pengembangan bahan ajar ipa fisika smp kelas viii

advertisement
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA SMP
KELAS VIII SEMESTER 2 BERORIENTASI
KARAKTER DAN HIGHER ORDER THINKING
SKILL (HOTS)
TESIS
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Pendidikan
Oleh
Paijan
0402513065
PROGRAM STUDI IPA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. Al-Inshiraj : 6)
Persembahan
Karya ini dipersembahkan kepada:
Ayah bunda tercinta
Istri dan anak-anakku tersayang
Teman-teman angkatan 2013 Prodi IPA S2 Pascasarjana Unnes
iii
ABSTRAK
Paijan. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar IPA Fisika SMP Kelas VIII Semester
2 Berorientasi Karakter dan Higher Order Thinking Skill (HOTS)” . Tesis.
Program Studi IPA Konsentrasi Fisika. Program Pascasarjana. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D.
Pembimbing II Dr Masturi M.Si.
Kata Kunci: Bahan Ajar, Karakter, dan HOTS
Penelitian didasarkan pada permasalahan bahwa saat ini masih kurang
upaya guru mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa dan
mengintegrasikan karakter dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan ketersediaan
bahan ajar yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan memuat
nilai-nilai karakter kurang memadahi. Tujuan penelititian menghasilkan produk
bahan ajar IPA Fisika berorientasi karakter dan Higher Order Thinking Skill yang
valid, praktis, dan efektif. Manfaat penelitian sebagai bahan acuan belajar siswa
melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi dan mengembangkan karakter.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan modifikasi dari model 4-D
yaitu define,design, develop, tanpa desseminate. Draf divalidasi tiga ahli serta
diujicobakan di SMPN 2 Pecangaan Jepara. Hasil penelitian menunjukan bahan
ajar IPA Fisika Kelas VIII yang dikembangkan memenuhi standar validitas dari
aspek isi, metode penyajian, bahasa, dan kelengkapan berdasarkan analisis
validasi ahli. Efektifitas bahan ajar menunjukan peningkatan skor rata-rata
karakter sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan bahan ajar.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan analisis gain
ternormalisasi juga mengalami peningkatan 0,4 dengan kategori peningkatan
sedang.Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa bahan ajar hasil pengembangan
valid, praktis, dan efektif meningkatkan karakter dan keterampilan berpikir tingkat
tinggi. Saran peneliti pengembangan tidak terbatas pada penyusunan bahan ajar
tetapi lebih luas pada penerapan metode dan pendekatan pembelajaran IPA.
iv
ABSTRACT
Paijan. 2015. “Development Instructional Materials of Science Physics Junior
Class VIII Oriented Character and Higher Order Thinking Skills (HOTS)” .
Thesis. Program of Natural Sciences Education, Graduate Program, State
University of Semarang.Supervisor I Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D.
Supervisor II Dr Masturi M.Si
Keywords: Instructional Materials, Character, and HOTS.
The research is based on the problems that are currently lacking the efforts
of teachers to develop students' higher-order thinking skills and integrating
character in learning. This is due to the availability of teaching materials that
develop higher-level thinking skills and character values load is still limited. The
purpose of this research is produce teaching materials in the form of characteroriented Science Physics and Higher Order Thinking Skills valid, practical, and
effective. Benefit studies as reference material to train students' higher order
thinking skills and develop character. This research is the development of a
modification of the 4-D models that define, design, develop, without desseminate.
