UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUMBERJO KECAMATAN KLATEN SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Tri Karningsih* Abstrak: Rendahnya aktivitas pada siswa saat pembelajaran berlangsung dipengaruhi pada saat penyampaian materi yang monoton hal ini dapat berpengaruh pada aktivitas siswa yang tidak optimal, maka dari itu perlu dilakukan inovasi pembelajaran. Pada penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reserch), setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi aktivitas dan refleksi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Sedangkan analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan penerapan model Snowball Throwing yang dipadukan dengan Mind Map, dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS. Sebelum tindakan hasil observasi aktivitas mencapai 55% dan hasil angket aktivitas mencapai 57,25%. Pada siklus I menunjukan hasil observasi aktivitas setelah tindakan mencapai 61,75% dan hasil lembar angket aktivitas setelah tindakan mencapai 68,60%. Pada siklus II menunjukan hasil observasi aktivitas siswa setelah tindakan mencapai 77,50% dan hasil lembar angket aktivitas setelah tindakan mencapai 81,60%. Kata kunci: Aktivitas, Model Snowball Throwing PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha bersama untuk memajukan kehidupan bangsa dan bernegara. Pendidikan seorang akan dituntut untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan serta keahliannya agar dapat bersaing didalam dunia nyata dilingkup masyarakat. Pendidikan juga dapat menuntun seseorang untuk membentuk moral yang lebih baik. Sehingga mutu dan kualitas dalam pendidikan terus diupayakan guna meningkatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas untuk masa depan (Bambang Warsito, 2008: 85). Pendidikan saat ini harus berpusat pada siswa dimana siswa hanya diberi dengan materi, tetapi siswa wajib diberi kesempatan bersikap kreatif, aktivitasnya meningkat serta dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi intelektual yang dimilikinya, sehingga nantinya menjadi lulusan yang berkualitas. Maka dari itu sebagai peran seorang pendidik harus bisa memilih inovasi-inovasi metode dan model pembelajaran untuk membangkitkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Klaten Selatan masih berlangsung satu arah pada saat proses pembelajaran berlangsung, * Tenaga Pengajar di SD Negeri 2 Sumberejo, Klaten Selatan, Klaten Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 89 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... peran guru masih mempunyai peran penting sebagai satu-satunya sumber pembelajaran untuk siswa. Model yang digunakan oleh guru masih berpusat pada materi pembelajaran IPS saja. Minimnya keterlibatan siswa pada saat pembelajaran, menjadikan pembelajaran IPS terasa monoton dan membosankan. Model yang digunakan masih menempatkan peran guru sebagai pusat dalam pembelajaran IPS. Penyampaian pada materi terus menerus masih dengan metode ceramah dan mengakibatkan siswa tidak terlibat secara aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sehingga siswa pada saat pembelajaran berlangsung kurang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan ide atau gagasan dalam proses pembelajaran. Maka aktivitas pada siswa kurang meningkat karena oleh itu guru diperlukan menerapkan model yang menarik saat pembelajaran IPS berlangsung. A. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 1. Pembelajaran IPS yang dominan ceramah. 2. Kurangnya kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan aktivitas dalam pembelajaran IPS. 3. Diperlukan penerapan model pembelajaran IPS yang menarik, mampu meningkatkan aktivitas siswa. 4. Model Snowball throwing belum pernah diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan B. Pembatasan Masalah 90 Snowball throwing untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana dengan penerapan model Snowball throwing dalam pembelajaran IPS dapat meningkatan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan. KAJIAN TEORI A. Aktivitas Belajar Aktivitas adalah dorongan untuk bergerak, untuk mengatur berbagai hal dan untuk berbuat tanpa kekangan. Saat berlangsungnya proses pembelajaran sangat diperlukan adanya aktivitas tanpa adanya aktivitas tidak akan berlangsung dengan baik. Pada dasarnya prinsip belajar yaitu berubah untuk mengubah tingkah laku menjadi melakukan aktivitas (Sardiman, 2009: 96). Dierich (dalam Hamalik 2001: 172) mengklasifikasikan aktivitas belajar menjadi 8 kelompok ialah : 1) Kegiatan-kegiatan visual yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demontrasi, pameran dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2) Kegiatan-kegiatan lisan yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip,menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, 3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan yaitu mendengarkan penyajian bahan, tidak semua permasalahan dapat diteliti, penelitian ini dibatasi hanya pada masalah penerapan model mendengarkan percakapan atau diskusi Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan audio. 4) Kegiatan-kegitan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket. 5) Kegitan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. 6) Kegiatan-kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun. 7) Kegiatan-kegiatan mental Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubunganhubungan, dan mebuat keputusan. 8) Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dll. