analisis finansial dan ekonomi pembangunan - Digilib

advertisement
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
KAJIAN AWAL DAMPAK EKONOMI, SOSIAL DAN
BUDAYA PEMBANGUNAN PLTN DI BANGKA BELITUNG
Moch. Djoko Birmano
Pusat Pengembangan Energi Nuklir (PPEN) – BATAN
Jl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12710
Telp./Fax.: 021 – 5204243, Email: [email protected]
ABSTRAK
KAJIAN AWAL DAMPAK EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA PEMBANGUNAN PLTN
DI BANGKA BELITUNG. Pembangunan di Bangka Belitung meningkat dengan waktu dalam
banyak sektor. Akan tetapi, pembangunan tersebut terhambat oleh kurangnya pasokan listrik,
sehingga muncul keinginan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka
Belitung. Terkait dengan rencana pembangunan PLTN tersebut, sangat penting untuk mengkaji
dampak ekonomi, sosial dan budaya di Bangka Belitung khususnya di daerah sekitar tapak. Dari hasil
kajian disimpulkan bahwa pembangunan PLTN di Bangka Belitung akan memberikan dampak
terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya sehubungan dengan perubahan ke industrialisasi
yang lebih luas. Pembangunan PLTN akan membantu dan mendorong industrialisasi yang lebih luas
sebagai dampak kecukupan listrik yang dihasilkan PLTN. Selain itu, adanya PLTN akan berdampak
pada munculnya industri-industri baru untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian PLTN.
Pembangunan PLTN juga akan menyebabkan pergerakan keterkaitan antar industri, peningkatan
aktivitas ekonomi, peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa, peningkatan dan perbaikan
infrastruktur publik, dan keuntungan lain yang diterima masyarakat. Dengan adanya PLTN akan
berdampak pada bertambahnya lapangan kerja, baik secara langsung akibat pembangunan dan
pengoperasian PLTN, maupun tidak langsung dari munculnya industri-industri baru barang dan
jasa. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang dapat
meningkatkan pendidikan masyarakat (public education) dan penerimaan masyarakat (public
acceptance) terhadap rencana pembangunan PLTN di Bangka Belitung.
Kata kunci: pembangunan PLTN, dampak ekonomi sosial & budaya, masyarakat Bangka Belitung
ABSTRACT
THE PRELIMINARY STUDY ON THE ECONOMIC, SOCIAL AND CULTURAL IMPACT
OF NPP CONSTRUCTION IN BANGKA BELITUNG. The development in Bangka Belitung has
improved with time in several sectors. However, development in Bangka Belitung is obstructed by less
of electricity supply. So, emerge wish to establish Nuclear Power Plant (NPP) in Bangka Belitung. In
connection with the planning to establish NPP in Bangka Belitung, it is very important to study the
the economic, social and cultural impact in Bangka Belitung, especially on the area surrounding the
site. The NPP construction in Bangka Belitung will give impact to the life of economic, social and
culture in connection with change to wider industrialization. Beside that, presence of NPP will have
impact on emerging new industries for supporting NPP construction and operation. Also, NPP
construction would the movement of inter-linkage industries, increasing economic activities,
increasing in production and distribution of goods and service, improvement of public infrastructures,
and beneficiaries received by community. The presence of NPP will increase in employment, directly
as impact of NPP construction and operation, as well as indirectly from emerging new industries of
goods and services. This study is expected could give information and knowledge that increase public
education and public acceptance to the planning of NPP construction in Bangka Belitung.
Keywords: NPP construction, impact of economic social & cultural, Bangka Belitung community
ISSN 1979-1208
70
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
1.
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia melalui Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa
ada tiga (3) hal penting yang harus diperhatikan ketika Pemerintah ingin merealisasikan
PLTN. Pertama, apakah Indonesia sanggup secara perekonomian; kedua, apakah
teknologinya bisa diterima; dan terakhir, apakah masyarakat bisa menerima keberadaannya.