Draft validated three experts and tested in SMPN 2 Pecangaan Jepara. The results
showed instructional materials Science Physics Class VIII that was developed to
meet the standards the validity of the content aspect, the method of presentation,
language and completeness based on the analysis of expert validation. The
effectiveness of teaching materials showed an increase in the average score of
characters before and after the learning using teaching materials. Higher order
thinking skills of students based on analysis of the normalized gain also increased
0.4 so that the moderate improvement category. Conclusion the research shows a
valid result of the development of teaching materials, practical, and effectively
improve the character and high level thinking skills of students. Suggestions
researchers are not only limited to the development of materials development but
more broadly on science teaching methods and approaches.
v
PRAKATA
Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengembangan Bahan Ajar IPA Fisika SMP Kelas VIIISemester2
Berorientasi Karakter dan Higher Order Thinking Skill (HOTS)”. Tesis ini disusun
sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk merealisasikan pembelajaran
IPA, yaitu pembelajaran yang bermuatan karakter dan mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D. (Pembimbing I) dan Dr. Masturi, M.Si.
(Pembimbing II).
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah
membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:
1.
Direksi Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberi kesempatan serta
arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.
2.
Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan IPA Program
Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam
penulisan tesis ini.
vi
3.
Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana Unnes yang telah banyak memberikan
bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan.
4.
Kepala SMP N 2 Pecangaan yang telah memberikan ijin belajar dan ijin
penelitian kepada penulis.
5.
Istriku terkasih, anak-anakku tersayang atas do’a, kesabaran, motivasi,
pengorbanan, dan keikhlasannya selama studi dan penyelesaian tesis ini. Hakhak kalian telah terabaikan.
6.
Teman-teman guru dan karyawan SMP N 2 Pecangaan atas dukungannya.
7.
Teman-teman mahasiswa Prodi IPA S2 angkatan 2013 atas segala bantuan
dan kebersamaannya.
8.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan, baik
isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat
dan merupakan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, 25 November 2015
Paijan
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN KELULUSAN ............................ Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN ............................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
ABSTRACT .............................................................................................................v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... xiv
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ...........................................................................................7
1.3 Cakupan Masalah ...............................................................................................8
1.4 Rumusan Masalah ..............................................................................................8
1.5 Tujuan Penelitian ...............................................................................................8
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ...........................................................9
1.7 Manfaat Penelitian .............................................................................................9
1.7.1 Manfaat Teoritis ............................................................................................10
1.7.2 Manfaat Praktis .............................................................................................10
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian ...............................................................10
BAB IITINJAUAN PUSTAKA ............................................................................12
2.1 Deskripsi Teoritik ............................................................................................12
2.1.1 Keterampilan Berpikir...................................................................................12
2.1.2 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill) .......15
2.1.3 Pendidikan Karakter ......................................................................................18
2.1.3.1 Pengertian Karakter...................................................................................18
2.1.3.2 Pengertian Pendidikan Karakter.................................................................19
viii
2.1.4 Bahan Ajar ....................................................................................................22
2.1.4.1 Pengertian Bahan Ajar ...............................................................................22
2.1.4.2 Jenis-jenis Bahan Ajar ...............................................................................23
2.1.4.3 Hubungan antara Bahan Ajar, Media, dan Metode Pembelajaran .............23
2.1.4.4 Bahan Ajar Berorientasi Karakter dan HOTS ............................................24
2.1.4.5 Tinjauan Materi Cahaya .............................................................................25
2.1.4.5.1 Konsep Cahaya .......................................................................................25
2.1.4.5.2 Pemantulan Cahaya .................................................................................25
2.1.4.5.2.1 Pemantulan pada Cermin Datar ..........................................................26
2.1.4.5.2.2 Pemantulan pada Cermin Cekung ........................................................27
