MELACAK VIRUS KEMUNAFIKAN Disampaikan oleh : Yulia Dwi Indriani dalam kajian Islam pekanan di DKSI IPB, 24 April 2009 Sumber : Buletin Da’wah An Nur No. 416/ 1 Ramadhan 1424H Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat". Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung. (QS. An Nisaa : 81) Nifaq adalah penyakit yang berbahaya dan membinasakan. Orang yang telah terserang penyakit ini tidak akan mendapatkan keberuntungan selamanya, kecuali bertobat kepada Allah. Didalam hati mereka terdapat penyakit dan Allah menambah penyakit tersebut karena mereka adalah pendusta, itulah Munafiqun, penjual akhirat demi kesenangan dunia yang sesaat. Berpura-pura menampakkan keislaman padahal hatinya memendam kekufuran dan keingkaran yang tidak terhingga. Allah membuka kedok dan isi hati mereka, bahwasanya mereka adalah orang-orang yang benci terhadap apa yang diturunkan Allah sehingga perbuatan baik yang mereka tampakkan tidak bermakna, lenyap hilang begitu saja di hadapan Allah, sebagai mana firman Nya : ” Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.” (QS. Muhammad 47:9) Berdusta dalam setiap ucapan, mengkhianati janji, curang dalam perdebatan, tidak mau bersikap inshaf (adil), senang dengan penyelewengan dan enggan terhadap ayat Al Quran adalah sebagian dari sifat munafiqun. Jika diajak melakukan kebaikan mereka lari, ketika melihat harta dan gemerlap dunia mereka berkerumum, tidak memegang sumpah, tidak mensyukuri nikmat dan di dadanya tersimpan kekufuran. Hatinya gelap dan hitam pekat, tidak ada cahaya Islam dan tauhid, bahkan terselimuti kesyirikan, kekufuran dan kemaksiatan. Selalu menuruti hawa nafsu dan syahwat, enggan taat pada Allah dan Rosulnya, bahkan membelakanginya. Naudzubillah .. Semoga Allah SWT melindungi kita dari sifat dan sikap tersebut. Diantara sifat-sifat munafiqun adalah sebagai berikut : 1. Berdusta Sifat ini paling dominan melekat pada munafiqun, dan kedustaan terbesarnya adalah mengatakan keimanan padahal hatinya ingkar. Sifat ini melekat dimanapun dia berada bahkan dalam gerak dan diamnya. Allah SWT berfirman : ”Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” (QS Al Munaafiquun 63: 1) Setiap muslim yang suka berdusta berarti telah terkena virus ini, maka segeralah mengobati dan menjauhinya. Seorang Salaf mengatakan : “Termasuk dosa terbesar adalah lisan yang banyak berdusta (al lisan al kadzub). 2. Membuat kerusakan di muka bumi Setiap kali mereka membuat kerusakan di muka bumi, mereka menyangka telah berbuat kebaikan. Allah SWT memberitahukan tentang mereka dalam firman Nya : 011. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." 012. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS. Al Baqarah 2: 11-12) Kerusakan yang dilakukannya yang paling mendasar adalah mendahulukan akal dan hawa nafsu daripada syariat Allah. Mereka menyangka sedang memperbaiki dan meluruskan apa yang dibawa oleh Rosullullah SAW, seperti mengutak atik ayat dan hadits beserta pemahamannya dengan alas an penyegaran dan pembaharuan, fenomena ini terus berkembang dari masa ke masa. Modal mereka adalah ucapan yang manis dan humanis, penampilan yang keren dan meyakinkan, sehingga dengan itu mereka mudah mengelabui orang dan menyembunyikan kemunafikannya. 004. Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS. Al Munaafiquun 63:4) 3. Merendahkan orang yang berpegang dengan Syariat Islam Ini merupakan sifat yang klasik dan terus menerus hingga kini, para munafiqun sangat benci pada muslim yang berpegang teguh pada syariat Islam. Mereka beranggapan bahwa tunduk pada syariat adalah kedunguan, kebodohan dan kehinaan. Allah SWT berfirman : 013. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.