PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA PELAJARAN MENYIMAK CERITA RAKYAT KELAS V SD NEGERI 69/IV TELANAIPURA KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh UMI YENI NURHASANAH NIM A1D109043 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS 2014 1|Page ABSTRAK Nurhasanah, Umi Yeni. 2014. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Pelajaran Menyimak Cerita Rakyat di Kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas jambi. Pembimbing: (1) Drs. Rustam, M. Hum. (2) Drs. H. Firman Khaidir, M. Si. Kata kunci: penerapan, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, menyimak cerita rakyat. Strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran itu, dibutuhkan model pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Jigsaw adalah salah satu pemblajaran kooperatif yang dapat menjadi pilihan guru dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam perencanaan pelajaran menyimak cerita rakyat di kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi. (2) Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses pembelajaran menyimak cerita rakyat di kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi pada bulan Mei hingga Juni. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi telah melaksanakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam perencanaan pembelajaran dan proses pembelajaran menyimak cerita rakyat. Pada proses belajar mengajar, langkah-langkah yang dilakukan adalah mempersiapkan media yang dibutuhkan dalam pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang ditekankan pada langkah pembelajaran yang telah disusun. Kesimpulannya adalah sebagai berikut, 1) perencanaan pembelajaran menyimak cerita rakyat di kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi yang dibuat oleh guru sudah memenuhi kriteria baik. Karena dalam perencanaan guru telah menuliskan tiga tahap penerapan jigsaw dalam pembelajaran. 2) proses pembelajaran menyimak cerita rakyat yang diikuti siswa kelas V sudah sangat baik. Hanya saja waktu yang digunakan belum sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan materi. 2|Page BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib yang diberikan dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa negara Indonesia. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia kita mengenal empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Pada umumnya, menyimak merupakan kegitan berbahasa yang paling dominan dilakukan oleh manusia. Setiap hari, sejak manusia bangun tidur hingga menjelang tidur lagi aktivitas yang paling banyak dilakukan adalah aktivitas mendengarkan. “Menyimak adalah suatu proses mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi untuk memperoleh informasi, serta menangkap isi yang disampaikan oleh pembicara” (Kusmana, 2009:28). Sebagai disiplin ilmu pelajaran bahasa Indonesia di kelas V tingkat sekolah dasar, salah satu pelajarannya memiliki “standar kompetensi memahami penjelasan nara sumber dan cerita rakyat secara lisan, yang kompetensi dasarnya mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya, dengan tujuan siswa dapat mendaftar nama-nama tokoh, bagaimana watak tokoh dan siswa dapat menyebutkan latar cerita rakyat yang didengarnya” (Depdiknas, 2006:1). Di sekolah, misi meningkatkan dan pembinaan mendengarkan pembacaaan cerita rakyat merupakan bagian dari pengajaran bahasa Indonesia. Secara otomatis, tugas pembinaan mendengarkan pembacaan cerita rakyat ini tentu menjadi tanggung jawab guru. Dengan mendengarkan cerita rakyat, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi unsur yang terdapat dalam cerita rakyat tersebut. 3|Page Agar pengetahuan peserta didik menjadi bermakna diperlukan model pembelajaran yang memadai, sehingga menjadi bagian dari kecakapan hidup yang dimiliki peserta didik sebagai bekal dikemudian hari, baik pada saat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi maupun saat berinteraksi dengan masyarakat. Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Arends (1997:5) “merumuskan hakikat belajar dengan mengunakan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah memberi kesempatan siswa untuk berbagi dengan yang lain, menagajar dan diajarkan teman sendiri”. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw itu belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal itu dikarenakan masih kurangnya informasi tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Mengingat materi mendengarkan pembacaan cerita rakyat, membutuhkan siswa yang mampu menanggapi isi cerita rakyat yaitu memberikan penilaian atas pesan atau amanat dalam cerita, serta dapat mengidentifikai unsur yang terdapat dalam cerita rakyat. Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa materi ini sangat cocok penyajiannya melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini dikarenakan dengan adanya kelompok-kelompok kecil, siswa akan mampu menanggapi isi cerita dan mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang telah ditentukan. Menurut pengamatan pada waktu observasi lapangan, guru telah mendapat pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan telah mencoba menerapkannya. Walaupun demikian, dalam mengajar guru tidak selalu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal itu dikarenakan tidak semua materi cocok dengan model pembelajaran ini. 4|Page BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Menyimak Menurut Kusmana (2009:28) bahwa “menyimak adalah suatu proses mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi dan evaluasi untuk memperoleh informasi, serta menangkap isi yang disampaikan pembicara”. Tujuan Menyimak Menurut Sutari dkk dalam Hasan (2013:Online) mengatakan “tujuan menyimak adalah (1) menambah pengalaman hidup, (2) meningkatkan intelektualitas, (3) memperkaya kosa kata, (4) memperluas wawasan, (5) meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial, (6) Menggugah kreativitas dan semangat mencipta agar mampu menghasilkan karya yang berjati diri”. Pengertian Cerita Rakyat Menurut Waluyo (2012:Online) “pengertian legenda atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa”. Unsur-Unsur Pembangun Cerita Rakyat Setiap karya sastra memiliki unsur-unsur pembangun, begitu pula dengan cerita rakyat. unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam cerita rakyat adalah tokoh dan wataknya, latar atau setting yang terbagi atas tiga yaitu latar tempat, waktu dan suasana, serta amanat. Menyimak Cerita Rakyat “Kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas V dalam pelajaran Menyimak cerita rakyat adalah mengidentifikasi unsur dalam cerita rakyat” (Depdiknas,2006:1). 5|Page Maksudnya adalah siswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi atau mencari unsur-unsur yang terdapat dalam cerita rakyat yang didengarnya. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin dalam Wibowo (2011:14) mengatakan “ stuktur pemcapaian tujuan kooperatif yakni menciptakan situasi dimana keberhasilan individu dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya”. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif Menurut Asma (2006:13) dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif setidaknya terdapat lima prinsip yang dianut, yaitu: (1) Belajar siswa aktif, (2) Belajar kerjasama, (3) Pembelajaran partisipatorik, (4) Reactive teaching, (5) Pembelajaran yang menyenangkan. Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Lungdren dalam Wibowo (2011:15) bahwa “model pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran”. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Jigsaw dalam bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutkan dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzag). 6|Page BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nasir (2003:63) bahwa “metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status sekelompok manusia, suatu objek suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang”. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bagdan dan Taylor dalam Moleong (2005:3) “metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Lokasi Penelitian Dalam hal ini lokasi penelitian dipilih adalah kelas V SD Negeri No.69/IV Telanaipura Kota Jambi. Penetapan rancangan lokasi penelitian dilakukan dengan pertimbangan observasi yang telah dilakukan dan informasi yang diperoleh langsung dari guru kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data perencanaan pembelajaran dilakukan dengan meminta langsung kepada informan yang menjadi sumber data dalam penelitian. Untuk mengumpulkan data proses pembelajaran instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi/pengamatan, pedoman wawancara dan kamera. Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk tercapainya tujuan yaitu dengan menggunakan analisis data kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang menjadi bahan analisis data untuk menjawab masalah penelitian. 7|Page BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Rencana Pembelajaran Perencanaan pembelajaran menyimak cerita rakyat di kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi yang diteliti terdiri atas perencanaan pembelajaran menyimak cerita rakyat dan penerapannya dengan menggunakan jigsaw. Tidak semua pelajaran dapat diterapkan dengan menggunakan jigsaw. Paparan hasil penelitian perencanaan yang meliputi penentuan tujuan, penentuan media, penentuan langkah pembelajaran, dan penentuan evaluasi pembelajaran. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Proses Pembelajaran Menyimak Cerita Rakyat Proses belajar mengajar menyimak cerita rakyat dilaksanakan pada hari rabu tanggal 4 Juni 2007 pukul 09.30 WIB sampai dengan 10.40 WIB. Guru yang mengajar bahasa Indonesia adalah ibu Rima Melati. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di kelas V jumlah siswa dalam kelas ini adalah 20 orang. Kegiatan belajar dimulai dengan kegiatan persiapan kelas, menyediakan alat tulis, siswa mengatur posisi duduk yang nyaman di tempat duduk masing-masing. Kegiatan selanjutnya adalah guru menjelaskan rencana belajar pada hari itu yaitu menyimak cerita rakyat dan memberitahu metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, langkah pembelajaran, manfaat, tujuan yang ingin dicapai sehingga mereka siap mengikuti pembelajaran dengan baik. 8|Page PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan pembelajaran dalam pelajaran menyimak cerita rakyat di dalam rencana pembelajaran. Langkah-langkah penerapan jigsaw dalam rencana pembelajaran adalah (1) menentukan tujuan pembelajaran. (2) merinci media yang mendukung. (3) membuat skenario tahap demi tahap pembelajaran. (4) menentukan evaluasi pembelajaran yang meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. 2. Proses pembelajaran menyimak cerita rakyat di kelas V SD Negeri 69/IV Telanaipura Kota Jambi sudah diikuti sangat baik oleh siswa. Hanya saja yang belum sesuai dengan perencanaan adalah dari segi waktu, materi yang harus diselesaikan 70 menit ternyata memakai waktu 90 menit, sehingga pada akhirnya dalam komponen evaluasi guru hanya melakukan satu aspek penilaian dari tiga aspek penilaian, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Jigsaw ini oleh sebagian orang masih dianggap baru, sejalan dengan itu, peneliti menyarankan perlu kerja sama yang baik kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini untuk membantu sosialisasi penerapan jigsaw dalam proses belajar mengajar. 2. Kepada pihak guru agar dapat melaksanakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw secara efektif dan efisien, penilaian tidak hanya dari kognitif saja, tetapi mempertimbangkan aspek afektif dan psikomotor, kepada siswa harus mengikuti pembelajaran lebih serius, supaya penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berjalan efektif. 9|Page DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang: FPBS IKIP Malang. Alma, B. 2008. Guru Propesional. Bandung: Alfabeta. Arends, R.I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: Megrew Hill Companies. Asma, N. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Hanonim. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Hasan. 2012. Ragam dan manfaat menyimak, (online), (http://hasan2u.blogspot.com, diakses 18 maret 2014). Isjoni .2007.Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Kaslani. 1998. Buku Cerita Rakyat dari Jambi 2. Jakarta: Grasindo Kusmana, S. 2009. Guru Bahasa Indonesia Profesional. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan. Maryono, Dkk. 2007. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Universitas Jambi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP. Moleong, L. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Posda Karya Offset. Narbuko. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nurcholis, M. 2008. Saya Senang Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran.Jakarta:PT Grasindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Sukandarrumudi. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gramedia. Suprayogo, T. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suyatno, H. G. Dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia V. Jakarta: PT Mentari Pustaka. Tarigan, H. 2008. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa. 10 | P a g e CURICULUM VITAE DATA PRIBADI Nama : Umi Yeni Nurhasanah Jenis Kelamin : Perempuan Tempat & Tanggal Lahir : Jambi, 12 agustus 1991 Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Suku : jawa Status Perkawinan : Belum menikah Tinggi : 165 cm Berat : 48 kg Gol.Darah : B : Jl. Mayjen Sutoyo RT 09 No. 47 Kel. Pematang Sulur Kesehatan Alamat Kec. Telanai Pura No. Telp Rumah/HP : 085369239721 e-mail : [email protected] Ayah : Marjo Ibu : Suraniwati Nama Orang Tua Pekerjaan Orang Tua (Ayah) : Wiraswasta Pekerjaan Orang Tua (Ibu) : IRT Alamat Orang Tua : Jl. Mayjen Sutoyo RT 09 No. 47 Kel. Pematang Sulur, Kec. Telanai Pura Sekolah Dasar : SD N 92 Kota Jambi (1998-2003) Sekolah Menengah Pertama : SMP N 17 Kota Jambi (2003– 2006) Sekolah Menengah Atas : SMA N 10 Kota Jambi (2006-2009) Perguruan Tinggi : Universitas Jambi (2009 - sekarang) 11 | P a g e