pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI INTERVENING
Titis Widyawati
[email protected]
Hening Widie Oetomo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
Performance assessment is very important for the employees, the assessment methods that have been used and
the way results that are communicated can have either negative or positive to the employees’ work morality. The
purpose of the research is to find out the style of leadership style which has direct influence to the employees’
performance or it is mediated by the motivation. The population is the employees of marketing division of PT
Darmanusa Maharani Fontana Surabaya area and the samples are 65 people. The sample collection technique
has been carried out by using saturated sampling technique. Path analysis is used as the analysis technique.The
result of the test shows that the style of leadership and work motivation each of them has significant influence to
the employees’ performance on PT Darmanusa Maharani Fontana Surabaya area. The style of leadership also
shows significant and positive influence to the work motivation. It can be concluded that the style of leadership
can have significant direct influence to the employees’ performance or indirect influence (mediated) by work
motivation.
Keywords:Style of Leadership, Motivation, and Employees’ Performance.
ABSTRAK
Penilaian kinerja sangatlah penting bagi kalangan karyawan, metode-metode penilaian yang
digunakan, dan cara hasil-hasil yang dikomunikasikan dapat memiliki imbas positif maupun negatif
terhadap moral kerja karyawan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan atau dimediasi oleh motivasi. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini karyawan divisi marketing PT Darmanusa Maharani Fontana
Area Surabaya dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 65 orang. Adapun teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik sample Jenuh. Teknik
analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analysis).Hasil
pengujian menunjukkan pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja masing-masing
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Darmanusa Maharani Fontana. Gaya
kepemimpinan juga menunjukkan pengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja. Kondisi
ini dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan dapat berpengaruh langsung signifikan terhadap
kinerja karyawan maupun tidak langsung (dimediasi) oleh motivasi kerja.
Keywords: Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN
Telah kita ketahui perkembangan industri dan perekonomian dunia semakin
kompetitif maka dari itu perlu pada tiap perusahaan memiliki suatu tujuan yang harus
dicapai baik setiap tahun,bulan bahkan pada pencapaian target perharinya sangat
berarti.dari hal tersebut diperlukan komponen yang perlu diperhatikan yakni system,
peralatan, maupun sumber daya manusia.Dari sini sumber daya manusia (pekerja,
karyawan) diketahui komponen yang sangat diperlukan untuk berjalannya pencapaian
target tersebut .
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
2
Gaya kepemimpinan dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin dalam
mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam perusahaannya
untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang diinginkan.
Namun tidak hanya gaya kepemimpinan yang harus disesuaikan dengan keinginan
karyawan namun motivasi juga diperlukan dalam memimpin suatu kumpulan karyawan
dalam suatu divisi maupun motivasi secara personal yang dilakukan oleh seorang
pemimpin perusahaan.
PT Darmanusa Maharani Fontana merupakan perusahaan yang memegang ijin
mengembangkan merek Pierre Cardin di Indonesia yang bergerak pada bidang retail acc
(barang-barang merupakan tas yang bersasal dari kulit yang dapat digunakan all
gender).Namun untuk beberapa tahun terakhir perusahaan ini mengalami penurunan omset
perusahaan serta angka prosentase turnover yang cukup meningkat.
Penelitian mengenai gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan motivasi
sebagai intervening merupakan suatu penelitian yang menarik untuk mengetahui
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dialami perusahaan tersebut Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan,maka rumusan masalah yang akan diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut; 1). Apakah gaya kepemimpinan secara langsung
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Darmanusa
Maharani Fontana?. 2). Apakah motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT Darmanusa Maharani Fontana?. 3). Diantara
gaya kepemimpinan dan motivasi faktor mana yang lebih mempengaruhi kinerja
karyawan?. 4). Apakah gaya kepemimpinan secara tidak langsung berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Darmanusa Maharani
Fontana ?. Dan memiliki tujuan sebagai berikut: 1.). Untuk mengetahui pengaruh
gaya kepimimpinan secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan PT Darmanusa Maharani Fontana. 2). Untuk mengetahui pengaruh
motivasi yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Darmanusa
Maharani Fontana. 3). Untuk mengetahui diantara gaya kepemimpinan dan motivasi
yang faktor manakah yang paling berpengaruh. 4). Untuk mengetahui pengaruhi
gaya kepemimpinan secara tidak langsung melalui motivasi kinerja karyawan pada
PT Darmanusa Maharani Fontana.
TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
Pengertian Sumber Daya Manusia
Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan karyawan dan perusahaan.Menurut (Simamora, 2004:5) manajemen sumber daya
manusia adalah pembelian balas jasa,pengembangan, pendayagunaan, penilaian, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok kerja(karyawan).
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi
dengan bawahannya (Tjiptono, 2001:161)Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada
pola dasar seperti :Mengarahkan yaitu pemimpin membina dan mengarahkan para bawahan
atas tugas – tugas yang diberikan kepada bawahannya, mendukung yaitu memimpin
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
3
mendukung kerja bawahan, berpartisipasi yaitu memimpin bertanya dan menggunakan
saran para bawahan.
Motivasi
Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.(Sardiman, 2006:73)
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Jadi dapat disimpulkan
bahwa motivasi dapat mempengaruhi diri seseorang ataupun organisasi dalam pencapaian
tujuan yang diinginkan.
Kinerja
Pengertian kinerja atau performance sebagai output seorang pekerja, sebuah output
proses manajemen, atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana output tersebut harus
dapat ditunjukkan buktinya secara konkret dan dapat diukur(dibandingkan dengan standar
yang telah ditentukan).
Pendapat lain dikemukakan oleh (Desseler, 2000: 514-516) yang menyatakan bahwa
dalam melakukan penilaian terhadap kinerja para pegawai, maka harus diperhatikan 5
(lima) faktor penilaian kinerja yaitu ; Kualitas pekerjaan, Kuantitas Pekerjaan, Supervisi yang
diperlukan, Kehadiran, Konservasi.
MOTIVASI
KEPEMIMPIN
AN
Gambar 1
Kerangka Konsep
KINERJA
KARYAWAN
Pengembangan Hipotesis
H1:Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif secara langsung dan tidak langsung dan
signfikan terhadap kinerja karyawan
H2 :Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi kerja
H3 :Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini populasinya terbatas pada divisi marketing PT Darmanusa
Maharani Fontana yang berjumlah 65 orang maka menggunakan teknik sample jenuh.teknik
sampel jenuh sendiri adalah teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel.hal ini sering dilakukan apabila jumlah anggota populasi relatif
kecil.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini perlu diidentifikasi terlebih
dahulu agar tidak terdapat perbedaan cara pandang terhadap variable penelitian. Adapun
variabel yang diindentifikasi adalah sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
4
1.
2.
3.
Variabel bebas, yaitu : Gaya Kepemimpinan (GK)
Variabel intervening, yaitu : Motivasi (M)
Variabel terikat, yaitu : Kinerja Karyawan (KK)
Definisi Operasional Variabel
1. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan menurut Davis (1985:100) adalah pola tindakanpemimpin secara
keseluruhan seperti yang dipersepsikan oleh para pegawainya.Gaya kepemimpinan
mewakili filsafat, ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam politik. Behling, (Mas’ud,
2004) mengembangkan kuesioner gaya kepemimpinan transformasional.Kuesioner ini
terdiri dari dua macam, indikatornya adalah sebagai berikut :
a. Kuesioner Kepercayaan Pengikut ( Follower Belief Questionnaire )
1) Inspirasi
2) Kekaguman
3) Pemberdayaaan
b. Kuesioner Atribut Perilaku Pemimpin ( Attributes of Leader BehaviorQuestionnaire )
1) Menunjukkan empati
2) Menjelaskan misi dengan menarik
3) Menunjukkan keyakinan
4) meningkatkan image
5) memberikan peluang untuk sukses
2. Motivasi
Motivasi dibutuhkan oleh setiap orang agar orang tersebut terpanggil dan bersemangat
untuk melakukan kegiatan yang akan dia lakukan.(Mangkunegara, 2005), beliau
mengemukakan pendapatnya tentang arti motivasi yaitu“motivasi terbentuk dari sikap
(attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).Motivasi
merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju
untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Ciri-ciri motivasi :
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
g. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
3. Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2006 : 67) , kinerja (prestasi kerja)adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai olehseseorangpegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Gomes, 2005) menyatakan
kinerja sebagai catatan atashasil produksi dan sebuah pekerjaan tertentu dalam periode
tertentu. Dari dimensi kinerja menurut (Gomes, 2005: 142) maka kinerja dapat diukur
melalui indikator-indikator sebagai berikut :
a. Kuantitas kerja dalam suatu periode yang ditentukan (quantity ofwork)
b. Kualitas kerja berdasarkan syarat kesesuaian dan kesiapannya (qualityof work)
c. Pengetahuan tentang pekerjaan (job knowledge)
d. Keaslian gagasan yang muncul dan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan
(creativeness)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
5
e. Kesetiaan bekerja sama dengan orang lain (cooperation)
f. Kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja (dependability)
g. Semangat dalam melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung
jawab (initiative)
h. Kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi(personal
qualities)
Variabel diukur melalui pernyataan responden melalui kuesioner, yaitu dengan
memberikan pilihan jawaban untuk rata-rata pernyataan. Menurut Sugiyono (2007:86)
bahwa dengan Skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun itemitem instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Jawaban setiap item
instrumen dari tanggapan responden yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai dengan negatif, yang dapat berupa kata-kata dan jawaban itu
dibuat tabel interval class yang bertujuan untuk menghitung nilai atau skor jawaban yang
diisi oleh responden.
