PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU, Menimbang: a. bahwa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Malinau, Rumah Sakit Bergerak dan Unit Pelayanan Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) telah berkembang dengan pesat sehingga perlu ditunjang dengan sistem pembiayaan yang memadai melalui pengaturan tarif; b. bahwa pola tarif Rumah Sakit Umum Daerah Malinau, Rumah Sakit Bergerak dan Unit Pelayanan Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dipandang perlu disesuaikan dengan perkembangan pelayanan kesehatan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209). 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851). 3. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3896). 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286). 5. Undang-Undang………………… 1 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355). 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 Tahun 2004). 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400). 8. Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 105, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594 ). 9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). 10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967). 11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049). 12. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063). 13. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072). 14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593). 15. Peraturan Pemerintah................... 2 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). 16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741). 17. Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Malinau (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2008 Nomor 1). 18. Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2008 Nomor 6). 19. Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Tahun 2008 Nomor 9). 20. Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 4 tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 9 Tahun 2005 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malinau Nomor 4 Tahun 2009). 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. 22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 582 Tahun 1997 tentang Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah. 23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 989/SK/IX/2007 tentang Penetapan Tarif Rumah Sakit Umum Khusus Kelas C dan D INA – DGR. 24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 25/SK/II/2008 tentang Pedoman Jaminan Kesehatan Masyarakat. 25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 058/Menkes/SK/I/2009 tentang pedoman penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALINAU dan BUPATI MALINAU MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN. BAB I............................. 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Malinau; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Malinau. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Malinau. 6. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Malinau. 7. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau. 8. Kas Daerah adalah Kas Daerah Malinau. 9. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah. 11. Retribusi Pelayanan Kesehatan, selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas jasa penyelenggaraan pelayanan kesehatan. 12. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan pemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh pribadi atau badan. 13. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundangundangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. 14. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan kekayaan daerah. 15. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terhutang. 16. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya dapat disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan. 17. Surat Ketetapan………………………… 4 17. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya dapat disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang menetukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan. 18. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau benda. 19. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh wajib retribusi. 20. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi daerah. 21. Penyidik Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. 22. Unit Pelayanan Teknis Dinas, yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau. 23. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau. 24. Rumah Sakit Bergerak adalah Fasilitas Kesehatan yang siap guna dan bersipat sementara dalam jangka waktu tertentu dan dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain di daerah tertinggal, terpencil, kepulauan dan daerah perbatasan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang dilaksanakan selama 24 jam melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat/pelayanan darurat. 25. Mobil Ambulance adalah mobil yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau yang dipergunakan untuk mengangkut orang sakit. 26. Mobil Jenazah adalah mobil jenazah yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Malinau yang dipergunakan untuk mengangkut mayat/jenazah. 27. Pengobatan adalah tindakan pengobatan yang diberikan oleh dokter atau jika berhalangan oleh perawat atau bidan yang ditunjuk untuk menjalankan pengobatan, perawatan dan lain-lain yang ada hubungannya dengan kesehatan. 28. Perawatan adalah tindakan perawatan, pengobatan dan pemeliharaan orang sakit oleh semua tenaga paramedis, dengan mempergunakan/pemakaian obat-obatan, alat-alat kedokteran serta perkakas rumah tangga, makan dan minum. 29. Penderita adalah orang yang menderita sakit yang berobat atau memerlukan pengobatan dan perawatan kesehatan. 30. Penjamin adalah orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas biaya pelayanan kesehatan yang menjadi tanggungannya. 31. Konsultasi Medis...................... 5 31. Penunjang Diagnostik adalah pemeriksaan untuk menunjang diagnosis. 32. Konsultasi Medis adalah konsultasi baik oleh pasien kepada tenaga medis maupun antar tenaga medis, dari jenis spesialis yang berbeda dalam hal penanganan terhadap kasus penyakit. 33. Laboratorium, Radiologi dan Ultra Sono Grafi (USG) adalah unit pelayanan pemeriksaan penunjang diagnostik. 34. Unit Gawat Darurat adalah unit pelayanan kesehatan yang harus diberikan secepatnya pada kasus-kasus gawat darurat untuk mengurangi risiko kematian atau cacat. 35. Jasa Pelayanan adalah imbalan yang diterima atas penggunaan jasa pelayanan kesehatan. 36. Orang Hukuman adalah orang yang dihukum sesuai dengan keputusan pengadilan. 37. Orang Tahanan adalah orang yang ditahan atas perintah Kepolisian atau Kejaksaan atau Pengadilan. 38. Rujukan Swasta adalah kiriman dari dokter dan atau pelayanan kesehatan swasta; 39. Tindakan Medis adalah semua tindakan yang bertujuan untuk diagnostik, terapi/pengobatan, pemulihan keadaan cacat badan atau jiwa, pencegahan dan peningkatan kesehatan dengan menggunakan atau tanpa menggunakan alat kesehatan/medis dan atau bahan wewenang untuk itu. 40. Jenis Tindakan Medis : a. berdasarkan kegawatan/kedaruratannya adalah tindakan medis terencana (non akut/non emergency) dan tindakan medis tidak terencana (akut/emergency); b. berdasarkan resiko dan beratnya tindakan/kesukaran adalah tindakan sederhana, kecil, sedang dan besar; c. berdasarkan klasifikasi teknis intervensi medis adalah : 1. tindakan Medis operatif (pembedahan) dan incisi; 2. tindakan medis non operatif (non pembedahan) dan non incisi. 41. Rehabilitasi Medis adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk pelayanan fisioterapi, akupasionale, wicara, ortetik/protektik, bimbingan social medis dan jasa fisiologi. 42. Akomodasi adalah penggunaan fasilitas inap dengan atau tanpa makan di Rumah Sakit Umum Daerah. 43. Bahan dan Alat adalah bahan kimia obat untuk kesehatan (pakai habis), bahan radiology dan bahan lainnya untuk digunakan langsung dalam rangka opservasi, diagnose, pengobatan, perawatan, rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan lainnya yang dapat disediakan Rumah Sakit Umum Daerah. 43. Perawatan Jenazah....................................... 6 44. Perawatan Jenazah adalah kegiatan merawat jenazah yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pemakaman, bukan untuk proses peradilan. 45. Bendahara Khusus Penerima adalah bendahara pada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendapatan Daerah. 46. Rawat Jalan adalah pengobatan atau perawatan tanpa menginap di rumah sakit umum. 47. Rawat Inap adalah pengobatan atau perawatan dengan menginap di rumah sakit umum. 48. Tenaga Medis adalah tenaga yang dilakukan oleh Dokter. 49. Tenaga Para Medis adalah tenaga yang dilakukan oleh bidan dan perawat. BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI Pasal 2 (1) Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan Kesehatan di RSUD Malinau dan Rumah Sakit Bergerak atau di Puskesmas. (2) Objek Retribusi adalah pelayanan kesehatan pada RSUD Malinau dan Rumah Sakit Bergerak atau di Puskesmas. (3) Subjek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa pelayanan pada RSUD Malinau dan Rumah Sakit Bergerak atau Puskesmas atas pelayanan kesehatan yang diterimanya. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 3 Retribusi Pelayanan Kesehatan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNA JASA Pasal 4 Tingkat pengguna jasa pelayanan kesehatan pada RSUD Malinau dan Rumah Sakit Bergerak atau di Puskesmas berdasarkan jenis, waktu pelayanan, kebutuhan, permintaan jumlah kunjungan pada pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap serta tingkat pemanfaatan sarana. BAB V.................................. 7 BAB V PRINSIP DAN KEBIJAKSANAAN PENETAPAN TARIF Pasal 5 (1) Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (2) Biaya penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah dan puskesmas dipikul bersama oleh Pemerintah Kabupaten dan masyarakat dengan memperhatikan kemampuan keuangan Negara / Daerah dan keadaan sosial ekonomi masyarakat. (3) Tarif rumah sakit dan puskesmas tidak dimaksudkan untuk mencari laba dan ditetapkan berdasarkan azas gotong-royong dan adil, dengan mengutamakan kepentingan masyarakat. (4) Tarif rumah sakit dan puskesmas untuk golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh pihak penjamin, ditetapkan atas dasar saling membantu melalui suatu ikatan perjanjian tertulis. (5) Tarif rumah sakit dan puskesmas diperhitungkan atas dasar pola tarif dari setiap jenis pelayanan dan kelas perawatan dengan memperhatikan kemampuan ekonomi mayarakat, sifat pelayanan dan rumah sakit lainnya (pesaing) serta kebijaksanaan subsidi silang. BAB VI PELAYANAN YANG DIKENAKAN TARIF Pasal 6 (1) Pelayanan di rumah sakit yang dapat dikenakan tarif dikelompokan kedalam pelayanan: a. Pelayanan Rawat Jalan; b. Pelayanan Rawat Darurat; c. Pelayanan Rawat Inap; d. Pelayanan Medik; e. Pelayanan Keperawatan; f. Pelayanan Penunjang Medik; g. Pelayanan Persalinan; h. Pelayanan Rehabilitasi Medik; i. Pelayanan Farmasi; j. Pelayaan Konsultasi……………………… 8 j. Pelayaan Konsultasi; k. Pelayana Medico Legal; l. Pelayanan pemulasaraan / perawatan jenazah; m. Pelayanan Ambulance; n. Pelayanan penunjang diagnostik meliputi: (ultrasonografi), EKG (elektrocardiogram); laboratorium, radiologi, USG o. Pelayanan visum et repertum; p. Pelayanan Administrasi. (2) Tarif pelayanan di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi komponen Jasa sarana/Rumah Sakit, Jasa Pelayanan, BAKHP (Bahan / Alat Kesehatan Habis Pakai ). (3) Besaran tarif retribusi sebagaimana tersebut dalam peraturan daerah ini. (4) Hasil pemungutan retribusi disetorkan ke kas daerah. Pasal 7 Pelayanan di puskesmas yang dapat dikenakan tarif dikelompokan ke dalam pelayanan: a. Pelayanan Rawat Jalan; b. Pelayanan Rawat Inap; c. Pelayanan Persalinan; d. Pelayanan Penunjang Diagnostik, meliputi Laboratorium, Radiology dan Ultra Sono Grafi ( USG ); e. Pelayanan Unit Gawat Darurat; f. Pelayanan Visum Et Repertum. BAB VII KELAS PERAWATAN Pasal 8 (1) Kelas perawatan di rumah sakit ditetapkan sebagai berikut : a. Kamar Kelas III dengan fasilitas terdiri dari: 1. Enam (6) tempat…………….. 9 1. Enam (6) tempat tidur manual; 2. Overbed table / Meja makan pasien; 3. Kursi tunggu; 4. Nurse call; 5. Kipas angin b. Kamar Kelas II dengan fasilitas terdiri dari: 1. Empat (4) tempat tidur manual; 2. Overbed table / Meja makan pasien; 3. Kursi tunggu; 4. Nurse call; 5. Pendingin / AC c. Kamar Kelas I dengan fasilitas terdiri dari: 1. Dua (2) Tempat tidur; 2. Overbed table / Meja makan pasien; 3. Lemari Es; 4. Televisi; 5. Nurse call; 6. Kursi Tunggu; 7. Kamar mandi; 8. Pendingin / AC; 9. Lemari. d. Kamar VIP dengan fasilitas terdiri dari: 1. Satu (1) Tempat Tidur; 2. Overbed table / Meja makan pasien; 3. Bedside table; 4. Lemari Es; 5. Lemari Pakaian………………… 10 5. Lemari Pakaian; 6. Televisi; 7. Pesawat telepon intern, Nurse call; 8. Kursi tunggu; 9. Kamar mandi ; 10. Pendingin / AC. e. Kamar VVIP terdiri dari fasilitas yang sama dengan kelas VIP dengan tambahan fasilitas sofa bed, kamar mandi dengan water heater dan lokasi yang representatif. (2) Setiap pasien atau keluarganya berhak mengajukan permintaan di kelas manapun pasien ingin dirawat, sesuai dengan kemampuan keuangan dan sesuai dengan ruang yang tersedia di RSUD Malinau. (3) Pasien Narapidana dan pasien berstatus tahanan diharuskan membawa surat keterangan yang berwajib, dikenakan biaya penuh dan ditetapkan perawatannya dikelas III atau dapat dirawat dikelas yang lebih tinggi apabila dikehendaki oleh pasien dan keluarganya atas izin yang berwajib. (4) Bagi peserta asuransi kesehatan berhak memperoleh perawatan dikelas yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (5) Peserta asuransi kesehatan yang dirawat inap dikelas yang melebihi hak perawatan yang ditetapkan maka kelebihan biayanya harus ditanggung oleh pasien yang dimaksud; (6) Pasien yang membawa kartu Gakin (Keluarga Miskin) dan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) atau bukti surat keterangan tidak mampu dari pejabat yang berwenang ditetapkan perawatannya di kelas III dan mendapatkan pelayanan gratis tanpa dipungut biaya apapun. (7) Biaya pelayanan kesehatan terhadap pasien tersebut pada Pasal 7 ayat (6) dibebankan kepada pemerintah. (8) Pemerintah daerah melalui APBD berkontribusi dalam menunjang dan melengkapi pembiayaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sangat miskin,miskin dan tidak mampu meliputi antara lain : a. Masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu yang tidak masuk dalam pertanggungan kepesertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). b. Biaya transportasi rujukan dan rujukan balik pasien maskin dari RS Kabupaten/ Kota ke RS yang dirujuk. c. Penanggungan biaya transportasi petugas pendamping pasien yang di rujuk. d. Biaya lain-lain sesuai kemampuan daerah (misal pemakaman jenazah, kremasi dll) Pasal 9.................. 