pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada

advertisement
 PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) DI BURSA EFEK INDONESIA
Ropikul Ala Rahman
Mahasiswa STIE Pancasetia Banjarmasin
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja
keuangan secara parsial dan simultan terhadap return saham pada Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa rasio likuiditas dan rasio
solvabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini mengindikasikan bahwa investor dalam melakukan investasi
memperhitungkan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Sementara itu,
secara simultan, rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan
rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata kunci: kinerja keuangan, return saham, Jakarta Islamic Index
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of financial performance partially and simultaneously to return stock on the Jakarta Islamic
Index in Indonesia Stock Exchange in 2010-2012. The method used in
this research is multiple regression analysis. The research result indicates that the ratios of liquidity and solvency partially have significant effect on stock returns. It means that investors consider liquidity ratios and
solvency ratios in making investment decision. Meanwhile, simultaneously, profitability ratios, liquidity ratios, solvency ratios and activity ratios
have no significant effect on stock returns.
Keywords: financial performance, stock returns, Jakarta Islamic Index
306
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
307
PENDAHULUAN
Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi
bahan pertimbangan bagi investor
ataupun calon investor dalam mengambil keputusan investasi. Laporan
keuangan dianalisis untuk memperoleh informasi mengenai kinerja (performance) perusahaan sekarang dan
masa depan (alat prediksi). Informasi
yang berkaitan yaitu laporan keuangan, sangat diperlukan untuk memahami informasi keuangan.
Analisis fundamental adalah
usaha untuk memperkirakan kesehatan dan prospek. Kemampuan suatu
perusahaan untuk bertumbuh dan
menghasilkan laba dimasa depan. Salah satu aspek penting dari analisis
fundamental adalah analisis laporan
keuangan, karena dari situ dapat diperkirakan keadaan, atau posisi dan
arah perusahaan. Dalam Memprediksi
return saham, investor dapat melihat
profitabilitas dan likuiditas yang dianalisis melalui laporan keuangan.
Dalam rangka mengembangkan
pasar modal syariah, PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) bersama dengan PT
Danareksa Invesment Management
(DIM) telah meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan Syariah
Islam, yaitu Jakarta Islamic Index. Indeks ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur (benchmark)
untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah.Indeks ini terdiri dari 30 saham
yang sesuai dengan syariah Islam dan
merupakan tolok ukur kinerja suatu
investasi saham berbasis syariah.
Perkembangan pasar modal
syariah menunjukkan kemajuan seiring dengan meningkatnya indek yang
ditujukan dalam Jakarta Islamic Indeks. Peningkatan indek pada Jakarta
Islamic Index walaupun nilainya tidak
sebesar pada Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) tetapi kenaikan
secara prosentase Indek pada Jakarta
Islamic Index lebih besar dari Indek
Harga Saham Gabungan.
Melihat hal ini, tentu saja bukan
hanya mencerminkan penerimaan dan
pengakuan dari para investor yang
memburu saham-saham yang tergabung dalam indeks Islam, tapi juga
menunjukkan betapa saham-saham
yang memenuhi kriteria syariah memang lebih mendapat simpati dan diinginkan oleh para investor karena
relatif jauh dari risiko. Apabila dikaitkan dengan kondisi ini, maka penetapan Jakarta Islamic Index oleh BEI
dapat dikatakan sebagai suatu peristiwa (event) yang diketahui oleh publik bagi perusahaan tertentu sebagai
kelompok perusahaan yang berbasiskan syariah. Hal ini merupakan suatu
informasi yang bagus, mengingat kategori syariah dapat menaik-kan citra
perusahaan sebagai perusahaan terpercaya. Sehingga diharapkan akan
direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya informasi baru yang selanjutnya akan
mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham. Indeks saham merupakan indikator utama yang sering menggambarkan harga saham. Menurut Samsul
(2009;179) indeks saham adalah saham yang dinyatakan dalam angka
indeks. Sedangkan saham merupakan
surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas atau yang disebut emiten.
