rapat koordinasi dan sinkronisasi data ditjen bimas

advertisement
RAPAT KOORDINASI DAN SINKRONISASI DATA
DITJEN BIMAS HINDU 2008
K
ebutuhan dan manfaat akan Data dan
Kiri, I Gusti Bagus Ngurah,S.Ag ( Sesditjen Bimas
Hindu ) Kanan, I Ketut Lancar,SE,M..Si.(Direktur
Urusan Agama Hindu)
Informasi telah dirasakan oleh hampir
seluruh kalangan, baik Institusi Pemerintah,
Swasta,
Perguruan
Tinggi
maupun
Masyarakat Umum. Peningkatan kebutuhan
ini semakin terasa terutama selaras dengan
adanya dampak arus globalisasi. Namun
dalam kenyataanya data yang tersedia
belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Untuk dapat mencapai pemaksimalan
pemanfaatan data hendaknya ada upaya
terpadu dari semua pihak, baik penyedia
maupun pengguna data.
Upaya-upaya dimaksud tentunya mengarah kepada, tersedianya data yang berkualitas,
baik dari segi keakuratan dan kemutahiranya yang didukung dengan tata cara serta
kemudahan untuk mendapatkanya. Tertata, terbentuk dan terlaksananya sinergi antar
institusi dalam Pelaksanaan Program Pengelolaan Data dan Informasi.
Kepala Pusat Informasi Keagamaan dan Kehumasan Departemen Agama,telah
menugaskan dua orang dari masing-masing Satker,yang tugas utamanya menciptakan
Sinkronisasi Data dan Informasi Keagamaan dan Kehumasan. Penugasan tersebut
tertuang dalam Surat Undangan Rapat Tim Pengumpulan Data Pusat, No
B.VIII/2/HM.00/255-01/2008.
Maksud dan tujuan diadakannya
kegiatan ini adalah untuk mengadakan
komunikasi,diskusi,dan
koordinasi
seluruh unsur lintas pelaku data dan
informasi keagamaan dalam rangka
membangun system data.
Tujuan utama diadakanya Rakor
tersebut adalah untuk membahas dan
mengkoordinasikan semua unsur lintas
pelaku data dan informasi keagamaan
untuk
kemudahan
akses
data,
menghindari adanya duplikasi data dan
membangun standar yang diperlukan.
Peserta Rakor Sinkronisasi Data di Jakarta,
19 September 2008
Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengadakan Rapat Koordinasi dalam rangka Sinkronisasi Data yang ada pada
masing-masing leading sektor.
2. Menyusun data kebutuhan pada masing-masing unit kerja.
3. Melakukan pemutahiran Data.
4. Menetapkan metoda Pengumpulan, Pengolahan serta Penyajian Data.
5. Menyampaikan Data yang sudah valid kepada pimpinan.
6. Melanjutkan sosialisasi dan standarisasi sampai ke daerah( Propinsi/Kab/Kota)
7. Menyusun suatu Rancangan Standar Dataset lengkap untuk digunakan sebagai
referensi daerah.(Pilot Project)
Rakor dipimpin oleh Sekretaris Ditjen Bimas Hindu dan di hadiri oleh Direktur
Urusan Agama Hindu, yang diikuti oleh 20 orang peserta terdiri dari Pejabat Eselon
III dan IV, beserta staff terkait bertempat di Ruang Sidang Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Hindu, Jakarta.
Sebagai mana yang telah ditetapkan dalam hasil rapat koordinasi dan
sinkronisasi,diharapkan satuan kerja memiliki data yang valid yang ditetapkan oleh
Direktorat Jenderal, dan distribusinya melalui bagian data untuk menghindari
kerancuan data dalam publikasinya.
Kondisi tersebut diatas dapat terlaksana manakala ada persamaan persepsi dan
konsistensi untuk melaksanakan komitmen bersama dari pihak-pihak terkait.
Tentunya kondisi dimaksud sangat membutuhkan perangkat/inprastruktur yang
berperan sebagai sarana menuju kondisi yang diinginkan. Dalam kaitan itu maka
dikembangkanlah suatu system untuk perolehan dan distribusi data sebagai fasilitator
pencapaian kondisi ideal yang diinginkan. (Oleh: I Wayan Warma Chanda Diasta,SS)
Download