78 BAGAIMANA AKUNTANSI DIFERENSIAL UNTUK

advertisement
78
BAGAIMANA AKUNTANSI DIFERENSIAL UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN INVESTASI PADA CV. TATA MANDIRI SEJAHTERA
Ibnu Sutomo
Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin
ABSTRAKSI
Informasi yang diperoleh oleh pihak perusahaan dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan. Akuntansi diferensial merupakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan mengenai alternatif
menggunakan aset yang lama atau menganti aset yang baru, dalam hal
ini manajemen akan lebih akan lebih mengetahui effesiensi biaya apabila
ada penggantian aset hal ini akan mempengaruhi total laba perusahaan
dengan melakukan analisis biaya diferensial dan pendapatan diferensial.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CV. Tata Mandiri Sejahtera sampai saat ini belum meng-gunakan informasi
akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan penggantian aset
tetap. Hasil analisis dari adanya penggantian alat berat lama dengan alat
berat baru dapat menghemat biaya sebesar Rp. 170.830.000,- untuk alat
berat dozer D85ESS-2, dan menghemat biaya sebesar Rp.
303.740.000,- untuk alat berat excavator.
Kata kunci: akuntansi diferensial, biaya diferensial, laba diferensial,
pendapatan diferensial
ABSTRACT
Information is a very important factor for the activity of an organization.
Information used by management in an organization to reduce uncertainty in decision making. Differential accounting information is necessary
information management in decision making. The decision regarding to
use of alternative fixed decision or replacing old assets with new assets.
The company will determine the amount of cost savings from the replacement of these assets and this will affect the total profit of the company by analyzing and calculating the differential cost and revenue differential. The method used in this research is descriptive method with a
case study approach. The results of this study indicate that the CV. Tata
Sejahtera Mandiri not use accounting information in decision making differential replacement of fixed assets. The results of the analysis of the
replacement of the old machine to the new machine can save cost Rp.
170.830.000,- for heavy equipment Dozer D85ESS-2, and save cost Rp.
303.740.000,- for a heavy equipment excavator.
Keyword: accounting differential, differential cost, differential profit, differential revenues
78
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keputusan-keputusan yang diambil manajemen, tentunya dapat
memberikan manfaat yang lebih dari
satu periode akuntansi. Dalam hal ini
maka diperlu pertimbangan dalam
pengambilan keputusan jangka panjang salah satu diantaranya seperti
penggantian asset tetap. Penggantian
aset tetap biasanya dilakukan terkait
pertimbangan penghematan biaya
perbaikan (biaya diferensial) yang
akan diperoleh karena adanya kenaikan produktifitas (pendapatan diferensial) dari adanya penggantian asset
tersebut. Sehingga manajemen harus
mempunyai perencanaan dalam penggantian aset tetap.
CV. Tata Mandiri Sejahtera adalah perusahaan bergerak dalam bidang jasa penyewaan alat berat di
samping itu memiliki beberapa site
kerja dengan kondisi beban kerja yang
berbeda. CV. Tata Mandiri Sejahtera
mengunakan sistem kontrak kerja
dengan jangka waktu kontrak adalah 2
(dua) tahun dan dapat diperpanjang
per tahun untuk tahun-tahun berikutnya untuk sistem pembayaran
didasarkan pada jam kerja atau Working Hour (WH) dari alat berat tersebut.
Akhir-akhir ini pihak manajemen
CV. Tata Mandiri Sejahtera merasakan adanya kendala yaitu meningkatnya biaya pemeliharaan dan perbaikan general overhaul (GOH) yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperbaiki alat berat yang beroperasi dengan mengeluarkan biaya minimal Rp.350.000.000,- atau berkisar
Rp.35.000,-/WH untuk setiap alat berat selain itu juga tergantung pada
tingkat kerusakan. Biaya tersebut tidak di keluarkan setiap bulannya, namun harus dibebankan sebagai salah
satu biaya produksi karena nilai dari
biaya tersebut yang cukup materiil yai-
79
tu sekitar 8% dari harga jual yang saat
ini ditetapkan oleh perusahaan.