2.1.4.5.2.3 Pemantulan pada Cermin Cembung.....................................................29
2.1.4.5.3 Pembiasan Cahaya (Refraksi) .................................................................30
2.1.4.5.3.1 Indeks Bias suatu Medium ...................................................................31
2.1.4.5.3.2 Pembiasan pada Lensa Cekung ............................................................32
2.1.4.5.3.3 Pembiasan pada Lensa Cembung ........................................................33
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan .......................................................................34
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................35
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................38
3.1 Model Pengembangan ......................................................................................38
3.2 Prosedur Pengembangan ..................................................................................38
3.2.1 Tahap Define(Pendefinisian) ........................................................................39
3.2.1.1 Analisis Kebutuhan ....................................................................................39
3.2.1.2 Analisis KarakteristikSiswa .......................................................................39
3.2.1.3 Analisis Konsep .........................................................................................40
3.2.1.4 AnalisisTugas .............................................................................................41
3.2.1.5 Analisis Tujuan Pembelajaran ...................................................................41
3.2.2 Tahap Design (Perancangan) ........................................................................42
3.2.2.1 Penyusunan Tes Kognitif Tipe HOTS......................................................42
3.2.2.2 Pemilihan Media dan Sumber Belajar. ......................................................43
3.2.2.3 PenyusunanInstrumen Penelitian ...............................................................43
3.2.2.4 Desain Awal (Draft I) ................................................................................45
ix
3.2.3 TahapDevelop (Pengembangan) ..................................................................46
3.2.3.1 Penilaian Ahli (Expert Appraisal)..............................................................46
3.2.3.2 Uji Coba Pengembangan (Development Testing) ......................................46
3.2.3.2.1 Uji Coba Kelompok Terbatas .................................................................47
3.2.3.2.2 Uji Coba Lapangan .................................................................................47
3. 3 Uji Coba Produk .............................................................................................48
3.3.1 Desain Uji Coba ............................................................................................48
3.3.1.1.Validasi Ahli ..............................................................................................49
3.3.1.2 Analisis Hasil Validasi Ahli.......................................................................50
3.3.2 Subjek Uji Coba ..........................................................................................50
3.3.3 Jenis Data ....................................................................................................51
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data .......................................................................51
3.3.4.1 Instrumen Kevalidan Bahan Ajar ...............................................................51
3.3.4.2 Instrumen Kepraktisan Bahan Ajar ............................................................51
3.3.4.3 Instrumen Keefektifan Bahan Ajar ............................................................52
3.3.5 Teknik Analisis Data.....................................................................................52
3.3.5.1 Analisis Kevalidan Bahan Ajar ..................................................................52
3.3.5.2 Analisis Tes Kognitif Tipe Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi ...........53
3.3.5.2.1 Validitas Butir Soal ................................................................................54
3.3.5.2.2 Reliabilitas Soal ......................................................................................55
3.3.5.2.3 Tingkat Kesukaran Soal ..........................................................................55
3.3.5.2.4 Daya Pembeda ........................................................................................56
3.3.5.3 Analisis Kepraktisan Bahan Ajar ...............................................................58
3.3.5.4 Analisis Keefektifan Bahan Ajar ...............................................................58
3.3.5.4.1 Analisis Gain Ternormalisasi ..................................................................58
3.3.5.4.2 Analisis Data Pencapaian Karakter .........................................................59
3.3.5.4.3 Indikator Keberhasilan Penelitian. ..........................................................60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................61
Hasil Penelitian ......................................................................................................61
4.1.1 TahapDefine ..................................................................................................61
4.1.2 TahapDesign .................................................................................................63
x
Hasil Pengembangan ..............................................................................................64
Pembahasan ............................................................................................................72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ......................................................................85
