pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap

advertisement
PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN
MENGUNJUNGI OBJEK WISATA
MAHARANI ZOO DAN GOA LAMONGAN
(STUDI PARA PENGUNJUNG MAHARANI ZOO DAN GOA LAMONGAN)
Siti Nur Aisyah
Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang
Surabaya,
Email: [email protected]
Muhammad Edwar
Prodi Pendidikan Tata Niaga, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang
Surabaya,
ABSTRAK
Pariwisata mampu memberikan dampak postif dalam upaya memberikan sumbangan terhadap
penerimaan devisa negara. Berlakunya undang-undang otonomi daerah telah mendorong masingmasing provinsi untuk mencari berbagai sumber pembiayaan bagi daerahnya masing-masing. Salah
satu yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat adalah memajukan sektor pariwisata. Indikator
yang digunakan untuk industri pariwisata dikatakan berhasil adalah dengan meningkatnya jumlah
pengunjung. Strategi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah kunjungan salah satunya adalah
penerapan bauran pemasaran jasa. Berdasarkan hasil analisis data secara simultan diketahui bahwa
pengaruh variabel produk, harga, promosi, lokasi, orang, proses dan bukti fisik mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap pengambilan keputusan mengunjungi objek wisata Maharani Zoo dan Goa
Lamongan. sedangkan secara parsial variabel promosi, orang, proses dan bukti fisik tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan mengunjungi objek wisata Maharani Zoo
dan Goa Lamongan. dan variabel produk, harga dan lokasi mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap keputusan mengunjungi objek wisata Maharani Zoo dan Goa Lamongan.
Kata kunci : Bauran pemasaran jasa, Pengambilan Keputusan
Tourism can give positive impact on the effort to give contribution for state foreign exchange revenue.
The prevailing of local autonomy regulations have support each province to find another funding
source for their own area. One action that has been doing by local government was upgrading tourism
sector. Indicator that is used to indicate the successfulness of tourism industry is the increasing of
visitor number. Strategy that is used to increase the visiting number is the implementation of service
marketing mix. Based on the result of data analysis are simultaneously aware that the influence of
variable product, price, promotion, location, people, process and physical evidence having significant
effect on the decision making to visit Maharani Zoo and Goa Lamongan tourist object. While partially
the promotion, people, process and physical evidence variables did not have significant influence on
the decision making to visit Maharani Zoo and Goa Lamongan tourist object. The product, price and
location variables have significant influence on the decision to visit Maharani Zoo and Goa Lamongan
tourist object.
Keywords: Marketing Mix Service, Decision making
konsumen agar konsumen tertarik dan melakukan
PENDAHULUAN
Pariwisata mampu memberikan dampak positif
keputusan mengunjungi. Menurut pendapat Assael
dalam upaya memberikan sumbangan terhadap
(dalam Puspa, 2008) disebutkan bahwa terdapat
penerimaan
meningkatkan
tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen
kesempatan usaha dan lapngan kerjaa baru,
salah satunya adalah stimuli pemasaran yang
meningkatkan pendapatan pemerintah pusat, daerah
berupa startegi pemasaran dalam hal ini pemasar
dan masyarakat. Sumbangan sektor pariwisata
berusaha
kepada negara selama ini menempati urutan ketiga
menggunakan stimuli pemasaran agar konsumen
setelah eksport minyak dan gas serta tekstil dan
bersedia memilih produk yang ditawarkan.
devisa
manufaktur.
negara,
Sektor
dengan
Unsur starategi yang digunakan dalam
baik
sektor jasa pariwisata adalah bauran pemasaran
dalam sektor jasa maupun industri barang-barang
jasa. Bauran pemasaran jasa merupakan alat
kerajinan (www.djkd.kemendagri.go.id), hal ini
pemasaran jasa yang dapat digunakan untuk
meunjukan bahwa sektor pariwisata merupakan
mempengaruhi pembeli (Booms dan Bitner)
penyumbang devisa negara terbanyak selain ekspor
dalam Kotler, 2008. Bauran pemasaran jasa terdiri
minyak dan gas.
dari 7P yaitu produk, harga, promosi, tempat,
perekonomian
Semenjak
juga
konsumen
mmpu
mengidupkan
pariwisata
mempengaruhi
masyarakat,
berlakunya
Undang-undang
Otonomi Daerah telah mendorong masing - masing
provinsi
untuk
mencari
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Jawa
sumber
Timur 2013 menunjukan bahwa Kabupaten
pembiayaan bagi daerahnya masing – masing, era
Lamongan sejak tahun 2009 sampai tahun 2012
otonomi daerah menuntut kemandirian daerah
mengalami peningkatan
memajukan
dalam
wisata, hal ini menunjukan bahwa eksistensi
mengelola aset-aset daerah yang dimilikinya, salah
Lamongan dibidang pariwisata memiliki potensi
satu yang dilakun oleh pemerintah daerah setempat
yang besar.
daerahnya
berbagai
orang, proses dan bukti fisik.
masing-masing
adalah pengembangan perekonomian daerah dalam
jumlah
pengunjung
Salah satu objek wisata Lamongan yang
bidang jasa yaitu memajukan sektor pariwisata
sedang
dengan
meningkatkan
masayarakat luas adalah Maharani Zoo dan Goa
pendapatan pemerintah baik pusat maupun daerah
Lamongan yang biasanya disingkat dengan
dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan
Mazoola, sebagai pengembangan objek wisata
devisa negara. Hal ini mendorong terciptanya
yang telah ada sebelumnya yaitu Goa Maharani.
kreasi dan inovasi dalam jasa pariwisata untuk
Goa Maharani kini telah berubah wajah tempat
dapat menarik para wisatawan.