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar IPS segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik mental, emosional, dan fisik yang dilakukan pada saat proses pembelajaran IPS. Aktivitas dalam pembelajaran IPS dibagi menjadi beberapa kegiatan yaitu 5. Mengerjakan tugas 6. Memecahkan masalah 7. Menjawab soal 8. Menjawab pertanyaan dari guru B. Konsep Belajar Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, selain itu belajar dapat diartikam suatu proses, sesuatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami hasil. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (Oemar Hamalik 2001: 27). Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern, faktor yang terdapat dalam diri anak bersifat biologis dan faktor ekstern yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat (Sardiman, 1992:38). 1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis ini menyangkut kondisi jasmani/kondisi fisik siswa selama belajar. 2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi keluarga, keadaan Sekolah, lingkungan Masyarakat. C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Membaca 2. Kegiatan betanya 3. Diskusi IPS merupakan mata pelajaran yang sudah diterapkan dari jenjang SD/MI, sampai tingkat sekolah menengah baik SMP yang sudah 4. Mendengarkan dikembangkan secara terintegrasi dengan Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 91 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... mengambil konsep-konsep esensial dari Ilmuilmu Sosial dan Humaniora. IPS ini mengkaji merancang bahan-bahan pembelajaran, dan tentang berbagai masalah-masalah dan fenomena sosial yang ada di masyarakat. Fungsi model pembelajaran yaitu untuk mengarahkan para pendidik untuk mendesain pembelajaran yang digunakan sebagai acuan pada saat pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan Ilmu Pengetahuan Sosial juga sebagai suatu program pendidikan merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti : geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi. (Alma 2003 : 148) 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2001:57). Tujuan pembelajaran IPS untuk membantu para siswa selaku warga negara agar mampu menjadi warga negara baik, dan mampu untuk mengambil keputusan secara rasional dengan dasar informasi yang mencukupi, berkaitan dengan permasalahan sosial yang hasilnya tidak hanya bermanfaat bagi diri pribadi, keluarga, tetapi juga berguna bagi masyarakat dan bangsanya sebagai bentuk perwujudan cinta tanah air. Model adalah pola umum perilaku untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), 92 untuk tercapainya pembelajaran yang efektif, efisien, berdaya tarik yang tinggi terhadap minat siswa. E. Model Pembelajaran Snowball throwing Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang dianggap siswa sulit dalam mempelajari. Snowball throwing juga untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah diberikan oleh guru. Pada model ini dibentuk menjadi beberapa kelompok. Dipilih ketua kelompok yang akan mewakili untuk menerima tugas diskusi dari guru. Masing- masing siswa membuat pertanyaan dan dibentuk bola kemudian dilempar kepada temannya. Menurut Suprijono (2013: 128), langkah-langkah model Pembelajaran Snowball Throwing yaitu : 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi 3. Masing- masing ketua kelompok kembali D. Model Pembelajaran pembelajar an membimbing pelajaran dikelas (Rusman, 2010:133). kekelompoknya masing- masing, kemudian menjadikan materi yang disampaikan oleh guru kepada siswanya. 4. Kemudian para siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan pertanyaan apa Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain kurang lebih selama 15 menit. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian CAR (Classroom Action Reserch) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan. Penelitian melalui penerapan model Snowball Throwing baru 6. Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa pertama kali diterapkan dalam pembelajaran IPS di SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan, untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola secara bergantian. dilaksanakan di kelas IV dengan jumlah 15 siswa, 6 siswa laki- laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian ini 7. Evaluasi 8. Penutup F. Kajian Penelitian yang Relevan 1. Penelitian Dewi K. Bothmir (2011) dengan judul Penerapan model pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Madyopuro 2 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. 2. Penelitian Sri Lestari (2013) yang berjudul Upaya meningkatkan pemahaman konsep IPS melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada siswa kelas V SD N Kalirejo Kokap Kulonprog. G. Kerangka Penelitian Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing mampu meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran IPS kelas IV Di SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014". dilakukan dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model Snowball Throwing pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan. Penelitian tindakan kelas ini berlangsung dalam 2 siklus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian CAR (Classroom Action Reserch) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah percermatan terhadap kegiatan belajar mengajar, berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama(Suharsimi Arikunto,dkk 2006:3). Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan(planning),pelaksanaan tindakan(acting), observasi(observe),dan refleksi(reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan angket. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Triangulasi data yang digunakan dalam penelitian menggunakan triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang berbeda dalam metode kualitatif (Paton dalam J Lexy Moleong, 2007: 330). Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 93 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis analisis kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis kualitatif digunakan untuk menyimpulkan hasil dari wawancara dan observasi. Teknis analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah seluruh skor total nilai observasi aktivitas siswa dan skor angket aktivitas siswa. Teknik analisis data kuantitatif berupa skor observasi dan angket untuk menentukan aktivitas siswa. HASIL PENELITIAN a. Penerapan Model Snowball Throwing untuk meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan Sebelum melaksanakan siklus I dan II peneliti melakukan observasi dikelas, Pada observasi hasil yang dicapai pada lembar observasi aktivitas menunjukan 55% dan pada lembar angket aktivitas yang dibagikan ke siswa menunjukan 59,75%. Siklus I, peneliti mener apkan model Snowball Throwing secara murni atau utuh tanpa dipadukan dengan media. Guru membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan presensi, dan apresiasi untuk mengkonsentrasikan siswa pada materi yang akan diberikan, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu peneliti menjelaskan tentang pengertian model Snowball Throwing dan langkah-langkahnya, kemudian peneliti membagi kelas menjadi 3 kelompok, materi pada siklus I yaitu menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat( kabupaten/ kota, provinsi). Pembelajaran IPS melalui model Snowball Throwing pada siklus I ini belum berjalan lancar, dikarenakan beberapa siswa masih belum serius saat berlangsungnya 94 pembelajaran IPS. Dikarenakan siswa baru pertama kali dan masih bingung dengan penerapan model pembelajaran seperti ini. Oleh karena itu guru memberikan pengarahan dan bimbingan pada siswa yang belum paham dengan model Snowball Throwing, guru juga memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pelajaran IPS lebih aktif. Walaupun pada siklus I belum berjalan lancar, dapat diketahui bahwa hasil observasi aktivitas siswa setelah melakukan tindakan mencapai 61,75% dan hasil angket aktivitas siswa setelah melakukan tindakan mencapai 68,60%. Dengan demikian, pada siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan sebesar e”70%. Pada siklus II ketika pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model Snowball Throwing dipadukan dengan media mind map sebagai sumber materi untuk siswa. Materi pada siklus ke II ini adalah menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat( kabupaten/ kota, provinsi). Pada siklus II ini aktivitas siswa dapat diketahui mengalami peningkatan dari sebelumnya, bahwa hasil observasi aktivitas siswa setelah tindakan mencapai 77,50% dan hasil angket aktivitas siswa setelah tindakan mencapai 81,60%. Dengan demikian, pada siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan sebesar e”70%. Tabel 1. Presentase Rata-rata Observasi Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan SIKLUS JUMLAH AKTIVITAS KATEGORI SISWA Sebelum tindakan 15 55% Kurang Siklus I 15 61,75% Baik Siklus II 15 77,50% Baik Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... Dari tabel diatas, bila disajikan dalam bentuk grafik Dari tabel diatas, bila disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut. adalah sebagai berikut. Gambar 2. Grafik Angket Aktivitas Gambar 1. Grafik Observasi Aktivitas PENUTUP Sedangkan angket aktivitas siswa terhadap materi pada siklus I, dan siklus II adalah. Tabel 2. Skor angket aktivitas siswa SIKLUS JUMLAH AKTIVITAS KATEGORI SISWA Sebelum tindakan 15 57,25% Kurang Siklus I 15 68,60% Baik Siklus II 15 81,60% Baik Sekali Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menggunakan model Snowbaal Throwing dalam pembelajaran IPS sebagai model pembelajaran baru yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran IPS melalui penerapan model Snowball Throwing mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Sumberejo Kecamatan Klaten Selatan. Penerapan model tersebut lebih meningkat aktivitas siswanya jika model tersebut dipadukan dengan media Mind Map. 95 Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.... DAFTAR PUSTAKA Ana Suhaenah Supar no. 2000. Membangun Kompetensi Belajar: Depdiknas Rusman. 2010. Model-Model Pembelajran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Bambang Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran” andasan dan aplikasinya”. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman A.M.(2001) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Etin Solihatin & Raharjo. 2007. Cooperative Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Mulyadi SK. 2011. Paedagogik Khusus Model Pembelajaran Inovatif. Departemen Pendidikan Nasional: UMS Munandar, Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Grasindo menpengaruhinya. Jakarta: Bina Aksara Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara . 2004. Dasar Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara . 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Wijaya Kusuma. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks Nana S.S. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya 96 Magistra No. 95 Th. XXVIII Maret 2016 ISSN 0215-9511