5.1 Simpulan ..........................................................................................................85
5.2 Saran ................................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................87
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Taksonomi Bloom yang Direvisi ...................................................14
Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ..........................................54
Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal .................................................57
Tabel 3.3 Kategorisasi Kepraktisan Bahan Ajar .............................................59
Tabel 3.4 Kategorisasi faktor-g.......................................................................60
Tabel 3.5 Kategorisasi Pencapaian Karakter ..................................................61
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Ahli terhadap Kelayakan Bahan Ajar ....................66
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Ahli terhadap Kelayakan RPP ...............................67
Tabel 4.3 Hasil Analisis Respon Siswa terhadap Bahan Ajar ........................70
Tabel 4.4 Hasil Analisis Respon Guru terhadap Bahan Ajar .........................70
Tabel 4.5 Hasil Analisis Karakter Siswa ........................................................71
Tabel 4.6 Hasil Analisis Gain Ternormalisasi Pretes Postes ..........................71
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Perubahan Taksonomi Bloom ..............................................14
Gambar 2.2 Pemantulan Baur dan Teratur.............................................................26
Gambar 2.3 Pemantulan Cermin Datar pada Cakra Optik .....................................26
Gambar 2.4 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar......................................27
Gambar 2.5 Sinar Istimewa pada Cermin Cekung .................................................28
Gambar 2.6 Sinar Istimewa pada Cermin Cembung..............................................29
Gambar 2.7 Pembiasan Cahaya Melewati Dua Medium .......................................31
Gambar 2.8 Berkas Cahaya yang Keluar dari Lensa Cekung ................................32
Gambar 2.9 Sinar Istimewa pada Lensa Cekung ...................................................32
Gambar 2.10 Berkas Cahaya yang Keluar dari Lensa Cembung ...........................33
Gambar 2.11 Sinar Istimewa pada Lensa Cembng ................................................34
Gambar 2.12 Kerangka Berpikir ............................................................................37
Gambar 3.1 Tahap-Tahap Pengembangan Diadaptasi Model 4-D ........................49
Gambar 3.2 Desain Rancangan Penelitian .............................................................50
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU no. 20 tahun
2003 pasal 3 adalah dikembangkannya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta
bertanggung jawab(Sisdiknas, 2003). Tujuan tersebut mencakup tiga aspek yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik.Aspek kognitif berkaitan dengan terbentuknya
insan yang memiliki ilmu pengetahuan, aspek afektif berhubungandengan sikap
pada diri peserta didik yang secara eksplisit mencakup sikap spiritual dan sikap
sosial, sedangkan aspek psikomotorik merupakan aspek keterampilan yang perlu
dikembangkan pada diri peserta didik sebagai bekal yang diperlukan dalam semua
tahapan kehidupan di masa yang akan datang.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai pengetahuan yang
diperoleh melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan
deduksi untuk menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat
dipercaya. Disebutkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa
pelajaran IPA untuk SMP/MTs berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang
1
2
Standar Isi menyebutkan bahwa mata pelajaran IPA bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan yang meliputi (1) meningkatkan keyakinan terhadap
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa;(2) mengembangkan pemahaman tentang
berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA;(3) mengembangkan rasa
ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (4) melakukan
inkuiri ilmiah; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam; (6)
meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan (7) meningkatkan pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA(Depdiknas, 2006). Sebagai upaya untuk mengembangkan
kemampuan tersebut, disusun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai
landasan kegiatan pembelajaran.
Penyelenggaraan pendidikan karakter di SMP dapat dilakukan secara
terpadu melalui tiga jalur yaitu pembelajaran, manajemen sekolah, dan kegiatan
pembinaan kesiswaan. Integrasi pendidikan karakter pada mata pelajaran
mengarah pada internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehari-hari melalui
proses pembelajaran dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
(Kemendiknas, 2011).Pendidikan karakter dapat diintegrasikan kedalam mata
pelajaran yang ada, sebab nilai-nilai yang terkandung pada setiap mata pelajaran
sudah memadai untuk pengembangan karakter siswa (Hindarto et al., 2012:15).
Dengan demikian, dalam pembelajaran IPA juga diarahkan untuk dapat
mengintegrasikan nilai-nilai karakter yang sesuai dengan karakteristik IPA pada
3
kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, proses penilaian terhadap nilainilai karakter ini juga harus dilakukan.Berdasarkan paparan di atas, ada dua
permasalahan pokok yang terkait dengan tujuan akhir pembelajaran IPA di
sekolah. Pertama, bagaimana pencapaian kompetensi siswa sebagaimana
dirumuskan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang cenderung
mewakili aspek kognitif dan psikomotorik. Kedua, bagaimana pengembangkan
karakter siswa melalui pembelajaran IPA yang merupakan aspek afektif.