yang dahulu tidak banyak dikunjungi wisatawan,
hal
ini
maka
dapat
berkembang
dan
menjadi
perhatian
Salah satu indikator industri pariwisata dapat
sekarang telah berubah menjadi salah satu objek
dikatakan berhasil adalah dengan meningkatnya
wisata andalan Jawa Timur, merupakan objek
jumlah pengunjung dari tahun ketahun, oleh karena
wisata yang menyajikan konsep wisata education
itu
mampu
atau pendidikan yang dapat memberikan ilmu
untuk
tentang hewan. Dan merupakan pertama kali di
pengelolah
menerapkan
objek
startegi
wisata
jasa
yang
harus
tepat
Indonesia kebun binatang yang menyajikan etnik
Dengan
menerapkan bauran pemasaran
Afrika (African Style) minimalis dan unik karena
jasa sesuai dengan harapan para pengunjung
dapat berinteraksi menikmati secara langsung
berbeda, unik dan unggul dibandingkan dengan
satwa yang disajikan oleh Maharani Zoo dan Goa
objek wisata lain maka akan berpengaruh
Lamongan. Mazoola menghadirkan atau membagi
terhadap keputusan untuk mengunjungi Maharani
lima wahana wisata yang terdiri dari Goa
Zoo dan Goa Lamongan.
Maharani, galeri satwa, game stone gallery, Zoo
Tujuan
penelitian
apakah
ada
ini
adalah
pengaruh
untuk
dan Exotic Albino. Merupakan taman satwa
mengetahui
bauran
pertama kali di Indonesia yang menyajikan
pemasaran jasa terhadap keputusan mengunjungi
koleksi satwa Carnivore, Herbivore, Primate dan
Objek Wisata Maharani Zoo dan Goa Lamongan
Aves dengan African Style, selain itu banyak
serta untuk mengetahui pengaruh Maharani Zoo
hewan atau satwa langkah dan jarang ditemui
dan Goa Lamongan secara Simultan dan Parsial.
ditempat lain misalnya hewan dengan kelainan
gen atau disebut dengan albino dan dilengkapi
KAJIAN PUSTAKA
dengan Museum satwa dengan satwa yang
Jasa
diawetkan dan berasal dari berbagai penjuru dunia
Jasa sering ddpandang sebagi sesuatu
dengan settingan didalam ruangan dengan nuansa
fenomena
habitat aslinya sebagi sarana edukasi.
mempunyai banyak arti dari mulai pelayanan
Oleh karena itu pengelolah objek Wisata
Maharani
Zoo
rumit.
Kata
jasa
sendiri
personal (Personal Service) sampai jasa sebagai
dalam
suatu produk. Sejauh ini banyak pakar pemasaran
untuk
jasa yang mendifinisikan pengertian jasa salah
menerapkan strategi bauran pemasaran jasa yang
satunya menurut Kotler dalam (Lupiyoadi, 2001)
tepat agar para calon pengunjung tertarik untuk
jasa (service) adalah setiap tindakan atau kinerja
datang mengunjungi dan melakukan kunjungan
yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain
ulang lagi. Bagaimana bauran pemasaran jasa
yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak
yang sedang dijalankan Wisata Maharani Zoo
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi
Lamongan saat ini bisa jadi acuan untuk
jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau
penentuan bauran pemasaran jasa yang tepat
sebaliknya.
mempertahankan
Lamongan
yang
keberadaanya
perlu
dimasa yang akan datang. Alasan konsumen atau
Selanjutnya menurut Lovelock (2011)
pengunjung untuk melakukan kunjungan ke
menjelaskan
pengertian jasa
Wisata Maharani Zoo Lamongan merupakan hal
aktivitas ekonomi yang ditawarkan oleh satu
yang sangat penting dalam penerapan strategi
pihak kepada pihak yang lain. Sering kali
pemasaran jasa pariwisata. Hal ini menjadi
kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu
penting karena pengambilan keputusan konsumen
tertentu, dalam bentuk suatu kegiatan yang akan
berdampak pada jenis dan bauran pemasaran yang
membawa
diinginkan.
Sebagai
harus dipilih oleh pemasar (Engel ,1995).
penukaran dari uang, waktu dan
upaya,
hasil
yang
adalah suatu
pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai
(value) dari suatu tertentu, tetapi para pelanggan
untuk suatu produk/jasa, jumlah nilai yang
biasanya tidak akan mendapatkan hak milik
dipertukarkan
unsur-unsur fisik yang terlibat dalam penyedia
memiliki
jasa tersebut.
Bahwa penentuan harga mempengaruhi citra
Bauran Pemasaran Jasa
produk serta keputusan konsumen untuk
Menurut Tjiptono (2011) menjelaskan
bauran pemasaran jasa merupakan seperangkat
konsumen
atau
untuk
menggunakan
manfaat
produk/jasa.
membeli.
3. Lokasi
alat yang dapat digunakan pemasar untuk
Menurut Tjiptono (2011) menjelaskan bahwa
membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan
keputusan distribusi merupakan kemudahan
kepada
dapat
akses terhadap jasa bagi para pelanggan
menyusun strategi jangka
potensial. Keputusan ini meliputi keputusan
panjang dan juga untuk merancang program taktik
lokasi fisik. Keputusan mengenai penggunaan
jangka pendek.
perantara untuk meningkatkan aksesabilitas
pelanggan.
digunakan untuk
Alat-alat
Lupiyoadi (2001)
tersebut
bauran pemasaran
jasa merupakan alat bagi pemasar yang terdiri dari
atas berbagai unsur suatu program pemasaran
jasa bagi para pelanggan dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa.
