Rencana Strategis Bisnis RSCM – FKUI

advertisement
Rencana Strategis Bisnis RSCM – FKUI
2015 – 2019
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Januari, 2015
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI i
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI ii
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI iii
Kata Pengantar
Rencana Strategis Bisnis merupakan salah satu perangkat
menjadi prioritas utama dalam periode lima tahun mendatang.
strategis untuk memandu dan mengendalikan arah gerak dan
Dengan terwujudnya AHS inilah diharapkan bahwa terjadi
perkembangan bisnis suatu organisasi.Rencana Strategis Bisnis
integrasi yang optimal antara pelayanan, pendidikan dan
(RSB) RSCM-FKUI periode 2015-2019 ini merupakan kelanjutan
penelitian serta terbangun jejaring pelayanan, pendidikan dan
RSB 2010-2014 yang sebentar lagi akan berakhir. Sebagaimana
penelitian yang sinergis dan harmonis. Atas dasar itulah, RSCM-
layaknya suatu dokumen rencana strategis, buku ini berisikan
FKUI telah menetapkan visi 2019 Creating infinite experiencefor
arah, prioritas, strategi, sasaran-sasaran strategis, indikator
All melalui AHS.
kinerja utama dan program kerja strategis. Berbeda dengan RSB
2010-2014, dokumen RSB 2015-2019 ini juga dilengkapi dengan
suatu bahasan khusus tentang Analisis dan Mitigasi Risiko.
RSCM-FKUI
menyadari
bahwa
sinergi
terlibat dalam penyusunan buku Rencana Strategis Bisnis (RSB)
RSCM-FKUI periode 2015-2019. Semoga apa yang dimimpikan
Seiring dengan semakin besarnya harapan dan kekhawatiran
stakeholder,
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan segala pihak yang
dalam RSB ini dapat terwujud mendukung tercapainya visi 2019.
dan
harmonisasi antara RSCM-FKUI semakin dibutuhkan. Atas dasar
itu, RSCM-FKUI menyadari bahwa pembangunan kelembagaan
Direktur Utama RSCM-FKUI
dan sistem organisasi berupa AHS (Academic Health System)
Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, SpPD-K.Ger, MEpid
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI i
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................ i
IV. INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS .... 30
Daftar Isi ................................................................................................. ii
4.1 Matriks KPI ................................................................................. 30
Daftar Gambar ...................................................................................... iii
4.2 Program Kerja Strategis ............................................................. 37
Daftar Tabel .......................................................................................... iii
V. ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO ....................................................... 43
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
5.1 Analisis Risiko ............................................................................. 43
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
5.2 Rencana Mitigasi Risiko .............................................................. 48
I.2 Tujuan ........................................................................................... 3
VI. PROYEKSI FINANSIAL....................................................................... 52
I.3 Metodologi Penyusunan Renstra .................................................. 4
6.1 Estimasi Pendapatan .................................................................. 52
II. GAMBARAN KINERJA RSCM-FKUI 2011-2014 ..................................... 8
6.2 Estimasi Kebutuhan Anggaran ................................................... 53
2.1. Pencapaian KPI 2011-2014 .......................................................... 8
LAMPIRAN KAMUS KPI ......................................................................... 54
2.2. Evaluasi Kinerja Renstra 2010-2014 .......................................... 10
III. ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS ................................................... 12
3.1 Tuntutan Stakeholders Kunci ...................................................... 12
3.2 Tantangan Strategis .................................................................... 14
3.3 Rumusan Visi, Misi dan Tata Nilai ............................................... 15
3.4 Patok Duga (Benchmark) ............................................................ 17
3.5 Analisis SWOT ............................................................................. 17
3.6 Diagram Kartesian Pilihan Prioritas Strategis ............................. 19
3.7 Analisa TOWS ............................................................................. 24
3.8 Peta Strategi ............................................................................... 26
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI ii
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Gambar 1. 1. Metodologi Penyusunan Renstra RSCM dan FKUI
Tabel 2. 1. Pencapaian Kinerja 2011-2014 ............................................. 9
Periode 2015 - 2019 ....................................................... 7
Gambar 1. 2. Sebagian Aktivitas Penyusunan Renstra RSCM dan
FKUI Periode 2015 – 2019 ............................................... 7
Gambar 3. 1. Diagram Kartesian Pilihan Prioritas RSCM-FKUI
Tabel 3. 1. Harapan dan Kekhawatiran Utama Stakeholder Kunci ....... 13
Tabel 3. 2. Peluang (Opportunity) ........................................................ 20
Tabel 3. 3. Ancaman (Threat) ............................................................... 20
Tabel 3. 4. Kekuatan (Strength) ............................................................ 21
2015-2019 ..................................................................... 23
Tabel 3. 5. Kelemahan (Weakness) ...................................................... 21
Gambar 3. 2. Peta Strategi RSCM-FKUI 2015-2019 .............................. 27
Tabel 3. 6. Hasil Analisis TOWS ............................................................ 25
Tabel 4. 1. Indikator Kinerja Utama (KPI) ............................................. 31
Tabel 4. 2. Matriks KPI ......................................................................... 34
Tabel 4. 3. Program Kerja Strategis ...................................................... 38
Tabel 5. 1. Acuan Penilaian Risiko ....................................................... 45
Tabel 5. 2. Pemetaan Risiko terkait Pencapaian Sasaran Strategis ..... 46
Tabel 5. 3. Rencana Mitigasi Risiko ..................................................... 49
Tabel 6. 1. Estimasi pendapatan 2015-2019 ........................................ 52
Tabel 6. 2. Estimasi kebutuhan anggaran 2015-2019........................... 53
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI iii
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI iv
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
mengubah strategi organisasi dalam menghadapi dinamika
Dalam tata kelola sistem yang modern, organisasi publik
tuntutan
selayaknya dirancang atas dasar misi dan tujuannya, karena
manajemen
organisasi merupakan suatu tatanan untuk mencapai tujuan.
kemampuan inti organisasi sebetulnya dapat mengalami
Dalam kaitan tersebut, setiap organisasi publik perlu menyusun
penurunan baik dikarenakan perubahan tuntutan lingkungan
prioritas pengelolaan dan pengembangnya agar segenap
eksternal organisasinya yang cenderung lebih rasional dari waktu
komponen organisasi publik dan para mitra kerjanya bergerak
ke waktu (misal peningkatan mutu pendidikan, peningkatan
searah dan sinergis menuju tujuan keseluruhan organisasi publik.
mutu layanan, dan harga layanan rumah sakit yang kompetitif,
Rencana strategis(renstra) merupakan salah satu perangkat
riset yang unggul), maupun dikarenakan turunnya kemampuan
strategis bagi manajemen puncak dari suatu organisasi publik
internal organisasinya (misal pensiunnya para personil yang
yang memandu dan mengendalikan arah gerak serangkaian
mumpuni, memburuknya kualitas koordinasi antar unit kerja dan
prioritas pengembangan organisasi, berbagai unit kerja, dan
personil, menurunnya tingkat kehandalan sarana dan prasarana
mitra kerjanya untuk bergerak searah dan bersinergis menuju
medis dan pendidikan, dsb).
tujuan–tujuan keseluruhan organisasi publik.
stakeholders
puncak
kunci
organisasi
organisasi.
menyadari
Apalagi,
setiap
betul
bahwa
Renstra bagi sebuah organisasi publik merupakan perwujudan
Dengan memusatkan organisasi pada hal-hal yang sangat
amanah dan aspirasi yang bersumber dari kepentingan
penting, renstra bertindak sebagai kompas yang membantu
stakeholders kuncinya. Renstra juga merupakan bentuk tanggung
pengambil keputusan di berbagai tingkat organisasi publik untuk
jawab utama jajaran manajemen puncak organisasi publik
mengetahui kapan “bertahan di jalur” dan kapan perlu
terhadap pemenuhan kepentingan stakeholders kuncinya. Oleh
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 1
karena itu, renstra organisasi seharusnya menjadi pedoman
riset dalam ilmu dan pelayanan kedokteran di lingkungan RSCM
utama bagi setiap jajaran manajemen puncak dari suatu
dan FKUI.
organisasi publik dalam menilai kemajuan status pencapaian visi
dan target kinerja organsisasi jangka pendek dan panjang serta
mengendalikan arah pengelolaan dan pengembangan roda
organisasinya agar sejalan dengan tuntutan utama stakeholders
kuncinya.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam sebuah renstra RSCM dan
FKUI untuk periode tahun 2015-2019 yang dibangun atas dasar
kesepakatan arah dan prioritas strategis bersama. Renstra
periode ini didasarkan pada pola pengelolaan berbasis AHC
(Academic Health Center). Dalam dokumen ini, AHC digambarkan
Di periode renstra sebelumnya (periode tahun 2010-2014), RSCM
sebagai sebuah pusat pelayanan kesehatan tempat rumah sakit
dan FKUI secara bersama telah melakukan penyusunan renstra.
pendidikan berkolaborasi dengan fakultas kedokteran tanpa
Namun pada renstra sebelumnya irisan kebersamaam dalam
adanya
arah strategis kerjasama kolaboratif baru difokuskan pada area
efektivitas dan efisiensi kerja sama antar keduanya. AHC
tertentu. Mempertimbangkan dinamika tuntutan stakeholders
diarahkan untuk mengintegrasikanfungsi pelayanan, pendidikan
kunci RSCM dan FKUI, pengalaman, dan pencapaian kinerja pada
dan riset kedokteran demi menciptakan pelayanan kesehatan
periode yang lalu tersebut, manajemen RSCM dan FKUI
yang paripurna bagi stakeholders inti fakultas pendidikan dan
menyadari dan berkomitmen pada periode tahun 2015 – 2019
rumah sakit pendidikan.
untuk meningkatkan status kerjasama strategis tersebut dari pola
kerjasama kolaboratif dengan fokus pada area tertentu menjadi
bentuk kerjasama saling bahu-membahu secara sinergis untuk
menopang pencapaian visi dan misi pendidikan, layanan, dan
batas-batas
institusional,
sehingga
meningkatkan
Dalam perjalanan perkembangan AHC di berbagai belahan dunia,
AHC telah berevolusi menjadi AHS (Academic Health System).
AHS merupakan model pengelolaan terintegrasi antara fakultas
kedokteran dan rumah sakit pendidikan dengan melibatkan lebih
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 2
banyak pihak yang berkepentingan dalam memajukan mutu
I.2 Tujuan
pendidikan dan kesehatan masyarakat. Dengan pola pengelolaan
Dengan berkomitmen untuk menjalin kerjasama sinergis antara
AHS tersebut, meskipun menawarkan penciptaan nilai (value
RSCM dan FKUI dalam payung AHS, maka penyusunan renstra
creation) jangka panjang bagi rumah sakit pendidikan dan
RSCM - FKUI untuk periode tahun 2015 – 2019 mempunyai
fakultas kedokteran, namun tanpa arah dan prioritas strategis
tujuan pokok sebagai berikut:
pengembangan dan pengelolaan yang jelas dan terukur di masa
depan, itikad kuat bersama demi penciptaan nilai yang
(i)
kerjasama sinergis antara RSCM dan FKUI dalam payung
berkelanjutan hanya akan menjadi cita-cita belaka,yang tidak
AHS.
akan pernah mewujud menjadi kinerja ekselen nyata yang
ditargetkan.
menentukan arah dan prioritas strategis perjalanan
(ii)
menghasilkan peta jalan (road map) bersama untuk
mewujudkan visi dan misi RSCM - FKUI untuk periode
Memperhatikan pentingnya integrasi misi pendidikan, layanan
tahun 2015 - 2019
dan riset yang unggul dalam menghadapi tantangan yang
berkembang bagi FKUI dan RSCM di masa mendatang, maka
(iii)
prioritas strategis pengembangan dan pengelolaan RSCM
dibutuhkan sebuah dokumen rencana strategis periode tahun
- FKUI kepada para pemangku kepentingan inti(key
2015 – 2019. Dokumen renstra ini diharapkan akan menentukan
stakeholders)
arah dan prioritas strategis RSCM dan FKUI untuk periode tahun
2015 – 2019 dalam mengemban misi dan mencapai visi
menjadi dasar untuk mengomunikasikan arah dan
(iv)
menjadi dasar rujukan untuk menilai keberhasilan
pemenuhan visi dan misi RSCM - FKUI
organisasi.
(v)
menjadi salah satu acuan untuk membangun arah jalinan
kerjasama dengan para stakeholders inti RSCM - FKUI
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 3
I.3 Metodologi Penyusunan Renstra
2019. Fase ini akan menganalisa kekuatan (strength),
Dalam menyusun renstra RSCM - FKUI periode tahun 2015 –
kekurangan/kelemahan
2019 ini, dilakukan sejumlah fase sebagai berikut:
(opportunity), dan ancaman (threat) dalam kerangka AHS.
(a)
Fase ini dilakukan untuk menganalisa dinamika tuntutan
dari lingkungan eksternal dan internal RSCM dan FKUI
pada kurun waktu tahun 2015 - 2019. Analisa ini
dilakukan dengan mengidentifikasi apa saja harapan dan
kekhawatiran stakeholders kunci dari RSCM - FKUI untuk
kurun waktu tahun 2015 – 2019. Fase ini juga dilengkapi
dengan aktivitas: menganalisa kinerja kolaborasi selama
ini antara RSCM - FKUI, menganalisa kinerja pembanding
cukup
baik
(benchmark/patok
duga),
dan
mengidentifikasi aspirasi manajemen RSCM - FKUI,
khususnya
harapan
dan
kekhawatiran
manajemen
menghadapi dinamika tuntutan stakeholders kunci dalam
kurun waktu tahun 2015 – 2019.
(b)
peluang
Dalam fase ini, dilakukan jugaanalisa daya saing terhadap
Menentukan analisa lingkungan dan kinerja
yang
(weakness),
Menentukan arah dan prioritas strategis RSCM- FKUI
Fase ini bertujuan untuk menentukan arah dan prioritas
strategis RSCM - FKUI untuk kurun waktu tahun 2015 –
RSCM - FKUI dalam menghadapi peluang dan ancaman
serta
mempertimbangkan
Berdasarkan
hasil
analisa
kekuatan
daya
dan
saing
ancaman.
selanjutnya
dilakukan analisa TOWS. Berbagai sasaran strategis yang
direkomendasikan dari analisa TOWS menunjukkan
prioritas strategis yang hendak dilakukan oleh RSCM FKUI dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019. Berdasarkan
sasaran strategis yang teridentifikasi, peta strategi
ditentukan. Peta strategi dalam dokumen ini merupakan
gambaran jalinan sebab-akibat berbagai sasaran strategis
RCM - FKUI untuk mencapai visi bersama, yakni ”creating
infinite experience for al through AHS” pada tahun 2019.
Jalinan
sebab-akibat
digambarkan
perspektif
dalam
sasaran
strategis
perspektif
internalbusinness
tersebut
learning&growth,
process,
perspektif
stakeholders serta perspektif finansial. Berdasarkan peta
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 4
strategi tersebut, setiap sasaran strategis ditentukan KPI
(d)
(Key Performance Indicator) yang relevan. Peran KPI ini
Bagian ini bertujuan utama untuk mengidentifikasi apa
adalah untuk menentukan tingkat keberhasilan (kualitatif)
saja risiko yang dapat menggagalkan pencapaian atau
pencapaian suatu sasaran strategis dalam mewujudkan
keterwujudan sasaran strategis. Bagian ini juga bertujuan
visi bersama RSCM dan FKUI. Setiap KPI dilengkapi
untuk menilai tingkat risiko, serta merencanakan upaya
dengan
mitigasi risiko yang dibutuhkan, sedemikian sehingga visi
target
KPI
yang
menggambarkan
ukuran
kuantitatif keberhasilan pencapaian sasaran strategis
pada suatu tahun. Target KPI ditentukan dari tahun 2015
(c)
Analisa dan mitigasi risiko
bersama RSCM dan FKUI bisa dicapai.
(e)
Proyeksi pendapatan dan anggaran
sampai dengan tahun 2019.
Bagian ini bertujuan utama untuk menyajikan informasi
Menentukan program kerja strategis RSCM - FKUI:
tentang estimasi pendapatan usaha dan berbagai bentuk
Bagian ini akan menjelaskan apa saja program kerja
biaya
strategis yang dibutuhkan oleh RSCM - FKUI dalam
mewujudkan
mewujudkan visi bersamanya di tahun 2019, yakni
mewujudkan visi bersama RSCM dan FKUI.
yang
akan
terjadi
berbagai
terkait
sasaran
dengan
upaya
strategis
guna
”creating the infinite experience for all through AHS”.
Program kerja strategis menggambarkan kumpulan
FGD (Focus Group Discussion) digunakan untuk menyusun renstra
rencana aksi atau kegiatan yang diperkirakan dapat
bersama RSCM - FKUI periode tahun 2015-2019. FGD merupakan
mewujudkan suatu sasaran strategis. Program kerja
salah satu metode pengambilan keputusan kelompok yang
strategis ditentukan mulai dari tahun 2015 sampai
menggabungkan pengambilan suara para anggota tim ahli
dengan tahun 2019.
(expert) dengan diskusi terbatas untuk menciptakan konsensus
dan mendapatkan keputusan tim.Penyusunan renstra bersama
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 5
antara RSCM dan FKUI untuk periode tahun 2015 – 2019
dilakukan dengan melibatkan jajaran manajemen puncak RSCM
senioritas, jabatan, atau hambatan kepribadian.

FGD cocok diterapkan untuk permasalahan yang sensitif
dan Dekanat FKUI. Alasan menggunakan metode FGD dalam
dan penting, seperti dalam penyusunan renstra bersama
penyusunan renstra adalah sebagai berikut :
antara RSCM dan FKUI. Metode ini dapat digunakan



FGD dihadiri oleh orang-orang yang sangat memahami
dalam pengambilan keputusan untuk tahapan-tahapan
tentang seluk beluk arah dan prioritas strategis RSCM dan
penyusunan
FKUI, sehingga kualitas informasi yang diperoleh akan
perbenturan gagasan dan pembahasan berbelit-belit di
sangat tinggi.
antara peserta FGD.
FGD memungkinkan proses perumusan dan pemilihan