Harga saham bergerak secara
acak berarti bahwa fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru
(new information) yang akan diterima,
tetapi informasi tersebut tidak diketahui kapan akan diterima sehingga informasi baru dan harga saham itu
disebut unpredictable (Samsul, 2009:
270). Untuk menentukan informasi
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
308
publikasi penetapan listing dalam Jakarta Islamic Index sebagai kabar baik
atau buruk dibutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mengevaluasinya.
Investor mungkin masih membutuhkan informasi yang lainnya untuk
mengevaluasi apakah pengumuman
penetapan Jakarta Islamic Index ini
sebagai kabar baik atau buruk. Akibatnya, reaksi pasar untuk informasi
jenis ini terjadi dalam periode waktu
yang cukup panjang.Sebaliknya, pasar dikatakan tidak efisien jika kecepatan penyesuaiannya cukup lama,
jika berlarut-larut dan cukup lama, ini
menunjukkan indikasi adanya distribusi informasi yang belum simetris
(asimetri informasi), yaitu hanya beberapa pihak saja yang mendapatkan
informasi tersebut.
Pergerakan saham menentukan
investor dalam memilih saham yang
terbaik. Perubahan harga saham individu di pasar terjadi karena faktor
permintaan dan penawaran.Terdapat
berbagai variabel yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran, baik yang
rasional maupun irrasional. Pengaruh
yang sifatnya rasional mencangkup
kinerja perusahaan, tingkat bunga,
tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan,
kurs valuta asing atau indek harga saham dari negara lain. Pengaruh yang
irasional mencangkup rumor dipasar,
mengukuti mimpi, bisikan teman atau
permainan harga. Oleh karena itu jika
kenaikan atau penurunan berlangsung
terus menerus selama beberapa hari,
maka hal itu akan diikuti oleh arus balik. Hal itu membuktikan bahwa dalam
kenaikan ataupun penurunan selalu
ada kesalahan yang dinamakan overreaction atau mispriced, jika harga
terus naik, akan diikuti dengan
penurunan harga dari periode berikutnya (Samsul, 2009:185).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu dari
Rosyadi (2011) melakukan penelitian
tentang keterkaitan kinerja keuangan
harga saham pada perusahaan go
publik di Jakarta Islamic Index sedangkan yang akan diteliti oleh peneliti adalah pengaruh kinerja keuangan
terhadap return saham, pada perusahaan Jakarta Islamic Index.
Berdasarkan uraian dari latar
belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh kinerja keuangan secara parsial terhadap return saham
pada Jakarta Islamic Index di
Bursa Efek Indonesia.
2. Pengaruh kinerja keuangan secara Simultan terhadap return saham pada Jakarta Islamic Index di
Bursa Efek Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA
Rasio Keuangan
Manajemen bertanggungjawab
untuk selalu memonitor jalannya operasi perusahaan. Sebagai contoh, para eksekutif keuangan harus mengetahui apakah mereka memiliki likuiditas yang cukup atau tidak, dan mereka harus yakin apakah tersedia dana
untuk membayar kewajiban secara
tepat waktu. Secara garis besar ada
empat jenis rasio yang dapat
digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas
Rasio Profitabilitas
Menurut Arief Sugiono (2009:78)
rasio profitabilitas bertujuan untuk
mengukur efektivitas manajemen yang
tercermin pada imbalan atau hasil investasi melalui kegiatan perusahaan
atau dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhaan
dan efisiensi dalam pengolahaan kewajiban dan modal. Jadi profitabilitas
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
309
adalah kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba yang diperoleh dari
modal/dana yang berasal dari pinjaman dan dari modal sendiri yang telah
digunakan dalamkegiatan operasional.
Rasio Likuiditas
Menurut Riyanto (2010:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi. Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui
sumber informasi tentang modal kerja
yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang
lancar. Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini
memiliki hubungan dengan harga saham perusahaan.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menurut Kasmir (2011:151) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka penjang apabila perusahaan dibubarkan.
Rasio Aktivitas
Menurut Harahap (2011:308),
rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam
kegiatan penjualan, pembelian, dan
kegiatan lainnya. Salah satu tujuan
manajer keuangan adalah menentukan seberapa besar efisiensi inves-
tasi pada berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan
bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal, kemudian
dengan cara membandingkan rasio
aktivitas dengan standar industri,
maka dapat diketahui tingkat efisiensi
perusahaan.