11 Pasal 9 Pelayanan perawatan di Puskesmas ditetapkan berdasarkan wilayah pelayanan sebagai berikut : a. Wilayah I terdiri dari : 1. Puskesmas Malinau Kota 2. Puskesmas Malinau Seberang 3. Puskesmas Tanjung Lapang b. Wilayah II terdiri dari : 1. Puskesmas Pulau Sapi 2. Puskesmas Long Loreh 3. Peskesmas Setulang 4. Puskesmas Gong Solok c. Wilayah III terdiri dari : 1. Puskesmas Data Dian 2. Puskesmas Sungai Boh 3. Puskesmas Pujungan 4. Puskesmas sungai Boh 5. Puskesmas Long Alango 6. Puskesmas Long Berang 7. Puskesmas Long Ampung. BAB VIII RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINAU Bagian Pertama JENIS TINDAKAN MEDIK RAWAT JALAN/GIGI DAN MULUT Pasal 10 Jenis tindakan medik rawat jalan/gigi dan mulut meliputi : a. Tindakan medik kecil; b. Tindakan medik sedang…………………… 12 b. Tindakan medik sedang; c. Tindakan medik besar. Pasal 11 Jenis Tindakan medik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Buka jahit intra; 2. Buka Jahitan; 3. Bukajahit ekstra oral; 4. Cabut gigi susu; 5. Ekstirpasi Polip; 6. Epilasi ( Pencabutan bulu rambut sampai ke akarnya) ; 7. Ekstirpasi corpus alienum; 8. Funduskopi; 9. Ganti Verban (GV); 10. Incisi abses; 11. Injeksi intralesi; 12. Jahit luka < 5 jahitan; 13. Kampimetri ( Alat yang digunakan untuk mengetahui luas lapangan pandang penglihatan); 14. Kaustik kimia; 15. KB suntik; 16. Kontrol Post operasi (gigi); 17. Lepas cateter; 18. Lepas inter maxillar wiring; 19. Lepas susuk (implant); 20. Lepas wiring; 21. Ekstirpasi Milium; 22. Pemeriksaan ginekologi…………………. 13 22. Pemeriksaan ginekologi; 23. Pengambilan pap smear; 24. Perawatan Luka bakar < 5 %; 25. Perawatan Luka Lecet (Vulnus Excoriasi); 26. Peritonsilar abses; 27. PSA (gigi); 28. Scalling tanpa anestesi; 29. Tonometri ( Alat untuk mengukur tekanan intra ocular ); 30. Tumpatan gigi; 31. Irigasi; 32. Tes allergi; 33. Dopler. Pasal 12 Jenis Tindakan Medik Sedang sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Biopsi (gigi); 2. Biopsi (Pengambilan Jaringan); 3. Busi urethra; 4. Cabut gigi tetap; 5. Cetak rahang; 6. Dry socket; 7. Ekstirpasi Mucocele; 8. Ekstirpasi polip; 9. Gastric lavage; 10. Hordeolum; 11. Incisi abces submocous (gigi); 12. Jahit luka > 5 jahitan; 13. Kontrol prostodental…………….. 14 13. Kontrol prostodental; 14. Lepas interdental wiring 1 rahang (gigi); 15. Lithiasis; 16. Odontectomy; 17. Pasang infuse; 18. Pasang kateter; 19. Perawatan pendarahan; 20. Tambal gigi amalgam; 21. Tambal gigi ionomer; 22. Tampon telinga; 23. Pasang spalk (jari). Pasal 13 Jenis Tindakan Medik Besar sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Alveolectomy; 2. Anuscopy; 3. Ekstirpasi epulis; 4. Ekstirpasi Polip; 5. Ekstirpasi epulis (gigi); 6. Reposisi Mandibula; 7. Fistulectomy; 8. Frame protesa; 9. Incisi abces subcutan; 10. Incisi submucus (gigi); 11. Jahit luka > 10 jahitan; 12. Kolposcopi; 13. Loop diathermi; 14. Marsupialisasi………………. 15 14. Marsupialisasi ranula; 15. Nasofaringoscopi; 16. Pasang Spalk (tangan dan Kaki); 17. Reposisi dislokasi mandibula; 18. Scalling per rahang; 19. Sigmoidoscopy; 20. Sinuscopi; 21. Tambal gigi sinar; 22. Vital pulpectomi; Bagian Kedua TARIF RAWAT JALAN Pasal 14 (1) Tarif rawat jalan di rumah sakit dinyatakan dalam bentuk karcis harian. (2) Tarif pasien tanpa rujukan dari Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskemas ),Rumah Sakit praktek medis swasta , sebesar – besarnya 4 ( empat ) kali tarif rawat jalan dengan rujukan. (3) Yang termasuk Pelayanan Rawat Jalan adalah : a. Poliklinik Umum/ Spesialis; b. Poliklinik Gigi dan Mulut; c. Poliklinik Gizi. d. Poliklinik Exsekutif. e. IGD (Instalasi Gawat Darurat) (4) Besarnya tarif rawat jalan adalah sebagai berikut : a. Dengan rujukan……………. 16 a. Dengan rujukan Jenis Pelayanan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Poliklinik dr.Spesialis 0 10.000 15.000 25.000 Poliklinik dr.Umum 0 10.000 10.000 20.000 Poliklinik exsekutif 0 25.000 50.000 75.000 Konsul antar Klinik 0 5.000 5.000 10.000 Instalasi Gawat Darurat 0 10.000 25.000 35.000 Poliklinik Gizi 0 10.000 10.000 20.000 Poliklinik Gigi dan Mulut 0 10.000 10.000 20.000 BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Poliklinik dr.Spesialis 0 12.500 17.500 30.000 Poliklinik dr.Umum 0 12.500 12.500 25.000 Poliklinik Exsekutif 0 25.000 50.000 75.000 Konsul antar Klinik 0 5.000 5.000 10.000 Instalasi Gawat Darurat 0 10.000 25.000 35.000 Poliklinik Gizi 0 12.500 12.500 25.000 Poliklinik Gigi dan Mulut 0 12.500 12.500 25.000 b. Tanpa rujukan Jenis Pelayanan (5) Besarnya tarif tindakan medis rawat jalan adalah sebagai berikut : Jenis Tindakan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kecil 11.250 13.750 25.000 Sedang 33.750 41.250 75.000 Besar 67.500 82.500 150.000 Bagian Ketiga TARIF RAWAT DARURAT Pasal 15 (1) Besaran tarif Rawat Darurat ditetapkan sebesar-besarnya atau maksimal 2 (dua) kali pasien rawat jalan. (2) Tarif tindakan medik penunjang medik didasarkan atas perhitungan pola tarif rawat darurat, serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, tarif Rumah Sakit lain serta kebijakaan subsidi silang. (3) Tarif Rawat………………………….. 17 (3) Tarif Rawat Darurat belum termasuk biaya obat, BAKHP, pemeriksaan penunjang, tindakan medis dan lain-lain. Bagian Keempat TARIF RAWAT INAP Pasal 16 (1) Dalam menentukan besaran tarif perawatan didasarkan atas perhitungan Pola Tarif Rawat Inap, serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, tarif rumah sakit lain kebijaksanaan subsidi silang. (2) Tarif Rawat Inap tersebut diatas belum termasuk BAKHP, visite, konsultasi, tindakan medik dan terapi, tindakan keperawatan, tindakan penunjang medik. (3) Tarif Rawat Inap di kelas II dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk penetapan tarif rawat jalan dan tarif kelas perawatan lainnya dengan pengaturan sebagai berikut : a. Kelas III = maksimal 1/3 x tarif kelas II; b. Kelas II = maksimal 1 x tarif kelas II; c. Kelas I = maksimal 4 x tarif kelas II; d. Kelas VIP/VVIP = maksimal 7 x tarif kelas II. (4) Besarnya tarif pelayanan rawat inap adalah sebagai berikut : Kelas Perawatan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kelas III 30.000 20.000 50.000 Kelas II 50.000 20.000 70.000 Kelas I 90.000 30.000 120.000 VIP 120.000 30.000 150.000 VVIP 150.000 50.000 200.000 ICU/ICCU/PICU/NICU 150.000 50.000 200.000 (5) Tarif belum termasuk biaya obat, bahan / alat kesehatan habis pakai, Visite Konsultasi Tindakan dan Penunjang Medis lainya. Bagian Kelima TARIF PELAYANAN MEDIK Pasal 17 (1) Jenis pelayanan medik meliputi : a. Visite………………………….. 18 a. Visite; b. Konsultasi; c. Tindakan medik operatif; d. Tindakan medik non operatif; (2) Tindakan medik operatif meliputi : a. Tindakan medik operatif kecil; b. Tindakan medik operatif sedang; c. Tindakan medik operatif besar. (3) Tindakan medik non operatif meliputi : a. Tindakan medik non operatif kecil; b. Tindakan medik non operatif sedang; c. Tindakan medik non operatif besar. Pasal 18 Tindakan medik Operatif Kecil sebagaimana dimaksud Pasal 17 Ayat (2) huruf a terdiri dari jenis tindakan : a. Umum terdiri dari: 1. Biopsy tumor superficial; 2. Combustio <10% tanpa komplikasi; 3. Eksisi keloid < 5 cm; 4. Insisi/Eksisi; 5. Reposisi fraktur tertutup/dislokasi sederhana; 6. Sircumsisi; 7. Tumor jinak (ateroma, lipoma dll) < 5 cm. b. Pada Unit Kebidanan dan Kandungan terdiri dari: 1. Curettage; 2. D/C ( Dilatasi / Curretage) ; 3. Eksisi/Konisasi…………………… 19 3. Eksisi/Konisasi; 4. Sirklase ( Pengikatan leher rahim dengan benang khusus agar pintu leher rahim tertutup ) ; 5. Sterilisasi; 6. Tumor jinak. c. Pada unit mata terdiri dari: 1. Ektraksi corpus alienum tanpa komplikasi; 2. Ekstraksi kalsium oksalat; 3. Granuloma; 4. Chalazion, hordeolum, pinguicula; 5. Biopsy adneksa mata; 6. Probing ductus nasolakrimalis; 7. Contoraphy, torsoraphy, tarsotomi; 8. Nevus, pterygium, extirpasi; 9. Wheeler, kista, tumor kecil jinak; 10. Tatuase, cornea; 11. Foto kuagulasi; 12. ICCE/ECCE (tidak termasuk Intra Osculer Lensa). d. Pada unit Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) terdiri dari: 1. Biopsi kecil; 2. Ekplorasi nasal; 3. Pembukaan hidung; 4. Tonsilektomi; 5. Turbinektomi . e. Pada Unit Kelamin terdiri dari: 1. Biopsy kelenjar, eksisi. f. Pada Unit anak................. 20 f. Pada Unit anak terdiri dari: 1. Endotracheal; 2. Hernia tanpa komplikasi; 3. Hidrokel; 4. Insisi, venoklise; 5. Lumbal Funksi; g. Pada penyakit dalam terdiri dari: 1. Efosi Pleural h. Digestif terdiri dari: 1. Apendektomi akut; 2. Fistulektomi; 3. Hemoroidektomi; 4. Herniatomi; 5. Kolostomi. i. Gigi dan mulut terdiri dari: 1. Enucleatie kista; 2. Excochliasi; 3. Extirpasi tumor; 4. Marsupialisasi ranula; 5. Ondotectomy lebih dari 2 elemen; 6. Reshasping untuk torus/tumor tulang; 7. Suquestractomy. j. Ortopedi terdiri dari: 1. Angkat pen / screw; 2. Debridement fraktur terbuka; 3. Fiksasi externa sederhana; 4. Fiksasi interna………………. 21 4. Fiksasi interna sederhana; 5. Ganglion poplitea. k. Onkology terdiri dari: 1. Biopsi dalam narkose umum; 2. Fibro adenoma mamae. l. Urology terdi dari: 1. Biopsy dalam narkose umum; 2. Fibro adenoma mamae; 3. Biopsy prostat; 4. Biopsy testis; 5. Meatotomi; 6. Sirkumsisi dengan phymosis; 7. Sistoskopi; 8. Sistostomi. m. Badah Plastik terdiri dari: 1. Fraktur sederhana os nasal; 2. Kelainan jari / ekstremitas (polidaktili, sindatili, construction hanf) sederhana; 3. Labioplasti unilateral; 4. Repair fistel urethra pasca neuroplasti; 5. Repair luka robek sederhana pada wajah; 6. Terapi sklerosing. n. Bedah saraf terdiri dari: 1. Biopsy saraf kutaneus/otot; 2. Blok saraf tepi; 3. Punksi cairan otak. Pasal 19……………………. 22 Pasal 19 Tindakan medik operatif sedang sebagaimana dimaksud Pasal 17 Ayat (2) huruf b terdiri dari jenis tindakan : a. Umum terdiri dari: 1. Apendictis, Infiltrat; 2. Amputasi Jari ; Batu Buli – buli; 3. Combustion > 10 % tanpa komplikasi; 4. Dislokasi bahu, siku, pergelangan tangan, tumit, symfisis dan rahang; 5. Eksisi keloid >5 cm; 6. Gigitan binatang; 7. Hernia; 8. Hydrokel; 9. Labio schisis; 10. Tumor jinak, subcutan,payudara, parotis, wajah tanpa komplikasi; 11. Pemasangan WSD b. Pada Unit Kebidanan dan Kandungan terdiri dari: 1. Adenolisis; 2. Explorasi vagina ; 3. Histerektomi partial; 4. Kistektomi; 5. Kolpodeksis; 6. Kuldoskopi, diagnostic laparatomi; 7. Laparatomi percobaan; 8. Laparoskopi; 9. Manchester fortegil; 10. Myomectomi; 11. Operasi perineum, kolporaphia; 12. Kelahiran normal,……………………… 23 12. Kelahiran Normal Dengan Penyulit; 13. Repair fistel Perianal; 14. Tumor jinak > 5 cm (Ateroma,Lipoma). c. Pada unit mata terdiri dari: 1. Aplikasi cyro; 2. Cylodiathermi; 3. Discisio catarata scudaris; 4. Eviceratio; 5. Klap conjungtiva; 6. Parasentese; 7. Rekalisasi rupture traan kanal; 8. Iridectomi basal perifer sektoral; 9. Argon laser; 10. Congenital fornix plastic; 11. Koreksi extropion / entropion; 12. Rekanalisasi rupture transkanal; 13. Simblefaron. d. Pada unit THT terdiri dari: 1. Atrostomi sinus maksilaris; 2. Ektraksi polip; 3. Tonsil adnektomi; 4. Tracheatomi; 5. Atrostomi & adensidektomi; 6. Eksplorasi abses parafaringeal; 7. Eksplorasi kista branchial ; 8. Eksplorasi kista duktus tiroglosus; 9. Eksplorasi kista……………………… 24 9. Eksplorasi kista thyroid; 10. Ethmoidektomi (intranasal); 11. Pemasangan pipa shepard; 12. Pemasangan T Tube; e. Pada Kulit Kelamin terdiri dari: 1. Dermabrasion; 2. Rekontruksi kulit; 3. Skin graf. f. Pada anak terdiri dari: 1. Biopsy ginjal, paru – paru, asites, usus; 2. Hernia dengan komplikasi; 3. Hypospadia; 4. Laryngoscope; 5. Tranfusi ganti. g. Pada penyakit dalam terdiri dari: 1. Parcuntaneus transeptic cholangigraphy; 2. Suprapubic puncture; 3. Bronchoscopy rigid; h. Gigi dan mulut terdiri dari: 1. Blok resectie; 2. Extirpatie plunging granula; 3. Fraktur rahang simplex; 4. Reposisi fiksasi. i. Vaskuler terdiri dari: 1. Cimino; 2. Penyakit pembuluh darah perifer. j.. Ortopedi terdiri................................. 25 j. Ortopedi terdiri dari: 1. Amputasi transmedular; 2. Disartikulasi ; 3. Fiksasi interna kompleks; 4. Reposisi fraktur/dislokasi. k. Onkology terdiri dari: 1. Caldwell luc anthrostomi; 3. Eksisi kelenjar liur submandibula; 4. Eksisi kista tiroglosus; 5. Mastektomi subkutaneus; 6. Potong flap; 7. Segmentektomi; l. Urology terdiri dari: 1. Orchidektomi subkapsuler; 2. Spermatocele; 3. Open renal biopsy; 4. Ureterolisis; 5. Ureterostomi; 6. Drainage periureter; 7. Torsio testis; 8. Koreksi priapismus; 9. Vasografi; 10. Penektomi 11. Vesicolithotomi (secsio alta); m. Bedah Plastik terdiri dari: 1. Debridement pada luka bakar; 2. Fraktur rahang sederhana; 3.Kontraktur.......................... 26 3. Kontraktur; 4. Labioplasti bilateral; 5. Operasi mikrotia; 6. Repair luka pada wajah kompleks; 7. Repair tendon jari; 8. Skingrafting yang tidak luas. Pasal 20 Tindakan medik operatif besar sebagaimana dimaksud Pasal 17 Ayat (2) huruf c terdiri dari jenis tindakan : a. Umum terdiri dari: 1. Hernia inkarserata, ileus obstruktif, atresia usus, invaginasi, obstruksi sal. Nafas karena benda asing ,striktur uretra; 2. Kelainan bawaan tulang muka, jaringan lunak muka neurofibroma, dll; 3. Kehamilan ektopik terganggu; 4. Kriptorkismus, megacolon, hypospadia CTEV ( Congenital Talipus Equino Varus ) dan kelainan ortopedi; 5. Perdarahan thorax, abdomen, saluran kemih, jaringan muka, rongga mulut, kerusakan pemb. Darah; 6. Semua jenis tumor ganas; 7. Semua trauma yang tidak masuk kategori sedang; 8. Trans uretra reseksi; 9. Tumor Tyroid, mamae, rahang, paru, pemb. Darah intra abdomen, retroperitoneum, mediastinum. 10. Laparatomi b. Pada Unit Kebidanan dan Kandungan terdiri dari: 1. Histerectomi Totalis; 2. Operasi tumor jinak ovarium; 3. Refresi fistula dan tuba; 4. Reseksi adenomiosis; 5. Salpingoo ophorectomy..................... 27 5. Salpingoo ophorectomy; 6. Sectio cesaria; 7. Tumor ganas ovarium. c. Pada unit mata terdiri dari: 1. Ablatio retinae; 2. Cataract : decitio lentis, ektraksi katarak intrakapsularis, ekterpasi katarak lainnya; 3. Decriorinostomy; 4. Ektraksi korpus skleromi, cyclidialisasi, posterior sclerotomi, dll; 5. Karaptoplastik, ptosis plastic recontruksi; 6. Strabismus correction; 7. Anterior/posterior skelerotomi; 8. Siklodialisa ; 9. Extraksi linear; 10. Goniotomi ; 11. Keratoplasti lamellar; 12. Strabismus ; 13. Trabekulektomi; 14. Tridenelisis; 15. Tumor ganas luas dengan rekontruksi. d. Pada unit THT terdiri dari: 1. Angiofibroma nasopharing; 2. Decompresia fasialis; 3. Fare head flap; 4. Faringotomi ; 5. Frontoedmoidectomy-ektra nasal; 6. Laringo fisur / eksplorasi laring; 7. Mastoidectomy ; 8.Mastoidektomi radikal................... 28 8. Mastoidektomi radikal; 9. Miringoplasti ; 10. Neurektomi saraf vidian; 11. Operasi callwel luc; 12. Palatoplastic; 13. Parotidectomi; 14. Pharyngeal flap; 15. Rekontruksi hidung; 16. Rinoplastik; 17. Rinotomi lateralis; 18. Septum reseksi; 19. Tympanoplasty. e. Pada kulit dan kelamin; f. Pada Unit anak terdiri dari: 1. Atresia ani. g. Pada penyakit dalam terdiri dari: h. Digestif terdiri dari: 1. Eksplorasi koledokus; 2. Apendektomi perforate; 3. Hernia incercerata; 4. Herniatomi bilateral; 5. Kolesistektomi; 6. Laparatomi eksplorasi; 7. Reseksi anastomosis; 8. Transeksi esophagus. i. Gigi dan mulut terdiri dari: 1. Arthrosplasti.................... 29 1. Arthrosplasti; 2. Fraktur rahang multiple; 3. Orthognatie surgery; 4. Resectie rahang. j. Vaskuler terdiri dari: 1. Simpatektomi; 2. Solenektomi ; 3. Tumor pembuluh darah; 4. Grafing vena membuat fistula. k. Ortopedi terdiri dari: 1. CTEV; 2. Open reduksi fraktur/dislokasi lama. l. Onkology terdiri dari: 1. Amputasi eksisi kista branchiogenik; 2. Eksisi mamma aberrant; 3. Hemiglosektomi; 4. Isthobektomi; 5. Mandibulektomi marginalis; 6. Marsilektomi partialis; 7. Marsilektomi simpleks; 8. Parotidektomi ; 9. Pembedahan kompartemental; 10. Salpingoo ophorectomi bilateral; 11. Tirodektomi. m. Urology terdiri dari: 1. Divertikulektomi; 2.Enuklesia kista ...................... 