Keadaan seperti ini dipengaruhi
karena beberapa alat berat yang dimiliki oleh perusahaan memiliki umur
ekonomis yang hampir habis. Oleh
karena itu perusahaan memerlukan
penggantian alat berat yang baru.
Biaya pemeliharaan asset yang berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan serta produksi
perusahaan menjadi tidak maksimal
yang menyebabkan rendahnya jam
kerja alat yang tidak mencapai target
kontraktor.
Selama ini perusahaan tersebut
belum menerapkan konsep akuntansi
diferensial guna untuk mengambil
keputusan, bahwa perusahaan selama ini tidak mempunyai suatu konsep
didalam pengambilan keputusan atau
keputusan hanya dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dengan
adanya masalah tersebut pihak manajemen sulit untuk menentukan pilihan
alternatif dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya konsep
akuntansi diferensial ini akan membantu manajemen dan pimpinan perusahaan didalam pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif
tindakan dalam hal penggantian asset
berupa alat-alat berat perusahaan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan diatas, maka masalah pada penelitian ini dirumuskan
adalah
“Bagaimana
penggunaan
akuntansi diferensial untuk pengambilan keputusan investasi pada CV. Tata
Mandiri Sejahtera?”
Batasan Masalah
Ruang lingkup dalam penelitian
ini adalah laporan yang digunakan
adalah laporan keuangan tahun 20102013.
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
TINJAUAN PUSTAKA
Ruang Lingkup Informasi Akuntansi Diferensial
1. Biaya Diferensial
Definisi biaya diferensial menurut
Halim dan Supomo (2007:76)
“Biaya diferensial adalah biayabiaya yang berbeda dalam suatu
kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kodisi yang lain”. Menurut Mulyadi (2001:118) “Biaya diferensial
adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh
suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam
alternatif”.
2. Pendapatan Diferensial
Definisi pendapatan diferensial
menurut Halim dan Supomo (2007:
76) adalah “Pendapatan diferensial
merupakan pendapatan yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi
yang lain”. Hal ini didukung oleh
pendapat Supriyono (2008:399)
“Pendapatan diferensial adalah
pendapatan yang berbeda pada
berbagai alternatif pengambilan
keputusan”.
3. Aset Diferensial
Definisi aset diferensial menurut
Mulyadi (2001:116) adalah “Aset
diferensial merupakan tambahan
investasi dalam mesin dan equipmen, sehingga ditekankan bahwa
dalam istilah aset diferensial yang
dimaksud adalah aset berupa investasi dalam aset tetap”.
Laba Diferensial
Definisi laba menurut Baridwan
(2000:31) adalah “kenaikan modal
(aset bersih) yang berasal dari
transaksi sampingan atau transaksi
yang jarang terjadi dari suatu badan
80
usaha, dan dari semua transaksi atau
kejadian lain yang mempunyai badan
usaha selama satu periode, kecuali
yang timbul dari pendapatan (revenue) atas investasi pemilik”. Laba
diferensial menurut Supriyono (2008:
399) “Adalah laba yang berbeda pada
berbagai alternatif pengambilan keputusan”.
Aset Tetap
Definisi aset tetap menurut
Jusup (2005:153) “Aset tetap adalah
aset berwujud yang digunakan dalam
operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka
kegiatan normal perusahaan”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia PSAK
No. 16 (2009, parg. 06) aset tetap
adalah “Aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau
penyedia barang dan jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode”.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa suatu aset dapat disebut sebagai aset tetap apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1. bersifat relatif permanen;
2. digunakan dalam operasi perusahaan; dan
3. tidak dimaksudkan untuk dijual
kembali.
