PERKEMBANGAN AKUNTANSI PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DI DUNIA INTERNASIONAL Isu / Fenomena Masalah : Derasnya arus informasi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan transportasi mengakibatkan semua aktivitas tidak bisa berdiri. Demikian halnya dengan disiplin ilmu akuntansi yang dahulunya hanya memberikan informasi tentang kekayaan perusahaan berupa sumber daya alam dan modal saja, sekarang dirasakan masih kurang karena masih ada kekayaan perusahaan yang belum tersajikan yaitu kekayaan sumber daya manusia. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan akuntansi sumber daya manusia di dunia internasional. TEORI UTAMA (GRAND THEORY) Menurut Flamholtz dalam bukunya “Human Resource Accounting” (1977), dikemukakan sebagai berikut: “Human Resource Accounting means accounting for people as an organizational resources”. Artinya: “Akuntansi Sumber Daya Manusia berarti akuntansi untuk manusia sebagai suatu sumber dari organisasi”. Hal ini menyangkut tentang biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan organisasi yang lain untuk merekrut, memilih, mempekerjakan, melatih, dan mengembangkan human assets yang juga berhubungan dengan nilai ekonomis dari pekerja/pegawai organisasi. METODE ANALISIS 1. 2. Dalam mengumpulkan data sekunder, penulis menggunakan 2 metode, yaitu: Studi pustaka, yaitu dilakukan dengan melihat, membaca, dan mempelajari teori yang ada pada buku, daftar pustaka, refrensi, dan literatur yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Pencarian secara online di beberapa situs web, dengan berkembangnya teknologi maka munculah berbagai informasi yang memudahkan penulis dalam mecari data. INTI HASIL DAN PEMBAHASAN Minat akan akuntansi sumber daya manusia terkait pelaporan telah berkembang di sejumlah negara di benua. Dalam bahasan "Metrik Sumber Daya Manusia," Hansen (2007), mencatat bahwa dua pertiga dari 250 perusahaan terbesar di dunia saat ini membicarakan masalah laporan yang berlanjut bersama dengan laporan keuangan mereka untuk menangkap nilai penuh dari organisasi. Standar global untuk laporan yang berlanjut memerlukan pengungkapan data tenaga kerja yang mencerminkan potensi untuk kinerja dan profitabilitas masa depan. Pelaporan yang berlanjut telah diresmikan di bawah pedoman “Global Reporting Initiative. Beberapa penelitian telah memasukkan aspek akuntansi sumber daya manusia dalam studi memeriksa dan membandingkan praktik pelaporan sejumlah negara. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Perkembangan akuntansi sumber daya manusia di dunia internasional, khususnya di beberapa Negara akan dijelaskan sebagai berikut: Skandinavia Negara-negara Skandinavia telah menunjukkan minat yang sangat kuat di bidang akuntansi sumber daya manusia. Sebagai contoh, “Model Talks Driving Value “(VDT) dikembangkan oleh Sandervang (2000), dan diuji dalam studi empiris pada suatu perusahaan bisnis Norwegia di sektor listrik. Iran Namazi dan Ebrahimi (2008), meneliti hubungan antara modal intelektual dan kinerja manufaktur mengenai masalah keuangan di bursa Tehran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara modal intelektual dan kinerja manufaktur mengenai masalah keuangan di bursa Tehran. Inggris Morrow (1996 & 1997), menyelidiki konsep pemain sepak bola di Inggris sebagai aset manusia dan kepentingan pengukuran sebagai faktor penting dalam pengakuan aset. Di publikasi lain, Wagner (2007), menyatakan bahwa modal manusia (orangorang dan tim) merupakan salah satu aset tak berwujud, yakni investor dicari dalam menilai sebuah perusahaan bersama dengan modal struktural (proses, sistem informasi, hak paten) dan modal relasional (hubungan dengan pelanggan, pemasok serta pemangku kepentingan lainnya). Australia Dan Selandia Baru Gusenzow dan Menara (2006), mencatat bahwa Australian Football League (AFL) adalah penonton utama olahraga Australia yang melibatkan jutaan orang di berbagai komunitas, dan tidak heran hal itu dianggap aset yang paling berharga oleh klub AFL dan hirarki AFL adalah pemain yang menjadi penentu pendapatan terbesar organisasi. India Minat dalam mengukur modal manusia juga telah terlihat di India. Mahalingam (2001:19), mencatat bahwa "Para pakar saat ini menyatakan bahwa bentuk lain