Permasalahan tersebut terindikasi dari gejala yang ada di lapangan. Pertama,
dalam kaitannya dengan pencapaian kompetensi IPA siswa, studi internasional
tentang kemampuan kognitif siswa yaitu Trends in Mathematics and Science
Study(TIMSS) yang di selenggarakan oleh International Association for the
Evaluation of Educational Achievement(IEA) tahun 2011 pada bidang sains
domain Fisika Indonesia
memperoleh skor 397, jauh dibawah nilai standar
internasional yaitu 500 (Martinet al., 2012:147).Berdasarkan data persentase ratarata jawaban benar untuk konten sains pada soal pemahaman selalu lebih tinggi
dibandingkan pada soal penerapan dan penalaran. Sementara hasil survei yang
dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) tahun
2009, menempatkan Indonesia hanya memperoleh skor 383, di bawah skor
standar Internasional 501 (OECD, 2010:159).
Ketiga aspek dalam ranah kemampuan kognitif yaitu pemahaman,
penerapan dan penalaran yang diterapkan pada TIMSSdapat menunjukann profil
kemampuan berpikir siswa. Aspek pemahaman dan penerapan termasuk dalam
kemampuan berpikir dasar. Sedangkan aspek penalaran termasuk dalam
4
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan hasil TIMSStersebut di atas maka
dapat dikatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Indonesia masih
rendah. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses pembelajaran siswa kurang
diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Sementara pada PISA, soal yang diberikan adalah untuk mengukur
kemampuan literasi
IPA. Menurut Programme for International Student
Assessment (PISA) (2010) dijelaskan bahwa literasi IPA adalah:
For the purposes of PISA, scientific literacy refers to an
individual’s:Scientific knowledge and use of that knowledge to identify
questions, acquire new knowledge, explains scientific phenomena and
draw evidence-based conclusion about science-related issues.
Understanding of the characteristic features of science as a form of
human knowledge and enquiry.Awareness of how science and
technology shape our material, intellectual and cultural
environments.Willingness to engage in science-related issues, and
with the ideas of science as a reflective citizen.
Salah satu kemampuan literasi sains sesuai dengan pernyataanPISAdi atas adalah
memiliki kemampuan menerapkan pengetahuan sains untuk
mengidentifikasi
masalah yang mengarah pada kemampuan pemecahan masalah (problem solving).
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu jenis kemampuan perpikir
tingkat tinggi(Brookhart & Susan, 2010:4).
Pada proses pembelajaran dikelas, masih ditemukan guru yang belum
menerapkan
proses
pembelajaran
yang
dirancang
untuk
meningkatkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Belum semua tujuan mata pelajaran IPA
diakomodasi dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi oleh guru
IPAyang berorientasi pada peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kondisi tersebut teridentifikasi dalam survei terbatas yang melibatkan guru-guru
5
IPA SMP di Kabupaten Jepara. Dari survei tersebut, didapatkan 90% responden
belum pernah melakukan perencanaan maupun melaksanakan pembelajaran yang
menekankan keterampilan berpikir. Akibatnya, kemampuan berpikir siswa belum
diarahkan pada level keterampilan berpikir yang lebih tinggi, seperti kemampuan
pemecahan masalah, berpikir kritis, dan berpikir kreatif yang sering disebut
dengan Higher Order Thinking Skill ataudisingkat dengan HOTS.
Berkaitan dengan pengembangan karakter siswa melalui pembelajaran IPA
sesuai dengan kerangka acuan pendidikan karakter, masih banyak fenomena yang
menunjukkan lemahnya karakter siswa. Sebagai contoh, ditemukannya siswa yang
masih tidak jujur dan mencontek pada saat ujian, tidak mengerjakan tugas yang
diberikan guru, dan kurangnya kepercayaan diri dalam mengikuti pembelajaran.
