pengantar manajemen risiko

advertisement
Disampaikan Oleh :
Amanda Oktariyani, SE.,M.Si,Ak
Kerugian yang tidak
diharapkan
Risiko
Penyimpangan dari yang
diharapkan
Kejadian yang tidak
menguntungkan
Menurut Emmaett J. Vaughan dan Curtis M. Elliott :
 Kans kerugian – The chance of loss
 Kemungkinan kerugian – The possibility of loss
 Ketidakpastian – Uncertainty
 Penyimpangan kenyataan dari hasil yang
diharapkan – The dispersion of actual from
expected result
 Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari yang
diharapkan – The probability of any outcome
different from the one expected
Umumnya didefinisikan
sebagai kemungkinan
kerugian yang disebabkan
adanya ketidakpastian
Risiko
Definisi lain memasukkan
aspek deviasi standar
penyimpangan hasil antara
harapan dan kenyataan
TINGKAT
KETIDAKPASTIAN
KARAKTERISTIK
CONTOH
TIDAK ADA (PASTI) HASIL BISA DIPREDIKSI DENGAN HUKUM ALAM
PASTI
KETIDAKPASTIAN
OBYEKTIF
HASIL BISA DIIDENTIFIKASI DAN PERMAINAN
PROBABILITAS DIKETAHUI
DADU, KARTU
KETIDAKPASTIAN
SUBYEKTIF
HASIL BISA DIIDENTIFIKASI TAPI KEBAKARAN,
PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI KECELAKAAN
MOBIL,
INVESTASI
HASIL TIDAK BISA
EKSPLORASI
DIIDENTIFIKASI DAN
ANGKASA
PROBABILITAS TIDAK DIKETAHUI
SANGAT TIDAK
PASTI
Annualized Volatility by Product/Instrument Type
250%
228%
200%
150%
121%
100%
50%
36%
14%
0%
12%
Stocks Real Estate
(S&P 500) (Dow Jones
US Real
Estate Index)
6%
9%
Bond
FX
(Lehman
(DM/$US)
Corporate
Bond Index)
Oil
(WTI Oil)
Gas
(Henry Hub)
Electricity
(Palo Verde)
Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan
fluktuasi tersebut, seperti:
• Globalisasi dunia
• Liberalisasi dunia
• Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko
kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi
kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko
adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.
Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa
dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi:
 Risiko murni versus risiko spekulatif,
 Subyektif versus obyektif, dan
 Statis versus dinamis
Risiko
PURE
STATIS
SPEKULATIF
DINAMIS
STATIS
DINAMIS
SUBYEKTIF
SUBYEKTIF
SUBYEKTIF
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
OBYEKTIF
OBYEKTIF
OBYEKTIF
Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana
kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan
keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan
potensi kerugian untuk risiko tipe ini.
Beberapa contoh risiko tipe ini:
• Risiko kecelakaan
• Risiko kebakaran
• Risiko banjir
Risiko
spekulatif
adalah
risiko
dimana
kita
mengharapkan
terjadinya
kerugian
dan
juga
keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan
dibicarakan dalam jenis risiko ini.
 Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis
 Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli)
saham.
Risiko spekulatif juga bisa dinamakan sebagai risiko
bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan
individu tertentu, tetapi akan menguntungkan individu
lainnya. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh
risiko spekulatif tersebut.
Risiko statis muncul dari kondisi keseimbangan
tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir
merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam
yang tertentu.
4) Risiko Dinamis
Risiko dinamis muncul dari perubahan kondisi
tertentu.
Sebagai contoh:
 Perubahan masyarakat dan teknologi,
memunculkan jenis-jenis risiko baru.
Risiko obyektif adalah risiko yang
didasarkan pada observasi parameter
yang obyektif.
Sebagai contoh, fluktuasi harga atau
tingkat keuntungan investasi di pasar
modal bisa diukur melalui standar deviasi,
misal standar deviasi return saham adalah
25% pertahun.
Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi
seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain,
kondisi mental seseorang akan menentukan
kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu.
Sebagai contoh :
Untuk standar deviasi return pasar yang sama
sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian
berbeda akan mempunyai cara pandang yang
berbeda.
Tabel 2. Contoh-contoh Risiko Murni
TIPE RISIKO
DEFINISI
Risiko Aset Fisik Risiko yang terjadi karena
kejadian tertentu berakibat
buruk (kerugian) pada aset
fisik organisasi.
ILUSTRASI
Kebakaran yang melanda gudang atau
bangunan perusahaan.