dari modal, termasuk bahan, peralatan, alat dan teknologi hanya mewakili potensi yang lemah”. Sumber daya manusialah yang mengubah potensi ini dan memberikan energi penciptaan kekayaan". Cina Tang (2005), memfokuskan pengukuran biaya sumber daya manusia dalam mengembangkan kerangka heuristik menangani hubungan antara biaya penggantian sumber daya manusia dan pengambilan keputusan dalam sistem biaya penggantian sumber daya manusia. Portugal Bra & Rodrigues (2008), menganalisis dua pendekatan bersaing dengan akuntansi untuk investasi dalam kegiatan pelatihan staf, pendekatan akuntansi dan tenaga kerja ekonomi yang berpendapat bahwa tidak ada asset yang harus diakui dari kegiatan pelatihan dan pendekatan manajemen sumber daya manusia yang didukung oleh akuntansi sumber daya manusia yang menganjurkan pengakuan aset. Jerman Schmidt & Minssen (2007), menggali sejauh mana praktisi sumber daya manusia menilai dan mencatat tugas internasional dan menghubungkan penemuan ini dengan konteks biaya akuntansi sumber daya manusia. Para penulis mengambil data dari survei kuantitatif antara 415 perusahaan kimia Jerman dan wawancara dengan ahli manajer sumber daya manusia dari delapan perusahaan kimia. Kanada Jones (2000:9), menyatakan bahwa "sistem pelaporan keuangan penting untuk menjelaskan orang”. Penulis menunjukkan bahwa masalah penyediaan garis besar untuk pelatihan, program kesehatan atau survei kepuasan karyawan merupakan hal yang sedang diperjuangkan oleh para eksekutif akuntansi sumber daya manusia di Kanada dan menyesali mengapa perlu membuat kasus bisnis untuk sesuatu yang penting diketahui secara intrinsik untuk kepentingan keuangan. Yunani Andrikopoulos (2005), berusaha menjembatani kesenjangan antara teori keuangan tradisional dan pelaporan modal intelektual dengan mengusulkan sebuah model di mana prioritas organisasi yang ditetapkan sebagai solusi untuk masalah pemilihan portofolio. Solusi untuk masalah ini memberikan prioritas untuk perubahan organisasi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, maka penulis membuat kesimpulan mengenai perkembangan akuntansi sumber daya manusia di dunia internasional. Kemudian penulis berusaha menyumbangkan saran berdasarkan dari kesimpulan tersebut. 1. Kontribusi internasional yang dibuat untuk bidang akuntansi sumber daya manusia telah mengakibatkan perkembangan akuntansi sumber daya manusia di lapangan dan studi yang lebih luas dari modal manusia, metrik modal manusia, modal intelektual serta manajemen organisasi. 2. Seiring dengan kemajuan dalam teori akuntansi sumber daya manusia, perlu dicatat bahwa beberapa studi telah didasarkan pada penelitian empiris, kasus dan studi lapangan. 3. Terdapat perbedaan dalam pengungkapan informasi akuntansi sumber daya manusia antarnegara dan penyediaan akuntansi serta wawasan profesional keuangan di wilayah informasi akuntansi sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk fokus pada negara masing-masing. 4. Perusahaan semakin menyadari pentingnya arti karyawan sebagai aset yang berharga bagi perusahaan karena akan menghasilkan manfaat masa depan demi tercapainya tujuan perusahaan. 5. Adanya keinginan perusahaan untuk mengenali kebutuhan dan mempertimbangkan pengukuran serta penggunaan akuntansi sumber daya manusia pada pelaporan keuangan eksternal masa depan. SARAN 1. 2. 3. 4. Adapun saran-saran yang dapat diberikan peneliti terhadap pengembangan bidang akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut: Penelitian ini dapat menjadi referensi perusahaan dalam mempertimbangkan posisi dan kedudukan akuntansi sumber daya manusia, dalam hal ini segala biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan karyawan yang menghasilkan manfaat masa depan. Penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian akuntansi sumber daya manusia selanjutnya, baik yang menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif. Bagi lembaga pendidikan penelitian ini hendaknya bisa menjadi pendorong agar akuntansi sumber daya manusia dijadikan mata kuliah wajib bagi mahasiswa akuntansi agar mahasiswa memiliki pengetahuan yang mendalam tentang akuntansi sumber daya manusia. Bagi pemerintah penelitian ini hendaknya menjadi pendorong agar pemerintah membuat peraturan tentang perlakuan