analisa proses rekrutmen karyawan pada bank pembiayaan rakyat

advertisement
ANALISA PROSES REKRUTMEN KARYAWAN
PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
(BPRS) ARTHA AMANAH UMMAT
UNGARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Perbankan Syariah
Disusun Oleh:
Uswatun Kasanah
NIM : 201 11 002
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
ANALISA PROSES REKRUTMEN KARYAWAN
PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
(BPRS) ARTHA AMANAH UMMAT
UNGARAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Perbankan Syariah
Disusun Oleh:
Uswatun Kasanah
NIM : 201 11 002
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
Motto
Seorang pemenang tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah
tidak pernah menang.
Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja
keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya.
Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan. Karena kegagalan
adalah cara Tuhan mengajari kita tentang arti kesungguhan.
Apapun yang bisa di bayangkan pikiran manusia, serta di yakini dan
diusahakannya.. PASTI AKAN TERCAPAI!!!
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan Tugas akhir ini kepada:
1. Bapak dan ibu yang selalu memberikan kasih sayang serta doa yang tiada
henti-hentinya untuk keberhasilanku, terimakasih yang tak terhingga untuk
semua perhatian yang selama ini tercurah serta dukungan baik moril
maupun materiil.
2. Suamiku mas Hanif yang luar biasa memberikan semangat serta
pengarahan kepadaku.
3. Kakak dan adikku tercinta.
4. Teman serta para sahabat DIII Perbankan Syariah angkatan 2014 yang
selalu memberikan kehangatan di masa perkuliahan.
5. Seluruh dosen DIII yang
pengarahan.
telah memberikan ilmu, bimbingan dan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini sebagai suatu syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi Perbankan Syariah di Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Terwujudnya Tugas Akhir ini tidak lepas dari bimbingan, arahan maupun
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, M.Si. Selaku Ketua program studi
Perbankan Syariah.
3. Ibu Hikmah Endraswati, S.E., M.Si. Selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan tugas akhir ini.
4. Bapak Edi purnomo selaku Direktur Utama dan Bapak Bambang Yuliarso
selaku Direktur beserta seluruh karyawan BPRS Artha Amanah Ummat
Ungaran.
5. Seluruh dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu
beserta pelayanan kepada penulis selama menjalani masa kuliah.
6. Orangtua beserta keluarga yang dengan tulus memberikan dukungan baik
moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini.
7. Para teman serta sahabat yang membantu dan memberikan dukungan serta
masukan dalam penyelesaian tugas akhir, serta semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini
masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat penulis nantikan. Dan semoga tugas akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi diri penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Amiin yaa robbal alamiin.
Salatiga, 27 Agustus 2014
Penulis
Uswatun Kasanah
ABSTRAK
Karyawan pada dasarnya merupakan aset perusahaan, bahkan dapat
dikatakan bahwa karyawan merupakan bagian dari perusahaan. Menurut
Undang-Undang Nomor 13 Pasal 1 Tahun 2003 pengertian karyawan atau
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Karyawan sebagai anggota perusahaan hendaknya secara
efektif ikut serta memajukan dan memberikan nilai tambah kepada perusahaan
dalam setiap aspek sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya. Berhasil atau
tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan dan target operasional tidak terlepas
dari peran karyawan yang berkompeten dan berintegritas tinggi. Masalah
penerimaan karyawan merupakan bagian yang sangat penting karena merupakan
proses awal untuk dapat manilai kualitas SDM yang nantinya akan bekerja sama
dengan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan karena peranan karyawan
yang berkualitas sangat menunjang dan mendukung efektifitas perusahaan.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur
rekrutmen karyawan pada BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu sebagai proses
penelitiannya berupa kata-kata tertulis atau lisan bukan berupa angka.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa prosedur rekrutmen karyawan di BPRS
Artha Amanah Ummat dalam proses perencanaan rekrutmen tenaga kerja lebih
mengutamakan nilai-nilai moral, ketaatan terhadap prinsip syariah, kompetensi
syariah dan kejujuran dari tenaga kerja tersebut. Kemudian proses perekrutan
yang dilakukan BPRS Artha Amanah Ummat antara lain mengumpulkan surat
lamaran yang masuk, kemudian melakukan panggilan kepada calon karyawan
yang terpilih, setelah itu
melakukan seleksi yang terdiri dari seleksi
administrasi,tes keterampilan dan wawancara, kemudian perusahaan melakukan
penerimaan karyawan dengan masa percobaan terlebih dahulu, dan setelah lewat
masa percobaan barulah perusahaan akan menentukan diterima atau ditolak
calon karyawan tersebut.
Kata kunci : rekrutmen, prosedur, tenaga kerja.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
MOTTO .............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ..............................................................................................
v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang ........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................
5
D. Kegunaan Penelitian ...............................................................................
5
E. Penegasan Istilah ....................................................................................
6
F. Metode Penelitian ..................................................................................
8
G. Metode Pengumpulan Data ....................................................................
9
H. Sistematika Penulisan ............................................................................
10
BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................
12
A. Telaah pustaka .......................................................................................
12
B. Kerangka Teori ......................................................................................
13
C. Teori SDM (Sumber Daya Manusia) ....................................................
25
BAB III LAPORAN OBYEK ..........................................................................
40
A. Gambaran umum BPRS Artha Amanah Ummat ..................................
40
B. Data-Data Deskriptif .............................................................................
49
BAB IV ANALISA ..........................................................................................
52
A. Proses Rekrutmen Karyawan ................................................................. 52
B. Prosedur Perekrutan ............................................................................... 55
C. Tata Tertib Bekerja ................................................................................ 63
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 65
A. Kesimpulan ............................................................................................ 65
B. Saran ....................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN
67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Rekrutmen Tenaga Kerja ...................................................
20
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPRS Artha Amanah Ummat .......................
43
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Karyawan BPRS Artha Amanah Ummat ...................................
4
Tabel 3.1 Susunan Pengurus BPRS Artha Amanah Ummat .............................. 42
Tabel 3.2 Daftar Karyawan BPRS Artha Amanah Ummat ............................... 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman serta teknologi yang bertambah pesat
mendorong berbagai sektor usaha untuk lebih maju dan berkembang. Pada
setiap usaha yang bergerak dalam berbagai sektor bisnis tentunya tidak
pernah lepas dari kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas karena hal tersebut adalah suatu hal yang sangat penting
sebagai penggerak roda perusahaan untuk mencapai tujuan dan misi
bersama.
Perusahaan yang mampu bersaing di pasar global adalah perusahaan
yang memiliki sumber daya manusia yang berbasis ilmu pengetahuan dan
memiliki berbagai keterampilan. Karyawan pada dasarnya merupakan aset
perusahaan, bahkan dapat dikatakan bahwa karyawan merupakan bagian
dari perusahaan. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Pasal 1 Tahun 2003
pengertian karyawan atau tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Karyawan sebagai anggota perusahaan hendaknya secara efektif ikut
serta memajukan dan memberikan nilai tambah kepada perusahaan dalam
setiap aspek sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya. Berhasil atau
tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan dan target operasional tidak
tidak terlepas dari peran karyawan yang berkompeten dan berintegritas
tinggi.
Tujuan umum rekrutmen menurut Randall S. Schuler and Susan E.
Jackson (1997: 228) adalah “menyediakan suatu pool calon karyawan
yang memenuhi syarat bagi perusahaan”. Sedangkan arti penting dari
proses rekrutmen antara lain adalah :
a. Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan.
b. Untuk menentukan kebutuhan rekrutmen perusahaan di masa
sekarang dan masa datang berkaitan dengan perubahan besar
dalam perusahaan, perencanaan SDM, pekerjaan desain dan
analisa jabatan.
c. Untuk meningkatkan pool calon karyawan yang memenuhi
syarat seefisien mungkin.
d. Untuk mendukung inisiatif perusahaan dalam mengelola
tenaga kerja yang beragam.
e. Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses seleksi
dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak
memenuhi syarat atau yang terlalu tinggi kualifikasinya.
f. Untuk membantu mengurangi keluarnya karyawan yang belum
lama bekerja.
g. Untuk mengkoordinasikan upaya rekrutmen dengan program
seleksi dan pelatihan.
h. Untuk mengevaluasi efektif tidaknya berbagai teknik dan
lokasi rekrutmen bagi semua jenis pelamar kerja.
i. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap
program-program tindakan afirmatif dan pertimbangan hukum
dan sosial lain menurut komposisi tenaga kerja.
Masalah penerimaan karyawan merupakan bagian yang sangat
penting karena merupakan proses awal untuk dapat manilai kualitas SDM
yang nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan karena peranan karyawan yang berkualitas sangat
menunjang dan mendukung efektifitas perusahaan. Penilaian terhadap
SDM melalui perekrutan karyawan dapat menghasilkan SDM yang benarbenar berkualitas, tergantung dari kualitas sistem perekrutan SDM yang
diterapkan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Maka biasanya suatu
perusahaan memiliki beberapa langkah atau prosedur yang diterapkan
pada saat perekrutan.
Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan sistem kontrak
bagi karyawan terutama pada perusahaan-perusahaan swasta yang
menggunakan proses rekrutmen seperti pada perusahaan perbankan, dan
perusahaan industri, tidak terkecuali pada BPRS Artha Amanah Ummat
Ungaran. Karena perusahaan menganggap seseorang yang dikontrak
biasanya beban kerjanya hampir sama atau bahkan lebih berat dari pada
pegawai tetap, namun dari segi gaji atau fasilitas lainnya tentu saja sangat
berbeda, seperti fasilitas kendaraan, cuti, tunjangan hari raya dan dana
pensiun (Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 52). Peneliti berpendapat bahwa karyawan yang mempunyai status
sebagai karyawan kontrak mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi,
karena didorong oleh adanya keinginan untuk dapat diperpanjang kontrak
kerjanya oleh perusahaan.
Hal ini jelas sebagai upaya untuk memajukan perusahaan dengan
mempertimbangkan kerugian dan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan tersebut. Namun perusahaan juga harus memperhatikan
karyawannya dan harus mampu memenuhi berbagai kebutuhan yang ada
hubungannya dengan kinerja karyawan. Kebutuhan tersebut antara lain
fasilitas kerja, lingkungan kerja yang nyaman serta kebutuhan individual
(misalnya uang makan, uang transport dan upah / gaji).
