penerapan model everyone is a teacher here terhadap ketuntasan

advertisement
PENERAPAN MODEL EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP
KETUNTASAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 5 LUBUKLINGGAU
Oleh
Krisna Aulia1, Yunita Wardianti, M.Pd.Si2, Mareta Widiya, M.Pd.Si3.
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan MIPA
STKIP-PGRI Lubuklinggau
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap
Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau”. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan model pembelajaran
Everyone Is A Teacher Here terhadap ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA
Negeri 5 Lubuklinggau?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model
pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap ketuntasan hasil belajar biologi siswa
kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen
semu (quasi eksperiment. Rancangan penelitian ini berbentuk one group pretest and postest
design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 5
Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 145
siswa. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak satu kelas yaitu kelas XI.IPA 4 yang
berjumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berbentuk soal
pilihan ganda. Data hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil
analisis data post-test didapatkan nilai rata-rata hasil belajar biologi pada tes awal sebesar
63,31 meningkat pada tes akhir menjadi 79,10. Kemudian hasil perhitungan uji-t
menunjukkan bahwa thitung (2,89) > ttabel (1,701) maka Ha diterima dan H0 ditolak., maka
diperoleh simpulan bahwa penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau tuntas.
Kata Kunci: Everyone Is A Teacher Here , Hasil Belajar, Biologi.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi manusia yang dapat menentukan
kualitas hidupnya. Menurut Trianto (2010:1) pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan
perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan”. Melalui proses
pendidikan diharapkan siswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.
Khanifah (2014:5) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah sebagai petunjuk arah
bagi siswa agar dapat mengembangkan seluruh potensi yang ada di dirinya sehingga
bermanfaat bagi perkembangan dirinya dan memiliki sifat dan sikap yang mampu
mempertahankan dirinya di tengah perubahan dan perkembangan zaman. Proses pembelajaran
1
memiliki porsi yang paling besar di dalam pendidikan. Melalui proses pembelajaran ini, akan
mengubah siswa yang sebelumnya belum terdidik menjadi terdidik.
Untuk mencapai tujuan tersebut tentu guru memiliki peran besar dalam proses
pembelajaran di sekolah. Guru adalah sebagai pengajar mempunyai tanggung jawab yang
besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Ketika melaksanakan proses belajar
mengajar guru bukan hanya dituntut untuk terampil dalam memberikan materi pelajaran yang
lebih baik, tetapi diharapkan juga mampu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami
siswa dan mampu menumbuh kembangkan kesadaran siswa untuk belajar.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan didapat informasi bahwa nilai rata-rata
ujian semester akhir mata pelajaran biologi siswa kelas X SMA Negeri 5 Lubuklinggau belum
mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) sebesar 75. Hasil belajar siswa kelas X tahun
pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 164 masih banyak yang di bawah KKM yaitu sebanyak
91 siswa (55,49%). Sementara itu siswa yang mendapatkan nilai 75 atau lebih hanya 73 siswa
(44,51%). Rendahnya hasil belajar ini karena kegiatan pembelajaran belum melibatkan siswa
secara aktif dan kurang bervariasi. Di dalam pembelajaran biologi siswa lebih banyak diam
dan jarang bertanya jika belum memahami materi yang dijelaskan sehingga guru kesulitan
mengidentifikasi kemampuan setiap siswa.
Salah satu model yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah
penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here. Menurut Khanifah (2014:8)
model pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher Here adalah model pembelajaran yang
berpusat pada siswa yang diharapkan dapat membantu siswa mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap secara aktif. Model pembelajaran ini merupakan proses pembelajaran
yang mengutamakan pengajaran sesama siswa. Pengajaran sesama
siswa ini memberi
kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik, dan sekaligus menjadi
narasumber bagi teman lainnya.
