FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN GANDA WANITA HINDU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK I N. Suparman Program Studi Pendidikan Agama Hindu STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah Email: [email protected] ABSTRAK Peran Wanita adalah peranan wanita sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminim yang dianugrahkan alam kepada kaum wanita sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminis yang dianugrahkan alam kepada kaum wanita member kemampuan khas kepadanya untuk melakukan tugas-tugas pengasuhan, pendidikan, pemberian kasih saying, cinta kasih, kesabaran, ketabahan dan kesetiaan. Dengan demikian, secara kodrati, wanita tidak hanya ditakdirkan sebagai kekuatan penyeimbang atas guncangan-guncangan emosi yang dialami kaum pria, melainkan juga secara kodrati ditakdirkan untuk menerima tugas domestik. Keterlibatan wanita dalam sektor nafkah menyebabkan peranan mereka sangat penting dan semakin bertambah kompleks. Hal ini tidak saja menambah kesibukan mereka, berarti pula mereka telah meninggalkan rumah dalam jangka waktunya dalam mengurus rumah tangga termasuk pendidikan anak-anakanya yang sebenarnya menjadi tugas utamanya dalam lingkup keluarga. Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yaitu (1) faktor-faktor apa yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak?(2) Apakah pengaruh faktor-faktor peran ganda wanita hindu terhadap pendidikan anak? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor peran ganda wanita hindu terhadap pendidikan anak. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam teknik pengambilan data, yaitu observasi, Wawancara, Study kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa: Jumlah pendapatan keluarga, frekuensi Kerja, dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata dan significant terhadap peran ganda wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak.Adapun pengaruh dari faktor peran ganda wanita hindu terhadap pendidikan anak yaitu wanita hindu yang mempunyai peran ganda sebagai pedagang mempunyai tingkat pendidikan anak sebagai pegawai Bank sebanyak 18 Jiwa (45.00%) , sedangkan responden yang berperan ganda sebagai penjahit yang tingkat pendidikan anaknya sebagai Polisi/PNS sebanyak 15 jiwa (37.5%). Serta responden yang berperan ganda sebagai buruh yang memiliki pendidikan anak sebagai wiraswasta sebanyak 7 jiwa (17.5%). Pada umumnya jika dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan responden, baik sebagai penjahit, pedagang maupun buruh, sebagian besar tingkat pendidikan anaknya tersebut meningkat. Kata Kunci: Faktor yang Mempengaruhi, Peran Ganda Wanita Hindu, dan Kebutuhan Pendidikan Anak 1. Pendahuluan Kemampuan dan potensi yang memadai penerus). Oleh karena itu, diperlukan inovasi dari wanita, sebagai istri dan ibu rumah tangga peningkatan kemampuan dan potensi kaum merupakan wanita, aspek terpenting dalam menentukan keberhasilan suatu rumah tangga dan adopsi yang berkaitan dengan strategi sehingga wanita dapat berperan optimal disektor domestik secara profesional. (terutama masa depan anak-anak/generasi WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 89 Wanita mempunyai peranan yang sangat yang dianugrahkan alam kepada kaum wanita penting dalam sejarah peradaban manusia. member kemampuan khas kepadanya untuk Tokoh-tokoh dunia mengakui bahwa di balik melakukan setiap pelaku sejarah yang sukses selalu ada pendidikan, pemberian kasih saying, cinta wanita kasih, kesabaran, ketabahan dan kesetiaan. memberi perjuangan inspirasi kepadanya. menunjukkan adanya dan semangat Pernyataan pengakuan ini bahwa tugas-tugas pengasuhan, Dengan demikian, secara kodrati, wanita tidak hanya ditakdirkan kekuatan peranan wanita