30 2. Enuklesia kista ginjal; 3. Fistula Enterovesika; 4. Internal urethrotomi; 5. Litrotipsi ; 6. Nefropeksi; 7. Nefrostomi terbuka; 8. Operasi peyronie; 9. Orchidektomi ligasi tinggi; 10. Orchidopeksi ; 11. Prostatektomi retropublik; 12. Psoas boari flap; 13. Pyelolithotomi ; 14. Pyeloplasti ; 15. Rekontruksi blassémeck; 16. Rekontruksi besika; 17. Raparasi fistula vesiko vaginal; 18. Reseksi partial vesika ; 19. Reseksi urachus; 20. Sistoplasti reduksi; 21. Uretero sigmoidostomi; 22. Uretero ureterostomi; 23. Uretero cutaneostomi; 24. Ureterolithotomi; 25. Urethrektomi. n. Badah Plastik terdiri dari: 1. Eksisi hemangioma kompleks; 2.Fraktur maxilla........................ 31 2. Fraktur maxilla; 3. Kontraktur kompleks; 4. Labiopalatoplasti bilateral; 5. Rekontruksi defek tubuh yang kompleks; 6. Salvaging operasi mikro; 7. Skingrafting yang luas; Pasal 21 (1) Besarnya tarif pelayanan visite adalah sebagai berikut: 1. Dokter Umum Kelas Perawatan dr.Umum Jumlah Kelas III 15.000 15.000 Kelas II 15.000 15.000 Kelas I 20.000 20.000 VIP/VVIP 20.000 20.000 ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 20.000 20.000 2. Dokter Spesialis Kelas Perawatan Jasa dr.Umum Jumlah Kelas III 30.000 30.000 Kelas II 30.000 30.000 Kelas I 35.000 35.000 VIP/VVIP 35.000 35.000 ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 35.000 35.000 (2) Besarnya tarif pelayanan Konsultasi spesialis adalah sebagai berikut: Kelas Perawatan Jasa dr.Spesialis Jumlah Kelas III 10.000 10.000 Kelas II 12.500 12.500 Kelas I 15.000 15.000 VIP/VVIP 25.000 25.000 ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 25.000 25.000 Konsul IGD 25.000 25.000 (3) Besarnya tarif.......................... 32 (3) Besarnya tarif pelayanan tindakan medik operative adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS 145.500 Jasa Pelayanan 339.500 Jumlah 485.000 Sedang 291.000 679000 970.000 Besar 450.000 1.050.000 1.500.000 Jasa RS Jumlah 291.000 Jasa Pelayanan 679.000 Sedang 582.000 1.358.000 1.940.000 Besar 870.000 2.030.000 2.900.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 970.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Sedang Besar 360.000 Jasa Pelayanan 840.000 1.200.000 720.000 1.680.000 2.400.000 1.080.000 2.520.000 3.600.000 Jasa RS Jumlah 420.000 Jasa Pelayanan 980.000 1.400.000 870.000 2.030.000 2.900.000 1.290.000 3.010.000 4.300.000 Jasa RS Jumlah d. VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Sedang Besar e. ICU (Intensive Care Unit) / ICCU / PICU / NICU / HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 420.000 Jasa Pelayanan 980.000 Jumlah 1.400.000 870.000 2.030.000 2.900.000 1.290.000 3.010.000 4.300.000 Besarnya biaya.......................... 33 Besarnya biaya bahan alat kesehatan habis pakai sesuai dengan pemakaian. (4) Besarnya tarif pelayanan tindakan medic non-operative adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 9.000 Jasa Pelayanan 11.000 Sedang 22.500 27.500 50.000 Besar 58.000 71.500 130.000 Jasa RS Jumlah 11.250 Jasa Pelayanan 13.750 Sedang 33.750 41.250 75.000 Besar 67.500 82.500 150.000 Jasa RS Jumlah 18.000 Jasa Pelayanan 22.000 Sedang 54.000 66.000 120.000 Besar 90.000 110.000 200.000 Jasa RS Jasa Pelayanan 30.250 Jumlah 20.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 25.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 40.000 d. VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 24.750 Sedang Besar 55.000 67.500 82.500 150.000 112.500 137.500 200.000 e. ICU (Intensive Care Unit) / ICCU / PICU / NICU / HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 24.750 Jasa Pelayanan 30.250 Jumlah 55.000 67.500 82.500 150.000 112.500 137.500 200.000 Pasal 22.......................... 34 Pasal 22 (1) Tarif tindakan medik tidak termasuk obat-obat narkose dan obat-obat lain, biaya penunjang medik, jasa konsultasi antar spesialis (dokter), apabila ada dibayar terpisah oleh pasien. (2) Jasa Pelayanan (jasa medik) operator (spesialis) cito besarnya menjadi 125 %. (3) Dalam menentukan besaran tarif tindakan medik operatif, kecil, sedang, besar, didasarkan atas kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan dengan memperhatikan tarif rumah sakit lain yang sekelas/setipe. (4) Tarif tindakan medik operatif rawat jalan ditetapkan sesuai dengan pola tarif operatif rawat jalan. Pasal 23 Tindakan medik non operatif kecil sebagaimana dimaksud Pasal 17 Ayat (3) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Aff cateter; 2. Cabut benang < 10 jahitan; 3. Constik hidung; 4. Dressing sedikit; 5. Ektirpasi lithiasis; 6. Epilosi mata; 7. Ganti verban/angkat hecting; 8. Hecting <5 otot/kulit; 9. injeksi > 5 kali; 10. Pembersihan vagina; 11. Irigasi mata; 12. Irigasi telinga; 13. Pap smear; 14. Pasang cerobong angin; 15. Pasang/aff Infuse dewasa; 16.Pasang/angkat............................ 35 16. Pasang/angkat pesnarium; 17. Pasang/angkat tampon vagina; 18. Pasang Mitela; 19. Pasang Elastis Verban; 20. Pasang Gudel; 21. Pasang Neckholar; 22. Patch test (Tes Tempel); 23. Pemberian suntikan (untuk 5 kali tindakan); 24. Pemasangan tampon anterior pada epistaxis; 25. Perawatan luka bakar <5%; 26. Perawatan luka lecet (Vulnus Excoriasi); 27. Penyuntikan Intra Artikuler; 28. Skin traction; 29. Suction. Pasal 24 Tindakan medik non operatif sedang sebagaimana dimaksud Pasal 17 Ayat (3) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Pasang Naso Gastric Tube (NGT) / Pemasangan Selang Naso Gastric; 2. Angkat IUD ( Intra Uterine Device ) ; 3. Angkat norplant/implant; 4. Bilas lambung; 5. Biopsy aspirasi jarum halus; 6. Klisma; 7. Control remov ortho; 8. Dilatasi / induksi persalinan; 9. Dilatasi phimosis; 10. Dressing banyak; 11.Eksplorasi luka......................... 36 11. Eksplorasi luka; 12. Evakuasi corpus alienum di hidung; 13. Evakuasi corpus alienum di telinga; 14. Evakuasi corpus alienum mata dengan anestesi local; 15. Evakuasi fekolit rectum; 16. Figure of dan bandage; 17. Fiksasi long leg; 18. Flebotomi; 19. Fore arm slab; 20. Heacting preneum; 21. Hecting >5 otot/kulit; 22. Pasang Infus intratecal; 23. Pasang Infuse bayi/pediatric; 24. Injeksi intra artikuler; 25. Insisi abses; 26. Jahit luka 6 – 10 jahitan; 27. Luka robek <2 cm pada kelopak mata; 28. Nail ekstraksi; 29. Nebulizer; 30. Parasentase telinga; 31. Pasang cateter; 32. Pasang gisp tanpa narcose; 33. Pasang Implant /Norplant; 34. Pasang IUD (jari); 35. Pasang sklenatal; 36. Pasang spalk; 37. Pemasangan kateter; 38.Pemasangan....................... 37 38. Pemasangan nutricath; 39. Pemasangan syringe pump; 40. Perawatan luka bakar 5 – 15 %; 41. Perawatan luka terbuka; 42. Punksi asites; 43. Spoeling cerumen telinga; 44. Tranfusi darah; 45. Tumpatan sementara (Zn o Eugenol); 46. U – slab. 47. Punksi Pleura 48. Tes Tusuk (Skin Prick Test) 49. Tes Provokasi Bronchus 50. Tes Provokasi Obat Pasal 25 Tindakan medik non operatif besar sebagaimana dimaksud Pasal 17 Ayat (3) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Aspirasi pneumothorax; 2. Biopsi Aspirasi Jarum Halus Pada Hati; 3. Artrosintesis (Aspirasi Cairan Sendi); 4. Biopsi hepar; 5. Biopsi pleura; 6. Fungsi Abses Hepar; 7. Blass punctie; 8. Blue light therapy; 9. Drainase hematom ; 10. Eksisi abses; 11. Fiksasi gips / Traksi; 12. Fungsi pericard………………. 38 12. Fungsi pericard; 13. Hanging cost; 14. Hecting portio; 15. Intubasi; 16. Kardioversi; 17. Katerisasi pada retensio urine; 18. Cardio Sintesis; 19. Long arm plester; 20. Long leg cast; 21. Luka robek pada kelopak mata >2 cm; 22. Manual plasenta; 23. Matros anti debitus; 24. Micro curettage; 25. Nekrotomi superficial; 26. Pasang / buka laminaria; 27. Pemasangan Laringoskop; 28. Perawatan luka bakar > 15%; 29. Pleurodesis; 30. Post coital test; 31. Punksi abses hepar; 32. Punksi amnion; 33. Punksi sumsum tulang; 34. Reposisi dengan anastesi local; 35. Reposisi dislokasi mandibula; 36. Reposisi dislokasi sendi bahu; 37. Reposisi dislokasi sendi panggul; 38. Reposisi dislokasi sendi pergelangan tangan; 39. Reposisi tertutup……………….. 39 39. Reposisi tertutup pasang gips dengan narcose; 40. Resusitasi jantung pulmoner; 41. Sarmiento plester; 42. Short leg plester; 43. Subdural TAP; 44. Syringe pump; 45. Tampon hidung; 46. Vena seksi. 47. Tes Treadmill 48. Spirometri 49. Peritomal Dialisis Akut 50. Peritomal Dialisis Mandiri Berkesinambungan (CAPD) 51. Hemodialisis 52. Pasang gips tanpa narkose tangan dan kaki 53. Skeleroterapi & Ligasi Varises Esofagus 54. Skeleroterapi Haemorhoid 55. Businasi 56. Kolonoskopi 57. Esofago-Gastro Duodenoskopi 58. Endoscopy 59. Ektraksi vakum/forcep pada persalinan Pasal 26 (1) Dalam menentukan besaran tarif tindakan medik non operatif kecil, sedang, besar didasarkan atas perhitungan pola tarif tindakan medik non operatif serta harus memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan rumah sakit lain. (2) Jasa pelayanan tindakan medik operatif dan non operatif belum termasuk jasa pelayanan anastesi. (3) Besarnya tarif pelayanan anastesi adalah sebagai berikut: a. Kelas III…………………… 40 a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS 48.000 Jasa Pelayanan 65.000 Jumlah 113.000 Sedang 96.000 130.000 226.000 Besar 140.000 210.000 350.000 Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah 96.000 130.000 226.000 Sedang 183.000 270.000 453.000 Besar 277.000 400.000 677.000 Jasa RS Jumlah 110.000 Jasa Pelayanan 170.000 280.000 Sedang 225.000 335.000 560.000 Besar 330.000 510.000 840.000 Jasa RS Jumlah 130.000 Jasa Pelayanan 195.000 Sedang 270.000 410.000 680.000 Besar 400.000 600.000 1.000.000 Jasa RS Jumlah 130.000 Jasa Pelayanan 195.000 Sedang 270.000 410.000 680.000 Besar 400.000 600.000 1.000.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil RFS c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP d. VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 325.000 e. ICU/ICCU/PICU/NICU Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 325.000 Bagian Keenam…………………. 41 Bagian Keenam TARIF PELAYANAN GIGI DAN MULUT Pasal 27 (1) Tarif pelayanan gigi terdiri dari pelayanan konsultasi dan tindakan medik. (2) Tarif pelayanan gigi ayat (1) dalam pasal ini tidak termasuk obat-obatan, tindakan medik, penunjang medik, pelayanan rehabilitasi medik dan jasa konsultasi antar spesialis, apabila ada dibayar terpisah oleh pasien. (3) Tarif pelayanan konsultasi gigi dipoliklinik sesuai dengan tarif rawat jalan. (4) Tarif tindakan medik gigi ditentukan sama dengan tarif tindakan medik berdasarkan kategori besar kecilnya tindakan operatif dan kelas perawatan pasien. (5) Tarif tindakan medik gigi dan mulut rawat jalan ditetapkan sesuai dengan pola tarif tindakan medis rawat jalan. (6) Besarnya tarif tindakan medis rawat jalan/gigi dan mulut adalah sebagai berikut : Jenis Tindakan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kecil 11.250 13.750 25.000 Sedang 33.750 41.250 75.000 Besar 67.500 82.500 150.000 (7) Tarif belum termasuk biaya obat, bahan/alat kesehatan habis pakai. Bagian Ketujuh TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN GINEKOLOGI Pasal 28 (1) Besaran tarif pelayanan persalinan/kebidanan ditentukan berdasarkan jenis pelayanan, kelas perawatan dan kategori penolong persalinan. (2) Pelayanan persalinan meliputi pelayanan persalinan normal, persalinan patologis dan persalinan patologis dengan tindakan bedah (Sectio Caesaria). (3) Tarif pelayanan sebagaimana dimaksud diatas tidak termasuk obat-obat narkose dan obat-obat lain, biaya penunjang medik, jasa konsultasi antar spesialis, apabila ada dibayar terpisah oleh pasien. (4) Tarif rawat inap pelayanan bayi baru lahir ditetapkan 50 % dari tarif pelayanan rawat inap ibu. (5) Besarnya tarif pelayanan kebidanan dan kandungan adalah sebagai berikut : A. Tarif Persalinan Normal…………….. 42 A. Tarif Persalinan Normal d. Tarif Pelaksanaan Bidan Klasifikasi Tindakan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kelas III 100.000 100.000 200.000 Kelas II 125.000 125.000 250.000 Kelas I 150.000 150.000 300.000 VIP/VVIP 225.000 225.000 450.000 Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kelas III 100.000 200.000 300.000 Kelas II 125.000 225.000 350.000 Kelas I 150.000 250.000 400.000 VIP/VVIP 225.000 325.000 550.000 e. Tarif Pelaksanaan Dokter Klasifikasi Tindakan RFS B. Tarif Persalinan Patologis Pelaksanaan oleh Dokter Klasifikasi Tindakan RSF Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kelas III 100.000 300.000 400.000 Kelas II 150.000 350.000 500.000 Kelas I 200.000 400.000 600.000 VIP/VVIP 250.000 450.000 700.000 (6) Biaya bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. Bagian Kedelapan TARIF PELAYANAN PENUNJANG MEDIS Pasal 29 (1) Pelayanan penunjang medis meliputi : a. Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik; b. Jenis Pemeriksaan Radiodiagnostik; c. Jenis Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik. (2) Biaya jasa dari pelayanan penunjang medis ditetapkan atas dasar tingkat kecanggihan. (3) Tarif pelayanan………………… 43 (3) Tarif pelayanan penunjang medis rawat jalan sama dengan tarif pelayanan penunjang medis dari pasien rawat inap kelas II. (4) Tarif pelayanan poli eksekutif ditambah 25% dari tarif pelayanan penunjang medis pasien rawat inap kelas II. Pasal 30 (1) Jenis pemeriksaan laboratorium klinik meliputi : a. Laboratorium klinik kecil; b. Laboratorium klinik sedang; c. Laboratorium klinik besar. (2) Dalam menentukan besaran tarif pemeriksaan laboratorium klinik didasarkan perhitungan pola tarif laboratorium klinik serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, subsisdi silang dan rumah sakit lain. (3) Besarnya jasa pelayanan ditetapkan secara proposional untuk setiap kelas perawatan. (4) Besarnya tarif pemeriksaan laboratorium klinik adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jumlah 2.000 Jasa Pelayanan 2.000 6.500 6.500 13.000 10.000 10.000 20.000 Jasa RS Jumlah 3.200 Jasa Pelayanan 1.800 9.500 5.500 15.000 16.000 9.000 25.000 Jasa RS Jumlah 3.700 Jasa Pelayanan 1.800 Sedang 10.500 5.500 16.000 Besar 17.500 9.000 26.500 Sedang Besar Jasa RS 4.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Sedang Besar 5.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 5.500 d. VIP/VVIP……………………… 44 d. VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 5.200 Jasa Pelayanan 1.800 Sedang 12.500 5.500 18.000 Besar 21.000 9.000 30.000 7.000 e. ICU(Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 5.200 Jasa Pelayanan 1.800 Sedang 12.500 5.500 18.000 Besar 21.000 9.000 30.000 7.000 (5) Biaya / tarif bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. (6) Tarif Cyto : Jasa pelayanan ditambah 25% dari jasa pelayanan normal. Pasal 31 Jenis Pemeriksaan laboratorium klinik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 30 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. HB (Hemoglobin); 2. BT (Bleeding Time); 3. CT (Clothiy Time); 4. Diff (Diftel Diferensial); 5. Erytrosit; 6. Feaces (makroskopis); 7. Feaces (mikroskopis); 8. Golongan Darah; 9. Hematokrit; 10. LED (Laju Endap Darah); 11. Leukosyt; 12. Trombosit………………… 45 12. Trombosit; 13. Urine (makroskopis); 14. Urine (mikroskopis). Pasal 32 Jenis Pemeriksaan laboratorium klinik sedang sebagaimana dimaksud Pasal 30 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Albumin; 2. Analisa Spermatozoa; 3. Billirubin Direk; 4. Billirubin Total; 5. Cholesterol Total; 6. Creatinin; 7. Globulin; 8. Gula Darah 2 Jam pp; 9. Gula Darah Puasa (GDP); 10. Hapusan Darah Tepi; 11. HDL; 12. LDH; 13. LDL; 14. PP.Test (HCG Test); 15. Protein; 16. Secret; 17. SGOT; 18. SGPT; 19. TG (Trigliserida); 20. Ureum; 21. Urid Acid……………… 46 21. Urid Acid; 22. VDRL; 23. Gama Globulin; 24. Widal. 25. DDR 26. BTA Pasal 33 Jenis Pemeriksaan laboratorium klinik besar sebagaimana dimaksud Pasal 30 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Amfetamine; 2. Amilase; 3. Anti HBS Ag; 4. Cairan Fleura; 5. Calsium; 6. CK; 7. CK – MB; 8. Fungsi Protombin; 9. HBs.Ag; 10. HBs.Ag (RPAH) 11. Hbe.Ag 12. HIV; 13. Kalium; 14. Lipase; 15. Metamfetamine; 16. Natrium; 17. IgM Anti dengue. 