Dalam model pembelajaran ini, siswa tidak dibagi ke dalam kelompok tetapi mereka
bekerja secara individu. Mereka bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran sejak awal
karena mereka harus membaca materi, kemudian membuat pertanyaan ataupun menulis
kesimpulan dari materi yang dibaca pada kertas yang telah dipersiapkan guru dan selanjutnya
kertas itu ditukar ke teman-temannya. Setelah masing-masing mendapat kertas, mereka harus
memikirkan jawabannya kemudian menyampaikannya pada teman-temannya di kelas.
Dengan pengajaran sesama siswa ini, diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran
yang pada akhirnya akan meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 5
Lubuklinggau.
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
2
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan
mengambil judul “Penerapan Model Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap
Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau”.Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap
ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau?”. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher
Here terhadap ketuntasan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau.
LANDASAN TEORI
Menurut Hamruni (2012:163) model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here
merupakan sebuah strategi yang mudah guna mernperoleh partisipasi kelas yang besar dan
tanggung jawab individu. Model ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk
bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain”. Sedangkan menurut Zaini
(2008: 60) model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here ini sangat tepat untuk mendapat
partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individu. Model ini memberikan kesempatan
kepada setiap peserta didik untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya. Dengan
strategi ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran secara aktif.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan model pembelajaran Everyone
Is A Teacher Here merupakan strategi belajar yang tepat untuk mendapatkan partisipasi siswa
dalam pembelajaran secara aktif untuk berperan sebagai guru bagi temannya.
Menurut Zaini (2008:60-61) adapun langkah-langkah model pembelajaran Everyone Is
A Teacher Here sebagai berikut:
a. Bagikan secarik kertas atau kertas indeks kepada seluruh peserta didik. Minta
mereka untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari di kelas (misalnya tugas membaca) atau sebuah topik khusus yang akan
didiskusikan di dalam kelas.
b. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta
didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis
sendiri. Minta mereka membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut
kemudian memikirkan jawabannya.
c. Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan
menjawabnya.
d. Setelah jawaban diberikan, mintalah peserta didik lainnya untuk menambahnya.
e. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
3
Menurut Hamruni (2012:163) langkah-langkah model pembelajaran Everyone Is A
Teacher Here sebagai berikut:
a. Bagikan kertas indeks kepada seluruh peserta didik. Mintalah para peserta didik
menulis sebuah pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di
dalam kelas (misalnya tugas membaca) atau sebuah topik khusus yang akan
didiskusikan di kelas.
b. Kumpulkan kartu, kocok dan bagikan satu pada setiap siswa. Mintalah siswa
membaca diam-diam pertanyaan atau topik pada kartu dan pikirkan satu jawaban.
c. Panggillah sukarelawan yang akan membaca dengan keras kartu yang mereka dapat
dan memberi respons.
d. Setelah diberi respons, mintalah yang lain di dalam kelas untuk menambahkan apa
yang telah disumbangkan sukarelawan.
e. Lanjutkan selama masih ada sukarelawan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilakukan dengan model Everyone Is A Teacher Here adalah sebagai
berikut:
a. Guru membagikan secarik kertas kepada setiap siswa.
b. Guru meminta siswa untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang
sedang dipelajari di kelas.
c. Guru meminta siswa mengumpulkan kertas pertanyaan yang dibuatnya,
d. Guru mengacak kertas tersebut kemudian membagikannya kepada setiap siswa.
e. Guru meminta siswa membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian
memikirkan jawabannya.
f. Guru meminta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan
menjawabnya.
g. Guru meminta siswa lainnya untuk menambahnya atau masukan tentang jawaban
temannya.