(QS Al Baqarah 2: 13) 4. Menyebarkan keraguan terhadap segala yang berkaitan dengan Islam Mereka terus mencari celah agar manusia ragu bahkan anti terhadap ajaran Islam, baik dalam dakwahnya, kegiatannya, jihadnya, maupun kebaikan yang dilakukannya. Seperti dalam Perang Ahzab, mereka mengatakan bahwa Allah dan Rosulnya memberikan janji bohong. Begitu pula kemunafikan dimasa kini, mereka tak segan-segan menghembuskan propaganda untuk mengaburkan ajaran Islam. Seperti ucapan mereka bahwa jilbab hanyalah adat orang Arab, pengekangan terhadap hak wanita, hukum rajam dan qishash adalah pelanggaran HAM dan lain sebagainya. 5. Berpenampilan menipu Yakni bermulut manis, penampilan menarik dan meyakinkan, namun hati diliputi dengki dan kebencian terhadap Islam dan kaum mukmin. Hidupnya tergantung kepada orang lain tidak mampu menunjukkan jati dirinya, sehingga Allah menyifati mereka sebagai batang kayu yang tersandar. Ketika berada di kalangan kaum mukmin, berlagak mukmin, ketika berkumpul dengan orang kafir mereka menunjukkan keasliannya sebagai orang kafir. 6. Tidak percaya kepada Allah dan tidak membenarkan janji-Nya Seperti dalam perang Ahzab, mereka senantiasa berprasangka buruk kepada Allah. Berbeda dengan orang mukin yang difirmankan Allah dalam surat Al Ahzab : 22 022. Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita". Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. 7. Riya’ Mereka tidak beribadah kecuali dengan keadaan terpaksa, malas mengerjakan sholat, dan dikerjakan hanya sekedar sebagai kedok untuk menutupi kemunafikannya di hadapan kaum muslimin. Demikian juga dalam membayar zakat, infaq hanya sekedar untuk mengelabui kaum muslim saja. Allah SWT berfirman menyifati mereka: 142. Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS An Nisa : 142) Tentang infak yang mereka keluarkan Allah SWT berfirman : 054. Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. (QS At Taubah : 54) 8. Senang memecah belah kaum muslim Beberapa strategi yang mereka lakukan diantaranya adalah : a. Menghalangi orang berinfaq sebagaimana pernah diucapkan kepada kaum Anshor ketika kaum Muhajirin sampai di Madinah yang menyebabkan kesenjangan social yang mencolok di kalangan kaum muslim, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk menyulut permusuhan. “ Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): "Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)." Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami. (QS. 63 : 7) b. Memprovokasi Orang dengan Berita Dusta Seperti yang terjadi di masa Rosullullah SAW, fitnah yang mendera keluarga Nabi SAW yang dihembuskan oleh Abdullah bi Ubay bin Salul. Allah SWT menjelaskan kepada Nabi SAW bahwa yang menghembuskan fitnah adalah thaifah minkum mereka ikut sholat dengan kaum muslim dan bergabung dalam barisannya. c. 9. Menyeru kepada Budaya Jahiliyah Seperti fanatisme golongan dan kesukuan, berpecah belah dan membentuk kelompok sendiri yang menyempal dari jamaah kaum muslimin dan imam mereka, karena orang munafik tidak suka jika umat Islam bersatu. Senang mengolok-olok ajaran Islam dan kaum muslim Sebagimana yang pernah terjadi para Perang Tabuk, diantara mereka ada yang mengejek Nabi SAW dan para sahabat dengan menyebut mereka sebagai besar perut, pendusta dan penakut. Maka Allah SWT menurunkan ayat dalam surat At Taubah: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.(QS At Taubah 9: 65-66) Banyak terjadi di zaman ini manusia yang mengejek dan merendahkan kaum muslim dan para ulama mereka yang konsisten dengan Islam, baik itu diungkapkan maupun disimpan dalam hati. Ada penghinaan dengan mengatakan orang kolot, biang keterbelakangan, teroris, kaku, ekstrim, radikal dll. 10. Enggan mempelajari Agama Tidak mau belajar, tidak mau mempelajari Islam, dan tidak mau mengetahuinya. Karena memang pada dasarnya mereka membenci Islam. Allah SWT menjelaskan bahwa orang munafik tidak mengetahui dan tidak memahami Islam dan kehidupan. Wallohu ‘alam bi showab ..