penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN UNTUK PENGENDALIAN
BIAYA PRODUKSI
STUDI KASUS PADA PT. SANG HYANG SERI
PASURUHAN-JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Akuntansi
Oleh
FARIDA DWI HASTUTI
011334084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO & PERSEMBAHAN
Tidaklah KAMI telah melapangkan dadamu,
Dan telah memperingan beban-bebanmu,
Yang menberatkan punggungmu,
Dan KAMI tinggikan sebutan namamu,
Maka disamping kesulitan akan ada kemudahan.
Maka apabila telah selesai urusanmu lanjutkan pada yang lain,
Dan hendaklah kamu selalu mengharap pada tuhanmu.
(Alam Nasrah : 1-8 )
“Janganlah berputus asa. Sebab, dibalik
kerancuan dunia ini, di balik zat dan mega
dan udara, dibalik semua benda terdapat
suatu kekuatan yaitu keadilan dan belas kasihan
serta cinta dan keharuan”.
Seandainya layak aku persembahkan untuk mereka yang
senantiasa ada dihati, yang telah memberikan do’a dan restu,
semangat serta bantuan dalam berbagai bentuk sehingga skripsi
ini memberikan kebanggaan bagi diriku dan bagi mereka semua.
1. Bapak dan Kedua Ibuku terkasih
2. Mbakku Hety
3. Adik-adikku Candra, Ratih dan Davit
4. Diriku Sendiri
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 2 Juni 2008
Penulis
Farida Dwi Hastuti
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN UNTUK PENGENDALIAN
BIAYA PRODUKSI
STUDY KASUS DI PT. SANG HYANG SERI
PASURUHAN-JATIM
FARIDA DWI HASTUTI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah syarat-syarat
penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban telah diterapkan oleh PT.
Sang Hyang Seri sebagai alat pengendalian biaya produksi. Syarat-syarat
tersebut adalah (1) struktur organisasi yang menerapkan secara tegas
wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen, (2) anggaran
biaya yang disusun menurut pusat-pusat pertanggungjawaban,
(3) penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya biaya
oleh manajemen pusat pertanggungjawaban, (4) sistem akuntansi biaya yang
disesuaikan dengan struktur organisasi, (5) Sistem pelaporan biaya kepada
manajer yang bertanggung jawab.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di PT. Sang Hyang Seri pada
bulan maret sampai april 2006. Data dikumpulkan dengan menggunakan
teknik dokumentasi, wawancara dan observasi, selanjutnya data yang
diperoleh dianalisis dengan membandingkan syarat-syarat sistem akuntansi
pertanggungjawaban menurut teori dengan pelaksanaannya pada PT. Sang
Hang Seri.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) perusahaan sudah menerapkan
struktur organisasi yang memisahkan secara tegas
wewenang dan
tanggungjawab di tiap tingkatan manajemen, (2) perusahaan menyusun
anggaran biaya menurut pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada,
(3) perusahaan belum menggolongkan biaya produksi menjadi biaya
terkendali dan biaya tidak terkendali, (4) sistem akuntansi biaya sudah
disesuaikan dengan struktur organisasi, (5) sistem pelaporan biaya sudah
dilaksanakan kepada manajer tingkat bawah, Agar dapat dilaksanakan
sistem akuntansi pertanggungjawaban yang baik kelima syarat
penerapannya harus dipenuhi. Pada PT. Sang Hyang Seri terdapat empat
syarat yang terpenuhi, maka sistem ini belum sepenuhnya dilaksanakan.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF ACCOUNTABILITY
ACCOUNTING SYSTEM TO CONTROL THE PRODUCTION COST
A CASE STUDY AT “PT. SANG HYANG SERI”
PASURUHAN – EAST JAVA
FARIDA DWI HASTUTI
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
This research was intended to figure out whether or not the
requirement of applying the accounting system had been applied by
“PT.Sang Hyang Seri” as the controller of production cost. Those
requirements were as follows : (1) The structure of organization which
strongly settled the authority and responsibility of each management level,
(2) the budged of the production cost was made for each responsibility
center, (3) the classification of the production cost was based on whether or
not the cost was controllable by the management level, (4) the production
cost accounting system had to be adjusted with the organizational structure,
(5) the production cost reporting system had to be carried out to the
authorative manager.