Menurut Khanifah (2014:8) kelebihan model pembelajaran Everyone Is A Teacher
Here adalah a) proses pembelajarannya yang mengutamakan pengajaran sesama siswa, b)
Pengajaran sesama siswa ini memberi kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan baik, dan c) sekaligus menjadi narasumber bagi teman lainnya. Menurut Zaini
(2008:60-61) kelebihan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here adalah siswa benarbenar dapat menguasai pengetahuannya dan semua siswa aktif atau terlibat dalam
pembelajaran. Sedangkan kekurangan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here
adalah a) memerlukan banyak waktu, b) siswa merasa takut apabila guru kurang dapat
mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, dan c) tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
4
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperiment) yang
dilaksanakan tanpa adanya kelompok atau kelas pembanding. Menurut Nazir (2009:73)
metode eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati percobaan sungguhan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest and postest
design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 5
Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari empat kelas berjumlah 145 siswa.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Teknik
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel karena pertimbangan yang diambil oleh
peneliti berdasarkan kelas yang pencapaian ketuntasan hasil belajarnya sangat rendah. Alasan
memilih teknik ini dikarenakan pada penelitian ini ingin meneliti efektivitas model Everyone
Is a Teacher Here terhadap hasil belajar biologi di kelas yang rendah hasil belajarnya.
Adapun jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak satu kelas yaitu kelas XI.IPA 4 yang
berjumlah 29 siswa.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara tes. Menurut
Riduwan (2012:76) tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini
berbentuk pilihan ganda, karena dengan tes tersebut dapat mengukur kemampuan siswa
tentang materi yang sudah diberikan secara menyeluruh. Tes ini akan dilakukan sebanyak dua
kali yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) materi yang diajarkan. Analisis data
dilakukan untuk mengetahui hipotesis diterima atau ditolak, maka data diuji dengan
menggunakan t-tes. Sebelum menggunakan t-tes, maka terlebih dahulu menentukan skor ratarata, simpangan baku dan uji normalitas data.
HASIL PENELITIAN
1.
Hasil Pre-test
Pre-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan
pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Everyone Is A Teacher Here. Soal pre-test yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang
terdiri dari 37 soal. Pre-test dilakukan pada tanggal 24 Juli 2017 yang diikuti oleh 29
siswa. Berdasarkan hasil perhitungan data pre-test (Lampiran C), rekapitulasi analisis
data hasil pre-test dapat dilihat pada tabel 4.1.
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
5
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Pre-Test
Kategori
Keterangan
Nilai terendah
49
Nilai tertinggi
78
Nilai rata-rata
63,31
Simpangan baku
7,70
Jumlah siswa yang tuntas
2 siswa (6,90%)
No
1
2
3
4
5
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh data bahwa ada 2 siswa mendapat nilai mencapai
KKM 75 dengan nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 63,31 dengan simpangan baku
7,70. Jadi secara deskriptif, dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa sebelum
penerapan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here termasuk kategori belum
maksimal.
2.
Hasil Post-test
Hasil Post-test adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here, suatu hasil
belajar berada pada kategori tuntas ketika nilai siswa telah mencapai KKM sebesar 75.
Post-test dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2017 yang diikuti oleh
29 siswa di kelas yang telah ditentukan sebagai sampel.
Berdasarkan hasil perhitungan data post-test (Lampiran C) rekapitulasi hasil tes
akhir siswa dapat dilihat dari tabel 4.2.
Tabel 4.2
Rekapitulasi Hasil Post-Test
No
1
2
3
4
5
Kategori
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Nilai rata-rata
Simpangan baku
Jumlah siswa yang tuntas
Keterangan
65
92
79,10
7,68
21 siswa (72,41%)
Dari tabel 4.2 diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama
dengan 75 (tuntas) sebanyak 21 siswa (72,41%) dan nilai rata-rata secara keseluruhan
sebesar 79,10 dengan simpangan baku 7,68. Jadi secara deskriptif, dapat dikatakan bahwa
hasil kemampuan akhir siswa setelah penerapan model
Everyone Is A Teacher Here
termasuk kategori tuntas. Jika dibandingkan dengan tes awal, maka terdapat peningkatan
nilai rata-rata sebesar 15,79. Perbandingan nilai rata-rata dan ketuntasan hasil belajar
dapat dilihat pada grafik 4.1.