18. IgG Anti dengue............................ 47 18. IgG Anti dengue; 19. IgM anti Toksoplasma 20. IgG anti toksoplasma. 21. FT3 22. FT4 23. TSH 24. Estrogen 25. Progesteron 26. Protrombin Time 27. aPTT 28. HIV metode Elisa Pasal 34 (1) Jenis pemeriksaan Radiodiagnostik meliputi pemeriksaan : a. Radiodiagnostik kecil; b. Radiodiagnostik sedang; c. Radiodiagnostik besar. (2) Perhitungan tarif pemeriksaan Radiodiagnostik ditetapkan berdasarkan pola tarif pemeriksaan Radiodiagnostik serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, subsidi silang dan rumah sakit lain. (3) Besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana Radiodiagnostik secara proposioal untuk setiap kelas perawatan. (4) Besarnya tarif pemeriksaan Radiodiagnostik adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 32.500 Jasa Pelayanan 17.500 Sedang 52.000 28.000 80.000 Besar 68.250 36.750 105.000 50.000 b . Kelas II........................ 48 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 39.000 Jasa Pelayanan 21.000 Sedang 58.500 31.500 90.000 Besar 78.000 42.000 120.000 Jasa RS Jumlah 52.000 Jasa Pelayanan 28.000 Sedang 65.000 35.000 100.000 Besar 84.500 45.500 130.000 Jasa RS Jumlah 58.000 Jasa Pelayanan 31.500 Sedang 78.000 42.000 120.000 Besar 97.000 52.500 150.000 60.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 80.000 d. VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 90.000 e. ICU (Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 58.500 Jasa Pelayanan 31.500 Sedang 78.000 42.000 120.000 Besar 97.500 52.500 150.000 90.000 (5) Biaya / tarif bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. (6) Tarif Cyto : Jasa pelayanan ditambah 25 % dari jasa pelayanan normal. Pasal 35 Jenis Pemeriksaan radio diagnostic kecil sebagaimana dimaksud Pasal 34 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Ankle Joint; 2. Antebrachi; 3 . Articulatio Genu................. 49 3. Articulatio Genu / Knee; 4. BNO / Abdomen; 5. Clavicula; 6. Cranium; 7. Cruris; 8. Dental; 9. Elbow Joint; 10. Femur; 11. Humerus; 12. Manus; 13. Pedis; 14. Pelvis; 15. Shoulder Joint; 16. Thorax; 17. Wrist Joint. Pasal 36 Jenis Pemeriksaan radio diagnostic sedang sebagaimana dimaksud Pasal 34 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. BNO / Abdomen 3 Posisi; 2. C.Vertebra Cervicalis; 3. C.Vertebra Lumbalis; 4. C. Vertebra Thoracalis; 5. Cervico Thoracalis; 6. Lumbo Sacral; 7. Panorama Gigi; 8. Panoramic; 9. Thoraco Lumbal………………….. 50 9. Thoraco Lumbal; 10. Survey Tulang (Bone Survey) Pasal 37 Jenis Pemeriksaan radio diagnostic besar/canggih sebagaimana dimaksud Pasal 34 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Astrografi; 2. Choleasystography intravena; 3. Choleasystography oral; 4. Fistulagrafi; 5. HSG; 6. Jantung analisa; 7. Kolon dan usus besar (colon in loop); 8. Lambung (M); 9. Oesopaghus (O); 10. Pemeriksaan dengan kontras; 11. Pyelografi intravena; 12. Pyelografi retrograde; 13. Sistografi; 14. Uretrografi; 15. Usus kecil dan lambung (MD). 16. Oesopahgus, Maag dan Duodenum (OMD) 17. Mamografi; Pasal 38 (1) Jenis pemeriksaan diagnostik elektromedik meliputi pemeriksaan : a. Diagnostik elektromedik kecil; b. Diagnostik elektromedik sedang; c. Diagnostik elektromedik………………. 51 c. Diagnostik elektromedik besar. (2) Perhitungan tarif pemeriksaan diagnostik elektromedik ditetapkan berdasarkan pola tarif pemeriksaan diagnostik elektromedik serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, subsidi silang dan rumah sakit lain. (3) Besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana diagnostik elektromedik secara proporsional untuk setiap kelas perawatan. (4) Besarnya tarif pemeriksaan diagnostik elektromedik adala sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 16.000 Jasa Pelayanan 14.000 Sedang 25.000 30.000 55.000 Besar 40.000 40.000 80.000 Jasa RS Jumlah 27.000 Jasa Pelayanan 18.000 Sedang 39.000 36.000 75.000 Besar 62.000 48.000 110.000 Jasa RS Jumlah 30.000 Jasa Pelayanan 20.000 Sedang 57.000 38.000 95.000 Besar 78.000 52.500 130.000 Jasa RS Jumlah 36.000 Jasa Pelayanan 24.000 Sedang 63.000 42.000 105.000 Besar 78.000 60.000 150.000 30.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 45.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 50.000 d. Kelas VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 60.000 e . ICU (Intensive Care Unit)............... 52 e. ICU (Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi BAKHP Jasa RS Tindakan Jasa Jumlah Pelayanan Kecil 36.000 24.000 60.000 Sedang 63.000 42.000 105.000 Besar 90.000 60.000 150.000 (5) Biaya / tarif bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. (6) Tarif Cyto : Jasa Pelayanan ditambah 25% dari jasa pelayanan normal. Pasal 39 Jenis Pemeriksaan diagnostik elektromedik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 38 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Aminoscopy; 2. Anal Test; 3. Anoscopy; 4. Audiometri; 5. Biometri; 6. CTG / Kebidanan; 7. ECG; 8. EEG; 9. EMG; 10. Facialis Parase; 11. Free Field Test; 12. Incubator; 13. Speech Audiometer; 14. Spirometri; 15. Telemetri; 16. Timpanometri; 17. Tonedecay. Pasal 40......................... 53 Pasal 40 Jenis Pemeriksaan diagnostik elektromedik sedang sebagaimana dimaksud Pasal 38 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. BERA (Edvoked Potensial); 2. Edvoked Potensial : BEAP, VEP; 3. Endoscopy tanpa biopsy; 4. Kolposcopy; 5. Urethroscopy; 6. USG; Pasal 41 Jenis Pemeriksaan diagnostik elektromedik besar sebagaimana dimaksud Pasal 38 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Bronchial Provocation Test; 2. Carotid Arotid Doppler; 3. Central Monitor ICU/IMC; 4. Echo Kardiografi; 5. Evoked Potensial : SSER; 6. Treadmil Test; 7. Vaskular Doppler; 8. Ventilator. 9. Vaskular Doppler Terbatas. Bagian Kesembilan TARIF PELAYANAN FARMASI Pasal 42 (1) Jenis farmasi meliputi : a. Obat-obatan ; b. Bahan/alat kesehatan habis pakai. ( 2 ) Perhitungan tarif.............. 54 (2) Perhitungan tarif obat-obatan dan bahan habis pakai medis ditetapkan berdasarkan faktur pembelian obat-obatan, bahan/alat kesehatan pakai habis secara proposional dan harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat. (3) Apotek atau instalasi farmasi Rumah Sakit mendapatkan imbalan embalage / service jasa pelayanan sebesar Rp. 200 untuk setiap R/ (jenis obat) obat jadi, dan Rp.300 per R/ (jenis racikan/kapsul) untuk setiap resep obat, setelah dikalikan setiap bungkus/capsule sebesar Rp 50. (4) Besarnya tarif obat-obatan dan bahan habis pakai medis ditetapkan oleh Direkur Rumah Sakit. Bagian Kesepuluh TARIF PELAYANAN REHABILITASI MEDIS Pasal 43 (1) Jenis pelayanan rehabilitasi medis meliputi : a. Pelayanan rehabilitasi medis kecil; b. Pelayanan rehabilitasi medis sedang ; c. Pelayanan rehabilitasi medis besar/canggih. (2) Besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana rehabilitasi medis ditetapkan secara proposional untuk setiap kelas perawatan. (3) Tarif pelayanan rehabilitasi medis pasien rawat jalan ditetapkan sama dengan tarif pasien rawat inap kelas II atau sebesar pola tarif pelayanan rehabilitasi medik. a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 13.000 Jasa Pelayanan 7.000 5.500 Sedang 6.000 19.500 10.500 30.000 Besar 6.500 26.000 14.000 40.000 BAKHP Jasa RS Jumlah 6.000 19.500 Jasa Pelayanan 10.500 Sedang 6.500 26.000 14.000 40.000 Besar 7.000 39.000 21.000 60.000 20.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil 30.000 c . Kelas I.............................. 55 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 22.750 Jasa Pelayanan 12.250 6.000 Sedang 7.000 29.250 15.750 45.000 Besar 7.500 42.250 22.750 65.000 BAKHP Jasa RS Jumlah 7.500 29.250 Jasa Pelayanan 15.750 Sedang 8.500 39.000 21.000 60.000 Besar 9.500 52.000 28.000 80.000 35.000 d. Kelas VIP/VVIP Klasifikasi Tindakan Kecil 45.000 e. ICU (Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 29.250 Jasa Pelayanan 15.750 7.500 Sedang 8.500 39.000 21.000 60.000 Besar 9.500 52.000 28.000 80.000 45.000 Pasal 44 Jenis Pelayanan rehabilitasi medik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 43 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. IR kecil (Infra Red Radiation); 2. Parafin Bath; 3. Vibrator; 4. Terapi Latihan: a. Streching/Perenggangan; b. Micro Massage (Vibrasi, Tappotement, Cupping dsb); c. Posisioning; d. Change Posisi; e. B.E. Atau Breathing Exercise; f . Cough Exercise..................... 56 f. Cough Exercise; g. Bridging Exercise; h. Test Reflek. Pasal 45 Jenis Pelayanan rehabilitasi medik sedang sebagaimana dimaksud Pasal 43 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Electrik Stimulasi; 2. IR Compotable; 3. Nebuliser; 4. TENS (Trancutaneus Stimulasi); 5. Ultrasonic Teraphy; 6. Terapi Latihan : a. Latihan Transfer Ambulansi; b. Latihan Kordinasi; d. Latihan Keseimbangan; e. Manipulasi; f. Kagel Exercise; g. Latihan Penguatan; h. Latihan Mobilisasi; i. Bobath Exercise. Pasal 46 Jenis Pemeriksaan rehabilitasi medis besar/canggih sebagaimana dimaksud Pasal 43 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Laser; 2. MWD (Micro Wave Diatermy); 3. SWD (Sort Wave Diatermy); 4. Traksi Lumbal Cervical; 5. Terapi Latihan : a. William Exercise……………….. 57 a. William Exercise / Back School Exercise; b. Scoliosis Exercise; c. Postural drainage; d. Parkinson Exercise; e. Bowl Training; f. Bledder Training; g. Pre atau Post Natal Exercise; h. MMT. Bagian Kesebelas TARIF PELAYANAN VISITE, KONSUL Pasal 47 (1) Tarif pelayanan konsultasi adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi oleh profesi medis spesialis dan profesi ahli lainnya atas permintaan pendapat antar spesialis dan profesi ahli lainnya dalam rangka diagnosis, terapi dan rehabilitatif. (2) Komponen tarif konsultasi meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan. (3) Tarif pelayanan visite adalah pelayanan yang diberikan oleh profesi medis atas tindakan kunjungan (bed side) dalam rangka asuhan medis. (4) Visite dokter yang dilaksanakan yang bersifat cito atau diluar jam kerja atas permintaan pasien atau keluarga pasien besar tarifnya menjadi 125 % . (5) Besarnya tarif konsultasi dan visite untuk pelayanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam peraturan daerah ini. (6) Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi adalah sebagai berikut : a. Visite 1. Dokter Umum Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi Kelas III Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi 15.000 Kelas II 15.000 15.000 Kelas I 20.000 20.000 VIP/VVIP 20.000 20.000 ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 20.000 20.000 15.000 1. Dokter Spesialis……………….. 58 1. Dokter Spesialis Kelas Perawatan Jasa dr.Umum Jumlah Kelas III 30.000 30.000 Kelas II 30.000 30.000 Kelas I 35.000 35.000 VIP/VVIP 35.000 35.000 ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 35.000 35.000 Jasa dr.Spesialis Jumlah Kelas III 10.000 10.000 Kelas II 12.500 12.500 Kelas I 15.000 15.000 VIP/VVIP 25.000 20.000 ICU/ICCU/PICU/NICU 30.000 25.000 Konsul UGD 25.000 20.000 a. Konsultasi Spesialis Kelas Perawatan Bagian Keduabelas TARIF PELAYANAN MEDICO LEGAL Pasal 48 (1) Pelayanan Medico Legal meliputi pemeriksaan visum et repertum dan pemeriksaan kesehatan untuk kepentingan hukum. (2) Visum et repertum dari pasien yang hidup maupun meninggal hanya diberikan atas permintaan tertulis dari yang berwajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Besaran tarif pelayanan medico legal disesuaikan dengan besaran tarif pemeriksaan kesehatan dan atau tindakan medik yang diberikan. (4) Tarif pengembangan pelayanan mediko legal lainnya ditetapkan dengan keputusan direktur. (5) Besarnya tarif pelayanan medico legal adalah sebagai berikut: Klasifikasi Pelayanan……………… 59 Klasifikasi Pelayanan Jasa RS Jasa Pely Jumlah Surat Keterangan Visum Hidup KLL 15.000 60.000 75.000 Surat Keterangan Visum Perkosaan 15.000 85.000 100.000 Surat Keterangan Asuransi 15.000 20.000 35.000 Surat Kelahiran 15.000 20.000 35.000 Surat Keterangan Kematian 15.000 20.000 35.000 Surat Keterangan Dokter 15.000 20.000 35.000 Bagian Ketigabelas TARIF PELAYANAN PEMULASARAN JENAZAH Pasal 49 (1) Jenis pelayanan pemulasaran jenazah meliputi : a. Perawatan jenazah ; b. Penyimpanan jenazah; c. Konservasi/pengawetan jenazah; d. Bedah mayat/otopsi. (2) Tarif pemulasaraan jenazah berlaku proposional untuk semua jenazah. (3) Untuk menentukan tarif pemulasaraan jenazah diperhitungkan atas dasar jasa rumah sakit dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola tarif kamar jenazah, dengan memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat, serta rumah sakit lain (4) Besarnya jasa pelayanan ditetapkan secara proposioanal. (5) Besarnya tarif pelayanan pemulasaran jenazah adalah sebagai berikut: Klasifikasi Pelayanan BAKHP Jasa RS Jasa Pel. Jumlah Penyimpanan Jenazah 1-2 hari 30.000 20.000 50.000 Penyimpanan Jenazah 2-4 hari 55.000 20.000 75.000 Perawatan Mayat Segar 50.000 100.000 150.000 Perawatan Mayat Busuk 100.000 200.000 300.000 Pemeriksaan luar mayat segar 75.000 175.000 250.000 Pemeriksaan luar Mayat Busuk 100.000 300.000 400.000 Otopsi mayat segar 100.000 400.000 500.000 Otopsi Mayat Busuk 150.000 600.000 750.000 Pengawetan jenazah (embalming) 150.000 200.000 350.000 (6) Tarif belum………………… 60 (6) Tarif belum termasuk biaya bahan habis pakai. Bagian Keempatbelas TARIF TRANSPORTASI Pasal 50 (1) Rumah sakit dapat menyediakan sarana transportasi yang meliputi ambulan mobil jenazah dan speed Boad. (2) Tarif ambulan, mobil jenazah dan speed boad terdiri atas jasa sarana dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola tarif dengan memperhitungkan jarak dan kemampuan masyarakat. (3) Besarnya tarif pelayanan mobil ambulance dan jenazah adalah sebagai berikut : Tujuan Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Dalam Kota < 15 km 15.000 5.000 20.000 Tanjung Keranjang,Batu Lidung 20.000 10.000 30.000 Seruyung,Salap 35.000 15.000 50.000 Sesua,Sempayang 35.000 15.000 50.000 Pulau Sapi 60.000 20.000 80.000 Adiu,Gong Solok 110.000 40.000 150.000 Loreh 150.000 50.000 200.000 Tanjung Nanga 200.000 50.000 250.000 Mensalong 150.000 50.000 200.000 Tidung Pala 200.000 50.000 250.000 Sebuku 400.000 100.000 500.000 (4) Besarnya tarif speed boad Malinau Tarakan untuk klasifikasi Keluarga yang mampu sebesar Rp.3.500.000,(5) Untuk klasifikasi keluarga tidak mampu tidak dikenakan biaya. Bagian Kelimabelas KERINGANAN DAN PEMBEBASAN TARIF Pasal 51 (1) Direktur RSUD Malinau diberi kewenangan untuk meringankan sebagian atau seluruhnya biaya pelayanan Rumah Sakit atas dasar Surat Keterangan Tidak Mampu atau surat keterangan lainnya dari pejabat yang berwenang. (2) Biaya Pelayanan ………………. 