbingan belajar, anak40
anak yang sebelumnya kurang lancar dalam membaca, akhirnya termotivasi untuk
membaca dibawah bimbingan Mahasiswa KKN, sehingga Keinginan untuk Belajar
mengalami peningkatan.
Tujuan dari program membaca dan menulis ini adalah agar anak-anak
Gampong Meunasah Bak U lebih memahami dan mengerti pentingnya pendidikan,
terutama dalam bidang membaca dan menulis, tanpa membaca dan menulis
semuanya akan terhambat, maka pendidikan dasar sangatlah penting khususya bagi
anak-anak masyarakat Gampong Meunasah Bak U. Tujuan lainnya adalah supaya
anak-anak Gampong Meunasah Bak U tetap lebih mantap dalam membaca dan
menulis, karena dengan mereka bisa membaca dan menulis dengan tepat, semuanya
akan berjalan dengan lancar juga.
Sasaran yang ingin dicapai dari program saya ini adalah anak-anak gampong
Meunasah Bak U khususnya anak-anak SD kelas 1 dan 2 serta banyak juga anakanak TK atau bahkan kelas rendah yang masih kurang bisa dalam membaca dan
menulis serta diharapkan bisa lebih rajin lagi dalam belajar membaca dan menulis
sejak dini.
3.
Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan yang pada senin, kamis, dan minggu bertepatan dengan tanggal 10,
20, dan 23 Agustus 2015 pukul 16.30 s/d 18.00 dilaksanakan dibalai desa berjalan
dengan lancar. Hasil yang sudah dicapai yaitu banyak anak-anak yang sudah bisa
membaca dan menulis setelah bimbingan selama beberapa kali pertemuan, namun
tidak dapat saya pungkiri masih ada juga anak-anak yang masih lambat dalam
membaca dan menulis.karena setiap sesuatu hal itu membutuhkan proses.
Tindak lanjut yang saya harapkan dalam kegiatan saya ini adalah saya sangat
berharap anak-anak Gampong Meunasah Bak U tetap belajar membaca dan menulis
dari usia dini, karena banyak sekali anak zaman sekarang yang usia dininya hanya
bermain apalagi daerah perkampungan yang orang tuanya juga kurang mampu
sehingga pendidikan anak terlantar.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan Program Pemberian Bimbingan
Belajar kepada anak- anak Gampong Meunasah Bak U, yaitu :
41
a. Alat dan bahan yang digunakan sangat ekonomis dan praktis
b.
teman-teman KKN yang senantiasa membantu kegiatan program utama
saya dan masyarakat Gampong yang sangat mendukung anak-anaknya
untuk belajar membaca dan menulis yang kami adakan
c. Ruangan balai desa (outdoor) yang sangat nyaman dalam proses
pembelajaran
Hambatan yang saya dapatkan yaitu saat mengajarkan anak-anak membaca
dan menulis kurangnya partisispasi dari mereka karena kejenuhan yang mereka
rasakan saat proses belajar mengajar berlangsung.
42
Download