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Interval kelas=
5-1
=
Jumlah kelas
= 0,8
5
Tabel 1
Kelas Interval
Nilai Interval
4,20 < x  5,00
3,40 < x  4,20
2,60 < x  3,40
1,80 < x  2,60
1,00 < x  1,80
Kategori
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat tidak Setuju
Nilai
5
4
3
2
1
Sumber : Masri. 2001. Metode Penelitian Survei.
Tabel 2
Instrumen Penelitian
Variabel
GayaKepemimpin
an
(Tjiptono,2001:161)
Dimensi
cara yang digunakan
pemimpin dalam
berinteraksi dengan
bawahannya dalam
pengerjaan tugasnya
Motivasi
Sardiman
(2006:73)(M)
Daya penggerak dari
dalam untuk melakukan
kegiatan yang mencapai
tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Indikator
Inspirasi
Kekaguman
Pemberdayaaan
Menunjukkan empati
Menjelaskan misi dengan menarik
Menunjukkan keyakinan
Meningkatkan image
Memberikan peluang untuk sukses
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Dapat menghadapi bermacam-macam
masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Tidak cepat bosan
f. Dapat mempertahankan pendapatnya
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
6
g. Tidak cepat menyerah
h. Dapat memecahkan masalah
Kinerja Karyawan
Bernadin and
Russel(1993:382)
KK
Hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas
yang di capai seseorang
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kuantitas kerja pada periode yang ditentukan
Kualitas kerja
Pengetahuan tentang pekerjaan
Keaslian gagasan
Kesetiaan bekerja sama dengan orang lain
Kesadaran dan kepercayaan dalam hal
kehadiran
g. Semangat dalam melaksanakan tugas
h. Kepribadian dan integritas pribadi
Teknik Analisa Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan dengan cara korelasi antara skor masing item pertanyaan
dengan skor total seluruh item pertanyaan dalam kuesioner. Sedangkan reliabilitas
dilakukan guna menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dan karena itu
menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam
instrument.
Asumsi Klasik
1. Melakukan Uji Autokorelasi (Korelasi Serial)
Suatu asumsi penting dari model linier adalah bahwa tidak ada autokorelasi atau kondisi
yang berurutan diantara gangguan yang masuk dalam persamaan fungsi regresi.
Konstanta Durbin-Watson (DW) dapat dipergunakan untuk pengujian, apakah terdapat
autokorelasi variabel bebas terhadap penyimpangan fungsi gangguan (Ghozali, 2013:
103).
2. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan plot probabilitas normal (Normal
probability plot) untuk menguji kenormalitasan jika penyebaran data (titik) disekitar
sumbu diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi Normalitas.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikoniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Salah satu cara mendeteksi adanya
multikoniearitas adalah dengan melihat Tolerance dan Variance Inflasion Factor (VIF).
Tolerance mengukur variabelitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum digunakan untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan
nilai VIF > 10. (Ghozali, 2013:106)
4. Uji Heterokesdatisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terdapat kesamaan varians dari
residudari satu pengamatan ke pengamatan yang lain sama, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varians bebeda disebut heteroskedestisitas.
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada berbentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedestisitas.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
7
b. Jika ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah O pada Y,
maka tidak terjadi heteroskedestisitas.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisa data yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah metode analisis jalur (path analisis).Menurut Imam(Ghozali, 2013 : 249).
Analisa jalur bertujuan untuk menerangkan akibat langsung dan tak langsung seperangkat
variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan
variabel akibat.Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi.Didalam analisis
regresi upaya mempelajari hubungan antar variabel tidak pernah mempermasalahkan
mengapa hubungan tersebut ada atau tidak. Selain itu tidak pernah dipermasalahkan
apakah hubungan yang ada antara variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) disebabkan
oleh variabel X-nya sendiri atau ada variabel lain diantara kedua variabel tersebut sehingga
variabel tidak secara langsung mempengaruhi variabel Y tetapi ada variabel lain sebagai
variabel perantara (intervening).