renstra
karena
diperkirakan
terdapat
FGD memungkinkan terbentuknya suatu komitmen di
terjadi secara interaktif, sehingga seorang pesertaakan
antara peserta tentang hal-hal yang telah disepakati dan
dapat memperbaiki rumusan atau pilihannya setelah
kemudian digunakan sebagai dasar untuk eksekusi renstra
mendengarkan argumentasi yang disampaikan oleh
bersama antara RSCM dan FKUI pada periode tahun 2015
anggota FGD lainnya.
– 2019.
FGD dibagi dalam beberapa tahapan untuk memberikan
Secara keseluruhan, metodologi penyusunan renstra RSCM - FKUI
kesempatan kepada peserta untuk melahirkan suatu
disajikan pada gambar 1.1. Gambar 1.2 menyajikan sebagian
rumusan terbaik yang dipilih atau disepakati dalam
rekaman proses penyusunan renstra dengan pendekatan FGD,
diskusi tersebut. Dengan kata lain, pendekatan FGD ini
yang melibatkan jajaran manajemen RSCM dan Dekanat FKUI.
juga digunakan untuk mendorong semua peserta agar
mempunyai tingkat partisipasi yang sama dalam setiap
tahapan diskusi, tanpa harus dibebani oleh alasan
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 6
Kajian Tantangan Lingkungan
Eksternal dan Internal
Analisis Aspirasi Manajemen
RSCM dan FKUI
Gambaran Kinerja Sebelumnya
dan Benchmark
2
1
3
Penentuan Arah dan Prioritas
Strategis RSCM dan FKUI
4
Analisa dan Mitigasi Risiko
RSCM dan FKUI
5
Proyeksi Pendapatan dan Biaya
6
Gambar 1.1.Metodologi Penyusunan Renstra RSCM dan FKUI Periode
2015 - 2019
Gambar 1.2.Sebagian Aktivitas Penyusunan Renstra RSCM dan FKUI
Periode 2015 – 2019
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 7
II. GAMBARAN KINERJA RSCM-FKUI 2011-2014
2.1. Pencapaian KPI 2011-2014
Hasil
Renstra RSCM-FKUI 2011-2014 telah dijadikan sebagai dasar
diperolehnya akreditasi JCI pada bulan April 2013 dan adanya
penentuan arah dan prioritas bagi korporat RSCM-FKUI dan
tren kenaikan pencapaian dari hampir semua indikator yang
berbagai unit kerja dan departemen yang ada di bawahnya.
diukur.
pencapaian
yang
sangat
membanggakan
adalah
Sebuah siklus sistem manajemen kinerja juga sudah dijalankan
mulai dari penyusunan renstra beserta indikatornya secara
bersama-sama antara RSCM dan FKUI, cascading renstra
korporat RSCM-FKUI kepada unit kerja yang berada dibawahnya,
kontrak kinerja antara pimpinan RSCM-FKUI dengan unit-unit
kerja berdasarkan renstra yang telah ditetapkan, monitoring
pencapaian kinerja, coaching dan mekanisme reward &
consequences.
Hasil pencapaian indikator renstra 2011-2014 dapat dilihat pada
Tabel 1. Beberapa indikator tidak memiliki capaian yang lengkap
mulai dari 2011-2013 karena 1) indikator tersebut adalah
indikator baru yang menggantikan indikator sebelumnya yang
dianggap kurang tajam 2) pada tahun tersebut belum dilakukan
pengukuran.
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 8
Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja 2011-2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
KPI Renstra 2010-2014
18
19
20
21
Rasio staf akademik klinik dengan kinerja ekselen
Rerata nilai impact publikasi jurnal internasional
Indeks budaya korporat
Indeks kinerja pegawai
Persentase ketersediaan sarana pada kasus tersier
Opini Audit Laporan Keuangan
Jumlah penelitian operasional yang dilaksanakan
Level integrasi IT Rumah Sakit
Persentase rujukan yang tepat (atas dan bawah)
Persepsi Keselamatan Budaya Pasien (patient safety)
Tingkat kepuasan peserta didik (metode DREEM)
Tingkat kepuasan staf
Persentase komplain yang ditindaklanjuti
Cost recovery rate (CRR) pada pelayanan dan pendidikan di klinik
Tingkat realisasi tagihan
Akreditasi RS International (JCI)
Sinkronisasi jumlah modul layanan dan pendidikan terintegrasi yang
baru
Rasio kelompok pasien non-subsidi dan bersubsidi
SHU unit potensial
Tingkat Keandalan sarfas sesuai Best Practice
Capaian indikator medik kasus sulit sesuai target medis
22
23
Hasil penelitian yang diaplikasikan dalam standar pelayanan
SHU RSUPN-CM Kecana
17
2011
0.06
WDP
3
Siloed 1
64,25%
46,2%
100%
79.10%
88.32%
Implementasi
CAPAIAN
2012
39%
0.23
93.30%
0.89
WTP
4
Siloed 2
88%
Sedang
89.66%
72.32%
100%
86%
72%
Implementasi
0
20%
94,46%
35%
Ditunda terkait
FK-UI
KPI Baru 2011
2
1:2
20%
75%
70,86%
Ditunda terkait
FK-UI
20%
2013
47%
0.47
Diukur 2014
0.89
92.6%
WTP
12
Siloed 2
94.50%
Diukur 2014
90,7%
Diukur 2014
100%
87%
90%
Tersertifikasi
8
1:2,6
30%
88,1%
64,16%
4
29%
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 9
2.2. Evaluasi Kinerja Renstra 2010-2014
pencapaian target kinerja yang disasar tiap tahun adalah sebagai
Selain capaian-capaian terkait indikator renstra periode tahun
berikut:
2010 – 2014 di atas, implementasi renstra 2010-2014 telah
1. Mindset dan pemahaman terhadap renstra dan peta strategi
mampu membangun beberapa fondasi yang diperlukan bagi
pada periode tahun 2010 -2014 masih belum merata pada
RSCM-FKUI untuk mampu memiliki sistem manajemen kinerja
tingkatan organisasi di bawah Direksi dan Dekanat
sesuai best practice, antara lain:
1. Munculnya budaya kinerja berbasis renstra RSCM & FKUI
pada berbagai departemen RSCM & FKUI
2. Pengelolaan rencana biaya dan anggaran (RBA) dilakukan
telah berbasis renstra RSCM & FKUI
3. Berlakunya kontrak kinerja antara RSCM & FKUI dan
2. Tidak ada kelembagaan yang secara khusus memonitor
implementasi renstra dan memberi masukan kepada
Direksi/Dekanat
3. KPI (termasuk target dan instrumen pengukuran) tidak
ditinjau ulang setelah implementasi. Banyak KPI yang sudah
down-grade dari disain awalnya, namun tidak direvisi lagi
berbagai satuan kerjanya (departemen dan bagian) yang
dalam perjalanan implementasi di kurun waktu selanjutnya
diharapkan mampu memicu kinerja berbagai satuan kerja
4. Budget/anggaran terbatas (masih fokus kepada operasional)
di RSCM & FKUI
4. Adanya data base yang menunjang pelacakan status
kemajuan pencapaian kinerja renstra RSCM & FKUI
dalam mengupayakan program-program kerja yang bersifat
pengembangan (pelayanan, pendidikan, dan riset).
5. Departemen memiliki stakeholder yang lain, sehingga
Departemen mempunyai agenda lain yang membuat belum
Berdasarkan realisasi renstra RSCM dan FKUI untuk periode
tahun 2010 – 2014 ditemukan fakta bahwa belum optimalnya
fokus dalam menjalankan renstra.
6. Koordinasi RSCM dan FKUI belum optimal
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 10
7. Beberapa fungsi kerja pada proses bisnis penunjang yang
belum sepenuhnya mendukung fungsi-kerja pada proses
bisnis utama RSCM dan FKUI
8. Fungsi ICT (Information and Communication Technology) yang
belum optimal menunjang pengambilan keputusan dan
tindakan di berbagai tingkatan organisasi dan proses bisnis
RSCM dan FKUI
9. Ketidakmerataan beban kerja SDM pada berbagai proses
bisnis dan ketidakmerataan
kemampuan SDM dalam
mengeksekusi berbagai jenis proses bisnis
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 11
III. ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS
Arah ke mana sebuah institusi publik hendak diwujudkan di masa
pengelolaan RSCM - FKUI dalam menjalankan misi layanan,
depan akan sangat tergantung pada dinamika tuntutan
pendidikan, dan penelitiannya di masa mendatang. Untuk
stakeholders kunci terhadap keberadaan institusi publik tersebut.
kepentingan ini, bagian ini akan menyajikan informasi tentang
Kondisi ini juga berlaku bagi RSCM dan FKUI yang secara
proyeksi tuntutan stakeholders kunci dan benchmark yang kelak
bersama-sama
menentukan arah dan prioritas strategis renstra RSCM - FKUI
berkomitmen
saling
bahu-membahu
dan
bekerjasama secara sinergis dalam mewujudkan visi dan misi
bersama.
Kemampuan
mengidentifikasi
harapan
dan
kekhawatiran stakekolders kunci sebagai bagian dari tuntutan
utama stakeholders kunci merupakan salah satu tahap kritis awal
dalam menentukan arah dan prioritas strategis pengelolaan
kerjasama RSCM dan FKUI secara bersama di tahun-tahun
mendatang.
Selain
itu,
informasi
tentang
patok
duga
(benchmark) juga ikut menentukan arah dan prioritas strategis
pada kurun waktu tahun 2015-2019.
3.1 Tuntutan Stakeholders Kunci
Bagian
ini
menyajikan
informasi
tentang
harapan
dan
kekhawatiran utama dari para stakeholders inti RSCM - FKUI pada
kurun waktu tahun 2015 – 2019. Tabel 3.1 di bawah ini
menyajikan informasi harapan dan kekhawatiran utama para
stakeholdersinti terhadap RSCM dan FKUI.
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 12
Tabel 3.1.Harapan dan Kekhawatiran UtamaStakeholder Kunci
No
1
Komponen Stakeholder
Kemenkes
Harapan
 RSCM sebagai acute tertiary care
 Sistem remunerasi yang semakin baik
Kekhawatiran
Sistem rujukan tidak berjalan baik
 Sistem rujukan dan jejaring yang lebih baik
2
Kemenkeu
Peningkatan kinerja dan kemandirian keuangan
BLU serta laporan keuangan yang WTP
Laporan keuangan yang tidak akuntabel
3
Pemda DKI
Sistem rujukan dan jejaring yang lebih baik
Sistem rujukan tidak berjalan baik
4
Pasien
Layanan yang cepat, aman, ramah, worth it,
berbasiskan evidence, nyaman
Layanan yang tidak memuaskan
5
Peserta Didik
Pelaksanaan pendidikan dan penelitian yang
bermutu dengan standar internasional, suasana
yang nyaman dan apresiatif
Lulus dengan waktu melebihi batas
6
Staf Medik
Budaya collegial, sarana kerja yang mendukung,
beban kerja yang seimbang (pendidikan, penelitian
dan pelayanan), memberikan kesejahteraan,
kondusif untuk berkarya
Kesejahteraan kurang diperhatikan dan
banyaknya tugas dan koordinasi manajerial
yang menghabiskan waktu
7
Staf Non-medik
Beban kerja yang seimbang, memberikan
Kesejahteraan kurang diperhatikan
kesejahteraan, merasa dihargai, mendapatkan
pelatihan kompetensi, dan peluang pengembangan
karir
8
Masyarakat
Secara proaktif memberikan promosi kesehatan,
mampu membantu masyarakat mencegah
timbulnya penyakit
Kurangnya kontribusi langsung RSCM-FKUI ke
masyarakat
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 13
(viii)
3.2 Tantangan Strategis
FKUI
Memperhatikan dinamika tuntutan stakeholders kunci dan
informasi dari benchmark serta evaluasi atas pelaksanaan renstra
Terwujudnya sistem manajemen terintegrasi RSCM dan
(ix)
Advokasi kepada pemerintah untuk mengoptimalkan
RSCM dan FKUI pada periode tahun 2010 - 2014, maka tantangan
fleksibilitas
strategis yang akan dihadapi oleh RSCM dan FKUI untuk periode
meningkat
(x)
tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :
(i)
Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
(ii)
Terwujudnya
staf
yang
memiliki
kompetensi
komprehensif yang unggul dengan pendekatan integratif
(iii)
(iv)
(v)
agar
kemandirian
finansial
lembaga
Terwujudnya kematangan proses bisnis dan organisasi di
Departemen secara merata
(xi)
Keberlangsungan eksekusi proses bisnis berdasar JCI
(xii)
Terwujudnya kesejahteraan pegawai
dan interdisipliner
Butir (i), (ii), (iii), (iv), (v) di atas sudah muncul pada renstra RSCM
Terwujudnya integrasi riset dalam pelayanan dan
dan FKUI periode tahun 2010 – 2014, dan periode renstra tahun
pendidikan
2015 – 2019 dinilai masih belum sepenuhnya tuntas.
Terwujudnya riset operasional, translasional, dan HTA
Manajemen RSCM dan Dekanat menilai bahwa aspek-aspek
(health technology assessment berupa produk)
tersebut masih diperlukan untuk menunjang misi layanan,
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan
pendidikan,
menuju RSCM-FKUI sebagai acute academic tertiary care
dipertimbangkan dalam renstra periode tahun 2015 – 2019.
(vi)
Cost-containment dalam pendidikan, layanan, dan riset
(vii)
Terwujudnya
pelayanan
yang
beyond
dan
riset,
sehingga
layak
untuk
kembali
expectation
pengguna jasa
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 14
3.3 Rumusan Visi, Misi dan Tata Nilai
teknologi terkini, 4) dalam penanganan kasus-kasus
Rumusan Visi RSCM-FKUI 2019 adalah:
khusus
Creating infinite experience for all through Academic

Bagi Staf Medik: budaya collegial, sarana kerja yang
Health System (AHS) atau Menciptakan Pengalaman yang
mendukung, beban kerja yang seimbang (pendidikan,
Istimewa untuk Semua melalui AHS
penelitian dan pelayanan), memberikan kesejahteraan,
kondusif untuk berkarya dan difasilitasi untuk aktualisasi
Definisi Operasional:
pengembangan
Yang dimaksud dengan infinite adalah gambaran sesuatu beyond
kedokteran
the
expectation.Ia
merupakan
ujung
dari
suatu

ilmu
pengetahuan
dan
Bagi Staf Non-Medik: beban kerja yang seimbang,
kontinumkepuasanberikut: basic – expected – desired – beyond
memberikan
expectation (infinite).
mendapatkan
Makna infinite experience bagi setiap stakeholder adalah:
pengembangan karir dan profesi yang menarik

Bagi Pasien: Layanan yang cepat, aman, ramah, worth it,
kesejahteraan,
pelatihan
merasa
kompetensi,
dan
dihargai,
peluang
Bagi Masyarakat: secara proaktif memberikan promosi
dan
kesehatan, mampu membantu masyarakat mencegah
“unik”/inovatif pada saat pra, durante, dan pasca layanan
timbulnya penyakit, menurunkan angka kejadian sakit,
Bagi Peserta didik: Pelaksanaan pendidikan dan penelitian
menciptakan perilaku hidup sehat, meningkatkan kualitas
yang bermutu dengan standar internasional, suasana
hidup (cerdas dan produktif).
berbasiskan