Pada tabel 1.1 dibawah ini disajikan daftar karyawan pada BPRS
Artha Amanah Ummat Ungaran antara lain:
No
Nama
1.
2.
3.
Edi Purnomo
Bambang Yuliarso
Canny Priwiyanti P
Pendidikan
formal
S1
DIII
S1
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Wulan Ekayanti K
Sugeng
M Dwi Laksono
M Ali Yafi
Hikmah Prawira P
Gina Anggriana
Indah Puspitasari
S1
S1
S1
S1
S1
S1
S1
11. Ranitia Yossi
D4
Jabatan
Masa Kerja
Direktur utama
Direktur
Kasi
operasional
Kasi pelayanan
Account officer
Account officer
Account officer
Admin
Teller
Customer
Service
Staf
Febr 2007-sekarang
Febr 2007-sekarang
Juli 2007-sekarang
Maret 2007-sekarang
Febr 2010-sekarang
April 2012-sekarang
Mei 2012-sekarang
April 2013-sekarang
Okt 2013-sekarang
Nov 2013-sekarang
Juli 2014-sekarang
Sumber: data karyawan BPRS Artha Amanah Ummat
Untuk menyikapi hal tersebut perlu dilakukan perencanaan SDM
yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan karena dengan
perencanaan yang matang dan terkonsep perusahaan dapat memperoleh
SDM sesuai kualifikasi yang diinginkan. Kemudian SDM tersebut
ditempatkan sesuai dengan kebutuhan yang meliputi mutu atau kualitas
dalam peningkatan prestasi kerja dan juga harus memperhatikan jumlah
karyawan yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan dengan melakukan
penerimaan melalui rekruitmen tenaga kerja, seleksi dan penempatan
tenaga kerja, latihan dan pengembangan, kompensasi kerja serta
pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, maka penulis
memilih judul Tugas Akhir ;“ANALISA PROSES REKRUTMEN
KARYAWAN
PADA
BPRS
ARTHA
AMANAH
UMMAT
UNGARAN”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur rekrutmen karyawan pada BPRS Artha Amanah
Ummat Ungaran?
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui prosedur rekrutmen karyawan pada BPRS Artha
Amanah Ummat Ungaran.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut:
a) Bagi peneliti
1. Sebagai bukti bahwa mahasiswa telah melaksanakan penelitian sebagai
tugas akhir didalam perusahaan.
2. Membangun relasi dan melihat peluang akan informasi kesempatan
kerja ditempat yang bersangkutan.
b) Bagi almamater
1. Dapat dijadikan referensi penelitian di jurusan syari’ah khususnya bagi
program studi Perbankan Syariah di STAIN SALATIGA.
2. Dapat dijadikan sebagai rujukan mahasiswa Perbankan Syariah
selanjutnya apabila ingin meneliti permasalahan dengan kasus yang
berbeda.
c) Bagi perusahan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai masukan
dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan pelaksanaan prosedur rekrutmen.
E. PENEGASAN ISTILAH
Untuk menjelaskan tentang pengertian judul Tugas Akhir ini, maka
peneliti memberikan penjelasan beberapa istilah dalam penulisan Tugas
Akhir ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Analisis
Analisis pekerjaan merupakan salah satu tugas manajemen personalia,
dengan adanya analisis pekerjaan diharapkan karyawan mengerti dan jelas
mengenai pekerjaan, baik tanggung jawab maupun tugas-tugasnya.
2. Proses / Prosedur
Prosedur merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang
pelaksanaan tugas dan pekerjaan dalam sebuah perusahaan atau
organisasi, baik dalam bidang operasional maupun dalam bidang
pekerjaan perkantoran.
Prosedur adalah tatacara melakukan pekerjaan yang telah dirumuskan
dan diwajibkan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 703)
Prosedur adalah:
a. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas
b. Metode langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan
suatu masalah.
Menurut Maryati dalam bukunya Manajemen Perkantoran Efektif
(2008:48) Prosedur adalah serangkaian dari tahapan-tahapan atau urutaurutan dari langkah-langkah yang saling terkait dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
Berdasarkan dari beberapa pengertian prosedur di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengertian prosedur adalah serangkaian tahapan,
kegiatan, metode, tatacara atau urutan-urutan langkah yang saling
berkaitan dan telah menjadi pola tetap dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
3.
Rekrutmen (Penarikan tenaga kerja)
Rekrutmen tenaga kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi
sangatlah penting, karena dalam berhasil tidaknya dalam menarik tenaga
kerja yang berkualitaslah yang akan mendukung terciptanya produktifitas
didalam suatu perusahaan.
Menurut T. Handoko (2001:69), rekrutmen adalah proses pencarian
dan pemikatan para calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan.
Sedangkan menurut Sihotang (2007:89), rekrutmen adalah kegiatan
mencari dan menarik para pelamar dengan motivasi kemampuan, keahlian
dan pengetahuan yang diperlukan oleh organisasi untuk mengisi lowongan
kerja yang telah di identifikasi sebelumnya di dalam rencana kepegawaian.
4.
Tenaga Kerja
Di dalam suatu organisasi atau perusahaan sangat dibutuhkan tenaga
kerja atau pegawai yang baik, berwawasan luas, terampil, berpengalaman,
berkualitas, serta dapat melaksanakan pekerjaan yang dibebankan untuk
dapat menunjang keberhasilan dan kemajuan perusahaan. Menurut
Undang-Undang Nomor 13 Pasal 1 Tahun 2003 pengertian karyawan atau
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
Tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
organisasi yang digunakan untuk menggerakkan atau mengelola sumber
daya lainnya sehingga harus benar-benar dapat dugunakan secara efektif
dan efisien sesuai kebutuhan riil organisasi. Hal ini perlu dilakukan
perencanaan kebutuhan tenaga kerja secara tepat sesuai beban kerja yang
ada dan hal tersebut dengan didukung oleh adanya proses rekrutmen yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi.
F. METODE PENELITIAN
Untuk membantu dalam penulisan tugas akhir ini peneliti
mengambil
beberapa
metode
untuk
dijadikan
landasan
dalam
pengumpulan data yang di butuhkan. Adapun metode yang digunakan
meliputi:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu
sebagai proses penelitiannya berupa kata-kata tertulis atau lisan bukan
berupa angka.
2. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penulisan ini dapat di golongkan
menjadi dua macam:
a. Sumber Data Primer
Yaitu data yang diperoleh melalui interview dan observasi.
b. Sumber Data Sekunder
Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dan laporan yang
berhubungan dengan proses rekrutmen dan seleksi.
G. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data
diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari
sumber tidak langsung (data sekunder).
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan Tugas
Akhir ini, penulis menggunakan metode:
a. Wawancara/Interview
Yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan
perusahaan terutama pada bagian personalia dan staf yang berkaitan
langsung dengan objek penelitian, untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan
b. Kuesioner
Yaitu dengan mengajukan suatu daftar pertanyaan khususnya
kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan seleksi
penerimaan karyawan.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada penulisan Tugas Akhir ini terdapat 5 (lima) bab yang terdiri
dari beberapa sub bab yang dapat di uraikan kembali. Sistematika
penulisan dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan kegunan penelitian, penelitian terdahulu, penegasan
istilah, metode penelitian, metode pengumpulan data serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang mendukung terhadap
analisis peneliti. Pada bagian ini diuraikan tentang langkah-langkah
rekrutmen karyawan.
BAB III LAPORAN OBYEK
Pada bab ini terdiri dari gambaran umum BPRS Artha Amanah
Ummat, seperti sejarah, visi dan misi, produk, struktur organisasi, serta
data-data deskriptif.
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini menguraikan tentang proses yang dilakukan pada
kegiatan rekutmen karyawan di BPRS Artha amanah Ummat.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan yang tercakup di
dalamnya kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TELAAH PUSTAKA
Penelitian Widya Tri Wahyuni tahun 2009 yang berjudul “Rekrutmen
Tenaga Kerja Dalam Perpektif Manajemen syariah” menyatakan bahwa
perekrutan yang dilaksanakan sebagian sudah memenuhi kriteria
manajemen syari’ah namun ada satu hal yang belum dilaksanakan yaitu
tentang materi tes yang diterapkan pihak AJB Bumi Putera divisi syariah
belum menerapkan materi tes tertulis seperti tes baca tulis tulis al-Quran
dan pengetahuan agama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif.
Lidya Tri Cahyaningsih tahun 2009 yang berjudul “Proses Penerimaan
Karyawan PT. Persada (KOPINDOSAT)” menyatakan bahwa perekrutan
karyawan pada PT. Persada seringnya tidak dilakukan melalui iklan atau
pengumuman, para pelamar dengan sendirinya mengajukan lamarannya
tanpa mengetahui apakah saat itu PT. Persada sedang membutuhkan
karyawan baru atau tidak. Untuk proses seleksi pada PT. Persada meliputi
tahap-tahap antara lain penerimaan lamaran, seleksi administrasi, psikotes,
wawancara user (atasan langsung), tes kesehatan dan terakhir adalah
keputusan seleksi yaitu apakah pelamar akan diterima atau tidak.
Ellyta Yulliyanti tahun 2009 yang berjudul “Analisis Proses
Rekrutmen dan Seleksi pada Kinerja Pegawai” menyatakan bahwa seleksi
signifikan dipengaruhi oleh rekrutmen yang mencakup perencanaan dan
waktu pelaksanaan rekrutmen. Rekrutmen mempengaruhi secara tidak
langsung terhadap kinerja melalui proses seleksi. Maka dari itu melalui
proses seleksi, perusahaan harus dapat menghasilkan karyawan yang
berkualitas dengan kinerja yang baik.