Motivasi
(M)
P2
Gaya
Kepemimpinan
(GK)
P1
P3
Kinerja
Karyawan
(KK)
Gambar 2
Model Analisis Jalur (Path Analysis)
Dari model analisa jalur pada halaman sebelumnya dapat dinyatakan dalam bentuk
persamaan struktural, yaitu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang
dihipotesiskan, (Ghozali, 2013: 251) sebagai berikut :
M = b1GK + e 1
(1)
KK = b1GK + b2M+ e 2
(2)
Standardize koefisien untuk Gaya Kepemimpinan (GK) pada persamaan (1) akan
memberikan nilai P2. Sedangkan koefisien untuk Gaya Kepemimpinan(GK) dan Motivasi (M)
pada persamaan (2) akan memberikan nilai P1 dan P3.
Pengaruh langsung GK ke KK
= P1
Pengaruh tak langsung GK ke M ke KK
= P2 x P 3
__________________
Total Pengaruh (korelasi) GK ke KK
= P1 + (P2 x P3)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan PT Darmanusa
Maharani Fontana divisi marketing yang berjumlah 65 karyawan yang dijadikan responden.
Gambaran subyek penelitian dilakukan dengan menguraikan karakteristik responden
sebagai subyek penelitian, yang meliputi jenis kelamin, pendidikan, usia, dan lama bekerja.
Hal ini digunakan untuk mengungkapkan identitas responden yang diintepretasikan dari
hasil pengolahan data melalui tabulasi frekuensi guna menghitung kecenderungan nominal
empirik.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
8
Adapun data yang diperoleh mengenai profil responden yang dijadikan obyek
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Merupakan gambaran demografik jenis kelamin dari karyawan PT Darmanusa
Maharani Fontana.
Hasil penelitian dapat diungkap gambaran karakteristik responden berkaitan dengan
jenis kelamin sebagai berikut :
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber Data :Kuisioner yang telah Diolah
Gambaran distribusi frekuensi berkaitan dengan jenis kelamin responden yang menjadi
karyawan PT Darmanusa Maharani Fontana, terbanyak adalah yang berjenis kelamin
wanita sebanyak 47 orang dengan prosentase sebesar 72%. Sedangkan sisanya jumlah
responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 18 orang dengan presentase sebesar
28%.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Merupakan gambaran demografik pendidikan dari karyawan PT Darmanusa Maharani
Fontana. Hasil penelitian dapat diungkap gambaran karakteristik responden berkaitan
dengan pendidikan sebagai berikut
Tabel 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber Data :Kuisioner yang telah Diolah
Gambaran distribusi frekuensi berkaitan dengan pendidikan responden yang menjadi
karyawan PT Darmanusa Maharani Fontana, terbanyak adalah yang berpendidikan
sarjana (S1) sebanyak 42 orang dengan prosentase sebesar 65%. Kemudian terbanyak
kedua adalah mereka yang berpendidikan SMA sebanyak 16 responden dengan
prosentase sebesar 25%. Sedangkan sisanya merupakan responden yang berpendidikan
Diploma (D-3) sebanyak 7 orang dengan presentase sebesar 11%.
Banyaknya karyawan yang memiliki pendidikan sarja (S1) akan memberikan
keuntungan bagi PT Darmanusa Maharani Fontana karena perusahaan memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
9
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Merupakan gambaran demografik usia dari karyawan PT Darmanusa Maharani
Fontana. Hasil penelitian dapat diungkap gambaran karakteristik responden berkaitan
dengan usia sebagai berikut :
Tabel 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber Data : Kuisioner yang telah Diolah
Gambaran distribusi frekuensi berkaitan dengan usia responden yang menjadi
karyawan PT Darmanusa Maharani Fontana, terbanyak adalah yang berusia antara 19-27
tahun sebanyak 33 orang dengan prosentase sebesar 51%. Kemudian terbanyak kedua
adalah mereka yang berusia antara 28-37 tahun sebanyak 23 responden dengan
prosentase sebesar 35%. Responden yang berusia antara 38-47 tahun sebanyak 6 orang
dengan prosentase sebesar 9%. Responden yang berusia kurang dari 18 tahun sebanyak
2 orang dengan prosentase sebesar 3%. Sedangkan sisanya merupakan responden yang
berusia diatas 47 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase sebesar 2%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa karyawan yang dimiliki PT Darmanusa Maharani
Fontana rata-rata berada pada usia muda dewasa dan tergolong pada usia produktif.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Merupakan gambaran demografik masa kerja karyawan pada PT Darmanusa Maharani
Fontana.