teknologi
evidence,
nyaman,
empati
yang nyaman dan apresiatif, dan pengalaman belajar 1)
dengan para pakar berlandaskan profesionalisme,
2)
dalam berbagai setting pelayanan kesehatan, 3) dengan
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 15
Tabel 3.2.Rumusan Tata Nilai RSCM-FKUI
Rumusan Misi 2015-2019 RSCM-FKUI adalah:
1. Memberikan
pelayanan
kesehatan
paripurna
dan
No.
Nilai
bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan
Perilaku Utama
1
Integrity –
Integritas
Keselarasan antara
perkataan dan
perbuatan sesuai
etika, moral, dan
kemanusiaan
2
Professionalism –
Profesionalis
me
Kompeten dan
bertanggung jawab
dalam menjalankan
tugas
 Kompeten & Belajar
berkelanjutan
 Bertanggung jawab &
berdedikasi
 Disiplin & Taat pada aturan
3
Care for
Others –
Kepedulian
Melayani dengan
empati, tulus dan
peduli
 Peduli & Empati
 Cepat Tanggap
 Saling menghargai
Collaboration
– Kolaborasi
Bekerjasama secara
terpadu dalam
kesetaraan untuk
mencapai tujuan
bersama
 Proaktif bekerjasama
 Saling menolong & bersinergi
 Integrasi dalam kesetaraan
Excellence –
Keunggulan
Menghasilkan yang
terbaik secara
kreatif, inovatif, dan
berkelanjutan
 Berorientasi pada standar
tertinggi
 Inovatif, kreatif & mutakhir
 Terbuka terhadap perubahan
& berwawasan ke depan
terbaik, berbasis riset dalam rumah sakit bertaraf
internasional.
3. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian
pendidikan kedokteran bertaraf internasional, lintas
Makna Nilai
disiplin untuk mengantisipasi masalah kesehatan di masa
 Beriman & Bertakwa
 Jujur & Konsisten
 Memegang teguh etika
depan.
4. Berperan
aktif
membantu
pemerintah
pusat
dan
pemerintah daerah dalam bidang pelayanan kesehatan,
pendidikan dan penelitian kedokteran.
5. Menyelenggarakan tatakelola organisasi yang terintegrasi,
4
efektif, efisien, dan akuntabel, sehingga terwujud
pertumbuhan finansial serta manajemen yang handal.
Rumusan Tata Nilai RSCM-FKUI dapat dilihat pada Tabel 3.2.
5
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 16
3.4 Patok Duga (Benchmark)
OPPORTUNITIES dan THREATS, sedangkan STRENGTHS dan
Dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019, RSCM dan FKUI telah
WEAKNESSES merepresentasikan faktor internal RSCM & FKUI.
berkomitmen untuk mengelola secara bersama dan sinergis misi
Analisis dilakukan pertama-tama dengan menganalisa faktor-
layanan, pendidikan, dan penelitian.Untuk kepentingan ini,
faktor eksternal organisasi yang akan memengaruhi jalannya
konsep AHS telah digunakan sebagai pola dalam mewujudkan visi
roda organisasi AHS RSCM & FKUI dan kemudian berdasarkan
dan misinya.Karena pola pengelolaan berbasis AHS bersifat baru
pemahaman atas faktor eksternal tersebut dilanjutkan dengan
bagi RSCM dan FKUI, maka RSCM dan FKUI telah menggunakan
menganalisa faktor internal organisasi RSCM dalam mewujudkan
institusi di bawah ini yang telah menggunakan AHS sebagai acuan
visi RSCM & FKUI untuk periode tahun 2015-2019.
patok duga kinerjanya.
Berikut ini disajikan analisis faktor eksternal dan internal yang
dinilai
1. National University Health System, Singapura
faktor-faktor
OPPORTUNITIES
dan
THREATS
serta
STRENGTHS dan WEAKNESSES dalam mewujudkan visi periode
2. University of Pennsylvania, USA
2011-2015.
3.5Analisis SWOT
Analisis
SWOT
yang
dilakukan
merupakan
upaya
Peluang
merepresentasikan berbagai faktor eksternal yang dinilai
o Adanya JKN
sebagian tidak sepenuhnya bisa dikendalikan dan bahkan
o Meningkatnya health literacy dan kemampuan ekonomi
sebagian sisa lainnya di luar kendali RSCM & FKUI dan berbagai
masyarakat
faktor internal yang sepenuhnya dapat dikendalikan oleh RSCM &
o Transisi demografi dan emerging diseases
FKUI dalam rangka mewujudkan visi organisasinya. Faktor
o Perkembangan teknologi IT dan kedokteran
eksternal direpresentasikan dalam analisis SWOT melalui
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 17
o Jejaring kerjasama dengan PEMDA, universitas dan
o Status UI yang sudah PTN BH dan RSCM yang sudah BLU
institusi lain terkemuka di dunia
o Mendapatkan
status
kemandirian
Kekuatan
dan
fleksibilitas
pengelolaan (UI sebagai PTN BH)
o UU pendidikan kedokteran: Pentingnya hubungan antara
FK dan RS Pendidikan (AHC menjadi mungkin untuk
diwujudkan)
o Keberadaan rumpun ilmu kesehatan dan RS UI Depok
o Status dan reputasi RSCM & FKUI di tingkat nasional,
internasional, dan international acrreditation (JCI)
o Engagement staf medik dan non-medik yang tinggi
o Staf medik dengan kualifikasi paling tinggi di bidangnya
dan mempunyai integritas yang tinggi di Indonesia
o Peserta didik PPDS yang berkualitas tinggi
o Sudah memiliki layanan multi unggulan
Ancaman
o Kesamaan visi dan keharmonisan RSCM & FKUI
o Pertumbuhan industri rumah sakit dan munculnya jejaring
RS asing & FK asing
o Ketidakpastian kebijakan dan dukungan suprasistem
belum berjalan optimal
o Perkembangan budaya masyarakat yang lebih menuntut
terhadap pelayanan dan pendidikan
o Sistem rujukan nasional yang belum tertata
o Penugasan layanan publik yang membebani anggaran
o Ketidakpastian pendanaan dari suprasistem
Kelemahan
o Belum meratanya
tingkat kematangan organisasi dan
proses bisnis departemen
o Sarana &prasarana terbatas, termasuk kemampuan dan
biaya operasional pemeliharaan
o Proses bisnis pendidikan dan layanan yang masih belum
seamless
o Soft skill staf medik dan staf non-medik secara umum
yang belum memadai
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 18
o Sistem manajemen kinerja yang belum inherent pada
semua lini
o Remunerasi yang belum sepenuhnya berlaku
o Level integrasi IT yang masih rendah
o Inefisensi pemanfaatan (pengendalian biaya belum
tumbuh) sedangkan sumber daya finansial terbatas
o Penguasaan metodologi pendidikan kedokteran masih
lemah
3.6Diagram Kartesian Pilihan Prioritas Strategis
Tujuan bagian ini adalah untuk menentukan posisi bersaing
RSCM dan FKUI untuk mewujudkan visi periode tahun 2015 –
2019.Penilaian
posisi
bersaing
ini
dilakukan
dengan
memperhatikanbenchmark (patok duga) berbagai institusi yang
mempunyai arah pengembangan yang berbasis AHS (academic
health system).Posisi bersaing RSCM dan FKUI dilakukan dengan
memperhatikan hasil analisa SWOT dan benchmark.
Berikut ini disajikan analisa posisi bersaing RSCM & FKUI untuk
periode tahun 2015 – 2019.
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 19
Tabel 3.3. Peluang (Opportunity)
OPPORTUNITY
1.Adanya JKN
2.Meningkatnya health literacy dan kemampuan ekonomi masyarakat
3.Transisi demografi dan emerging diseases
4.Perkembangan teknologi IT dan kedokteran
5.Jejaring kerjasama dengan PEMDA, universitas dan institusi lain
terkemuka di dunia
6.Mendapatkan status kemandirian dan fleksibilitas pengelolaan (UI sbg PTN
BH)
7.UU pendidikan kedokteran: Pentingnya Hubungan antara FK dan RS
Pendidikan (AHC menjadi mungkin untuk diwujudkan)
8.Keberadaan rumpun ilmu kesehatan dan RS UI Depok
TOTAL
BOBOT
13
10.25
12.5
15.25
Nilai
4
4
5
4
Skor
0.52
0.41
0.63
0.61
15
5
0.75
13.5
4
0.54
13.5
7
100
5
4
0.675
0.28
4.41
BOBOT
Nilai
Skor
21
-4
17.5
-4
12.5
-2
14
16.5
18.5
100
-2
-2
-4
Tabel 3.4. Ancaman (Threat)
THREAT
1.Pertumbuhan industri rumah sakit dan munculnya jejaring RS asing & FK
asing
2.Ketidakpastian kebijakan dan dukungan supra-sistem belum berjalan
optimal
3.Perkembangan budaya masyarakat yang lebih demanding terhadap
pelayanan dan Pendidikan
4.Sistem rujukan nasional yang belum tertata
5.Penugasan layanan publik yang membebani anggaran
6.Ketidakpastian pendanaan dari suprasistem
TOTAL
-0.84
-0.7
-0.25
-0.28
-0.33
-0.74
-3.14
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 20
Tabel 3.5. Kekuatan (Strength)
STRENGTH
1.Status UI yg sudah PTN BH dan RSCM yg sudah BLU
2.Status dan reputasi RSCM & FKUI di tingkat nasional, internasional, dan
international acrreditation (JCI)
3.Engagement staf medik dan non-medik yang tinggi
4.Staf medik dengan kualifikasi paling tinggi di bidangnya dan mempunyai
integritas yang tinggi di Indonesia
5.Peserta didik PPDS yang berkualitas tinggi
6.Sudah memiliki layanan multi unggulan
7.Kesamaan visi dan keharmonisan RSCM & FKUI
TOTAL
BOBOT
11.3
Nilai
3
Skor
0.34
12.8
16.0
4
3
0.51
0.48
18.4
12.9
14.5
14.3
100
4
4
4
5
0.74
0.52
0.58
0.71
3.87
BOBOT
Nilai
Skor
11.1
-2
-0.22
10.0
12.9
-3
-4
-0.30
-0.52
8.5
11.7
11.9
11.5
-3
-3
-3
-4
-0.26
-0.35
-0.36
-0.46
11.5
10.9
100
-3
-4
-0.35
-0.44
-3.24
Tabel 3.6. Kelemahan (Weakness)
WEAKNESS
1.Belum meratanya tingkat kematangan organisasi dan proses bisnis
departemen
2.Sarana & Prasarana terbatas, termasuk kemampuan dan biaya operasional
pemeliharaan
3.Proses bisnis pendidikan dan layanan yang masih belum seamless
4.Soft skill staf medik dan staf non-medik secara umum yang belum
memadai
5.Sistem manajemen kinerja yg belum inherent pada semua lini
6.Remunerasi yang belum sepenuhnya berlaku
7.Level integrasi IT yg masih rendah
8.Inefisensi pemanfaatan (pengendalian biaya belum tumbuh) sedangkan
sumber daya finansial terbatas
9.Penguasaan metodologi pendidikan kedokteran masih lemah
TOTAL
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 21
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.2 hingga 3.5, posisi
mewujudkan bingkai AHS pada kurun waktu tahun 2015-2019.
bersaing RSCM & FKUI untuk periode tahun 2015 – 2019 berada
Dan alasan ini pula yang menunjukkan mengapa sumbu X pada
di kuadran I pada diagram kartesius(lihat gambar 3.1). Walaupun
diagram kartesius, yang menggambarkan resultante upaya
total skor kekuatan lebih besar dari kelemahan, namun selisih
kekuatan terhadap kelemahan RSCM & FKUI, dinilai belum cukup
atau resultante antara keduanya dinilai belum cukup besar.
besar pada kurun waktu tahun 2015 – 2019.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa strategi RSCM - FKUI masih
perlu memfokuskan pada penguatan mutu kelembagaan dan
pengembangan pasar sasarannya sebagai arah strategis yang
ditekankan dalam mewujudkan visinya hingga tahun 2019. Patut
dicatat di sini bahwa di waktu yang lalu periode tahun 20102014, RSCM dan FKUI berada di posisi di kuadran II diagram
kartesius. Hal ini mengindikasikan bahwa ada kemajuan berarti
selama 4 (empat) terakhir membangun mutu kelembagaan bagi
RSCM - FKUI. Namun demikian RSCM & FKUI masih perlu terus
menguatkan mutu kelembagaannya karena hasil evaluasi
pencapaian renstra RSCM dan FKUI periode tahun 2015-2019
menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan untuk menata
kembali mutu kelembagaan RSCM & FKUI, dan upaya penataan
ini menjadi suatu keniscayaan terlebih dalam perjalanan
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 22
Gambar 3.1. Diagram Kartesian Pilihan Prioritas RSCM-FKUI 2015-2019
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 23
3.7 Analisa TOWS
Berdasarkan posisi bersaing RSCM - FKUI untuk periode tahun
2015 – 2019, maka analisa TOWS dilakukan dengan menekankan
arah strategis pada penguatan mutu kelembagaannya. Berikut
disajikan hasil analisa TOWS (Tabel 3.6). Setiap sel matriks TOWS
diisi oleh sasaran strategi yang menunjukkan prioritas strategis
yang dipilih oleh RSCM & FKUI pada kurun waktu tahun 2015 –
2019 dalam menghadapi salah satu dari 4 (empat) keadaan
berikut:
(i)
memanfaatkan strength tertentu untuk menghadapi
suatu threat
(ii)
memanfaatkan
strength
tertentu
untuk
menggapaiopportunity
(iii)
meminimasi atau meniadakan weakness tertentu
dengan menghadapi threat tertentu
(iv)
meminimasi atau meniadakan weakness tertentu
dengan memanfaatkan opportunity tertentu
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 24
Tabel 3.7. Hasil Analisis TOWS
OPPORTUNITY
1.Adanya JKN
2.Meningkatnya health literacy dan kemampuan ekonomi
masyarakat
3.Transisi demografi dan emerging diseases
WEAKNESS
STRENGTH
ANALISIS TOWS
4.Perkembangan teknologi IT dan kedokteran
5.Jejaring kerjasama dengan PEMDA, universitas dan institusi
5.Penugasan layanan publik yang membebani anggaran
lain terkemuka di dunia
6.Mendapatkan status kemandirian dan fleksibilitas
pengelolaan (UI sbg PTN BH)
7.UU pendidikan kedokteran: pentingnya hubungan antara FK 6.Ketidakpastian pendanaan dari suprasistem
dan RS Pendidikan
8.Keberadaan rumpun ilmu kesehatan dan RS UI Depok
1.Status UI yg sudah PTN BH dan RSCM yg sudah BLU
2.Status dan reputasi RSCM & FKUI di tingkat nasional, internasional, S1 O4: Mengupayakan berbagai sumber pembiayaan untuk
dan international acrreditation (JCI)
investasi teknologi
S2,3,4 O2 -4 : Mewujudkan Pusat Unggulan (Transplantasi
3.Engagement staf medik dan non-medik yang tinggi
Center, Pelayanan Stemcell, Bank Jaringan, Clinical Research
Unit, dll)
4.Staf medik dengan kualifikasi paling tinggi di bidangnya dan
S1,2,3,7 O6,7,8: Mewujudkan AHC
mempunyai integritas yang tinggi di Indonesia
S3,4,5,6 O1: Mewujudkan RSCM-FKUI sebagai acute tertiary
5.Peserta didik PPDS yang berkualitas tinggi
care center dan top referral institution
6.Sudah memiliki layanan multi unggulan
7.Kesamaan visi dan keharmonisan RSCM & FKUI
1.Belum meratanya tingkat kematangan organisasi dan proses bisnis
departemen
2.Sarana & Prasarana terbatas, termasuk kemampuan dan biaya
O1 W1,3,5,6,7,8: Penyempurnaan proses bisnis dan tatakelola
operasional pemeliharaan
3.Proses bisnis pendidikan dan layanan yang masih belum seamless
4.Soft skill staf medik dan staf non-medik secara umum yang belum
memadai
5.Sistem manajemen kinerja yg belum inherent pada semua lini
6.Remunerasi yang belum sepenuhnya berlaku
7.Level integrasi IT yg masih rendah
8.Inefisensi pemanfaatan (pengendalian biaya belum tumbuh)
sedangkan sumber daya finansial terbatas
9.Penguasaan metodologi pendidikan kedokteran masih lemah
THREAT
1.Pertumbuhan industri rumah sakit dan munculnya jejaring RS
asing & FK asing
2.Ketidakpastian kebijakan dan dukungan supra-sistem belum
berjalan optimal
3.Perkembangan budaya masyarakat yang lebih demanding
terhadap pelayanan dan pendidikan
4.Sistem rujukan nasional yang belum tertata
O4 W1,2,3,5,7,8: Mewujudkan percepatan integrasi IT
S1,7 T2,6: Mewujudkan advokasi
S1,2,4 T1,6: Mewujudkan strategic Public Private Partnership
T4: Mewujudkan penguatan pemberdayaan rumah sakit se-DKI
W1,3,4,5 T3: Mewujudkan sistem penjaminan mutu yang
berkesinambungan
W2,6 T1: Mewujudkan RSCM-FKUI to be the best place to work
(remunerasi, recognition, sarana prasarana, karir, dll)
W4,9 : Mewujudkan kompetensi pendidik klinik
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 25
6. Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan
3.8Peta Strategi
Berdasarkan hasil analisa posisi bersaing dan analisa TOWS, maka
dapat disusun peta strategi. Dalam buku ini, peta strategi
menggambarkan jalinan hubungan sebab dan akibat atas
berbagai sasaran strategis pada 4 (empat) perspektif, yakni
perspektif stakeholders, perspektif proses bisnis, perspektif
learning & growth, dan perspektif finansial. Peta strategi yang
disusun diadaptasi dari pendekatan Balanced Scorecard.Gambar
pendidikan yang terintegrasi
7. Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan
menuju RSCM-FKUI sebagai acute academic tertiary care
8. Terwujudnya Pendidikan Dokter Spesialis dalam rangka
menunjang layanan primer
9. Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada
stakeholder
4 menyajikan peta strategi RSCM & FKUI untuk kurun waktu
10. Sasaran Strategis
tahun 2015 – 2019. Peta strategi RSCM & FKUI periode tahun
11. Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu
2015 – 2019 disusun atas 16 (enam belas) jenis sasaran strategis
ditingkat unit kerja
yang dikembangkan berdasarkan pada analisa TOWS sebagai
12. Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi
berikut:
13. Terwujudnya percepatan integrasi IT
1. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang
15. Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
ekselen
2. Terwujudnya strategic Public Private Partnership
3. Terwujudnya
14. Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
cost-containment
layanan dan riset
dalam
pendidikan,
16. Terwujudnya
staf
dengan
memiliki
kompetensi
komprehensif yang unggul dengan pendekatan integratif
dan interdisipliner
4. Terwujudnya kelembagaan AHC
Berikut ini disajikan peta strategi RSCM dan FKUI untuk periode
5. Terakreditasi internasional
tahun 2015 – 2019 (Gambar 3.2).
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 26
Terakreditasi Nasional
& Internasional
Gambar 3.2. Peta Strategi RSCM-FKUI 2015-2019
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 27
Peta strategi tersebut dimaknai sebagai berikut.Peta strategi
jenis sasaran strategis pertama hanya bisa direalisasikan bila
disusun untuk mewujudkan visi RSCM 2019, yakni “to create
RSCM & FKUI berkomitmen untuk membangun sasaran strategis
infinite experience for al through AHS”. Dalam rangka
terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi dan
mewujudkan visi tersebut, sasaran strategis yang diperlukan
juga sasaran strategis terwujudnya sistem advokasi yang efektif
pada perspektif stakeholder adalah terwujudnya kepuasan
kepada stakeholders.
stakeholder, yang hanya bisa terjadi bila RSCM dan FKUI
mewujudkan
sasaran
strategis
terwujudnya
pelayanan,
pendidikan, dan riset yang excellent. Dan untuk mewujudkan
sasaran strategis terwujudnya pelayanan, pendidikan, dan riset
pada perspektif stakeholder, RSCM dan FKUI perlu terlebih
dahulu mewujudkan sasaran strategis terwujudnya kelembagaan
AHS
dan
mewujudkan
sasaran
strategis
terakreditasi
internasional pada perspektif proses bisnis internal. Untuk dapat
Pada perspektif proses bisnis internal, selain berkomitmen untuk
sasaran strategis terwujudnya kelembagaan AHS, RSCM & FKUI
perlu berkomitmen untuk merealisasikan sasaran strategis
terakreditasi internasional, yang dicapai melalui sasaran strategis
terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi dan
terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat
unit kerja.
merealisasikan sasaran strategis terwujudnya kelembagaan AHS,
Untuk mampu mewujudkan berbagai sasaran strategis pada
RSCM & FKUI terlebih dahulu perlu mengupayakan tiga jenis
perspektif proses bisnis internal sebagaimana dijelaskan di atas,
sasaran strategis, yakni terwujudnya sistem jaringan pelayanan
maka RSCM & FKUI perlu mewujudkan berbagai sasaran strategis
dan pendidikan menuju RSCM & FKUI sebagai acute tertiary care,
di perspektif learning&growth sebagai fondasi dasar perwujudan
sasaran strategis terwujudnya pusat unggulan nasional riset,
visi organisasi RSCM & FKUI di akhir tahun 2019. RSCM & FKUI
pelayanan, dan pendidikan yang terintegrasi, dan sasaran
perlu berkomitmen untuk merealisasikan terwujudnya budaya
strategis terwujudnya sistem kesehatan layanan primer. Kedua
menolong
dan
berkinerja.
Namun,
untuk
mampu
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 28
mewujudkannya,
RSCM
&
FKUI
perlu
terlebih
dahulu
merealisasikan tiga jenis sasaran strategis pada perspektif
learning & growth: sasaran strategis terwujudnya percepatan
integrasi
IT
(information
technology),
sasaran
strategis
terwujudnya staf yang memiliki kompetensi komprehensif yang
unggul, dan sasaran strategis terwujudnya RSCM & FKUI menjadi
the best place to work.
Perspektif finansial pada peta strategi berfungsi sebagai enabler
yang memampukan
percepatan perwujudan
ketiga
jenis
perspektif lainnya (perspektif stakeholder, perspektif proses
bisnis internal, dan perspektif learning&growth). Ada dua jenis
sasaran strategis yang perlu direalisasikan oleh RSCM & FKUI
dalam perspektif finansial, yakni sasaran strategis terwujudnya
strategic public private partnership dan sasaran strategis
terwujudnya cost containment dalam pendidikan, layanan, dan
riset.
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 29
IV. INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS
4.1Matriks KPI
Berdasarkan peta strategi yang telah ditetapkan sebagai bingkai
keluaran suatu sasaran strategis pada peta strategis. Berbagai KPI
arah dan prioritas strategis RSCM & FKUI demi mewujudkan visi
bertipe proses merupakan kumpulan indikator keberhasilan
bersama AHS di penghujung tahun 2019, maka dapat disusun
sasaran strategis yang dibutuhkan untuk mewujudkan KPI bertipe
Indikator Kinerja Utama atau KPI (Key Performance Indicator) dan
output. Dalam buku ini, KPI bertipe proses hanya bisa diwujudkan
target KPI serta bobot KPI dan PIC (Person in Charge) atas suatu
bila RSCM dan FKUI mewujudkan KPI bertipe input, yang
KPI. Berbagai jenis KPI telah dirumuskan untuk renstra bersama
mengukur pencapaian keberhasilan RSCM & FKUI dalam
antara RCM & FKUI untuk periode tahun 2015 – 2019. Sebagian
menyediakan sumber daya organisasi tertentu sebagai masukan
jenis KPI adalah bertipe outcome, dan lainnya bertipe output,
untuk melakukan berbagai sasaran strategis pada proses bisnis
proses, dan input. KPI berfungsi untuk mengukur secara kualitatif
internal.
tingkat keberhasilan pencapaian suatu sasaran strategis pada
peta strategi.KPI berjenis outcome merupakan indikator kinerja
utama yang mengukur keberhasilan RSCM & FKUI untuk
menghasilkan sasaran strategis tertentu. Jenis KPI outcome
Tabel 4.1 menggambarkan berbagai KPI untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu sasaran strategis pada peta strategi RSCM &
FKUI periode tahun 2015 – 2019.
hanya bisa diwujudkan bila ditunjang oleh berbagai KPI berjenis
output, yang berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 30
Tabel 4.1. Indikator Kinerja Utama (KPI)
No
Perspektif
Sasaran Strategis
1
Stakeholder
Terwujudnya kepuasan stakeholder
2
Stakeholder
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang
ekselen
KPI
1
2
3
4
5
6
3
Finansial
4
Finansial
Terwujudnya strategic Public Private Partnership
Terwujudnya cost-containment dalam pendidikan,
layanan dan riset
5
BPI
Terwujudnya kelembagaan AHC
6
BPI
Terakreditasi internasional
7
BPI
Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi
BPI
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan
pendidikan menuju RSCM-FKUI sebagai acute
academic tertiary care
8
9
BPI
10
BPI
Terwujudnya Pendidikan dokter spesialis dalam
rangka menunjang layanan primer
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada
stakeholder
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Tingkat kepuasan pasien
Tingkatkepuasan peserta didik
Jumlah translational research yang diterapkan dalam layanan
% kasus sulit yang berhasil ditangani (survive atau meninggal
dengan kualitas yang baik)
Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model (yan, lit, dik)
% lulusan yang mendapatkan pengalaman dan kompetensi lebih
dari standar
Jumlah layanan baru yang pembiayaannya berbasis PPP (>10M)
Tingkat kewajaran biayapelayanan, pendidikan, dan riset
berbasis cost containtment
Tingkat efisiensi anggaran
Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
% proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC
Akreditasi JCI
Akreditasi LAMP-PTKes
Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang
terintegrasi dengan kinerja ekselen
% rujukan ke RSCM-FKUI yang tidak tepat
Jumlah RS binaan yg mampu menjadi RS rujukan balik
Jumlah program pendidikan pelatihan RS Jejaring yang
dilaksanakan oleh RSCM-FKUI
Jumlah lulusan yang bekerja di sistem jejaring kesehatan primer
RSCM-FKUI
Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke
stakeholder
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 31
Tabel 4.1.Indikator Kinerja Utama (KPI) (Lanjutan)
No
Perspektif
11
BPI
12
BPI
13
L&G
14
L&G
15
16
L&G
L&G
Sasaran Strategis
Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan
mutu ditingkat unit kerja
Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan
terintegrasi
Terwujudnya percepatan integrasi IT
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to
work
Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi
komprehensif yang unggul dengan pendekatan
integratif dan interdisipliner
KPI
% unit kerja (Unit & Dept) yang mendapatkan nilai ekselen
20 (tatakelola ISO, leadership, continuous improvement, integrasi
pendidikan, pelayanan, dan riset)
% unit kerja melaksanakan RTL (Rencana Tindak Lanjut) audit
21
mutu internal dan tracer
22 %unit kerja yang capaian indikator medik ekselen (JCI)
23 Jumlah BTP (Break Thru Project) yang berhasil diimplementasikan
24 Level integrasi IT
25 Indeks kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja
26 % staf medik dengan kinerja ekselen
27 % staf non-medik dengan kinerja ekselen
28 Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
% staf medik yg memiliki perilaku integratif dan interdisipiliner
29 (mengikuti pendidikan dasar dokter klinik, mempunyai sertifikat
Good Clinical Practice, pernah menangani kasus medik sulit)
30 % staf non-medik yang memiliki kompetensi sesuai
31 % pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi manajerial
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 32
Target
matriks
KPI
berfungsi
untuk
mengukur
tingkat
strategi RSCM & FKUI periode tahun 2015 – 2019. PIC
keberhasilan secara kuantitatif di tiap tahun atas kemajuan
mengondisikan bahwa penanggung jawab tersebut akan
pencapaian suatu sasaran strategis pada peta strategi.Target KPI
memantau, mengukur, dan mengevaluasi secara berkala status
yang ditetapkan tiap tahun diupayakan ada peningkatan secara
pencapaian kemajuan atau keberhasilan suatu sasaran strategis
kuantitatif hingga terwujudnya visi RSCM & FKUI di tahun 2019.
pada peta strategi dan pada waktu tertentu bersama-sama
Bobot KPI ditentukan untuk menunjukkan tingkat kepentingan
relatif suatu jenis KPI dibandingkan dengan jenis KPI lainnya.
Total bobot semua jenis KPI adalah 100 (seratus) persen. Dengan
dengan PIC lainnya, PIC terkait melakukan secara berkala
koordinasi untuk mengendalikan status pencapaian visi bersama
RSCM & FKUI.
demikian, bila ada suatu jenis KPI mempunyai nilai bobot lebih
Tabel 9 menggambarkan informasi bobot KPI, target KPI tiap
tinggi daripada jenis KPI lainnya, jenis KPI tersebut dinilai lebih
tahun dan PIC terkait.
menentukan dalam mewujudkan visi bersama RSCM & FKUI di
akhir tahun 2019. Kondisi ini juga mengindikasikan bahwa bobot
KPI yang lebih tinggi merepresentasikan keinginan kuat jajaran
manajemen RSCM dan Dekanat FKUI untuk merealisasikan suatu
sasaran strategis yang dinilai lebih penting dan mendesak untuk
mewujudkan visi bersama RSCM & FKUI di akhir tahun 2019.
PIC (person in charge) menggambarkan penanggung jawab
utama terhadap pencapaian suatu jenis KPI dalam menilai tingkat
keberhasilan pencapaian suatu sasaran strategis pada peta
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 33
Tabel 4.2. Matriks KPI
No
KPI
Bobot
PIC
Dir Bang
Deputy Dir
Pendidikan
Deputy Dir
Penelitian
1
Tingkat kepuasan pasien
2
2
Tingkat kepuasan peserta didik
2
3
4
5
6
Jumlah translational research yang diterapkan
dalam layanan
% kasus sulit yang berhasil ditangani (survive
atau meninggal dengan kualitas yang baik)
Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi
model (yan, lit, dik)
% lulusan yang mendapatkan pengalaman dan
kompetensi lebih dari standar
2
Target
2015
79
2016
82
2017
85
2018
88
2019
91
60%
65%
70%
73%
75%
4
5
5
5
6
2
Dir Med
70%
72%
74%
78%
80%
2
Dir Med
1
3
5
5
3
3
Deputy Dir
Pendidikan
12%
15%
17%
20%
22%
7
Jumlah layanan baru yang pembiayaannya
berbasis PPP (>10M)
3
Dir Keu
CMU3
Pembangunan
awal Cancer
center
Pembangunan
awal Pusat
Geriatri Nasional
Penyelesaian
Penyelesaian
8
Tingkat kewajaran biayapelayanan,
pendidikan, dan riset berbasis cost
containtment
3
Wadek II
BL
3%
5%
7%
7%
9
Tingkat efisiensi anggaran
DireKeu
7%
7%
1.Terbentuk
kebijakan &
SPO
operasional,
Renstra
Bersama,
system
remun, IT
terintegrasi
5/11
7%
7%
7%
Terbentuknya
Juknis
anggaran ,
marketing &
sumber biaya
Terbentuknya
Juknis
anggaran,
marketing &
sumber biaya
Terbentuknya
juknis SDM,
sarpas &
pengedaan
8/11
8/11
11/11
10
Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
6
Dirut
1.Terbentuk nya
Tim Advokasi
2.Terbentuknya
kebijakan & SPO
operasional,
Resntra bersama,
system remun, IT
terintegrasi
11
% proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC
4
Dekan FKUI
5/11
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 34
No
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
KPI
Akreditasi JCI
Akreditasi LAMP-PTKes
Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi (riset
translasional)dengan kinerja ekselen
% rujukan dari RS Binaan ke RSCM-FKUI yang
tidak tepat
Jumlah RS binaan yg mampu menjadi RS
rujukan balik
Jumlah program pendidikan pelatihan RS
Jejaring yang dilaksanakan oleh RSCM-FKUI
Jumlah lulusan yang bekerja di sistem jejaring
kesehatan primer RSCM-FKUI
Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk
advokasi ke stakeholder
% unit kerja (Unit & Dept) yang mendapatkan
nilai ekselen (tatakelola ISO, leadership,
continuous improvement, integrasi pendidikan,
pelayanan, dan riset)
% unit kerja melaksanakan RTL (Rencana
Rindak Lanjut) audit mutu internal dan tracer
%unit kerja yang capaian indikator medik
ekselen (JCI)
Bobot
PIC
4
Dir Bang
Target
2015
2016
2017
Sustainability
Acredited
Sustainability
100% Prodi
yang
melaksanakan
Akreditasi
mendapat
nilai A
2018
2019
Re Acredited
Sustainability
dg AMC
100% Prodi
100% Prodi
yang
yang
melaksanakan melaksanakan
Akreditasi
Akreditasi
mendapat
mendapat
nilai A
nilai A
4
Manajer
Pendidikan
Persiapan
100% Prodi
yang
melaksanakan
Akreditasi
mendapat
nilai A
3
Dekan
1
3
4
5
2
2
Dir Med
40%
32%
30%
28%
25%
2
Dir Med
4
6
8
10
12
2
Wadek I
7
10
13
16
19
2
Dekan
5
5
25
30
50
3
Dirut
1
1
1
1
1
5
Dirut &
Dekan
35%
40%
50%
65%
75%
3
Dirbangsar
& Wadek II
100%
100%
100%
100%
100%
4
Dir Med
70%
75%
80%
85%
90%
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 35
No
KPI
Bobot
23
Jumlah BTP (Break Thru Project) yang
berhasil diimplementasikan
5
24
Level integrasi IT
6
25
26
27
28
29
30
31
Indeks kepuasan staf terhadap sistem dan
lingkungan kerja
% staf medik dengan kinerja ekselen
% staf non-medik dengan kinerja ekselen
Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
% staf medik yg memiliki perilakuintegratif dan
interdisipiliner (mengikuti pendidikan dasar
dokter klinik, mempunyai sertifikat Good
Clinical Practice, pernah menangani kasus
medik sulit)
% staf non-medik yang memiliki kompetensi
sesuai
% pimpinan unit kerja yang memiliki
kompetensi manajerial
PIC
Dirut &
Dekan FKUI
Deputy Dir
IT
Target
2015
2016
2017
2018
2019
10
10
10
10
10
Level 3-4
Level 4
Level 4-5
Level 4-5
Level 5
4
Dir Umum
BL+10%
BL+17.5%
BL+22.5%
BL+27.5%
BL+30%
4
3
5
Dir SDM
Dir SDM
Dekan
BL+15%
9.50%
BL
+12%
10%
BL+8%
+8%
10.50%
2016+7%
+6%
11%
2017+6%
+4%
11.50%
2018+5%
4
Wadek II
30%
50%
70%
90%
100%
3
Dir SDM
BL+5%
+5%
+5%
+5%
+5%
3
Wadek II
30%
50%
70%
90%
100%
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 36
4.2 Program Kerja Strategis
Untuk mewujudkan target KPI yang telah ditentukan di atas, ada
menata ulang pelaksanaan suatu mekanisme atau sistem
serangkaian program kerja strategis yang perlu dilakukan oleh
manajemen tertentu yang dilakukan selama ini dinilai
RSCM & FKUI pada periode tahun 2015 - 2019. Penentuan
belum
program kerja strategis RSCM & FKUI untuk mewujudkan sasaran
mewujudkan suatu sasaran strategis RSCM & FKUI.
strategis dan target KPI nya diarahkan pada tiga tipe berikut ini:
a)
c)
berjalan
cukup
efektif
dalam
membantu
Program kerja strategis yang bersifat pengembangan :
Program kerja strategis yang bersifat pemantapan :
Tujuan dari direkomendasikannya program kerja strategis
Tujuan dari diusulkannya program kerja strategis ini
ini
adalah untuk membantu memastikan bahwa pelaksanaan
pelaksanaan suatu mekanisme atau sebuah sistem
suatu mekanisme atau sistem manajemen tertentu yang
manajemen tertentu dalam membantu mewujudkan
dilakukan selama ini dinilai sudah berjalan efektif untuk
suatu sasaran strategis RSCM & FKUI.
adalah
untuk
mengembangkan
inisiatif
baru
terus dilanjutkan di masa-masa mendatang dalam
membantu mewujudkan suatu sasaran strategis RSCM &
FKUI pada periode tahun 2015 - 2019.
b)
Program kerja strategis yang bersifat perbaikan :
Tujuan dari direkomendasikannya program kerja strategis
Berikut ini disajikan berbagai program kerja strategis untuk
masing-masing perspektif peta strategi yang perlu dilakukan
RSCM & FKUI untuk periode tahun 2015 – 2019.
ini adalah untuk membantu menyempurnakan atau
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 37
Tabel 4.3. Program Kerja Strategis
KPI
1
Terwujudnya Kepuasan
Pasien
2.
Terwujudnya kepuasan
peserta didik
3.
Jumlah translational
research yang diterapkan
dalam layanan
4.
% kasus sulit yang berhasil
ditangani (survive atau
meninggal dengan kualitas
yang baik)
5.
6.
7.
Jumlah jenis kasus sulit
baru yang menjadi model
(yan, lit, dik)
% lulusan yang
mendapatkan pengalaman
dan kompetensi lebih dari
standar
Jumlah layanan baru yang
pembiayaannya berbasis
PPP (>10M)
2015
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
Program improvement
pendidikan sesuai hasil
temuan
Prioritas fokus riset ,
Penyempurnaan fasilitas riset,
DIARC, Alokasi dana sesuai fokus
riset, Kolaborasi akademik, bisnis
dan government (ABG)
2016
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
Program improvement
pendidikan sesuai hasil
temuan
2017
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
2018
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
2019
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
Program improvement
pelayanan sesuai hasil
temuan
Pendiri ME-RC (Medical
education and reseach
center) kolaborasi ABG
Optimalisasi ME-RC
kolaborasi ABG
Optimalisasi ME-RC
kolaborasi ABG
Menuju IMRI (Indonesia
Medical Reseach
Institute) Kolaborasi ABG
1. Pembuatan sistem penanganan
kasus medik sulit
2. Pengukuran hasil
3. Evaluasi
4. Penyempurnaan sistem
1. Pembuatan sistem penanganan
kasus medik sulit
2. Sosialisasi sistem yang baru
3. Implementasi
4. Evaluasi
1. Pembuatan sistem penanganan
kasus medik sulit
2. Sosialisasi sistem yang baru
3. Implementasi
4. Evaluasi
1. Pembuatan sistem
penanganan kasus medik
sulit
2. Sosialisasi sistem yang baru
3. Implementasi
4. Evaluasi
1.
2.
3.
4.
Pembuatan sistem
penanganan kasus medik
sulit
Sosialisasi sistem yang baru
Implementasi
Evaluasi
Program penetapan
model kasus sulit
terintegrasi (Yan,Lit,Dik)
Program penetapan model
kasus sulit terintegrasi
(Yan,Lit,Dik)
Program penetapan model
kasus sulit terintegrasi
(Yan,Lit,Dik)
Program penetapan
model kasus sulit
terintegrasi (Yan,Lit,Dik)
Program penetapan
model kasus sulit
terintegrasi (Yan,Lit,Dik)
Peningkatan pengalaman
dan kompetensi peserta
didik
Peningkatan pengalaman
dan kompetensi peserta
didik
Peningkatan pengalaman
dan kompetensi peserta
didik
Peningkatan pengalaman
dan kompetensi peserta
didik
Peningkatan pengalaman
dan kompetensi peserta
didik
Pembangunan CMU3
Pembangunan awal cancer
center
Pembangunan awal Pusat
Geriatri Nasional
Penyelesaian
Penyelesaian
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 38
KPI
2015
1. Program pembuatan
dokumen pengendali
Tingkat kewajaran
biaya Rumah Sakit
biayapelayanan,
8.
2. Program quick win
pendidikan, dan riset
budaya sadar biaya
berbasis cost containtment
3. Program pemetaan titik
rawan pemborosan
1. Program pembuatan
dokumen biaya Rumah
Sakit
9. Tingkat efisiensi anggaran 2. Program quick win
budaya sadar biaya
3. Program pemetaan titik
rawan pemborosan
1. Pembentukan Tim dan
Advokasi
2. Pembentukan
kebijakan payung SKB
Menteri
Terbitnya dasar hukum
10.
3. Pembentukan
pembentukan AHC
kebijakan & SPO
operasional, Renstra
bersama, Sistem
Remun, IT terintegrasi,
Hukum & Humas
2016
2017
2018
2019
Program quick win budaya
sadar biaya
Program Sadar Biaya
Tingkat Menengah Awal
Program Sadar Biaya
Tingkat Menengah Akhir
Program quick win budaya
sadar biaya
Program Sadar Biaya
Tingkat Menengah Awal
Program Sadar Biaya
Tingkat Menengah Akhir
Pembentukan kebijakan
& SPO operasional,
Renstra bersama, Sistem
Remun, IT terintegrasi,
Hukum & Humas
Pembentukan Juknis
Anggaran, Marketing &
Sumber Biaya
Pembentukan Juknis
Anggaran, Marketing &
Sumber Biaya
Pembentukan Juknis
SDM, Sarfas, &
Pengadaan
% proses bisnis terintegrasi
11.
yang dikelola AHC
Program integrasi 5
fungsi (Kebijakan
Pedoman Standar
Renstra, Remun, IT,
Hukum &
Humas)
Program integrasi 5
fungsi (Kebijakan
Pedoman Standar
Renstra, Remun, IT,
Hukum &
Humas)
Program integrasi 3
fungsi (Anggaran,
Marketing, dan Sumber
Biaya)
Program integrasi 3
fungsi (Anggaran,
Marketing, dan Sumber
Biaya)
Program integrasi 3
fungsi (SDM, Sarfas, &
Pengadaan)
12. Akreditasi JCI
Sustainability
Akreditasi JCI AMC
Sustainability
Sustainability
Re- Akreditasi JCI AMC
Program Sadar Biaya
Tingkat Advanced
Program Sadar Biaya
Tingkat Advanced
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 39
KPI
2015
2016
Implementasi standar,
monitoring dan quality
improvement , Prodi
spesialis accredited
(regional/international)
2017
Implementasi standar,
monitoring dan quality
improvement , Prodi
spesialis accredited
(regional/international)
2018
Implementasi standar,
monitoring dan quality
improvement , Prodi
spesialis accredited
(regional/international)
2019
Implementasi standar,
monitoring dan quality
improvement , Prodi
spesialis accredited
(regional/international)
13. Akreditasi LAMP-PTKes
Implementasi standar,
monitoring dan quality
improvement
Jumlah pusat unggulan
riset, pelayanan dan
pendidikan yang
14.
terintegrasi (riset
translasional)dengan
kinerja ekselen
Pembentukan 1 pusat
unggulan
Pembentukan 1 pusat
unggulan
Pembentukan 1 pusat
unggulan
Pembentukan 1 pusat
unggulan
Pembentukan 1 pusat
unggulan
% rujukan dari RS Binaan
15. ke RSCM-FKUI yang tidak
tepat
Pembuatan sistem monev
rujukan, umpan balik dan
Pembinaan, Perbaikan
sistem rujukan
Pembuatan sistem monev
rujukan, umpan balik dan
Pembinaan, Perbaikan
sistem rujukan
Pembuatan sistem monev
rujukan, umpan balik dan
Pembinaan, Perbaikan
sistem rujukan
Pembuatan sistem
monev rujukan, umpan
balik dan Pembinaan,
Perbaikan sistem rujukan
Pembuatan sistem
monev rujukan, umpan
balik dan Pembinaan,
Perbaikan sistem rujukan
1. Pembuatan sistem
1. Pembuatan sistem
manev rujukan umpan
manev rujukan umpan
balik
balik
2. Pembinaan
2. Pembinaan
3. Evaluasi kemampuan RS 3. Evaluasi kemampuan
Binaan
RS Binaan
1. Pembuatan sistem
manev rujukan
umpan balik
2. Pembinaan
3. Evaluasi kemampuan
RS Binaan
1. Pembuatan sistem
manev rujukan
umpan balik
2. Pembinaan
3. Evaluasi
kemampuan RS
Binaan
1. Pembuatan sistem
manev rujukan umpan
Jumlah RS binaan yg
balik
16. mampu menjadi RS rujukan
2. Pembinaan
balik
3. Evaluasi kemampuan
RS Binaan
Jumlah program
pendidikan pelatihan RS
17.
Jejaring yang dilaksanakan
oleh RSCM-FKUI
Jumlah lulusan yang
bekerja di sistem jejaring
18.
kesehatan primer RSCMFKUI
Diklat RS Jejaring di RS
Persahabatan, RS
Tangean, RS Fatmawati,
RS AB Harapan Kita
Pembentukan
Departemen Layanan
Primer, Pembentukan
Prodi, Rekrutmen dokter
umum, Pembentukan
Diklat RS Jejaring di RS
Karawang, RSUD Koja
Diklat RS Jejaring di RS
Diklat RS Jejaring di RS
Diklat RS Jejaring di RS
Rekrutmen dokter umum,
Pembentukan jejaring
layanan primer
Rekrutmen dokter umum,
Pembentukan jejaring
layanan primer
Rekrutmen dokter
umum, Pembentukan
jejaring layanan primer
Rekrutmen dokter
umum, Pembentukan
jejaring layanan primer
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 40
KPI
Jumlah hasil kajian
strategis yang dipakai
19.
untuk advokasi ke
stakeholder
% unit kerja (Unit & Dept)
yang mendapatkan nilai
ekselen (tatakelola ISO,
20. leadership, continuous
improvement, integrasi
pendidikan, pelayanan, dan
riset)
% unit kerja melaksanakan
RTL (Rencana Rindak
21.
Lanjut) audit mutu internal
dan tracer
%unit kerja yang capaian
22. indikator medik ekselen
(JCI)
Jumlah BTP (Break Thru
23. Project) yang berhasil
diimplementasikan
24. Level integrasi IT
Indeks kepuasan staf
25. terhadap sistem dan
lingkungan kerja
% staf medik dengan
26.
kinerja ekselen
2015
jejaring layanan primer
2016
2017
2018
2019
Program penyusunan
kajian strategis dan
advokasi ke stakeholder
Program penyusunan
kajian strategis dan
advokasi ke stakeholder
Program penyusunan
kajian strategis dan
advokasi ke stakeholder
Program penyusunan
kajian strategis dan
advokasi ke stakeholder
Program penyusunan
kajian strategis dan
advokasi ke stakeholder
1. Penentuan sistem
penilaian
2. Coaching
3. Penilaian
1. Penyempurnaan
sistem penilaian
2. Penilaian unit kerja
Coaching
3. Evaluasi
1. Penyempurnaan sistem
penilaian
2. Penilaian unit kerja
Coaching
3. Evaluasi
1. Penyempurnaan
sistem penilaian
2. Penilaian unit kerja
Coaching
3. Evaluasi
1. Penyempurnaan
sistem penilaian
2. Penilaian unit kerja
Coaching
3. Evaluasi
Penguatan mutu unit
kerja (audit mutu internal,
evaluasi RTL)
Penguatan mutu unit kerja
(audit mutu internal,
evaluasi RTL)
Penguatan mutu unit kerja
(audit mutu internal,
evaluasi RTL)
Penguatan mutu unit
kerja (audit mutu
internal, evaluasi RTL)
Penguatan mutu unit
kerja (audit mutu
internal, evaluasi RTL)
1. Penentuan kriteria
indikator medik yang
dapat dipilih
2. Pembuatan sistem
penilaian
3. Penilaian dan Evaluasi
1. Penetapan BTP
2. Seminar hasil BTP
3. Sosialisasi hasil BTP
4. Perbaikan sistem
Peningkatan integrasi IT
1. Penetapan BTP
2. Seminar hasil BTP
3. Sosialisasi hasil BTP
4. Perbaikan sistem
Peningkatan integrasi IT
1. Penetapan BTP
2. Seminar hasil BTP
3. Sosialisasi hasil BTP
4. Perbaikan sistem
Peningkatan integrasi IT
1. Penetapan BTP
2. Seminar hasil BTP
3. Sosialisasi hasil BTP
4. Perbaikan sistem
Peningkatan integrasi IT
1. Penetapan BTP
2. Seminar hasil BTP
3. Sosialisasi hasil BTP
4. Perbaikan sistem
Peningkatan integrasi IT
Peningkatan Sarpas kerja
Peningkatan Sarpas kerja
Peningkatan Sarpas kerja
Peningkatan Sarpas kerja
Peningkatan Sarpas kerja
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
1.
1. Penyempurnaan sistem 1. Penyempurnaan sistem
2. Sosialisasi
2. Sosialisasi
2.
3. Penilaian dan Evaluasi
3. Penilaian dan Evaluasi
3.
Penyempurnaan
1. Penyempurnaan
sistem
sistem
Sosialisasi
2. Sosialisasi
Penilaian dan Evaluasi 3. Penilaian dan Evaluasi
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 41
KPI
27.
28.
% staf non-medik dengan
kinerja ekselen
Indeks budaya kinerja AHC
RSCM-FKUI
% staf medik yg memiliki
perilakuintegratif dan
interdisipiliner (mengikuti
pendidikan dasar dokter
29. klinik, mempunyai
sertifikat Good Clinical
Practice, pernah
menangani kasus medik
sulit)
% staf non-medik yang
30.
memiliki kompetensi sesuai
% pimpinan unit kerja yang
31. memiliki kompetensi
manajerial
2015
remunerasi, implementasi
jenjang karir, transformasi
budaya
2016
remunerasi, implementasi
jenjang karir, transformasi
budaya
2017
remunerasi, implementasi
jenjang karir, transformasi
budaya
2018
remunerasi,
implementasi jenjang
karir, transformasi
budaya
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
remunerasi, transformasi
budaya
Identifikasi budaya AHC,
Sosialisasi Budaya AHC,
Survey Budaya AHC,
Implementasi Budaya
AHC, Uji Kompetensi,
Penilaian GAP
Kompetensi, Pelatihan,
dan Pendidikan sesuai
GAP Kompetensi
2019
remunerasi,
implementasi jenjang
karir, transformasi
budaya
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
remunerasi, transformasi
budaya
Identifikasi budaya AHC,
Sosialisasi Budaya AHC,
Survey Budaya AHC,
Implementasi Budaya
AHC, Uji Kompetensi,
Penilaian GAP
Kompetensi, Pelatihan,
dan Pendidikan sesuai
GAP Kompetensi
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
remunerasi, transformasi
budaya
Identifikasi budaya AHC,
Sosialisasi Budaya AHC,
Survey Budaya AHC,
Implementasi Budaya
AHC, Uji Kompetensi,
Penilaian GAP
Kompetensi, Pelatihan,
dan Pendidikan sesuai
GAP Kompetensi
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
remunerasi, transformasi
budaya
Program peningkatan
kinerja. Penyempurnaan
remunerasi, transformasi
budaya
Identifikasi budaya AHC,
Sosialisasi Budaya AHC,
Survey Budaya AHC,
Implementasi Budaya AHC,
Uji Kompetensi, Penilaian
GAP Kompetensi,
Pelatihan, dan Pendidikan
sesuai GAP Kompetensi
Identifikasi budaya AHC,
Sosialisasi Budaya AHC,
Survey Budaya AHC,
Implementasi Budaya AHC,
Uji Kompetensi, Penilaian
GAP Kompetensi,
Pelatihan, dan Pendidikan
sesuai GAP Kompetensi
Program Pelatihan untuk
calon staf, staf muda,
senior, (Sergos, GCP, AA,
Pekerja, Clinical Teacher).
Program penanganan
kasus sulit dan case
manager
Program Pelatihan untuk
calon staf, staf muda,
senior, (Sergos, GCP, AA,
Pekerja, Clinical Teacher).
Program penanganan
kasus sulit dan case
manager
Program Pelatihan untuk
calon staf, staf muda,
senior, (Sergos, GCP, AA,
Pekerja, Clinical Teacher).
Program penanganan
kasus sulit dan case
manager
Program Pelatihan untuk
calon staf, staf muda,
senior, (Sergos, GCP, AA,
Pekerja, Clinical Teacher).
Program penanganan
kasus sulit dan case
manager
Program Pelatihan untuk
calon staf, staf muda,
senior, (Sergos, GCP, AA,
Pekerja, Clinical
Teacher). Program
penanganan kasus sulit
dan case manager
Diklat staf non medik
Diklat staf non medik
Diklat staf non medik
Diklat staf non medik
Diklat staf non medik
Program Pendidik MM /
MARS
Program Pendidik MM /
MARS
Program Pendidik MM /
MARS
Program Pendidik MM /
MARS
Program Pendidik MM /
MARS
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 42
V. ANALISIS DAN MITIGASI RISIKO
5.1Analisis Risiko
Setiap sasaran strategis RSCM-FKUI sebagaimana dijelaskan pada
tingkat
dampak
negatif
bagian terdahulu diperkirakan akan mengalami kemungkinan
kemunculan suatu risiko dan
yang
dapat
terjadi
atas
dapat tidak terwujud atau sebagian saja yang bisa diwujudkan
(b) merekomendasikan suatu kebijakan agar pola penanganan
karena potensi risiko yang dapat dialami organisasi, baik risiko
suatu jenis risiko dinilai efektif apabila ada dukungan
finansial maupun non finansial. Untuk mengantisipasi potensi
kepastian suatu payung hukum, yang berisi suatu
risiko yang akan dan tengah dihadapi oleh RSCM & FKUI dalam
kewenangan untuk diterapkan pada pengendalian risiko
mewujudkan visi bersamanya di tahun 2019, maka diperlukan
terkait.
sebuah pemetaan resiko. Dalam buku ini, tujuan dari pemetaan
risiko adalah untuk menentukan jenis risiko yang dinilai akan
Tanpa antisipasi berbagai risiko tersebut diperkirakan akan sulit
muncul dan diperkirakan kelak mempunyai dampak yang cukup
di masa mendatang bagi jajaran manajemen RSCM dan Dekanat
signifikan dalam menggagalkan perwujudan visi bersama antara
FKUI untuk dapat mewujudkan berbagai sasaran strategisnya
RSCM & FKUI di akhir tahun 2019.
pada periode tahun 2015 - 2019. Dampak lanjutannya dapat
Adanya risiko yang diidentifikasi dan dipetakan ini akan menjadi
diduga bahwa target KPI RSCM & FKUI pada suatu tahun dapat
dasar bagi RSCM & FKUI dan pihak-pihak lain yang terkait untuk:
tidak dicapai.
(a) menyusun
sebuah
rencana
mitigasi
risiko
sebagai
rangkaian upaya untuk menghindari atau meniadakan atau
mengurangi kemunculan suatu jenis risiko dan potensi
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 43
Dalam pemetaan risiko, sangatlah mungkin bahwa sebuah
kemungkinan risiko terjadi berkisar antara 0,6 sampai
sasaran strategis RSCM & FKUI dapat mengandung lebih dari satu
dengan 0,8
jenis risiko. Jenis risiko yang dipetakan yang dinilai penting