tidak bisa dikesampingkan penyeimbang dalam kehidupan emosi yang dialami kaum pria, melainkan juga bersama yang lebih baik. Dalam bidang secara kodrati ditakdirkan untuk menerima keagamaan, dapat dipastikan bahwa tidak ada tugas domestik. mewujudkan cita-cita atas sebagai guncangan-guncangan upacara keagamaan yang tidak melibatkan Dalam kenyataannya saat ini wanita kaum wanita. Bahkan dalam kebudayaan local, tidak lagi hanya menjalankan fungsi sebagai seperti dalam perang pandan di tenganan istri dan ibu rumah tangga (tugas domestik) misalnya, para wanita muda dihadirkan dalam saja, namun juga berpartisipasi dalam kegiatan arena perang menyemangati pandan para jejaka tersebut untuk yang mendatangkan penghasilan keluarga dan yang sedang kegiatan lainnya yang dibutuhkan dalam bertarung menggunakan senjata daun pandan. pembangunan. Peran wanita sebagai motivator, khusus dan wanita yang meningkat seyogyanya seiring purana mengisahkanya bagi para ksatria yang dengan peningkatan produktivitas. Dalam akan terjun ke medan perang, merupakan meningkatkan peran yang sudah dilakoni wanita sejak jaman tersebut sangat penting. dahulu kala. Halaman-halaman Itihasa dan purana mengisahkan ksatria yang ketahanan angkatan keluarga, kerja aspek Penelitian ini dilaksanakan di Desa para Tolai. Mulai dari observasi, wawancara, berkat sampai pengolahan dan penyusunan data semangat yang dilontarkan kaum wanita,atau penelitian membutuhkan waktu beberapa sumpah-sumpah para ksatria untuk membunuh bulan. Sumber data terdiri dari data primer lawan-lawannya sebagai dan data sekunder. Teknik observasi yang dilakukan digunakan adalah observasi bersifat kwasi balasan atas kepahlawanan Partisipasi pantang menyerah dimedan penistaan perang yang terhadap kaum wanita. partisipan dimana peneliti peneliti hanya Lebih jauh dan lebih dalam dari peran tersebut adalah peranan wanita sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminim yang terlibat dalam situasi tertentu saja, yaitu sebagai peneliti. Dalam Penelitian dilakukan dengan dianugrahkan alam kepada kaum wanita penyebaran angket terhadap informan serta sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminis wawancara dilakukan dengan memadukan 90 WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 kedua tehnik wawancara tersebut di atas Menurut Henanto (1994), pendapatan sehingga memungkinkan wawancara dapat keluarga adalah jumlah penghasilan rill dari berlangsung secara terbuka dan luwes, yang seluruh akhirnya dapat diperoleh informasi yang lebih digunakan banyak dan pertanyaan tidak terpaku pada bersama maupun perseorangan dalam rumah permasalahan atau tidak menjenuhkan kedua tangga. belah pihak. anggota untuk rumah tangga memenuhi yang kebutuhan Pendapatan keluarga merupakan balas Penentuan menggunakan karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh teknik purposive sampling karena peneliti karena sumbangan yang diberikan dalam sudah menentukan responden yang akan kegiatan mengisi angket dan diwawancarai. Sumber pendapatan keluarga berasal dari: (a) Usaha itu data dalam penelitian ini adalah data primer sendiri (misalnya berdagang, bertani), (b) yaitu hasil Bekerja pada orang lain (misalnya karyawan). observasi dan wawancara pada orang yang Pendapatan bisa berupa uang maupun barang sering terlibat didalam pembuatan daksina misalnya berupa santunan baik berupa beras, dan data sekunder yaitu melalui buku-buku fasilitas perumahan dan lain-lain (Daryanto, penunjang yang terkait dengan penelitian. 