4. Promosi
yang perlu dipertimbangkan agar implementasi
Lupiyoadi (2001) mengatakan bahwa yang
startegi pemasaran dan potioning yang diterapkan
perlu diperhatikan dalam promosi adalah
dapat berjalan dengan sukses, menjelaskan bahwa
pemilihan bauran promosi (promotion mix).
marketing mix pada produk jasa berbeda dengan
Promotion
produk barang hal ini terkait dengan perbedaan
Personal selling, Sales Promotion, , Public
karakteristik barang dan jasa, adapun marketing
relation, Word of mouth, Direct mail Marketer
mix jasa product, price, place dan
dapat memilih sarana yang dianggap sesuai
promotion
namun hal tersebut dirasa kurang mencukupi para
ahli pemasar menambah tiga unsur lagi yaitu
people, process dan customer service.
Dengan
demikian
unsur
mix
terdiri
dari
Advertising,
untuk mempromosikan jasa mereka.
5. Orang
Menurut Lupiyoadi (2001) menjelaskan bahwa
bauran
dalam hubunganya dengan pemasaran jasa,
pemasaran jasa terdiri dari tujuh unsur, yaitu:
maka people yang berfungsi sebagai service
1. Produk
provider sangat mempengaruhi kualitas jasa
Tjiptono (2007) menjelasakan bahwa Produk
merupakan bentuk penawaran organisasi jasa
yang
ditujukan
untuk
mencapai
tujuan
yang diberikan.
6. Proses
Lupiyoadi (2001) menjelaskan bahwa Proses
organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan
merupakan
keinginan pelanggan.
umumnya
2. Harga
gabungan
terdiri
dari
semua
prosedur,
aktivitas,
jadwal
pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal
Menurut Kotler (2008) menyebutkan bahwa
rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan
harga adalah jumlah uang yang ditagihkan
kepada konsumen.
7. Bukti Fisik
layanan, yang akan menentukan maksud dimasa
Menurut Tjiptono (2011) menjelaskan bahwa
mendatang seperti keinginan untuk membeli lagi
karakteristik intangible atau tidak berwjud
dari
pada jasa menyebabkan pelanggan potensial
merekomendasikan layanan tersebut kepada orang
tidak
lain.
bisa
menilai
suatu
jasa
sebelum
perusahaan
yang
sama
dan
mengkonsumsinya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Perilaku Konsumen
Menurut
Konsumen
Engel
(1995)
mendefiniskan
Engel
(1995)
pengaruh
langsung
konsumen dapat dikategorikan menjadi tiga
dalam
mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
dan menyusuli tindakan ini.
mendasari
pada
bahwa
perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang
terlibat
yang
Mengemukakan
perilaku
yaitu :
1) Pengaruh Lingkungan
Konsumen hidup di dalam lingkungan
Menurut Shciffman, kanuk & Wisenblit ,
kompleks.
Perilaku
proses
keputusan
2010 (dalam Tjiptono, 2011 ) Menguraikan
mereka dipengaruhi oleh budaya, kelas
bahwa Perilaku konsumen adalah perilaku yang
sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan
ditunjukan
situasi.
membeli,
oleh
konsumen
menggunakan,
dalam
mencari,
mengevaluasi
dan
2) Perbedaan dan Pengaruh Individu
menghentikan konsumsi produk dan jasa yang
Dari lingkungan luar ke faktor internal
mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan
yang mengerakkan dan mempengaruhi
mereka.
perilaku.
Model Perilaku Konsumen
dipengaruhi oleh sumber daya konsumen,
Menurut Lovelock
Perilaku
konsumen
juga
menjelaskan
motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,
bahwa konsumsi jasa dapat dibagi menjadi tiga
sikap, keperibadian, gaya hidup, dan
tahap utama
demografis.
yaitu:
(2010)
.
prapembelian,
transaksi
interaksi jasa (service ecounter), dan pasca
3) Proses Psikologi
trnasaksi interaksi jasa menunjukan bahwa setiap
Pengelolahan
tahap terdiri dari dua atau lebih langkah. Tahap
pembelajaran, dan perubahan sikap semua
prapembelian terdiri dari empat langkah:
merupakan minat utama dari penelitian
kesadaran
akan
kebutuhan,
(2)
(1)
pencarian
inforrmasi
kosnumen,
manusia,
sesungguhnya
disinilah
informasi, (3) pengevaluasi alternatif-alternatif ,
beberapa sumbangan terbesar telah dibuat
dan (4) pengambilan keputusan pembelian.
untuk memahami perilaku konsumen.
Selama tahap transaksi interaksi jasa, pelanggan
Sedangkan Assel dalam Puspa (2008)
akan mengawali, mengalami, dan mengkonsumsi
mengemukakan bahwa ada tiga faktor yang
jasa tersebut. Tahap pasca transaksi interaksi jasa
mempengaruhi
meliputi
pertama
pengevaluasian
penyelenggaraan
pilihan
adalah
konsumen.
pengaruh
dari
Faktor
dalam
konsumen, faktor kedua adalah
pengaruh
mempunyai
pengaruh
terhadap
jumlah
lingkungan, dan faktor ketiga adalah stimuli
pengunjung dan secara parsial dari keempat
pemasaran yang berupa startegi pemasaran.
faktor
Dalam
berusaha
mempunyai pengaruh yang signifikan dan
dengan
dominan terhaap jumlah pengunjung di Taman
hal
ini
mempengaruhi
pemasar
konsumen
menggunakan stimuli-stimuli pemasaran agar
konsumen bersedia memilih merek produk
yang ditawarkan.
tersebut
faktor
keamanan
yang
Nasional Gede Pangrango.
Hafnansyah Harahap (2006) dengan
judul Analisis Prioritas Strategi Bauran
Pemasaran pada PT.Taman Safari Indonesia.