Hasil penelitian dapat diungkap gambaran karakteristik responden berkaitan dengan
masa kerja sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
10
Tabel 6
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Sumber Data :Kuisioner yang telah Diolah
Gambaran distribusi frekuensi berkaitan dengan usia responden yang menjadi
karyawan PT Darmanusa Maharani Fontana, terbanyak adalah yang telah bekerja diatas
5 tahun sebanyak 45 orang dengan prosentase sebesar 69%. Kemudian terbanyak kedua
adalah mereka yang telah bekerja antara 1-3 tahun sebanyak 17 responden dengan
prosentase sebesar 26%. Sedangkan sisanya merupakan responden yang memiliki masa
kerja kurang dari 1 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase sebesar 5%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa karyawan yang dimiliki PT Darmanusa Maharani
Fontana telah cukup berpengalaman. Sumber daya manusia yang berpengalaman ini
sangat menguntungkan perusahaan guna meningkatkan pelayanan mereka pada
pelanggan.
Tanggapan Responden
Analisis data secara deskriptif ini menguraikan hasil analisis terhadap responden
dengan menguraikan tanggapan dari 65 responden berkaitan dengan gaya kepemimpinan,
motivasi kerja serta kinerja mereka. Dalam pembahasan penelitian ini akan dijelaskan
tentang rata-rata tanggapan responden terhadap indikator-indikator variabel secara
keseluruhan serta jumlah responden yang memberikan jawaban terhadap masing-masing
indikator variabel. untuk mengetahui hasil rata-rata tanggapan responden digunakan
interval class yang bertujuan untuk menghitung nilai atau skor jawaban yang diisi oleh
responden.
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
5 -1
Interval kelas =
=
= 0,8
Jumlah kelas
5
Tabel 7
Kelas Interval
Nilai Interval
4,20 < x
3,40 < x
2,60 < x
1,80 < x
1,00 < x





5,00
4,20
3,40
2,60
1,80
Sumber : Masri. 2001. Metode Penelitian Survei.
Kategori
Nilai
Sangat Setuju
Setuju
Cukup Setuju
Tidak Setuju
Sangat tidak Setuju
5
4
3
2
1
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
11
Untuk lebih jelasnya, maka berikut ini merupakan hasil dari tanggapan responden
dari masing – masing variabel, yaitu sebagai berikut :
1. Tanggapan Responden Berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan
Tabel 8
Tanggapan Responden Berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan
Sumber Data : Hasil Jawaban Responden yang telah Diolah
Berdasarkan pada tabel8di atas dapat diketahui rata-rata tanggapan responden
menyatakan setuju berkaitan dengan semua aspek kepemimpinan di PT Darmanusa
Maharani Fontana yang meliputi; inspirasi, kekaguman, pemberdayaaan, menunjukkan
empati, menjelaskan misi dengan menarik, menunjukkan keyakinan, meningkatkan
image serta memberikan peluang untuk sukses.
Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tentang seluruh
aspek gaya kepemimpinan sebesar 3,53. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori
3,40 < x  4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan
semua aspek mengenai gaya kepemimpinan tersebut.
2. Tanggapan Responden Berkaitan dengan Motivasi Kerja
Merupakan tanggapan responden mengenai kondisi yang membangkitkan mengarahkan
dan memelihara perilaku mereka yang berhubungan dengan lingkungan kerja pada PT
Darmanusa Maharani Fontana.
Untuk memudahkan mengenalisis tanggapan responden mengenai semua aspek
motivasi kerja dapat dilihat tabel 9 sebagai berikut:
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
12
Tabel 9
Tanggapan Responden Berkaitan dengan Motivasi Kerja
Sumber Data : Hasil Jawaban Responden yang telah Diolah
Berdasarkan pada tabel 9 di atas dapat diketahui rata-rata tanggapan responden
menyatakan setuju berkaitan dengan semua aspek motivasi kerja mereka di PT
Darmanusa Maharani Fontana yang meliputi; tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, dapat menghadapi bermacam-macam masalah, lebih senang
bekerja mandiri, tidak cepat bosan, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak cepat
menyerah serta dapat memecahkan masalah.
Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tentang seluruh
aspek gaya kepemimpinan sebesar 3,78. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori
3,40 < x  4,20, yang menunjukkan responden memberi nilai setuju atas pertanyaan
semua aspek mengenai motivas kerja tersebut.
