PLOTINUS - Afid Burhanuddin

advertisement
PLOTINUS; BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN
Dwi Permai
Di suatu era (zaman), Sejarah Filsafat merupakan sejarah yang dianggap
penting sebagai suatu patokan. Dimana, suatu aliran filsafat bisa meninggalkan
pengaruh yang sangat bersejarah pada peradaban manusia. Latar belakang filsafat telah
ada pada zaman purba. Yaitu, beribu tahun yang lalu telah ada ketika pemikiran
manusia yang serba sederhana dihadapkan pada suatu keadaan yang abstrak dilihat dari
segi dinamikanya, berbeda dengan permasalahan yang sudah kompleks saat ini. Dan
suatu saat terjadi pada abad ke-6 dn ke-7 filsafat telah berhenti dengan waktu kurun
yang lama. Adapun segala perkembangan ilmu waktu itu terhambat dan kacau,
dikarenakan adanya perpindahan bangsa-bangsa terhadap kerajaan romawi yang masih
belum beradab dan mengalami runtuhnya kerajaan romawi, baik itu yang bukan umat
kristiani, maupun peradaban kristiani. Sehingga runtuhnya peradaban ini, maka
dibawah pemerintahan Karel Agung (742-814) muncullah peradaban yang baru, yang
memerintah pada awal abad pertengahan di Eropa dalam bidang politik.
Pada waktu itu berkembangan ilmu pengetahuan dan kesenian juga filsafat
mulai diperhatikan. Dengan hal ini, perkembangan ilmu filsafat telah berkembang
sejak zaman dahulu sampai sekarang, dan selalu terkait satu dengan yang lainnya.
BIOGRAFI TOKOH
Nama
Lahir
Meninggal
Aliran / Tradisi
Minat Utama
Gagasan Penting
Dipengaruhi
Memengaruhi
: PLOTINUS (204-270)
: 204, Mesir, Lycopolis.
: 270, Munturnea, Campania, Italia.
: Neo-Platonism
: Platonisme, Metafisika, dan Mistisisme.
: Yang Esa, Emanasi, Henosis, danNous.
: Ammonius Saccus, Plato, Numenius of Apamea, Alexander of
Aphrodisias dan Platonisme Pertengahan, Pythagoreanisme,
Filsafat Persia, Filsafat India.
: Porphyry, Lamblichus, Julian the Apostate, Hypatia dari
Alexandria, Hierocles dari Alexandria, Proclus, Damascius,
Simplicius dari Cilicia, Agustine dari Hippo, Boethius,
Pseudo-Dionysius, Johannes Scotus Eriugena, Bonaventure,
Gemistus Pletho, Arthur Schopenhauer, Henri Bergson.
1
Plotinos dilahirkan pada tahun 204 M di Lykopolis di Mesir, pada waktu itu
dikuasai oleh Roma. Pada tahun 232 M ia pergi ke Alexandria untuk belajar filsafat
pada seorang guru yang bernama Animonius Saccas selama 11 tahun. Pada tahun
243M ia mengikuti Raja Gordianus III berperang melawan Persia. Pada usia 40 tahun
ia pergi ke Roma. Di sana ia menjadi pemikir terkenal pada zaman itu. Ia meninggal di
Minturnea pada 270 M di Minturnea, Campania, Italia. Ia bermula mempelajari filosofi
dari ajaran Yunani, terutama dari buah tangan Plato. Plotinos mulai menulis karyakaryanya dalam usia 50 tahun. Pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam karyakaryanya itu adalah didasarkan pada filsafat Plato, terutama ajarannya tentang idea
tertinggi, baik atau kebaikan. Oleh karena itu maka filsafat Plotinos disebut
Platonisme. Muridnya yang bernama Porphyry mengumpulkan tulisannya yang
berjumlah 54 karangan. Karangan itu dikelompokkan menjadi 6 set yang tiap set berisi
9 karangan.
Masing-masing set itu disebut ennead,diantaranya:
1. Ennead pertama berisi tentang masalah etika, kebajikan, kebahagiaan, bentukbentuk kebaikan, kejahatan, dan masalah penacabutan dari kehidupan.
2. Ennead kedua berisi tentang fisik alam semesta, bintang-bintang, potensialitas dan
aktualitas, sirkulasi gerakan, kualitas dan bentuk, dan kritik terhadap gnostisisme.
3. Ennead ketiga berisi tentang implikasi filsafat tentang dunia, seperti masalah iman,
kuasa Tuhan, kekekalan, waktu, dan tatanan alam.