1998). data informan yang diperoleh dari produksi. Secara konkritnya Teknik analisis data yang digunakan adalah Berdasarkan data jumlah pendapatan 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) seperti yang tercantum pada lamiran 1, data menarik kesimpulan. jumlah pendapatan yang diperoleh responden 2. Hasil dan Pembahasan wanita hindu di Desa Tolai dapat dilihat dalam Setelah melakukan tahapan proses pengumpulan data dan proses analisa data, maka faktor-faktor apa yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan faktor-faktor peran ganda pengaruh wanita hindu terhadap pendidikan anak dapat diuraikan sebagai berikut: a. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peran Ganda Wanita Hindu Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu yaitu: a) Faktor Jumlah Pendapatan WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 Tabel 5.4. Tabel 5.4. Pendapatan Responden Wanita Hindu, 2016 Pendapatan (Rp) 1.500.000 – 3.000.000 3.100.000 – 4.600.000 4.700.000 – 6.200.000 Jumlah Jumlah Responden (Orang) 37 3 0 40 Persentase (%) 92.5 7.5 0 100.00 Sumber: Diolah dari data primer, 2016 Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pendapatan responden Wanita Hindu di Desa Tolai Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000 sebesar 92.5%, Rp. 3.100.000 – Rp. 4.600.000 sebesar 7.5%. Data tersebut memberikan gambaran bahwa secara keseluruhan responden berpenghasilan relatif cukup tinggi, sehingga 91 diharapkan dapat menambah dukungan dana dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan anak- Tabel 5.5. Frekuensi Responden Melakukan Kerja Tambahan,2016 Frek Melakukan Kerja (Jam) 5 - 10 11 – 15 16 - 20 21 - 24 Jumlah anaknya. b) Faktor Frekuensi Kerja (Peran Ganda) Pengertian peran ganda wanita di era pembangunan adalah partisipasi wanita yang mencakup sektor domestik maupun sektor Jumlah Responden (Orang) 1 1 35 3 40 Persentase (%) 2.5 2.5 87.5 7.5 100.00 Sumber: Diolah dari data primer, 2016 publik, dimana hal ini sangat dibutuhkan untuk Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian mendukung keberhasilan pembangunan. Pada besar responden (87.5%) sangat tinggi etos masyarakat pedesaan peran ganda wanita kerja bukanlah hal yang baru.Mereka disamping menunjukkan sebagai istri, ibu juga harus bekerja diluar responden menyadari dengan keadaan rumah rumah, tangga, selain sebagai misalnya: bertani, berkebun, yang dimiliki. bahwa Data tersebut hampir seluruh istri yang harus berdagang, mencari kayu, bekerja sebagai berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga, buruh dan lain-lain. Karena tanpa bekerja wanita juga berperan ganda untuk mencari kebutuhan hidup tidak akan terpenuhi. Berarti pekerjaan bekerja merupakan suatu keharusan. Pada kekurangan pendapatan tersebut. umumnya c) wanita yang memiliki taraf pendidikan yang tinggi merupakan sumber tambahan untuk memenuhi Faktor Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan keluarga adalah daya bagi pembangunan, sehingga bila tidak jumlah anggota keluarga yang menjadi dimanfaatkan merupakan suatu penghamburan tanggungan seorang kepala keluarga (KK), dana. terdiri dari istri, anak maupun keluarga yang wanita menetap dalam satu manajemen rumah tangga. diartikan sebagai dua atau lebih peran yang Jumlah anggota keluarga dapat dijadikan harus dimainkan oleh seorang wanita dalam motivasi untuk bekerja lebih baik, jika jumlah waktu peran-peran tanggungan keluarga itu termasuk dalam tersebut umumnya mengenai peran domestik, golongan umur produktif dapat memberikan sebagai ibu rumah tangga, dan peran publik bantuan berupa tenaga pada setiap kepala yang umumnya dalam pasar tenaga kerja keluarga masing-masing. Untuk lebih jelasnya (Rustiani, 1996: 60). jumlah tanggungan keluarga responden dapat Secara umum bersamaan. peran Adapun ganda Data frekuensi responden melakukan dilihat pada Tabel 5.3. kerja (berperan Ganda) dapat dilihat pada Tabel 5.5. 