Saat ini, hal yang membuat sulit merealisasikan PLTN adalah masyarakat yang belum mau
menerima keberadaan PLTN. Padahal, menurut Hatta Rajasa, Indonesia sudah memiliki
Undang-Undang (UU) untuk pembangunan PLTN dan secara keekonomian sudah sangat
siap. Teknologi PLTN generasi keempat sangat aman, tinggal sekarang bagaimana mendidik
masyarakat agar mau menerima PLTN. Saat ini, jika Pemerintah ingin merealisasikan PLTN,
harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selama ini masyarakat hanya mengenal
nuklir itu sisi negatifnya saja, misalnya kebocoran di Chernobyl. Banyaknya penolakan
terhadap rencana pembangunan PLTN di Indonesia telah membuat Pemerintah
memutuskan melihat sumber energi primer lainnya. Selama energi primer masih bisa
ditemukan, Pemerintah akan melakukan eksplorasi sambil terus mengedukasi masyarakat
tentang manfaat dan keunggulan PLTN[1].
Pembangunan PLTN dapat dilihat sebagai proyek besar (mega proyek) yang
kegunaannya terkait dengan kebutuhan-kebutuhan mendasar untuk masyarakat Indonesia
dalam satu segi, dan kebutuhan negara Indonesia dalam percaturan dunia pada segi yang
lain. Dalam kerangka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat Indonesia
sendiri, perencanaan proyek PLTN sudah tentu harus didasari oleh berbagai pertimbangan
baik dalam kaitannya dengan aspek teknologi, ekonomi, tapak dan lingkungan, serta sosial
dan budaya.
Dalam rangka mempersiapkan perencanaan pembangunan PLTN di Bangka Belitung,
dari aspek sosial & budaya, perlu dilakukan kajian yang memungkinkan terbentuknya
pemahaman dan pandangan yang lebih baik terhadap pembangunan PLTN. Oleh sebab itu,
sangat penting untuk mengkaji dampak ekonomi, sosial dan budaya di Bangka Belitung
khususnya di daerah sekitar tapak. Kajian ini meliputi karakteristik masyarakat Bangka
Belitung di era pembangunan, modernisasi atau industrialisasi yang dapat diterima oleh
masyarakat Bangka Belitung dan dampak pembangunan PLTN terhadap aspek ekonomi,
sosial dan budaya masyarakat Bangka Belitung.
Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang
dapat meningkatkan pendidikan masyarakat (public education) dan penerimaan masyarakat
(public acceptance) terhadap rencana pembangunan PLTN di Bangka Belitung.
2.
PEMBANGUNAN PLTN
Pada dasarnya, pembangunan sebagaimana pembangunan PLTN adalah serangkaian
upaya terencana yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah, badan-badan atau lembagalembaga internasional, nasional, atau lokal, yang terwujud dalam bentuk-bentuk
kebijaksanaan, program atau proyek, yang secara tersurat atau tersirat dimaksudkan untuk
terciptanya kualitas kehidupan warga masyarakat ke arah yang lebih baik atau lebih
sejahtera daripada sebelum adanya pembangunan tersebut[2].
Namun demikian, pembangunan tidak selalu berjalan secara baik sesuai dengan
perencanaan awal, dan pelaksanaan serta hasil dari pembangunan itu sendiri bisa jadi
kurang memberi nilai kemanfaatan secara optimal. Dengan kata lain, pembangunan tidak
selalu berdampak positif (menguntungkan) tetapi juga bisa berdampak negatif (merugikan).
Hal ini bisa terjadi sebagai akibat antara lain munculnya kepentingan berbagai pihak yang
secara sengaja atau tidak sengaja membelokkan arah dari pembangunan dimaksud maupun
oleh karena adanya respon-respon yang bercorak negatif dari elemen-elemen masyarakat
ISSN 1979-1208
71
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
oleh karena ketidakpahaman maupun kecurigaan oleh karena dalam proses-proses
pembangunan itu rakyat sama sekali tidak dilibatkan. Kalau demikian halnya maka
pembangunan terutama pembangunan yang memiliki dampak langsung terhadap
perubahan kehidupan masyarakat banyak seperti pembangunan PLTN, dalam prosesnya
perlu didialogkan untuk dicarikan titik temu dan komitmen bersama.