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
6
79,10
80
72,41%
63,31
60
Tes awal
40
Tes akhir
20
6,90%
0
Rata-rata
Ketuntasan
belajar
Grafik 4.1 Peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar
Berdasarkan grafik 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata tes awal sebesar 63,31
sedangkan nilai rata-rata tes akhir 79,10. Berarti terjadi peningkatan rata-rata nilai sebesar
15,79. Sedangkan ketuntasan belajar pada tes awal ada 2 siswa (6,90%) mencapai KKM
75 dan pada tes akhir ada 21 siswa (72,41%) yang mendapatkan nilai 75 atau lebih. Hal
ini berarti terjadi peningkatan rata-rata sebesar 65,51.
3.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah proses pembuktian menguji kebenaran hipotesis
terhadap hasil penelitian. Hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah “Penerapan
model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap hasil belajar biologi siswa
kelas XI SMA Negeri 5 Lubuklinggau tuntas”. Pada tahap ini analisis yang dilakukan
dalam pengujian hipotesis adalah:
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil tes siswa
berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
kenormalan data, digunakan uji
normalitas data dengan uji kecocokan  2 (chi-kuadrat). Berdasarkan ketentuan
perhitungan statistik mengenai uji normalitas data dengan taraf kepercayaan α =
0,05, jika  2 hitung <  2 tabel maka data berdistribusi normal, akan tetapi sebaliknya
jika  2 hitung <  2 tabel maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data
pre-test dan post-test dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
Data
Pre-test
Post-test
hitung
1,8401
2,4419
dk
5
5
tabel
11,070
11,070
Kesimpulan
Normal
Normal
7
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji
test lebih kecil daripada
tabel
hitung
data pre-test dan post-
sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing
kelompok data untuk pre-test maupun post-test berdistribusi normal.
b. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian yang diuji adalah penerapan model pembelajaran
Everyone Is A Teacher Here terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA
Negeri 5 Lubuklinggau tuntas. Rumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini
adalah :
H0 =
Rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan
menggunakan model Everyone Is A Teacher Here kurang dari 75 (
< 75).
Ha = Rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan
menggunakan model Everyone Is A Teacher Here lebih dari atau sama
dengan 75 (
≥ 75).
Kriteria pengujiannya adalah jika t
hitung
< t
tabel
maka H0 terima dan Ha
ditolak, dan jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikasi
yaitu = 0,05 dan dk = n-1. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran C), hasil uji
hipotesis untuk data post-test dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Uji-t
Data
Uji-t
thitung
2,89
dk
28
ttabel
1,701
Kesimpulan
H0 ditolak dan Ha diterima
Pada tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis uji-t dengan thitung (2,89) > ttabel
(1,701) dalam hal ini dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya ratarata hasil belajar siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 5 Lubuklinggau setelah penerapan
model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here lebih dari atau sama dengan 75.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima
kebenarannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
Everyone Is A Teacher Here terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA
Negeri 5 Lubuklinggau tuntas.
4. Pembahasan
Rumusan masalah yang dikemukan dalam penelitian ini yaitu “Apakah penggunaan
model Everyone Is A Teacher Here efektif terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA
Negeri 5 Lubuklinggau?”. Analisis data pre-test dapat dilihat bahwa ada 2 siswa mendapatkan
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
8
nilai mencapai KKM sebesar 75 dengan nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 63,31
dengan simpangan baku 7,70. Analisis tersebut dapat diamati melalui rekapitulasi hasil pretest yang berdasarkan perhitungan pada lampiran C dan dapat disimpulkan hasil belajar
biologi siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 5 Lubuklinggau sebelum penerapan model
pembelajaran Everyone Is A Teacher Here secara signifikan belum maksimal.