Return Saham
Return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase
dari modal awal investasi. pendapatan
investasi dalam hal ini meliputi keuntungan jual beli saham Menurut Jogiyanto (2011:109) return merupakan
hasil yang diperoleh dari investasi.
Return juga dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi (realized return) merupakan
return yang telah terjadi. Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
investor di masa yang akan datang.
Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan dalam rangka menguji kaitan antara informasi dalam laporan
keuangan terhadap harga saham
ataupun return, penelitian di Indonesia
antara lain adalah sebagai berikut.
Sari. (2012). meneliti tentang
analisis pengaruh DER, ROE, CR dan
TATO terhadap return saham. Hasil
dari penelitiannya menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, sedangkan CR berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap return saham, ROE berpengaruh negatif tetapi
signifikan terhadap return saham, hanya TATO yang berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham.
Savitri. (2012). meneliti tentang
analisis pengaruh ROA, NPM, EPS
dan PER terhadap return saham. Hasil dari penelitiannya menunjukkan
bahwa ROA berpengaruh negatif dan
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
310
tidak signifikan terhadap return saham, NPM mempunyai pengaruh yang
positif tetapi tidak signifikan terhadap
return saham, sedangkan EPS dan
PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Widodo. (2007) meneliti tentang
analisis pengaruh rasio aktivitas, rasio
profitabilitas, dan rasio pasar terhadap
return saham syariah dalam kelompok
Jakarta Islamic Index (JII). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa TATO,
ITO, ROA, ROE, EPS dan PBV secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return
saham syariah. Sedangkan secara
parsial pengaruhnya berbeda-beda.
TATO, ROA, ROE dan EPS masingmasing mempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap return saham
syariah, ITO mempunyai pengaruh
positif tetapi tidak signifikan, dan PBV
mempunyai pengaruh negatif yang
signifikan terhadap return saham syariah.
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual mengenai
penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut.
Profitabilitas (X1) Likuiditas (X2) Return Saham (Y) Solvabiltas (X3) Aktivitas (X4) Gambar 1: Kerangka Konseptual
Hipotesis
Adapun hipotesis secara parsial
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H1: Profitabilitas tidak berpengaruh
positif terhadap return saham.
H2: Likuiditas mempunyai pengaruh
positif terhadap return saham.
H3: Solvabilitas mempunyai pengaruh
positif terhadap return saham.
H4: Aktivitastidak berpengaruh positif
terhadap return saham.
H5: X1, X2, X3 dan X4 secara simultan
mempunyai pengaruh positif secara
signifikan terhadap return saham.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang tergolong
Jakarta Islamic Index yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak
30 perusahaan. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan
kriteria
tertentu
yaitu
sebanyak 10 sampel. Adapun kriteria
sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Emiten yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang tergolong
Jakarta Islamic Index.
2. Tahun pengambilan data adalah
tahun 2010 sampai 2012
3. Emiten yang datanya dapat diakses melalui Bursa Efek Indonesia.
4. Emiten yang labanya menguntungkan.
5. Emiten yang datanya lengkap.
Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif, yaitu data
yang diperoleh dan disajikan
dalam bentuk angka-angka.
Data ini berupa rasio keuangan perusahaan yang tampak pada laporan keuangan,
harga
saham
penutupan
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
311
(closing price) tahunan selama periode 2012.
b. Data kualitatif, yaitu data
yang diperoleh dalam bentuk
informasi atau non kuantitatif.
Data ini berupa data-data berupa dokumen yang ada pada
Bursa Efek Indonesia.
2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang bersumber dari:
a. Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2012
b. Indonesia Stock Exchange
(IDX) tahun 2012
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data tersebut, maka dilakukan:
1. Dokumentasi
a. Mengumpulkan data dan informasi mengenai perkembangan pasar modal di Indonesia pada website Bursa
Efek Indonesia
b. Mendapatkan data mengenai
laporan keuangan perusahaan berupa neraca, laporan laba rugi, catatan atas laporan
keuangan,
perkembangan
harga saham, dan data lainnya yang digunakan dalam
penelitian ini pada website
Bursa Efek Indonesia.