Dengan Hasil penelitian ini menunjukan
Keputusan Pembelian
Menurut Lovelock (2001) menjelaskan
bahwa promosi dilakukan untuk prioritas
bahwa keputusan pembelian untuk layanan
startegi pemasaran pada PT. Taman Safari
jasa yang sering dilakukan merupakan hal
Indonesia.
yang cukup sederhana dan dapat dibuat dengan
Lita Prima Ratni (2010) dengan judul
cepat, tanpa perlu terlalu banyak pemikiran-
Pengaruh Implementasi Bauran Pemasaran
presepsi resikonya rendah, pilihan-pilihannya
Jasa Terhadap Proses Keputusan Wisatawan
jelas
Mengunjungi Objek Wisata Padang. Dengan
dan
karena
sebelumnya,
perna
menggunakan
karakteristiknya
mudah
hasil penelitian menunjukan bahwa bauran
dipahami, , jika konsumen susdah memiliki
pemasaran
pemasok favorit maka dia akan memilihnya
promosi, tempat, bukti fisik, proses dan
lagi selama tidak ada alasan kuat untuk
personal berpengaruh secara simultan dan
memilih yang lain.
produk,
Menurut
Kotler (2008) menjelaskan
bahwa Keputusan pembelian adalah cara
individu,
kelompok,
organisasi
memilih,
jasa
meliputi
produk,
harga,
harga, lokasi berpengaruh parsial
terhadap
proses
keputusan
wisatawan
mengunjungi objek wisata Padang.
Mohamad
Amzad
Hossain
Srker,
membeli, memakai dan memanfaatkan barang,
Wuhan University of Technology, P.R.China
jasa, gagasan, pengalaman dalam rangka
(2011) Dengan judul Pengaruh Pemsaran
memuaskan kebutuhan dan hasrat.
Elemen Mix pada keputusan berwisata turis
(studi pada Danau Timur). Dengan hasil
Penelitian terdahulu
penelitian menunjukna bahwa enam dari tujuh
Epi Syahadat (2012) dengan judul
elemen bauran pemasaran yang berpengaruh
Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan
signifikan , namun harga tidak berpengaruh
wisatawan di taman nasional gede Pangaron
terhadap kunjungan wisata yang dilakukan
(TNPG). Dengan hasil penelitian menunjukan
turis. Jadi harga merupakan faktor kompetoitif
bahwa faktor sarana prasarana, faktor obyek
untuk organisasi pariwisata.
dan daya tarik wisata alam, dan dan faktor
keamanan secara bersama-sama (simultan)
berkunjung ke Mazoola, berjenis kelamin laki
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini
maupun perempuan.
adalah explanasi (explanation). Penelitian
Menurut Sugiyono (2007) penentuan
eksplansi adalah penelitian yang menjelasakan
jumlah
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta
penentuan besarnya sampel, penelitian sosial
hubungan antara satu variabel dengan variabel
menggunakan tingkat kesalahan 5% dari
yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian
jumlah populasi. Populasi sebesar 700 maka
asosiatif atau hubungan yang bertujuan untuk
jumlah sampel sebesar 233 pengunjung.
mengetahui hubungan antara dua variabel atau
sample
Teknik
mengacu
pada
pengambilan
dalam
jumlah
sample
penelitian
lebih. Penelitian ini menggunakan pendekatan
digunakan
metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan
probabilty sampling, dimana desian atau
untuk mendapatkan hubungan sebab akibat
teknik
antara variabel bebas (variabel independen)
memberi peluang atau kesempatan sama bagi
yaitu bauran pemasaran jasa (marketing mix)
setiap unsur atau anggota populasi untuk
dengan variabel terikat (variabel dependen)
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2007).
yaitu keputusan mengunjungi objek wisata
Metode yang digunakan adalah Accidental
Maharani Zoo dan Goa Lamongan.
Sampling yaitu teknik penentuan sample
pengambilan
sample
adalah
yang
yang
non
tidak
Adapun rancangan penelitian yang
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa siapa saja
dibuat peneliti untuk mengetahui apakah
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
terdapat pengaruh bauran pemasaran jasa
dapat
terhadap keputusan mengunjungi objek wisata
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
maharani zoo dan goa Lamongan, adalah
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007).
sebagai berikut :
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan
digunakan
sebagai
sample,
bila
dalam penelitian ini adalah observasi dan
Bauran Pemasaran
Jasa (X)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
angket.
Keputusan
Mengunjungi
Objek Wisata
Maharani
Zoo dan Goa
Lamongan
(Y)
Produk (X1)
Harga (X2)
Lokasi (X3)
Promosi (X4)
Orang (X5)
Proses (X6)
Bukti Fisik (X7)
Populasi dalam
Uji validitas
Validitas
item
digunakan
untuk
mengukur tingkat validitas suatu item dan
untuk menentukan apakah suatu item layak
digunakan atau tidak. Dalam menentukan
penelitian ini adalah
layak atau tidaknya suatu item yang akan
semua pengunjung objek wisata maharani zoo
digunakan, dilakukan uji signifikansi koefisien
dan goa Lamongan yang datang rata-rata tiap
korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Bila
harinya
yang
pengunjung.
berjumlah
Populasi
dan
700
Orang
korelasi
target
dalam
(X1,X2,X3,X4,X5,X6,X7danY)
penelitian adalah orang atau individu yang
skor
antara
konstruk
masing-masing
indikator
terhadap
menunjukkan
hasil
total
yang
signifikan dengan hasil dibawah 0,05 (alpha)
garis
diagonalnya,
dan diatas rtabel sebesar 0,444 maka masing-
distribusi normal.
hal
ini
menunjukkan
masing pernyataan adalah valid
Uji Multikolinearitas
Untuk
Uji reliabilitas
Uji
reliabilitas
ada
tidaknya
untuk
multikolineiritas dapat dilihat dari nilai VIF
mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
(variance Influence Factor). Bila nilai VIF <
instrument yang digunakan dapat diandalkan
10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
multikolineritas antar variabel bebas. Dengan
diulang.
kata lain antar variabel bebas tidak saling
Peneliti
digunakan
mengetahui
menggunakan
metode
koefisien alpha (cronbach alpha), yang yang
disebut koefisien Alpha karena metode ini
berpengaruh secara sempurna.