92 WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 Tabel 5.3. Jumlah Tanggungan Keluarga Responden, Tahun 2016 Jumlah Responden Tanggungan (Jiwa) Keluarga (Jiwa) 1-3 14 4-6 26 Jumlah 40 Sumber: Diolah dari data primer, 2016 Persentase (%) 35.00 65.00 100.00 Tabel 5.7. Analisis Ragam Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peran Ganda Wanita Hindu untuk Memenuhi Kebutuhan Pendidikan Anak Uraian Regression Residual Total Jumlah Kuadrat 7,871 73,229 81,100 Df 3 36 39 Kuadrat Tengah 2,624 2,034 F hitung 1,290 Tabel 5.3 menunjukan bahwa sebagian Sumber: Hasil Analisis Data Primer, 2016 besar responden yaitu sebanyak 14 jiwa Tabel 5.7 menunjukkan bahwa F (35.00%) memiliki jumlah tanggungan 1,290 > F tabel F tabel α 5% 0.293 hitung = = 0,293 membuktikan menolak keluarga 1 – 3 orang, sedangkan 26 jiwa hipotesis nol (H0) pada α = 5%, artinya (65.00%) mempunyai jumlah tanggungan variabel bebas Pendapatan (X1), Frekuensi keluarga 4 – 6 orang. Hal ini menun jukkan Kerja (X2) dan Jumlah Tanggungan (X3) bahwa selain sebagai sumber tenaga kerja secara yang potensial, jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi peran ganda wanita hindu responden relatif tinggi sehingga wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak. (Istri) wajib untuk mempunyai pekerjaan Pengaruh dari masing-masing variabel bebas tambahan (X) terhadap variabel tidak bebas (Y) data untuk pemenuhan kebutuhan (simultan) bersama-sama pendidikan anaknya. diketahui dengan menggunakan uji-t (t-test) d) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi seperti tertera pada Tabel 5.8. Peran Ganda Wanita Hindu Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam Memenuhi Kebutuhan Pendidikan Anak Koefisien Determinasi yang disesuaikan (R2) berganda sebesar 0.9705 menunjukkan bahwa variasi digunakan untuk mengetahui hubungan secara faktor peran ganda wanita hindu (Y) dapat langsung antara variabel yang dijelaskan (Y) diterangkan oleh variabel bebas pendapatan dan variabel yang menjelaskan (X). Adapun (X1) faktor-faktor yang mempengaruhi peran ganda Tanggungan (X3) sebesar 97,05%, sedangkan wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan 2,95% diterangkan oleh faktor lain yang tidak pendidikan anak yakni: Pendapatan Keluarga, dimasukkan dalam model. Frekuensi kerja dan Jumlah tanggungan. Tabel 5.8. Koefisien Regresi Berganda Dari Faktor Yang Mempengaruhi Peran Ganda Wanita Hindu di Desa Tolai, 2016 Analisis regresi linier ,frekeunsi kerja (X2) Uraian Konstanta Pendapatan (X1) Frekuensi Kerja (X2) Jumlah Tanggungan (X3) R2 = 0,9705 T tabel α 5% = 0,293 N = 40 dan Jumlah Koefisien Regresi 20,477 0,201 0,165 0,154 t hitung 0,874 0,452 1,748 Sumber : Hasil analisis data primer, 2016 WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 93 Estimasi Koefisien regresi pada Tabel Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan 5.8 dapat ditulis dalam bentuk persamaan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. matematik sebagai berikut: Seorang Y = 20,477 + 0,874 X1 + 0,452 X2+ 1,748 X3 selayaknya bisa memprediksi jenis dampak Dalam persamaan regresi pemimpin yang handal sudah dari suatu yang akan terjadi akan sebuah keputusan yang penelitian, nilai koefisien pada masing-masing akan diambil. Dampak adalah pengaruh kuat variabel independen (pendapatan, frekuensi yang mendatangkan akibat, baik negatif kerja, dan dummy pekerjaan) harus melalui maupun positif. Dampak merupakan sesuatu pengujian secara parsial, hal ini bertujuan yang bersifat objektif yang merupakan konsep untuk mengetahui variabel independen mana pengawasan internal sangat penting, yang saja yang memiliki pengaruh nyata terhadap dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu variabel dependen. yang dipahami dan ditanggapi secara serius Uji t (individual test) merupakan hitung oleh