Pembangunan PLTN ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan budaya adalah
memposisikan pembangunan ke dalam kerangka upaya mempertemukan makna-makna,
persepsi-persepsi dan sikap-sikap dari berbagai pihak yang terkait dengan pembangunan
dimaksud dengan mengedepankan nilai-nilai ekonomi, sosial dan budaya yang berlaku dan
diberlakukan secara terhormat, dewasa dan manusiawi [2]. Perlakuan demikian itu sama
artinya dengan memaknai fungsi atau manfaat pembangunan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia. Bukan sebaliknya, mengabaikan nilai-nilai sosial budaya untuk dan atas
nama pembangunan. Upaya peningkatan kualitas hidup ini seharusnya bukan hanya
wacana, tetapi harus betul-betul diusahakan untuk terwujud dalam kenyataan, sehingga
akan dicapai model pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat sesuai dengan
kesanggupan, kemampuan dan kapasitas yang proporsional untuk memunculkan perasaan
turut memiliki, menjaga dan berikutnya turut merasakan manfaat dari pembangunan PLTN
tersebut.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Karakteristik Masyarakat Bangka Belitung
Daerah Provinsi Bangka Belitung terdiri dari 2 (dua) pulau besar yaitu Pulau Bangka
dan Pulau Belitung, dan beberapa pulau-pulau kecil. Penduduk Pulau Bangka dan Belitung
yang awalnya dihuni oleh suku laut, dalam perjalanan sejarah yang panjangterbentuk
proses kulturisasi dan akulturasi. Suku laut sendiri berasal dari beberapa pulau. Suku laut
dari Pulau Belitung berlayar dan menempati daerah pantai di Malaka. Sementara mereka
yang telah membaur tersebar di seluruh tanah semenanjung dan pulau-pulau di Riau.
Setelah waktu lama, mereka kembali dan menempati lagi Pulau Bangka Belitung.
Sementara, mereka yang hidup di Kepulauan Riau berlayar ke Pulau Bangka. Suku laut dari
Pulau Sulawesi dan Kalimantan juga datang ke Pulau Bangka, selanjutnya suku Bugis,
Johor, Siantan Malaya, campuran Malaya-China, dan juga China yang membaur dalam
proses kulturasi dan akulturasi. Setelah itu, suku Minagkabau, Jawa, Banjar, Kepulauan
Bawean, Aceh dan beberapa suku lain juga datang ke Pulau Bangka Belitung, sehingga,
menjadi sebuah generasi baru Malaya Bangka Belitung.
Propinsi Bangka Belitung adalah propinsi baru yang awalnya adalah bagian dari
Propinsi Sumatera Selatan. Propinsi Bangka Belitung adalah propinsi dengan berbagai suku
agama dan ideologi. Namun demikian, seperti slogan “Serumpun Sebalai” (Satu Keluarga
Satu Bangunan), semua entitas suku dan budaya meyakini bahwa mereka adalah satu
keluarga yang hidup dalam satu bangunan. Masyarakat Pulau Bangka Belitung adalah
masyarakat agamis dan mempunyai toleransi antar agama yang tinggi. Mayoritas
penduduk di Bangka Belitung memeluk agama Islam (86,91%), diikuti agama Budha
(7,83%), Kristen (2,70%), Katholik (2,45%) dan Hindu (0,11%) [3].
“Dak Kawah Nyusah” adalah sebuah slogan yang sangat akrab dan dikenal di
Bangka Belitung, bahkan banyak orang mengatakan bahwa hal ini adalah karakteristik
masyarakat Bangka Belitung. “Dak Kawah Nyusah” diartikan sebagai sifat yang dapat
memilih apa hal yang harus dikerjakan dan apa hal yang tidak harus dikerjakan, atau
sebuah implementasi penempatan diri pada posisi, kompetensi dan keinginan masingmasing. “Dak Kawah Nyusah” adalah refleksi dari sebuah kompetensi dan budaya yang
cerdas, dimana masyarakatnya dapat bertindak lebih profesional, jujur, berani dan tegas
ISSN 1979-1208
72
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
untuk mengatakan ya atau tidak. “Dak Kawah Nyusah” juga implementasi dari sifat toleran
dan tidak ingin mencampuri urusan orang lain. Slogan ini menyebabkan berbagai suku dan
agama hidup harmonis, rukun, tenang dan damai. Bahkan, keharmonisan hidup masyarakat
Bangka Belitung telah menjadi perhatian pada tingkat nasional, sebab penduduk pribumi
dapat hidup harmonis dengan penduduk pendatang (etnis China). Dengan adanya sifat
“Dak Kawah Nyusah” ini, masyarakat Bangka Belitung tidak ingin menanggapi semua
pemikiran dan tindakan yang provokatif. Oleh sebab itu, dengan sifat “Dak Kawah Nyusah”
ini, dalam sejarah di Bangka Belitung tidak ada krisis ekonomi dan sosial apalagi rasisme.