kemungkinan sedang : kemungkinan sedang terjadinya
bersumber baik dari lingkungan eksternal maupun internal RSCM
risiko untuk memengaruhi suatu sasaran strategis
& FKUI, yang diperkirakan akan mengancam perwujudan suatu
dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara
sasaran strategis.
0,4 sampai dengan 0,6

kemungkinan kecil : kemungkinan kecil risiko dapat
Setelah pemetaan resiko dilakukan, tahap selanjutnya adalah
terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran strategis
menganalisis atau menentukan tingkat risiko yang diidentifikasi.
dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar antara
Upaya yang dilakukan untuk mendefinisikan tingkat (level) risiko
0,2 sampai dengan 0,4
adalah sebagai berikut:
(i)

kemungkinan sangat kecil : kemungkinan sangat kecil
Menentukan kemungkinan risiko terjadi dengan patokan
risiko dapat terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran
sebagai berikut:
strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar

antara 0 sampai dengan 0,2
kemungkinan sangat besar : dipastikan akan sangat
mungkin terjadi untuk memengaruhi suatu sasaran
strategis dengan nilai kemungkinan risiko terjadi berkisar
di atas 0,8 sampai 1,0

(ii) Menentukan dampak risiko dengan patokan sebagai berikut:

Dampak tidak signifikans : risiko mempunyai pengaruh
kemungkinan besar : kemungkinan besar terjadi untuk
sangat kecil pada suatu sasaran strategis, namun sasaran
memengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai
strategis masih bisa dicapai
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 44

(d)
Dampak minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada
Risiko Ekstrim (kode E, warna merah)
suatu sasaran strategis dan memerlukan sedikit upaya
Tabel 5.1.Acuan Penilaian Risiko
penanganan

Dampak medium : risiko mempunyai pengaruh sedang
pada suatu sasaran strategis dan membutuhkan upaya
cukup serius penanganannya

Dampak mayor : risiko mempunyai pengaruh besar pada
suatu sasaran strategis dan membutuhkan serius
penanganannya

Dampak malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tidak
terpenuhinya suatu sasaran strategis dan membutuhkan
upaya sangat serius penanganannya
Berdasarkan pertemuan antara kemungkinan risiko terjadi dan
jenis dampak risiko pada suatu sasaran strategis dapat dinilai
suatu level risiko dengan kualifikasi sebagai berikut (lihat tabel
11):
Level
KEMUNG KINAN
Level DAMPAK
1.
TDK Signf
2.
MINOR
3.
MEDIUM
4.
MAYOR
5. MALA
PETAKA
I.
SANGAT
BESAR
T
T
E
E
E
II
BESAR
M
T
T
E
E
III
SEDANG
R
M
T
E
E
IV
KECIL
R
R
M
T
E
V
SANGAT
KECIL
R
R
M
T
T
Keterangan: R: Risiko Rendah M: Risiko Moderat T: Risiko Tinggi
E: Risiko Ekstrim
Tabel 5.2menyajikan hasil analisa risiko yang menggambarkan
sasaran strategis, identifikasi risiko, tingkat kemungkinan, skala
dampak, dan level risiko bagi RSCM & FKUI dalam rangka
mewujudkan visi bersamanya di tahun 2019.
(a)
Risiko Rendah (kode R)
(b)
Risiko Moderat (kode M)
(c)
Risiko Tinggi (kode T, warna kuning)
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 45
Tabel 5.2. Pemetaan Risiko terkait Pencapaian Sasaran Strategis
No
Sasaran Strategis
1
Terwujudnya strategic Public
Private Partnership
2
Terwujudnya costcontainment dalam
pendidikan, layanan dan riset
3
4
5
6
7
Terwujudnya kelembagaan
AHC
Terakreditasi internasional
Terwujudnya pusat unggulan
riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi
Terwujudnya sistem jaringan
pelayanan dan pendidikan
menuju RSCM-FKUI sebagai
acute academic tertiary care
Terwujudnya sistem
kesehatan layanan primer
Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang menyebabkan Sasaran
Tidak Tercapai)
TINGKAT
KEMUNGKINAN
SKALA
DAMPAK
LEVEL
RISIKO
Terbatasnya model acuan kerjasama PPP
B
4
T
Belum terbangunnya budaya cost-containtment
C
4
T
Belum tersedianya unit cost dalam proses pendidikan, layanan
dan riset
Belum adanya regulasi teknis AHC (keuangan dan SDM)
Belum siapnya integrasi proses bisnis
Belum terintegrasinya di RSCM disiplin selain kedokteran
Belum ditetapkannya prioritas pusat unggulan RSCM-FKUI
Belum terbangunnya kerjasama interdisipliner
Anggaran terbatas (pengalokasian dari suprasistem tidak
sesuai dengan pusat unggulan yang direncanakan)
Sulitnya pencairan anggaran pemerintah (suprasistem terkait
regulasi Kemenkeu dan LKPP)
C
3
T
B
C
B
A
C
5
4
3
4
5
E
T
M
T
E
D
4
E
C
4
T
B
3
M
C
5
E
C
D
4
4
T
E
C
3
T
C
3
T
Belum adanya surat penugasan dari Kemkes (Dukungan
suprastruktur)
Belum adanya anggaran dan regulasi yang mendukung sistem
jejaring (PP, SK Gubernur)
Problem dalam integrasi struktural RSCM dan FKUI
Puskesmas dan RSUD tidak merasa butuh
Ketidakmauan dokter umum untuk menjadi dokter layanan
primer
Lemahnya dukungan dari suprasistem (Kemenkes, Pemda,
DPRD, Dinkes, RSUD) dan organisasi profesi (IDI, KKI)
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 46
Tabel 5.2.Pemetaan Risiko terkait Pencapaian Sasaran Strategis (Lanjutan)
No
Sasaran Strategis
8
Terwujudnya sistem advokasi
yang efektif kepada
stakeholder
9
10
11
12
13
14
Terwujudnya sistem tata
kelola dan penjaminan mutu
ditingkat unit kerja
Terwujudnya proses bisnis
yang seamless dan
terintegrasi
Terwujudnya percepatan
integrasi IT
Terwujudnya RSCM-FKUI to
be the best place to work
Terwujudnya budaya
menolong dan berkinerja
dalam paradigma AHC
Terwujudnya staf dengan
memiliki kompetensi
komprehensif yang unggul
dengan pendekatan
integratif dan interdisipliner
Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang menyebabkan Sasaran
Tidak Tercapai)
Stakeholder kurang sensitif terhadap permasalahan
Keterbatasan kemampuan dan metode advokasi
Belum terbangunnya budaya mutu
Keterbatasan kompetensi manajemen pimpinan unit
Pimpinan unit kerja tidak proaktif mengembangkan sistem tata
kelola
PJ penjamin mutu menganggap pekerjaan penjaminan mutu
pekerjaan tambahan (dikerjakan part-time)
Kelemahan pimpinan unit kerja dalam memahami integrasi
antar unit kerja
SOP dan organisasi belum mendukung integrasi
Pimpinan unit kerja cenderung lebih mementingkan unitnya
sendiri dan meminta unit lain yang menyesuaikan
Kemampuan dan jumlah SDM IT terbatas
Perubahan kebijakan nasional (mis. JKN)
Leadership pengelola IT lemah
Tingkat fasilitas, keuangan, suasana kerja dan pengembangan
karir yang terbatas
Skeptis terhadap efektivitas paradigma AHC
Insentif tidak tersedia memadai
Sistem di Institusi belum mendukung untuk pengembangan
kompetensi integratif dan multidisipliner
Belum terbangunnya soft skill menunjang integratif dan
multidisplin
Merasa kompetensi sudah cukup dan resisten untuk
meningkatkannya menjadi unggul
TINGKAT
KEMUNGKINAN
SKALA
DAMPAK
LEVEL
RISIKO
D
3
T
B
3
M
B
C
4
4
T
T
C
4
T
C
4
T
C
4
T
D
4
E
C
4
T
D
D
D
4
3
3
E
T
T
C
3
T
B
3
M
B
3
M
C
3
T
C
3
T
B
3
M
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 47
5.2 Rencana Mitigasi Risiko
Berdasarkan hasil pada tahap sebelumnya, rencana mitigasi risiko
didefinisikan. Rencana mitigasi risiko menggambarkan upaya
nyata yang dibutuhkan oleh RSCM & FKUI untuk menangani
kemungkinan dan dampak risiko tertentu pada sasaran strategis
di peta strategi. Rencana mitigasi yang disusun diutamakan untuk
menangani berbagai jenis risiko yang dinilai EKSTRIM dan TINGGI
bagi RSCM & FKUI.
Tabel 5.3 berikut menyajikan sasaran strategis, risiko, level risiko,
dan rencana mitigasinya, khususnya untuk menangani level risiko
yang berstatus ekstrim atau tinggi.
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 48
Tabel 5.3. Rencana Mitigasi Risiko
No
Sasaran Strategis
1
Terwujudnya strategic Public
Private Partnership
2
Terwujudnya costcontainment dalam
pendidikan, layanan dan riset
3
Terwujudnya kelembagaan
AHC
4
Terakreditasi internasional
5
6
Terwujudnya pusat unggulan
riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi
Terwujudnya sistem jaringan
pelayanan dan pendidikan
menuju RSCM-FKUI sebagai
acute academic tertiary care
Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang menyebabkan
Sasaran Tidak Tercapai)
LEVEL
RISIKO
Program Mitigasi (Khusus untuk Level E dan T)
Terbatasnya model acuan kerjasama PPP
T
Benchmark dan studi banding
Belum terbangunnya budaya cost-containtment
T
Program pembentukan budaya
Belum tersedianya unit cost dalam proses pendidikan,
layanan dan riset
T
Penyusunan unit cost pendidikan, layanan
dan riset.
Belum adanya regulasi teknis AHC (keuangan dan SDM)
E
Belum siapnya integrasi proses bisnis
T
Belum terintegrasinya di RSCM disiplin selain
kedokteran
Belum ditetapkannya prioritas pusat unggulan RSCMFKUI
Belum terbangunnya kerjasama interdisipliner
Anggaran terbatas (pengalokasian dari suprasistem
tidak sesuai dengan pusat unggulan yang direncanakan)
Sulitnya pencairan anggaran pemerintah (suprasistem
terkait regulasi Kemenkeu dan LKPP)
Belum adanya surat penugasan dari Kemkes (Dukungan
suprastruktur)
Belum adanya anggaran dan regulasi yang mendukung
sistem jejaring (PP, SK Gubernur)
Problem dalam integrasi struktural RSCM dan FKUI
Mendorong terbentuknya PP RS
Pendidikan (workshop, seminar, dll).
Menyiapkan kertas kerja MenPan dan
Menkeu
M
T
E
E
T
Workshop penetapan prioritas pusat
unggulan RSCM-FKUI 2015-2019
idem no 16
Mencari alternarif pendanaan untuk
investasi.
Mencari alternarif pendanaan untuk
investasi.
M
E
Advokasi ke Dinkes dan Gubernur DKI
T
Mendorong terbentuknya PP RS
Pendidikan (workshop, seminar, dll)
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 49
Tabel 5.3.Rencana Mitigasi Risiko (Lanjutan)
No
7
8
9
10
Sasaran Strategis
Terwujudnya sistem
kesehatan layanan primer
Terwujudnya sistem advokasi
yang efektif kepada
stakeholder
Terwujudnya sistem tata
kelola dan penjaminan mutu
ditingkat unit kerja
Terwujudnya proses bisnis
yang seamless dan
terintegrasi
Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang menyebabkan
Sasaran Tidak Tercapai)
Puskesmas dan RSUD tidak merasa butuh
Ketidakmauan dokter umum untuk menjadi dokter
layanan primer
Lemahnya dukungan dari suprasistem (Kemenkes,
Pemda, DPRD, Dinkes, RSUD) dan organisasi profesi
(IDI, KKI)
LEVEL
RISIKO
Program Mitigasi (Khusus untuk Level E dan
T)
E
T
T
Stakeholderkurang sensitif terhadap permasalahan
T
Keterbatasan kemampuan dan metode advokasi
Belum terbangunnya budaya mutu
Keterbatasan kompetensi manajemen pimpinan unit
Pimpinan unit kerja tidak proaktif mengembangkan
sistem tata kelola
PJ penjamin mutu menganggap pekerjaan penjaminan
mutu pekerjaan tambahan (dikerjakan part-time)
Kelemahan pimpinan unit kerja dalam memahami
integrasi antar unit kerja
SOP dan organisasi belum mendukung integrasi
Pimpinan unit kerja cenderung lebih mementingkan
unitnya sendiri dan meminta unit lain yang
menyesuaikan
M
T
T
T
Melakukan advokasi ke Kemenkes
(memonitor status kemajuan RPP Layanan
Primer). Melakukan seminar. Jangka
Pendek: Debat Capres
Advokasi berbasis data, Melakukan
allignment dengan prioritas pemerintah,
Mengefektifkan ARSPI dan asosiasi lainnya
Peningkatan Efektivitas Unit Penjamin
Mutu dan PJ Penjamin Mutu,
KnowledgeManagement
T
T
E
T
Pemetaan proses bisnis lintas unit dengan
akuntabilitasnya (JointResponsibility),
Penyempurnaan SLA (SLG),
Penyempurnaan mekanisme reporting
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 50
Tabel 5.3.Rencana Mitigasi Risiko (Lanjutan)
No
Sasaran Strategis
Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang menyebabkan
Sasaran Tidak Tercapai)
LEVEL
RISIKO
Program Mitigasi (Khusus untuk Level E dan
T)
Outsource IT, Pemetaan SDM IT
Outsource IT
Coaching, Review Struktur Organisasi
Program Efisiensi FMS, Workshop dan
Roadmap Dept untuk Prioritas &
Pengembangan Sarpras, Penambahan jam
pelayanan, Insentif untuk inovasi
(dilombakan), Kejelasan status jabatan staf
yang PKWT (jabatan fungsional dosen)
11
Terwujudnya percepatan
integrasi IT
Kemampuan dan jumlah SDM IT terbatas
Perubahan kebijakan nasional (mis. JKN)
Leadership pengelola IT lemah
E
T
T
12
Terwujudnya RSCM-FKUI to
be the best place to work
Tingkat fasilitas, keuangan, suasana kerja dan
pengembangan karir yang terbatas
T
Terwujudnya budaya
menolong dan berkinerja
dalam paradigma AHC
Skeptis terhadap efektivitas paradigma AHC
M
13
14
Terwujudnya staf dengan
memiliki kompetensi
komprehensif yang unggul
dengan pendekatan integratif
dan interdisipliner
Insentif tidak tersedia memadai
Sistem di Institusi belum mendukung untuk
pengembangan kompetensi integratif dan
multidisipliner
Belum terbangunnya soft skill menunjang integratif dan
multidisplin
Merasa kompetensi sudah cukup dan resisten untuk
meningkatkannya menjadi unggul
M
T
Penyempurnaan reward & consequences,
BTP Kolaboratif
T
Program akselerasi transformasi budaya
M
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 51
VI. PROYEKSI FINANSIAL
6.1Estimasi Pendapatan
Estimasi pendapatan disusun selama lima tahunan periode Renstra
pertahun selama lima tahun. Estimasi pendapatan RSCM-FKUI dapat
berdasarkan sumber-sumber pendapatan serta estimasi besarannya
dilihat pada tabel 6.1.
Tabel 6.1. Estimasi pendapatan 2015-2019
No
1
Sumber pendapatan
Estimasi Pendapatan (Rp)
2015
2016
2017
2018
2019
Dana Pemerintah
285.228.305.000
543.278.982.000
349.877.344.000
384.865.078.400
423.351.586.240
465.686.744.864
a. Belanja Operasional
215.228.305.000
318.070.313.000
349.877.344.000
384.865.078.400
423.351.586.240
465.686.744.864
70.000.000.000
225.208.669.000
Pendapatan PNBP (BLU)
904.955.615.000
932.276.846.000
978.890.680.000
1.027.835.214.000
1.079.226.975.000
1.187.149.673.000
a. Pelayanan Operasional RS
883.656.842.000
910.335.048.428
955.851.792.745
1.003.644.382.382
1.053.826.601.794
1.159.209.262.461
18.546.006.000
19.105.922.647
20.061.218.610
21.064.279.540
22.117.493.523
24.329.242.886
2.752.767.000
2.835.874.925
2.977.668.646
3.126.552.078
3.282.879.683
3.611.167.653
1.190.183.920.000
1.475.555.828.000
1.328.768.024.000
1.412.700.292.400
1.502.578.561.240
1.652.836.417.864
b. Belanja Modal
2
Baseline
2014
b. Pendapatan Hasil
Kerjasama
c. Pendapatan Jasa Layanan
Perbankan
3
Pendapatan Hibah, dll
TOTAL
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 52
6.2 Estimasi Kebutuhan Anggaran

Program strategis tahunan untuk pencapaian target IKU
Rencana kebutuhan anggaran terdiri atas dua kelompok, yakni

