Ringkasan Eksekutif Hasil-hasil Penelitian Tahun 2011 PENGKAYAAN PLASMA NUTFAH, PENENTUAN TETUA, DAN PENYEDIAAN ALAT SELEKSI DINI UNTUK PERBAIKAN VARIETAS DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DENGAN PENDEKATAN MOLECULAR ASSISTED BREEDING Dr. Adi Pancoro1), Panca Jarot Santoso, SP. MSc2), dan Ir. Ni Luh Putu Indriyani, MP2) Sebagai tanaman tahunan, perbaikan varietas durian memerlukan strategi yang melibatkan perangkat seleksi dini berdasarkan marka molekuler (Molecular Assisted Selection). Pendekatan ini memerlukan ketersediaan koleksi plasma nutfah dengan keragaan yang tinggi dan perangkat untuk seleksi dini tetua dan progeny yang terbaik. Kegiatan ini akan menjadi dasar bagai kegiatan perbaikan varietas durian jangka panjang dan komplek. Secara keseluruhan penelitian akan menjawab permasalahan dibidang pemuliaan durian, antara lain (1) pengkayaan dan penyelamatan materi genetik durian asli Indonesia; (2) perakitan varietas unggul sesuai dengan ideotipe secara nasional dalam jangka panjang; (3) pengembangan aplikasi baru dari ilmu dasar genetika molekuler pada komoditas durian. Pengkayaan plasma nutfah durian. Eksplorasi durian unggul dilakukan di sentra-sentra produksi durian. Durian terpilih diambil entrisnya kemudian diperbanyak dan dikoleksi di KP Subang. Sekeksi tetua berdasarkan hubungan filogenetik dan sebaran geografis menggunakan analisa polimorfik sekuen DNA. DNA genom diisolasi dari daun muda sejumlah 151 varietas durian yang diambil dari koleksi plasma nutfah di KP Subang, lokasi sentra durian di Indonesia dan introduksi. Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian Dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) DNA diisolasi menggunakan Geneaid TM Genomik DNA Mini Kit Protocol dengan modifikasi masa inkubasi. Gen ITS untuk studi filogeny (Baldwin et al., 1995) ini diamplifikasi menggunakan primer spesifik ITS 5 (5’-TAG AGG AAG GAG AAG TCG TAA CAA-3’) dan ITS 4 (5’CCC GCC TGA CCT GGG GTC GC 3’) dengan siklus reaksi sebagai berikut : 5 menit pada suhu 94 0C, 30 detik pada suhu 94 0C, diikuti suhu 56 0C selama 30 detik dan 72 0C selama 30 detik, siklus ini diulang 25 kali, dan diakhiri dengan tahap elongasi terakhir pada suhu 72 0C selama 7 menit. Sekuensing hasilnya amplifikasi dikerjakan dengan menggunakan jasa pihak ketiga (Macrogen-Korea). Data hasil sekuensing dianalisis dengan bantuan software GENEIOUS. Data pengelompokan (group/clade) varietas durian dan hubungan kekerabatan dianalisa secara deskriptif bedasarkan pohon filogenetik yang berhasil dibangun. Melalui kegiatan ini diperoleh sebanyak 98 varietas dalam bentuk 278 bibit durian. Sejumlah 60 varietas durian (147 tanaman) dikoleksi dari 25 propinsi, dan 38 varietas koleksi KP Subang diperbanyak untuk dilakukan rekoleksi bersama dengan varietas yang baru. Sejumlah 151 DNA genom durian telah diisolasi. Sebanyak 96 DNA telah diamplifikasi (tahap I) menggunakan primer ITS dan diperoleh produk PCR sepanjang ± 700 bp. Produk PCR yang 215 Ringkasan Eksekutif Hasil-hasil Penelitian Tahun 2011 diperoleh kemudian di sekuensing. Sejumlah 96 (1 plate) sampel telah disekuensing, 93 diantaranya menunjukkan hasil urutan nukleotida sebagaimana diharapkan. Pohon filogeni kemudian disusun berdasarkan polimorfisme sekuens yang diperoleh dikombinasikan dengan data sekuens kerabat durian yang ada di Bank Gen (NCBI). Sebanyak 98 varietas durian (278 bibit) telah dikoleksi di KP Subang diagram filogenetik durian dapat disusun berdasarkan polimorfisme gen ITS Perlu dilakukan introgresi gen-gen dari spesies kerabat dekat D. zibethinus Murr. Untuk meningkatkan keragaman dan menyatukan karakter unggul pada durian. Plasma nutfah yang dapat digunakan sebagai tetua antara lain D. kutejensis, D. dulcis, durian Pelangi, Tembaga Jambi dan dari D. zibethinus yang telah dievaluasi karakter unggulnya yang ingin dipertahankan. Satu orang peneliti bidang pemuliaan dan satu orang petugas belajar S3 dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika terlibat secara langsung dan aktif dalam penelitian ini untuk mentransfer teknologi dan meningkatkan keahlian di bidang marka molekuler dan sekuensing. 1. Pengajar Universitas 45 Makassar 2. Peneliti Badan Litbang Pertanian Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian Dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) 216