Penyusutan
Definisi penyusutan (depresiasi)
menurut Jusup (2005:162) adalah
“Proses pengalokasian harga perolehan aset tetap menjadi biaya selama
masa manfaatnya dengan cara yang
rasional dan sistimatis”. Depresiasi
dapat dicatat dan dilaporkan dengan
metode-metode, yaitu metode garis
lurus, saldo menurun, jumlah angka
tahun, dan satuan kegiatan.
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
Investasi
Mulyadi (2001:284) menyatakan
bahwa investasi adalah pengaitan
sumber-sumber dalam jangka panjang
untuk menghasilkan laba di masa
yang akan datang”. Sedangkan menurut Supriyono (2008:424) adalah “Pemilikan sumber-sumber dalam jangka
panjang yang akan bermanfaat pada
beberapa periode akuntansi yang
akan datang, sehingga pemilikan atau
komitmen tersebut harus didasarkan
kepada tujuan perusahaan serta akibat-akibat ekonomisnya terhadap laba
perusahaan dalam jangka panjang”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan
penanaman modal berupa kekayaan
atau harta baik itu berupa harta tetap
maupun harta lancar dalam jangka
panjang dengan tujuan untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Pengambilan Keputusan
Menurut Mulyadi (2001:115)
langkah- langkah dalam pengambilan
keputusan meliputi:
1. pengakuan dan perumusan atau
peluang;
2. pencarian tindakan alternatif dan
pengkuantifikasian
konsekuensi
setiap tindakan alternatif;
3. pemilihan alternatif optimum atau
alternatif yang memuaskan; dan
4. implementasi dan penindaklanjutan.
Keputusan Investasi Penggantian
Aset Tetap
Keputusan
investasi
bukan
merupakan keputusan yang harus diambil manajemen setiap hari, akan
tetapi keputusan ini mempunyai akibat
atau konsekuensi dalam jangka panjang yang disebabkan oleh:
1. Dana yang diperlukan dalam
investasi jumlahnya cukup besar
dan akan terikat dalam jangka
waktu
yang
relatif
panjang.
Kebijaksanaan investasi yang keliru
81
akan berakibat dana sulit diperoleh
kembali tanpa kerugian besar, dan
dapat mengakibatkan perusahaan
kesulitan keuangan, bahkan dapat
pula mengakibatkan perusahaan
bangkrut.
2. Kenaikan
penanaman
modal
mengakibatkan kenaikan biaya
tetap dalam jumlah besar, sehingga
tingkat break even yang harus dicapai juga meningkat.
3. Kenaikan investasi mengakibatkan
pula kenaikan modal kerja yang harus disediakan untuk kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. (Supriyono, 2008:424)
Penelitian Sebelumnya
Ada beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi bagi
penulis untuk melakukan penelitian,
antara lain:
1. Nita Heirwati, 2007, dengan judul
“Peran Informasi Akuntansi Manajemen dalam Proses Pengambilan
Keputusan Jangka Panjang mengenai Investasi Aset Tetap Pada
PT Nindya Karya (Persero) Cabang
Medan”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Nindya Karya
(Persero) Cabang Medan telah
menerapkan informasi akuntansi
manajemen
dalam
proses
pengambilan keputusan jangka
panjang mengenai investasi aset
tetap.
2. Megawati, 2010, dengan judul “Analisis Akuntansi Diferensial Dalam
Pengambilan Keputusan Manajemen Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Produk untuk Peningkatan Laba Perusahaan Studi
Kasus pada CV. John Jaya Bersama”. Hasil penelitian ini diketahui
bahwa perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi tidak
memasukkan biaya penyusutan aktiva tetap. Selain itu, biaya listrik
seluruhnya dimasukkan kedalam
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
bagian produksi padahal seharusnya dialokasikan terlebih dahulu
ke masing-masing bagian produksi,
administrasi dan umum, serta
pemasaran.
