BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, berdasarkan analisa data yang peneliti paparkan, pelaksanaan upacara tedak siti mengandung nilai-nilai agama Islam yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, tentunya selain nilainilai keagamaan juga terdapat nilai-nilai sosial, didalam pelaksanaan upacara tedak siti terdapat makna-makna simbol yang relevan dengan tujuan dakwah yakni lewat simbol yang disajikan dalam upacara tedak siti ini ditunjukkan harapan orang tua terhadap anaknya mulai dari pertama kali menginjakkan kaki sampai kelak menginjak dewaasa supaya menjadi orang yang mampu mengarungi lika-liku kehidupannya serta selamat dan mendapat perlindungan dari Allah SWT. a. Proses Pelaksanaan Upacara Tedak Siti proses Pelakasanaan Upacara Tedak Siti di Dusun Krajan Desa Sidomukti Kecamatan Mayang yang sangat sederhana, tidak ada prosesi kurungan ayam dan menaiki tangga, tetapi hanya beberapa jenang dan ritual memilih benda yang dilaksanakan pada waktu itu juga. Mereka melakasankan upacara tedak siti (turun tanah) ini sesuai dengan ajaran nenek moyang atau leluhurnya mereka yang didalamnya terdapat nilainilai Islam, meskipun prosesi didalamnya tidak selengkap dengan yang ada pada masyarakat madura, aceh, serta daerah lainnya. 59 60 b. Makna Simbol Yang Terkandung Dalam Upacara Tedak Siti Simbol-simbol yang digunakan dalam pelaksanaan upacara tedak siti di dusun krajan desa sidomukti ialah nasi tumpeng yang merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, bubur merah putih yang berarti darah dan air mani atau suci, al-qur’an yang mempunyai arti rajin membaca al-qur’an, bedak dan kaca yang bermakna supaya senang berdandan dan rapi. Upacara Tedak Siti yang ada di Masyarakat Dusun Krajan Desa Sidomukti Kecamatan Mayang sebagian besar mengerti makna simbolsimbol yang mana simbol itu sendiri dapat memberi makna yang positif menurut masyarakat mayoritas. Mereka menganggap simbol-simbol yang ada di dalamnya adalah simbol pembawa keselamatan terhadap sang dambaan hati. c. Relevansi Makna Simbol-Simbol Dengan Tujuan Dakwah dalam upacara tedak siti di dusun krajan desa sidomukti kecamatan mayang ini masih relevan dengan tujuan dakwah, hal ini dilaksanakan ketika saat anak masih baru pertama kali mau menginjakkan kaki ke tanah. Secara tidak langsung sang bayi kelak dalam perjalanan hidupnya menjadi orang yang selamat di dunia dan akhirat, serta tetap pada rel Agama Islam. Dalam Upacara Tedak Siti masih tetap sejalan dengan tujuan dakwah, sehingga upacara dalam sebuah upacara selamatan tidak akan menyimpang dari Tujuan Dakwah serta Agama. 61 B. Saran- saran 1. Sebagai seorang muslim khususnya di Jawa, yang mana masyarakatnya tidak bisa lepas dengan yang namanya adat dan budaya serta upacara adat, kita tidak dilarang melaksanaka sebuah upacara adat, tradisi dan lain-lain. Namun dalam sebuah pelakasanaan upacara adat atau tradisi jangan sampai melenceng dari rel agama Islam, harus sesuai dengan tujuan dakwah yang dibawa oleh para da’i sebelumnya. 2. Sebagaimana proses pelakasanaan upacara tedak siti yang tidak luput dengan yang namanya simbol-simbol yang gunakan, agar supaya simbolsimbol tersebut tidak disalahgunakan kelak. 3. Sebaiknya dalam menyikapi sesuatu kita tidak hanya melihat penanamannya seperti pelaksanaan upacara tedak siti (turunkan anak), akan tetapi kita harus melihat substansi prosesnya, serta juga kita harus mengetahui makna daripada simbol-simbol yang digunakan dalam sebuah pelakasanaan upacara, baik itu pelaksanaan upacara tedak siti, tingkepan dan lain-lain. Sebab pelaksanaan-pelaksanaan upacara tersebut masih belum ada ketika pada Rasulullah SAW yang menyampaikan risalah, yang kemudian sebuah upacara adat atau tradisi dibuat senjata oleh para da’i terdahulu untuk memasukkan ajaran- ajaran Islam ketanah Jawa, seperti pada masa dakwah walisongo yang memang banyak upacara- upacara adat yang digunakan sebagai jembatan untuk mengenalkan Islam pada masyarakat Jawa.