Sri Yuli Astuti tahun 2011 berjudul “Prosedur Rekrutmen Pegawai di
Perusahaan Umum Kehutanan Negara Surakarta” menyatakan bahwa
untuk melakukan kegiatan produksi dibutuhkan Sumber Daya Manusia
yang handal profesional dan sesuai dengan bidang usahanya. Salah satu
teknik untuk mendapatkan pegawai atau tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan adalah melalui penarikan (rekrutmen). Rekrutmen
adalah proses pencarian atau pemikatan calon karyawan (pelamar) yang
mampu menjadi karyawan. Prosedur atau rekrutmen pegawai di Perum
Perhutani sesuai dengan keputusan Direksi dengan tahapan yaitu
pendaftaran, seleksi administrasi, pengumuman peserta seleksi, seleksi
tertulis, dan wawancara, kemudian pengumuman hasil seleksi.
B. KERANGKA TEORI
1.
Pengertian Tenaga Kerja
Dalam pasal 1 (2) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Kemudian pada pasal 1 (3) Undang-Undang No.13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan juga menyebutkan bahwa pekerja atau buruh
adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain. Sedangkan pengertian pengusaha dalam UndangUndang No.13 Tahun 2003 dijelaskan dalam pasal 1 (5) yaitu:
a.
Orang perorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan
suatu perusahaan milik sendiri;
b.
Orang perorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan
perusahaan bukan miliknya;
c.
Orang perorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di
Indonesia mewakili perusahaan-perusahaan sebagaimana tersebut
dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar negeri.
Dari pengertian pekerja atau tenaga kerja tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun masyarakat dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
2.
Pengertian Rekrutmen/Penarikan Tenaga Kerja
Menurut Sihotang (2007:89) rekrutmen adalah kegiatan mencari dan
menarik para pelamar pekerjaan dengan motivasi kemampuan, keahlian,
dan pengetahuan sumber daya manusia yang diperlukan oleh organisasi
untuk mengisi lowongan kerja yang telah diidentifikasi sebelumnya
didalam rencana kepegawaian.
Pengertian perencanaan tenaga kerja menurut Undang-Undang Nomor
13 Pasal 1 (7) Tahun 2003 adalah proses penyusunan rencana
ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam
penyusunan kebijakan, srategi, dan pelaksanaaan program pembangunan
ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Sedangkan pengertian perjanjian
kerja menurut Undang-Undang Nomor 13 Pasal 1 (14) Tahun 2003 adalah
perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang
memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak.
Tujuan rekrutmen adalah untuk mendapatkan persediaan calon
pelamar sebanyak mungkin sehingga organisasi atau perusahaan
berkesempatan untuk memilih calon pekerja yang memenuhi standar
kualifikasi yang ditentukan. Selanjutnya rekrutmen juga didefinisikan
sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang diidentifikasikan dalam perencanaan tenaga
kerja. Namun pada dasarnya arti dari aktivitas rekrutmen semakin penting
karena beberapa sebab (Ambar dan Rosidah, 2003:133) antara lain:
a.
Mayoritas organisasi baik swasta maupun publik berasumsi bahwa
akan mengalami kekurangan karyawan yang memiliki keahlian yang
dibutuhkan untuk karyawan-karyawan modern.
b.
Perampingan organisasi dan langkah-langkah penghematan biaya
yang dilancarkan dalam tahun-tahun terakhir telah menyebabkan
anggaran semakin kecil dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
rekrutmen menjadi semakin penting untuk mendapatkan calon karyawan
yang baik dan memiliki komitmen tinggi kepada tugas dan fungsi dalam
organisasi atau tindakan mencari sejumlah karyawan yang memenuhi
syarat dalam jumlah tertentu untuk mendapatkan tambahan tenaga kerja
dengan motivasi, kemampuan keahlian dan pengetahuan yang diperlukan
guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan tenaga
kerja yang dimulai pada saat calon mulai dicari dan berakhir ketika
lamaran mereka diserahkan untuk diseleksi.
3.
Dasar Rekrutmen Tenaga Kerja
1) Pengisian jabatan
Berdasarkan Peraturan Kepegawaian PT. BPRS Artha Amanah
Ummat No.001/AAU/VI/2007 pengisian jabatan didasarkan pada hal-hal
berikut, antara lain:
a) Kebutuhan pengisian untuk jabatan atau fungsi dalam perusahaan,
diambil berdasarkan seleksi yang dilakukan oleh Direksi dengan
sepengetahuan Dewan Komisaris serta mempertimbangkan efisiensi
dan efektifitas kerja.
b) Kewenangan pengisian jabatan Direksi, dilakukan oleh Dewan
Komisaris dengan persetujuan Bank Indonesia dan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
c) Kewenangan pengisian jabatan Dewan Komisaris, merupakan
kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan
persetujuan Bank Indonesia.
d) Kewenangan pengisian jabatan Dewan Pengawas Syariah, merupakan
kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan
persetujuan dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia dan Bank Indonesia.
2)
Job Spesifikasi
Job spesifikasi merupakan uraian khusus terhadap uraian yang telah
ditetapkan sebelum dalam poling karyawan. Job spesifikasi ini telah
berisikan petunjuk tentang karakteristik dari calon karyawan yang
dibutuhkan untuk memangku jabatan tertentu yang mencerminkan
kualifikasi yang harus dimiliki oleh karyawan (Saksono, 1988:55) antara
lain:
a) Tingkat pendidikan
Pendidikan dan pengalaman adalah lain. Seseorang yang
berpendidikan tinggi dapat saja belum mempunyai pengalaman.
Sebaliknya seseorang yang berpengalaman belum tentu berpendidikan
tinggi. Dengan syarat tingkat pendidikan maka dapat diharapkan
pengembangan untuk masa yang akan datang, sebab dengan dasar
pengalaman saja tanpa pendidikan sulit bagi perusahaan untuk dapat
mengembangkan lebih lanjut.
b) Keadaan fisik
Fisik yang dimaksud antara lain adalah tinggi badan, berat badan,
serta roman muka. Apabila perusahaan membutuhkan tenaga kerja
untuk melaksanakn tugas-tugas tertentu yang dipandang keberhasilan
tugas tersebut dipengaruhi fisik orang yang mengerjakan, maka dalam
penerimaan fisik seseorang perlu pula diseleksi.
c) Status Pengetahuan dan kecakapan
Status pengetahuan dan kecakapan berbeda dengan tingkat
pendidikan.
Mungkin
dihubungkan
dengan
tingkat
pengetahuan
pengalaman
kerjanya,
seseorang
artinya
dapat
dengan
pengalaman yang banyak berarti keahliannya juga cukup tinggi.
Tetapi dalam praktek hal ini tidaklah selalu demikian sebab sering
terjadi seseorang yang mempunyai pengalaman cukup lama ternyata
keahliannya hanya sekedarnya saja. Untuk itu banyak perusahaan di
dalam usaha perlu mengetahui tingkat keahlian seseorang pelamar,
salah satu caranya dengan mencoba menyuruh pelamar tersebut
mendemonstrasikan keahliannya.
d) Jenis kelamin
Untuk tugas-tugas tertentu mungkin akan lebih baik bila
dilaksanakan jenis kelamin tertentu. Sehingga untuk itu dalam seleksi,
syarat jenis kelamin seringkali diperhatikan. Memang ada tugas-tugas
yang akan sama hasilnya jika dikerjakan oleh pria dan wanita. Tapi
untuk tugas-tugas tertentu mungkin akan lebih baik hasilnya bila
dikerjakan oleh kaum pria sebagai contoh jabatan account officer.
Sebaliknya ada tugastugas yang akan lebih baik hasilnya apabila
dilakukan oleh kaum wanita misalnya bagian keuangan.
e) Batas usia
Suatu perusahaan dalam seleksi dapat menetapkan batas-batas
umur sebagai salah satu syarat untuk dapat diterima. Untuk tugastugas tertentu akan lebih efektif bila dilakukan oleh karyawan dalam
batas-batas umur tertentu. Karyawan yang umurnya masih muda
kecenderungannya mempunyai fisik yang lebih kuat, sehingga
diharapkan dapat bekerja keras dibandingkan dengan karyawan yang
umurnya lebih tua.
f)
Karakter
Suatu perusahaan juga harus megetahui serta menilai karaker calon
karyawannya untuk mengetahui keberhasilan tugas yang akan
diberikan kepada karyawan tersebut, beberapa sikap yang harus dinilai
dalam proses seleksi antara lain tanggung jawab, disiplin, inisiatif dan
kreatif, serta kejujuran dari calon karyawan.
4.
Proses Rekrutmen Tenaga Kerja
Menurut Simamora (2004:179) proses rekrutmen atau rekrutmen
karyawan adalah suatu alur yang sistematik untuk aktivitas rekrutmen
yang menjadi tahapan pada tiap jalur.
Perencanaan rekrutmen
Surat Permintaan Karyawan Baru
Rasional Hasil Diskripsi Pekerjaaan
Strategi Penarikan
Dimana, Bagamana Dan Kapan Memikat
Calon Karyawan
Sumber Penarikan
Internal
Eksternal
Pengaruh Pasar Tenaga Kerja
Penyaringan
Menyisihkan Yang Tidak Sesuai
Kumpulan Pelamar
Pemrosesan Informasi Pemberitahuan
Kepada Pelamar
Gambar 2.1 proses rekrutmen tenaga kerja
Sumber: Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2004.
hal.179.
1. Perencanaan Rekrutmen
a) Melakukan perencanaan dan pelamaran pekerjaan untuk
menentukan tugas-tugas dari posisi untuk diisi.
b) Meminta karyawan untuk mengisi formulir lamaran dan
kemungkinan adanya wawancara penyaringan.
c) Memanfaatkan
berbagai
teknik
seleksi
misalkan
tes
penyelidikan latar belakang dan pengujian fisik untuk identitas
calon yang antusias dan bersemangat untuk mengisi jabatan
tersebut.
d) Mengirim pada penyelia yang bertanggung jawab untuk
jabatan tersebut satu atau lebih calon yang bersemangat.
e) Meminta para calon untuk mengikuti satu atau lebih
wawancara atau penyelia dan pihak relevan lainya dengan
tujuan untuk akhirnya menetapkan calon yang mana jabatan
tersebut diserahkan.