Saat ini, dinamika yang datang dari budaya luar tidak mudah untuk merubah
karakteristik masyarakat Bangka Belitung, sebab sifat ini telah terbentuk sejak brabad-abad
yang lalu dan telah menjadi ketahanan budaya untuk masyarakat Bangka Belitung.
3.2.
Dampak Pembangunan PLTN Secara Umum
Pembangunan PLTN di Indonesia, sebagaimana yang direncanakan akan dibangun di
Bangka Belitung, merupakan pembangunan yang akan berdampak pada kehidupan
masyarakat dalam arti yang sangat luas. Pembangunan PLTN ini diharapkan berdampak
positif, yaitu positif bagi:
- posisi Indonesia dalam percaturan kehidupan di antara negara-negara di dunia
- peningkatan kemampuan dan pemanfaatan tenaga nuklir dari segi teknologi
- kenyamanan lingkungan suatu negara karena ketersediaan pasokan energi (security of
energy supply), dan
- kemakmuran dan kesejahteraan hidup warga masyarakat terutama di daerah sekitar
lokasi PLTN
Pembangunan PLTN merupakan pembangunan yang strategis untuk masa depan
Indonesia pada umumnya dan daerah lokasi PLTN khususnya, baik dari sisi ekonomi, sosial
dan budaya. Dari sisi ekonomi, pembangunan PLTN diharapkan akan meningkatkan
partisipasi industri nasional dan partisipasi daerah dalam pembangunan dan operasi PLTN
sehingga akan menggerakkan industri nasional dan daerah yang akan meningkatkan
ekonomi nasional dan daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia pada umumnya dan daerah khususnya. Dari sisi sosial-budaya,
pembangunan PLTN diharapkan akan meningkatkan kondisi sosial dan budaya masyarakat
yang lebih baik sebagai akibat peningkatan kesejahteraan secara ekonomi terutama
masyarakat sekitar lokasi PLTN.
3.3.
Industri Yang Diterima Oleh Masyarakat Bangka Belitung
Pada dasarnya, masyarakat Bangka Belitung akan menerima dan mendukung
pembangunan PLTN sebagai salah satu industri dalam sektor kelistrikan. Mereka
berpendapat bahwa pembangunan PLTN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Bangka Belitung. Sebelumnya, masyarakat Bangka Belitung telah menerima industrialisasi,
terbukti dengan banyaknya pabrik industri di Bangka Belitung. Khususnya di Kabupaten
Bangka Barat sebagai salah satu calon tapak potensial PLTN, pada tahun 2008 terdapat 14
pabrik industri besar, 16 pabrik industri menengah dan 476 pabrik industri kecil. Pabrik
industri terbesar di Bangka Belitung adalah pemrosesan timah, sebab timah adalah mineral
yang paling banyak dieksploitasi oleh masyarakat yang dikelola oleh pemerintah, juga
penduduk lokal dan swasta dengan jumlah terbatas[4].
Meskipun masyarakat telah menerima industrialisasi di Pulau Bangka Belitung, akan
tetapi mereka masih berpikir hati-hati industri macam apa yang dapat mereka terima.
Sebagai prioritas pertama mereka memilih industri skala kecil dan menengah dan industri
ISSN 1979-1208
73
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
rumahan (home industry) yang didasarkan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat,
sementara mereka mempersiapkan dan mempelajari untuk menghadapi industri skala besar
yang akan direncanakan dan dibangun di Pulau Bangka Belitung. Industri skala besar yang
dianggap sangat penting untuk direncanakan dan disiapkan adalah pembangunan industri
kelistrikan diantaranya PLTN. Mereka menganggap bahwa industri yang berhubungan
dengan kelistrikan adalah sangat penting setelah listrik di Pulau Bangka Belitung sering
mengalami pemadaman (blackout) sebagai konsekwensi dari kurangnya penyediaan listrik.