Banjir mengakibatkan kerusakan pada
bangunan dan peralatan
Risiko karyawan Risiko karena karyawan Kecelakaan kerja mengakibatkan
organisasi mengalami
karyawan cedera, kegiatan operasional
peristiwa yang merugikan perusahaan terganggu
Risiko legal
Risiko kontrak tidak sesuai Terjadi perselisihan sehingga
yang diharapkan,
perusahaan lain menuntut ganti rugi
dokumentasi yang tidak yang signifikan
benar
Tabel 3. Contoh-Contoh Risiko Spekulatif
TIPE RISIKO
DEFINISI
ILUSTRASI
Risiko pasar
Risiko yang terjadi dari
pergarakan harga atau
volatilitas harga pasar
Harga pasar saham dalam portofolio
perusahaan mengalami penurunan, yang
mengakibatkan kerugian yang dialami
perusahaan.
Risiko kredit
Risiko karena counter
party gagal memenuhi
kewajibannya kepada
perusahaan
Debitur tidak bisa membayar cicilan dan
bunga hutang, sehingga perusahaan
mengalami kerugian.
Piutang dagang tidak terbayar.
Risiko Likuiditas
Risiko tidak bisa
memenuhi kebutuhan kas,
risiko tidak bisa menjual
dengan cepat karena
ketidaklikuidan atau
gangguan pasar
Perusahaan tidak mempunyai kas untuk
membayar kewajibannya (misal
melunasi hutang).
Perusahaan terpaksa menjual tanah
dengan harga murah (dibawah standar)
karena sulit menjual tanah tersebut
(tidak likuid), padahal perusahaan
membutuhkan kas dengan cepat.
Risiko operasional Risiko kegiatan
Komputer perusahaan terkena virus
operasional tidak berjalan sehingga operasi perusahaan terganggu.
lancar dan mengakibatkan Prosedur pengendalian perusahaan tidak
kerugian: kegagalan
memadai sehingga terjadi pencurian
sistem, human error,
barang-barang yang dimiliki
pengendalian dan prosedur perusahaan.
yang kurang
Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja, dan
sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa suatu
organisasi, maka organisasi tersebut bisa mengalami
kerugian yang signifikan.
Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut. Oleh
karena itu risiko penting untuk dikelola.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko
sehingga organisasi bisa bertahan, atau barangkali
mengoptimalkan risiko. Perusahaan seringkali secara
sengaja mengambil risiko tertentu, karena melihat
potensi keuntungan dibalik risiko tersebut.
Hazard  Peril  Losser
Hazard adalah keadaan bahaya yang dapat
memperbesar
(bencana).
kemungkinan
terjadinya
peril
 Peril adalah suatu peristiwa/kejadian yang
dapat menimbulkan kerugian atau bermacam
kerugian.
Losser adalah kerugian yang diderita akibat
kejadian yang tidak diharapkan tapi ternyata
terjadi.
Manajemen
Risiko
Manajemen risiko adalah pelaksanaan
fungsi – fungsi manajemen dalam
penanggulangan risiko
Manajemen risiko pada dasarnya
dilakukan melalui proses-proses
berikut ini.
 Identifikasi risiko
 Evaluasi dan Pengukuran
Risiko
 Pengelolaan risiko
Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi risiko,
misal:
 Menganalisis sekuen terjadinya risiko, misal:
api kompor  kebakaran  kerugian
Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan
menghadapi risiko kredit (pembayaran hutang
tidak lancar)
Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas
akan menghadapi risiko pasar (instrumen yang
dipegang turun nilai pasarnya)
 Mempelajari karakteristik risiko
 Melakukan pengukuran terhadap risiko
(mengembangkan ukuran besar kecilnya
risiko)
 Mengukur dampak risiko tersebut
terhadap organisasi
Evaluasi dan pengukuran risiko bisa
digunakan untuk melakukan prioritisasi
risiko
1) Membantu perusahaan menghindari
semaksimal mungkin biaya- biaya yang
terpaksa harus dikeluarkan.
2) Membantu manajemen untuk memutuskan
apakah risiko yang dihadapi perusahaan akan
dihindari atau diambil.
3) Jika penaksiran risiko dilakukan secara akurat
maka dapat memaksimalkan keuntungan
perusahaan.
1) PENGHINDARAN
2) DITAHAN (RETENTION)
3) DIVERSIFIKASI
4) TRANSFER RISIKO
5) PENGENDALIAN RISIKO
6) PENDANAAN RISIKO
SELESAI
Download