Kerangka Pikir
Keputusan penggantian aset
tetap yang dilakukan pada pertimbangan penghematan biaya dan peningkatan laba bersih perusahaan, informasi akuntansi manajemen yang
dipertimbangkan adalah biaya diferensial yang merupakan penghematan
biaya operasi di masa yang akan datang sebagai akibat dari penggantian
aset tetap tersebut. Pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen untuk dapat menentukan alternatif keputusan adalah menggunakan analisis
informasi akuntansi diferensial, yang
terdiri dari biaya, pendapatan, dan
aset.
Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan pada
Gambar 1 berikut.
CV. TATA MANDIRI SEJAHTERA
Analisis Informasi Akuntansi Diferensial
•Biaya Diferensial
•Pendapatan Diferensial
•Laba Diferensial
Keputusan Penggantian Aset Tetap
Hasil dan Analisis
Gambar 1. Kerangka Pikir
82
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan jenisnya data yang
digunakan adalah data kuantitatif. Data ini berupa laporan keuangan tahunan perusahaan, laporan keuangan bulanan, serta laporan pendukung
lainnya seperti laporan biaya dan lain
sebagainya yang sedang diteliti oleh
penulis.
Berdasarkan sumbernya, data
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder
tersebut diperoleh melalui penelitian di
perusahaan tersebut. Data ini berupa
laporan keuangan tahunan, bulanan
serta laporan pendukung lainnya.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi, yaitu pengumpulan data
sekunder melalui penelusuran secara
manual terhadap dokumen yang ada
di CV. Tata Mandiri Sejahtera.
Teknik Analisa Data
Berikut teknik analisa data:
1. Melakukan pengumpulan data-data
berupa rekap biaya operasional,
rincian harga aset tetap dan sebagainya untuk pengambilan keputusan penggantian aset tetap.
2. Melakukan analisis data yang telah
di peroleh dari perusahaan.
3. Melakukan perbandingan antara
melakukan perbaikan dengan tetap
menggunakan alat berat yang lama
atau mengganti dengan alat berat
yang baru.
4. Membuat kesimpulan dan saran,
yaitu setelah dilakukan penelitian
dan perhitungan, maka penulis
akan membuat kesimpulan-kesimpulan penting dan saran yang dibutuhkan.
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Jumlah dan Jenis Alat Berat Pada
CV. Tata Mandiri Sejahtera
Perusahaan CV. Tata Mandiri
Sejahtera berkerja pada 3 (tiga) site
antara lain site KCMB PT. Pama Persada Nusantara, Tbk, pada site TAJ
PT. Kalimantan Prima Persada, Tbk,
dan pada Site MASS Asam-asam
yang juga berkerjasama dengan PT.
Kalimantan Prima Persada. Dalam
memenuhi kebutuhan kontraktor dimana perusahaan berkerjasama, maka perusahaan menyediakan beberapa jenis unit alat berat dengan jumlah
unit pada tahun 2013 adalah 6 unit PC
200-8, 6 unit PC 300-8, 1 unit PC 400,
1 unit WA-350, 11 unit D85ESS.
Tabel 1. Jumlah Alat Berat yang Dimiliki Perusahaan
Jenis
Jumlah Alat
Excavator PC200
6 Unit
Excavator PC300-8
6 Unit
Excavator PC400
1 Unit
Whell Loader WA1 Unit
350
Dozer D85ESS
11 Unit
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
Rincian Aset Tetap yang Diusulkan
Penggantiannya
Berikut adalah data aset tetap
dalam kondisi breakdown yang diusulkan perbaikan dan penggantiannya.