2. Studi pustaka
a. Mempelajari teori dan referensi yang berkaitan dengan
topik penelitian yang akan
dilakukan.
b. Pengumpulan data serta berbagai literatur yang berkaitan
dengan analisis laporan keuangan. Analisis fundamental
serta pengukuran kualitas pengungkapan informasi keuangan.
Definisi Operasional Variabel
1. Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham
yang dilakukan. Untuk mengukur
variable ini, peneliti menggunakan
return tahunan dengan metode
return total sebagai berikut:
Rit
Dimana:
Rit = return saham
Pt0 = harga penawaran (offering price ) periode lalu
Pt1 = harga penutupan (closing price) pada periode
sekarang
Dt = dividen yang dibayarkan
sekarang
2. Rasio Profitabilitas
a. Return on Asset (ROA)
ROA merupakan ukuran profitabilitas perusahaan. Variabel
ini diukur dengan rumus:
ROA
b. Return on Equity (ROE)
Rasio ini merupakan indikator
penting bagi pemegang saham
dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam
memperoleh laba bersih yang
dikaitkan dengan pembayaran
dividen. Variabel ini diukur
dengan rumus:
ROE
3. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas menggambarkan
kemampuan perusahaan untuk
menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya. Rasio-rasio ini dapat
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
312
dihitung melalui sumber informasi
tentang modal kerja yaitu pos-pos
aktiva lancar dan hutang lancar.
a. Current Ratio (CR)
Rasio ini menunjukkan sejauh
mana aktiva lancar menutupi
kewajiban-kewajiban lancar.
Variabel ini dapat diukur
dengan rumus :
CR
b. Quick Ratio (QR)
Rasio ini menunjukan kemampuan aktiva lancar yang
paling likuid mampu menutupi
hutang lancar. Variabel ini
dapat diukur dengan rumus:
QR
3. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar aktiva yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada
pihak lain serta keseimbangan
nilai aktiva tetap dengan modal
yang ada.
a. Debt to Equity Ratio
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan
atas hutang. Variabel ini dapat diukur dengan rumus:
DER
b. Debt To Asset Ratio.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur bagian aktiva yang
digunakan untuk menjamin
keseluruhan kewajiban atau
hutang. Variabel ini dapat
diukur dengan rumus:
DAR
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang
menggambarkan
kemampuan
serta efisiensi perusahaan dalam
menghasilkan penjualan dengan
kemampuan aktiva yang dimiliki.
a. Total Assets Turn Over
Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa
efisiennya seluruh aktiva perusahaan digunakan untuk
menunjang kegiatan penjualan (Ang, 1997). Variabel ini
dapat diukur dengan rumus:
TATO
b. Inventory Turnover
Inventory Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan perputaran persediaan menjadi
kas. Semakin cepat inventory
terjual, semakin cepat investasi perusahaan berubah dan
persediaan menjadi kas (Ang,
1997). Variabel ini dapat
diukur dengan rumus:
IT
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel kinerja keuangan yang
menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu rasio profitabilitas (X1), rasio likuiditas (X2), rasio solvabilitas (X3) dan rasio aktivitas (X4) dan return saham (Y).