terhadap karyawan yang merupakan aset bagi perusahaan sebagaimana yang telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia. PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI Isu / fenomena masalah Akibat dari sistem pencatatan ini, pemerintah tidak memiliki catatan mengenai aktiva tetap, piutang , utang dan ekuitas dari suatu entitasnya. Sehingga pemerintah tidak pernah menampilkan neraca sebagai bentuk laporan keuangan yang umumnya dikenal yang dapat menggambarkan posisi keuangan pemerintah. Hal ini disebabkan juga karena basis akuntansi yang digunakan selama ini adalah basis kas. TEORI UTAMA Menurut Abdul Halim (2004) dalam abdul hafiz tanju ng 2008 “pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi ekonomi yang berakibat berkurangnya kas dicatat pada isi pengeluaran INTI HASIL PENELITIAN • • • • B.1 Arah Reformasi Keuangan Negara B.2 Fase- Fase Penting Perkembangan Akuntansi Pemerintahan B.3 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan B.4 Perbandingan pelaporan keuangan yang dihasilkan INTI KESIMPULAN Era reformasi yang digulirkan tahun 1998 membawa banyak perubahan. Dibidang akuntansi pemerintahan terjadi perkembangan yang signifikan. Perkembangan akuntansi pemerintahan dapat dilihat dari era orde baru hingga era pasca-reformasi. Fase-fase tersebut memberikan gambaran dengan jelas perkembangan akuntansi pemerintahan dimulai dengan penerbitan berbagai peraturan perundangan dan perubahan dalam sistem akuntansi pemerintahan. SARAN Saran dari penulis dikemudian hari perkembangan akuntansi pemerintahan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan reformasi dibidang keuangan negara. Reformasi dibidang keuangan negara ditandai dengan beberapa perubahan yaitu: perubahan sistem akuntansi: dari single entry menjadi double entry dan perubahan basis pencatatan akuntansi dari basis kas menjadi basis akrual. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI Isu/Fenomena Masalah ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi danperadaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang Tujuan Yakni Penelitian untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang. Teory Utama Menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Variabel yang digunakan Variabel yang digunakan dalam jurnal ini adalah variabel indevenden, karena bersifat bebas Metode analisis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif, karna dianggap metode pemecah masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek dalam penelitian berdasarkan fakta-fakta atau apa adanya Inti Kesimpulan Dari perkembangan akuntansi tersebut kita dapat mengetahui bahwa di zaman modern ini yang pertarungan bisnis , perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi Inti Hasil dan Pembahasan (Inti Temuan) Hasil penelitian menunjukan Perkembang yang terjadi antara lain • Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya; • Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan Keterbatasan mudah untuk dilupakan dan sulit untuk dapat dipertahankan dan sulit untuk dikembangkan Saran Mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini PERKEMBANGAN AKUNTANSI DUNIA Isu/Fenomena Masalah Dari 2 penggolongan pemakai antara pemakai / pihak intern maupun pihak ekstern ini menyebabkan terjadinya pembagian akuntansi menjadi dua bagian yaitu : • Akuntansi Keuangan (Memberikan informasi pada pihak – pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan sehari – hari. Misalnya : Kreditur, Investor, Masyarakat, dan Pemerintah). • Akuntansi Manajemen (Menghasilkan informasi pada pihak pengambil keputusan di dalam organisasi. Pihak itu adalah pimpinan perusahaan / Manajemen). Tujuan Penelitian Untuk mengetahui sejarah perkembangan akuntansi dunia dari masa kemasa Teory Utama John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." Inti kesimpulan Ada dua (2) pihak yang memerlukan akuntansi, yaitu • • Pihak intern (mereka / pihak – pihak yang menyelenggarakan usaha atau disebut pimpinan perusahaan/ manajemen). Pihak ekstern (pihak – pihak yang berkepentingan dengan suatu usaha atau perusahaan Saran Penulis mengharapkan pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus dibidang akuntansi supaya akuntansi didunia semakin berkembang menjadi lebih baik