Setelah, diberikan pre-test maka dilanjutkan dengan menerapkan model pembelajaran
Everyone Is A Teacher Here yang dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Sebelum proses
pembelajaran, terlebih dahulu peneliti mengiformasikan kepada siswa cara belajar yang akan
ditempuh dengan menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here.
Pada
pertemuan pertama, peneliti memberikan apersepsi serta memotivasi siswa
dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru membagikan secarik kertas kepada setiap siswa.
Lalu, meminta siswa untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang sedang
dipelajari di kelas. Selanjutnya guru meminta siswa mengumpulkan kertas pertanyaan yang
dibuatnya, kemudian mengacak kertas tersebut kemudian membagikannya kepada setiap
siswa. Setelah itu, guru meminta siswa membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut
kemudian memikirkan jawabannya dan meminta siswa secara sukarela untuk membacakan
pertanyaan tersebut dan menjawabnya. Diakhir pembelajaran guru meminta siswa lainnya
untuk menambahnya atau masukan tentang jawaban temannya. Pada pertemuan ini masih
banyak siswa yang masih bingung dan kurang memahami tugasnya. Dari 29 siswa yang hadir
hanya ada 8 siswa yang berani dan mampu berperan menjadi guru bagi temannya. Hal ini
terjadi karena siswa baru pertama mendapatkan pembelajaran dengan model Everyone Is A
Teacher Here dan masih perlu beradaptasi dalam kegiatan pembelajaran dengan model ini.
Zaini (2008:60-61) mengatakan bahwa penggunaan model pembelajaran Everyone Is A
Teacher Here memerlukan banyak waktu. Oleh karena itu, sangat wajar jika pada pertemuan
awal ini masih ada siswa yang yang belum bisa menjadi guru bagi temannya.
Pada pertemuan kedua, pembelajaran masih sama seperti pertemuan pertama, guru
memeriksa kesiapan siswa kemudian memberikan apersepsi kepada siswa disertai dengan
motivasi. Selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar
dan menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Everyone Is
A Teacher Here. Pada pertemuan kedua siswa mulai merasa nyaman dan sudah terbiasa
dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here serta
memberikan respon positif terhadap pelajaran biologi. Pada pertemuan ini sebagian besar
siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dan tertib. Dari 29 siswa yang hadir,
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
9
ada 18 siswa yang berani berperan menjadi guru bagi temannya sedangkan 11 siswa lainnya
masih merasa takut dan tidak berani untuk berperan menjadi guru. Menurut Zaini (2008:61)
kekurangan model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here yaitu siswa merasa takut
apabila guru kurang mendorong siswa untuk berani. Jadi, untuk mengantisipasi permasalahan
ini peneliti terus memberikan bimbingan dan motivasi agar siswa menjadi berani untuk
berperan sebagai guru pada pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan ketiga, semua siswa sudah memperlihatkan kemampuannya dalam
pemahaman materi serta penyelesaian tugasnya. Pada pertemuan ini hampir semua siswa
yang mampu berperan menjadi guru bagi temannya. Hal ini dilihat dari hampir semua siswa
aktif dalam menyampaikan pendapatnya atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat mereka
sendiri. Dari 29 siswa, ada 26 siswa yang mampu melakukan tugasnya berperan sebagai guru.
Sedangkan 3 siswa lainnya masih takut dan tidak berani dikarenakan mereka belum
menguasai materi yang dibahas. Namun hal ini sudah mengalami peningkatan yang baik dari
pertemuan sebelumnya. Menurut Khanifah (2014:8) model pembelajaran Everyone Is A
Teacher Here merupakan proses pembelajaran yang mengutamakan pengajaran sesama siswa.
Pengajaran sesama siswa ini memberi kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu
dengan baik, dan sekaligus menjadi narasumber bagi teman lainnya. Mereka bertanggung
jawab dalam kegiatan pembelajaran sejak awal karena mereka harus membaca materi,
kemudian membuat pertanyaan ataupun menulis kesimpulan dari materi yang dibaca pada
kertas yang telah dipersiapkan guru dan selanjutnya kertas itu ditukar ke teman-temannya.
Selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Everyone Is A Teacher
Here, siswa-siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak lagi pasif
menerima informasi dari guru, tetapi siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
Model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here adalah strategi belajar yang tepat untuk
mendapatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran secara aktif untuk berperan sebagai guru
bagi temannya. Menurut Said (2015:45) pembelajaran dengan model Everyone Is A Teacher
Here diatur sedemikian rupa sehingga menunjukkan keterlibatan siswa secara aktif dalam
proses belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian analisis data post-test menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai
lebih dari atau sama dengan 75 (tuntas) sebanyak 21 siswa (72,41%) dan ada 8 siswa
(27,59%) yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 75. Adapun nilai rata-rata
secara keseluruhan sebesar 79,10 dengan simpangan baku 7,68. Jadi dapat dikatakan bahwa
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
10
hasil kemampuan akhir siswa setelah penerapan model Everyone Is A Teacher Here termasuk
kategori tuntas.
Kemudian hasil perhitungan uji-t menunjukkan bahwa thitung
(2,89) > ttabel (1,701)
maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran biologi dengan menggunakan model Everyone Is A Teacher Here lebih dari
atau sama dengan 75 (
≥ 75). Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan dalam
penelitian ini dapat diterima kebenarannya, maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil
belajar biologi siswa kelas XI.IPA 4 SMA Negeri 5 Lubuklinggau setelah penggunaan model
Everyone Is A Teacher Here tuntas.
Hasil penelitian ini dikuatkan oleh hasil penelitian Hilmarisa (2013:6) yang
mengatakan bahwa pengunaan model pembelajaran Everyone is a Teacher Here dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di SMA N 3 Padang Panjang. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here dapat dijadikan alternatif dalam
meningkatkan hasil belajar biologi. Kemudian penelitian Khanifah (2014:14) juga
mengatakan bahwa penerapan model pembelajaran Everyone is a Teacher Here dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa ini bukan hanya terjadi
pada ranah kognitif atau pengetahuan sajan, namun juga pada ranah afektif dan psikomotorik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI
SMA Negeri 5 Lubuklinggau tuntas. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar biologi
pada tes awal sebesar 63,31 meningkat pada tes akhir menjadi 79,10. Kemudian hasil
perhitungan uji-t menunjukkan bahwa thitung (2,89) > ttabel (1,701) maka Ha diterima dan H0
ditolak. Artinya rata-rata hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran biologi dengan
menggunakan model Everyone Is A Teacher Here lebih dari atau sama dengan 75 (
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
≥ 75).
11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta.
Daryanto, S. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka
Cipta.
Gunawan, I., dan Palupi, A. R. 2012. Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian. Madiun: IKIP PGRI
Madiun.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hanafiah, N., dan Suhana, C. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Aditama.
Hilmarisa. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Menerapkan Strategi Everyone Is a
Teacher Here dan Strategi Learning Start With A Question. Jurnal Universitas Negeri
Padang. 02 (2), 1-6.
Jihad, A & Haris, A. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Khanifah, M. N. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher
Here untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di
Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Pejagoan Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal
Universitas Sebelas Maret. 07 (01), 1-15.
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rajasa, S. 2002. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Karya Utama.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Said, M. A. 2015. Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH)
untuk Meningkatkan Hasil belajar Fisika Peserta Didik Kelas XA SMA Al Bayan
Makassar. Jurnal Seminar Nasional Fisika. 04 (1), 43-46.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alpabeta.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
1
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
12
Suherman & Sukjaya. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Matematika.
Bandung: Wijaya Kusumah.
Suprijono, A. 2009. Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media.
Zaini, H. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
1
Madani.
Mahasiswa 2 dan 3 Pembimbing/Program Studi Pendidikan Biologi/STKIP-PGRI Lubuklinggau/2017
Download