PENDAHULUAN Latar Belakang Daging adalah semua jaringan hewan termasuk jaringan ikat, epitel, jaringan saraf, pembuluh darah, dan lemak, termasuk didalamnya hati, ginjal, paru-paru, jantung, limpa, dan pankreas. Daging dikatakan sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral. Protein daging mempunyai kualitas yang bagus, yaitu mudah dicerna oleh saluran pencernaan manusia. Daging juga merupakan sumber vitamin B kompleks yaitu tiamin, riboflavin, niasin, biotin, vitamin B6 dan B12, asam pantotenat, dan folasin. Kandungan gizi daging membuat bahan pangan ini mudah sekali busuk, sehingga lama masa simpan produk daging menjadi kendala yang sangat besar bagi penjual produk daging dalam memasarkannya. Banyak penjual menggunakan pengawet buatan yang berbahaya bagi tubuh manusia. Contohnya, seperti yang sudah banyak diedarkan di masyarakat dan tidak sengaja dikonsumsi oleh manusia. Bahan pengawet ini sangat berbahaya bagi manusia. Akhir-akhir ini telah diteliti cara memperpanjang masa simpan pada daging sapi dengan menggunakan pengawet alami, antara lain substrat antimikroba Lactobacillus sp. (1A5) yang terdiri dari bakteriosin, asam organik, dan hidrogen peroksida. Bakteriosin mempunyai sifat bakterisidal yaitu mampu menghambat bakteri lainnya seperti Staphylococcus aureus, Listeria monocytegenes, dan Clostridium botulinum. Asam organik dapat menurunkan pH, sehingga mikroba yang tidak tahan terhadap kondisi pH yang relatif rendah akan terhambat. Hidrogen peroksida memiliki kemampuan untuk mengoksidasi yang dapat menyebabkan perubahan tetap pada sistem enzim sel mikroba sehingga dapat digunakan sebagai antimikroba. Penyimpanan dingin dengan menggunakan refrigerator merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperpanjang masa simpan selain dengan bahan pengawet. Penyimpanan pada suhu dingin dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme termofilik dan mesofilik. Menurut Soeparno (1994), penyimpanan pada suhu dingin sebaiknya dibatasi dalam waktu yang relatif singkat, disebabkan adanya perubahan-perubahan kerusakan yang meningkat sesuai dengan lama waktu penyimpanan karena dipengaruhi oleh jumlah mikroba awal yang merupakan faktor pendukung terhadap lamanya masa simpan atau daya tahan daging segar atau daging proses. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik yaitu pH; daya serap air; aktivitas air; dan tekstur, sifat kimia yaitu bilangan peroksida dan kadar air, dan uji organoleptik yaitu warna; aroma; dan rasa, dari waktu penyimpanan yang dilakukan selama 0, 5, dan 10 hari dalam suhu dingin 4ºC. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik sifat fisik, kimia, dan organoleptik pada sosis daging sapi dengan perendaman substrat antimikroba dan perbedaan lama penyimpanan pada suhu dingin 4ºC.