Interpolasi/Ekstrapolasi dan Aproksimasi Fungsi Salah satu cara mengolah data yang didapat dari pengukuran atau ekperimen adalah penentuan apakah data tersebut merupakan hasil dari suatu fungsi. Manfaatnya adalah memprediksi data yang akan datang atau data yang lebih detail dari yang ada. Apabila data diyakini merupakan data deterministik, penentuan jenis fungsi ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu Aproksimasi Fungsi (atau disebut juga curve fitting) dan interpolasi/ekstrapolasi. Apabila data diyakini merupakan data stokastik, kita hanya dapat menentukan distribusi dari data tersebut. Sekarang yang dibahas adalah penentuan jenis fungsi dari data deterministik. Perbedaan antara curve fitting dan interpolasi/ekstrapolasi dapat dilihat pada contohcontoh berikut. Contoh 1: Dilakukan curve fitting: Pada tabel berikut merupakan proses menggunakan transformasi logaritma seperti yang terlihat pada kolom 2, untuk mencari aproksimasi fungsi linier, yang hasilnya pada kolom 3. Galat antara nilai dari fungsi (kolom 3) dengan nilai logaritma dari data sebenarnya (kolom 2) diberikan kolom 4. Sedangkan galat antara nilai eksponensial dari fungsi (kolom 6) dengan nilai data sebenarnya (kolom 5) dituliskan pada kolom 7. Besar galat terakhir lebih baik daripada yang sebelumnya. Dari contoh di atas, curve fitting dilakukan untuk mendapatkan fungsi yang mendekati nilai-nilai data yang ada. Fungsi tersebut tidak perlu melalui semua data yang ada karena diyakini data yang terkumpul memuat galat dari pengukuran dan lainnya. Beberapa contoh transformasi yang lain akan dijelaskan pada akhir bab ini. Contoh 2: Dilakukan interpolasi: Dari contoh di atas, interpolasi dilakukan untuk mendapatkan fungsi yang secara tepat melewati semua data yang ada karena diyakini data tersebut akurat. Interpolasi Polinom, Lagrange dan Beda Terbagi/Newton Interpolasi Polinom Interpolasi linier: menggunakan 2 titik ( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ) diperoleh SPL dengan variabel a, b. a bx0 f 0 a bx1 f1 p1 ( x) a bx f 0 f1 f 0 ( x x0 ) x1 x0 Interpolasi kuadratik: menggunakan 3 titik variabel a, b, c. a bx0 cx02 f 0 a bx1 cx12 f1 a bx2 cx22 f 2 Jadi: ( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ), ( x2 , f 2 ) diperoleh SPL dengan p2 ( x) a bx cx 2 , c f f 1 f 2 f 0 f1 f 0 , b 1 0 c( x1 x0 ), a f 0 bx0 cx02 x2 x1 x2 x0 x1 x0 x1 x0 Interpolasi polinom dapat digambarkan sebagai berikut: Diberikan n+1 titik yang berbeda x0 , x1 ,, xn f0 , f1,, f n . Suatu polinom pn (x) 1. derajat polinom dan nilai fungsi yang berkaitan dicari yang memenuhi: pn ( x) n x0 , x1 ,, xn pn ( xi ) fi , i 0,1,..., n 2. Nilai polinom di titik sama dengan f0 , f1,, f n , atau Interpolasi Lagrange: p1 ( x) x x0 x x1 f0 f1 L0 ( x) f 0 L1 ( x) f1 x0 x1 x1 x0 Dapat ditunjukkan bahwa: p1 ( x0 ) x0 x1 f 0 0. f1 f 0 x0 x1 p1 ( x1 ) 0. f 0 jadi dapat disimpulkan x1 x0 f1 f1 x1 x0 0, i k Lk ( xi ) 1, i k p2 ( x) L0 ( x) f 0 L1 ( x) f1 L2 ( x) f 2 L0 ( x) ( x x0 )( x x2 ) ( x x0 )( x x1 ) ( x x1 )( x x2 ) , L1 ( x) , L2 ( x) ( x0 x1 )( x0 x2 ) ( x1 x0 )( x1 x2 ) ( x2 x0 )( x2 x1 ) Untuk membuat polinom Lagrange pn (x) yaitu pn ( x) L0 ( x) f 0 Ln ( x) f n dimana Lk ( x) ( x x0 )...( x xk 1 )( x xk 1 )...( x xn ) ( xk x0 )...( xk xk 1 )( xk xk 1 )...