manajemen. salah satu bagian dalam analisis regresi linier, dalam uji t Sesuai dengan data yang diperoleh ini data yang terdapat pada diketahui bahwa tingkat pendidikan anak dari tabel yang menunjukkan nilai koefisien untuk wanita hindu yang mempunyai peran ganda masing-masing variabel independen.Apabila relatif heterogen. Berdasarkan data tingkatan nilai t yang digunakan sebagai ukuran pendidikan anak yang tercantum maka secara maka nilai t hitung tersebut harus dibandingkan rinci jenis pendidikan yang dimiliki oleh anak tingkat alpha (α = 5%). dari responden terkusus pada Wanita Hindu di dengan α = 5%, Desa Tolai dapat diklasifikasikan dalam Tabel hitung hitung dengan nilai t tabel Apabila nilai t hitung >t tabel maka dinyatakan secara individual variabel 5.9. independen Tabel 5.9 Tingkat Pendidikan anak Responden Wanita Hindu Desa Tolai, 2016 berpengaruh nyata terhadap variabel dependen dengan tingkat kesalahan α. Namun apabila t hitung <t tabel dengan α = 5%, maka tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. e) Pengaruh Faktor Peran Ganda Wanita Hindu Terhadap pendidikan anak Pengaruh sama halnya dengan Dampak. Pekerjaan Orang Tua Penjahit Pedagang Buruh Jumlah Pendidikan Anak Polri/PNS BanK Wiraswasta Jumlah Responden (Orang) 15 18 7 40 Persentase (%) 37.5 45.0 17.5 100.00 Sumber: Diolah dari data primer, 2016 Berdasarkan Tabel 5.9 diketahui bahwa wanita hindu yang mempunyai peran ganda Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap pendidikan keputusan yang diambil oleh seorang atasan sebanyak 18 Jiwa (45.00%) , sedangkan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik responden itu dampak positif maupun dampak negatif. penjahit yang tingkat pendidikan anaknya 94 pedagang anak mempunyai sebagai pegawai tingkat Bank yang berperan ganda sebagai WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 sebagai Polisi/PNS sebanyak 15 jiwa (37.5%). pekerjaannya sebagai pedagang menyatakan Serta responden yang berperan ganda sebagai bahwa: buruh yang memiliki pendidikan anak sebagai “.....kebetulan anak saya sekarang pegawai BanK yang bekerja di BanK BNI Tolai, merupakan suatu kebagaan tersendiri bagi orang tua yang hanya bekerja sebagai pedagang bisa menjadikan anak pegawai. Cara saya mendidik adalah dengan cara memberikan asuhan yang seimbang antara pekerjaan yang saya lakukan dengan mendidik anak-anak saya, demikian juga suami saya, ya sedapat mungkin tiang menyempatkan diri memberikan nasehat, wejangan serta dorongan moril maupun materil yang saya peroleh dari hasil berjualan sedikit demi sedikit juga bisa mendukung.....” wiraswasta sebanyak 7 jiwa (17.5%). Pada umumnya jika dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan responden, baik sebagai penjahit, pedagang maupun buruh, sebagian besar tingkat pendidikan anaknya tersebut meningkat. Yang membedakannya adalah tingkat pendidikan anak tersebut. Hasil analisis yang dilakukan didukung oleh pendapat beberapa informan yaitu seorang ibu rumah tangga Ni Wayan Budiani yang pekerjaannya Berdasarkan hasil wawancara di atas sebagai penjahit menyatakan bahwa, dapat diketahui bahwa ibu informan yang “ ......sebelum saya berangkat kerja kebetulan saya sebagai buruh penjahit, saya utamakan dulu pekerjaan rumah, jika sudah beres semua urusan rumah tangga apalagi anak saya sebagai guru harus sarapan pagi, nah kewajiban saya sebagai seorang ibu harus dapat mengimbangi waktu yang ada,begitu kira” yang saya lakukan supaya karir anak saya jalan dan selalu ada kontrol dari orang tua......” Berdasarkan hasil wawancara di atas melakoni pekerjaan sebagai pedagang selain dapat diketahui bahwa orang tua yang memiliki pekerjaan tambahan sebagai penjahit juga bisa mengatur waktu yang ada agar supaya keluarganya tidak