Seluruh
variabel
bebas
(X)
yang
sangat cocok pada skor berbentuk skala.
digunakan dalam penelitian ini mempunyai
Koefisien alpha yang diperoleh kemudian
nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF (Variance
dibandingkan dengan batas nilai reliabilitas
Inflation Factor) < 10, , maka hal ini berarti
minimum sebesar 0,6, dikatakan reliabel
dalam persamaan regresi tidak ditemukan
apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6.
adanya korelasi antar variabel bebas atau
bebas
diperhatikan
asumsi
dalam
model
yang
yang
seluruh
perlu
dalam penelitian. Dan jika nilai tolerance >
agar
0,10 atau sama dengan VIF < 10 (Ghozali,
regresi
menghasilkan estimasi yang baik, model
regresi
sehingga
variabel bebas (X) tersebut dapat digunakan
Uji Asumsi Klasik
Beberapa
multikolinieritas,
baik
harus
terhindar
2006:91) maka tidak terjadi multikolinieritas.
dari
multikolinearitas dan heteroskedatisitas selain
itu memiliki data berdistribusi normal.
Uji Heterokedastisitas
Gambar 2 Uji Heterokedastisitas
Uji Normalitas
Gambar 1 Grafik Normal Plot
Dari hasil uji heterokedastisitas, dapat
dilihat sebaran titik-titik yang acak baik
Berdasarkan gambar 1 grafik normal
plot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
dibawah angka 0 dari sumbu Y dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heterokedastisitas dalam model regresi ini.
apabila variabel produk (X1) meningkat
Setelah melakukan uji heterokedastisitas.
sebesar satu satuan, akan diikuti dengan
meningkatnya
keputusan
mengunjungi
sebesar 0,115 dengan asumsi variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
produk (X1) dalam keadaan tetap.
c. Koefisien regresi untuk variabel harga (X2)
Analisis Regresi Linear Berganda
Didalam penelitian ini
digunakan
sebesar
0,164.
Koefisien
positif
besarnya koefisien regresi untuk mengetahui
menunjukkan bahwa variabel harga (X2)
apakah variabel Produksi (X1), Harga (X2),
memiliki
Lokasi(X3), Promosi (X4), Orang (X5), Proses
keputusan
(X6), Bukti fisik (X7) mempunyai pen garuh
apabila variabel
yang
sebesar satu satuan, akan diikuti dengan
signifikan
terhadap
keputusan
hubungan
searah
mengunjungi
(Y)
harga (X2)
artinya
meningkat
mengunjungi objek wisata Mazoola (Y).
meningkatnya
Persamaan regresi yang diperoleh nantinya
sebesar 0,164 dengan asumsi variabel harga
dialkukan pengujian pada koefisien regresi
(X2) dalam keadaan tetap.
dari masing-masing variabel penelitian secara
keputusan
dengan
mengunjungi
d. Koefisien regresi untuk variabel lokasi (X3)
statistic yaitu melalui uji F dan uji t yang
sebesar
dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. Dari
menunjukkan bahwa variabel lokasi (X3)
hasil analisis regresi linier berganda diperoleh
memiliki
besarnya konstanta dan besarnya koefisien
keputusan
untuk masing-masing variabel adalah sebagai
apabila variabel
berikut :
sebesar satu satuan, akan diikuti dengan
Y = 0,1492 + 0,115X1 + 0,164X2 + 0,340X3 +
meningkatnya
0,042X4 + 0,084X5 + 0,101X6 + 0,048X7 + e
sebesar 0,340 dengan asumsi variabel
Dari bentuk persamaan regresi linier berganda
lokasi (X3) dalam keadaan tetap.
di atas, dapat diketahui bahwa:
0,340.
Koefisien
hubungan
positif
searah
mengunjungi
(Y)
lokasi (X3)
keputusan
dengan
artinya
meningkat
mengunjungi
e. Koefisien regresi untuk variabel promosi
a. Konstanta sebesar 0,1492 (bernilai positif)
(X4)
sebesar
0,042. Koefisien positif
menyatakan bahwa jika pengaruh Produk,
menunjukkan bahwa variabel promosi (X4)
harga, lokasi, promosi, orang, proses dan
memiliki
bukti fisik sama dengan 0 (nol), maka
keputusan
besarnya keputusan
apabila variabel
mengunjungi adalah
sebesar 0,1492.
sebesar
searah
mengunjungi
(Y)
artinya
promosi promosi (X4)
0,115. Koefisien positif
dengan
meningkatnya
variabel promosi (X4) dalam
memiliki
tetap.
hubungan
searah
mengunjungi
(Y)
dengan
artinya
keputusan
mengunjungi sebesar 0,042 dengan asumsi
menunjukkan bahwa variabel produk (X1)
keputusan
dengan
meningkat sebesar satu satuan, akan diikuti
b. Koefisien regresi untuk variabel produk
(X1)
hubungan
keadaan
f. Koefisien regresi untuk variabel orang (X5)
sebesar
0,084.
Koefisien
positif
harga(X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Orang
(X5), Proses (X6), Bukti fisik (X7)
menunjukkan bahwa variabel orang (X5)
bersama-sama
memiliki
dengan
keputusan
artinya
Maharani Zoo dan Goa Lamongan adalah
meningkat
sebesar 0,314 atau 31,4%. Sedangkan sisanya
sebesar satu satuan, akan diikuti dengan
0,68,6 atau 68,6% diberikan oleh faktor-faktor
meningkatnya
lain selain Produk, harga, lokasi, promosi,
hubungan
keputusan
searah
mengunjungi
apabila variabel
(Y)
orang (X5)
keputusan
mengunjungi
sebesar 0,084 dengan asumsi variabel harga
berpengaruh
secara
mengunjungi
terhadap
objek
wisata
orang, proses dan bukti fisik.