Pada proses pembelajaran masih dijumpai perilaku siswa yang menunjukan sikap
kurang disiplin, tidak dapat memberikan rasa hormat terhadap guru, suka
melakukan tindakan yang dapat mengurangi konsentrasi saat kegiatan belajar
mengajar seperti berbicara kepada teman saat proses pembelajaran dan prilaku
lain yang dapat mengurangi efektifitas pembelajaran.
Sehubungan dengan upaya pemerintah telah membuat rencana induk
pengembangan pendidikan karakter bangsa dan juga panduan pendidikan karakter
disekolah,
masih
dijumpai
guru
yang
mengalami
kesulitan
dalam
mengimplementasikan pembelajaran IPA yang terintegrasi dengan pendidikan
karakter. Berdasarkan hasil survei terbatas guru-guru IPA di Kabupaten Jepara,
persoalan di atas disebabkan beberapa hal, diantaranya lemahnya pengetahuan dan
kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
6
pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran IPA. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat masih jauh dari yang diharapkan sesuai
dengan panduan penyususan RPP yang berlaku. Mereka juga kesulitan memilih
metode pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan pengembangan karakter.
Berdasarkan uraian dua permasalahan pokok di atas, perlu diupayakan
pengembangan bahan ajar IPA Fisika berorientasi pada karakter dan berpikir
tingkat tinggi. Salah satu komponen pembelajaran yang sangat penting adalah
bahan ajar. Sementara itu, bahan ajar yang berorientasi pada karakter dan HOTS
sulit ditemukan. Di kabupaten Jepara misalnya, kebanyakan guru hanya
menggunakan LKS buatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA yang
cenderung berisi ringkasan materi dan kumpulan soal-soal rutin yang belum
berorientasi pada karakter dan HOTS. Dengan demikian, pengembangan bahan
ajar yang berorientasi karakter dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
sangat penting dilakukan.
Bahan ajar (instructional material) dapat diartikan sebagai seperangkat
aspek pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk menyampaikan
informasi berupa pengetahuan dan keterampilan subyek dalam kurikulum sekolah
umum melalui media atau kombinasi media kepada peserta didik. Jenis bahan ajar
yang digunakan di sekolah antara lain berwujud
buku, bahan tambahan
(suplemen), software computer, media magnetik, DVD, CD-ROM, courseware
computer, media on-line, media elektronik, atau bentuk lainnya yang dapat
menyampaikan informasi kepada siswa (Texas Legislature,2011:701). Dari
beberapa jenis bahan ajar tersebut, bahan ajar cetak lebih banyak digunakan para
7
guru karena alasan kemudahan dan kepraktisan dalam mendapatkan dan
menggunakannya. Jenis bahan ajar cetak yang banyak didapatkan di pasaran
berupa buku teks. Sedangkan jenis bahan cetak yang tidak beredar di pasaran
diantaranya seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), hand-out, maupun modul.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk pengembangan
bahan ajar IPA Fisika berorientasi karakter dan Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Hasil akhir dari penelitian pengembangan ini berupa bahan ajar
berbentuk Lembar Kerja Siswa, dilengkapi dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagai acuan penggunaan bahan ajar tersebut.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang berhubungan dengan topik penelitian ini sebagai berikut.
1) Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa masih kurang.
2) Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami literasi sains.
3) Terbatasnya bahan ajar yang menyajikan soal yang menguji kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS).
4) Kejujuran dan tanggung jawab siswa masih rendah.
5) Penanaman nilai-nilai karakter pada siswa dalam pembelajaran IPA belum
dilaksanakan secara optimal.
6) Guru masih mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran IPA yang
terintegrasi dengan pengembangan karakter.
7) Belum banyak dikembangakan bahan ajar khususnya IPA yang berorientasi
karakter dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
8
1.3 CakupanMasalah
Cakupan masalah dalam penelitian pengembangan ini sebagai berikut.