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
313
Tabel 1. Perkembangan Laba Setelah Pajak ( EAT )
Nama Perusahaan
PT.Astra Agro Lestari
PT.Aneka Tambang
PT.BW Plantation
PT.Bakrieland
PT.Indocement Tunggal
Prakasa
PT.Lippo Star Pacific
PT.Bukit Asam
PT.London Sumatra
PT.United Tractors
PT.Unilever Indonesia
Tahun
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
2010
2011
2012
EAT
2.016.780
2.405.564
2.346.203
1.683.399.992
1.927.889.549
2.993.114.982
243.587.564
320.388.173
222.177.277
178.704.601
19.155.742
1.202.114.554.838
2.832.736
3.366.891
3.608.220
326.27
200.727
430.625
2.008.891
3.085.836
2.195.574
167.879
393.859
299.126
3.872.931
3.759.218
3.755.016
3.386.970
4.163.369
4.839.277
Perubahan Naik / Turun
388.784 naik
-59.361 turun
244.489.557 naik
1.065.225.433 naik
76.800.609 naik
-98.210.896 turun
15.954.885.193 turun
1.182.958.812.171naik
534.155 naik
241.329 naik
-125.543 turun
229.898 naik
1.076.945 naik
-890262 turun
225.980 naik
-94.733 turun
-113.713 turun
- 4.202 turun
776.399 naik
675.908 naik
Hasil Uji Validitas Data
Hasil uji validitas data dapat ditampilkan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Data
Return Saham
RP
RL
RS
RA
Mean
0.3987
1.6982
0.21170
223.249
N
30
30
85.500
83.7300
30
3.9040
4.4770
546.407
119.664
30
30
Tabel 2 menunjukkan bahwa
semua variabel penelitian yang terdiri
dari variabel terikat (return saham)
dan variabel bebas (rasio profitabilitas,
rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan
Std. Deviation
rasio aktivitas), data yang dimasukkan
dengan jumlah 10 sampel dari indeks
saham selama periode 2010 sampai
2012 (3 tahun) sehingga mendapatkan N sebanyak 30 adalah valid.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
314
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data pada
sumbu diagonal dari grafik atau dapat
juga dengan melihat histogram dari residualnya dengan dasar pengambilan
keputusan menurut Santoso (2010)
seperti yang dikutip dari Raona (2002:
52) yaitu sebagai berikut ini.
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafiknya menunjukkan pola distribusi normal
maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
Diagram normal plot dapat
dilihat pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2. Normal P-P Plot
2.094 atau berada pada rentang +2.
Berdasarkan Gambar 2, dapat
Santoso dalam Raona (2002) mengadilihat bahwa data menyebar disekitar
takan bahwa pada rentang -2 sampai
garis diagonal dan mengikuti arah di+2, tidak terdapat autokorelasi.
agonal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang akan diuji memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi diUji Autokorelasi
temukan adanya korelasi antar variaUji autokorelasi bertujuan untuk
bel bebas. Ghozali (2009) mengemenguji apakah dalam suatu model
mukakan bahwa salah satu cara untuk
regresi terdapat korelasi antara kesamengetahui ada tidak problem multilahan pengganggu pada periode t dekolinieritas maka dapat dilakukan dengan kesalahan pada periode t sebengan melihat pada nilai VIF dengan
lumnya. Model regresi yang baik adasyarat variabel-variabel tersebut harus
lah regresi yang bebas dari gejala aumemiliki nilai di bawah 10 dan memtokorelasi. Dalam pengujian ini angka
punyai tolerance di atas angka 0.10.
Durbin Watson menunjukkan nilai
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
315
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Tolerance
RP
0.621
RL
0.849
RS
0.668
RA
0.848
VIF
1.611
1.496
1.178
1.179
Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan
dari asumsi klasik karena terlalu bervariasinya nilai data yang diteliti. Untuk menguji ada tidaknya gejala heteroskedastisitas. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan ketentuan sebagai berikut.
Keterangan
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar diatas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 3.. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini sebagaimana yang tampak pada gambar diatas t
ditemukan bahwa polanya menyebar
dan tidak membentuk pola tertentu
sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi problem heteroskedastisitas
Pengujian Hipotesis
Metode pengujian hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode regresi linear berganda dengan hasil analisis regresi sebagai berikut.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
316
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel
(constant)
Profitabilitas
Likuiditas
Solvabilitas
Aktivitas
Model Y
R – Square
Adjusted R2
Sig. F
α
N
Koefisien
Sig.
0.047
2.620
0.263
0.726
-0.371
0.001
0.067
0.231
0.002
0.019
0.881
9.716e-5
0.110
-1.943
-9.785E0,263 + 0,001 RP + 0,002 RL + 9,716 RS – 9,785 RA
0.656
0,382
0.183
0,1
30
Berdasarkan dari Tabel 4 persamaan regresi yang diperoleh adalah:
Return Saham = 0,263 + 0,001 RP +
0.002 RL + 9,716 RS – 9,785 RA
Dari persamaan regresi di atas
dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas dan rasio aktivitas memiliki
hubungan yang searah dengan return
saham, artinya setiap kenaikan return
saham sebesar Rp.1,- akan menyebabkan peningkatan rasio profitabilitas sebesar Rp.0,001, sedangkan
untuk rasio aktivitas mengalami penurunan sebesar Rp. 0,002.