2. Strategi Penarikan
Ada tiga strategi penarikan menurut T. Handoko (1986:235)
antara lain:
a. Penentuan jabatan-jabatan yang harus diisi, kemampuan yang
dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut,
dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan.
b. Pemahaman pasar tenaga kerja di mana karyawan potensial
ada.
c. Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
3. Sumber Penarikan
Menurut Siagian (1996) sumber-sumber rekrutmen antara lain
:
a. Pelamar Langsung
Artinya para pencari pekerjaan datang sendiri ke
suatu organisasi untuk melamar, ada kalanya tanpa
mengetahui apakah di organisasi yang bersangkutan ada
atau tidak ada lowongan yang sesuai dengan pengetahuan,
keterampilan atau pengalaman pelamar yang bersangkutan.
b. Lamaran Tertulis
Biasanya para pelamar yang mengajukan lamaran
tertulis melengkapi surat lamarannya dengan berbagai
bahan tertulis mengenai dirinya, seperti surat keterangan
berbadan sehat dari dokter, surat berkelakuan baik dari
instansi pemerintah yang berwenang, salinan atau fotokopi
ijazah dan piagam yang dimiliki, surat referensi dan
dokumen lainnya yang dianggapnya perlu diketahui oleh
perekrut tenaga kerja baru yang akan menerima dan
meneliti surat lamaran tersebut.
c. Iklan
Suatu iklan rekrutmen biasanya berisikan berbagai
jenis informasi seperti jenis lowongan, jumlah lowongan,
persyaratan yang harus dipenuhi para pelamar seperti
umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, domisili dan
berbagai informasi lainnya termasuk nama, kegiatan dan
alamat organisasi pencari tenaga kerja.
d. Lembaga Pendidikan
Jalur ini sering ditempuh karena di banyak lembaga
pendidikan yang sudah mapan, biasanya terdapat ” biro
penempatan” yang tugas pokoknya adalah membantu
alumni
lembaga
pekerjaan
yang
pendidikan
sesuai
tersebut
dengan
memperoleh
pengetahuan
atau
keahliannya. Para pencari tenaga kerja menghubungi ”biro
penempatan” itu terlebih dahulu dan biro itulah yang
mempertemukan pencari tenaga kerja dengan pencari
pekerjaan.
4. Penyaringan
Setiap perekrut tenaga kerja yang mempunyai rasa
tanggung jawab secara profesional dapat dipastikan ingin dan
berusaha agar melalui proses seleksi yang dilakukannya diperoleh
tenaga kerja yang paling memenuhi syarat untuk mengisi
lowongan yang tersedia.
5. Kumpulan Pelamar
Langkah terakhir dalam proses seleksi ialah pengambilan
keputusan tentang lamaran yang masuk. Merupakan tindakan yang
sangat etis sekaligus merupakan langkah penting dalam menjaga
citra positif suatu organisasi apabila para pelamar yang
lamarannya tidak diterima segera diberitahu tentang penolakan
tersebut. Penekanan ini sangat penting karena praktek yang lumrah
terjadi ialah bahwa yang diberitahu terlebih dahulu, berupa
panggilan, adalah mereka yang lamarannya diterima. Padahal
mereka yang lamarannya ditolaklah yang sebaiknya diberitahu
terlebih dahulu. Dengan demikian mereka dapat mengambil
langkah-langkah baru, misalnya dengan melamar ke tempat
pekerjaan yang lain. Tindakan seperti itu dikatakan tepat dan etis
karena dengan demikian organisasi menunjukkan kepeduliannya
terhadap nasib orang-orang pencari pekerjaan.
Sedangkan menurut Saksono (1995: 30) ada tiga sistem rekrutmen
tenaga kerja yaitu:
a. Sistem patronage (kawan) yaitu sistem penarikan karyawan yang
didasarkan adanya
hubungan subyektif yaitu: hubungan yang
diperhitungkan antara subyek-subyeknya baik hubungan politik
maupun
non
politik.
Hubungan
yang bersifat politik
adalah
pengangkatan atau penunjukan karyawan yang berdasarkan selera
pribadi atau berdasarkan kepentingan suatu golongan. Sedangkan
hubungan yang non politik adalah hubungan yang bukan partai atau non
politik atau sering disebut nepotisme sistem. Sistem ini dalam praktek
pengangkatan karyawan didasarkan keluarga, kawan, yang akrab atau
teman yang baik.
b. Sistem meryt (kecakapan) yaitu penarikan karyawan yang didasarkan
pada kecakapan, bakat, pengalaman, kesehatan sesuai dengan kriteria
yang telah dibuat sebelumnya.
c. Sistem carier (meningkat) yaitu memberikan kesempatan pada
karyawan untuk mengembangkan bakat serta kecakapan selama dia
mampu bekerja dengan harapan dapat naik jabatan sampai pada batas
kemampuannya.
C. TEORI SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
Teori-teori Sumber Daya Manusia yang berhubungan dengan
rekrutmen karyawan adalah sebagai berikut (SDM-Teori.blogspot.com) :
1.
Kinerja Pegawai
Kinerja merupakan penampilan hasil karya seseorang dalam bentuk
kualitas ataupun kuantitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat
merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja pegawai. Tiga
hal penting dalam kinerja adalah tujuan, ukuran, dan penilaian. Penentuan
tujuan setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan
kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana
seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi dari setiap personel.
Tetapi ternyata tujuan saja tidak cukup, sebab itu diperlukan ukuran
apakah seseorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk
itu penilaian kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas
dan jabatan personel memegang peranan yang penting. Akhir dari proses
kinerja adalah penilaian kinerja itu sendiri yang dikaitkan dengan proses
pencapaian tujuan.
Menurut Nawawi (2000:97) dimensi-dimensi yang dijadikan ukuran
kinerja adalah sebagai berikut:
a.
Tingkat kemampuan kerja (kompetensi) dalam melaksanakan
pekerjaan baik yang diperoleh dari hasil pendidikan dan pelatihan
maupun yang bersumber dari pengalaman kerja.
b.
Tingkat kemampuan eksekutif dalam memberikan motivasi kerja, agar
pekerja sebagai individu bekerja dengan usaha maksimum, yang
memungkinkan tercapainya hasil sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan masyarakat.
Untuk manajemen sumber daya manusia, proses penilaian kinerja
dapat menunjukan adanya kebutuhan akan adanya pengembangan
tambahan sebagai suatu alat untuk meningkatkan kinerja. Dengan adanya
hasil penilaian kinerja yang mengindikasikan bahwa seorang pegawai
mempunyai potensi untuk bekerja dengan baik di suatu posisi yang
dipromosikan, maka pegawai tersebut mempunyai kesempatan untuk
menduduki suatu posisi yang lebih tinggi.
Penilaian kinerja yang bertujuan pengembangan juga mencakup
pemberian pedoman kinerja pegawai di kemudian hari. Umpan balik akan
menyadarkan pegawai tentang kelemahan dan kekuatan kinerja massa lalu
dan menentukan arah yang harus dipilih pegawai untuk memperbaikinya.
Pegawai ingin mengetahui secara khusus, bagaimana mereka dapat
meningkatkan keterampilan mereka di massa mendatang. Karena penilaian
kinerja dirancang untuk menanggulangi masalah-masalah kinerja yang
buruk, penilaian harus dirancang untuk mengembangkan pegawai dengan
lebih baik.
2.
Kompensasi
Kompensasi merupakan salah satu faktor baik secara langsung atau
tidak langsung mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Karena
itu semestinya pemberian kompensasi kepada pegawai perlu mendapat
perhatian khusus dari fihak manajemen instansi agar motivasi para
pegawai dapat dipertahankan dan kinerja pegawai diharapkan akan terus
meningkat. Kompensasi langsung terdiri dari gaji, uang transport,
tunjangan hari raya, uang lembur, dan tunjangan langsung lainnya.
Sedangkan kompensasi tidak langsung terdiri dari promosi jabatan,
asuransi, tunjangan jabatan, dan mutasi.
Sistem kompensasi adalah kompensasi yang diberikan kepada
pegawai atas dasar prestasi kerjanya. Sistem kompensasi tersebut meliputi
(Davis dan Newston, 1994:135) : (1) Upah potongan (piecework), (2)
Komisi, (3) Bonus, (4) Bagian laba, (5) Bagi produksi. Sistem kompensasi
merupakan salah satu alat untuk memotivasi para karyawan untuk
mewujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan itu. Kompensasi
umumnya diberikan sebagai imbalan atas perilaku kerja individual, tetapi
dapat
pula
diberikan
kepada
kelompok.
Sistem
kompensasi
menghubungkan antara kompensasi dan unjuk kerja bukan senioritas
ataupun jumlah jam kerja. Program kompensasi yang efektif harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut (Robbin, 1997:75) :
a. Sederhana : aturan-aturan dalam sistem kompensasi harus
ringkas, jelas dan mudah difahami.
b. Spesifik : jangan hanya mengatakan “hasil lebih banyak” atau
“hentikan kecelakaan”. Para pegawai perlu mengetahui secara
tepat tentang apa yang harus mereka kerjakan.
c. Terjangkau : setiap pegawai harus mempunyai peluang yang
wajar untuk memperoleh kompensasi.
d. Terukur : sasaran-sasaran yang terukur adalah dasar untuk
membangun rencana-rencana atau program kompensasi.
Program kompensasi akan menjadi tidak ada manfaatnya bila
hasil/prestasi kerja spesifik tidak dapat dikaitkan dengan
rupiah yang dikeluarkan.
3.
Kompetensi
Menurut Spencer dan Spencer (1993:94) kompetensi adalah
karakteristik dasar yang dapat dihubungkan dengan peningkatan kinerja
individu atau tim. Pengelompokan kompetensi terdiri dari pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan kemampuan (abilities). Kompetensi
karyawan diperlukan untuk mengidentifikasi pekerjaan yang sesuai dengan
prestasi yang diharapkan. Kompetensi tingkat karyawan meliputi :
a.
Flexibility
Yaitu kemampuan untuk melihat perubahan sebagai suatu
kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman.
b.
Information seeking, motivation, and ability to learn
Yaitu kemampuan mencari kesempatan belajar tentang keahlian
teknis dan interpersonal.
c.
Achievment motivation
Yaitu kemampuan berinovasi sebagai peningkatan kualitas,
produktivitas.
d.
