V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 1.1 Lamun yang ditemukan di perairan Pulau Panggang ada 8 jenis, yaitu Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Halophila minor, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Thalassia hemprichii, dan Enhalus acoroides. Densitas lamun antara 0,08 hingga 130,52 ind/m2. Tutupan lamun sebesar 22,13%. Indeks keanekaragaman sebesar 1,156 dan indeks dominansi sebesar 0,436. 1.2 Lamun jenis S. isoetifolium, H. ovalis, H. minor, H. uninervis, dan C. serrulata tersebar jauh dari garis pantai, sedangkan C. rotundata, T. hemprichii, dan E. acoroides tersebar merata dari garis pantai hingga mendekati tubir. 1.3 Ikan yang tertangkap di perairan Pulau Panggang sebanyak 39 jenis dari 18 famili. Ikan yang mendominasi yaitu S. canaliculatus 88,149%, G. oyena 4,407%, dan H. marginatus 1,692%. 1.4 Padang lamun di perairan Pulau Panggang dimanfaatkan oleh 39 jenis ikan yang tertangkap, yakni sebagai daerah asuhan oleh 36 jenis ikan (92,31%), daerah penggembalaan oleh 30 jenis ikan (76,92%), dan sumber pakan oleh 1 jenis ikan (2,56%). 2. Saran Ekosistem lamun di perairan Pulau Panggang membutuhkan pengelolaan yang tepat. Bentuk-bentuk pengelolaan yang dapat dilakukan yaitu menghindari penimbunan di padang lamun, menegakkan peraturan tentang pengelolaan limbah, pendidikan konservasi tentang padang lamun serta melakukan rehabilitasi padang lamun. Rehabilitasi padang lamun dilakukan dengan menanam lamun jenis T. hemprichii di sisi selatan pulau. 41