Tabel 2. Alat Berat yang Diusulkan
Penggantiannya
Klasifikasi
Unit
Komatsu
Bulldozer
Komatsu
Excavator
Umur
Ekono
mis
(WH)
Harga
Perolehan
(Rp dalam
Ribuan)
Harga
Jual
(Rp
dalam
Ribuan)
16.200
1.386.000
315.000
16.200
1.815.000
412.500
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
83
Berikut ini adalah data mengenai
alat berat baru yang diusulkan sebagai pengganti (dalam ribuan)
1. Komatsu Bulldozer D85ESS-2
Harga Perolehan Rp 2.129.600
Nilai Residu Rp 193.600
Taksiran umur ekonomis 21.600
WH
Spesifikasi sama dengan DZ044
memakai tipe mesin terbaru ditaksir
mempunyai umur ekonomis selama
4 tahun.
2. Volvo Exavator EC330
Harga Perolehan Rp 2.131.800
Nilai Residu Rp 193.800
Taksiran umur ekonomis 21.600
WH
Spesifikasi sekelas PC300-8 memakai tipe mesin Volvo terbaru
ditaksir mempunyai umur ekonomis
selama 4 tahun.
Berdasarkan data diatas pihak
perusahaan mungkin dapat mempertimbangkan penggantian alat berat
yang lama dengan alat berat baru
yang ditaksir mempunyai umur ekonomis lebih lama dari alat berat dengan
jenis yang sama, atau pihak perusahaan mempunyai rencana untuk perbaikan alat berat yang lama dengan
melakukan pergantian sparepart alat
berat.
Perhitungan
Penyusutan
Aset
Tetap
Berikut
perhitungan
biaya
penyusutan untuk masing-masing aset
tetap alat berat (Rp dalam ribuan):
1. Biaya Penyusutan Dozer D85ESS2 DZ044 :
Harga Perolehan = Rp1.386.000
Nilai Residu
= (Rp 126.000)
Harga Perolehan
Didepresiasi
= Rp 1.260.000
Masa Manfaat
= 16.200 WH
Tahun Perolehan = 2010
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
Perhitungan:
Biaya Penyusutan
per WH
= Rp 1.260.000
16.200
= Rp 77,78/WH
2. Biaya Penyusutan Excavator Komatsu PC300-8 EX047 :
Harga Perolehan = Rp 1.815.000
Nilai Residu
= (Rp 165.000)
Harga Perolehan
Didepresiasi
= Rp 1.650.000
Masa Manfaat
= 16.200 WH
Tahun Perolehan = 2010
Perhitungan:
Biaya Penyusutan
per Tahun
= Rp 1.650.000
16.200
=Rp 101,85/WH
Perusahaan menetapkan nilai
residu Rp. 126.000,- untuk DZ044 sebagai taksiran nilai tunai aset pada
akhir masa manfaat alat dan untuk
EX047 sebesar Rp. 165.000,-.
Berikut ini tabel penyusutan aset
tetap berupa alat berat Dozer DZ044
dan Excavator TMS EX047 dengan
menggunakan metode satuan jam kerja dengan masa manfaat selama
16.200 jam kerja:
Tabel 3. Penyusutan Dozer D85ESS2 DZ044
Tahun
2011
2012
2013
Tahun
2011
2012
2013
Harga
Perolehan
Didepresiasi (Rp
dalam
ribuan)
1.260.000
1.260.000
1.260.000
Jam
Kerja
Alat
5.400
5.400
5.400
Akumulasi
Penyusutan (Rp
dalam ribuan)
420.000
840.000
1.260.000
Penyusutan (Rp
dalam
ribuan)
420.000
420.000
420.000
Nilai Buku
(Rp dalam
ribuan)
840.000
420.000
-
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
84
Tabel 4. Penyusutan Excavator EX
047
Harga
Perolehan
Didepresiasi (Rp
dalam
ribuan)
1.650.000
1.650.000
1.650.000
Tahun
2011
2012
2013
Jam
Kerja
Alat
5.400
5.400
5.400
Akumulasi
Penyusutan (Rp
dalam ribuan)
550.000
1.100.000
1.650.000
Tahun
2011
2012
2013
Penyusutan (Rp
dalam
ribuan)
550.000
550.000
550.000
Nilai Buku
(Rp dalam
ribuan)
1.100.000
550.000
-
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
Dari Tabel 3 dan 4 perusahaan
melakukan penyusutan dimulai pada
tahun berikutnya setelah pembelian,
adapun menurut peneliti penyusutan
aktiva dimulai setelah aktiva dimiliki
oleh perusahaan.