Work motivation under time pressure
Yaitu kemampuan menahan stres dalam organisasi, dan komitmen
dalam menyelesaikan pekerjan.
e.
Collaborativene
Yaitu kemampuan pegawai untuk bekerja secara kooperatif di
dalam kelompok.
f.
Customer service orientation
Yaitu kemampuan melayani konsumen, mengambil inisiatif dalam
mengatasi masalah yang dihadapi konsumen.
4.
Komitmen Pegawai
Komitmen didefinisikan sebagai kekuatan relatif dari identifikasi dan
keterlibatan individu kepada organisasi tertentu. Komitmen dipengaruhi
oleh empat faktor utama, yaitu (Joseph, 2001:2) :
a.
Visibilitas, merupakan perilaku yang dapat diamati oleh orang lain.
Cara sederhana untuk membuat individu mempunyai komitmen pada
organisasi adalah dengan melihat dukungannya kepada organisasi
beserta tujuan-tujuannya. Visibilitas harus dikombinasikan dengan
ketegasan.
b.
Ketegasan, berarti individu tidak dapat menyangkal perilaku yang
terjadi. Ketegasan perilaku tergantung pada dua faktor, ialah dapat
diamati dan jelas atau tidak samar-samar. Kalau perilaku yang tidak
dapat diamati kecuali dengan cara merujuk maka hal ini kurang jelas.
c.
Keteguhan perilaku, yakni perilaku adalah permanen, tidak dapat
ditarik kembali atau dibatalkan.
d.
Kemauan pribadi yang mengikat karyawan pada tindakannya, yakni
tanggung jawab pribadi. Tingkat kemauan dari tindakan berhubungan
dengan (1) pilihan, (2) adanya tuntutan eksternal untuk bertindak, (3)
adanya dasar ekstrinsik untuk bertindak, dan (4) adanya kontributor
lainnya untuk bertindak.
Karyawan yang berkomitmen menunjukkan perilaku bertanggung
jawab secara sosial, memberikan kontribusi kepada masyarakat, dan
kepeduliannya pada nilai-nilai serta sesama karyawan makin meningkat.
5.
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memberikan semangat
kepada orang dan membujuk anggota organisasi agar bergerak menuju ke
arah yang diinginkan (SDM-Tori.blogspot.com). Sebagian pemimpin ada
yang efektif dan banyak juga yang tidak. Efektif atau tidak efektif seorang
pemimpin ditentukan oleh dua faktor: (1) karakteristik kepemimpinan
seperti yang dijelaskan dalam teori sifat kepemimpinan dan (2)
karakteristik
pribadi,
seperti: kemampuan
mental
yang superior,
kematangan emosi, dorongan emosi, ketrampilan pemecahan masalah,
ketrampilan manajerial, dan ketrampilan kepemimpinan.
Esensi kepemimpinan ini pada dasarnya adalah untuk membantu
orang lain agar menampilkan segala potensi terbaiknya untuk kepentingan
organisasi. Namun karakteristik pengikut atau bawahan berbeda satu sama
lain, dan karena itu dalam kepemimpinan mencakup berbagai gaya yang
dapat diterapkan.
Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari dua fungsi, yaitu fungsi
manajemen dan fungsi operasional (www.pdfchaser.com/pdf/fungsimanajemen-sdm.html).
a. Fungsi Manajemen, terdiri dari:
1) Planning ( Perencanaan )
Perencanaan berarti menentukan terlebih dahulu program yang
akan membantu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
dan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi manajemen.
2) Organizing ( Pengorganisasian )
Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan
hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor fisik
agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah
pada satu tujuan. Mengorganisasikan berarti membagi pekerjaan
diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasikan
aktifitas mereka, agar setiap individu dapat mengetahui secara jelas
apa yang menjadi tugas sehingga mereka dapat bekerja benar.
3) Actuating/Directing ( Pengarahan )
Dalam bekerja, setiap individu mempunyai perbedaan fisik dan
mental, nilai-nilai individual sesuai dengan keadaan sosial ekonomi
mereka. Tugas manajer adalah menyelaraskan tujuan perusahaan
dengan tujuan individu agar tidak terjadi konflik dalam perusahaan.
Untuk itu diperlukan pengarahan, dalam bentuk tindakan yang
mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan
yang sudah ditentukan sehingga tujuan perusahaan pun tercapai.
4) Controling ( Pengendalian )
Fungsi terakhir dari manajemen adalah pengendalian. Pengendalian
merupakan aktivitas untuk mengkoreksi adanya penyimpanganpenyimpangan dan hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan
rencana kerja telah ditetapkan sebelumnya.
b. Fungsi Operasional, terdiri dari:
1) Pengadaan ( Procurement )
Penentuan
jenis/mutu
karyawan
dan
jumlah
(menentukan
keberhasilan rekruitmen melalui prosedur yang tepat). Sewaktu
menarik karyawan baru, manajemen haruslah mempertimbangkan:
a) Keadaan pasar tenaga kerja/Jenis-jenis karyawan yang diinginkan
dan bagaimana yang tersedia.
b) Jumlah tenaga kerja yang akan ditarik.
Analisa jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan berbagai
operasi dan kewajiban suatu jabatan, terdiri dari :
a. Deskripsi jabatan dan
b. Spesifikasi jabatan
Deskripsi jabatan merupakan suatu statement yang teratur, dari
berbagai tugas dan kewajiban suatu jabatan tertentu.
a.
Indentifikasi jabatan,
b.
Ringkasan jabatan,
c.
Tugas yang dilaksanakan,
d.
Pengawasan yang diberikan dan yang diterima,
e.
Hubungan dengan jabatan-jabatan lain,
f.
Bahan-bahan, alat-alat dan mesin-mesin yang dipergunakan,
g.
Kondisi kerja,
h.
Penjelasan istilah-istilah yang tidak lazim,
2) Pengembangan ( Development )
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis
konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan masa kini ataupun masa yang akan datang. Pengembangan
pegawai dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan melalui program
pelatihan dan pengembangan yang tepat agar pegawai dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan baik.
Metode Pelatihan Operasional
a. On-the job training
Memberikan tugas kepada atasan langsung yang baru dilatih, untuk
melatih mereka.
b. Vestibule school
Merupakan bentuk latihan dimana pelatihnya bukanlah atasan
langsung, tetapi pelatih-pelatih khusus.
c. Apprenticeship (magang)
Metode ini biasa dipergunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan yang relatif lebih tinggi.
d. Kursus Khusus
Merupakan bentuk pengembangan yang lebih mirip pendidikan dari
pada latihan. Kursus ini biasanya diadakan untuk memenuhi minat dari
para karyawan dalam bidang-bidang pengetahuan tertentu (diluar
bidang pekerjaannya) seperti kursus bahasa asing, komputer dan lain
sebagainya.
3) Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian jasa langsung (Direct) dan tidak
langsung (indirect), uang atau barang kepada pegawai sebagai
imbalan balas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak. Adil maksudnya sesuai dengan
prestasi kerj yang diberikan pegawai untuk perusahaan, sedangkan
layak diartikan dapat memenuhi primernya serta berpedoman pada
batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal dan
eksternal konsitensinya.
4) Pengintregrasian ( Intergration )
Pengintregrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan pegawai, agar terciptanya kerja sama yang baik
dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba dan pegawai
mendapatkan kebutuhan dari hasil kerjanya.
5) Pemeliharaan ( Maintenance )
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas pegawai, agar mereka tetap mau
bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program keselamatan dan kesejahteraan yang berdasrkan kebutuhan
sebagian besar karyawan serta berpedeoman kepada internal dan eksternal.
Setiap program keselamatan dapat terdiri dari salah satu atau lebih elemenelemen berikut ini:
a) Didukung oleh manajemen puncak (top management),
b) Menunjukkan seorang direktur keselamatan,
c) Pembuatan pabrik dan operasi yang bertindak secara aman,
d) Mendidik para karyawan untuk bertindak dengan aman,
e) Menganalisa kecelakaan,
f)
Menyelenggarakan perlombaan atau keselamatan kerja,
g) Menjalankan peraturan-peraturan untuk keselamatan kerja.
6) Kedisiplinan ( Discipline )
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujudnya
tujuan perusahaan. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk
mentaati peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
7) Pemberhentian ( Separation )
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan. Pemberhentian disebabkan oleh keinginan pegawai, keinginan
perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.
Dasar Hukum Implementasi Teori SDM (Sumber Daya Manusia)
Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia perlu diperhatikan dasardasar hukum yang menjadi pedoman dalam melakukan perekrutan dan
pelaksanaan kerja pegawai. Pada observasi yang telah kami lakukan di
lembaga bimbingan belajar, ditemukan beberapa dasar hukum yang terkait
yaitu sebagai berikut:
a.
UU RI No.13 thn 2003 Bab I Pasal 1 (2)
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.
b.
UU RI No.13 thn 2003 Bab I Pasal 1 (2)
Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau
badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar
upah atau imbalan dalam bentuk lain.
c.
UU RI No.13 thn 2003 Bab I Pasal 1 (15)
Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh
berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan
perintah.
d.
UU RI No.13 thn 2003 Bab I Pasal 1 (30)
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
e.
UU RI No.13 thn 2003 Bab IV Pasal 32 (1)
Penempatan tenaga kerja dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas,
obyektif, serta adil, dan setara tanpa diskriminasi.
f.
UU RI No.13 thn 2003 Bab IV Pasal 32 (2)
Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada
jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan
kemampuan dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi, dan
perlindungan hukum.
g.
UU RI No.13 thn 2003 Bab IV Pasal 35 (1)
Pemberi kerja yang memerlukan tenaga kerja dapat merekrut sendiri
tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan tenaga
kerja.
h.
UU RI No.13 thn 2003 Bab IX Pasal 50
Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha
dan pekerja/buruh.
i.
UU RI No.13 thn 2003 Bab IX Pasal 55
Perjanjian kerja tidak dapat ditarik kembali dan/atau diubah, kecuali atas
persetujuan para pihak.
j.
UU RI No.13 thn 2003 Bab IX Pasal 56
(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak
tertentu.
(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) didasarkan atas:
a. jangka waktu; atau
b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.
k.