Program strategis untuk pelaksanaan mitigasi risiko.
kegiatan operasional dan program pengembangan.Anggaran
Program kerja strategis yang dipilih adalah yang ditujukan
kegiatan
untuk mitigasi risiko.
operasional
ditujukan
untuk
menjaga
kegiatan
operasional yang tidak dapat ditangguhkan.Anggaran program
Estimasi kebutuhan anggaran RSCM-FKUI 2015-2019 dapat
pengembangan ditujukan untuk pembiayaan program-program
dilihat pada tabel 6.2
strategis yang bersumber dari:
.
Tabel 6.2. Estimasi kebutuhan anggaran 2015-2019
No
Kelompok Anngaran
1
Kegiatan Operasional
2
Program Pengembangan &
Mitigasi Risiko
a. Belanja Modal
TOTAL
Baseline
2014
Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
2015
2016
2017
2018
2019
1.204.384.314.000
1.218.133.807.451
1.294.944.004.921
1.377.185.072.365
1.465.287.579.903
1.611.816.337.893
142.942.575.000
257.422.020.559
33.824.019.138
35.515.220.094
37.290.981.099
41.020.079.209
142.942.575.000
257.422.020.559
33.824.019.138
35.515.220.094
37.290.981.099
41.020.079.209
1.347.326.889.000
1.475.555.828.010
1.328.768.024.059
1.412.700.292.459
1.502.578.561.002
1.652.836.417.102
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 53
LAMPIRAN KAMUS KPI
Rencana Strategis Bisnis RSCM-FKUI 54
Kamus KPI-1 TINGKAT KEPUASAN PASIEN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
8.
9.
10.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Kamus KPI-2 TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK
 Stakeholder
☐Finansial
1.
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya kepuasan stakeholder
Tingkat Kepuasan Pasien
Pasien merupakan salah satu stakeholder kunci RSCM-FKUI. Pasien
memandang bahwa visi RSCM-FKUI 2019 hanya akan bisa tercapai,
jika terwujud kepuasan bagi mereka.
Pasien adalah mereka yang mendapatkan pelayanan dari RSCM-FKUI,
terdiri dari pasien rawat jalan dan pasien jalan inap. Tingkat kepuasan
pasien adalah persepsi pasien terhadap pelayanan yang diperoleh di
RSCM. Tingkat kepuasan diukur berdasarkan suatu instrumen
(kuesioner) yang disebar secara acak kepada pasien.
Tingkat kepuasan pasien = rata-rata nilai kepuasan pasienyang dinilai
dari survey pihak ke 3
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
Pasien yang mendapat perawatan dirawat inap, rawat jalan, rawat
darurat, ruang tindakan dan pelayanan penunjang
Pasien yang menolak mengisi kuesioner. Pasien yang tidak
melengkapi kuesioner. Pasien yang tidak dapat membaca
2%
☐Struktur
☐Proses
☐Output
√ Outcome
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
8.
9.
☐ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya kepuasan stakeholder
Tingkat kepuasan peserta didik
Peserta didik merupakan salah satu stakeholder kunci RSCM-FKUI. Peserta didik
memandang bahwa visi RSCM-FKUI 2019 hanya akan bisa tercapai, jika terwujud kepuasan
bagi mereka.
Tingkat kepuasan peserta didik adalah Presepsi peserta didik terhadap proses pendidikan
yang dilaksanakan baik akademik (di Fakultas) maupun profesinya di RSCM
-
Tingkat kepuasan (nilai komposit) hasil pengukuran
Tingkat kepuasan (nilai komposit) maksimal
Peserta didik di lingkungan RSCM-FKUI
Peserta didik yang tidak melengkapi kuesioner, peserta didik non FKUI
2%
☐ Input
☐Proses
☐Output
Outcome
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Minimal 10% dari jumlah pasien
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
12.
Rencana Analisis :
12.
Rencana Analisis :
Analisis per dimensi faktor kepuasan, per departemen dan unit kerja
13.
Wilayah pengamatan :
13.
Wilayah pengamatan :
Seluruh lingkungan RSCM-FKUI
14.
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Analisis per dimensi faktor kepuasan dan per departemen/unit
layanan
Rawat inap, rawat jalan, rawat darurat, ruang tindakan dan pelayanan
penunjang
√ Retrospektif
☐Concurrent
14.
√ Retrospektif
Bagian Penelitian RSCM
Tahunan
Tahunan
Rapim dan Rapimtas
15.
16.
17.
18.
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada staf :
19.
20.
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
19.
20.
Lembar Kuesioner
2015
2016
79 %
82 %
2017
2018
2019
85 %
88 %
91 %
10.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
Sumber Data :
☐Finansial
√ Stakeholder
- hasil survei DREEM untuk S1 dan Unit Pelayanan
- hasil survei PHEEM untuk Spesialis
Survei Kepuasan Peserta Didik di RSCM
• Jika total populasi (n) ≥ 640, sampel yang diambil adalah 128 sampel
• Jika “n”= 320-639, sampel yang dinilai adalah 20% dari total populasi
• Jika “n”= 64-319, sampel diambil 64 sampel
• Jika “n”= <64, sampel yang dinilai adalah 100% atau seluruh populasi dinilai
15.
16.
17.
18.
Hasil survei kepuasan pasien unit layanan rawat inap dan rawat jalan,
rawat darurat, ruang tindakan dan pelayanan penunjang
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda "V")
☐ Concurrent
Manajer Pendidikan FKUI
Tahunan
Tahunan
Rapimtas, Rapimkap, Performance Board korporat unit kerja, Performance Report untuk
masing-masing individu
Kuesioner DREEM dan PHEEM
2015
2016
2017
2018
2019
60 %
65 %
70 %
73 %
75 %
Kamus KPI-3 JUMLAH TRANSLATIONAL RESEARCH YANG DITERAPKAN DALAM LAYANAN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
8.
9.
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
Jumlah translational research yang diterapkan dalam pelayanan
Riset translational merupakan salah satu bentuk dan hasil integrasi
pelayanan dan penelitian, dan sangat penting dilakukan untuk
mewujudkan kepuasan stakeholder
Riset translasional: Riset biomedik, operasional, dan klinik yang
diaplikasikan dalam peningkatan kualitas pelayanan
Jumlah translational research yang diterapkan dalam pelayanan
dalam satu tahun tersebut
Kamus KPI-4 PERSENTASE KASUS SULIT YANG BERHASIL DITANGANI
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda "V")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
Semua research translational
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Penelitian translational yang tidak diaplikasikan
b. Kriteria Eksklusi :
10.
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
19.
20.
☐Finansial
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
15.
16.
17.
18.
 Stakeholder
7.
2%
☐Struktur ☐ Proses
☐Finansial
√Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
Persentase kasus sulit yang berhasil di tangani
KPI ini merupakan salah satu ukuran pencapaian pelayanan yang ekselen. Karena RSCMFKUI telah ditetapkan menjadi acute tertiary care, maka kualitas layanan hendaknya diukur
dalam penanganan kasus sulit
Kasus medik sulit dan kompleks adalah keadaan yang mengancam jiwa/kondisi medik buruk
cenderung menetap, dengan/tanpa masalah non medik yang perlu penanganan interdisiplin
untuk mendapatkan hasil terbaik. Yang dimaksud berhasil ditangani adalah survive atau
meninggal dengan kualitas yang baik.
Berhasil ditangani survive adalah hasil penanganan sesuai target perawatan;
Meninggal dengan kualitas yang baik:
- sesuai dengan perjalanan natural penyakit
- pada kasus paliatif: sesuai dengan SPO pasien paliatif (bebas nyeri, telah kontrak dengan
rohaniawan). Yang dimaksud dengan kasus sulit mengacu kepada definisi yang telah
ditetapkan bersama.
Jumlah pasien kasus sulit yang survive atau meninggal dengan kualitas yang baik X 100%
Jumlah semua kasus sulit yang ditangani
Kasus sulit yang survive atau meninggal dengan kualitas yang baik
Kasus sulit yang menolak pengobatan dan atau tindakan medik dengan menandatangani
surat penolakan pengobatan/tindakan
2%
☐Input
☐Proses
Output
☐Outcome
Laporan departemen tentang penelitian translational yang telah
diterapkan dipelayanan (dilengkapi dengan bukti, SOP, PPK/PPM, dll)
N/A
10.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
Sumber Data :
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Populasi
Pencapaian target tiap departemen dan kualitas riset translational
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
12.
13.
14.
Run Chart
Rawat inap dan ruang intensif
√ Retrospektif
☐Concurrent
Manajer Riset FKUI dan Bagian Penelitian RSCM
Tahunan
Tahunan
Rapimkap, Rapimtas, Website, buletin kinerja, Performance Board
unit kerja
Form pengumpul data
2015
2016
2017
2018
2019
4
5
5
5
6
15.
16.
17.
18.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada staf :
19.
20.
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
√ Output
☐Outcome
8.
9.
☐Stakeholder
Rekam Medik
Bidang Pelayanan Medik
Bulanan
Bulanan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
Form pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
70 %
72 %
74 %
78 %
80 %
Kamus KPI-5 JUMLAH JENIS KASUS SULIT BARU YANG MENJADI MODEL
PELAYANAN, PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
4.
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
☐Stakeholder
Kamus KPI-6 PERSENTASE LULUSAN YANG MENDAPAT PENGALAMAN DAN KOMPETENSI
LEBIH DARI STANDAR
☐Finansial
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
Jumlah jenis kasus sulit baru yang menjadi model Pelayanan,
Pendidikan dan Penelitian
KPI ini merupakan salah satu ukuran pencapaian pelayanan,
pendidikan dan peneltian yang ekselen secara terintegrasi. Karena
RSCM-FKUI telah ditetapkan menjadi acute tertiary care, maka
kualitas yang ekselen dalam integrasi pelayanan, pendidikan dan
penelitian hendaknya diukur dalam penanganan kasus sulit
Jumlah kasus sulit baru yang menjadi model untuk pelayanan,
pendidikan dan penelitian, yang ditetapkan bersama oleh pimpinan
RSCM-FKUI.
Jumlah kasus sulit baru yang telah ditetapkan oleh pimpinan RSCMFKUI menjadi model pelayanan, pendidikan dan penelitian pada tahun
tersebut
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda "V")
√ Stakeholder
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan riset yang ekselen
Persentase lulusan yang mendapat pengalaman dan kompetensi lebih dari standar
4.
Alasan memilih indikator :
KPI ini merupakan ukuran ekselen dalam aspek pendidikan
5.
Definisi :
6.
Formula :
Pengalaman dan kompetensi lebih dari standar digambarkan dalam kegiatan atau program
yang dijalani peserta didik selama masa pendidikan yang lebih dari kurikulum / kompetensi
yang ditetapkan, yang diperoleh melalui kesempatan yang diciptakan oleh sistem
pendidikan dan atmosfir akademik di FKUI RSCM (studi lanjut/ pelatihan khusus di LN/ pusat
studi / training khusus)
Program : kerjasama program studi dengan pihak institusi Luar Negeri / pusat studi atau
training unggulan yang memungkinkan peserta didik mengikuti kegiatan tambahan sehingga
terjadi peningkatan pengalaman / kompetensi
Catatan : Kriteria pengalaman dan kompetensi lebih standar ditetapkan oleh departemen
masing-masing dengan persetujuan pimpinan FKUI
Jumlah peserta didik yang mendapat pengalaman lebih X 100%
Jumlah peserta didik seluruhnyadalam tahun berjalan
7.
Kasus sulit baru yang menjadi model
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Tidak ada
2%
☐Struktur
10.
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Rekam medik
10.
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
Sumber Data :
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Populasi
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Histogram
Rawat inap dan ruang intensif
√ Retrospektif
☐Concurrent
12.
13.
14.
Direktur Medik dan Keperawatan RSCM
Semesteran
Semesteran
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan
"Performance Board" unit kerja dan korporat
Form pengumpul data
2015
2016
2017
2018
2019
1
3
5
5
3
15.
16.
17.
18.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada staf :
19.
20.
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
8.
9.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
☐ Proses
√ Output
☐Outcome
☐Finansial
1.
8.
9.
Seluruh peserta didik RSCM-FKUI
3%
☐ Input
☐Proses
Output
☐Outcome
- Laporan manajer pendidikan
- Laporan KPS
Total sampling
Pie Chart
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
Wakil Dekan I FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
Form pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
12%
15%
17%
20%
22%
Kamus KPI-7 JUMLAH LAYANAN BARU YANG PEMBIAYAANNYA BERBASIS PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (>10M)
1.
2.
3.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
☐Stakeholder
Kamus KPI-8 TINGKAT KEWAJARAN BIAYA PELAYANAN, PENDIDIKAN, DAN RISET BERBASIS COST CONTAINTMENT
1.
√ Finansial
☐Proses Bisnis Internal ☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya strategic Public Private Partnership
Jumlah layanan baru yang pembiayaannya berbasis Public Private Partnership
(>10M)
Indikator yang paling efektif dalam mengukur terwujudnya strategic Public Private
Partnership adalah jika sudah terwujud layanan baru yang pembiayaannya berbasis
Public Private Partnership dengan nilai investasi lebih dari 10M
Jumlah layanan baru, pendidikan dan penelitian yang merupakan pengembangan
untuk mendukung pencapaian visi, yang pembiayaannya dilakukan oleh swasta
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
☐Stakeholder
√ Finansial
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya cost-containtment dalam pendidikan, layanan dan riset
Tingkat kewajaran biaya pelayanan, pendidikan, dan riset berbasis cost containtment
4.
Alasan memilih indikator :
Kendali kegiatan dilakukan sehinggaefektivitas biaya dapat tercapai
5.
Definisi :
Tingkat kewajaran diukur dari kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan standar yang telah
ditetapkan untuk melaksanakan proses pelayanan, pendidikan, dan riset berbasis cost
containment dengan tetap mempertahankan standar mutu pelayanan.
Capaian dikatakan baik jika capaian ≤100%.
Untuk tahun 2015 dan 2016, KPI ini dihitung di 3 unit (Dept. Ilmu Bedah, Dept. Ilmu
Penyakit Dalam, dan RSCM Kencana) serta tidak menghitung biaya riset.
.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Formula :
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Jumlah layanan, pendidikan dan penelitian dengan pembiayaan oleh swasta pada
tahun tersebut
6.
7.
Semua PPP nilai kontrak diatas 10 M
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
Yang tidak memberi dampak meningkatkan pendapatan
3%
☐Struktur
☐ Proses
√ Output
Direktur Pelayanan, Direktur Pengembangan dan Pemasaran, Direktur Keuangan
Populasi
10.
11.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Diagram Chart
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
12.
13.
14.
☐Outcome
☐Concurrent
Direktur Keuangan RSCM
Semesteran
Semesteran
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance
Board" unit kerja dan korporat
Form pengumpul data
2015
2016
2017
2018
2019
CMU3
Pembangunan
Cancer Center
Pembangunan
Pusat Griatri
Nasional
Penyelesaian
Penyelesaian
8.
9.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Formula :
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Jumlah biaya yang dikeluarkan (unit cost untuk pendidikan, pelayanan dan riset) dibagi
dengan standar biaya x100%
Biaya pendidikan, pelayanan, dan riset
3%
☐ Input
Output
☐Proses
☐Outcome
Laporan Unit di RSCM, Laporan Keuangan
Populasi
Histogram
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
Direktur Keuangan RSCM
Tahunan
Tahunan
Rapim, Rapat Diskusi dengan Pengawas
Form Pengumpulan data
2015
2016
BL
3%
2017
2018
2019
5%
7%
7%
Kamus KPI-8 TINGKAT KEWAJARAN BIAYA PELAYANAN CA MAMAE BERBASIS COST CONTAINTMENT
1.
2.
3.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
☐Stakeholder
Kamus KPI-8 TINGKAT KEWAJARAN BIAYA PELAYANAN CAP SESUAI DENGAN KRITERIA CP BERBASIS COST CONTAINTMENT
1.
√ Finansial
☐Proses Bisnis Internal ☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya cost-containtment dalam pendidikan, layanan dan riset
Tingkat kewajaran biaya pelayanan Ca Mamae sesuai dengan kriteria CP berbasis
contaiment
Kendali mutu dan kendali biaya
Cost Containtment adalah Efektifitas biaya pelayanan pasien Ca Mamae yang ditimbulkan
karena implementasi CP
Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan pada pasien Ca Mamae sesuai kriteria X100%
Standar biaya sesuai CP
Pasien-pasien Ca Mamae yang tidak ada penyulit atau metastase yang dirawat
dengan Jaminan BPJS kelas 3 (lokal)
10.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
15.
16.
17.
18.
19.
20.
☐Stakeholder
√ Finansial
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya cost-containtment dalam pendidikan, layanan dan riset
Tingkat kewajaran biaya pelayanan cap sesuai dengan kriteria cp berbasis cost containtment
4.
Alasan memilih indikator :
Kendali mutu dan kendali biaya
5.
Definisi :
Cost Containtment adalah Efektifitas biaya pelayanan pasien CAP yang ditimbulkan karena
implementasi CP
6.
Formula :
7.
b. Kriteria Eksklusi :
8.
9.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan pada pasien CAP
X100%
Standar biaya sesuai CP
Pasien-pasien CAP dewasa muda tanpa penyulit yang dirawat dengan Jaminan BPJS
kelas 3 (lokal)
b. Kriteria Eksklusi :
3%
☐Struktur
Data perhitungan unit cost yang ada di Bagian Akuntansi, Data laporan billing pasien Ca
Mamae dari unit pelayanan
Populasi
10.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Histogram
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐ Proses
√ Output
☐Outcome
☐ Concurrent
PIC Pengumpul Data Indikator Bagian Akuntansi dan Unit Kerja
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board"
unit kerja dan korporat
Form pengumpul data
2015
2016
2017
2018
2019
BL
BL + 10%
BL + 20%
BL + 30%
8.
9.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
3%
☐Struktur
☐Proses
√Output
☐Outcome
Data perhitungan unit cost yang ada di Bagian Akuntansi, Data laporan billing pasien CAP
dari unit pelayanan
Populasi
Histogram
RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
PIC Pengumpul Data Indikator Bagian Akuntansi dan Unit Kerja
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
Form Pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
BL
BL + 10%
BL + 20%
BL + 30%
Kamus KPI-8 TINGKAT KEWAJARAN BIAYA RISET BERBASIS COST CONTAINTMENT
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
☐Stakeholder
Kamus KPI-8 TINGKAT KEWAJARAN BIAYA PENDIDIKAN BERBASIS COST CONTAINTMENT
 Finansial
☐Pengembangan Personil & Organisasi
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
☐Stakeholder
☐Proses Bisnis Internal
☐Proses Bisnis Internal
☐ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya cost-containtment dalam pendidikan, layanan dan riset
2.
Sasaran Strategis :
Terwujudnya cost-containtment dalam pendidikan, layanan dan riset
√ Finansial
2.
Sasaran Strategis :
3.
Tingkat Kewajaran Biaya Riset Berbasis Cost Containtment
3.
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Tingkat Kewajaran Biaya Pendidikan Berbasis Cost Containtment
4.
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
Kendali mutu dan kendali anggaran
4.
Alasan memilih indikator :
Kendali mutu dan kendali anggaran
5.
6.
Definisi :
Formula :
Cost Containtment adalah efektifitas biaya riset
5.
6.
Definisi :
Formula :
Cost Containtment adalah Efektifitas biaya pendidikan
7.
8.
9.
Jumlah biaya yang diserap
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Jumlah biaya yang disediakan untuk penelitian operasional
Seluruh penelitian yang mendapat dana hibah penelitian operasional tahun berjalan
b. Kriteria Eksklusi :
Dana penelitian yang dikembalikan namun penelitian tetap berjalan
7.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
3%
☐Input
Data laporan kegiatan penelitian di Bagian Penelitian
Populasi
10.
11.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Histogram
RSCM-FKUI
√ Retrospektif
12.
13.
14.
PIC Pengumpul Data Indikator Bagian Akuntansi dan Unit Kerja
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board"
unit kerja dan korporat
15.
16.
17.
18.
19.
Nama alat atau file audit :
Kuesioner
20.
Target capaian:
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
☐ Proses
Output
8.
9.
☐Outcome
☐Concurrent
2015
2016
2017
2018
BL
BL + 10%
BL + 20%
BL + 30%
2019
Rata-rata biaya pendidikan PPDS Sp1 yang tidak tepat waktu X 100%
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Rata-rata biaya pendidikan PPDS Sp1 yang tepat waktu
Semua PPDS Sp1 dari prodi yang telah dibuat unit costnya
b. Kriteria Eksklusi :
PPDS yang tidak menyelesaikan pendidikan karena DO atau mengundurkan diri
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
3%
☐Input
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Histogram
RSCM-FKUI
√ Retrospektif
19.
Nama alat atau file audit :
Form Pengumpulan data
20.
Target capaian:
Output
☐Proses
☐Outcome
Data Penerimaan dan Data Kelulusan Sp1 di Ketua Program Studi Departemen
Populasi
☐ Concurrent
PIC Pengumpul Data Indikator Bagian Akuntansi dan Unit Kerja
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
2015
BL
2016
BL + 10%
2017
BL + 20%
2018
BL + 30%
2019
Kamus KPI-8 POBO (Pendapatan operasional dibagi biaya operasional diluar investasi)
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
6.
7.
☐Stakeholder
Kamus KPI-9 EFISIENSI ANGGARAN
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya cost-conatinment dalam pendidikan, layanan dan riset
POBO (Pendapatan operasional dibagi biaya operasional diluar investasi)
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
☐Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisas
Terwujudnya cost-containment dalam pendidikan, layanan dan riset
Efisiensi anggaran
Kendali anggaran harus dilakukan sehingga efisiensi anggaran dapat tercapai
4.
Alasan memilih indikator :
Kendali anggaran harus dilakukan sehingga effisiensi anggaran dapat tercapai
Definisi :
Pendapatan Operasional dibagi Belanja Operasional diluar investasi
5.
Definisi :
Formula :
Realisasi Pendapatan Operasional di bagi realisasi Biaya operasional ( diluar Investasi)
dikali 100%
6.
Formula :
Efisiensi anggaran adalah penghematan biaya pada kegiatan, dengan pencapaian KPI sesuai
dengan beban anggaran yang disepakati.
Misal, apabila realisasi program memenuhi bobot KPI 90% maka dinyatakan efisien 8% jika
realisasi anggarannya 90% (100%-8%X90%) = 82.80%. Dinyatakan efisien apabila realisasi
anggaran untuk seluruh program adalah kurang atau sama dengan 82,80%
Rencana belanja dibagi realisasi belanja (diluar investasi) dibagi rencana alokasi anggaran
dikali 100%
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
7.
seluruh pendapatan operasional dan biaya operasional
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
biaya investasi dan penyusutan
3%
☐Struktur
☐Proses
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
Populasi
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Histogram
Seluruh Unit Kerja
√ Retrospektif
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
8.
9.
10.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
☐Stakeholder
1.
√ Finansial
8.
9.
☐Outcome
√Output
Laporan Realisasi Pendapatan dan Belanja seluruh Unit Kerja
10.
☐Concurrent
PIC Pengumpul data Unit Kerja
Bulanan
triwulan
Rapim, Rapat Direksi dengan Dewas
Form pengumpul data
2015
76 %
2016
76 %
15.
16.
17.
18.
2017
76 %
2018
76 %
2019
76 %
19.
20.
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
√ Finansial
Anggaran untuk pembiayaan seluruh program yang direncanakan
dalam RAA
Program yang tidak ada dalam RBA
2%
☐Struktur
√ Proses
☐Output
☐Outcome
Bila pengukuran indikator menggunakan sampling, rumusnya sbb:
Bila jumlah populasinya dalam satu bulan < 50, semuanya dihitung. Bila jumlahnya ≥ 50
diambil 10% nya. Namun jika 10 % tersebut < 50, diambil jumlah sampel minimal sebanyak
50.
(Ref: Using Sampling to Improve Efficiency, dalam "Managing Performance Measurement
Data in Health Care" Edisi 2, Joint Commission Resources 2008, Hal: 27-28)
Populasi
Histogram
Unit kerja dan DSSG
√ Retrospektif
☐Concurrent
Bagian Anggaran RSCM
Tahunan
Tahunan
Rapim dan Rapimtas
Form pengumpul data
2015
7%
2016
7%
2017
7%
2018
7%
2019
7%
Kamus KPI-10 TERBITNYA DASAR HUKUM PEMBENTUKAN ACADEMIC HEALTH CENTER
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
8.
9.
10.
11.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
☐Stakeholder
☐Finansial
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Integrasi fungsional RSCM-FKUI yang selama ini berjalan perlu dikuatkan secara
struktural. Kelembagaan AHC secara struktural sangat tergantung kepada
dukungan suprasistem dalam bentuk terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
Terbitnya PP tentang AHC yang didalamnya termasuk mengenai pengaturan
tentang SDM, aset dan keuangan
4.
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
N/A
6.
Formula :
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya kelembagaan Academic Health Center
Terbitnya dasar hukum pembentukan Academic Health Center
7.
Terbitnya dasar hukum pembentukan AHC
PP AHC
Populasi
10.
11.
12.
13.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
14.
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
5%
 Input☐Proses
☐Output
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Perkembangan kelembagaan
Lingkungan RSCM-FKUI
14.
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
√ Retrospektif
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
12.
13.
15.
16.
17.
18.
Kamus KPI-11 PERSENTASE PROSES BISNIS TERINTEGRASI YANG DIKELOLA AHC
8.
9.
☐Outcome
☐Concurrent
Dekan FKUI
Tahunan
Akhir Tahun
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance
Board" unit kerja dan korporat
Dokumen Pembentukan AHC
2015
2016
2017
2018
2019
1. Terbentuknya
Tim Advokasi
2. Terbentuknya
Kebijaksanaan
& SPO
Operational,
Renstra
Bersama
Terbentuknya
Kebijaksanaan
& SPO
Operational,
Renstra
Bersama
Sistem
Terbentuknya
Juknis
Anggaran,
Marketing, &
Sumber Biaya
Terbentuknya
Juknis
Anggaran ,
Marketing,
$& Sumber
Biaya
Terbentuknya
Juknis SDM.
Sarpras &
Pengadaan
15.
16.
17.
18.
19.
20.
☐Stakeholder
☐Finansial
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya kelembagaan Academic Health Center
Persentase proses bisnis terintegrasi yang dikelola AHC
Integrasi AHC secara struktural sangat tergantung kepada dukungan suprasistem. Seiring
dengan itu, integrasi secara proses bisnis diperlukan, yang dilakukan secara bertahap
selama lima tahun ke depan
Proses Bisnis Internal (PBI) terintegrasi adalah tata kelola di RS dan di FKUI yang
memungkinkan dikelola secara bersama-sama, contoh : Tata kelola PBI bersama adalah
Hukum dan Organisasi, Pendidikan, Penelitian, IT, Kehumasan
Jumlah kelompok proses bisnis yang sudah terintegrasi
X 100%
Jumlah total kelompok proses bisnis (ada 11), secara kumulatif dari tahun-tahun
sebelumnya
Proses bisnis dalam AHC
4%
☐Struktur
√ Proses
☐Output
☐Outcome
Dokumen AHC FKUI RSCM
Populasi
Evaluasi tahapan integrasi AHC
1) Kebijakan, Pedoman, Standar RSCM-FKUI untuk pendidikan, pelayanan dan riset 2)
Renstra Dept & KPI 3) Alokasi dan pengendalian anggaran 4) IT integrasi lintas departemen
5) Rekrutmen dan pengembangan SDM 6) Pengadaan 7) Hukum dan Humas 8)
Pengembangan dan Perawatan Sarana Prasarana 9) Remunerasi 10) Marketing 11) Sumber
biaya.
√ Retrospektif
☐Concurrent
Dekan FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
Dokumen integrasi AHC
2015
2016
2017
2018
2019
5/11
5/11
8/11
8/11
11/11
Kamus KPI-12 KPI AKREDITASI JCI
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
7.
Formula :
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
8.
9.
10.
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Kamus KPI-13 AKREDITASI LAMP-PTKes
☐Stakeholder
☐Finansial
√ Proses Bisnis Internal
Terakreditasi internasional
Akreditasi JCI
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Pentingnya akreditasi JCI dalam mendukung peningkatan standar mutu dan
keselamatan di RSCM-FKUI terutama dalam aspek pelayanan dan Pendidikan
RSCM disebut terakreditasi internasional apabila lulus survey akreditasi/
reakreditasi oleh JCI. Mempertahankan sertifikasi akreditasi JCI yang sudah
diperoleh dengan menjalankan semua standar yang ada didalam chapter yang
ditetapkan oleh JCI selama 3 tahun masa berlakunya sertifikat tersebut.
Akreditasi / reakreditasi JCI
Dokumen pelayanan, pendidikan, dan penelitian di RSCM-FKUI sesuai hasil self
assessment pokja-pokja akreditasi JCI. Sertifikat akreditasi dan reakreditasi JCI
N/A
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
√ Proses Bisnis Internal ☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terakreditasi internasional
Terpenuhinya Standar Nasional (LAM PT-Kes)
4.
Alasan memilih indikator :
Regulasi syarat menyelenggarakan program studi yaitu terakreditasi dari LAMP-PTKes
5.
Definisi :
Akreditasi LAM-PTKes merupakan indikator terakreditasi nasional sesuai instrumen
akreditasi dari LAM-PTKes. Tercapaianya asesmen/akreditasi program studi oleh LAMPPTKes yaitu mendapat nilai akreditasi tertinggi (sampai saat ini penilaian tertinggi yaitu A)
6.
7.
Formula :
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Jumlah Prodi yang terakreditasi nasional
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Program studi Sp1 yang belum berusia 2 tahun
4%
☐Struktur
☐ Proses
√ Output
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
N/A
Evaluasi Hasil Akreditasi LAMP-PTKes dan dalam hal updating pemenuhan penyelesaian
tindak lanjut dari umpan
Lingkungan FKUI-RSCM
8.
9.
10.
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
12.
Rencana Analisis :
Deskriptif (histogram), Pie Chat dll
12.
Rencana Analisis :
13.
Wilayah pengamatan :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Lingkungan RSCM-FKUI yang masuk dalam ruang lingkup akreditasi dan reakreditasi
JCI
√ Retrospektif
☐Concurrent
13.
14.
14.
KMKK dan seluruh unit kerja dan Pokja akreditasi
Tahunan
3 Tahunan
Rapim, Rapimtas, milist JCI
15.
16.
17.
18.
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
N/A
2015
2016
2017
2018
2019
Sustain-ability
Acredited
dengan AMC
Sustainability
Sustainability
ReAcredited
dengan
AMC
☐ Finansial
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
Seluruh standar JCI dan unit kerja yang masuk dalam ruang
Unit kerja/pelayanan yang tidak masuk dalam scope yang diajukan JCI
4%
☐ Input
☐Proses
Output
☐Outcome
☐Stakeholder
1.
19.
20.
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Semua Program Studi Sp1 yang melaksanakan akreditasi
☐Outcome
Laporan asesmen / akreditasi program studi
☐ Retrospektif
√ Concurrent
Manajer Pendidikan FKUI
Tahunan
Akhir Tahun
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat. Pada papan "Performance Board" ditampilkan capaian tindak lanjut dari
umpan balik yang diterima
2015
Persiapan
2016
100% Prodi
yang
melaksanaka
n Akreditasi
mendapat
nilai A
2017
100% Prodi
yang
melaksanaka
n Akreditasi
mendapat
nilai A
2018
100% Prodi
yang
melaksanaka
n Akreditasi
mendapat
nilai A
2019
100% Prodi
yang
melaksanaka
n Akreditasi
mendapat
nilai A
Kamus KPI-15 PERSENTASE RUJUKAN dari RS Binaan KE RSCM-FKUI YANG TIDAK TEPAT
Kamus KPI-14 JUMLAH PUSAT UNGGULAN RISET, PELAYANAN DAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI DENGAN KINERJA EKSELEN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
2.
Sasaran Strategis :
3.
4.
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data :
(Pilih Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐Stakeholder
☐Finansial
1.
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi
Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi dengan kinerja
ekselen
Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan hanya akan terjadi jika
pusat tersebut memiliki kinerja ekselen. Tantangan yang lebih besar adalah bagaimana
memastikan pusat tersebut berkinerja ekselen, tidak sebatas hanya membentuk suatu
pusat
Yang dimaksud pusat unggulan adalah pusat riset berbasis pelayanan yang
mengendalikan riset
- 6 pusat riset : INA - Repromed, PRVKP, Stem Cell, CSU, Kedokteran tranfusi, drug
development and clinical trial.
Dikatakan ekselen bila memenuhi 4 kriteria di bawah ini:
1. menghasilkan penelitian multidisiplin / high technology yang diterapkan dalam
pelayanan dan / atau pendidikan
2 melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi peserta didik di lingkungan FKUI-RSCM
dan institusi lainnya.
3. memiliki publikasi dalam jurnal internasional terindeks di PubMed atau Scopus (2)
4. mengelola dana penelitian minimal sebesar Rp.1 M / tahun.
Jumlah pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi dengan kinerja
ekselen pada tahun tersebut (kumulatif dari tahun sebelumnya)
Output
3.
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
4.
Alasan memilih indikator :
Hasil penyempurnaan sistem jaringan pelayanan dapat diukur dari persentase rujukan (yang
tepat atau tidak tepat) dari rumah sakit ke RSCM-FKUI. Lebih mudah untuk mencatat
persentase rujukan yang tidak tepat daripada yang tepat
5.
Definisi :
Rujukan tidak tepat adalah rujukan yang tidak sesuai dengan kondisi acute tertiary care
Rumah sakit binaan adalah rumah sakit yang dibina RSCM-FKUI untuk program penguatan
pelayanan rujukan yang seharusnya dapat ditangani di rumah sakit binaan.
6.
Formula :
Jumlah rujukan kasus dari RS binaan ke RSCM yang tidak tepat X 100%
Jumlah seluruh rujukan dari RS binaan ke RSCM
8.
9.
☐Outcome
Laporan masing-masing pusat riset dari Manajer Riset
N/A
Evaluasi Hasil Riset
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
10.
11.
12.
13.
14.
☐Concurrent
Wakil Dekan I FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board"
unit kerja dan korporat
Form Pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
1
3
4
5
6
☐ Finansial
√ Proses Bisnis Internal ☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI sebagai acute
academic tertiary care
Persentase rujukan dari RS Binaan ke RSCM-FKUI yang tidak tepat
Sasaran Strategis :
7.
☐Proses
☐Stakeholder
2.
Pusat unggulan riset, pelayanan, dan pendidikan
3%
☐ Input
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Kasus yang tidak tepat dirujuk dari RS binaan ke RSCM-FKUI
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Alasan merujuk karena kondisi over capacity di RS binaan
2%
☐Input
☐Proses
√ Output
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Run Chart
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Outcome
Rekam medic
Populasi
☐Concurrent
Bidang Pelayanan Medik RSCM
Bulanan
3 Bulanan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
Form pengumpul data
2015
2016
2017
2018
2019
40%
32%
30%
28%
25%
Kamus KPI-16 JUMLAH RS BINAAN YANG MAMPU MENJADI RS RUJUKAN BALIK
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
Sasaran Strategis :
3.
4.
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
6.
7.
☐Stakeholder
Kamus KPI-17 JUMLAH PROGRAM PENDIDIKAN PELATIHAN RS JEJARING YANG DILAKSANAKAN OLEH RSCM-FKUI
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
☐ Finansial
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
2.
Sasaran Strategis :
3.
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Sebagai acute academic tertiary care, RSCM-FKUI hanya menangani kasus severitas
level 3 hasil rujukan dari jejaring dan ketika sudah ditangani harus mampu di rujuk
balik. Oleh karena itu RSCM-FKUI berkepentingan untuk membangun RS yang akan
menjadi tujuan rujuk balik tersebut. Tanpa itu, akan terjadi penumpukan pasien di
RSCM-FKUI
4.
Alasan memilih indikator :
Sebagai acute academic tertiary care, RSCM-FKUI berkepentingan untuk membangun RS
jejaring. Keberhasilan jejaring pelayanan tergantung dari program pendidikan pelatihan
yang dilakukan di RS Jejaring
Definisi :
Rumah sakit binaan adalah rumah sakit level lebih rendah yang menjalin kerjasama
dengan RSCM, untuk mempersiapkan sarana dan prasaranan dan meningkatkan
kompetensi SDM sehingga mampu menjadi rumah sakit rujukan balik
5.
Definisi :
Program pendidikan pelatihan RS jejaring meliputi pendidikan pelatihan yang sama dengan
dosen di RS Pendidikan utama agar mencapai kriteria staf yang "Excellent" meliputi : Pelatihan pendidikan kedokteran (12 roles medical teacher) - pelatihan GCP, patient safety,
dan research enterpreneur - pelatihan AA dan pekerti - pelathan evidence based medicare
-pelatihan sistem rujukan pasien dan rujukan balik
Formula :
Jumlah RS Binaan RSCM - FKUI yang mampu menerima pasien rujukan balik dari
RSCM pada tahun tersebut (dihitung kumulatif)
6.
Formula :
Jumlah program pendidikan pelatihan RS Jejaring yang dilaksanakan oleh RSCM-FKUI dalam
satu tahun tersebut
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI
sebagai acute academic tertiary care
Jumlah RS Binaan yang mampu menjadi RS Rujukan Balik
7.
Rumah sakit hasil program pembinaan RSCM-FKUI
b. Kriteria Eksklusi :
8.
9.
☐Stakeholder
1.
√ Finansial
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI sebagai acute
academic tertiary care
Jumlah program pendidikan pelatihan RS Jejaring yang dilaksanakan oleh RSCM-FKUI
RS Jejaring
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
2%
☐ Input
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Histogram
Rumah sakit hasil program pembinaan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
12.
13.
14.
Direktur Medik dan Keperawatan RSCM
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance
Board" unit kerja dan korporat
Form Pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
15.
16.
17.
18.
Proses
☐Output
☐Outcome
Rekam medik
Populasi
4
8.
9.
10.
11.
6
8
10
12
19.
20.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
2%
☐ Input
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Histogram
Program pendidikan dan pelatihan
√ Retrospektif
☐Concurrent
√ Proses
☐Output
☐Outcome
Dokumen pendidikan dan pelatihan RS Jejaring
N/A
Wakil Dekan I FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board" unit
kerja dan korporat
Dokumen program pendidikan dan pelatihan
2015
2016
2017
2018
2019
7
10
13
16
19
Kamus KPI-18 JUMLAH LULUSAN YANG BEKERJA DI SISTEM JEJARING KESEHATAN PRIMER RSCM-FKUI
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
19.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
20.
Target capaian:
15.
16.
17.
18.
☐Stakeholder
☐Finansial
Kamus KPI-19 JUMLAH HASIL KAJIAN STRATEGIS YANG DIPAKAI UNTUK ADVOKASI KE STAKEHOLDER
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
RSCM-FKUI harus menjadi inisiator dalam mewujudkan sistem kesehatan layanan
primer di Jakarta dengan menempatkan lulusannya di sistem jejaring RSCM-FKUI
Sistem kesehatan layanan primer adalah pusat-pusat kesehatan layanan primer di
Jakarta yang menjadi jejaring pelayanan dan rujukan balik RSCM FKUI
4.
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
Jumlah dokter baru lulusan FKUI yang bekerja di layanan primer daerah DKI
Jakarta
6.
Formula :
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya pendidikan dokter spesialis dalam rangka menunjang layanan primer
Jumlah lulusan yang bekerja di sistem jejaring kesehatan primer RSCM-FKUI
7.
Lulusan yang bekerja di sistem jejaring kesehatan primer
2%
 Input
☐Proses
☐Output
8.
9.
☐Outcome
Data Jakarta Sehat dan Tracer Study
Populasi
10.
11.
Histogram
Pelayanan primer
√ Retrospektif
12.
13.
14.
☐Concurrent
Dekan FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance
Board" unit kerja dan korporat
Dokumen jumlah lulusan yang bekerja di jejaring pelayanan primer
2015
2016
2017
2018
2019
5
5
25
30
50
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
19.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
20.
Target capaian:
15.
16.
17.
18.
☐Stakeholder
☐ Finansial
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder
Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke stakeholder
Advokasi yang efektif kepada suprasistem membutuhkan dukungan data dan kajian
akademis strategis
Kajian strategik memuat isu strategis nasional di bidang kesehatan, elaborasi dari isu
tersebut dan perumusan masalahnya, diikuti dengan alteratif penyelesaian masalah serta
rekomendasi dan usulan rencana implementasi. Minimal dalam 1 tahun dihasilkan satu
kajian strategis
Jumlah hasil kajian strategis yang dipakai untuk advokasi ke stakeholder dalam tahun
tersebut
Hasil kajian strategis
3%
☐Struktur
☐Proses
√ Output
☐Outcome
Dokumen kajian strategis
Populasi
Melakukan telaah dan evaluasi
Lingkungan RSCM-FKUI dan Kemenkes
√ Retrospektif
☐Concurrent
Dirut RSCM
Tahunan
Tahunan
Rapim dan Rapat direksi dengan Dewas
Dokumen kajian strategis
2015
2016
2017
2018
2019
1
1
1
1
1
Kamus KPI-20 PERSENTASE UNIT KERJA YANG MENDAPATKAN NILAI EKSELEN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
4.
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐Stakeholder
Kamus KPI-21 PERSENTASE UNIT KERJA MELAKSANAKAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) AUDIT MUTU INTERNAL DAN TRACER
☐Finansial
☐Stakeholder
☐ Finansial
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Hasil penyempurnaan sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat unit
kerja seyogyanya terukur dari kinerja proses yang dibangun oleh unit kerja
4.
Alasan memilih indikator :
Yang dimaksud nilai ekselen adalah berdasarkan indikator komposit prosesproses yang dibangun oleh unit dan departemen dengan memperhatikan (2