3. Tanggapan Responden Berkaitan dengan Kinerja Karyawan
Merupakan penilaian hasil kerja yangdicapai seseorang karyawan PT Darmanusa
Maharani Fontana dalam melaksanakan tugas–tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Untuk memudahkan mengenalisis tanggapan responden mengenai semua aspek
motivasi kerja dapat dilihat tabel 10 sebagai berikut
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
13
Tabel 10
Tanggapan Responden Berkaitan dengan Kinerja Karyawan
Sumber Data :Hasil Jawaban Responden yang telah Diolah
Berdasarkan pada tabel 10 di atas dapat diketahui rata-rata tanggapan pimpinan
Darmanusa Maharani Fontana menyatakan setuju berkaitan dengan semua aspek kinerja
karyawan yang meliputi; kuantitas kerja pada periode yang ditentukan, kualitas kerja,
pengetahuan tentang pekerjaan, keaslian gagasan, kesetiaan bekerja sama dengan orang
lain, kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran, semangat dalam melaksanakan
tugas serta kepribadian dan integritas pribadi
Hasil ini diindikasikan dengan nilai rata-rata tanggapan responden tentang seluruh
aspek gaya kepemimpinan sebesar 3,45. Dalam interval kelas termasuk dalam kategori
3,40 < x  4,20, yang menunjukkan pimpinan memberi nilai setuju atas pertanyaan
semua aspek mengenai kinerja karyawan mereka.
Analisis Data
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan atas item-item pertanyaan pada kuesioner yaitu dengan
jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap–tiap pertanyaan dengan skor total yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritis r product moment. Tujuan dari uji
validitas data adalah untuk melihat apakah variabel atau pertanyaan yang diajukan
mewakili segala informasi yang seharusnya diukur atau validitas menyangkut
kemampuan suatu pertanyaan atau variabel dalam mengukur apa yang harus diukur.
Menurut (Santoso, 2006 : 277) Dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai
berikut :
a. Jika r hasil positif, serta r hasil> r tabel, maka hal ini berarti bahwa butir atau item
pertanyaan tersebut valid.
b. Jika r hasil negatif, dan r hasil< r tabel maka hal ini berarti bahwa butir atau item
pertanyaan tersebut tidak valid
Hasil uji validitas data sebagaimana dapat dilihat pada tabel 11 berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
14
Tabel 11
Hasil Uji Validitas
Sumber data :SPSS yang telah Diolah
Berdasarkan pada tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa seluruh item pertanyaan
mengenai gaya kepemimpinan, motivasi kerja sertakinerja karyawan yang berjumlah 24
item, mempunyai nilai r hasil> dari r tabel, dan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan, maka hal ini berarti bahwa seluruh item pertanyaan tersebut seluruhnya
valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan cara one shot methode atau pengukuran
sekali saja. Untuk mengukur reliabilitas dengan melihat cronbach alpha. Suatu konstruk
atau variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.
(Ghozali, 2013; 42)
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
15
Dari hasil uji tersebut terlihat nilai cronbach’s alpha sebesar 0,806 lebih besar
0,60 yang berarti butir-butir pertanyaan dari seluruh variabel seluruhnya reliabel dan
dapat digunakan dalam penelitian
Asumsi Klasik
Dalam suatu persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator),
artinya pengambilan keputusan tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang
BLUE maka harus dipenuhi beberapa asumsi dasar (Klasik)
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Dari grafik uji normalitas dapat diketahui bahwa distribusi data telah mengikuti garis
diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y (Expected Cum. Prob.) dengan sumbu
X (Observed Cum Prob.) Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini telah
berdistribusi normal.
Multikolinieritas
Hasil uji multikolinieritas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Variance Influence Factor
(VIF) pada seluruh variabel tersebut lebih kecil dari 10, dan sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas atau bisa disebut juga dengan bebas dari
Multikolinieritas, sehingga variabel tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk
sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas
pada model regresi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil estimasi regresi linier berganda
layak digunakan untuk interprestasi dan analisa lebih lanjut.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur digunakan untuk mengetahui gaya kepemimpinan berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh motivasi
kerja
Tabel 12
Analisis Jalur
Variabel
Gaya Kepemimpinan –
Kinerja Karyawan
Gaya Kepemimpinan –
Motivasi Kerja
Motivasi Kerja – Kinerja
Karyawan
Nilai
Standardized
Beta
Sig
Keterangan
0,388 (P1)
0,001
Signifikan
0,526 (P1)
0,000
Signifikan
0,364 (P3)
0,002
Signifikan
Sumber Data :Hasil SPSS yang telah Diolah
Dari tabel 12 diatas menunjukkan pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
kerja masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.