(X5) dalam keadaan tetap.
g. Koefisien regresi untuk variabel proses
(X6)
sebesar
Pengujian Hipotesis
0,101. Koefisien positif
Setelah melakukan analisis regresi
menunjukkan bahwa variabel proses (X6)
linier berganda dan memperoleh besarnya
memiliki
dengan
koefisien
artinya
penelitian, maka besarnya koefisien regresi
meningkat
tersebut diuji secara statistik yaitu melalui uji
sebesar satu satuan, akan diikuti dengan
F dan uji t. Pembahasan hipotesis ini adalah
meningkatnya
sebagai berikut :
hubungan
keputusan
searah
mengunjungi
apabila variabel
(Y)
harga (X6)
keputusan
mengunjungi
untuk
masing-masing
variabel
sebesar 0,101 dengan asumsi variabel harga
(X6) dalam keadaan tetap.
Uji F
h. Koefisien regresi untuk variabel bukti fisik
(X7)
sebesar
0,048. Koefisien positif
Uji
F yaitu untuk
menguji
keberartian
menunjukkan bahwa variabel bukti fisik
koefisien regresi secara bersama-sama antara
(X7) memiliki hubungan
variabel bauran pemasaran jasa (X) , terhadap
keputusan
mengunjungi
apabila variabel
searah dengan
(Y)
artinya
bukti bukti fisik (X7)
variabel Keputusan Pembelian (Y).
Hipotesis
pertama
ini
diuji
dengan
meningkat sebesar satu satuan, akan diikuti
menggunakan uji F, menurut hasil perhitungan
dengan
menunjukkan nilai F
meningkatnya
keputusan
hitung
sebesar 5,285
mengunjungi sebesar 0,048 dengan asumsi
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 <
variabel bukti fisik (X7) dalam
0,05 atau 5%. Langkah-langkah pengujian
keadaan
tetap.
hipotesis sebagai berikut : (a) Merumuskan
Dari hasil analisis data juga dapat diketahui
Hipotesis, H0 : b1,b2 = 0, Secara bersama -
bahwa koefisien determinasi atau
nilai
sama tidak ada pengaruh yang signifikan
Adjusted R square sebesar 0,314 menurut
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
(Sugiyono, 2007) mempunyai hubungan yang
Ha : b1,b2  0
rendah dan positif.
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
Hal ini berarti bahwa
besarnya kontribusi variabel
produk (X1) ,
Secara
bersama-sama
ada
terhadap variabel terikat. (b) Menentukan
tingkat signifikansi atau level of signifikan (α)
Sig. t > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
sebesar 0,05 atau 5%. (c) Kriteria pengujian:
artinya variabel-variabel bebas (X) secara
Jika Sig. F < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
parsial tidak mempunyai pengaruh yang
diterima, artinya variabel bebas (X) secara
signifikan terhadap variabel terikat (Y). (d)
bersama-sama mempunyai pengaruh yang
diketahui bahwa t hitung untuk variabel
signifikan terhadap variabel terikat (Y). Jika
produk (X1) sebesar 1,990 didukung pula
Sig. F > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,048 <
variabel bebas (X) secara bersama-sama tidak
0,05 atau 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel
variabel terikat (Y). (d) Penjelasan dapat
produk (X1) mempunyai pengaruh yang
diketahui bahwa F hitung sebesar 5,285
signifikan secara parsial terhadap keputusan
didukung pula dengan tingkat signifikansi
mengunjungi (Y).
sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari
0,05 atau 5%.
Untuk t hitung variabel Harga (X2)
sebesar 2,159 didukung pula dengan tingkat
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha
signifikansi sebesar 0,032 < 0,05 atau 5%.
diterima. Hal ini berarti variabel produk (X1) ,
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
harga(X2), Lokasi (X3), Promosi (X4), Orang
Hal ini berarti bahwa variabel
(X5), Proses (X6), Bukti fisik (X7) mempunyai
mempunyai pengaruh yang signifikan secara
pengaruh yang signifikan secara simultan
parsial terhadap keputusan mengunuungi (Y).
terhadap keputusan pembelian (Y).
harga (X2)
Untuk t hitung variabel lokasi (X3)
sebesar 3,651 didukung pula dengan tingkat
Uji t
Uji
menguji
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 atau 5%.
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
variabel terikat secara parsial. Langkah-
Hal ini berarti bahwa variabel
langkah pengujian hipotesis : (a)Merumuskan
mempunyai pengaruh yang signifikan secara
hipotesis secara statistic, Ho : b1 = 0, Variabel
parsial terhadap keputusan mengunjungi (Y).
bebas
t
secara
digunakan
parsial
untuk
tidak
lokasi (X3)
mempunyai
Untuk t hitung variabel promosi (X4) )
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
sebesar 0,278 didukung pula dengan tingkat
terikat. Ha : b1  0, Variabel bebas secara
signifikansi sebesar 0,728 > 0,05 atau 5%.
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
terhadap variabel terikat. (b) Menentukan
Hal ini berarti bahwa variabel promosi (X4)
tingkat signifikansi atau level of signifikan (α)
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
sebesar 0,05 atau 5%. (c) Kriteria pengujian:
secara
Jika Sig. t < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha
mengunjungi (Y).
diterima, artinya variabel-variabel bebas (X)
parsial
terhadap
Untuk t hitung variabel
keputusan
orang (X5)
secara parsial mempunyai pengaruh yang
sebesar 1,652 didukung pula dengan tingkat
signifikan terhadap variabel terikat (Y). Jika
signifikansi sebesar 0,100 > 0,05 atau 5%.