UU RI No.13 thn 2003 Bab X Pasal 80
Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada
pekerja/buruh untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh
agamanya.
l.
UU RI No.13 thn 2003 Bab X Pasal 92
Pengusaha
melakukan
peninjauan
upah
secara
berkala
memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas.
dengan
BAB III
LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum BPRS ARTHA AMANAH UMMAT
BPR Syariah Artha Amanah Ummat terletak di Jl. Hos Cokroaminoto
Komplek Ruko Terminal Sisemut Ungaran. Letaknya yang cukup strategis
membuat lembaga perbankan ini mudah dijangkau oleh masyarakat.
Meskipun BPRS Artha Amanah Ummat belum lama beroperasi dan
belum memiliki cabang, namun perkembangannya cukup signifikan, dan
msyarakat tidak perlu ragu dengan keamanan dana yang mereka titipkan,
karena BPRS Artha Amanah Ummat telah dijamin pemerintah melalui
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
1. Sejarah berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat
BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran diresmikan pada tanggal 17
februari 2007. Gedung yang digunakan untuk operasional ini sebelumnya
adalah apotik dan kantor notaris, yang kemudian digunakan untuk gedung
BPRS sampai sekarang. Berdasarkan Akta Notaris nomor 14 tanggal 08
september 2010 tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan. Modal dasar perseroan adalah sebesar Rp2.000.000.000,- (dua
milyar rupiah) terbagi atas 2.000 (dua ribu) saham masing-masing senilai
Rp1.000.000,- (satu juta rupiah). Yang disetor oleh H. Djoko Sarwono dan
H. Hepta Pinardi sebagai pendiri BPRS Artha Amanah Ummat.
2. Tujuan didirkan BPRS Artha Amanah Ummat
a. BPRS Artha Amanah Ummat didirikan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemakmuran bersama melalui pengalaman perbankan
sesuai syariat islam.
b. Meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualias hidup yang
memadai.
c. Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan.
d. Mengurangi urbanisasi.
e. Membina semangat ukhuwah islamiyah melalui kegiatan ekonomi.
3. Visi dan Misi BPRS Artha Amanah Ummat
a. Visi BPRS Artha Amanah Ummat
1.
Menjadi BPRS yang amanah, professional dan terpercaya.
b. Misi BPRS Artha Amanah Ummat
1.
Memberdayakan ekonomi umat dengan menjunjung prinsip
keadilan yang bermanfaat untuk kesejahteraan umat yang
berkelanjutan.
4. Susunan modal
Berdasarkan Akta Notaris Nomor 14 tanggal 08 september 2010
Notaris Indah susilowati SH, di Kabupaten Semarang, dan Keputusan
Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU49867.AH.01.02 tentang
Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, modal dasar
perseroan adalah sebesar Rp. 2000.000.000,- (dua milyar rupiah) terbagi
atas 2000 (dua ribu) saham masing-masing senilai Rp. 1000.000,- (satu
juta rupiah).
5. Susunan kepengurusan
Pada tabel 3.1 dibawah ini disajikan susunan pengurus BPRS Artha
Amanah Ummat
Jabatan di
BPRS
Nama
Jabatan diluar BPRS
Riwayat
singkat
Komisaris
utama
Titik Samsiyati
Notaris di Kabupaten Semarang
Komisaris
Djoko Sarwono
Pemimpin Perusahaan Purnawirawan
Jasa Angkutan Laut
ABRI/TNI
Dewan
Pengawas
Syariah
-Muhammad Syafii
PNS
-Muhammad Zuhri
Guru Besar STAIN
Salatiga
Pengurus
Organisasi
Keagamaan
Direktur
Utama
Edi Purnomo
Mantan
Karyawan Bank
Jateng
Direktur
Bambang Yuliarso
Mantan
Karyawan
BMT
Sumber: Data Deskriptif BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
6. Struktur Organisasi
RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
ACCOUNT OFFICER
OPERASIONAL
TELLER
CUSTOMER SERVICE
Gambar 3.1 Struktur organisasi BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran
Sumber: Data Deskriptif BPRs Artha Amanah Ungaran
7. Job Description
a. DPS (Dewan Pengawas Syariah)
Tugas dan Tanggung Jawab mencakup :
1) Mengawasi dan mengevaluasi sistem operasi produk-produk
Bank dan tidak menyalahi konsep syariat islam serta memberi
keputusan berlaku atau tidaknya produk-produk yang baru
diciptakan.
2) Membantu bagian marketing dalam merancang produk-produk
yang sesuai dengan syariat islam.
3) Mengevaluasi kebijakan-kebijakan bank yang baru ditetapkan
oleh Direksi.
4) Menghadiri
pertemuan
bulanan
dengan
Komisaris
atau
pemegang saham dan direksi BPRS Artha Amanah Ummat.
b. Komisaris
Tugas dan Tanggung jawab mencakup :
1) Mengawasi dan mengarahkan operasional yang dilaksanakan
oleh Direksi agar tetap mengikuti kebijaksanaan bank seperti
tercantum dalam undang-undang perbankan atau anggaran
dasar.
2) Mempertimbangkan,menyempurnakan
dan
mewakili
para
pemegang saham dalam memutuskan perumusan umum
kebijaksanaan bank yang baru diusulkan oleh Direksi untuk
dilaksanakan bank pada masa yang akan datang.
3) Menyelenggarakan Rapat Umum Luar Biasa para pemegang
saham dalam hal pembebasan tugas dan kewajiban Direksi.
4) Mempertimbangkan dan menyetujui Rancangan Anggaran
Perusahaan dan Rencana Kerja untuk tahun buku yang baru
diusulkan Direksi.
5) Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pembiayaan
yang diajukan kepada bank yang jumlahnya melebihi jumlah
maksimum yang dapat diputuskan Direksi.
6) Menyetujui atau menolak jenis pelayanan baru yang dapat
diberikan bank kepada masyarakat atas usul Direksi.
7) Menetujui semua hal yang menyangkut perubahan-perubahan
modal dan pembagian laba.
8) Ikut bergabung dengan komite pembiayaan setiap dua minggu
sekali di kantor.
9) Mengadakan pertemuan setiap satu bulan sekali dengan Dewan
Pengawas Syariah dan direksi pada hari jumat minggu terakhir.
c. Direktur Utama
Tugas dan Tanggung Jawab mencakup :
1) Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan
serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
2)
Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan
pelaksanaan tata-tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua
untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan alokasi waktu
per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan
diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan
tindakan dan kebijakan.
3) Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu,
yang diputuskan.
4) Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya
dengan dunia luar.
d. Direktur
Tugas dan Tanggung Jawab mencakup :
1) Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment
decision).
2) Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing
decision).
3) Mengambil keputusan dividen (dividend decision).
4) Mengatur penggunaan dana yang efektif dan efisien.
5) Melakukan analisis lingkungan Internal dan eksternal yang
berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
e. Pemasaran / Account Officer
Tugas dan Tanggung Jawab mencakup :
1) Mengidentifikasi potensial pasar di daerah setempat dan aktif
melakukan kunjungan ke pasar potensial untuk mencari nasabah
baru guna memasarkan produk-produk pembiayaan individual
maupun kepada nasabah baru serta meningkatan hubungan
dengan nasabah yang sudah ada, sesuai dengan strategi bisnis
dari BPRS yang telah ditetapkan.
2) Menguasai semua produk pembiayaan dari BPRS dimana A/O
tersebut bekerja.
3) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target jumlah nasabah
dan pertumbuhan portfolio pembiayaan baik pada individual
maupun perusahaan, sehingga dapat memberikan profit yang
maksimal bagi bank (BPRS).
4) Mengumpulkan dokumen dan data-data dari nasabah untuk
membuat proposal pembiayaan.
5) Memonitor usaha nasabah dengan melakukan kunjungan rutin
atau kunjungan dadakan jika dirasa perlu oleh BPRS.
f. Front Office
a) Teller
Tugas dan Tanggug Jawab mencakup :
1) Melakukan
transaksi
tunai
(setoran/penarikan/realisasi
pembiayaan).
2) Mengarsip bukti transaksi dan membuat laporan kas harian dan
laporan APU PPT.
3) Membuatkan buku tabungan untuk nasabah penabung.
4) Melakukan pencatatan persediaan buku tabungan.
5) Melakukan pencatatan persediaan slip-slip.
6) Bertanggung jawab penuh dengan persediaan kas.
7) Kas maksimal Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah), jika pada
akhir hari terdapat kelebihan kas wajib untuk melakukan
penyetoran ke ABA.
b) Customer Service
Tugas dan Tanggug Jawab mencakup :
1) Memberikan info tentang produk-produk bank kepada nasabah
dan calon nasabah.
2) Melakukan input data nasabah, data rekening tabungan atau
deposito atau pembiayaan.
3) Membuat warkat deposito.
4) Mengarsip berkas data nasabah tabungan atau deposito dan
kelengkapannya.
5) Melakukan pencatatan persediaan warkat deposito.
6) Melakukan transaksi non tunai (OB angsuran/OB tabungan).
7) Mengarsip bukti transaksi OB dan membuat laporan harian
transaksi.
8) Melakukan transaksi PPOB dan Pospay.
9) Melakukan pembaruan data nasabah.
10) Mengontrol pembayaran bagi hasil deposito nasabah.
11) Mengarsip surat masuk dan keluar.
g. Operasional / Back Office
Tugas dan Tanggung Jawab mencakup :
1) Memvalidasi transaksi harian.
2) Mencatat likuiditas ABA dan rencana pembiayaan (untuk
mengontrol likuiditas).
3) Membuat akad dan menyiapkan kelengkapannya (asurani,
notaris).
4) Mengarsip berkas akad dan jaminan.
5) Melakukan kontrol atas keluar masuknya jaminan.
6) Membuat laporan asuransi jiwa untuk pembiayaan.
7) Membuat laporan pembiayaan untuk dasar input SID.
8) Melakukan input SID.
9) Melakukan kontrol angsuran pembiayaan nasabah.
10) Mengisi kartu pembiayaan (riwayat pembiayaan nasabah).
11) Membuat Surat Peringatan Tunggakan.