1) Pengembangan bahan ajar berorientasi pada karakter dan Higher Order
Thinking Skill (HOTS)dibatasi pada konsep cahaya.
2) Keefektifan bahan ajar dilihat berdasarkan hasil tes untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi dan angket karekter untuk mengetahui
peningkatan nilai-nilai karakter yang dikembangan.
3) Uji coba bahan ajar berorientasi karakter dan HOTS dilaksanakan pada kelas
VIII SMPN 2 Pecangaan Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2014/2015
semester 2.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian pengembangan ini adalah:
1) Bagaimanakah karakteristik bahanajar yang dikembangkan?
2) Bagaimanakah kevalidan bahan ajaryang dikembangkan?
3) Bagaimanakah kepraktisan bahan ajar yang dikembangkan?
4) Apakah bahan ajar yang dikembangkan efektif untuk mengembngkan nilainilai karakter dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelititian ini adalah menghasilkan produk berupa
bahan ajar IPA Fisika berorientasi karakter dan Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Berdasarkan rumusan masalah, maka secara spesifik tujuan penelitian
sebagaiberikut.
9
1) Menganalisis karakteristik bahan ajar IPA Fisika Kelas VIII berorientasi
karakter dan HOTS.
2) Menguji kevalidan bahan ajar IPA Fisika Kelas VIII berorientasi karakter dan
HOTS yang dikembangkan.
3) Menganalisis kepraktisan bahan ajar yang IPA Fisika Kelas VIII berorientasi
karakter dan HOTS yang dikembangkan.
4) Menganalisis keefektifan bahan ajar IPA Fisika Kelas VIII yang
dikembangkan terhadap peningkatan nilai-nilai karakter dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi peserta didik.
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar IPA
Fisika SMPberorientasi karakter dan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Produk
yang dikembangkan terdiri dari:
1) Bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) pada konsep cahaya yang
sesuai dengan StandarKompetensi 6. Memahami konsep getaran, gelombang
dan optik dalam produk teknologi sehari-hari, meliputi: tujuan pembelajaran
yang akan dikembangkan; jenis kegiatan pembelajaran siswa; jenis karakter
yang akan dikembangkan; dan alat evaluasi yang berorientasi HOTS.
2) Panduan pembelajaran guru berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
10
1.7.1 Manfaat Teoritis
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan
bahan ajar IPA yang berorientasi pada karakter dan HOTS.
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan
pada Kompetensi Dasar yang lain.
1.7.2 ManfaatPraktis
1) Bagi sekolah, dapat memberikan kontribusi nyata khususnya kepada kepala
sekolah dalam rangka mengembangkan pendidikan karakter dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi siswa di sekolah.
2) Bagi guru, membantu para guru dalam mengembangkan bahan ajar yang
berorietasi karakter dan HOTS.
3) Bagi
siswa,meningkatkan
keterampilan
berpikir
tingkat
tinggi
dan
mengembangkan karakter yang sangat berguna baik di lingkungan sekolah,
keluarga, maupunmasyarakat.
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini dilandasi beberapa asumsi
dan keterbatasan sebagai berikut.
1)
Guru memiliki wawasan tentang pendidikan karakter dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
2)
Produk yang dikembangkan dibatasi pada bahan ajar berbentuk Lembar
Kerja Siswa yang berisi pokok-pokok materi, lembar kegiatan, soal-soal
latihan beserta RPP pada konsep cahaya yang sesuai dengan Standar
11
Kompetensi 6. Memahami konsep getaran, gelombang dan optik dalam
produk teknologi sehari-hari.
3)
Karakter yang dikembangkan dibatasi dan disesuaikan dengan karakterkarakter yang berkaitan dengan konsep cahaya seperti; religius, rasa ingin
tahu, kerja keras, disiplin, jujur dan keterbukaan.
Download