Rasio likuiditas dan solvabilitas
memiliki hubungan yang searah dengan return saham. Setiap kenaikan
return saham sebesar 1,- angka akan
menyebabkan kenaikan rasio Solvabilitas sebesar 9,716 angka.Dan rasio
Likuiditas sebesar 0,002 angka. Dimana Nilai Adjusted R-square menunjukkan nilai 0,382 artinya perubahan
return saham dijelaskan oleh model
yang dimasukkan dalam regresi sebesar 38,2%. Sedangkan sisanya sebesimultan (uji F), dimana pengujian ini dimaksudkan untuk melihat
kemampuan analisis kinerja keuangan
dalam mempengaruhi return saham
secara bersama-sama. Tingkat signifikansi 0.183, mengindikasikan bahwa
hipote-sis alternatif yang diajukan tid-
t-value
sar 62,8% dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak termasuk di dalam
penelitian.
Uji t Secara Parsial
Hipotesisnya adalah bahwa dari
hasil pengujian secara parsial (uji t)
ditentukan bahwa rasio likuiditas dan
rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap return saham.Hal ini
ditunjukkan dengan tingkat signifikansi
variabel pada rasio likuiditas sebesar
0,067 dan pada rasio solvabilitas
sebesar 0.019 yang lebih rendah dari
tingkat signifikansi yang ditolerir yaitu
0.1. Sedangkan rasio profitabilitas dan
rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini
ditunjukkan dengan tingkat signifikansi
pada rasio aktivitas sebesar 0.110
yang lebih tinggi dari tingkat signifikansi yang ditolerir.
Uji F Secara Simultan
Dari hasil analisis regresi pada
Tabel 4 digambarkan bahwa secara
ak dapat diterima yang mengemukakan bahwa analisis kinerja keuangan
secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Pada dasarnya return saham
dipasar modal dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satu diantara-
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
317
nya adalah faktor yang berhubungan
dengan kondisi fundamental perusahaan. Rasio keuangan secara simultan tidak mempengaruhi return saham
perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2010-2012.
Sesuai dengan Jogianto (2011:
22) yang menyatakan bahwa return
saham dipengaruhi oleh faktor fundamental. Perubahan return saham sangat peka terhadap gejolak indikator
makro yang bersifat teknikal yang cenderung lebih dipengaruhi oleh perubahan kondisi pada pasar bursa, dengan kata lain perubahan return saham juga dipengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti tingkat inflasi, kurs,
tingkat suku bunga, valas, volume
transaksi dan kondisi lingkungan yang
mencakup kestabilan ekonomi dan
politik.
Secara parsial (uji t), ditemukan
bahwa rasio profitabilitas yang terdiri
dari Return On Asset dan Return On
Equity dan rasio aktivitas yang terdiri
dari Total Asset Turnover dan Inventory Turnover tidakberpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan rasio likuiditas yang dalam penelitian digunakan Current Ratio dan
Quick Ratio dan rasio solvabilitas
yang dalam penelitian digunakan Debt
To Equity Ratio dan Debt To Asset
Ratio didapatkan hasil rasio ini berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hal ini disebabkan karena investor melakukan investasi pada saat
ini bukan hanya untuk tujuan jangka
pendek melainkan juga untuk jangka
panjang, sehingga investor kurang
memperhatikan rasio profitabilitas dan
rasio aktivitas karena ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, contohnya faktor
ekonomi pada saat ini. Seperti yang
kita ketahui faktor ekonomi pada saat
ini sangat berkembang pesat, dimana
persaingan juga lebih ketat. Perusahaan ketika mengevaluasi kinerja manajemen apakah mereka telah bekerja
secara efektif atau tidak, mereka gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Dimana hal
ini sudah pasti akan berpengaruh terhadap usaha pencapaian laba seperti
yang diinginkan. Berbeda dengan rasio profitabilitas dan rasio aktifitas
yang tidak signifikan dalam mempengaruhi return saham. Hal ini disebabkan karena investor melakukan investasi pada saat ini untuk tujuan jangka
pendek, sehingga investor kurang
memperhatikan rasio profitabilitas dan
rasio aktivitas karena ini dipengaruhi
oleh beberapa factor, contohnya faktor
ekonomi pada saat ini.