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Zoo dan Goa Lamongan (Y) secara
Hal ini berarti bahwa variabel
simultan.
orang (X5)
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
secara
parsial
terhadap
keputusan
mengunjungi (Y).
Hasil penelitian menunjukan bahwa
penerapan bauran pemasaran jasa pada
keputusan
mengunjungi
objek
wisata
Untuk t hitung variabel proses (X6)
Maharani Zoo dan Goa Lamongan secara
sebesar 1,235 didukung pula dengan tingkat
simultan (bersama-sama) mempengaruhi
signifikansi sebesar 0,218 > 0,05 atau 5%
keputusan konsumen dalam mengunjungi
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
objek wisata Maharani Zoo dan Goa
Hal ini berarti bahwa variabel
proses (X6)
Lamongan. Hal ini ditunjukan dengan nilai
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
Koefisien determinan berganda ditunjukan
secara
pada tabel 4.25 nilai R square yaitu sebesar
parsial
terhadap
keputusan
mengunjungi (Y).
0,341
Untuk t hitung variabel
bukti fisik
atau
34,1%
yang
menunjukan
hubungan yang rendah dan positif terhadap
(X7) sebesar 0,319 didukung pula dengan
keputusan
mengunjungi
tingkat signifikansi sebesar 0,750 > 0,05 atau
Maharani
Zoo
5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha
dipengaruhi oleh bauran pemasaran jasa
diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bukti
yang terdiri dari produk, harga, lokasi,
fisik (X7) ) tidak mempunyai pengaruh yang
promosi, orang, proses dan bukti fisik.
signifikan secara parsial terhadap keputusan
Sedangkan sisanya 0,68,6% atau 68,6%
mengunjungi (Y).
diberikan oleh faktor-faktor lain selain
dan
objek
Goa
wisata
Lamongan
produk, harga, lokasi, promosi, orang,
proses dan bukti fisik.
Pembahasan
Pembahasan
ini
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
didasarkan dengan melihat hasil pengujian
yang dikemukakan oleh Lupiyoadi (2001)
hipotesis dari uji F dan uji t yang dianalisis
bahwa bauran pemasaran jasa merupakan
menggunakan model regresi linier berganda,
alat bagi pemasar yang terdiri dari atas
karena hasil pengujian hipotesis dari uji F dan
berbagai unsur suatu program pemasaran
uji
yang
t
dapat
pada
digunakan
penelitian
untuk
menarik
perlu
dipertimbangkan
kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan
implementasi
penelitian.
potioning yang diterapkan dapat berjalan
1. Pengaruh
bauran
pemasaran
jasa
Produk (X1), harga (X2), lokasi (X3),
startegi
pemasaran
agar
dan
dengan sukses.
2. Pengaruh
bauran
pemasaran
jasa
promosi (X4), orang (X5), proses (X6)
Produk (X1), harga (X2), lokasi (X3),
dan bukti fisik (X7) terhadap keputusan
promosi (X4), orang (X5), proses (X6)
mengunjungi objek wisata Maharani
dan bukti fisik (X7) terhadap keputusan
mengunjungi objek wisata Maharani
Zoo dan Goa Lamongan (Y) secara
KESIMPULAN DAN SARAN
parsial.
Kesimpulan
Untuk
mengetahui
berpengaruh
parsial
yang
dalam
Berdasarkan hasil analisis penelitian
wisata
yang dikemukakan pada bab sebelumnya,
Maharani Zoo dan Goa Lamongan dapat
maka dapat dapat ditarik kesimpulan sebagai
dilihat pada uji t dapat diketahui jika t <
berikut :
keputusan
secara
variabel
mengunjungi
objek
0,05 maka variabel bebas (X) mempunyai
1. Terdapat
pengaruh
antara
bauran
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
pemasaran pemasaran jasa yang terdiri dari
(Y), begitu pula sebaliknya. Variabel
Produk (X1), Harga (X2) , Lokasi (X3),
Produk (X1) ) mempunyai nilai sig sebesar
Promosi (X4), Proses (X5), Orang (X6), dan
0,48, harag (X2) dengan nilai sig 0,32,
Bukti fisik (X7) secara bersama-sama
lokasi (X3) dengan nilai sig 0,00, promosi
(simultan)
(X4) dengan sig 0,782, orang (X5) dengan
mengunjungi objek wisata Maharani Zoo
nilai sig 0,100, proses (X6) dengan nilai sig
dan Goa Lamongan (Y) sebesar 34,1%
0,218, bukti fisik (X7) dengan nilai sih
(berpengaruh
0,750 dapat disumpulkan bahwa variabel
sedangkan
yang
variabel
berpengaruh
dalam
keputusan
terhadap
sedang
sisanya
lain
mengunjungi objek wisata Maharani Zoo
konsumen.
dan Goa Lamongan secara parsial adalah
2. Sedangkan
Keputusan
dan
positif)
dipengaruhi
yang
berasal
pengaruh
secara
oleh
dari
diri
parsial
variabel produk, harga dan lokasin dengan
diperoleh t-hitung untuk masing-masing
nilai sig < 0,05.