Darmanusa Maharani Fontana. Gaya kepemimpinan juga menunjukkan pengaruh signifikan
dan positif
terhadap motivasi kerja. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan dapat berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja karyawan maupun
tidak langsung (dimediasi) oleh motivasi kerja.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
16
Besarnya pengaruh langsung antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan
sebesar P1 = 0,388. Sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar dihitung dengan
mengalikan P2 x P3 = 0,526 x 0,364 = 0,192. Total pengaruh variabel gaya kepemimpinan
secara langsung maupun saat dimediasi oleh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
adalah sebagai berikut :
Total pengaruh gaya kepemimpinan = (P1) + (P2) x (P3)
- Pengaruh langsung
= 0,526
- Pengaruh tidak langsung (0,526 x 0,364)
= 0,192
_________
Total pengaruh kinerja perusahaan
= 0,718
Dari perhitungan tersebut besarnya pengaruh gaya kepemimpinan secara langsung
atau tidak langsung terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh motivasi kerja dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut :
Motivasi
Kerja (MK)
P3 = 0,364
P2 = 0,526
Gaya
Kepemimpinan
(GK)
Kinerja Karyawan
(KK)
P1 = 0,388
Gambar 3
Analisis Jalur
Sumber Data Tabel 12 Diolah
Pembahasan
Kepemimpinan merupakan suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang
lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu
agar dicapai hasil yang diharapkan, (Sutrisno, 2010:213)Hasil pengujian menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan
PT. Darmanusa Maharani Fontana. Kondisi ini mengindikasikan bahwa Semakin baik gaya
kepemimpinan yang diterapkan pada PT. Darmanusa Maharani Fontana mencerminkan
perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam
memimpin juga baik. Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan (Lensufiie,2010: 06)
yang mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan faktor penting dalam memberikan
pengarahan kepada karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini dimana semua serba
terbuka, maka kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang bisa
memberdayakan karyawannya. Kepemimpinan yang bisa menumbuhkan motivasi kerja
karyawan adalah kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri para karyawan
dalam menjalankan tugasnya masing-masing.Motivasi merupakan hal yang sangat penting
yang harus dimiliki seseorang dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan.Hasil
pengujian menunjukkan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Darmanusa Maharani Fontana. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik
faktor-faktor motivasi yang ada diperusahaan seperti kecukupan gaji; kesesuaian antara
gaji dengan tanggung jawab pekerjaan; pemenuhan jaminan keamanan dan keselamatan
kerja; pemenuhan jaminan rasa aman misalnya program jamsostek akan membuat
komitmen karyawan semakin memotivasi mereka dalam bekerja sehingga kinerja mereka
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
17
semakin meningkat.Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nugraha,
2013:67) yang menunjukkan hasil sama. Demikian juga pendapat yang dikemukakan oleh
(Simamora, 2004:415) mengatakan bahwa kinerja sebuah kelompok tergantung pada
motivasi dan kemampuan anggota.Hasil analisis jalur diatas menunjukkan variabel Gaya
Kepemimpinan maupun Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.Hasil pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan
menunjukkan pengaruh signifikan dan positif terhadap motivasi kerja karyawan.Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin baik kepemimpinan seseorang akan semakin meningkatkan
motivasi kerja karyawannya. Pemimpin yang efektif ditentukan oleh kemampuannya
membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan
menggunakan ciri-ciri kepemimpinan sedemikian rupa agar sesuai dan mampu memenuhi
tuntutan situasi yang dihadapi, sehingga karyawan mampu dimotivasi dengan baik, dan
mampu melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan sehingga tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan dapat dicapai dengan optimal optimal.Hasil ini sejalan dengan
pendapat (Hasibuan, 2001 : 170), yang mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan pada
hakikatnya bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas
kerja karyawan yang tinggi,agar dapat mencapai tujuan organisasi yang maksimal.