terabaikan akibat pekerjaan yang dilakoni. Selain tugas yang begitu padat yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya, wanita hindu ini juga menyesuaikan dan memanfaatkan waktu yang ada. Ungkapan lainnya juga disampaikan oleh seorang ibu Ni Ketut Widiasih yang WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 berdagang juga selalu menyempatkan diri untuk mendidik anaknya sehingga anaknya berhasil menjadi pegawai BanK BNI di Desa Tolai. Hal tersebut sangat nampak bahwa orang tua terutama ibu tidak hanya bekerja tetapi mampu mengimbangi kerja dengan memanfaatkan waktu sehingga bisa berjalan seperti biasanya serta mendukung terbentuknya karir seorang anak. Hal sejalan juga diungkapkan oleh seorang ibu yang pekerjaannya buruh yaitu Ni Wayan Warni mengungkapkan bahwa: “.....sebagai seorang ibu tidak pernahlah saya mengeluh dengan pekerjaan yang saya lakukan walaupun hanya sebagai buruh harian di tempat penjualan banten. Saya bekerja harian ya mendapatkan uang hanya 100 ribu perhari, itu semua saya sisihkan untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan pendidikan anak. Ya selama ini berjalan seperti biasa dan berimbang antara kebutuhan keluarga dan kebutuhan pendidikan anak. Tapi saya bangga walaupun saya hanya seorang buruh anak saya pendidikannya juga bisa hingga sarjana. 95 Semua itu berkat jerih payah saya sebagai seorang ibu demikian juga bapaknya yang menambah penghasilan lainnya.....” perubahan kebudayaan(cultural change). Kedua konsep tersebut hanya dapat dipisahkan secara teori, namun dalam realitas tidak Berdasarkan hasil wawancara di atas terpisahkan (pelly, dalam Winarti 2005 : 19). dapat di simpulkan bahwa orang tua selalu bisa mengimbangi waktu yang ada dengan melakoni berbagai jenis pekerjaan yang ada seperti orang tua harus bangun pagi menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum di tinggalkan ke lapangan untuk mencari pekerjaan tambahan. Walaupun pekerjaannya hanya seorang buruh, menjahit dan berdagang sebagian besar anak-anak mereka mengenyam pendidikan sampai sarjana bahkan sebagai pegawai BanK maupun Polisi. Jadi Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa apapun pekerjaan yang dilakoni oleh wanita hindu (berperan ganda) semuanya dapat menjadikan terutama suatu pada perubahan tingkat kehidupan pendidikan anak- anaknya. Walaupun orang tua mereka hanya sebagai tukang jahit, pedagang maupun buruh tetapi kenyataan yang terjadi ialah anak-anak mereka sebagian besar menjadi pegawai POLRI/PNS. disimpulkan bahwa semua faktor peran ganda 3. Simpulan Dari uraian penyajian hasil penelitian wanita hindu dapat meningkatkan pendidikan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa : anaknya. a. Hal tersebut di atas sesuai dengan teori yang digunakan yaitu teori perubahan sosial, Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu adalah sebagai berikut: dimana teori perubahan sosial dikatakan 1. Faktor Jumlah Pendapatan Keluarga bahwa Perubahan sosial merupakan proses 2. Faktor frekuensi kerja, yang berlangsung secara terus menerus dalam 3. Faktor jumlah tanggungan kehidupan umat manusia. Perubahan sosial Pengaruh faktor peran ganda wanita mengarah pada perubahan positif dan negatif hindu terhadap pendidikan anak yaitu wanita sehingga persoalan perubahan sosial terus hindu yang mempunyai peran ganda sebagai dibicarakan. Dalam pembangunan, kemajuan pedagang mempunyai tingkat pendidikan anak dapat dicapai melalui proses perubahan sosial. sebagai pegawai Bank sebanyak 18 Jiwa Di dunia modern perubahan sosial merupakan (45.00%), sedangkan responden yang berperan pintu menuju arah kemajuan. Manusia modern ganda memiliki pendidikan ciri-ciri memburu kemajuan, sebagai penjahit anaknya yang sebagai tingkat Polisi/PNS tehnologi diyakini merupakan sumber daya sebanyak 15 jiwa (37.5%). Serta responden yang proses yang berperan ganda sebagai buruh yang pembangunan suatu bangsa. Perubahan sosial memiliki pendidikan anak sebagai wiraswasta (sosial change) tidak dapat dipisahkan dengan sebanyak 7 jiwa (17.5%). 