( xk xn ) n Lk ( x) i 0 ik x xi , k 0,1,..., n x k xi Latihan: Diketahui data di bawah ini x 1 -1 2 0 f(x) 0 -2 3 1 Konstruksi interpolasi kubik dan kuadratik dengan metode interpolasi polinom dan Lagrange. Cari nilai di x= 2,3. Diketahui terdapat n data untuk membuat interpolant berupa polinom berderajat (n-1). Misalkan ada satu tambahan data ( xn1 , f n1 ) untuk digunakan dalam mengkonstruksi polinom interpolasi, - Interpolasi biasa memberikan SPL baru dan perlu OBE - Interpolasi Lagrange memerlukan penghitungan kembali koefisien Lagrange: Li ( x), i 0,1, 2, ,n . Galat dalam Interpolasi Lagrange: Jika turunan ke-(n+1) dari f(x) adalah kontinu di [a,b], dan semua titik xi i 0 berada dalam interval n [a,b], maka untuk setiap x [a, b] terdapat η sehingga 1) a < η < b 2) n ( x) f ( x) Pn ( x) ( n 1) ( x ) f ( ) (n 1)! Beberapa kelemahan polinom Lagrange: 1. Semakin besar derajatnya tidak berarti semakin kecil galatnya, karena semakin banyak perhitungan dalam komputer, sehingga galat pembulatan bisa menjadi signifikan. 2. Adanya nilai yang ekstrim pada data. Interpolasi Newton (Beda Bagi): Interpolasi ini dapat mudah dimodifikasi dengan tambahan data. Jika terdapat n pasang data ( xi , fi )i 0 , bentuk umum interpolasinya adalah sebagai berikut: n pn ( x) a0 a1 ( x x0 ) a2 ( x x0 )( x x1 ) Jelas bahwa pn ( xi ) f ( xi ), i 0,1, dengan demikian dicari koefesien an ( x x0 )( x x1 ) ( x xn1 ) ,n {a0 , a1 , a2 , , an } . Contoh: pn ( x0 ) f ( x0 ) f0 maka a0 f 0 pn ( x1 ) f ( x1 ) f1 maka a0 a1 ( x1 x0 ) f1 , jadi a1 f1 f 0 x1 x0 pn ( x2 ) f ( x2 ) f 2 , a0 a1 ( x x0 ) x2 ( x2 x1 )( x2 x0 ) f 2 , f 2 f1 f1 f 0 x2 x1 x1 x0 a2 x2 x0 Beda Terbagi didefinisikan sebagai berikut: f [ x0 , x1 , x2 ] f 0 f [ x0 ] , f [ x0 , x1 ] f1 f 0 , x1 x0 f [ x1 , x2 ] f [ x0 , x1 ] x2 x0 dan seterusnya. Ingat deret Taylor: f ( x) f ( x0 ) f ' ( x0 )( x x0 ) f " ( x0 ) ( x x0 ) 2 ... 2 df ( x) f ( x h) f ( x ) f ' ( x) lim dx h h0 f ( x h) f ( x ) merupakan aproksimasi dari kemiringan garis singgung dari f di x. h Diberikan koleksi data f ' ( xi ) f [ xi , xi 1 ] ( x0 , f 0 ), ( x1 , f1 ),, ( xn , f n ) dimana fi f ( xi ) maka f ( xi 1 ) f ( xi ) xi 1 xi f [ xi , xi 1 ] merupakan aproksimasi dari kemiringan garis singgung dari f di x= x i . f [ xi , xi 1 ] disebut beda terbagi orde pertama. f [ x0 , x1 , x2 ] f [ x1 , x2 ] f [ x0 , x1 ] disebut beda terbagi orde kedua. x2 x0 Misalkan sudah dibangun interpolasi orde 2. Apabila ada satu data tambahan maka interpolasi orde 3 dibangun dari interpolasi orde 2. p3 ( x) f [ x0 ] f [ x0 , x1 ]( x x0 ) f [ x0 , x1 , x2 ]( x x0 )( x x1 ) f [ x0 , x1 , x2 , x3 ]( x x0 )( x p2 ( x) f [ x0 , x1 , x2 , x3 ]( x x0 )( x x1 )( x x3 ) Jadi pn ( x) pn1 ( x) f [ x0 , x1 , x2 ,, xn ]( x x0 )( x x1 )( x xn1 ) Cara penulisan beda terbagi: xi fi x0 f0 f [ xi , xi 1 ] f [ xi , xi 1 , xi 2 ] f [ x0 , x1 ] x1 f [ x0 , x1 , x2 ] f1 f [ x1 , x2 ] x2 f [ x1 , x2 , x3 ] f2 f n1 xn 1 f [ xn2 , xn1 ] f [ xn1 , xn ] f [ xn2 , xn1 , xn ] fn xn Menghitung suku polinom dengan efisien: pn ( x) f [ x0 ] ( x x0 ){ f [ x0 , x1 ] ( x x1 ){ f [ x0 , x1 , x2 ] ( x x2 ){ f [ x0 , x1 , x2 , x3 ] ( x xn1 ){ f [ x0 , x1 , x2 , , xn ]}}...