SIMPULAN DAN KETERBATASAN
Simpulan
Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ; 1). Hasil pengujian
menunjukkan pengaruh; 1). Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.Hasil ini menunjukkan bila gaya kepemimpinan yang digunakan
efektif maka kinerja karyawan juga akan meningkat. 2). Motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.Hasil ini menunjukkan bila semakin baik faktor-faktor
motivasi yang ada diperusahaan maka akan membuat komitmen karyawan semakin
memotivasi mereka dalam bekerja sehingga kinerja mereka semakin meningkat. 3).Gaya
Kemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja Hasil ini
menunjukkan bahwa semakin baik kepemimpinan seseorang akan semakin meningkatkan
motivasi kerja karyawannya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan saran – saran sebagai
berikut; 1). PT. Darmanusa Maharani Fontana, perlu dipertimbangkan lebih
mengembangkan gaya kepemimpinan yang demokratik. Hal ini dilakukan untuk
memotivasi karyawan perusahaan lebih berkreasi tanpa melanggar aturan yang telah ada
pada perusahaan dengan begitu akan semakin meningkatkan kinerja mereka.2). Hendaknya
manajemen PT. Darmanusa Maharani Fontana selalu menjaga motivasi karyawannya
misalnya dengan perusahaan lebih memperhatikan insentif yang diberikan kepada
karyawan. Dengan pemberian tunjangan yang makin baik akan mendorong motivasi
karyawan bekerja dengan demikian produktivitas mereka juga akan meningkat. 3).
HendaknyaPT. Darmanusa Maharani Fontana lebih melakukan pendekatan kepada para
karyawan, sehingga mereka merasa lebih dihargai dan diperhatikan. Hal ini dilakukan agar
karyawan lebih termotivasi lagi dalam melakukan pekerjaanya. 4). Dan selayaknya pihak
perusahaan memberikan suatu penghargaan baik dalam bentuk penghargaan yang bersifat
materi maupun yang bersifat non materi. Dimana hal tersebut dapat direalisasikan dengan
pemberian insentif yang berbeda bagi tiap karyawan yang memenuhi atau mencapai target
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
18
setiap bulan sesuai standar yang diberikan oleh perusahaan. Bisa juga diberikan standar
dimana tiap bulan di berikan untuk beberapa karyawan yang selalu masuk rangking yang di
buat tiap bulannya sesuai penilaian atasan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung.PT Remaja Rosdakarya.
Bernardin dan Russel. 1993.Behaviour in Organizations. New York.Van Nostrdan.
Davis, K.1985. Human Resource and Personnel Management.Fourth Edition. Singapore: Mc
Graw-Hill book.co
Dessler, G. 2000. Performance Appraisal. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Gomes, F.C. 2005. MSDM. Yogyakarta. Andi Karya.
Gozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 5. Semarang. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Haryono. 2009. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan Dan Kompensasi TerhadapKinerja Pegawai
Dengan Mediasi Motivasi Kerja (Studi Pada Pegawai Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan KehutananKabupaten Batang. Tesis Tidak Dipublikasikan, Program
Pascasarjana Magister Manajemen. Universitas Stikubank Semarang.
Hasibuan, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta. Bumi Aksara.
. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. BumiAksara.
Lenssufie. 2010. Work Organization. London. Palgrave Mc Millan.
Mangkunegara, A.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta. PT Remaja
Rosdakarya
. 2006. Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya.
Mathis, J. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Mathis, R.L. dan J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management. Jakarta. Salemba Empat.
Masri, S. 2001. Metode Penelitian Survei.Yogyakarta.LP3ES.
Mas’ud, F. 2004. Survei Diagnosis Organisasional (Konsep Aplikasi). Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
McClellan, D. 2008. Teori Motivasi McClellan & Teori Dua Faktor Hezberg” http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/11/teori-motivasi-mcclelland-teori-dua.html, Diakses tanggal 12
April 2010.
Nugraha, A. 2013.Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan.
Jakarta Utara:DJP Kanwil. skripsi tidak dipublikasikan, Program Sarjana
Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang.
Rivai, V. dan E.J. Sagala. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke
Praktik. Jakarta . Rajawali Pers.
______________________.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori
ke Praktik. Jakarta . Rajawali Pers.
Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. PT Indeks.
Robbins, S.P. dan T.A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Jakarta.Salemba Empat.
Santoso, S. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta . Elex Media Komputindo.
.2006. Statistika.Yogyakarta.Andi Karya.
Sardiman. 2006. Kompensasi Intensif Sebagai Alat Untuk Memotivasi Anggota Organisasi
Dalam Upaya Mencapai Tujuan Organisasi. Kajian Bisnis, No. 7, pp.34-41
Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. SIE YKPN.
Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta.
. 2007. Metode Riset Bisnis Edisi 8.Bandung.Alphabetha.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 3 (2014)
19
Sutrisno. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.Semarang.Adi Candra Kirana.
Tjiptono, F 2001. Karakteristik gaya kepemimpinan. Surabaya. PT. Hanurda di Surabaya.
●●●
Download