Industrialisasi di Bangka Belitung membutuhkan dukungan dari luar, tetapi hal itu
harus mempertimbangkan budaya dan aspirasi masyarakat lokal yang mengacu pada sistim
nilai sosial dan budaya, kemampuan ekonomi dan sumberdaya manusia. Dukungan dari
luar Bangka Belitung juga akan diterima dan hal ini tidak akan menimbulkan konflik
dengan aspirasi masyarakat Bangka Belitung. Dukungan yang dibutuhkan dari luar bisa
mencakup aspek teknologi, modal, manajemen, ekonomi, infrastruktur dan sumberdaya
manusia. Adanya industri kelistrikan yang menghasilkan listrik merupakan infrastruktur
penting untuk mengembangkan Pulau Bangka Belitung dan masyarakatnya. Pembangunan
industri tersebut memanfaatkan teknologi tinggi dan membutuhkan dukungan modal dari
luar Bangka Belitung. Adanya industri kelistrikan akan memberdayakan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lokal lainnya di Pulau Bangka Belitung.
Terkait dengan rencana pembangunan PLTN di Bangka Belitung sebagai salah satu
industri kelistrikan, aspek sosial lainnya seharusnya diperkirakan dan dipertimbangkan.
Konflik sosial biasanya muncul selama pembebasan tanah dari masyarakat ke pemilik
PLTN, ada ketidakpastian terkait dengan tempat tinggal baru setelah pembebasan tanah dan
mungkin konflik sosial akan muncul dari sebab-sebab lain terkait pembangunan PLTN.
Pembangunan PLTN akan melibatkan sumberdaya manusia atau orang dari beberapa
tingkat keahlian, dari orang tidak mempunyai keahlian sampai orang terdidik. Orang yang
tidak mempunyai keahlian biasanya direkrut dari orang lokal dan mereka mendapatkan
penghasilan yang rendah. Tetapi orang yang terdidik mungkin sebagian direkrut dari orang
lokal dan paling banyak mereka adalah orang-orang pendatang yang akan mendapatkan
gaji yang lebih tinggi. Perbedaan penghasilan antara orang lokal dan orang pendatang ini
bisa menimbulkan masalah serius yang selanjutnya akan menimbulkan konflik sosial di
masyarakat.
3.4.
Pembangunan Yang Diharapkan Masyarakat Bangka Belitung Terkait
Pembangunan PLTN
Pada dasarnya, seperti pembangunan di sektor lainnya di Propinsi Bangka Belitung,
pembangunan PLTN diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakatnya. Oleh karena itu, hal-hal penting yang harus diperhatikan terkait rencana
pembangunan PLTN di Bangka Belitung adalah sebagai berikut:
1. Pembangunan PLTN di Bangka Belitung, terutama bertujuan untuk:
- Memenuhi pasokan listrik untuk aktivitas kehidupan yang lebih baik
- Meningkatkan tingkat kehidupan secara material dan spiritual
- Memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kecerdasan dan keahlian
mereka
- Membangun masyarakat yang mampu menolong mereka sendiri dalam banyak
aspek kehidupan
- Menyebarkan kesempatan atau peluang pekerjaan
2. Gambaran pembangunan di Bangka Belitung
- Pembangunan yang mempertimbangkan partisipasi lokal secara aktif. Sebagai
contoh, dalam hal pembangunan PLTN masyarakat Bangka Belitung dilibatkan
ISSN 1979-1208
74
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
secara aktif dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan hingga
pengoperasian PLTN
- Pembangunan harus mengacu pada gambaran masyarakat Bangka Belitung yang
jujur, terbuka, berani dan tegas untuk mengatakan ya atau tidak. Sehingga dalam
sosialisasi rencana pembangunan PLTN jujur, terbuka dan tidak ada yang
ditutup-tutupi.
- Pembangunan harus menjaga nilai keagamaan yang dianut masyarakat Bangka
Belitung
3. Pembangunan ekonomi yang menitikberatkan pada sektor industri.
Secara umum kondisi tanah di Bangka Belitung, khususnya di Kabupaten
Bangka Barat sebagai salah satu lokasi calon tapak PLTN, mempunyai derajat
keasaman rata-rata di bawah 5, yang mengandung timah, dan bahan tambang
lainnya seperti kuarsa, kaolin, batu gunung dan lain-lain. Dari kenyataan ini, peran
sektor pertanian di Bangka Belitung tidak terlalu besar. Sebaliknya, kenyataannya
peran sektor enjiniring dan industri sangat besar, terutama industri timah yang telah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung, sehingga industrialisasi
telah direalisasikan sejak lama di Bangka Belitung. Hal ini akan diperkuat dengan
adanya industrialisasi dalam sektor kelistrikan dengan pembangunan PLTN di
Bangka Belitung.