61 (2) Biaya Pelayanan Kesehatan terhadap pasien sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini dibebankan kepada pasal pengeluaran yang khusus tersedia dalam APBD Kabupaten Malinau. Bagian Keenambelas PENGELOLAAN DAN PENATA USAHAAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT Pasal 52 (1) Penerimaan fungsional Rumah Sakit terdiri dari Jasa Sarana dan Jasa Pelayanan. (2) Seluruh penerimaan yang diperoleh dari pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Malinau harus dibukukan dan penggunaan serta pelaporannya dilaksanakan secara terpusat di Rumah Sakit Umum Daerah Malinau sesuai ketentuan yang berlaku. (3) Hasil penerimaan retribusi pelayanan kesehatan dari Rumah sakit disetorkan ke Kas Daerah. (4) Pemungutan biaya pelayanan kesehatan dalam peraturan daerah ini menggunakan tanda bukti penerimaan yang ditetapkan oleh Bupati. (5) Seluruh penerimaan jasa sarana dan jasa pelayanan setelah disetor ke Kas Daerah, dikembalikan seluruhnya kepada Rumah Sakit Umum Daerah Malinau untuk biaya operasional, pemeliharaan dan biaya pegawai RSUD Malinau melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan proporsi sebagai berikut : a. Pengeluaran untuk Biaya Operasional dan Pemeliharan sebesar maksimal 50 %; b. Pengeluaran untuk biaya Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai imbalan atas Jasa Pelayanan maksimal 49 %; c. Pengeluaran untuk pembinaan oleh tim-tim pembina sebesar maksimal 1 %. (6) Pengelolaan Jasa Pelayanan dan sebagaimana dimaksud Pasal 52 ayat (5.a) diatur lebih lanjut oleh Direktur RSUD Malinau. BAB IX RUMAH SAKIT BERGERAK Bagian Ketujuhbelas JENIS TINDAKAN MEDIK RAWAT JALAN/GIGI DAN MULUT Pasal 53 Jenis tindakan medik rawat jalan/gigi dan mulut meliputi : a. Tindakan medik kecil; b. Tindakan medik………………. 62 b. Tindakan medik sedang; c. Tindakan medik besar. Pasal 54 Jenis Tindakan medik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 53 huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Buka jahit intra; 2. Buka Jahitan; 3. Buka jahitan ekstra oral; 4. Cabut gigi susu; 5. Ekstirpasi Polip; 6. Epilasi ( Pencabutan bulu rambut sampai ke akarnya) ; 7. Ekstirpasi corpus alienum; 8. Funduskopi; 9. Ganti Verban (GV); 10. Incisi abses; 11. Injeksi intralesi; 12. Jahit luka < 5 jahitan; 13. Kampimetri ( Alat yang digunakan untuk mengetahui luas lapangan pandang penglihatan); 14. Kaustik kimia; 15. KB suntik; 16. Kontrol Post operasi (gigi); 17. Lepas cateter; 18. Lepas inter maxillar wiring; 19. Lepas susuk (implant); 20. Lepas wiring; 21. Ekstirpasi Milium; 22. Pemeriksaan ginekologi………………. 63 22. Pemeriksaan ginekologi; 23. Pengambilan pap smear; 24. Perawatan Luka bakar < 5 %; 25. Perawatan Luka Lecet (Vulnus Excoriasi); 26. Peritonsilar abses; 27. PSA (gigi); 28. Rectal Toucher (RT); 29. Scalling tanpa anestesi; 30. Tonometri ( Alat untuk mengukur tekanan intra ocular ); 31. Tumpatan gigi; 32. Vagina Toucher (VT). Pasal 55 Jenis Tindakan Medik Sedang sebagaimana dimaksud Pasal 53 huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Biopsi (gigi); 2. Biopsi (Pengambilan Jaringan); 3. Busi urethra; 4. Cabut gigi tetap; 5. Cetak rahang; 6. Dry socket; 7. Ekstirpasi Mucocele; 8. Ekstirpasi polip; 9. Gastric lavage; 10. Hordeolum; 11. Incisi abces submocous (gigi); 12. Jahit luka > 5 jahitan; 13. Kontrol prostodental; 14. Lepas interdental................... 64 14. Lepas interdental wiring 1 rahang (gigi); 15. Lithiasis; 16. Odontectomy; 17. Pasang infuse; 18. Pasang kateter; 19. Perawatan pendarahan; 20. Tambal gigi amalgam; 21. Tambal gigi ionomer; 22. Tampon telinga. Pasal 56 Jenis Tindakan Medik Besar sebagaimana dimaksud Pasal 53 huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Alveolectomy; 2. Anuscopy; 3. Ekstirpasi epulis; 4. Ekstirpasi Polip; 5. Ekstirpasi epulis (gigi); 6. Reposisi Mandibula; 7. Fistulectomy; 8. Frame protesa; 9. Incisi abces subcutan; 10. Incisi submucus (gigi); 11. Irigasi; 12. Jahit luka > 10 jahitan; 13. Kolposcopi; 14. Loop diathermi; 15. Marsupialisasi ranula; 65 16. Nasofaringoscopi; 17. Pasang Spalk; 18. Reposisi dislokasi mandibula; 19. Scalling per rahang; 20. Sigmoidoscopy; 21. Sinuscopi; 22. Tambal gigi sinar; 23. Tes allergi; 24. Vital pulpectomi. 25. Dopler; Bagian Kedelapan belas TARIF RAWAT JALAN Pasal 57 (1) Tarif rawat jalan di Rumah Sakit Bergerak dinyatakan dalam bentuk karcis harian. (2) Tarif pasien tanpa rujukan dari Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskemas ),Rumah Sakit praktek medis swasta , sebesar – besarnya 4 ( empat ) kali tarif rawat jalan dengan rujukan. (3) Yang termasuk Pelayanan Rawat Jalan adalah : a. Poliklinik Umum/ Spesialis; b. Poliklinik Gigi dan Mulut; c. Poliklinik Gizi. d. IGD (Instalasi Gawat Darurat) (4) Besarnya tarif rawat jalan adalah sebagai berikut : a. Dengan rujukan………………….. 66 a. Dengan rujukan Jenis Pelayanan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Poliklinik dr.Spesialis 0 10.000 15.000 25.000 Poliklinik dr.Umum 0 10.000 10.000 20.000 Konsul antar Klinik 0 5.000 5.000 10.000 Instalasi Gawat Darurat 0 10.000 25.000 35.000 Poliklinik Gizi 0 10.000 10.000 20.000 Poliklinik Gigi dan Mulut 0 10.000 10.000 20.000 BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Poliklinik dr.Spesialis 0 12.500 17.500 30.000 Poliklinik dr.Umum 0 12.500 12.500 25.000 Konsul antar Klinik 0 5.000 5.000 10.000 Instalasi Gawat Darurat 0 10.000 25.000 35.000 Poliklinik Gizi 0 12.500 12.500 25.000 Poliklinik Gigi dan Mulut 0 12.500 12.500 25.000 b. Tanpa rujukan Jenis Pelayanan c. Besarnya tarif tindakan medis rawat jalan adalah sebagai berikut : Jenis Tindakan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kecil 11.250 13.750 25.000 Sedang 33.750 41.250 75.000 Besar 67.500 82.500 150.000 Bagian Kesembilan belas TARIF RAWAT DARURAT Pasal 58 (1) Besaran tarif Rawat Darurat ditetapkan sebesar-besarnya atau maksimal 2 (dua) kali pasien rawat jalan. (2) Tarif tindakan medik penunjang medik didasarkan atas perhitungan pola tarif rawat darurat, serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, tarif Rumah Sakit lain serta kebijakaan subsidi silang. (3) Tarif Rawat Darurat belum termasuk biaya obat, BAKHP, pemeriksaan penunjang, tindakan medis dan lain-lain. Bagian Kedua Puluh…………….. 67 Bagian Kedua Puluh TARIF RAWAT INAP Pasal 59 (1) Dalam menentukan besaran tarif perawatan didasarkan atas perhitungan Pola Tarif Rawat Inap, serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, tarif rumah sakit lain kebijaksanaan subsidi silang. (3) Tarif Rawat Inap tersebut diatas belum termasuk BAKHP, visite, konsultasi, tindakan medik dan terapi, tindakan keperawatan, tindakan penunjang medik. (4) Tarif Rawat Inap di kelas II dijadikan sebagai dasar perhitungan untuk penetapan tarif rawat jalan dan tarif kelas perawatan lainnya dengan pengaturan sebagai berikut : a. Kelas III = maksimal 1/3 x tarif kelas II; b. Kelas II = maksimal 1 x tarif kelas II; c. Kelas I = maksimal 4 x tarif kelas II; d. Kelas VIP = maksimal 7 x tarif kelas II. (5) Besarnya tarif pelayanan rawat inap adalah sebagai berikut : Kelas Perawatan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kelas III 30.000 20.000 50.000 Kelas II 50.000 20.000 70.000 Kelas I 90.000 30.000 120.000 VIP 150.000 50.000 200.000 ICU/ICCU/PICU/NICU 150.000 50.000 200.000 (6) Tarif belum termasuk biaya obat, bahan / alat kesehatan habis pakai, Visite Konsultasi Tindakan dan Penunjang Medis lainya. Bagian Kedua Puluh Satu TARIF PELAYANAN MEDIK Pasal 60 (1) Jenis pelayanan medik meliputi : a. Visite; b. Konsultasi; c. Tindakan medik operatif; d. Tindakan medik non…………… 68 d. Tindakan medik non operatif; (2) Tindakan medik operatif meliputi : a. Tindakan medik operatif kecil; b. Tindakan medik operatif sedang; c. Tindakan medik operatif besar. (3) Tindakan medik non operatif meliputi : a. Tindakan medik non operatif kecil; b. Tindakan medik non operatif sedang; c. Tindakan medik non operatif besar. Pasal 61 Tindakan medik Operatif Kecil sebagaimana dimaksud Pasal 60 Ayat (2) huruf a terdiri dari jenis tindakan : a. Umum terdiri dari: 1. Biopsy tumor superficial; 2. Combustio <10% tanpa komplikasi; 3. Eksisi keloid < 5 cm; 4. Insisi/Eksisi; 5. Reposisi fraktur tertutup/dislokasi sederhana; 6. Sircumsisi; 7. Tumor jinak (ateroma, lipoma dll) < 5 cm. b. Pada Unit Kebidanan dan Kandungan terdiri dari: 1. Curettage; 2. D/C ( Dilatasi / Curretage) ; 3. Eksisi/Konisasi; 4. Induksi haid; 5. Sirklase ( Pengikatan leher rahim dengan benang khusus agar pintu leher rahim tertutup ) ; 6. Sterilisasi…………….. 69 6. Sterilisasi; 7. Tumor jinak. c. Pada unit mata terdiri dari: 1. Ektraksi corpus alienum tanpa komplikasi; 2. Ekstraksi kalsium oksalat; 3. Granuloma; 4. Chalazion, hordeolum, pinguicula; 5. Biopsy adneksa mata; 6. Probing ductus nasolakrimalis; 7. Contoraphy, torsoraphy, tarsotomi; 8. Nevus, pterygium, extirpasi; 9. Wheeler, kista, tumor kecil jinak; 10. Tatuase, cornea; 11. Foto kuagulasi; 12. ICCE/ECCE (tidak termasuk Intra Osculer Lensa). d. Pada unit Telinga, Hidung, Tenggorokan (THT) terdiri dari: 1. Biopsi kecil; 2. Ekplorasi nasal; 3. Pembukaan hidung; 4. Tonsilektomi; 5. Turbinektomi . e. Pada Unit Kelamin terdiri dari: 1. Biopsy kelenjar, eksisi. f. Pada Unit anak terdiri dari: 1. Endotracheal; 2. Hernia tanpa komplikasi; 3. Hidrokel……………………. 70 3. Hidrokel; 4. Insisi, venoklise; 5. Lumbal Funksi; g. Pada penyakit dalam terdiri dari: 1. Efosi Plenural h. Digestif terdiri dari: 1. Apendektomi akut; 2. Fistulektomi; 3. Hemoroidektomi; 4. Herniatomi; 5. Kolostomi. i. Gigi dan mulut terdiri dari: 1. Enucleatie kista; 2. Excochliasi; 3. Extirpasi tumor; 4. Marsupialisasi ranula; 5. Ondotectomy lebih dari 2 elemen; 6. Reshasping untuk torus/tumor tulang; 7. Suquestractomy. j. Ortopedi terdiri dari: 1. Angkat pen / screw; 2. Debridement fraktur terbuka; 3. Fiksasi externa sederhana; 4. Fiksasi interna sederhana; 5. Ganglion poplitea. k. Onkology terdiri dari: 1. Biopsi dalam narkose umum; 2. Fibro adenoma mamae…………….. 71 2. Fibro adenoma mamae. l. Urology terdi dari: 1. Biopsy dalam narkose umum; 2. Fibro adenoma mamae; 3. Biopsy prostat; 4. Biopsy testis; 5. Meatotomi; 6. Sirkumsisi dengan phymosis; 7. Sistoskopi; 8. Sistostomi. m. Bedah Plastik terdiri dari: 1. Fraktur sederhana os nasal; 2. Kelainan jari / ekstremitas (polidaktili, sindatili, construction hanf) sederhana; 3. Labioplasti unilateral; 4. Repair fistel urethra pasca neuroplasti; 5. Repair luka robek sederhana pada wajah; 6. Terapi sklerosing. n. Bedah saraf terdiri dari: 1. Biopsy saraf kutaneus/otot; 2. Blok saraf tepi; 3. Punksi cairan otak. Pasal 62 Tindakan medik operatif sedang sebagaimana dimaksud Pasal 60 Ayat (2) huruf b terdiri dari jenis tindakan : a. Umum terdiri dari: 1. Apendictis, Infiltrat; 2. Batu Buli – buli; 3. Combustion………….. 72 3. Combustion > 10 % tanpa komplikasi; 4. Dislokasi bahu, siku, pergelangan tangan, tumit, symfisis dan rahang; 5. Eksisi keloid >5 cm; 6. Gigitan binatang; 7. Hernia; 8. Hydrokel; 9. Labio schisis; 10. Tumor jinak, subcutan,payudara, parotis, wajah tanpa komplikasi; 11. Pemasangan WSD b. Pada Unit Kebidanan dan Kandungan terdiri dari: 1. Adenolisis; 2. Explorasi vagina ; 3. Histerektomi partial; 4. Kistektomi; 5. Kolpodeksis; 6. Kuldoskopi, diagnostic laparatomi; 7. Laparatomi percobaan; 8. Laparoskopi; 9. Manchester fortegil; 10. Myomectomi; 11. Operasi perineum, kolporaphia; 12. Partus normal, ektraksi vakum/forcep pada persalinan; 13. Kelahiran Normal Dengan Penyulit; 14. Repair fistel; 15. Kelainan non genetic; 16. Tumor jinak > 5 cm (Ateroma,Lipoma). c. Pada unit mata................. 73 c. Pada unit mata terdiri dari: 1. Aplikasi cyro; 2. Cylodiathermi; 3. Discisio catarata scudaris; 4. Eviceratio; 5. Klap conjungtiva; 6. Parasentese; 7. Rekalisasi rupture traan kanal; 8. Iridectomi basal perifer sektoral; 9. Argon laser; 10. Congenital fornix plastic; 11. Koreksi extropion / entropion; 12. Rekanalisasi rupture transkanal; 13. Simblefaron. d. Pada unit THT terdiri dari: 1. Atrostomi sinus maksilaris; 2. Ektraksi polip; 3. Tonsil adnektomi; 4. Tracheatomi; 5. Atrostomi & adensidektomi; 6. Eksplorasi abses parafaringeal; 7. Eksplorasi kista branchial ; 8. Eksplorasi kista duktus tiroglosus; 9. Eksplorasi kista thyroid; 10. Ethmoidektomi (intranasal); 11. Pemasangan pipa shepard; 12. Pemasangan T Tube; 13. Regional flap……………… 74 13. Regional flap; 14. Tonsilo adenoidektomi; 15. Thrakeostomi. e. Pada Kulit Kelamin terdiri dari: 1. Dermabrasion; 2. Rekontruksi kulit; 3. Skin graf. f. Pada anak terdiri dari: 1. Biopsy ginjal, paru – paru, asites, usus; 9. Hernia dengan komplikasi; 10. Hypospadia; 11. Laryngoscope; 12. Tranfusi ganti. g. Pada penyakit dalam terdiri dari: 1. Parcuntaneus transeptic cholangigraphy; 2. Suprapubic puncture; 3. CPT. 4. Oesophaguscopy ; 5. Bronchoscopy rigid; h. Digestif terdiri dari: 1. Apendektomi perforate; 2. Hernia incercerata. i. Gigi dan mulut terdiri dari: 1. Blok resectie; 2. Extirpatie plunging granula; 3. Fraktur rahang simplex; 4. Reposisi fiksasi. j. Vaskuler terdiri…………… 75 j. Vaskuler terdiri dari: 1. Cimino; 2. Penyakit pembuluh darah perifer. k. Ortopedi terdiri dari: 1. Amputasi transmedular; 2. Disartikulasi ; 3. Fiksasi interna kompleks; 4. Reposisi fraktur/dislokasi. l. Onkology terdiri dari: 1. Caldwell luc anthrostomi; 2. Eksisi kelenjar liur submandibula; 2. Eksisi kista tiroglosus; 3. Mastektomi subkutaneus; 4. Potong flap; 5. Segmentektomi; 6. Trakheostomi. m. Urology terdiri dari: 1. Orchidektomi subkapsuler; 2. Spermatocele; 3. Open renal biopsy; 4. Ureterolisis; 5. Ureterostomi; 6. Drainage periureter; 7. Torsio testis; 7. Koreksi priapismus; 8. Vasografi; 9. Penektomi; 10. Eksisi…………….. 76 10. Eksisi chodee; 11. Vesicolithotomi (secsio alta); 12. Vericocele (palomo). n. Bedah Plastik terdiri dari: 1. Debridement pada luka bakar; 2. Fraktur rahang sederhana; 3. Kontraktur; 4. Labioplasti bilateral; 5. Operasi mikrotia; 6. Palatoplasti; 7. Repair luka pada wajah kompleks; 8. Repair tendon jari; 8. Skingrafting yang tidak luas. o. Bedah saraf Pasal 63 Tindakan medik operatif besar sebagaimana dimaksud Pasal 60 Ayat (2) huruf c terdiri dari jenis tindakan : a. Umum terdiri dari: 1. Hernia inkarserata, ileus obstruktif, atresia usus, invaginasi, obstruksi sal. Nafas karena benda asing struktur uretra; 2. Kelainan bawaan tulang muka, jaringan lunak muka neurofibrima, dll; 3. Kehamilan ektopik terganggu; 4. Kriptorkismus, megacolon, hypospadia CTEV ( Congenital Talipus Equino Varus ) dan kelainan ortopedi; 5. Perdarahan thorax, abdomen, saluran kemih, jaringan muka, rongga mulut, kerusakan pemb. Darah; 6. Semua jenis tumor ganas; 7. Semua trauma yang tidak masuk kategori sedang; 8. Trans uretra reseksi; 9. Tumor Tyroid………………. 77 9. Tumor Tyroid, mamae, rahang, paru, pemb. Darah intra abdomen, retroperitoneum, mediastinum. b. Pada Unit Kebidanan dan Kandungan terdiri dari: 1. Histerectomi Totalis; 2. Laparatomi VC; 3. Operasi tumor jinak ovarium; 4. Refresi fistula dan tuba; 5. Reseksi adenomiosis; 6. Salpingoo ophorectomy; 7. Sectio cesaria; 8. Tumor ganas ovarium. c. Pada unit mata terdiri dari: 1. Ablatio retinae; 2. Cataract : decitio lentis, ektraksi katarak intrakapsularis, ekterpasi katarak lainnya; 3. Decriorinostomy; 4. Ektraksi korpus skleromi, cyclidialisasi, posterior sclerotomi, dll; 5. Karaptoplastik, ptosis plastic recontruksi; 6. Strabismus correction; 7. Anterior/posterior skelerotomi; 8. Siklodialisa ; 9. Extraksi linear; 9. Goniotomi ; 10. Keratoplasti lamellar; 11. Strabismus ; 12. Trabekulektomi; 13. Tridenelisis; 14. Tumor ganas luas dengan rekontruksi. d. Pada unit THT………….. 78 d. Pada unit THT terdiri dari: 1. Angiofibroma nasopharing; 2. Decompresia fasialis; 3. Fare head flap; 4. Faringotomi ; 5. Frontoedmoidectomy-ektra nasal; 6. Laringo fisur / eksplorasi laring; 7. Mastoidectomy ; 8. Mastoidektomi radikal; 9. Miringoplasti ; 10. Neurektomi saraf vidian; 11. Operasi callwel luc; 12. Palatoplastic; 13. Parotidectomi; 14. Pharyngeal flap; 15. Rekontruksi hidung; 16. Rinoplastik; 17. Rinotomi lateralis; 18. Septum reseksi; 19. Tympanoplasty. e. Pada kulit dan kelamin; f. Pada Unit anak terdiri dari: g. Atresia ani. h. Pada penyakit dalam terdiri dari: i. Digestif terdiri dari: 1. Eksplorasi koledokus; 2. Herniatomi bilateral; 3. Kolesistektomi…………………… 79 3. Kolesistektomi; 4. Laparatomi eksplorasi; 5. Reseksi anastomosis; 6. Transeksi esophagus. j. Gigi dan mulut terdiri dari: 1. Arthrosplasti; 2. Fraktur rahang multiple; 3. Orthognatie surgery; 4. Resectie rahang. k. Vaskuler terdiri dari: 1. Simpatektomi; 2. Solenektomi ; 3. Tumor pembuluh darah; 4. Grafing vena membuat fistula. l. Ortopedi terdiri dari: 1. CTEV; 2. Open reduksi fraktur/dislokasi lama. m. Onkology terdiri dari: 1. Amputasi eksisi kista branchiogenik; 2. Eksisi mamma aberrant; 3. Hemiglosektomi; 4. Isthobektomi; 5. Mandibulektomi marginalis; 6. Marsilektomi partialis; 7. Marsilektomi simpleks; 8. Parotidektomi ; 9. Pembedahan kompartemental; 10. Salpingoo……………….. 