BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran media sosial saat ini menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari – hari dalam menghubungi / berbincang – bincang dengan orang lain. Beberapa contoh aplikasi media sosial seperti Facebook, Blackberry Messenger (BBM), LINE Messenger (LINE), Whatsapp, KAKAO Talk, We Chat, Path atau sejenisnya menawarkan layanan komunikasi yang relatif murah serta efisien ketimbang SMS maupun direct calling. Namun terkadang, ketika kemudahan tersebut dicapai, maka kecanduan media sosial dapat terjadi. Ketika anak – anak muda maupun orang dewasa sibuk mengurusi gadget / smartphone mereka masing – masing, entah itu kebutuhan bisnis, atau mungkin hanya sekedar bercakap – cakap, bisa juga memotret makanan dan mengunggahnya di media sosial seperti Facebook maupun Instagram. Ketika sedang bekerja, kuliah, maupun berkumpul bersama teman, kesibukan pada media sosial ini sering muncul, sehingga menurunkan produktivitas, dan mengurangi interaksi sosial secara langsung. Media sosial dapat mengurangi rasa sosial serta komunikasi Anda dengan dunia nyata seperti orang sekitar, lingkungan, dan lain – lain. Kecanduan media sosial mengurangi tingkat kontrol diri seseorang. Misalkan seorang anak sedang makan, dan sambil makan, ia membuka smartphone, maupun handphone miliknya untuk berinteraksi sosial melalui media online, sehingga perhatiannya ketika ia sedang makan akan tersita di media sosial. Ketika sedang melakukan percakapan / direct social interaction dengan orang lain, lalu tiba – tiba terdapat nada dering / notifikasi pada gadget, secara tidak langsung, perhatian orang tersebut, khusus – nya pecandu media sosial akan segera membuka atau setidaknya melirik smartphone miliknya. Dalam direct social interaction terutama dalam sebuah conversation, salah satu hal yang penting adalah kontak mata. Kontak mata dapat diartikan dengan sebuah kepercayaan. Terkadang dengan kontak mata, Anda dapat menentukan mana orang yang Anda percaya, maupun orang yang nyaman dengan Anda. Jika 1 2 melakukan komunikasi dengan media sosial, terkadang kita tidak dapat menilai orang seperti apa lawan bicara kita. Selain hal tersebut, kecanduan media sosial juga mempunyai banyak dampak yang tidak baik bagi pribadi seseorang, seperti ketergantungan, penipuan secara online, masalah privasi, serta tidak semua pengguna jejaring sosial menggunakan kata – kata yang sopan sehingga terkadang kebiasaan tersebut terbawa dalam kehidupan bermasyarakat, dan masih banyak lainnya. Media sosial juga mengurangi tingkat kepercayaan diri seseorang ketika ia dikehendaki untuk melakukan public speaking, atau kontak dengan orang lain secara langsung, karena diri mereka lebih terbiasa untuk terbuka melalui sebuah perantara, yaitu media sosial. Untuk mengurangi hal semacam itu, solusi yang ditawarkan yaitu mengurangi penggunaan media sosial. Sewajarnya, pemakaian jejaring sosial hanya digunakan ketika benar – benar butuh untuk berkomunikasi. Ketika sedang melakukan sosialisasi dengan teman – teman atau dengan direct interaction, sewajarnya penggunaan media sosial dikurangi. Begitupula ketika sedang sendirian di tempat asing, sebaiknya tidak menggunakan terlalu sering menggunakan media sosial untuk hal – hal yang tidak perlu, karena media sosial menyita perhatian dan konsentrasi kita pada sekeliling kita. Berdasarkan hal di atas, penulis berminat untuk membuat animasi pendek dengan elemen 3D dan 2D yang menggambarkan tentang situasi di atas, khususnya ketika melakukan interaksi sosial secara langsung. Penulis berharap animasi yang akan dibuat ini dapat bermanfaat bagi penonton. 3 1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir Animasi yang akan dibuat adalah sebuah humor, lelucon dari situasi kecanduan media sosial. Seorang perempuan yang sedang chatting dengan kekasihnya melalui aplikasi. Namun sang kekasih hanya membalas pesannya secara singkat, padat, dan jelas. Sang kekasih marah dan mengirimkan sticker – sticker melalui media sosial, hingga terjadilah perang sticker. Selain agar penonton merasa terhibur, penonton dapat menumbuhkan awareness terhadap isu kecanduan pada media sosial. Penulis juga hendak mengajukan proyek Tugas Akhir ini untuk lomba / kompetisi Short Film, seperti contoh XXI Short Film Festival 2015 dalam kategori favorit penonton. 4