4.
Pembangunan industri yang banyak menyerap tenaga kerja
Pembangunan SDM di Bangka Belitung menunjukkan bahwa lulusan dari SLTA
dan perguruan tinggi meningkat, artinya bahwa jumlah orang yang mencari
pekerjaan akan meningkat. Tetapi kesempatan mendapatkan pekerjaan terbatas dan
ini artinya jumlah orang yang tidak punya pekerjaan atau pengangguran akan
meningkat. Sementara itu, industri pengolahan timah yang selama ini menyerap
banyak pekerjaan, semakin lama makin berkurang. Oleh sebab itu, pembangunan
industri di Bangka Belitung haruslah yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Pembangunan industri kelistrikan seperti PLTN diharapkan akan banyak menyerap
tenaga kerja dari berbagai disiplin ilmu dan tingkat keahlian dari mulai
perencanaan, pembangunan hingga pengoperasian. Di samping itu, kecukupan
listrik dari PLTN akan menjadi daya tarik para Investor untuk membangun industriindustri di Bangka Belitung, baik yang terkait dengan PLTN atau tidak, dan ini akan
menciptakan lapangan kerja yang banyak.
5.
Pembangunan SDM yang berkualitas
Introduksi PLTN dari mulai perencanaan, pembangunan sampai pengoperasian,
serta peningkatan pembangunan sektor industri sebagai dampak pembangunan
PLTN, akan membutuhkan banyak SDM. Pembangunan SDM harus
mempertimbangkan kondisi masyarakat, keahlian dan kualitas manusia. Saat ini
mayoritas penduduk Bangka Belitung tinggal di desa dan mereka bekerja di bidang
penambangan dan pengolahan timah, pertanian dan perikanan (nelayan).
Berdasarkan pada tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki, mereka
dikelompokkan pada pendidikan tingkat rendah dan orang yang tidak mempunyai
keahlian. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembangunan di sektor pendidikan untuk
menciptakan SDM yang berkualitas dengan orientasi kemampuan keahlian.
ISSN 1979-1208
75
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
3.5.
Dampak Pembangunan PLTN di Bangka Belitung
Pembangunan di Bangka Belitung akan direncanakan sebagai pembangunan terpadu
di seluruh Kepulauan Bangka Belitung. Pemerintah daerah akan menyediakan areal untuk
mengakomodasi pembangunan kawasan industri. Pembangunan industri akan
membutuhkan lebih banyak energi listrik. Disamping itu, energi listrik juga dibutuhkan
untuk masyarakat. Oleh karena itu, jika pembangunan yang direncanakan tersebut menjadi
kenyataan, hal itu akan memunculkan dampak positif dan negatif terutama dari aspek
ekonomi, sosial dan budaya terhadap masyarakat dari tingkat individu dan masyarakat.
3.5.1. Dampak ekonomi
Permintaan energi listrik di masa mendatang akan meningkat sebagai intensitas
aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang tinggi. Salah satu sumber energi listrik berasal
dari PLTN. Proyek PLTN yang direncanakan akan dibangun di Bangka Belitung, selain
untuk menyediakan energi listrik di Bangka Belitung, juga diharapkan untuk memberikan
dampak ekonomi terhadap masyarakat dan daerah sekitar tapak maupun daerah lain.
Beberapa dampak ekonomi pembangunan PLTN di Bangka Belitung diharapkan
sebagai berikut:
1. Pembangunan PLTN akan membantu dan mendorong industrialisasi di daerah
Bangka Belitung, khususnya untuk memenuhi permintaan energi secara terus
menerus
2. Pembangunan proyek PLTN akan menyebabkan pergerakan keterkaitan antar
industri maupun antar sektor secara lengkap dan menyeluruh. Dampak yang
diharapkan dari pembangunan PLTN dapat dilihat dari peningkatan aktivitas
industri, peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa, peningkatan dan
perbaikan infrastruktur publik, bertambahnya lapangan kerja, dan keuntungan
yang diterima masyarakat.