80 10. Salpingoo ophorectomi bilateral; 11. Tirodektomi. n. Urology terdiri dari: 1. Divertikulektomi; 2. Enuklesia kista ginjal; 3. Fistula Enterovesika; 4. Internal urethrotomi; 5. Litrotipsi ; 6. Nefropeksi; 7. Nefrostomi terbuka; 8. Operasi peyronie; 9. Orchidektomi ligasi tinggi; 10. Orchidopeksi ; 11. Prostatektomi retropublik; 12. Psoas boari flap; 13. Pyelolithotomi ; 14. Pyeloplasti ; 15. Rekontruksi blassémeck; 16. Rekontruksi besika; 17. Raparasi fistula vesiko vaginal; 18. Reseksi partial vesika ; 19. Reseksi urachus; 20. Sistoplasti reduksi; 21. Uretero sigmoidostomi; 22. Uretero ureterostomi; 23. Uretero cutaneostomi; 24. Ureterolithotomi; 25. Urethrektomi………………. 81 25. Urethrektomi. o. Badah Plastik terdiri dari: 1. Eksisi hemangioma kompleks; 2. Fraktur maxilla; 3. Kontraktur kompleks; 4. Labiopalatoplasti bilateral; 5. Rekontruksi defek tubuh yang kompleks; 6. Salvaging operasi mikro; 7. Skingrafting yang luas; 8. Uretroplasti. p. Bedah saraf Pasal 64 (1) Besarnya tarif pelayanan visite adalah sebagai berikut: 1. Dokter Umum Kelas Perawatan Kelas III Kelas II Kelas I VIP ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 2. Dokter Spesialis Kelas Perawatan dr.Umum Jumlah 15.000 15.000 20.000 20.000 20.000 15.000 15.000 20.000 20.000 20.000 Jasa dr. Spesialis Kelas III 30.000 Kelas II 30.000 Kelas I 35.000 VIP 35.000 ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 35.000 (2) Besarnya tarif pelayanan Konsultasi spesialis adalah sebagai berikut: Kelas Perawatan Kelas III Kelas II Kelas I VIP ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare KonsulIGD Jumlah 30.000 30.000 35.000 35.000 35.000 Jasa dr.Spesialis Jumlah 10.000 12.500 15.000 25.000 25.000 25.000 10.000 12.500 15.000 25.000 25.000 25.000 (3) Besarnya tarif................... 82 (3) Besarnya tarif pelayanan tindakan medik operative adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 145.500 Jasa Pelayanan 339.500 Sedang 291.000 679000 970.000 Besar 450.000 1.050.000 1.500.000 Jasa RS Jumlah 291.000 Jasa Pelayanan 679.000 Sedang 582.000 1.358.000 1940.000 Besar 870.000 2.030.000 2.900.000 Jasa RS Jumlah 360.000 Jasa Pelayanan 840.000 1.200.000 720.000 1.680.000 2.400.000 1.080.000 2.520.000 3.600.000 Jasa RS Jumlah 420.000 Jasa Pelayanan 980.000 1.400.000 870.000 2.030.000 2.900.000 1.290.000 3.010.000 4.300.000 485.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 970.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Sedang Besar d. VIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Sedang Besar e. ICU (Intensive Care Unit) / ICCU / PICU / NICU / HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 420.000 Jasa Pelayanan 980.000 Jumlah 1.400.000 870.000 2.030.000 2.900.000 1.290.000 3.010.000 4.300.000 Besarnya biaya bahan alat kesehatan habis pakai sesuai dengan pemakaian. (4) Besarnya tarif pelayanan tindakan medic non-operative adalah sebagai berikut: a. Kelas III…………….. 83 a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 9.000 22.500 58.000 Jasa Pelayanan 11.000 27.500 71.500 Jumlah 20.000 50.000 130.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 11.250 33.750 67.500 Jasa Pelayanan 13.750 41.250 82.500 Jumlah 25.000 75.000 150.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 18.000 54.000 90.000 Jasa Pelayanan 22.000 66.000 110.000 Jumlah Jasa Pelayanan 30.250 82.500 137.500 Jumlah 40.000 120.000 200.000 d. VIP Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 24.750 67.500 112.500 55.000 150.000 200.000 e. ICU (Intensive Care Unit) / ICCU / PICU / NICU / HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 18.000 45.000 90.000 Jasa Pelayanan 22.000 55.000 110.000 Jumlah 40.000 100.000 200.000 Pasal 65 (1) Tarif tindakan medik tidak termasuk obat-obat narkose dan obat-obat lain, biaya penunjang medik, jasa konsultasi antar spesialis (dokter), apabila ada dibayar terpisah oleh pasien. (2) Jasa Pelayanan (jasa medik) operator (spesialis) yang dilaksanakan diluar jam kerja (cito) besarnya menjadi 125 %. (3) Dalam menentukan………………… 84 (3) Dalam menentukan besaran tarif tindakan medik operatif, kecil, sedang, besar, didasarkan atas kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan dengan memperhatikan tarif rumah sakit lain yang sekelas/setipe. (4) Tarif tindakan medik operatif rawat jalan ditetapkan sesuai dengan pola tarif operatif rawat jalan. Pasal 66 Tindakan medik non operatif kecil sebagaimana dimaksud Pasal 60 ayat (3) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Aff cateter; 2. Cabut benang < 10 jahitan; 3. Constik hidung; 4. Dressing sedikit; 5. Ektirpasi lithiasis; 6. Epilosi mata; 7. Ganti verban/angkat hecting; 8. Hecting <5 otot/kulit; 9. injeksi > 5 kali; 10. Inspeculo untuk pembersihan vagina; 11. Irigasi mata; 12. Irigasi telinga; 13. Pap smear; 14. Pasang cerobong angin; 15. Pasang/aff Infuse dewasa; 16. Pasang/angkat pesnarium; 17. Pasang/angkat tampon vagina; 18. Pasang Mitela; 19. Pasang Elastis Verban; 20. Pasang Guendel; 21. Pasang Neckholar……………… 85 20. Pasang Neckholar; 21. Patch test (Tes Tempel); 22. Pemberian suntikan (untuk 5 kali tindakan); 23. Penanganan epistaxis; 24. Perawatan luka bakar <5%; 25. Perawatan luka lecet (Vulnus Excoriasi); 26. Skin test; 27. Penyuntikan Intra Artikuler; 28. Skin traction; 29. Suction. Pasal 67 Tindakan medik non operatif sedang sebagaimana dimaksud Pasal 60 ayat (3) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Pasang Naso Gastric Tube (NGT) / Pemasangan Selang Naso Gastric; 2. Angkat IUD ( Intra Uterine Device ) ; 3. Angkat norplant/implant; 4. Bilas lambung; 5. Biopsy aspirasi jarum halus; 6. Clys pada obstetric letak rendah; 7. Control poles tumpatan; 8. Control remov ortho; 9. Corpus alienum hidung/telinga; 10. Dilatasi / induksi persalinan; 11. Dilatasi phimosis; 12. Dressing banyak; 13. Eksplorasi luka; 14. Evakuasi corpus alienum di hidung; 15. Evakuasi corpus………………. 86 15. Evakuasi corpus alienum di telinga; 16. Evakuasi corpus alienum mata dengan anestesi local; 17. Evakuasi fekolit rectum; 18. Figure of dan bandage; 19. Fiksasi long leg; 20. Flebotomi; 21. Fore arm slab; 22. Heacting preneum; 23. Hecting >5 otot/kulit; 24. Pasang Infus intratecal; 25. Pasang Infuse bayi/pediatric; 26. Injeksi intra artikuler; 27. Insisi abses; 28. Jahit luka 6 – 10 jahitan; 29. Luka robek <2 cm pada kelopak mata; 30. Nail ekstraksi; 31. Nebulizer; 32. Parasentase telinga; 33. Pasang cateter; 34. Pasang gisp tanpa narcose; 35. Pasang Implant /Norplant; 36. Pasang IUD; 37. Pasang sklenatal; 38. Pasang spalk; 39. Pemasangan kateter; 40. Pemasangan nutricath; 41. Pemasangan syringe……………………. 87 41. Pemasangan syringe pump; 42. Perawatan luka bakar 5 – 15 %; 43. Perawatan luka terbuka; 44. Punksi asites; 45. Spoeling cerumen telinga; 46. Tranfusi darah; 47. Tumpatan sementara (Zn o Eugenol); 48. U – slab. 49. Punksi Pleura 50. Tes Tusuk (Skin Prick Test) 51. Tes Provokasi Bronchus 52. Tes Provokasi Obat Pasal 68 Tindakan medik non operatif besar sebagaimana dimaksud Pasal 60 ayat (3) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Amputasi jari; 2. Aspirasi pneumothorax; 3. Biopsi Aspirasi Jarum Halus Pada Hati; 4. Artrosintesis (Aspirasi Cairan Sendi); 5. Biopsi hepar; 6. Biopsi pleura; 7. Biopsi sumsum tulang; 8. Blass punctie; 9. Blue light therapy; 10. Drainase hematom ; 11. Eksisi abses; 12. Fiksasi gips / Traksi; 13. Fungsi pericard……………………. 88 13. Fungsi pericard; 13. Hanging cost; 14. Hecting portio; 15. Intubasi; 16. Kardioversi; 17. Katerisasi pada retensio urine; 18. Kenacort intralasi banyak; 19. Long arm plester; 20. Long leg cast; 21. Luka robek pada kelopak mata >2 cm; 22. Manual plasenta; 23. Matros anti debitus; 24. Micro curettage; 25. Nekrotomi superficial; 26. Pasang / buka laminaria; 27. Pemasangan Laringoskop; 28. Perawatan luka bakar > 15%; 29. Pleurodesis; 30. Post coital test; 31. Punksi abses hepar; 32. Punksi amnion; 33. Punksi sumsum tulang; 34. Reposisi dengan anastesi local; 35. Reposisi dislokasi mandibula; 36. Reposisi dislokasi sendi bahu; 37. Reposisi dislokasi sendi panggul; 39. Reposisi dislokasi…………………….. 89 38. Reposisi dislokasi sendi pergelangan tangan; 39. Reposisi dislokasi sendi siku; 40. Reposisi tertutup pasang gips dengan narcose; 41. Resusitasi jantung pulmoner; 42. Sarmiento plester; 43. Short leg plester; 44. Subdural TAP; 45. Syringe pump; 46. Tampon hidung; 47. Vena seksi. 48. Tes Treadmill 49. Spirometri 50. Peritomal Dialisis Akut 51. Peritomal Dialisis Mandiri Berkesinambungan (CAPD) 52. Hemodialisis 53. Biopsi Tulang 54. Skeleroterapi & Ligasi Varises Esofagus 55. Skeleroterapi Haemorhoid 56. Businasi 57. Kolonoskopi 58. Esofago-Gastro Duodenoskopi Pasal 69 (4) Dalam menentukan besaran tarif tindakan medik non operatif kecil, sedang, besar didasarkan atas perhitungan pola tarif tindakan medik non operatif serta harus memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat dan rumah sakit lain. (5) Jasa pelayanan tindakan medik non operatif belum termasuk jasa pelayanan anastesi. (6) Besarnya tarif pelayanan anastesi adalah sebagai berikut: a. Kelas III……………………….. 90 a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS - Jasa Pelayanan 113.000 226.000 350.000 Jumlah 113.000 226.000 350.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar RFS Jasa RS - Jasa Pelayanan 226.000 453.000 677.000 Jumlah 226.000 453.000 677.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS - Jasa Pelayanan 280.000 560.000 840.000 Jumlah 280.000 560.000 840.000 d. VIP Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS - Jasa Pelayanan 325.000 680.000 1.000.000 Jumlah 325.000 680.000 1.000.000 e. ICU/ICCU/PICU/NICU Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS - Jasa Pelayanan 325.000 680.000 1.000.000 Jumlah 325.000 680.000 1.000.000 Bagian Kedua Puluh Dua TARIF PELAYANAN GIGI DAN MULUT Pasal 70 (1) Tarif pelayanan gigi terdiri dari pelayanan konsultasi dan tindakan medik. (2) Tarif pelayanan gigi ayat (1) dalam pasal ini tidak termasuk obat-obatan, tindakan medik, penunjang medik, pelayanan rehabilitasi medik dan jasa konsultasi antar spesialis, apabila ada dibayar terpisah oleh pasien. (3) Tarif pelayanan…………………. 91 (3) Tarif pelayanan konsultasi gigi dipoliklinik sesuai dengan tarif rawat jalan. (4) Tarif tindakan medik gigi ditentukan sama dengan tarif tindakan medik berdasarkan kategori besar kecilnya tindakan operatif dan kelas perawatan pasien. (5) Tarif tindakan medik gigi dan mulut rawat jalan ditetapkan sesuai dengan pola tarif tindakan medis rawat jalan. (6) Besarnya tarif tindakan medis rawat jalan/gigi dan mulut adalah sebagai berikut : Jenis Tindakan BAKHP Kecil Sedang Besar Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah 11.250 33.750 67.500 13.750 41.250 82.500 25.000 75.000 150.000 (7) Tarif belum termasuk biaya obat, bahan/alat kesehatan habis pakai. Bagian Kedua Puluh Tiga TARIF PELAYANAN KEBIDANAN DAN GINEKOLOGI Pasal 71 (1) Besaran tarif pelayanan persalinan/kebidanan ditentukan berdasarkan jenis pelayanan, kelas perawatan dan kategori penolong persalinan. (2) Pelayanan persalinan meliputi pelayanan persalinan normal, persalinan patologis dan persalinan patologis dengan tindakan bedah (Sectio Caesaria). (3) Tarif pelayanan sebagaimana dimaksud diatas tidak termasuk obat-obat narkose dan obat-obat lain, biaya penunjang medik, jasa konsultasi antar spesialis, apabila ada dibayar terpisah oleh pasien. (4) Tarif rawat inap pelayanan bayi baru lahir ditetapkan 50 % dari tarif pelayanan rawat inap ibu. (5) Besarnya tarif pelayanan kebidanan dan kandungan adalah sebagai berikut : A. Tarif Persalinan Normal d. Tarif Pelaksanaan Bidan Klasifikasi Tindakan BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Kelas III 100.000 100.000 200.000 Kelas II 125.000 125.000 250.000 Kelas I 150.000 150.000 300.000 VIP 225.000 225.000 450.000 e. Tarif Pelaksanaan………………….. 92 e. Tarif Pelaksanaan Dokter Klasifikasi Tindakan RFS Kelas III Kelas II Kelas I VIP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah 100.000 125.000 150.000 225.000 200.000 225.000 250.000 325.000 300.000 350.000 400.000 550.000 B. Tarif Persalinan Patologis Pelaksanaan oleh Dokter Klasifikasi Tindakan RSF Kelas III Kelas II Kelas I VIP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 400.000 500.000 600.000 700.000 (6) Biaya bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. Bagian Kedua Puluh Empat TARIF PELAYANAN PENUNJANG MEDIS Pasal 72 (1) Pelayanan penunjang medis meliputi : a. Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik; b. Jenis Pemeriksaan Radiodiagnostik; c. Jenis Pemeriksaan Diagnostik Elektromedik. (2) Biaya jasa dari pelayanan penunjang medis ditetapkan atas dasar tingkat kecanggihan. (3) Tarif pelayanan penunjang medis rawat jalan sama dengan tarif pelayanan penunjang medis dari pasien rawat inap kelas II. Pasal 73 (1) Jenis pemeriksaan laboratorium klinik meliputi : a. Laboratorium klinik kecil; b. Laboratorium klinik sedang; c. Laboratorium klinik besar. (2) Dalam menentukan besaran tarif pemeriksaan laboratorium klinik didasarkan perhitungan pola tarif laboratorium klinik serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, subsisdi silang dan rumah sakit lain. (3) Besarnya jasa………………….. 93 (3) Besarnya jasa pelayanan ditetapkan secara proposional untuk setiap kelas perawatan. (4) Besarnya tarif pemeriksaan laboratorium klinik adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 2.000 6.500 10.000 Jasa Pelayanan 2.000 6.500 10.000 Jumlah Jasa Pelayanan 1.800 5.500 9.000 Jumlah Jasa Pelayanan 1.800 5.500 9.000 Jumlah Jasa Pelayanan 1.800 5.500 9.000 Jumlah 4.000 13.000 20.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 3.200 9.500 16.000 5.000 15.000 25.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 3.700 10.500 17.500 5.500 16.000 26.500 d. VIP Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 5.200 12.500 21.000 7.000 18.000 30.000 e. ICU(Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 5.200 12.500 21.000 Jasa Pelayanan 1.800 5.500 9.000 Jumlah 7.000 18.000 30.000 (5) Biaya / tarif bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. (6) Tarif Cyto : Jasa pelayanan ditambah 25% dari jasa pelayanan normal. Pasal 74………………… 94 Pasal 74 Jenis Pemeriksaan laboratorium klinik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 73 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. HB (Hemoglobin); 2. BT (Bleeding Time); 3. BTA (Basil Tahan Asam) ; 4. CT (Clothiy Time); 5. Diff (Diftel Diferensial); 6. Erytrosit; 7. Feaces (makroskopis); 8. Feaces (mikroskopis); 9. Golongan Darah; 10. Hematokrit; 11. LED (Laju Endap Darah); 12. Leukosyt; 13. Malaria; 14. Trombosit; 15. Urine (makroskopis); 16. Urine (mikroskopis). Pasal 75 Jenis Pemeriksaan laboratorium klinik sedang sebagaimana dimaksud Pasal 73 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Albumin; 2. Analisa Spermatozoa; 3. Billirubin Direk; 4. Billirubin Total; 5. Cholesterol Total; 6. Creatinin…………………. 