dari 3 kriteria):
1. Tatakelola ISO yang dibangun (unit yang belum melakukan ISO, dilakukan
dengan audit internal dengan tim asesor internal)
2. Leadership yang dijalankan (IKI Kepala Unit Kerja = 1, Penilaian SPK >=85)
3. Inovasi dan penyempurnaan sistem yang dilakukan (laporan kegiatan
penjaminan mutu, terdapat sistem baru/re-design sistem hasil dari proses
PDSA)
Perlu dicatat bahwa nilai ekselen yang dimaksud bukan berdasarkan IKU (yang
mengukur output) tapi dari input dan proses yang dibangun oleh unit dan
departemen
Jumlah unit kerja yang mendapatkan nilai ekselen dibagi jumlah total unit kerja,
dikali 100%
5.
Definisi :
Unit kerja dikatakan melaksanakan RTL jika capaian indikator persentase temuan atau
rekomendasi yang ditindaklanjuti tuntas sesuai tupoksi unit kerja minimal 80%
6.
Formula :
Jumlah unit kerja yang melaksanakan RTL Audit Mutu Internal dan Tracer dibagi jumlah
total unit kerja, dikali 100%
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat unit kerja
Persentase unit kerja (Unit & Dept) yang mendapatkan nilai ekselen
7.
unit kerja yang mendapat nilai ekselen
5%
☐ Input
Output
☐Proses
☐Outcome
Dokumen hasil tracer
Unit kerja
Histogram
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
10.
11.
12.
13.
14.
☐Concurrent
Direktur Utama RSCM dan Dekan FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance
Board" unit kerja dan korporat
Form Pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
35 %
40%
8.
9.
50%
65%
75%
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat unit kerja
Persentase unit kerja melaksanakan rencana tindak lanjut (RTL) audit mutu internal dan
tracer
Penyempurnaan sistem penjaminan mutu dapat dilakukan dengan melaksanakan RTL hasil
adit mutu internal dan tracer
Rencana tindaklanjut (RTL), audit mutu internal dan tracer
3%
☐ Input
√ Proses
☐Output
☐Outcome
Dokumen hasil tracer
Populasi
Pie diagram
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
Dir. Pengembangan dan Pemasaran RSCM dan Wakil Dekan II FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board"
korporat
Dokumen hasil tracer
2015
2016
2017
2018
2019
100%
100%
100%
100%
100%
Kamus KPI-22 PERSENTASE DEPARTEMEN DENGAN CAPAIAN INDIKATOR MEDIK EKSELEN (JCI)
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐Stakeholder
☐Finansial
Kamus KPI-23 JUMLAH BREAK THRU PROJECT (BTP) YANG BERHASIL DI IMPLEMENTASIKAN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"V")
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Hasil penyempurnaan sistem tata kelola dan penjaminan mutu di tingkat unit kerja
seyogyanya terukur dari kinerja capaian indikator medik ekselen
Indikator medik ekselen: indikator medik yang dicapai memperoleh nilai ekselen;
yang ditentukan oleh Departemen baik jenis indikator maupun nilai ekselen (sesuai
benchmark)
4.
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
Jumlah departemen yang memperoleh capaian indikator medik ekselen X 100%
Jumlah departemen
6.
Formula :
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat unit kerja
Persentase Departemen dengan capaian indikator medik ekselen
7.
Capaian indikator medik ekselen
4%
☐ Input
Proses
☐Output
☐Outcome
8.
9.
Rekam medik
Populasi
10.
11.
Histogram
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
12.
13.
14.
☐Concurrent
Dir. Medik dan Keperawatan RSCM
bulanan
bulanan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance
Board" korporat
Form pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
70%
75%
80%
85%
90%
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐Stakeholder
☐ Finansial
√ Proses Bisnis Internal
☐Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi
Jumlah BTP (Break Thru Project) yang berhasil diimplementasikan
BTP merupakan salah satu metode dan strategi untuk mewujudkan proses bisnis yang
seamless dan terintegrasi
BTP merupakan project yang diinisiasi oleh korporat untuk mewujudkan integrasi proses
bisnis yang lebih efisien, yang melibatkan beberapa unit kerja dan departemen. Topik BTP
ditentukan di awal tahun, berdasarkan usulan direktorat atau pimpinan fakultas. BTP
dinyatakan berhasil jika mencapai indikator yang ditetapkan untuk masing-masing BTP di
tahun tersebut. Implementasi BTP melibatkan minimal 3 unit.
Jumlah BTP (Break Thru Project) yang berhasil diimplementasikan pada tahun tersebut
Break Thru Project
5%
☐Struktur
√ Proses
☐Output
☐Outcome
Notulen rapim, notulen rapat lainnya, capaian indikator mutu dan keselamatan RS
Populasi
Histogram
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
Direktur Utama RSCM dan Dekan FKUI
Tahunan
Tahunan
Penempelan data update capaian indikator setiap bulan di papan "Performance Board"
korporat
Form pengumpulan data
2015
2016
2017
2018
2019
10
10
10
10
10
Kamus KPI-24 LEVEL INTEGRASI IT
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
6.
Formula :
☐Stakeholder
☐Finansial
Formula :
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya percepatan integrasi IT
Level integrasi IT
Pentingnya teknologi informasi dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pelayanan,
pendidikan, dan penelitian
Level Integrasi adalah tahapan yang menunjukkan penerapan subsistem besar dalam sistem
informasi rumah sakit yang meliputi jumlah cakupan unit kerja yang dilayani serta
kelengkapan fitur sistem informasi.
Level integrasi ditetapkan berdasarkan pencapaian kriteria setiap level
Level I
1. Sistem Administrasi Pasien
2. Sistem Biling
Fitur minimal:
Sistem Administrasi Pasien
ADM.02. Cetak kartu pasien
ADM.03. Perjanjian kunjungan rawat jalan
ADM.04. Kunjungan pasien
ADM.05. Cetak label pasien
ADM.06. Penjadualan admisi
ADM.07. Admisi (Admission)
ADM.08. Discharge
ADM.09. Laporan pasien
ADM.10. Bridging Kepesertaan BPJS
ADM.11. Perjanjian Kunjungan Rawat Jalan
ADM.12. Rujukan Internal
ADM.13. Permintaan RM
ADM.14. Inform Consent
ADM.16. Jadual Dokter
Sistem Billing
BIL.01. Tagihan
BIL.02. Penerimaan
BIL.03. Uang muka
BIL.04. Laporan penerimaan
Cakupan Unit Kerja
Sistem Administrasi Pasien: 103 (terlampir)
Sistem Billing: 103 (terlampir)
Level II :
1. Bridging Sistem administrasi pasien dan
sistem Billing dengan sistem BPJS
2. Satu sistem penunjang (sistem
laboratorium/ sistem radiologi/ sistem
farmasi)
Fitur minimal
Sistem Farmasi
FAR.01. Master data obat bernama dagang
FAR.02. Master data obat generik
FAR.03. Master data bahan obat
FAR.04. Formularium obat
FAR.05. Master data alat medis habis pakai
FAR.06. Master data bahan medis habis
pakai
FAR.07. Daftar plafon harga obat
Formularium Nasional (Fornas)
FAR.07. Daftar plafon harga obat (DPHO)
Askes
Level IV :
1. Rekam medis elektronik dasar (Resume Medis,
Laporan Operasi, Hasil Pemeriksaan penunjang)
2. Dua sistem manajemen (sistem logistik, sistem
pengadaan, sistem aset, sistemSDM, Sistem
perencanaan, Sistem keuangan)
Rekam medis elektronik dasar
REK.01. Diagnosis
REK.02. Obat
REK.03. Catatan medis
REK.04. Pencatatan tindakan
REK.05. Flowsheet
REK.06. Laboratorium
REK.07. Resume Medis
REK.08. Laporan Operasi
Level III:
1. Tiga sistem penunjang (sistem
laboratorium, sistem radiologi, sistem
farmasi)
7.
Fitur minimal
Sistem Laboratorium
LAB.01. Order Pemeriksaan Lab
LAB.02. Kirim Tagihan Pemeriksaan Lab ke
Billing
LAB.03. Entry Hasil Lab
LAB.04. Approval Hasil Lab
LAB.05. Panel Lab Klinik
LAB.06. Laporan Lab Klinik
8.
9.
Cakupan unit kerja:
Sistem Laboratorium: 4 lokasi
Laboratorium Klinik Rawat Inap
Laboratorium Klinik Rawat Jalan
Laboratorium Klinik 24 Jam
Laboratorium Klinik IGD
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
10.
11.
12
13
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran
Sampel (n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Sistem Keuangan: 3 lokasi
Bagian Akuntansi
Bagian Perbendaharaan
Bagian Anggaran
Level V :
1. Rekam medis elektronik menengah (initial
assesment, catatan terintegrasi)
2. empat sistem manajemen ( Sistem logistik,
sistem pengadaaan, sistem aset, sistem SDM,
sistem perencanaan, Sistem keuangan)
Sistem informasi yang diterapkan setelah tahun 2012
1. Sistem informasi yang telah ada sebelum tahun 2012
2. Sistem Informasi atau kebijakan baru dari pemerintah
5%
 Input
☐Proses
☐Output
☐Outcome
Form Pengisian Level Terintegrasi
N/A
Tabel Pencapaian Target
Seluruh RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
☐ Retrospektif
15.
Metode Pengumpulan Data :
(Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
Pengumpul Data :
16.
Frekuensi Penilaian Data :
Semesteran
17.
18.
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil
capaian kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Semesteran
1. Performance Board
2. Surat Pemberitahuan
Form Pengisian Level Integrasi
2015
2016
Level 3-4
Level 4
14.
19.
20.
Sistem Keuangan:
?
Sistem Logistik: 221 lokasi (terlampir) cek
update !
Sistem Logistik
LOG.01. Master data barang
LOG.02. Master data tempat penyimpanan
LOG.03. Master data manufaktur
LOG.04. Master data distributor
LOG.05. Master data tarif barang
Cakupan unit kerja:
Sistem Farmasi: 221 lokasi (terlampir)cek
update !
LOG.06. Kontrak pengadaan barang
LOG.07. Pemesanan dan pembelian barang
LOG.08. Manajemen penerimaan dan
penyimpanan
LOG.9. Daftar barang kontrak
LOG.10. Cek penerimaan
LOG.11. Laporan logistik
Cakupan unit kerja:
Rekam Medis Elektronik Dasar: 103 lokasi
(terlampir)
Fitur minimal
FAR.08. Master data produsen material
farmasi
FAR.09. Master data tarif material farmasi
FAR.10. Penyimpanan material farmasi
FAR.11. Distribusi material farmasi
FAR.12. Template perbekalan farmasi
FAR.13. Produksi perbekalan farmasi
FAR.14. Resep elektronik
FAR.16. Verifikasi resep
FAR.17. Dispense terjadual
FAR.18. Dispense langsung
FAR.19. Tagihan farmasi
FAR.20. Pemberian material farmasi
Sistem Radiologi
RAD.01. Order Pemeriksaan Radiologi
RAD.02. Kirim Tagihan Pemeriksaan
Radiologi ke Billing
RAD.03. Koneksi ke PACS
RAD.04. Entry Hasil Radiologi
RAD.05. Approval Hasil Radiologi
RAD.06. Panel Radiologi
RAD.07. Laporan Radiologi
Sistem Radiologi: 3 lokasi
Departemen Radiologi
Radiologi IGD
Radiologi Kiara
√ Concurrent
Koordinator Administrasi, Pendidikan dan Dukungan Pengguna
2017
Level 4-5
2018
Level 4-5
2019
Level 5
Kamus KPI-25 INDEKS KEPUASAN STAF TERHADAP SISTEM DAN LINGKUNGAN KERJA
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI)
:
Alasan memilih indikator :
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
☐Stakeholder
Kamus KPI-26 PERSENTASE STAF MEDIK DENGAN KINERJA EKSELEN
☐Finansial
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
Indeks kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
2.
3.
4.
Definisi :
Kepuasan staf terhadap sistem dan lingkungan kerja merupakan indikator outcome dari
bukti bahwa RSCM-FKUI telah menjadi best place to work
Indeks kepuasan diukur melalui suatu instrumen dengan indikator kepuasan terhadap
sarana, prasarana, kesehatan lingkungan, kemanan, keselamatan dan kesehatan kerja
serta kenyamanan
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
Definisi :
Formula :
Rata-rata indeks kepuasan semua staf
6.
Formula :
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
seluruh pegawai RSCM dan FKUI
7.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
pegawai masa kerja kurang dari 1 tahun
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
4%
☐Struktur
survey
10.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n)
:
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Sample
11.
kualitatif dan kuantitatif
Lingkungan RSCM-FKUI
√ Retrospektif
12.
13.
14.
☐ Proses
☐Output
√ Outcome
☐Concurrent
Direktur Umum RSCMSekpim Fakultas
Tahunan
Tahunan
Laporan Kinerja RSCM-FKUI
Kuesioner
2015
BL
2016
BL+17,5%
8.
9.
15.
16.
17.
18.
2017
BL+22,5%
2018
BL+27,7%
2019
BL+30%
19.
20.
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐Stakeholder
☐Finansial
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
Persentase staf medik dengan kinerja ekselen
Budaya berkinerja tergambar dari persentase staf yang memiliki kinerja ekselen
Persentase staf medik yang hasil penilaian kinerjanya minimal 2 Bidang sesuai dengan kriteria excellent
1. Pelayanan : penilaian kinerja medik ekselen;
2. Pendidikan : Edakop;
3. Penelitian: 1 publikasi Nasional per 2 tahun atau 1 publikasi internasional per 4 tahun
Jumlah staf medik dengan kriteria ekselen dibagi dengan jumlah seluruh staf medik dikali 100
Semua staf medik melaksanakan tugas di RSCM
Staf medik yang tidak dapat dilakukan evaluasi kinerja (cuti LTN, sakit lama) yang diluar RSCM
4%
☐ Input
☐Proses
Output
☐Outcome
- survey EDAKOP
- penilaian kinerja medik
- Data publikasi penelitian
Populasi
Populasi
Departemen, UPT, Unit pelayanan
√ Retrospektif
☐Concurrent
Direktur SDM RSCM
Tahunan
Tahunan
Buku Laporan Kinerja RSCM
2015
2016
2017
2018
2019
BL
12 %
8%
6%
4%
Kamus KPI-27 PERSENTASE STAF NON-MEDIK DENGAN KINERJA EKSELEN
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
2.
3.
4.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
5.
6.
7.
10.
☐Finansial
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
Persentase staf non-medik dengan kinerja ekselen
2.
3.
Sasaran Strategis :
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Budaya berkinerja tergambar dari persentase staf yang memiliki kinerja ekselen
4.
Alasan memilih indikator :
Budaya menolong dan berkinerja tergambar dari hasil survei budaya, diukur dalam suatu
indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
Definisi :
Presentase staf non medik dengan IKI ≥ 1
Yang dimaksud dengan staf non-medik adalah: tenaga keperawatan, tenaga KMKF,
tenaga non kesehatan termasuk staf medik yang ditugaskan sebagai manajerial di
unit kerja.
5.
Definisi :
Budaya menolong, berkinerja adalah budaya kerja, berperilaku dalam AHC RSCM - FKUI
yang mengutamakan sikap saling membantu dalam pekerjaan agar menghasilkan kinerja
yang terbaik. Indeks diperoleh berdasarkan survei (kuesioner) dengan indikator komposit.
Nilai2 AHC: Profesionalisme, Integritas, Kepedulian (Care for Others), Kolaborasi, Ekselen.
Dengan cara Pengukuran survei dengan 5 nilai dan 10 prilaku
Formula :
jumlah staf non medik dengan IKI ≥1 dibagi dengan jumlah seluruh staf non medik
dikali 100
6.
Formula :
Rata-rata indeks budaya individu
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
19.
20.
☐Stakeholder
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
11.
15.
16.
17.
18.
☐Finansial
1.
b. Kriteria Eksklusi :
8.
9.
☐Stakeholder
Kamus KPI-28 INDEKS BUDAYA KINERJA AHC RSCM-FKUI
7.
Semua staf non medik
Staf non medik yang tidak dapat dilakukan evaluasi kinerja (cuti
LTN, Sakit lama)
3%
☐Struktur
☐ Proses
√ Output
☐Outcome
-IKI Bulanan
-IKI 6 Bulanan
Populasi
b. Kriteria Eksklusi :
8.
9.
☐Concurrent
Bagian SDM RSCM
Semesteran
Tahunan
Buku Laporan Kinerja RSCM
2016
2017
2018
2019
9.50%
10 %
10.50%
11%
11.50%
Seluruh Pegawai dengan masa kerja <1 tahun
5%
☐ Input
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Populasi
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Histogram
RSCM-FKUI
√ Retrospektif
15.
16.
17.
18.
2015
Seluruh Pegawai RSCM dan FKUI
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
10.
Histogram
Seluruh unit kerja
√ Retrospektif
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja
Indeks budaya kinerja AHC RSCM-FKUI
19.
20.
Output
☐Proses
☐Outcome
Survey budaya menolong dan berkinerja
☐Concurrent
Dekan
Tahunan
Tahunan
Buku Laporan Kinerja RSCM-FKUI
Kuesioner
2015
BL
2016
2017
2018
2019
BL+8%
2016 + 7%
2017 + 6%
2018 + 5%
Kamus KPI-30 PERSENTASE STAF NON-MEDIK YANG MEMILIKI KOMPETENSI SESUAI
Kamus KPI-29 PERSENTASE STAF MEDIK YANG MEMILIKI PERILAKU INTEGRATIF DAN INTERDISIPLINER
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "V")
2.
Sasaran Strategis :
3.
☐Stakeholder
☐Finansial
☐Stakeholder
☐Finansial
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul dengan
pendekatan integratif dan interdisipliner
2.
Sasaran Strategis :
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul dengan
pendekatan integratif dan interdisipliner
Persentase staf medik yang memiliki perilaku integratif dan interdisipiliner
3.
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Persentase staf non-medik yang memiliki kompetensi sesuai
4.
Nama Key Performance Indicator
(KPI) :
Alasan memilih indikator :
KPI ini merupakan KPI output dari sasaran strategis
4.
Alasan memilih indikator :
Ketercapaian sasaran strategis ini bagi staf non-medik tergambar dari kesesuaian
kompetensi dengan kebutuhan kompetensi (persyaratan jabatan)
5.
Definisi :
Yang dimaksud perilaku integratif dan interdisipliner adalah mengikuti pendidikan
dasar dokter klinik, mempunyai sertifikat Good Clinical Practice, melakukan
careplan terintegrasi
5.
Definisi :
Ketercapaian sasaran strategis ini bagi staf non-medik tergambar dari kesesuaian
kompetensi dengan kebutuhan kompetensi (persyaratan jabatan)
6.
Formula :
Jumlah staf medik dengan perilaku terintegrasi dan interdisipliner / jumlah staf
medik dengan masa kerja >= 2 tahun x 100%
6.
Formula :
Jumlah staf non medik yang hasil uji kompetensinya sesuai atau lebih tinggi dari standar
kompetensi dibagi jumlah seluruh staf non medik dikali 100
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu
dengan tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel
(n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih
Salah Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian
kepada staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
7.
Staf Medik RSCM FKUI
Staf dengan masa kerja <2 tahun
4%
☐Struktur
☐ Proses
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
Semua staf non medis
- Laporan Departemen dan UPJT,
- Manajer Umum,
- Koordinator SDM FKUI
- Direktur Yanmed (daftar dokter yang menangani kasus medik sulit)
- Bagian Penelitian RSCM
- Manajer Riset
Populasi
10.
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
11.
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Populasi
Histogram
Departemen, PJT, dan FKUI
√ Retrospektif
12.
13.
14.
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
Histogram
Semua Unit kerja
√ Retrospektif
☐Outcome
√ Output
☐Concurrent
Wakil Dekan II FKUI
Tahunan
Tahunan
Laporan kinerja RSCM-FKUI
Form pengumpul data
2015
2016
30%
50%
8.
9.
15.
16.
17.
18.
2017
2018
2019
70%
90%
100%
19.
20.
Pegawai yang sakit/tidak dapat dilakukan uji kompetensi
3%
☐ Input
☐Proses
Output
☐Outcome
- hasil uji kompetensi pegawai non medik
- data jenis tenaga dan level nya
☐Concurrent
Bagian SDMRSCM
Tahunan
Tahunan
Laporan kinerja RSCM-FKUI
Form pengumpul data
2015
BL5%
2016
2017
2018
2019
5%
5%
5%
5%
Kamus KPI-31 PERSENTASE PIMPINAN UNIT KERJA YANG MEMILIKI KOMPETENSI MANAJERIAL
☐Stakeholder
☐ Finansial
1.
Perspektif : (Pilih Salah Satu dengan tanda
"")
2.
Sasaran Strategis :
3.
4.
Nama Key Performance Indicator (KPI) :
Alasan memilih indikator :
Persentase pimpinan unit kerja yang memiliki kompetensi manajerial
Pimpinan Unit kerja merupakan ujung tombak dalam pencapaian visi RSCM, untuk itu
mereka harus memiliki kompetensi manajerial sesuai tuntutan jabatan
5.
Definisi :
Kompetensi manajerial yang dimaksud tergambar dari matris Kebutuhan Kompetensi
Jabatan (KKJ) dan dijabarkan dalam kamus direktori kompetensi jabatan. Dapat diukur dari
sertifikat yang dimiiki atau hasil asesmen kompetensi.Definisi pimpinan unit kerja adalah
hingga level Kepala Departemen/Unit Kerja
6.
Formula :
Jumlah pimpinan unit Kerja yang memiliki kompetensi manajerial dibagi dengan jumlah total
pimpinan Unit Kerja.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi :
Bobot KPI (%) :
Tipe Indikator : (Pilih Salah Satu dengan
tanda "")
Sumber Data :
Target sampel dan Ukuran Sampel (n) :
Rencana Analisis :
Wilayah pengamatan :
Metode Pengumpulan Data : (Pilih Salah
Satu dengan tanda "")
Pengumpul Data :
Frekuensi Penilaian Data :
Periode pelaporan :
Rencana penyebaran hasil capaian kepada
staf :
Nama alat atau file audit :
Target capaian:
☐Proses Bisnis Internal
√ Pengembangan Personil & Organisasi
Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi kompehersif yang unggul dengan
pendekatan integratif dan interdisipline
Pimpinan unit kerja
3%
☐Struktur
√ Proses
☐Output
☐Outcome
Personal File
Populasi
Histogram
RSCM-FKUI
√ Retrospektif
☐Concurrent
Wakil Dekan II FKUI
Tahunan
Tahunan
Raker Tahunan FKUI dan Laporan Tahunan RSCM
Form pengumpul data
2015
30 %
2016
50 %
2017
70 %
2018
90 %
2019
100 %
Download