Tabel 5. Penyusutan Dozer D85ESS2 DZ044 yang Sebenarnya
Tahun
2010
2011
2012
2013
Harga Perolehan Didepresiasi
(Rp dalam
ribuan)
1.260.000
1.260.000
1.260.000
1.260.000
Tahun
2010
2011
2012
Jam
Kerja
Alat
4.950
5.400
5.400
450
Akumulasi
Penyusutan
(Rp dalam
ribuan)
385.000
805.000
1.225.000
Penyusutan (Rp
dalam
ribuan)
385.000
420.000
420.000
35.000
Nilai Buku
(Rp dalam
ribuan)
875.000
455.000
35.000
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
(Data diolah kembali)
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
Tabel 6. Penyusutan Excavator
PC300 EX047 yang Sebenarnya
Tahun
2010
2011
2012
2013
Tahun
2010
2011
2012
2013
Harga Perolehan Didepresiasi
(Rp dalam
ribuan)
1.650.000
1.650.000
1.650.000
1.650.000
Jam
Kerja
Alat
4.050
5.400
5.400
1.350
Akumulasi
Penyusutan (Rp
dalam ribuan)
412.500
962.500
1.512.500
1.650.000
Penyusutan (Rp
dalam
ribuan)
412.500
550.000
550.000
137.500
Nilai Buku
(Rp dalam
ribuan)
1.237.500
687.500
137.500
0
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
(Data diolah kembali)
Berdasarkan data diatas jam
kerja Dozer D85ESS-2 pada tahun
2010 sebesar 4.950 WH yang dihitung
bekerja selama 11 bulan dengan jam
kerja 450 WH per bulan yang mulai
bekerja pada bulan Pebruari sampai
dengan Desember 2010, pada tahun
2013 Dozer tersebut hanya bekerja
pada bulan Januari yang tercatat
sebesar 450 WH. Sedangkan Excavator EX047 pada tahun 2010 sebesar
4.050 yang bekerja selama 9 bulan
dengan jam kerja 450 WH per bulan
yang mulai bekerja pada bulan April
sampai dengan Desember 2010, pada
tahun 2013 Excavator tersebut bekerja selama 3 bulan dari Januari sampai
dengan Maret 2013. Nilai buku pada
saat usulan penggantian aset tetap
alat berat untuk Dozer D85ESS-2
sebesar Rp 35.000.000,- dan untuk
Excavator sebesar Rp. 137.500.000,akan tetapi dalam pengambilan keputusan penggantian aset tetap nilai buku aset tetap merupakan biaya
tenggelam, sehingga tidak relevan dalam pengambilan keputusan.
