Tanggapan_kasus_2 - E

advertisement
1) Bila saya menjadi Ketua Komite Medik langkah - langkah apa yang harus anda
lakukan untuk peningkatan mutu layanan OK di RS tersebut.
Mencegah kejadian medical error agar tidak terjadi lagi dikemudian hari dengan
diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hati-hati, yakni:
a. Tidak menjanjikan atau memberi garansi akan keberhasilan upayanya, karena
perjanjian berbentuk daya upaya (inspaning verbintenis) bukan perjanjian akan
berhasil
(resultaat
verbintenis).
b. Sebelum melakukan intervensi agar selalu dilakukan informed consent.
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
d. Apabila terjadi keragu-raguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.
e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala
kebutuhannya.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Disusun SOP. Standar operasional prosedur harus dimiliki oleh setiap instalansi di
rumah sakit. SOP merupakan kebijakan bersama antara pelaksana dan manajemen
rumah sakit yang ditelaah secara seksama dan diputuskan menjadi standar prosedur
yang baku mempunyai waktu berlakunya, harus komitmen dalam pelaksanaanya.
Otoritas profesi yang diberikan oleh lembaga profesi atau pemerintah yang berupa
regulasi dalam standar operasional dalam melaksanakan aktivitas klinis, diberikan
wewenang dalam pelaksanaannya dengan memperhatikan batas2 ketrampilan dan
pengetahuan yg dimiliki dalam prakteknya.
Adapun strategi upaya peningkatan mutu rumah sakit adalah sebagai berikut :
a.
Rumah Sakit harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu
pelayanan rumah sakit sehingga dapat menyusun langkah langkah upaya peningkatan
mutu masing masing rumah sakit.
b.
Memberi prioritas pada peningkatan sumberdaya manusia di rumah sakit termasuk
kesejahteraan karyawan, memberikan imbalan yang layak, program keselamatan dan
kesehatan kerja, program pendidikan dan pelatihan , dll.
c.
Menciptakan budaya mutu di rumah sakit, termasuk didalamnya menyusun program
mutu rumah sakit, menyusun tema yang akan dipakai sebagai pedoman, memilih
pendekatan yang akan dipakai dalam penggunaan standar prosedur serta menetapkan
mekanisme monitoring dan evaluasi.
2) Dengan konsep mutu A.Donabedian ,maka apa yang harus dilakukan untuk perbaikan
pada struktur,proses di kamar operasi tersebut.
“Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien”.
(Donabedian, 1980).
Donabedian (1988), mengemukakan bahwa kualitas pelayanan dalam perspektif yang
lebih luas meliputi interaksi praktisi medik dengan pasien; kontribusi pasien dalam
pelayanan; kenyamanan pelayanan; akses terhadap fasilitas pelayanan; pengaruh
sosial terhadap akses; dan pengaruh sosial dalam peningkatan kesehatan melalui
pelayanan kesehatan.
Sebagai bagian dari Quality Assurance sangat terkait dengan upaya peningkatan mutu
dan standarisasi, karena itu tujuan secara umum dilakukan audit adalah: Tercapainya
pelayanan medik prima di rumahsakit, sedangkan tujuan khususnya adalah: Untuk
melakukan evaluasi mutu pelayanan medik, untuk mengetahui penerapan standar
pelayanan medik, dan untuk melakukan perbaikan- perbaikan pelayanan medik sesuai
kebutuhan pasien dan standar pelayanan medik.
Pelayanan operasi merupakan tindakan yang dilakukan oleh dokter spesialis yang telah
melalui tahapan-tahapan prosedur pemeriksaan yang intensif dan merupakan harapan
kesembuhan bagi pasien, termasuk resiko besar yang menyertai, maka adanya upaya Quality
Assurance/menjaga mutu sangat penting bagi menunjang keberhasilan, mutu pelayanan
anestesi/operasi akan berperan penting dalam membangun citra rumah sakit, sebab pelayanan
anestesi merupakan pelayanan rumah sakit secara keseluruhan, maka harus dapat menjaga
mutu pelayanan rumah sakit.
Upaya peningkatan mutu dapat dilaksanakan melalui clinical governance, suatu cara
(sistem) upaya menjamin dan meningkatkan mutu pelayanan secara sistematis dan efisien
dalam organisasi rumahsakit. Sesuai dengan Pedoman Pengorganisasian Staf Medik dan
Komite Medik, masing-masing kelompok staf medik wajib menyusun minimal 3 jenis
indikator mutu pelayanan medik. Upaya peningkatan mutu pelayanan medik tidak dapat
dipisahkan dengan upaya standarisasi pelayanan medik, karena itu pelayanan medik di
rumahsakit wajib mempunyai standar pelayanan medik yang kemudian perlu ditindaklanjuti
dengan penyusunan standar indikator. Tanpa ada standar dan indikator yang disusun dan
ditetapkan sulit untuk melakukan pengukuran mutu pelayanan.
Indikator struktur
·
Tenaga kesehatan profesional (dokter, paramedis, dan sebagainya).
·
Anggaran biaya yang tersedia untuk operasional dan lain-lain.
·
Perlengkapan dan peralatan kedokteran termasuk obat-obatan.
·
Metode : adanya standar operasional prosedur masing-masing unit, dan
sebagainya.
Indikator proses
Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, prosedur
asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya, Apakah
telah sebagaiman mestinya sesuai dengan prosedur, diagnosa, pengobatan, dan
penanganan seperti yang seharusnya sesuai standar.
Download