PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KOTA TENGAH 1&2) Zainul Indri Yani*), Hera Deswita1), Hardianto2) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah kooperatif tipe Jigsaw, tipe ini memiliki karakteristik khas yaitu dengan adanya kuis, jadi setiap orang bertanggungjawab atas kelompoknya masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar matematika, Sedangkan hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar. Untuk pengujian hipotesis tersebut digunakan rumus t. Hasil perhitungan diperoleh thitung = 6,850 dan ttabel = 1,990 Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel pada taraf nyata 5%. Dengan demikian pembelajaran kooperatif Jigsaw berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. PENDAHULUAN Menurut Guza (2009) Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat penting bagi pembangunan bangsa suatu negarapendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Namun, peran pendidikan tersebut belum diikuti dengan kualitas pendidikan yang sepadan. Berdasarkanobservasi yang dilakukan di MTs Negeri Kota Tengah pada tanggal 1 sampai 14 Maret 2014 dalam pembelajaran matematika terlihat banyak siswa yang datang terlambat, ketika guru memberikan latihan hanya beberapa siswa yang aktif sedangkan siswa lain selalu mengandalkan siswa yang berkemampuan tinggi saja untuk menjawab. Selain itu kebanyakan siswa tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan.Permasalahan tersebut berdampak terhadap hasil belajar matematika di kelas VII MTsNegeriKota Tengah, dimana masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Salah satu solusi yang dilakukanya itu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunyaadalah model pembelajaran Jigsaw. Berdasarkan hasil Penelitian Rahmi, Khairur (2011), Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Selanjutnya, hasil Penelitian Astuti, Sri *Hp. 087893587511 e-mail. [email protected] Asni (2009), Menunjukkan bahwa prestasi belajar dengan model Jigsaw lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional. Adapun perbedaan penelitian yang sebelumnya yaitu, terletak pada sekolah dan waktu penelitiannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kota Tengah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar matematik siswa kelas VIII MTs Negeri Kota Tengah. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika adalah proses memperoleh pengetahuan yang dibangun oleh siswa itu sendiri dan harus dilakukan sedemikian rupasehingga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika. 2. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya 4-6 orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademis, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda secara heterogen. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa; menyajikan informasi; mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif; membimbing kelompok bekerja dan belajar; Evaluasi; memberikan penghargaan 4. Model Jigsaw Kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam Jigsaw: 1) Membaca; 2) Diskusi kelompok ahli; 3) Laporan tim; 4) Tes; 5) Rekognisi tim Setelah dilakukan evaluasi; 6) pemberian skor dan penghargaan kelompok. 5. Metode Konvensional Menurut Daryanto (2010:160), mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan padat. 6. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh seseorang siswa setelah mengalami aktivitas belajar. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah Quasi Eksperimental. Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Negeri Kota Tengah, Kabupaten Rokan Hulu. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 19 Agustus sampai 20 September 2014 semester ganjil tahun pembelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri Kota Tengah berjumlah 63 orang. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIIIa dan VIIIb yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini digunakan teknik Simple Random Sampling.Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas yaitu Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. b. Variabel terikat yaitu hasil belajar Matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Kota Tengah. Teknik Pengumpulan Data adalah Tes Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes .Teknik analisis data menggunakan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dianalisis yaitu hasi lbelajar matematika siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran selama enam kali pertemuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Jigsaw pada kelas VIIIa (kelas eksperimen) serta membandingkan hasil belajar matematika tersebut pada kelas VIIIc (kelas kontrol) dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Hasil analisis data post-test kelas eksperimen dan kontrol Dari data tes akhir dilakukan perhitungan sehingga diperoleh: Tabel 13. Nilai rata-rata, simpangan baku, varian, Kelas N Varian x Eksperimen 32 79,11 112,84 Kontrol 31 59,86 137,46 Nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 79,11 sedangkan kelas kontrol 59,86 *Hp. 087893587511 e-mail. [email protected] untuk varian kelas eksperimen 112,84 dan varian kelas kontrol 137,46 Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara hasil belajar matematika siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Jigsaw pada pembelajaran matematika memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa MTs Negeri Kota Tengah. Adanya pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw ini, berarti model pembelajaran kooperatif Jigsaw merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Terlihat pada saat pembelajaran berlangsung siswa sudah dapat berdiskusi dengan baik, serta siswa saling membantu dan mengingatkan, mengenai materinya masing-masing. Hal ini disebabkan karena model pembelajaran kooperatif Jigsaw melibatkan aktivitas seluruh siswa, bertanggungjawab atas materinya masing-masing, karena seluruh siswa memiliki tugas masing-masing sehingga siswa lebih aktif dan tidak bosan dalam proses pembelajaran. Siswa dalam kelompoknya saling membantu dan bekerjasama untuk mencari tugas/soal yang diberikan sehingga siswa yang kemampuan rendah jug bisa terbantu oleh siswa yang pintar. Sedangkan model konvensional siswa hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran, sehingg siswa bosan dan tidak aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan Slavin (2005:55) bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial siswa. Selain itu pendapat Rahmi (2011:35) yang mengungkapkan pentingnya hubungan antar teman sebaya untuk mewujudkan tujuan-tujuan positif dalam pembelajaran biologi juga telah terbukti dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian eksperimen pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap belajar matematika siswa kelas VIII MTs Negeri Kota tengah maka dapat ditarik kesimpulan “ada pengaruh pembelajaran kooperatif Jigsaw terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII di MTs Negeri Kota Tengah”. Hal ini dapat dilihat dari nilai mean kelas eksperimen yaitu 79,11 yang lebih tinggi dari mean kelas kontrol yaitu 59,86. Kemudian ditegaskan dari nilai thitung = 6,850 dan nilai ttabel= 1,990. Hal ini berarti nilai thitung lebih besar dibandingkan nilai ttabel pada taraf signifikan 5% (6,850>1,990), dengan demikian Ho ditolak. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Sri Ani. 2009. Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapezium ditinjau dari aktivitas belajar siswa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. *Hp. 087893587511 e-mail. [email protected] Guza, Afnil. 2009. Undang-undang sisdiknas dan undangundang guru dan Dosen. Jakarta: Asa Mandiri. Rahmi, Khairur. 2011. Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dalam pembelajaran matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang Tahun Pelajaran 2010/2011. Padang : Universitas Negeri Padang. LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIFJIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KOTA TENGAH Karya Ilmiah ini Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Studi Sarjana (S-1) di Universitas Pasir Pengaraian Ditetapkan dan disahkan di Pasir Pengaraian Pada Tanggal 12 Januari 2015 Oleh : Pembimbing I Pembimbing II (Hera Deswita, M. Pd) NIDN. 1018128702 (Hardianto, M. Pd) NIP. 198204242009031004 Mengetahui Ketua Program Studi Pendidikan Matematika (Lusi Eka Afri, M.Si) NIDN. 1001048701 *Hp. 087893587511 e-mail. [email protected] *Hp. 087893587511 e-mail. [email protected]