85
Berikut ini tabel penyusutan aset
tetap berupa alat berat yang baru
dengan menggunakan metode satuan
jam kerja dengan masa manfaat
selama 21.600 jam kerja:
Tabel 7. Penyusutan Dozer D85ESS2 Baru
Tahun
1
2
3
4
Tahun
1
2
3
4
Harga Perolehan Didepresiasi
(Rp dalam
ribuan)
1.936.000
1.936.000
1.936.000
1.936.000
Taksiran Jam
Kerja
Alat
(WH)
5.400
5.400
5.400
5.400
Akumulasi Penyusutan (Rp
dalam ribuan)
484.000
968.000
1.452.000
1.936.000
Penyus
utan (Rp
dalam
ribuan)
412.500
550.000
550.000
137.500
Nilai Buku (Rp
dalam ribuan)
1.452.000
968.000
484.000
0
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
(Data diolah kembali)
Tabel 8. Penyusutan
EC330 Baru
Tahun
1
2
3
4
Tahun
1
2
3
4
Harga Perolehan Didepresiasi
(Rp dalam
ribuan)
1.936.000
1.936.000
1.936.000
1.936.000
Taksiran Jam
Kerja
Alat
(WH)
5.400
5.400
5.400
5.400
Akumulasi Penyusutan (Rp
dalam ribuan)
484.500
969.000
1.453.500
1.938.000
Excavator
Penyus
utan (Rp
dalam
ribuan)
412.500
550.000
550.000
137.500
Nilai Buku (Rp
dalam ribuan)
1.453.500
969.000
484.500
0
Sumber: CV. Tata Mandiri Sejahtera
(Data diolah kembali)
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
Keputusan Penggantian Aset Tetap
Keputusan penggantian aset
tetap berupa alat berat dapat dihitung
dengan memproyeksikan laba rugi
alat berat apakah tetap menggunakan
alat berat lama atau mengganti dengan yang baru. Berdasarkan proyeksi laba rugi maka biaya relevan dalam
pengambilan keputusan ini adalah
penghematan biaya yang diperoleh
dari penggantian alat berat, yaitu:
1. Penghematan biaya, terdapat adanya penurunan biaya akibat dari
adanya penggantian aset tetap.
Adanya penurunan biaya perbaikan
repair and maintenance, biaya tenaga kerja langsung, biaya pemeliharaan repair and service, dan
biaya APD dan peralatan.
2. Biaya penyusutan alat yang baru
merupakan biaya relevan karena
biaya tersebut adalah biaya masa
yang akan datang yang berlaku jika
salah satu alternatif dipilih, sedangkan biaya penyusutan alat lama
bukan merupakan biaya relevan.
3. Harga jual dari alat lama.
Berdasarkan analisis diatas
maka penggantian aset tetap berupa
alat berat menimbulkan penghematan
biaya yang signifikan. Pada alat berat
Dozer D85ESS-2 untuk penggantian
Alat berat lama dengan yang baru
menimbulkan penghematan sebesar
Rp. 170.830.000,-. Untuk alat berat
Excavator PC300-8 yang digantikan
Volvo EC330 terjadi penghematan
sebesar Rp.303.740.000,-. Jadi, penulis mengusulkan kepada Perusahaan
untuk lebih baik memilih penggantian
alat berat yang lama dengan alat berat
baru yang tentunya untuk penghematan biaya dan akan mendapatkan alat
berat dengan umur ekonomis yang
lebih lama.
Implikasi Penelitian
CV. Tata Mandiri Sejahtera dapat menggunakan hasil penelitian ini
86
sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan penggantian
aset tetap berupa alat berat perusahaan. Dengan adanya konsep akuntansi diferensial perusahaan dapat
mengetahui jumlah penhematan biaya
dan peningkatan laba yang akan diperoleh perusahaan dari adanya
penggantian aset tersebut.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi
penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian mengenai konsep akuntansi diferensial dalam pengambilan
keputusan.
Keterbatasan Penelitian
Seperti pada umumnya penelitian yang lain, penelitian yang saya
lakukan juga memiliki keterbatasan.
Keterbatasan ini karena adanya perubahan kondisi alat berat pada setiap
tahun, sehingga tahun pertama, tahun
kedua, tahun ketiga dan seterusnya
memiliki biaya operasi alat yang cenderung semakin besar. Pada penelitian saya kali ini, saya hanya menggunakan data untuk tahun ketiga, karena pada umumnya pada tahun ketiga atau berakhirnya umur ekonomis
alat berat perusahaan cenderung
mempertahankan alat berat dalam
jangka waktu satu tahun sebelum
kemudian dijual.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian yang
dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. CV. Tata Mandiri Sejahtera adalah
perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa penyewaan alat berat.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaan mempunyai banyak aset tetap, dan diantaranya
dua unit aset tetap berupa alat berat yang dalam kondisi breakdown
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
yang memerlukan servis pergantian
sparepart, perbaikan general overhaul dan diketahui alat tersebut
mempunyai umur ekonomis yang
hampir habis.