95 6. Creatinin; 7. Globulin; 8. Gula Darah 2 Jam pp; 9. Gula Darah Puasa (GDP); 10. Hapusan Darah Tepi; 11. HDL; 12. LDH; 13. LDL; 14. PP.Test (HCG Test); 15. Protein; 16. Secret; 17. SGOT; 18. SGPT; 19. TG (Trigliserida); 20. Ureum; 21. Urid Acid; 22. VDRL; 23. Gama Globulin; 24. Widal. 25. DDR Pasal 76 Jenis Pemeriksaan laboratorium klinik besar sebagaimana dimaksud Pasal 73 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Amfetamine; 2. Amilase; 3. Anti HBS Ag; 4. Cairan Fleura; c. Calsium…………………… 96 5. Calsium; 6. CK; 7. CK – MB; 8. Fungsi Protombin; 9. HBS.Ag; 10. HIV; 11. Kalium; 12. Lipase; 13. Metamfetamine; 14. Natrium; 15. Igm.IgG; 16. Toksoplasma. Pasal 77 (1) Jenis pemeriksaan Radiodiagnostik meliputi pemeriksaan : a. Radiodiagnostik kecil; b. Radiodiagnostik sedang; c. Radiodiagnostik besar. (2) Perhitungan tarif pemeriksaan Radiodiagnostik ditetapkan berdasarkan pola tarif pemeriksaan Radiodiagnostik serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, subsidi silang dan rumah sakit lain. (3) Besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana Radiodiagnostik secara proposioal untuk setiap kelas perawatan. (4) Besarnya tarif pemeriksaan Radiodiagnostik adalah sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 32.500 Jasa Pelayanan 17.500 Sedang 52.000 28.000 80.000 Besar 68.250 36.750 105.000 50.000 b. Kelas II………………. 97 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah 39.000 21.000 60.000 Sedang 58.500 31.500 90.000 Besar 78.000 42.000 120.000 Jasa RS Jumlah 52.000 Jasa Pelayanan 28.000 Sedang 65.000 35.000 100.000 Besar 84.500 45.500 130.000 Jasa RS Jumlah 58.000 Jasa Pelayanan 31.500 Sedang 78.000 42.000 120.000 Besar 97.000 52.500 150.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 80.000 d. VIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 90.000 e. ICU (Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 58.500 Jasa Pelayanan 31.500 Sedang 78.000 42.000 120.000 Besar 97.500 52.500 150.000 90.000 (5) Biaya / tarif bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. (6) Tarif Cyto : Jasa pelayanan ditambah 25 % dari jasa pelayanan normal. Pasal 78 Jenis Pemeriksaan radio diagnostic kecil sebagaimana dimaksud Pasal 77 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Angkle Joint; 2. Antebrachi; 3. Articulatio Genu / Knee; 4. BNO / Abdomen…………………. 98 4. BNO / Abdomen; 5. Clavicula; 6. Cranium; 7. Cruris; 8. Dental; 9. Elbow Joint; 10. Femur; 11. Humerus; 12. Manus; 13. Pedis; 14. Pelvis; 15. Shoulder Joint; 16. Thorax; 17. Wrist Joint. Pasal 79 Jenis Pemeriksaan radio diagnostic sedang sebagaimana dimaksud Pasal 77 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. BNO / Abdomen 3 Posisi; 2. C.Vertebra Cervicalis; 3. C.Vertebra Lumbalis; 4. C. Vertebra Thoracalis; 5. Cervico Thoracalis; 6. Lumbo Sacral; 7. Panorama Gigi; 8. Panoramic; 9. Thoraco Lumbal; 10. Survey Tulang (Bone Survey) Pasal 80………………. 99 Pasal 80 Jenis Pemeriksaan radio diagnostic besar/canggih sebagaimana dimaksud Pasal 77 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Astrografi; 2. Choleasystography intravena; 3. Choleasystography oral; 4. Fistulagrafi; 5. HSG; 6. Jantung analisa; 7. Kolon dan usus besar (colon in loop); 8. Lambung (M); 9. Oesopaghus (O); 9. Pemeriksaan dengan kontras; 10. Pyelografi intravena; 11. Pyelografi retrograde; 12. Sistografi; 13. Uretrografi; 14. Usus kecil dan lambung (MD). 15. Oesopahgus, Maag dan Duodenum (OMD) 16. Mamografi; Pasal 81 (1) Jenis pemeriksaan diagnostik elektromedik meliputi pemeriksaan : a. Diagnostik elektromedik kecil; b. Diagnostik elektromedik sedang; c. Diagnostik elektromedik besar. (2) Perhitungan tarif pemeriksaan diagnostik elektromedik ditetapkan berdasarkan pola tarif pemeriksaan diagnostik elektromedik serta harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, subsidi silang dan rumah sakit lain. (3) Besarnya jasa…………………. 100 (3) Besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana diagnostik elektromedik secara proporsional untuk setiap kelas perawatan. (4) Besarnya tarif pemeriksaan diagnostik elektromedik adala sebagai berikut: a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 16.000 Jasa Pelayanan 14.000 Sedang 25.000 30.000 55.000 Besar 40.000 40.000 80.000 Jasa RS Jumlah 27.000 Jasa Pelayanan 18.000 Sedang 39.000 36.000 75.000 Besar 62.000 48.000 110.000 Jasa RS Jumlah 30.000 Jasa Pelayanan 20.000 Sedang 57.000 38.000 95.000 Besar 78.000 52.500 130.000 Jasa RS Jumlah 36.000 Jasa Pelayanan 24.000 Sedang 63.000 42.000 105.000 Besar 78.000 60.000 150.000 30.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 45.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 50.000 d. Kelas VIP Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP 60.000 e. ICU (Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil BAKHP Jasa RS Jumlah 36.000 Jasa Pelayanan 24.000 Sedang 63.000 42.000 105.000 Besar 90.000 60.000 150.000 60.000 (5) Biaya / tarif………………….. 101 (5) Biaya / tarif bahan habis pakai sesuai dengan pemakaian rill. (6) Tarif Cyto : Jasa Pelayanan ditambah 25% dari jasa pelayanan normal. Pasal 82 Jenis Pemeriksaan diagnostik elektromedik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 81 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. Aminoscopy; 2. Anal Test; 3. Anoscopy; 4. Audiometri; 5. Biometri; 6. CTG / Kebidanan; 7. ECG; 8. EEG; 9. EMG; 10. Facialis Parase; 11. Free Field Test; 12. Incubator; 13. Speech Audiometer; 14. Spirometri; 15. Telemetri; 16. Timpanometri; 17. Tonedecay. Pasal 83 Jenis Pemeriksaan diagnostik elektromedik sedang sebagaimana dimaksud Pasal 81 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. BERA (Edvoked Potensial); 2. Defibrillator; 3. Edvoked Potensial…………………………. 102 3. Edvoked Potensial : BEAP, VEP; 4. Endoscopy tanpa biopsy; 5. Kolposcopy; 6. Urethroscopy; 7. USG; 8. VO2 Max. Pasal 84 Jenis Pemeriksaan diagnostik elektromedik besar sebagaimana dimaksud Pasal 81 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Bronchial Provocation Test; 2. Carotid Arotid Doppler; 3. Central Monitor ICU/IMC; 4. Echo Kardiografi; 5. Evoked Potensial : SSER; 6. Treadmil Test; 7. Vaskular Doppler; 8. Ventilator. 9. Vaskular Doppler Terbatas. Bagian Kedua Puluh Lima TARIF PELAYANAN FARMASI Pasal 85 (1) Jenis farmasi meliputi : a. Obat-obatan ; b. Bahan/alat kesehatan habis pakai. (2) Perhitungan tarif obat-obatan dan bahan habis pakai medis ditetapkan berdasarkan faktur pembelian obat-obatan, bahan/alat kesehatan pakai habis secara proposional dan harus memperhatikan kemampuan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat. (3) Apotek atau................ 103 (3) Apotek atau instalasi farmasi Rumah Sakit Bergerak mendapatkan imbalan embalage / service jasa pelayanan sebesar Rp. 200 untuk setiap resep obat jadi, dan Rp.300 untuk setiap resep obat racikan. (4) Besarnya tarif obat-obatan dan bahan habis pakai medis ditetapkan oleh Direkur Rumah Sakit Bergerak. Bagian Kedua Puluh Enam TARIF PELAYANAN REHABILITASI MEDIS Pasal 86 (1) Jenis pelayanan rehabilitasi medis meliputi : a. Pelayanan rehabilitasi medis kecil; b. Pelayanan rehabilitasi medis sedang ; c. Pelayanan rehabilitasi medis besar/canggih. (2) Besarnya jasa pelayanan dan jasa sarana rehabilitasi medis ditetapkan secara proposional untuk setiap kelas perawatan. (3) Tarif pelayanan rehabilitasi medis pasien rawat jalan ditetapkan sama dengan tarif pasien rawat inap kelas II atau sebesar pola tarif pelayanan rehabilitasi medik. a. Kelas III Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 13.000 19.500 26.000 Jasa Pelayanan 7.000 10.500 14.000 Jumlah Jasa Pelayanan 10.500 14.000 21.000 Jumlah Jasa Pelayanan 12.250 15.750 22.750 Jumlah 20.000 30.000 40.000 b. Kelas II Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 19.500 26.000 39.000 30.000 40.000 60.000 c. Kelas I Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS 22.750 29.250 42.250 35.000 45.000 65.000 d. Kelas VIP……………….. 104 d. Kelas VIP Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan 15.750 21.000 28.000 29.250 39.000 52.000 Jumlah 45.000 60.000 80.000 e. ICU (Intensive Care Unit)/ICCU/PICU/NICU/HC (High Care) Klasifikasi Tindakan Kecil Sedang Besar BAKHP Jasa RS Jasa Pelayanan 15.750 21.000 28.000 29.250 39.000 52.000 Jumlah 45.000 60.000 80.000 Pasal 87 Jenis Pelayanan rehabilitasi medik kecil sebagaimana dimaksud Pasal 86 Ayat (1) huruf a terdiri dari jenis tindakan : 1. IR kecil (Infra Red Radiation); 2. Parafin Bath; 3. Vibrator; 4. Terapi Latihan: a. Streching/Perenggangan; b. Micro Massage (Vibrasi, Tappotement, Cupping dsb); c. Posisioning; d. Change Posisi; e. B.E. Atau Breathing Exercise; f. Cough Exercise; g. Bridging Exercise; h. Test Reflek. Pasal 88 Jenis Pelayanan rehabilitasi medik sedang sebagaimana dimaksud Pasal 86 Ayat (1) huruf b terdiri dari jenis tindakan : 1. Electrik Stimulasi; 2. IR Compotable………………. 105 2. IR Compotable; 3. Nebuliser; 4. TENS (Trancutaneus Stimulasi); 5. Ultrasonic Teraphy; 6. Terapi Latihan : a. Latihan Transfer Ambulansi; b. Latihan Kordinasi; c. Latihan Keseimbangan; d. Manipulasi; e. Kagel Exercise; f. Latihan Penguatan; g. Latihan Mobilisasi; h. Bobath Exercise. Pasal 89 Jenis Pemeriksaan rehabilitasi medis besar/canggih sebagaimana dimaksud Pasal 86 Ayat (1) huruf c terdiri dari jenis tindakan : 1. Laser; 2. MWD (Micro Wave Diatermy); 3. SWD (Sort Wave Diatermy); 4. Traksi Lumbal Cervical; 5. Terapi Latihan : a. William Exercise / Back School Exercise; b. Scoliosis Exercise; c. Postural drainage; d. Parkinson Exercise; e. Bowl Training; f. Bledder Training; g. Pre atau Post………………….. 106 g. Pre atau Post Natal Exercise; h. MMT. Bagian Kedua Puluh Tujuh TARIF PELAYANAN VISITE, KONSUL Pasal 90 (1) Tarif pelayanan konsultasi adalah pelayanan yang diberikan dalam bentuk konsultasi oleh profesi medis spesialis dan profesi ahli lainnya atas permintaan pendapat antar spesialis dan profesi ahlinya dalam rangka diagnosis, terapi dan rehabilitatif. (2) Komponen tarif konsultasi meliputi jasa sarana dan jasa pelayanan. (3) Tarif pelayanan visite adalah pelayanan yang diberikan oleh profesi medis atas tindakan kunjungan (bed side) dalam rangka asuhan medis. (4) Visite dokter spesialis yang dilaksanakan diluar jam kerja (cyto) besar tarifnya menjadi 125 % . (5) Besarnya tarif konsultasi dan visite untuk pelayanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam peraturan daerah ini. (6) Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi adalah sebagai berikut : a. Visite 1. Dokter Umum Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi 15.000 15.000 20.000 20.000 20.000 Besarnya tarif pelayanan visite dan konsultasi Kelas Perawatan Jasa dr. Spesialis Jumlah Kelas III Kelas II Kelas I VIP ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 30.000 30.000 35.000 35.000 35.000 30.000 30.000 35.000 35.000 35.000 Kelas III Kelas II Kelas I VIP ICU/ICCU/PICU/NICU/Highcare 15.000 15.000 20.000 20.000 20.000 2. Dokter Spesialis a. Konsultasi Spesialis…………………… 107 a. Konsultasi Spesialis Kelas Perawatan Kelas III Kelas II Kelas I VIP ICU/ICCU/PICU/NICU Konsul UGD Jasa dr.Spesialis Jumlah 10.000 12.500 15.000 25.000 30.000 25.000 10.000 12.500 15.000 20.000 25.000 20.000 Bagian Kedua Puluh Delapan TARIF PELAYANAN MEDICO LEGAL Pasal 91 (1) Pelayanan Medico Legal meliputi pemeriksaan visum et repertum dan pemeriksaan kesehatan untuk kepentingan hukum. (2) Visum et repertum dari pasien yang hidup maupun meninggal hanya diberikan atas permintaan tertulis dari yang berwajib sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Besaran tarif pelayanan medico legal disesuaikan dengan besaran tarif pemeriksaan kesehatan dan atau tindakan medik yang diberikan. (4) Tarif pengembangan pelayanan mediko legal lainnya ditetapkan dengan keputusan direktur. (5) Besarnya tarif pelayanan medico legal adalah sebagai berikut: Klasifikasi Pelayanan Surat Keterangan Visum Hidup KLL Surat Keterangan Visum Perkosaan Surat Keterangan Asuransi Surat Kelahiran Jasa RS Jasa Pely Jumlah 15.000 15.000 15.000 15.000 60.000 85.000 20.000 15.000 75.000 100.000 35.000 30.000 Bagian Kedua Puluh Sembilan TARIF PELAYANAN PEMULASARAN JENAZAH Pasal 92 (1) Jenis pelayanan pemulasaran jenazah meliputi : a. Perawatan jenazah ; b. Penyimpanan jenazah; c. Konservasi/pengawetan jenazah; d. Bedah mayat……………….. 108 d. Bedah mayat/otopsi. (2) Tarif pemulasaraan jenazah berlaku proposional untuk semua jenazah. (3) Untuk menentukan tarif pemulasaraan jenazah diperhitungkan atas dasar jasa rumah sakit dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola tarif kamar jenazah, dengan memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat, serta rumah sakit lain. (4) Besarnya jasa pelayanan ditetapkan secara proposioanal. (5) Besarnya tarif pelayanan pemulasaran jenazah adalah sebagai berikut: Klasifikasi Pelayanan BAKHP Jasa RS Jasa Pel. Jumlah Penyimpanan Jenazah 1-2 hari 30.000 20.000 50.000 Penyimpanan Jenazah 2-4 hari 55.000 20.000 75.000 Perawatan Mayat Segar 50.000 100.000 150.000 Perawatan Mayat Busuk 100.000 200.000 300.000 Pemeriksaan luar mayat segar 75.000 175.000 250.000 Pemeriksaan luar Mayat Busuk 100.000 300.000 400.000 Otopsi mayat segar 100.000 400.000 500.000 Otopsi Mayat Busuk 150.000 600.000 750.000 Pengawetan jenazah (embalming) 150.000 200.000 350.000 (6) Tarif belum termasuk biaya bahan habis pakai. Bagian Ketiga Puluh TARIF PELAYANAN KEPERAWATAN Pasal 93 (1) Jenis pelayanan keperawatan meliputi : a. Pelayanan Keperawatan kecil; b. Pelayanan Keperawatan sedang; c. Pelayanan Keperawatan besar. (2) Tarif Pelayanan keperawatan berlaku proposional untuk semua pasien tanpa mempertimbangkan kelas perawatan. (3) Untuk menentukan tarif Pelayanan Keperawatan diperhitungkan atas dasar jasa rumah sakit dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola Tarif, dengan memperhatikan kemampuan sosial ekonomi masyarakat, serta rumah sakit lain. (4) Tarif asuhan…………………….. 109 (4) Tarif asuhan keperawatan diberlakukan untuk 1 (satu ) hari kunjungan atau perawatan pada pasien rawat jalan/IGD dan rawat inap per hari rawat. (5) Tarif asuhan keperawatan pasien rawat jalan, rawat darurat ditetapkan sama dengan tarif pasien rawat inap. (6) Jenis pelayanan keperawatan ditetapkan sesuai dengan standar profesi keperawatan dan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Puluh Satu TARIF TRANSPORTASI Pasal 94 (1) Rumah sakit bergerak dapat menyediakan sarana transportasi yang meliputi ambulan mobil jenazah dan speed Boad. (2) Tarif ambulan, mobil jenazah dan speed boad terdiri atas jasa sarana dan jasa pelayanan yang ditetapkan berdasarkan pola tarif dengan memperhitungkan jarak dan kemampuan masyarakat. (3) Besarnya tarif pelayanan mobil ambulance dan jenazah adalah sebagai berikut : Tujuan Jasa RS Jasa Pelayanan Jumlah Langap < 20 km 15.000 15.000 30.000 Dalam Kota Malinau 200.000 50.000 250.000 (4) Besarnya tarif speed boad Malinau Tarakan untuk klasifikasi keluarga yang mampu sebesat Rp.3.500.000,(5) Untuk klasifikasi keluarga tidak mampu tidak dikenakan biaya. Bagian Ketiga Puluh Dua KERINGANAN DAN PEMBEBASAN TARIF Pasal 95 (1) Direktur RS Bergerak Langap diberi kewenangan untuk meringankan sebagian atau seluruhnya biaya pelayanan Rumah Sakit atas dasar Surat Keterangan Tidak Mampu atau surat keterangan lainnya dari pejabat yang berwenang. (2) Biaya Pelayanan Kesehatan terhadap pasien sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini dibebankan kepada pasal pengeluaran yang khusus tersedia dalam APBD Kabupaten Malinau. Bagian Ketiga Puluh Empat…………………. 