} Latihan: Diketahui data di bawah ini x 1 -1 2 3 0 f(x) 0 -2 3 2 1 Carilah nilai f(2.5) dengan konstruksi interpolasi kubik dengan metode interpolasi Newton dengan mengisi tabel berikut ini: xi fi -1 0 1 2 3 -2 1 0 3 2 f [ xi , xi 1 ] f [ xi , xi 1 , xi 2 ] Tiga contoh kasus interpolasi mengalami ketidakstabilan nilai Polinom didefinisikan parsial (Rumus komposit polinom) Untuk menghindari ketidakstabilan didefinisikan polinom pada sub-sub interval dari daerah domainnya. Interval [ ] dengan Polinom Lagrange diterapkan pada tiap sub-interval { dengan data ( . )( )( )( ) yaitu ( ) ( ) ( ) ( ) Syarat tambahan untuk keterdiferensialan di titik ujung: ( ) ( ) adalah titik ujung tiap interpolasi Aproksimasi Fungsi (Curve Fitting) Pertama tentukan dahulu jenis aproksimasi fungsi yang akan dipakai. Misal polinom least squared, yaitu linier least squared atau kuadrat least squared, lalu buat fungsinya menggunakan seluruh jumlah data ( ) yang ada.Misal pilih linier least quared: , sedangkan misal data yang ada adalah ( )( )( )( ). Jadi cari koefesien a dan b sehingga galat akar kuadratnya terkecil. Galat = √[ ( ) )] [ ( ) )] [ ( ) )] Galat ini menghitung merupakan beda/jarak antara fungsi aproksimasi dan datanya yang dikuadratkan, agar - Beda positif tidak menghilangkan beda negatif Turunannya tidak sulit (derajat 2) Beda yang kecil akan diperkecil sedangkan beda yang besar akan diperbesar Karena ( ) , misal [ ] [ ] [ ] [ yang akan diminimumkan terhadap a dan b dengan cara mencari turunan pertama masing-masing terhadap a dan b harus berharga nol. Akan didapat: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Dua persamaan di atas merupakan SPL dengan variabel yang dicari adalah a dan b, sehingga solusinya dapat mudah dicari menggunakan eliminasi atau OBE. Misal ∑ ∑ ∑ ∑ SPL yang didapat adalah sistem persamaan yang disebut Persamaan Normal di bawah ini: Koefesien b pada persamaan kedua merupakan jumlah dari data yang tersedia. ] Untuk metode Kuadratik Least Squared, fungsi aproksimasinya adalah ( ) persamaan galatnya dari data yang sama dengan contoh sebelumnya adalah [ ] [ ] [ , sehingga ] [ ] Dengan mencari turunan pertama dari fungsi galat di atas masing-masing terhadap a, b dan c, Persamaan Normal yang akan terbentuk adalah ( )( ) ( ) Latihan: Diketahui data sebagai berikut: x 0 0,5 1 y 0 0,19 0,25 Buatlah aproksimasi fungsi berupa kuadratik least squared. 1,5 0,29 2 0,31 Petunjuk: lengkapi tabel berikut 0 0,5 1 1,5 2 0 0,19 0,25 0,29 0,31 Terapan Least Squared Selain polinom least squared, terdapat regresi lain yang melakukan transformasi dari data aslinya yang memiliki kecenderungan tertentu dalam hubungan antara x dan y, namun kecenderungan tersebut ditransformasi menjadi linier least squared: , di mana x ditransformasi menjadi w dan y ditarnsformasi menjadi z. Konstanta a dan b dicari melalui metode least squared. Contoh: diketahui data berikut, carilah y untuk x = 2500 1000 2000 3000 4000 25000 30000 15000 25000 Dengan menggunakan transformasi logaritma pada x dan y didapat ( ) ( ) 6,9078 10,1266 7,6009 10,3089 8,0064 9,6158 8,2941 10,1266 Untuk mendapatkan nilai a dan b dicari penyelesaian dari SPL berikut: Lalu kembalikan ke data asli menggunakan hubungan sebagai berikut ( ) ( ( )) ( Jadi cari y sehingga ( ( ) ( ) ( ( ) )) ) Beberapa tranformasinya adalah sebagai berikut: Diketahui data ( ) 1. Transformasi pangkat ( . ) ( ( ) 2. Transformasi eksponensial ( 3. Transformasi laju pertumbuhan ( Persamaan laju pertumbuhan : ) ( ) ( )) ( )) ( ( )) ( ) ( ) ( )