4. Ennead keempat berisi tentang sifat dan fungsi jiwa.
5. Ennead kelima berisi tentang roh Ketuhanan (alam idea).
6. Ennead keenam berisi tentang free will dan ada yang menjadi realitas.
PEMIKIRAN TOKOH
Pada abad pertengahan filsafat adalah suatu arah pemikiran yang sangat
berbeda dengan dunia kuno. Filsafat pada abad pertengahan menggambarkan suatu
zaman yang baru ditengah-tengah suatu perkumpulan bangsa yang baru, yaitu bangsa
Eropa Barat. Adapun filsafat yang baru ini disebut Skolastik. Pada abad pertengahan
ini dijadikan sebagai zaman yang khas akan pemikiran perkembangan Eropa yang
sedang berkembang pada saat itu, sehingga dijadikan suatu kendala yang disesuaikan
dengan ajaran agama. Dalam agama Kristen pada abad pertengahan, menjadi suatu
kecerdasan logis yang mendukung iman religius, akan tetapi sama sekali tidak
disamakan dengan Mistimisme.
Secara garis besar, filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode
yaitu Periode scholastic islam atau zaman skolastik timur, yang diwarnai situasi dalam
komunitas Islam di Timur Tengah, abad 8 s/d 12 M dan periode scholastic kristen
yang diwarnai oleh perkembangan di Eropa (termasuk jazirah Spanyol).
Sedangkan ciri-ciri pemikiran pada abad pertengahan, antara lain;
a. Cara berfilsafat dipimpin oleh orang gereja.
b. Beerfikir dalam lingkungan ajaran Aristoteles.
c. Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan sebagainya.
Pada abad pertengahan yang dimulai sejak Plotinus (204-2070, pengaruh
agama Kristen semakin besar, filsafatnya bersifat spiritual. Dia adalah filosof pertama
yang mengajukan teori penciptaan alam semesta. Teorinya yang sangat terkenal yaitu
tentang emanasi (melimpah), yang merupakan jawaban pertanyaan Thales; apa bahan
alam semesta ini? Plotinus menjawab: bahannya Tuhan, ajaran Plotinus disebut
Plotinisme atau neo-Plotinisme, karena erat hubungannya dengan ajaran Plato yang
teosentris. Tujuan filsafat Plotinus adalah tercapainya kebersatuan Tuhan. Caranya
mengenal alam melalui indra dengan ini akan mengenal keagungan Tuhan, kemudian
2
menuju jiwa dunia setelah itu kemudian menuju jiwa Illahi. Pada abad pertengahan ini,
akal benar-benar kalah, karena telah terlihat jelas pada tokoh-tokoh abad pertengahan.
PENUTUP
Dari serangkaian materi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa, apabila
dilihat dari sisi obyeknya, maka filsafat ilmu merupakan cabang dan filsafat yang
secara khusus yaitu membahas tentang proses keilmuan manusia yang tak terbatas.
Dan, jika kita membicarakan filsafat, maka tiada habisnya untuk mengulas dasar-dasar
suatu ilmu tersebut.
Oleh karena itu, filsafat dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
memahami dan mengerti arti sebuah makna dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya. Dalam kata lain, merupakan dasar-dasar sumber masalah yang abstrak, atas
dasar suatu produk maupun proses. Filsafat berupa ilmu, konsep dan juga dapat
diketahui tentang ajaran-ajaran filsuf pada zaman dahulu, yang dapat digunakan
sebagai tolok ukur di dalam sebuah kehidupan.
Jadi, didalam abad pertengahan ini, salah satunya membahas seorang tokoh
yang bernama Plotinus (204-207), dimana Plotinus mengemukakan bahwa ada suatu
pandangan baru yang disebut dengan emanasi. Pandangan tersebut datangnya dari dia
didalam filosofinya. Akan tetapi, sampai sekian jauh belum ada pengertian ini dalam
alam pikiran orang yunani.
Filsafat Plotinus berpangkal pada keyakinan bahwa segala ini, yang asal.
Maksudnya, adalah satu dan tidak ada pertentangan didalamnya, tidak dapat dikenal,
sebab tidak ada ukuran untuk membandingnya. Dengan kata lain yang asal adalah
permulaan dan sebab yang pertama dari segala yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
1. (Inggris) John M. Dillon. 1999. "Plotinus". In The Cambridge Dictionary of
Philosophy. Robert Audi, ed. 714. London: Cambridge University Press.
2. Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius.
Hal.
3. http://irwan-cahyadi.blogspot.com/2012/06/tokoh-tokoh-filsafat-abadpertengahan.html
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Anselmus
*)
Penyusun
Nama
Mata Kuliah
Dosen
Prodi
: Dwi Permai
: Filsafat Ilmu
: Afid Burhanuddin, M.Pd.
: Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan.
3
Download