variabel Produk (X1), Harga (X2) dan
Hal ini sesuai dengan dikemukakan
Lokasi (X3) mempunyai nilai signifikan
oleh Lita Prima (2010) bahwa bauran
yang lebih kecil dari taraf signifikan maka
pemasaran jasa meliputi produk, harga dan
dapat disimpulkan bahwa variabel variabel
tempat berpengaruh secara parsial terhadap
Produk (X1), Harga (X2) dan Lokasi (X3)
proses keputusan wisatawan mengunjungi
berpengaruh
objek wisata dikota Padang. Menurut
mengunjungi objek wisata Maharani Zoo
Tjiptono
mengenai
dan Goa Lamongan. hal ini berbeda dengan
bauran produk organisasi jasa merupakan
variabel Promosi (X4), Proses (X5), Orang
salah satu keputusan strategi yang sangat
(X6), dan Bukti fisik (X7) yang mempunyai
penting, sedangkan menurut Zethmal dalam
nilai signifikan lebih besar dari taraf
(mega, 2008) menyatakan bahwa lokasi
signifikan yang berarti tidak berpengaruh
pelayanan jasa digunakan dalam memasok
secara
jasa
mengunjungi Objek Wisata Maharani Zoo
(2011)
kepada
keputusan kunci.
keputusan
pelanggan
merupakan
terhadap
signifikan
dan Goa Lamongan.
terhadap
keputusan
keputusan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disarankan sebagai berikut:
Mengingat
produk,
harga
dan
lokasi
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian, Suatu Pendekaan Praktik Edisi
Revisi 2010. Jakarta : Rineke Cipta.
merupakan variabel yang berpengaruh secara
parsial
dalam
mempengaruhi
keputusan
mengunjungi objek wisata Maharani Zoo dan
Goa Lamongan, maka pengelolah Maharani
Zoo
dan
Goa
Lamongan
perlu
mempertahankan dan melakukan inovasi yang
unik
dan
menarik
pada
produk
dan
menetapkan harga sesuai dengan fasilitas yang
diperoleh
konsumen
serta
tempat
yang
strategis untuk meningkatkan kunjungan agar
perusahaan
memperoleh
keunggulan
kompetitif dari pesaing, sehingga produk,
Dinas Pariwisata Jawa Timur, 2013,
Pariwisata Jawa Timur dalam Angka.
Surabaya; Badan Pusat Statistik Jawa Timur.
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1995.
Perilaku Konsumen. Terjemahan. Jilid 1 dan 2
(Edisi ke enam). Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Epi syahadat, 2011, faktor-faktor yang
mempengaruhi kunjungan wisatawan di taman
nasional gede Pangaron (TNPG). Jurnal
manajeman pariwisata (online)
Ghazali, imam, 2006. Aplikasi Analisis
Multivaririal dengan Program SPSS. Cetakan
IV, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.
harga dan lokasi tersebut semakin besar
mempengaruhi konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian..
Dari ketujuh variabel bebas, nilai
kontribusi yang diberikan variabel promosi
mempunyai nilai yang paling kecil, memberi
nilai kontribusi terendah, maka agar objek
wisata Maharani Zoo dan Goa Lamongan
Hafnansyah Harahap, 2006. analisis prioritas
startegi bauran pemasaran jasa pada
PT.Taman Safari Indonesia. (online) Bogor:
program
sarjana
ekstensi
manajemen
agrabisnis,
fakultas
pertanian.
Institut
Pertanian Bogor. (www.ipb.ac.id).
Hotniar Siringoringo,2004, Pengaruh bauran
pemasaran terhadap perilaku pembelian
konsumen, jurnal ekonomi dan bisnis. (online)
No3 jilid 9 tahun 2004.(www. umm.ac.id)
dapat menarik perhatian para pengunjung
maka perusahaan disarankan lebih banyak
mengadakan promosi untuk mengenalkan
Maharani Zoo dan Goa Lamongan membuat
brosur dan iklan yang menarik dan dapat
dengan
mudah
dipahami
sehingga
menarik konsumen untuk mengunjungi.
akan
Kotler,
Philip,
2008
Manajemen
Pemasaran.Terjemahan. jilid 1 dan 2 (Edisi
dua belas),Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong.2005,
Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks
kelompok Gramedia.
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen
Pemasaran Jasa Teori dan Praktik, Jakarta:
salemba empat.
Lita
Prima
Ratni,
2010,
pengaruh
implementasi
bauran
pemasaran
jasa
terhadap proses keputusan wisatawan
mengunjungi objek wisata dikota padang,
jurnal ilmu manajemen. (online) Vol 2 No.2
Juli-Desember2010.(online-journal.unja.ac.id.)
Lovelock, Christoper.2010, Pemasaran Jasa
manusia, tekhnologi, strategi jilid 1 (Edisi
ketujuh), Jakarta: Erlangga.
Mohammad
Amzad
Hosssain
Sarker,
2012.Investigating the impact of marketing
mix elements on tourists satifaction; an
empiricial study on east lake. European
Journal of Business and Mangement. (online)
Vol4, No.7,2012. (www.iiste.org).
Nirwana, 2012. Pemasaran Jasa. Malang:
Alfa Pustaka.
Puspa, Mega, 2008, Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa Terhadap Pengambilan
Keputusan Peserta Didik Dalam Memilih
Tempat Kursus Bahasa Inggris (Studi Pada
Kampung Inggris Desa Tulungrejo Kecamatan
Pare Kabupaten kediri). Surabaya: FE
Universitas Negeri Surabaya.
Sugiyono. 2007. Statistik untuk penelitian,
Bandung : Alfabeta.
Suliyanto Dr, 2011.Ekonometrika Terapan
teori dan aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta :
Andi Yogyakarta.
Sumarwan, Ujang.2002. Perilaku Konsumen.
Ghalia Indonesia
Tjiptono, Fandi. 2011. Pemasaran Jasa. Edisi
tiga, Malang: Bayumedia.
www.bps-jatim.go.id (diakses 1 April 2013).
www.djkd.kemendagri.go.id (diakses 1 April
2013 ).
www.lamongan.go.id (diakses 2 April 2013).
www.maharanizoo.com(diakses 3 April 2013).
Download