96 dapat memperlancar WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 Penelitian. Jakarta: Lembaga Penerbit DAFTAR PUSTAKA A.A.Arini, I Gusti. 2007. Wanita Hindu dan Kerja( Peluang dan Tantangan). Makalah disampaikan dalam seminar Internasional Wanita Peluang dan Tantangan. Denpasar: IHDN Astiti, Ni Wayan Sri. Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Irwan Abdullah. 2001. Seks, Gender & Reproduksi Kekuasaan, Yogyakarta: Tarawang Press 2006. Profil Koentjaraningrat.1987. Kebudayaan Mentalis RumahTangga Migran Perempuan dan dan Pembangunan. Anak di Kabupaten Buleleng. Gramedia. Jakarta:PT Chusnul Hayati, 2006, Gender Dan perubahan Megawangi, R, 1999, Membiarkan Berbeda : Ekonomi; Peranan Perempuan Dalam Sudut Pandang Baru tentang Relasi Industri Batik Di Yogyakarta 1900- Gender, Mizan, Bandung 1965, Semarang: UNDIP Pudja. 2005.Bhagawadgita ( Panca Veda ), Effendi, Tadjuddin Noer. 1998. Kesempatan KerjaS ektor Perkotaan, Informal Didaerah Indonesia Pertumbuhan (Analisis danPeranannya,dalam Fakih, Mansour. 1997. Analisis Gender dan Sosial. Yogyakarta: Pustakabelajar di Indonesia.Jakarta : Pulsar Rancangan Penelitian. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media F., 1996, “ Istilah umum dalamWacana Gender” dalam Jurnal Analisis Sosial: Analisis Gender dalam persoalan perempuan, Yayasan Akatiga, Bandng Sudarta, I Wayan. 2000. Peranan Priadan Wanita dalam urusan Rumah Tangga. Hamdani.2005. Mengupayakan Keterlibatan Perempuan dalam Aktifitas [email protected]. Hastuti, Kualitatif dan Perfektif memahami Geerzt, Hildred. 1981. Aneka Budaya dan Komunitas Prastono, Andi, 2012. Metode Penelitian Rustiani, majalah Geografi Indonesia Transformasi Surabaya : Paramita EndangLesteri. 2005. Hambatan Sosial Budaya dalam Pengarusutamaan Gender di Indonesia.SOCA vol.5 no 2. Fak.Pertanian UNUD (Studi Kasus Desa Baha, Kec. Mengwi, Kab. keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja: Sayogyo, Pudjiwati.1986. Peranan Perempuan Perkembangan Sayogyo, P. 2005. Peranan Wanita Dalam Jakarta: Rajawali WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016 Masyarakat Desa. Jakarta:Rajawali. yang Laporan vol.II.no Denpasar Perkembangan ganda. Dinamika I.th.2000.Lembaga Penelitian UNUD. paraibu yang berperan tunggal dan berperan Jurnal Kependudukan dalam Ihroni, T.O. 1990. Masalah–masalah dalam Badung). Masyarakat Desa 97 Surryani, Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali Kini. Denpasar : Bali Pustaka Sastriyani Hariati Siti, 2008. Women In Public Sector (Perempuan Di Sektor Publik) Tiara Wacana,Yogyakarta Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & B. Bandung Alfabeta Sutresna Made, 2005 Pengarustamaan Gender (PUG) Menurut Agama Hindu: Surabaya Paramita Sri Arwati Ni Madse, 2009. Swadharma Ibu Dalam Keluarga Hindu: Denpasar Widya Dharma. Supartiningsih,2003,Peran Ganda Perempuan, Sebuah Analisis Filosofis Kritis. Jurnal. Filsafat.Ugm.ac.id di aksess Titib, I Made. 1996. Weda Sabda SUCI Pedoman Praktis kehidupan. Surabaya: Paramita. Umar, N, 1999,Argumen kesetaraan gender, Jakarta paramadina Wedharijadnya. 2000. Wanita moral dan pembangunan Pandangan dari sudut ajaran agama hindu. Widnya, I Ketut. 2007. “Tugas – tugas Wanita Semakin Berat”. Makalah disampaikan dalam Seminar Internasional Wanita Peluang dan Tantangan Denpasar. IHDN. Zamroni. 2000. Paradigma pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing. 98 WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016