2. Penggunaan informasi akuntansi
diferensial dalam pengambilan keputusan penggantian alat berat
akan membantu pihak manajemen
perusahaan dalam menghitung
jumlah proyeksi laba rugi, penghematan biaya dan biaya relevan atas
penggantian aset tetap dengan
menggunakan konsep akuntansi
diferensial. Analisis penggantian
aset tetap berupa alat berat baru
hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan sebaiknya melaksanakan
penggantian aset tetap dengan
memilih pengganti alat berat dengan yang baru daripada tetap
menggunakan alat berat lama.
Apabila perusahaan mengganti alat
berat lama dengan yang baru maka
perusahaan akan memperoleh
penghematan biaya yang cukup
besar. Alat berat Dozer D85ESS-2
penghematan yang didapat sebesar Rp. 339.830.000,- untuk alat
berat Excavator EC330 penghematan yang didapat sebesar Rp.
375.740.000,- .
Saran
Saran yang yang mungkin dapat
menjadi bahan pertimbangan adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan dalam pengambilan
keputusan penggantian aset tetap
sebaiknya tidak hanya berdasarkan
keputusan dan pertimbangan direktur saja, sebaiknya menggunakan
informasi akuntansi diferensial. Dengan informasi akuntansi deferensial perusahaan dapat mengetahui
perbandingan biaya yang akan
dikeluarkan antara tetap menggunakan alat berat lama dengan alat
berat baru agar dapat memilih al-
87
ternatif keputusan yang terbaik
yang harus dipilih. Sehingga akan
memberikan
informasi
berupa
penghematan biaya dari adanya
penggantian aset tersebut.
2. Penulis menyarankan agar perusaha-an secepatnya mengganti kedua alat berat tersebut karena akan
mengeluarkan banyak biaya dalam
pemeliharaan, perawatannya dan
umur ekonomis alat yang akan habis.
3. Untuk meningkatkan laba perusahaan,
sebaiknya
perusahaan
memberi perhatian lebih dalam
pengambilan keputusan di masa
yang akan datang untuk aset-aset
lainnya. Pengambilan keputusan
dengan informasi akuntansi diferensial ini perusahaan akan lebih
mendapatkan informasi akuntansi
yang relevan yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan
penggantian aset.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2005. Akuntansi
Manajemen Dasar-dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi ke-5. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate
Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Blocher, Edward J, Cen Kung H, & Lin
Thomas W. 2000. Manajemen
Biaya, Buku 1. Jakarta: Salemba
Empat
Darsono. Prawironegoro & Purwanti.
Ari. 2009. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Halim, Abdul, & Bambang Supomo,
2007. Akuntansi Manajemen.
Yogyakarta: BPFE.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Teori
Akuntansi – A Statement of Ba-
KINDAI Volume 10 Nomor 2, April – Juni 2014
sic Accounting Theory, Edisi
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
Heirwati, Nita. 2007. Peran informasi
Akuntansi Manajemen dalam
Proses Pengambilan Keputusan Jangka Panjang Mengenai
Investasi Aktiva Tetap pada PT
Nindya Karya (Persero) Cabang
Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.
Jusup, Haryono. 2005. Dasar-dasar
Akuntansi. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Megawati. 2010. Analisis Akuntansi
Diferensial dalam Pengambilan
Keputusan Manajemen Menerima atau Menolak Pesanan
Khusus Produk untuk Peningkatan Laba Perusahaan Studi
Kasus pada CV John Jaya Bersama. Banjarmasin: Universitas
Lambung Mangkurat.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: STIE YKPN.
Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Samryn, L.M. 2002. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Supriyono, R.A. 2008. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan
Keputusan. Buku 2. Yogyakarta:
BPFE.
88
Download