Seperti yang kita ketahui faktor
ekonomi pada saat ini sangat berkembang pesat, dimana persaingan
juga lebih ketat. Perusahaan ketika
mengevaluasi kinerja manajemen
apakah mereka telah bekerja secara
efektif atau tidak , mereka gagal atau
tidak berhasil mencapai target yang
telah ditentukan. dan juga ini diakibatkan karena adanya faktor-faktor lain
dari luar yang menyebabkan kinerja
keuangan tersebut berpengaruh negatif. Dimana jika kita melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan
dengan pengaruh krisis global, tantangan yang dihadapi semakin berat
dan prospek perusahaan semakin tidak jelas, secara langsung prospek
mempengaruhi perilaku pemodal dan
kinerja perusahaan, sehingga memberikan batasan yang sempit bagi
peningkatan penanaman modal dalam
saham perusahaan yang dijual di bursa efek. Berbeda dengan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas yang signifikan dalam mempengaruhi return saham. Hal ini dikarenakan manajemen
perusahaan mampu menjalankan kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam hal menggunakan dana
yang dimiliki. Dimana hal ini sudah
pasti akan berpengaruh terhadap
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
318
usaha pencapaian laba seperti yang
diinginkan.
Dari analisis regresi yang dilakukan secara parsial ditemukan bahwa
rasio likuiditas dan rasio solvabilitas
berpengaruh signifikan terhadap return saham. berpengaruhnya variabel
Return On Asset dan Return On Equity dan variabel Debt To Equity Ratio
dan Debt To Asset Ratio mengindikasikan bahwa investor dalam melakukan investasi memperhitungkan rasio likuiditas dan rasio solvabilitas.
Berdasarkan hasil regresi yang
dilakukan secara simultan, rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Hal ini dapat digunakan untuk
menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target
seperti yang telah ditetapkan. Artinya
kemampuan manajemen dan memberdayakan sumber daya perusahaan
telah dilakukan secara efektif. Dari
kinerja yang dihasilkan ini juga dapat
dijadikan sebagai evaluasi hal-hal
yang perlu dilakukan ke depan agar
kinerja manajemen dapat lebih ditingkatkan atau dipertahankan sesuai
dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang
duduk dalam manajemen ke depan.
Naiknya suku bunga berjangka
akibat kebijakan moneter menyebabkan para pemodal mencari alternatif
lain yang lebih menguntungkan, sehingga perusahaan memberikan batas
yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam saham-saham perusahaan yang dijual di
bursa efek. Hal inilah yang menyebabkan kinerja keuangan terkadang tidak signifikan terhadap return
saham.
Hasil pengujian secara parsial
menemukan bahwa hanya rasio likuiditas dan rasio solvabilitas yang berpengaruh terhadap return saham, sedangkan rasio profitabilitas dan rasio
aktivitas tidak berpengaruh. Hasil
penelitian ini menolak hasil penelitian
yang diperoleh oleh Raona (2002)
yang menemukan bahwa rasio-rasio
keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mempemperkuat teori dan hasil penelitian terdahulutentang pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Dalam
teori dan penelitian terdahulu banyak
menyebutkan bahwa faktor-faktor
yang berasal dari rasio keuangan
digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham. Hasil dalam
penelitian ini dengan faktor-faktor
yang terdiri dari rasio aktivitas (TATO
dan ITO), rasio profitabilitas (ROA dan
ROE) tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Sedangkan
rasio Likuiditas (CR dan QR) dan rasio
solvabilitas (DER dan DAR) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. (EPS dan PBV) menyimpulkan bahwa CR, QR, DER, DAR
masing masing berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap return
saham, sehingga sesuai dengan teori
bahwa rasio-rasio tersebut dapat menjelaskan tentang pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham. Sedangkan TATO, ITO, ROA, ROE tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio Aktivitas
digunakan oleh investor untuk memprediksi return saham syariah. Hasil
penelitian ini merupakan pengembangan penelitian sebelumnya yang
merumuskan bahwa variabel dari ra-
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
319
sio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio aktivitas masuk ke
dalam model regresi untuk memprediksi return saham. Investor sebaiknya
selalu memperhatikan dan menggunakan informasi tentang kinerja perusahaan (emiten) dari sisi rasio aktivitas
dan rasio profitabilitas serta informasi
pasar, karena informasi tersebut
mempunyai pengaruh terhadap return
saham syariah. Hal ini dimaksudkan
agar investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi
pada sektor saham khususnya saham
syariah. Di samping itu investor juga
harus mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar kebijakan perusahaan,
seperti faktor makro karena hal ini
secara
tidak
langsung
akan
mempengaruhi pola perdagangan saham yang pada akhirnya berdampak
pada perolehan return.