110 Bagian Ketiga Puluh Tiga PENGELOLAAN DAN PENATA USAHAAN PENERIMAAN RUMAH SAKIT BEREGERAK Pasal 96 (1) Penerimaan fungsional Rumah Sakit Bergerak terdiri dari Jasa Sarana dan Jasa Pelayanan. (2) Seluruh penerimaan yang diperoleh dari pelayanan Rumah Sakit Bergerak langap harus dibukukan dan penggunaan serta pelaporannya dilaksanakan secara terpusat di Rumah Sakit Bergerak Langap sesuai ketentuan yang berlaku. (3) Hasil penerimaan retribusi pelayanan kesehatan dari Rumah sakit Bergerak disetorkan ke Kas Daerah. (4) Pemungutan biaya pelayanan kesehatan dalam peraturan daerah ini menggunakan tanda bukti penerimaan yang ditetapkan oleh Bupati. (5) Seluruh penerimaan jasa sarana dan jasa pelayanan setelah disetor ke Kas Daerah, dikembalikan seluruhnya kepada Rumah Sakit Bergerak untuk biaya operasional, pemeliharaan dan biaya pegawai Rumah Sakit Bergerak Langap melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan proporsi sebagai berikut : a. Pengeluaran untuk Biaya Operasional dan Pemeliharan sebesar maksimal 50 %; b. Pengeluaran untuk biaya Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai imbalan atas Jasa Pelayanan maksimal 49 %; c. Pengeluaran untuk pembinaan oleh tim-tim pembina sebesar maksimal 1 %. (6) Pengelolaan Jasa Pelayanan dan sebagaimana dimaksud Pasal 96 ayat (5) huruf a, diatur lebih lanjut oleh Direktur Rumah Sakit Bergerak Langap. BAB X UNIT PELAYANAN TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) Pasal 97 Jenis pelayanan pada masing-masing Unit Pelayanan Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah : a. Rawat Jalan, meliputi : 1. Konsultasi medis; 2. Pemeriksaan, pengobatan, oleh dokter umum dan atau paramedis; 3. Pemeriksaan penunjang diagnostik sederhana. 4. Pemeriksaan………………. 111 4. Pemeriksaan, pengobatan gigi termasuk pencabutan dan tambal gigi oleh dokter gigi atau perawat gigi; 5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita oleh dokter dan para medis termasuk pelayanan imunisasi dasar; 6. Upaya penyembuhan terhadap efek sampingan kontrasepsi; 7. Pemberian obat-obatan pelayanan dasar sesuai indikasi medis; 8. Pemberian surat rujukan ke unit pelayanan yang lebih tinggi bagi penyakit yang tidak dapat ditanggulangi. b. Rawat Inap, meliputi : 1. Konsultasi medis; 2. Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medis oleh dokter umum; 3. Pemeriksaan penunjang diagnostik; 4. Pemberian obat, bahan, dan alat kesehatan habis pakai selama masa perawatan; 5. Pemberian pelayanan persalinan; 6. Pemberian surat rujukan ke unit pelayanan yang lebih tinggi bagi penyakit yang tidak dapat ditanggulangi. c. Pelayanan Persalinan, meliputi : 1. Mencakup pelayanan rawat inap, termasuk perawatan bayi. 2. Tindakan persalinan terdiri dari tindakan persalinan tanpa penyulit dan tindakan persalinan dengan penyulit (pervagina) yang diberikan sesuai dengan indikasi medis. 3. Pemberian surat rujukan ke unit pelayanan yang lebih tinggi bagi penyakit yang tidak dapat ditanggulangi. d. Penunjang Diagnostik, meliputi : 1. Pemeriksaan Darah/Hematology; 2. Pemeriksaan Urine; 3. Pemeriksaan Faeces; 4. Pemeriksaan Bacteriologie; 5. Pemeriksaan Kimia Darah; 6. Pemeriksaan Radiologi; 7. Pemeriksaan……………….. 112 7. Pemeriksaan Jamur dan Spermatoza. e. Pelayanan Visum Et Repertum. Pasal 98 Waktu pelayanan masing-masing Unit Pelayanan Teknis dimaksud Peraturan Daerah ini adalah : a. Pelayanan Rawat Jalan : sesuai dengan jam kerja; b. Pelayanan Rawat Inap : 24 Jam; c. Pelayanan Persalinan : 24 Jam; d. Penunjang Diagnostik : sesuai jam kerja; e. Pelayanan Unit Gawat Darurat ( UGD ) : 24 Jam; f. Pelayanan Visum Et Repertum : sesuai dengan permintaan. Pasal 99 Objek retribusi adalah pelayanan kesehatan pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) terdiri dari: a. Pelayanan Rawat Jalan; b. Pelayanan Rawat Inap; c. Pelayanan Persalinan; d. Pelayanan Penunjang Diagnostik, meliputi Laboratorium, Radiology dan Ultra Sono Grafi ( USG ); e. Pelayanan Visum Et Repertum. f. Pelayanan Administrasi dan Fasilitas. Pasal 100 Jenis pelayanan dan tarif pelayanan rawat jalan pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut: No…………………. 113 No 1 1 Jenis Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan 2 Rawat Jalan Wilayah I Wilayah II ( Rp ) ( Rp ) 3 4 2.500 2.500 Wilayah III ( Rp ) 5 1.000 Keterangan 6 Tindakan di Puskesmas a. Operasi Ringan dan Obat 10.000 7.500 5.000 b. Operasi Sedang 15.000 10.000 7.000 c. Operasi Berat 25.000 20.000 15.000 d. Sirkum / Sunat 50.000 40.000 25.000 a. Periodental 3.000 3.000 3.000 pergigi b. Tempatan Silikat 5.000 5.000 5.000 c. Pulpa 5.000 5.000 5.000 d. Cabut Gigi - Gigi Permanen 5.000 5.000 5.000 -Gigi Sulung 3.000 3.000 3.000 e. Tumpatan Amalgam 5.000 5.000 5.000 f. Operasi Ringan 2.000 2.000 2.000 g. Pelayanan Perawatan Gigi 5.000 5.000 5.000 h. Pencabutan dengan Faktor Penyulit 10.000 10.000 10.000 i. Skeling / Tindakan 15.000 15.000 15.000 j. Perawatan Keping 3.000 3.000 3.000 k.Tumpatan sementara 3.000 3.000 3.000 l.Tumpatan Permanen 5.000 5.000 5.000 Perawatan Gigi Pasal 101 Jenis pelayanan dan tarif pelayanan rawat inap pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut: No………………….. 114 No 1 Jenis Pelayanan Kesehatan Rawat Inap 2 1. Bangsal + Obat 2. Kelas + Obat 3. Jasa Clening Service Perawatan Wilayah I ( Rp ) 3 Wilayah II ( Rp ) 4 Wilayah III ( Rp ) 5 Keterangan 6 7.500 7.500 7.500 Perhari 30.000 30.000 30.000 Perhari 1.00 1.000 1.000 Perhari Pasal 102 Jenis pelayanan dan tarif pelayanan persalinan pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut: No 1 2. Jenis Pelayanan Kesehatan Persalinan 2 Pelayanan Kesehatan Wilayah I ( Rp ) 3 Wilayah II ( Rp ) 4 Wilayah III ( Rp ) 5 Keterangan 6 Tindakan Kebidanan a. Melahirkan Normal 50.000 50.000 50.000 b. Normal + Induksi 60.000 60.000 60.000 c. Normal + Valum Extrasi 75.000 75.000 75.000 d. Normal + Plsenta manual 60.000 60.000 60.000 25.000 25.000 25.000 100.000 100.000 100.000 c. Membuka Implan 20.000 20.000 20.000 d. Suntikan 12.000 12.000 12.000 5.000 5.000 5.000 10.000 10.000 10.000 Tindakan KB a. Pemasangan IUD b. Pemasangan Implan e. Pil / keeping f. KB Lingkungan Emas Pasal 103 Jenis pelayanan dan tarif pelayanan penunjang diagnostik pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut: No…………………… 115 No 1 1. Jenis Pelayanan Kesehatan Penunjang Diagnostik 2 Wilayah I ( Rp ) 3 Wilayah III ( Rp ) 5 Keterangan 6 Laboratorium a. Hemoglobin 2.000 b. Lekosit 2.000 c. Erytrosit 2.000 d. Laju Endap Darah 2.500 e. Hitung Jenis Diff 5.000 f. hapusan darah Tepi 5.000 g. Thrombosit 2.500 h. hematrocyt 2.500 i. Masa Pendarahan 2.000 j. Masa Pembekuan 2.000 k. Golongan Darah 5.000 l. Malaria 2.500 m. Filaria 5.000 n. VDLR 20.000 o. Widal Test 15.000 2. Test Urine Lengkap 3. Test Kehamilan 15.000 4. Faeces Lengkap 5.000 5. Bacterilogie 6. Wilayah II ( Rp ) 4 5.000 a. Gram Stain 5.000 b. Zn Stain 5.000 Kimia Darah a. Glukosa 25.000 b. Cholesterol 25.000 116 7. c. HDL Cholesterol 25.000 d. LDL Cholesterol 25.000 e. Trglycerida 25.000 f. Bilirubin Total 25.000 g. Bilirubin Derict 25.000 h. Alk fosfatase 25.000 i. SGOT 25.000 j. SGPT 25.000 k. Gama PT 25.000 l. Ureum 25.000 m. Urid Acid 25.000 n. Protein Total 30.000 o. Albumin 30.000 p. Globulin 30.000 Rongten a. Thorak Photo 50.000 8. Pemeriksa USG SWAB a. Swab ( Coliform ) b. Swab ( Cholera ) 25.000 9. Lain Lain : a. Jamur 3.000 b. Spermatozoa 10.000 c. Narkoba 30.000 d. HIV 25.000 Pasal 104......................................... 117 Pasal 104 Jenis pelayanan dan tarif pelayanan visum et repertum pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut: No 1 Jenis Pelayanan Kesehatan Visum et Repertum 2 Wilayah II ( Rp ) 3 Wilayah II ( Rp ) 4 1. Visum Hidup 25.000 2. Visum Mati 50.000 Wilayah III ( Rp ) 5 Keterangan 6 Pasal 105 Jenis pelayanan dan tarif pelayanan administrasi dan fasilitas pada unit pelayanan teknis Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) pada masing-masing wilayah adalah sebagai berikut: No 1 1. 2. Jenis Pelayanan Administrasi dan Fasilitas 2 Wilayah II ( Rp ) 4 Wilayah III ( Rp ) 5 Keterangan 6 Kir Kesehatan a.Umum 15.000 15.000 15.000 b.Pelajar 5.000 5.000 5.000 a. Dalam Kota 10.000 10.000 10.000 b. Pertengahan Kota 15.000 15.000 15.000 200.000 200.000 200.000 a.Dalam Kota 10.000 10.000 10.000 b. Pertengahan Kota 25.000 25.000 25.000 200.000 200.000 200.000 Penggunaan Fasilitas Mobil Ambulans c.Luar Kota 3. Wilayah I ( Rp ) 3 Penggunaan Fasilitas Mobil Jenazah c. Luar Kota BAB XI…………………….. 118 BAB XI WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 106 Retribusi yang terutang dipungut di daerah tempat Pelayanan Kesehatan diberikan. BAB XII MASA RETRIBUSI Pasal 107 Masa retribusi adalah setiap kali mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Malinau dan Rumah Sakit Bergerak Pasal 108 Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. BAB XIII TATA CARA PENGHITUNGAN RETRIBUSI Pasal 109 (1) Besarnya Retribusi yang terutang dihitung berdasarkan perkalian antara tingkat penggunaan jasa dengan tarif Retribusi. (2) Tingkat penggunaan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jumlah penggunaan jasa yang dijadikan dasar alokasi beban biaya yang dipikul Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan jasa yang bersangkutan. BAB XIV TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 110 (1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (3) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan. (4) Dalam hal Wajib……………………. 119 (4) Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. (5) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didahului dengan Surat Teguran. (6) Tata cara pelaksanaan pemungutan Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB XV PEMANFAATAN Pasal 111 (1) Pemanfaatan dari penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan diutamakan untuk mendanai kegiatan yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. (2) Ketentuan mengenai alokasi pemanfaatan penerimaan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB XVI INSENTIF PEMUNGUTAN Pasal 112 (1) Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan dapat diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu. (2) Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (3) Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XVII PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 113 (1) Bupati berdasarkan permohonan wajib retribusi dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi. (2) Tata cara pemberian…………………………. 120 (2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB XVIII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 114 Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. BAB XIX KEBERATAN Pasal 115 (1) Wajib Retribusi tertentu dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. (2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas. (3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKRD diterbitkan, kecuali jika Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. (4) Keadaan di luar kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak atau kekuasaan Wajib Retribusi. (5) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar Retribusi Pelayanan Kesehatan dan pelaksanaan penagihan retribusi. Pasal 116 (1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan dengan menerbitkan Surat Keputusan Keberatan. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi Wajib Retribusi, bahwa keberatan yang diajukan harus diberi keputusan oleh Bupati. (3) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya Retribusi yang terutang. (4) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. Pasal 117…………………………… 121 Pasal 117 (1) Jika pengajuan keberatan dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran Retribusi dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 12 (dua belas) bulan. (2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkannya SKRDLB. BAB XX PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN Pasal 118 (1) Atas kelebihan pembayaran Retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati. (2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan, sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan. (3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian pembayaran Retribusi dianggap dikabulkan dan SKPDLB atau SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. (4) Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang Retribusi lainnya, kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang Retribusi tersebut. (5) Pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB atau SKRDLB. (6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan, Bupati memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran Pajak atau Retribusi. (7) Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XXI KEDALUWARSA PENAGIHAN Pasal 119 (1) Hak untuk melakukan penagihan Retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya Retribusi, kecuali jika Wajib Retribusi melakukan tindak pidana di bidang Retribusi. (2) Kedaluwarsa penagihan……………………… 122 (2) Kedaluwarsa penagihan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh jika: a. diterbitkan Surat Teguran; atau b. ada pengakuan utang Retribusi dari Wajib Retribusi, baik langsung maupun tidak langsung. (3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut. (4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah. (5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi. Pasal 120 (1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan. (2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XXII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 121 (1) Selain oleh Pejabat Penyidik Umum, penyidikan atas tindak pidana dapat pula dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. menerima, mencari dan mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas ; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan hukum tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah ; c. meminta keterangan........................... 123 c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan hukum sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah ; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah ; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan ; k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XXIII KETENTUAN PIDANA Pasal 122 (1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan daerah diancam Pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi yang terutang. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 122 ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XXIV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 123 Selama belum ditetapkan pelaksanaan Peraturan Daerah ini, maka seluruh ketentuan yang telah ada yang mengatur Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah , RS Bergerak dan Retribusi Pelayanan Kesehatan Unit Pelayanan Teknis dinyatakan tetap berlaku. BAB XXV................................ 124 BAB XXV KETENTUAN PENUTUP Pasal 124 Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Malinau Nomor 5 Tahun 2005 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah , dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. 2. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 10 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 125 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 126 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, dan apabila RSUD Kabupaten Malinau menerapkan PPK BLUD maka ketentuan tarif mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Malinau. Ditetapkan di Malinau pada tanggal 15 Juni 2010. BUPATI MALINAU, MARTHIN BILLA Diundangkan di Malinau pada tanggal 15 Juni 2010. SEKRETARIS DAERAH, DJALUNG MERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALINAU TAHUN 2010 NOMOR 4. 125