B. Data-Data Deskriptif
1.
No
1.
2.
Data Karyawan BPRS Artha Amanah Ummat
Nama
Edi Purnomo
Bambang
Yuliarso
3. Canny
Priwiyanti P
4. Wulan
Ekayanti K
5. Sugeng
6. M Dwi
Laksono
7. M Ali Yafi
8. Hikmah
Prawira P
9. Gina
Anggriana
10. Indah
Puspitasari
11. Ranitia Yossi
Pendidi
kan
formal
S1
DIII
Usia
(Thn)
Jabatan
Masa Kerja
53
36
Direktur utama Febr 2007-sekarang
Direktur
Febr 2007-sekarang
S1
30
S1
29
Kasi
Juli 2007-sekarang
operasional
Kasi pelayanan Maret 2007-sekarang
S1
S1
37
27
Account officer Febr 2010-sekarang
Account officer April 2012-sekarang
S1
S1
26
25
Account officer Mei 2012-sekarang
Admin
April 2013-sekarang
S1
25
Teller
Okt 2013-sekarang
S1
26
Nov 2013-sekarang
D4
22
Customer
Service
Staf
Juli 2014-sekarang
Tabel 3.2 Daftar karyawan BPRS Artha Amanah Ummat
2.
Produk-Produk BPRS Artha Amanah Ummat
a. Produk Penghimpunan Dana
1) Tabungan IB Hijrah
Tabungan IB Hijrah adalah tabungan dengan akad titipan
(wadiah yad dhamanah) untuk menampung titipan uang dari
masyarakat yang sewaktu-waktu dapat diambil. Bank tidak
wajib memberikan bagi hasil akan tetapi Bank dapat
memberikan bonus yang tidak diperjanjikan sebelumnya.
2) Tabungan IB Amanah
Tabungan IB Amanah adalah tabngan yang bertujuan
untuk investasi dengan akad bagi hasil (mudharabah). Produk
tabungan ini diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat.
Dengan produk ini maka pihak penabung akan mendapatkan
bagi hasil pada setiap bulannya tentunya dengan porsi yang
sudah ditentukan sebelumnya.
3) Deposito IB investasi mudharabah
Adalah simpanan berjangka dengan jangka waktu 1, 3, 6,
dan 12 bulan. Simpanan ini menggunakan akad mudharabah
dimana nasabah akan mendapatkan bagi hasil setiap bulannya
sesuai dengan kesepakatan. Produk ini sangat cocok untuk
investasi nasabah, karena bagi hasil yang diberikan sangat
kompetitif dan menarik.
b. Produk Penyaluran Dana
1) Akad jual-beli (murabahah)
Adalah akad jual beli dimana dalam akad ini bank
bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Akad
ini juga dapat digunakan untuk penambahan modal usaha,
renovasi rumah, pembelian kendaraan, dan lain-lain.
2) Akad bagi hasil (mudharabah / musyarakah)
Adalah akad pembiayaan untuk modal kerja dimana Bank
membantu kebutuhan modal kerja. Selanjutnya secara periodik
nasabah membayar pokok modal ditambahkan bagi hasil
keuntungan yang telah disepakati.
3) Akad sewa (ijarah)
Akad dimana Bank meyewakan suatu objek sewa kepada
nasabah dan atas manfaat yang diterima oleh nasabah atas
penggunaan obyek sewa tersebut, Bank memperoleh ongkos
sewa. Akad ini bisa dipergunakan untuk keperluan di bidang
pendidikan, tenaga kerja, kesehatan dan pariwisata.
BAB IV
ANALISA
A. Proses Rekrutmen Karyawan
Pada umumnya proses penerimaan karyawan di setiap perusahaan
hampir sama. Proses tersebut dimaksudkan untuk memperoleh tenaga
kerja yang handal dan profesional demi kemajuan perusahaan. Pada BPRS
Artha Amanah Ummat rekrutmen karyawan dilakukan setiap perusahaan
membutuhkan karyawan seperti yang diungkapkan Bapak Bambang
Yuliarso yang menjabat sebagai direktur di BPRS Artha Amanah Ummat
(Kamis, 3 juli 2014) menerangkan bahwa rekrutmen karyawan di
sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Sebagai contoh target untuk laporan publikasi Rp. 9000.000.000
(sembilan milyar rupiah) dengan tiga account officer dimana masingmasing dapat menangani maksimal 300 nasabah, selama mereka masih
dapat menangani pekerjaan tersebut maka perusahaan tidak membuka
tempat untuk jabatan tersebut. Akan tetapi kemampuan setiap account
officer tidaklah sama, untuk itu perlu dilakukan rekrutmen apabila
penambahan karyawan tersebut akan mendukung perusahaan di masa
depan. Setelah itu jika memang membutuhkan segera dibutuhkan
karakteristik yang akan mengisi posisi tersebut. Karakteristik tersebut
meliputi jujur, loyal, komunikatif, taat pada prinsip syariah, kompetensi di
bidang syariah serta sehat jasmani dan rohani.
Hasil analisis pekerjaan tersebut, selanjutnya dikonsultasikan kepada
direktur utama selaku pimpinan utama, lalu kepada direksi dan kemudian
disampaikan kepada komisaris untuk dihubungkan dengan anggaran
perusahaan, prospek tenaga kerja dan prospek pasar.
Proses langkah-langkah pengadaan atau rekrutmen tenaga kerja di BPRS
Artha Amanah Ummat Ungaran adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Tenaga Kerja
Peramalan kebutuhan merupakan awal untuk merekrut tenaga
kerja, proses ini meliputi analisis kebutuhan, apakah memang benarbenar membutuhkan tenaga kerja, sehingga tidak terjadi sesuatu hal
yang merugikan.
b. Prosedur Perekrutan
Seiring dengan perkembangan dan persaingan antar lembaga
keuangan yang lain, maka perekrutan tenaga kerja tidak mutlak
lulusan SLTA dan DIII tetapi juga lulusan S1. Tetapi tidak berarti
orang yang ingin melamar menjadi tenaga kerja haruslah lulusan S1
semua.
Karena
pada
dasarnya
perusahaan juga
tetap
ingin
membedakan antara tenaga kerja yang ingin menjadikan profesinya
sebagai karir yang diutamakan adalah lulusan S1. Dan dari tenaga
kerja yang ingin menjadikan pekerjaanya sebagai profesi, seperti yang
diungkapkan Bapak Bambang Yuliarso selaku Direktur bagi BPRS
Artha Amanah Ummat lulusan SLTA atau DIII saja sudah cukup
asalkan mempunyai keahlian dan kemampuan dibidangnya selain itu
juga sudah sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan di
BPRS Artha Amanah Ummat.
Bapak Bambang Yuliarso juga menjelaskan, selain itu terdapat
metode rekrutmen yang akan berpengaruh besar terhadap lamaran
yang masuk dalam perusahaan. Metode rekrutmen calon karyawan
baru mengunakan dua metode, yaitu metode terbuka dan metode
tertutup.
Metode
terbuka
dilakukan
dengan
cara
penarikan
diinformasikan secara luas dengan memasang iklan pada media
massa, cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke masyarakat.
Sedangkan metode tertutup dilakukan dengan cara penarikan hanya
diinformasikan kepada para karyawan atau orang-orang tertentu yang
masih ada hubungan dengan perusahaan saja. Metode rekrutmen yang
biasa dipilih oleh perusahaan/organisasi dalam melakukan rekrutmen
adalah seperti iklan, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga
pendidikan, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih
dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang terjadi.
Akan tetapi metode yang diterapkan pada BPRS Artha Amanah
Ummat dalam melakukan rekrutmen adalah metode terbuka yaitu
dengan
cara
bekerjasama
dengan
beberapa
lembaga
pendidikan/perguruan tinggi, selain itu perusahaan belum dapat
menerapkan media lain seperti melalui iklan, radio, media koran dan
pamflet.
Kemudian prosedur perekrutan yang dilakukan BPRS artha
Amanah Ummat menurut Bapak Bambang Yuliarso adalah sebagai
berikut
a)
Mengumpulkan surat lamaran
Sebelum
melakukan
rekrutmen
perusahaan
akan
mengumpulkan surat lamaran yang telah masuk selama periode
tertentu untuk kemudian di seleksi sesuai kriteria dan kebutuhan
perusahaan.
b)
Panggilan
Setelah menyeleksi surat lamaran, hal yang dilakukan
selanjutnya adalah melakukan panggilan kepada calon karyawan
yang terpilih sebagai kandidat.
c. Seleksi
Terdapat tiga jenis seleksi yang dilakukan BPRS Artha Amanah
Ummat antara lain
1)
Seleksi administrasi
Menurut Bapak Bambang Yuliarso beberapa berkas yang harus
dicantumkan dalam surat lamaran sama seperti surat lamaran pada
umumnya yakni berisi surat lamaran, foto 3x4, ijazah terakhir
minimal SLTA, kemudian disertakan dokumen pendukung yaitu
Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Kelakuan Baik.
Sedangkan persyaratan umum dari calon karyawan BPRS Artha
Amanah Ummat menurut Peraturan Kepegawaian PT. BPRS
Artha Amanah Ummat No.001/AAU/VI/2007 adalah sebagai
berikut
a) Beragama Islam
b) Khusus bagi wanita mengenakan pakaian muslimah
c) Sehat jasmani, usia produktif dan tidak merokok
d) Jujur, bertanggung jawab, suka bekerja keras dan dapat
bekerja secara kelompok.
e) Pendidikan minimal DIII
f) Indeks Prestasi minimal 2,75
g) Mempunyai SIM C
h) Dapat mengoperasikan komputer dengan baik
i) Bersedia mengikuti pelatihan yang diselenggarakan
perusahaan
j) Persyaratan lainnya yang dianggap perlu.
2)
Tes keterampilan
Beberapa hal yang diajukan dalam tes keterampilan antara lain
mampu mengoperasikan komputer dengan baik misalnya mampu
menghidupkan dan mematikan komputer serta mengoperasikan
program dalam komputer dan mampu membaca al-quran dengan
lancar.