Bagi perusahaan emiten dalam
mengendalikan kinerja perusahaan juga harus memperhatikan tentang rasio
profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas sahamnya, sehingga perusahaan tersebut senantiasa diperhatikan oleh para investor.
Perusahaan yang mempunyai kinerja
keuangan baik akan berdampak pada
harga sahamnya akan semakin baik,
dengan demikian jika harga saham
perusahaan naik maka keuntungan
akan dapat dinikmati oleh perusahaan
maupun oleh investor. Oleh karena itu
untuk penelitian selanjutnya diharapkan di dalam menganalisis pergerakan
harga saham dan reaksi investor tidak
hanya melihat kinerja keuangan dari
laporan keuangan tahunan saja, tetapi
juga melihat kinerja keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang
dipublikasikan tetapi belum diaudit,
misalnya laporan keuangan interim.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa rasio likuiditas dan
rasio solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Sedangkan rasio profitabilitas dan
rasio aktivitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Hal ini dikarenakan manajemen
perusahaan mampu menjalankan
kegiatan operasional perusahaan,
terutama dalam hal menggunakan
dana yang dimiliki.
2. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan menemukan hasil
bahwa rasio profitabilitas, rasio
likuiditas, rasio solvabilitas dan
rasio aktivitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari
hasil penelitian diatas, maka peneliti
menyarankan sebagai berikut:
1. Sebaiknya untuk penelitian berikutnya peneliti menambah rasio
keuangan yang lain seperti rasio
pertumbuhan dan rasio penilaian.
2. Bagi peneliti berikutnya sebaiknya
menambah jumlah sampel dan tahun pengamatan sampel agar dapat lebih menggambarkan perkembangan pengaruh analisis kinerja keuangan terhadap return
saham pada perusahaan yang
tercatat di BEI, Selain itu juga
mempertimbangkan ukuran perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. SemarangAB: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober – Desember 2014
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis
Kritis atas Laporan Keuangan,
Edisi 1-8. Jakarta: Rajawali Pres
Jogiyanto, H.M. 2011. Teori Portofolio
dan Analisis Investasi, Edisi 7.
Yogyakarta: BPFE.
Raona, Tri Wahyuni Dharmawati.
2002. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Jakarta”. Skripsi.
Banjarmasin.
Rosyadi. 2011. “Pengaruh kinerja
keuangan terhadap harga saham pada perusahaan go publik
di BEJ”. Skripsi. Malang
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar
Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Sari, Nur Fita. 2012. “Pengaruh DER,
ROE, CR dan TATO terhadap
Return Saham”. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Savitri, Dyah Ayu. 2012. “Analisis
Pengaruh ROA, NPM, EPS dan
PER terhadap Return Saham”.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Samsul, Mohamad. 2009. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.
Surabaya: Gelora Aksara Pratama.
Santoso, Singgih. 2010. Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Sugiono, Arief. 2009. Manajemen
Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.
Widodo, Saniman. 2007. “Analisis
Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio
Profitabilitas dan Rasio Pasar
terhadap Return Saham Syariah
dalam Kelompok JII”. Universitas Diponegoro. Semarang
320
Download