BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar Saham merupakan peluang bisnis yang terbuka. Bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang besar namun dengan resiko yang besar pula. Pemerintah juga mendukung, melindungi dan menjamin para investor dalam menanamkan dananya. Dalam pasar saham sendiri terdapat 2 jenis pasar. Yaitu pasar primer, dan pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar dimana saham pertama kali ditawarkan oleh perusahaan (go public). Sedangkan pasar sekunder adalah tempat perdagangan setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Berdagang di pasar perdana maupun di pasar sekunder memerlukan perantara (broker) yaitu sebuah institusi kelembagaan yang izinnya dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan, Depkeu. Pasar primer merupakan penentu harga pertama kali saham dilepas ke pasar. Mekanisme pasar primer ini diatur oleh perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi dari perusahaan yang akan menawarkan sahamnya itu. Umumnya sebelum melakukan pembelian investor melakukan pemesanan terlebih dulu melalui penjamin emisi yang ditunjuk. Karena itu untuk membeli saham di pasar primer ini yang perlu diperhatikan investor adalah mencari informasi emiten yang akan go public (yang akan melakukan penawaran umum, sekaligus mencari informasi perusahaan efek yang menjadi penjamin emisinya. Informasi mengenai suatu perusahaan (Emiten) yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua harian nasional, publik ekspose, atau prospektus. Membeli saham di pasar sekunder adalah membeli saham yang telah diperdagangkan di bursa. Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu fungsi penting dari keberadaan BEI adalah menyediakan sarana/jaringan perdagangan efek atau sebagai pasar sekunder untuk setiap efek yang tercatat. Menyediakan sarana/jaringan perdagangan inilah para Anggota Bursa melaksanakan perdagangan efek, di antaranya kegiatan beli dan jual saham. 1 Berdasarkan peraturan yang berlaku, investor yang ingin membeli saham tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan pihak yang ingin menjual saham. Pihak-pihak yang ingin melaksanakan kegiatan jual/beli saham harus menunjuk Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek (Pialang) yang termasuk dalam daftar Perusahaan Efek yang telah mendapat izin dari BapepamLK serta menjadi Anggota Bursa (AB). Nantinya perusahaan pialang ini yang akan melaksanakan pesanan untuk kepentingan investor di lantai bursa. Untuk itu sebelum membeli saham, investor terlebih dulu menjadi nasabah dari perusahaan efek. Sebelum membuka rekening, terlebih dulu pastikan bahwa perusahaan efek yang dipilih adalah perusahaan efek yang memiliki permodalan kuat, bonafid dengan manajemen yang solid. Hal itu perlu diperhatikan karena hubungan investor dengan perusahaan efek, seperti hubungan bank dengan nasabahnya. Perusahaan efek nantinya yang akan memberikan nasihat investasi. Untuk itu dalam membuka rekening investor harus jujur dan terbuka. Keterbukaan misalnya terkait dengan dana yang digunakan dalam membeli saham, tujuan dari membeli saham dan sebagainya. Untuk itu, harus dijelaskan dengan jujur mengenai tujuan investasi dan kondisi keuangan pribadi, termasuk pendapatan, total kekayaan, dan pengalaman investasi. Kejujuran investor merupakan modal bagi perusahaan efek untuk memberikan treatment dan nasihat investasi. Investor terbagi menjadi dua yaitu investor yang merupakan long-term player dan investor yang merupakan short-term player. Permasalahan yang timbul para investor baik short-term maupun long-term mereka harus memiliki kemampuan untuk memilih saham yang baik, aman, terjamin dan liquid. Permasalahan belum selesai sampai disitu, para investor juga harus dapat membuat keputusan pada harga berapa harus membeli dan pada harga berapa harus menjual sahamnya. Pemilihan saham yang tepat membuat investor harus memiliki kemampuan untuk menganalisis psikologi pasar. Banyak diantara pelaku saham yang hanya menggunakan intuisi untuk meramalkan pergerakan saham yang tentu saja hasilnya akan kurang akurat Psikologi pasar ini dapat dianalisis melalui grafik harga selama suatu periode tertentu. Dalam menganalisis terdapat berbagai 2 macam metode. Yang menjadi masalah adalah tiap saham selalu punya karakter pergerakan yang berbeda dengan saham lainnya. Pola pergerakan yang berbeda ini dapat dibaca melalui metode-metode analisis teknikal yang sudah ada. Penelitian ini akan melakukan percobaan yang lebih detail mengenai metode ROC (Rate Of Change) dan PSAR (Parabolic Stop And Reverse) . Penelitian ini akan membahas bagaimana metode PSAR (Parabolic Stop And Reverse) dan Rate Of Change memberikan Decision Support pada tiap saham dan akan diteliti lebih lanjut tingkat keakuratan kedua metode ini. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan pentingnya DSI dalam mengambil keputusan maka penelitian akan difokuskan pada hal berikut : 1. Apakah rekomendasi keputusan (Decision Support) berdasarkan metode PSAR akurat? 2. Apakah rekomendasi keputusan (Decision Support) dengan bantuan metode ROC akurat? 3. Apakah penggabungan metode PSAR dan ROC dapat menghasilkan rekomendasi keputusan (Decision Support) yang lebih baik? 1.3. Batasan Masalah Sistem yang akan diimplementasikan memiliki batasan / parameter antara lain: 1. Sistem hanya akan menghitung pergerakan saham dalam kelompok LQ45 dengan sampel sebanyak 5 emiten. 2. Sistem akan diimplementasikan secara offline. 3. Sistem akan memberikan saran rekomendasi transaksi dalam perdagangan saham. 4. Saham yang digunakan adalah yang berada dalam kelompok LQ45 periode 01 februari 2007 - 31 januari 2008. 3 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengujian tingkat keakuratan analisis teknikal dengan metode Parabolic Stop and Reverse dan Rate Of Change yang diimplementasikan dalam sebuah perangkat lunak yang dapat memberikan rekomendasi pengambilan keputusan dalam melakukan transaksi jual beli dalam pasar saham. Perangkat ini ditujukan terutama untuk para investor yang bergerak pada perdagangan short-term. 1.5.Metode Penelitian Metode atau pendekatan yang digunakan dalam tahap penelitian yang digunakan dengan cara pengumpulan data serta penganalisisan data melalui sumber internet (artikel, jurnal ilmiah, dan lain-lain ) serta studi pustaka dengan cara mempelajari buku-buku literatur dari masalah yang dibahas dengan tujuan untuk lebih memahami penelitian yang dilakukan. 1.6. Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini disusun dalam 5 bab, yaitu : a. Bab 1 Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, sistematika penulisan. b. Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka dan landasan teori yang digunakan untuk melakukan perancangan dan implementasi sistem. Metode yang digunakan dalam Sistem Pendukung Keputusan ini, yaitu Parabolic Stop and Reverse, dan Rate Of Change. c. Bab 3 Perancangan Sistem Bab ini menjelaskan bagaimana rancangan sistem yang akan dibangun. Termasuk didalamnya algoritma dan flow chart yang akan diimplementasikan dalam sistem d. Bab 4 Implementasi dan Analisis Sistem, Bab ini memberikan informasi mengenai pengimplementasian hasil perancangan dalam bentuk program jadi. Terdapat tampilan program yang 4 sedang dijalankan dan analisis dari hasil keputusan yang diberikan sistem berdasrakan metode yang digunakan. e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini adalah sebagai penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk pengembangan program sehingga sistem akan lebih sempurna. 5