3)
Wawancara
Berikut daftar beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam
wawancara pada BPRS Artha Amanah Ummat antara lain:
a) Motivasi
Pertanyaan yang dapat menggali motivasi antara lain:
1. Mengapa
anda
memutuskan
untuk
melamar
pekerjaan di perusahaan ini?
2. Apa
yang
membuat
anda
tertarikdengan
perusahaan ini?
3. Tanggung jawab apa yang anda anggap penting
dalam pekerjaan?
b) Inisiatif
Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara
lain:
1. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang
pernah anda ikuti.
2. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama
ini? (apakah melalui iklan, referensi, dsb) – untuk
yang sudah pernah bekerja.
c) Sikap kerja
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara
lain:
1. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada
pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda
menyikapinya?
2. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda.
(untuk yang sudah bekerja)
3. Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut?
(untuk yang sudah bekerja)
d) Kemampuan berpikir analitis
Yang termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis
adalah “kemampuan memecahkan masalah (problem
solving)” dan “kemampuan membuat keputusan (decision
making)”.
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan
berikir analitis antara lain:
1. Menurut anda faktor apa yang paling menentukan
suksesnya seseorang?
2. Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama
tiga tahun terakhir?
e) Kemampuan pencapaian keberhasilan (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan
pencapaian keberhasilan antara lain:
1. Apakah
anda
senang
mengerjakan
pekerjaan/proyek ang sulit?
2. Apakah
anda
mempunyai
dibanggakan? Ceritakan!
prestasi
yang
3. Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami?
Kekecewaan apa yang anda alami?
4. Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut? Dan
mengatasi kegagalan tersebut?
f) Aspirasi diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara
lain:
1. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah?berniat
melanjutkan kuliah?
2. Menurut anda apakah nilai anda merupakan
indikasi terbaik untuk akademik anda?
3. Kenapa kami harus memilih anda?
4. Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan
lima kekurangan anda?
g) Sosialisasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara
lain:
1. Ceritakan kegiatan anda diwaktu senggang?
2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda?
3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi,
maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda
lakukan dalam organisasi tersebut?
h) Kemandirian
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara
lain:
1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam
hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan
anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting
yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
2. Mengapa anda memilih jurusan...?
3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang
berpengaruh dalam diri anda?
4. Dalam hal-hal apa saja orang ersebut anda
sertakan?
i) Kepemimpinan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan
antara lain:
1. Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang
mencerminkan kemampuan memimpin.
2. Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang
pemimpin?
3. Bagaimana cara anda mendelegasikan
suatu
tanggung jawab?
4. Bagaimana cara anda memberikan teguran atau
mendisiplinkan bawahan anda?
5. Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit
untuk diajak kerjasama?
6. Seandainya
kemudian
anda
membuat
bawahan
suatu
anda
kebijakan,
banyak
yang
menentangnya, bagaimana anda mengatasinya?
d. Penempatan karyawan
Menurut Peraturan Kepegawaian pasal 4 PT. BPRS Artha Amanah
Ummat No.001/AAU/VI/2007 pelamar yang lolos seleksi akan
diterima sebagai Calon Pegawai Masa Training (CPMT) selama satu
bulan. Kemudian Calon Pegawai Masa Training (CPMT) yang telah
melewati masa training dan dinilai dapat bekerja dengan baik, dapat
diangkat menjadi Calon Pegawai Masa Percobaan (CPMP) dengan
masa percobaan 12 (dua belas) bulan. Setelah Calon Pegawai Masa
Percobaan (CPMP) telah melewati waktu 12 (dua belas) bulan dan
dianggap mampu bekerja dengan baik dapat diangkat menjadi Calon
pegawai selama 12 (dua belas) bulan atau maksimal 2 (dua) tahun.
Dan apabila selama 12 (dua belas) bulan dapat bekerja dengan baik,
Calon Pegawai dapat diangkat menjadi pegawai tetap.
Pada pasal 5 Peraturan Kepegawaian PT. BPRS Artha Amanah
Ummat No.001/AAU/VI/2007 juga dijelaskan bahwa pegawai yang
dimaksud di atas akan bekerja sesuai dengan job diskripsi yang telah
ditentukan dan bertanggung jawab secara langsung dengan pejabat di
atasnya. Pada saat bank baru beroperasi, belum ditetapkan pejabat
definif, sehingga calon pegawai yang diterima difungsikan untuk
menangani pekerjaan tertentu. Dan untuk keperluan aktifitas kerja,
akan dilakukan mutasi atau rotasi pada bagian lain, sesuai dengan
kebutuhan perusaaan dan dilakukan evaluasi secara periodik.
B. Tata Tertib Bekerja
Dalam pasal 17 Peraturan Kepegawaian PT. BPRS Artha Amanah
Ummat No.001/AAU/VI/2007 juga dijelaskan tata tertib bekerja antara
lain:
1. Umumnya bagi karyawan yang melakukan atas dasar sukarela,
kecuali jika demi kepentingan lancarnya pekerjaan, misalnya
naskah-naskah yang harus diselesaikan untuk melanjutkan
pekerjaan yang semain menumpuk, maka kerja lembur adalah
wajib dilakukan oleh karyawan.
2. Karyawan berkewajiban supaya pada jam-jam kerja tidak
mengerjakan kegiatan-kegiatan selain daripada melakukan
pekerjaan yang ditugaskan dan menjalankan kewajibankewajiban sebagai karyawan dengan sebaik-baiknya.
3. Karyawan dilarang meninggalkan tempat kerja pada waktu
jam kerja tanpa minta ijin dari atasan langsung dan Kepala
Bagian.
4. Karyawan akan menjaga kebersihan kesehatan di dalam
Perusahaan (misalnya dilarang meludah dan sebagainya)
bersikap sopan dan dilarang mengadakan coretan-coretan.
5. Di dalam ruang kerja diharuskan menjaga kesopanan dalam
berbicara dan berpakaian.
6. Karyawan dapat diugaskan di lain bagian untuk mendapatkan
pengalaman di beberapa bagian demi lancarnya pekerjaan,
yang tidak mengurangi gajinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian
yang
telah
dikemukakan
pada
bab-bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Bahwa di BPRS Artha Amanah Ummat dalam proses perencanaan
rekrutmen tenaga kerja lebih mengutamakan nilai-nilai moral,
ketaatan terhadap prinsip syariah, kompetensi syariah dan kejujuran
dari tenaga kerja tersebut.
2. Proses perekrutan yang dilakukan BPRS Artha Amanah Ummat
antara lain mengumpulkan surat lamaran yang masuk, kemudian
melakukan panggilan kepada calon karyawan yang terpilih, setelah
itu
melakukan seleksi yang terdiri dari seleksi administrasi,tes
keterampilan dan wawancara, kemudian perusahaan melakukan
penerimaan karyawan dengan masa percobaan terlebih dahulu, dan
setelah lewat masa percobaan barulah perusahaan akan menentukan
diterima atau ditolak calon karyawan tersebut.
B. Saran
Dalam proses seleksi, BPRS Artha Amanah Ummat sudah
malaksanakan tahapan-tahapan dengan baik, terutama dengan melibatkan
atasan langsung. Dengan demikian atasan dan calon karyawan dapat saling
mengetahui karakter masing-masing. Sehingga dapat dinilai apakah
nantinya antara atasan dan karyawan akan dapat bekerja sama dengan baik
atau tidak. Namun yang harus diperhatikan BPRS Artha Amanah Ummat
adalah proses perekrutannya. Akan lebih baik jika saat itu BPRS Artha
Amanah Ummat sedang membutuhkan tenaga kerja baru, perusahaan
mengumumkan melalui media massa yang tentunya dapat dilihat oleh
banyak orang dengan menentukan kriteria yang sedang dibutuhkan,
sehingga memudahkan perusahaan dalam menyeleksi.
DAFTAR PUSTAKA
2004. Undang-Undang Ketenagakerjaan Lengkap. Jakarta :
_____
Sinar Grafika.
Ambar T. Sulistiyani, Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya
Manusia:Konsep, Teori dan Pengembangan Dalam Konteks
Organisasi Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Amstrong, Michael. 1995. Personel Management Pracice. London :
Kogan Page.
Astuti, Sri Yuli. 2011. Skripsi “prosedur rekrutmen pegawai di
perusahaan umum kehutanan negara surakarta”.
Budiono, Abdul Rachmad. 2009. Hukum Perburuhan. Jakarta : Indeks.
C Rost, Joseph. 2001. Leadership For The Twenty-First Century. Jakarta.
Cahyaningsih, Tri Lidya. 2009. Tugas Akhir “Proses Penerimaan
Karyawan PT. Persada (KOPINDOSAT)”.
Djumialdji, F.X. 2005. Perjanjian Kerja. Jakarta : Sinar Grafika.
Handoko, Hani T. 2001. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta : Liberty.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. 2001.
Keith, Davis. Newston. 1994. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta :
Erlangga.
Maryati. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia : Untuk
Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Pangabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta
: Ghalia Indonesia.
Peraturan
Kepegawaian
PT.
BPRS
Artha
Amana
Ummat
No.001/AAU/VI/2007.
S. Schuler. E. Jakson. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Erlangga
Saksono, Slamet. 1995. Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta :
Kanisius.
Siagian, P. Sondang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sihotang, A. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Pradnya
Paramitha.
Simamora,
Henry.
2004.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia.
Yogyakarta.
Spencer, L M Dan Spencer, S M. 1993. Competence At Work : Models
For Superior Performance. Jakarta : Simon & Schuster.
Stephen, P Robbin. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi Dan
Aplikasi. Jakarta : Pt Bhuana Ilmu Populer.
-Sumberdayamanusia-Teori.Blogspot.Com(Diakses 22 Agustus 2014).
Wahyuni, Widya Tri. 2009. Tugas Akhir “Rekrutmen Tenaga Kerja
Dalam Perspektif Manajemen Syariah”.
Wawancara dengan Bapak Bambang Yuliarso selaku Direktur di BPRS
Artha Amanah Ummat, Kamis 3 Juli 2013 pukul 09.15 WIB.
Yulliyanti, Ellyta. 2009. Tugas Akhir “Analisis Proses Rekrutmen dan
Seleksi pada Kinerja Pegawai”.
Download