3. Pada tahap awal, partisipasi lokal Bangka Belitung terhadap proyek PLTN sebagian
besar adalah dalam pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan akses jalan,
jembatan, pelabuhan, dermaga, instalasi intake dan discharge, perkantoran,
pemukiman, fasilitas sosial dan keagamaan, dan lain-lain. Partisipasi lokal yang
rendah dalam proyek PLTN disebabkan oleh tidak tersedianya dan kecilnya
kompetensi industri lokal untuk mendukung komponen-komponen proyek. Untuk
mendukung sebuah proyek teknologi tinggi seperti PLTN, perlu untuk mendisain
dan mengembangkan industri yang dapat menyediakan komponen-komponen yang
dibutuhkan proyek pembangunan PLTN.
4. Peningkatan kebutuhan tenaga kerja untuk proyek PLTN perlu dipertimbangkan
pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, terutama untuk kepentingan dan
kebaikan tenaga kerja lokal. Dampak proyek PLTN dapat memberikan dampak
terhadap daerah lain yang mempunyai keterkaitan ekonomi satu sama lain.
5. Selama tahap pra-konstruksi, konstruksi dan operasi PLTN akan menyediakan
banyak lapangan pekerjaan secara langsung maupun tidak langsung.
3.5.2. Dampak sosial budaya
Dampak pembangunan industri kelistrikan, ada perubahan-perubahan kesenangan
hidup baik fisik ataupun non-fisik berupa kesehatan, keamanan, keselamatan, polusi yang
menyebabkan perubahan cara hidup, perubahan aktivitas keagamaan dan aktivitas sosial.
Pembangunan industri kelistrikan ini bisa berdampak positif ataupun negatif.
Dampak positif pembangunan industri listrik adalah sebagai berikut[5]:
- Peningkatan keahlian individu
ISSN 1979-1208
76
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir IV, 2011
Pusat Pengembangan Energi Nuklir
Badan Tenaga Nuklir Nasional
-
Peningkatan ilmu pengetahuan
Ketersediaan lapangan kerja
Perubahan pemanfaatan teknologi
Perubahan kebutuhan konsumsi, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan
sekunder
Perubahan aktivitas sosial, dimana mereka biasanya bekerja pada malam hari
tetapi juga bekerja pada siang hari
Mengurangi pengangguran
Perubahan kehidupan keagamaan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Ketersediaan perumahan dan transportasi terutama dekat tapak
Peningkatan harga tanah
Sementara itu, dampak negatif pembangunan industri kelistrikan adalah sebagai
berikut:
- Timbulnya perubahan kebiasaan masyarakat, dari kerja bersama menjadi kerja
individu
- Didasarkan pada akses ekonomi, jika tidak ada kesamaan, akan menimbulkan
konflik sosial
- Adanya perpindahan manusia mendekati pembangkit yang akan menyebabkan
kenaikan kepadatan penduduk yang akan menimbulkan kerawanan konflik
sosial, kriminalitas dan perubahan budaya.
4.
KESIMPULAN
Pembangunan PLTN di Bangka Belitung akan memberikan dampak terhadap
kehidupan ekonomi, sosial dan budaya sehubungan dengan perubahan ke industrialisasi
yang lebih luas. Pembangunan PLTN akan membantu dan mendorong industrialisasi yang
lebih luas sebagai dampak kecukupan listrik yang dihasilkan PLTN. Selain itu, adanya
PLTN akan berdampak pada munculnya industri-industri baru untuk mendukung
pembangunan dan pengoperasian PLTN. Pembangunan PLTN juga akan menyebabkan
pergerakan keterkaitan antar industri, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan
produksi dan distribusi barang dan jasa, peningkatan dan perbaikan infrastruktur publik,
dan keuntungan lain yang diterima masyarakat. Dengan adanya PLTN akan berdampak
pada bertambahnya lapangan kerja, baik secara langsung akibat pembangunan dan
pengoperasian PLTN, maupun tidak langsung dari munculnya industri-industri baru
barang dan jasa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Suara Merdeka, Sabtu 10 Mei, 2010
[2] MUDJAHIRIN THOHIR, Kumpulan Karangan: PLTN Dalam Kajian Sosial Budaya,
Semarang, 2009
[3] http://www.babel.go.id diakses Mei 2011
[4] BPS Kabupaten Bangka Barat, BANGKA BARAT DALAM ANGKA 2008/2009, 2008
[5] BATAN-Puslit Sosbud Lemlit Universitas Diponegoro, Studi Dampak Pembangunan
PLTN di Semenanjung Muria Terhadap Sektor Ekonomi Daerah, 2004
ISSN 1979-1208
77
Download