This research was a case study which was carried out at “PT. Sang
Hyang Seri” from March to April 2006. The data gathering techniques used
were documentation, interviews and observation. Then, the data gathered
were analyzed by comparing the requirements of the accountability
accounting system based on theory and the application at “PT. Sang Hyang
Seri”.
The research results could be concluded as follows: (1) the structure of
organization had been settled which was separated the authority and
responsibility centers of each management level, (2) the company had
arranged the production cost budged for each responsibility center, (3) the
company had not classified the production cost into the controllable and
uncontrollable cost yet, (4) the production cost accounting system had
adjusted with the organizational structure already, (5) the production cost
reporting system had been carried out to the authorative manager. In order to
be able to do the good accountable accounting system, the five
qualifications were needed to be applied well. In “PT. Sang Hyang Seri”
there were four qualifications which were applied well, so this system had
not been applied completely yet.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kepada Tuha n Yang Maha Esa atas
Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulisan tugas akhir ini dalam rangka melengkapi persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di PT. Sang Hyang Seri, Pasuruhan
Jawa Timur dengan judul “ Penerapan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
untuk Pengendalian Biaya Produksi”
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
2.
Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberi ijin untuk mengadakan penelitian guna
penulisan skripsi ini.
3.
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta atas kelancaran yang diberikan.
4.
Bapak S. Widanarto P. S.pd., M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
berkenan menyediakan waktu untuk memberi pengarahan dan bimbingan
dengan penuh kesabaran guna penyelesaian penyusunan skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
Bapak Drs. Bambang Purnomo SE, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang
telah dengan sabar membimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
6.
Ibu Rita Eny P SP.d, Msi. Yang telah meluangkan waktu dan memberikan
masukan dalam penulisan skripsi ini.
7.
Ibu
E. Catur Rismiati, S.Pd, M.A. yang telah meluangkan waktu dan
memberikan masukan dalam penulisan abstrak.
8.
Bapak Sugiarto, Selaku pimpinan PT.Sang Hyang Seri yang telah memberi
ijin penelitian.
9.
Semua Staf dan Karyawan PT.Sang Hyang Seri, Pasuruhan Jawa Timur
yang telah membantu penulis dalam penelitian.
10.
Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberi bantuan selama penulis kuliah.
11.
Orang tuaku tercinta yang telah memberikan Do’a dan dorongan hingga
selesainya tugas akhir ini.
12.
Kakakku “mbak” hety yang telah memberikan semangat dan doa hingga
tugas akhir ini selesai.
13.
Adik – adikku tersayang Candra, Ratih, David yang telah memberi doa dan
dorongan hingga tugas akhir ini selesai.
14.
Rio yang telah aku anggap seperti adik sendiri, makasih ya flash disknya.
15.
Sahabat-sahabatku Endah, ria “jember”, lisa, anas, nila, floren, tatik, terima
kasih atas persahabatan dan dorongan kalian. Buat mbak susi, basilia ria
dan sunu “ayo semangat” kapan nyusul…………?
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16.
Teman-temanku wawan, sarju, sigit, sunu”paijo”,dwi, nia ma dewi makasih
ya bantuannya sehingga selesai juga tugas akhir ini.
17.
Mas Aziz makasih ya buat persahabatan, doa serta dorongannya kamu
selalu ada setiap aku butuh teman untuk cerita segala hal.
18.
Impresa biruku yang setia mengantar kemanapun aku pergi dan sebagai
teman kemanapun aku pergi.
19.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang
telah memberi bantuan baik secara langsung /tidak langsung.
20.
Teman – temanku PAK Angkatan “01
Penulis menyadari bahwa peulisan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan masukannya yang
berguna bagi penyempurnaan lebih lanjut. Semoga hasil penulisan tugas akhir ini
memberi manfaat bagi kita semua khususnya penulis.
Yogyakarta, 02 Juni 2008
Penulis
( Farida Dwi Hastuti)
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………........................................
iii
HALAMAN MOTTO & PERSEMBAHAN ...........................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….
v
ABSTRAK………………………………………………………………..
vi
ABSTRACT…………………………………………………………….. .
vii
KATA PENGANTAR……………………………....................................
viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………...
xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………...
xiv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................
1
A. Latar Belakang……………………………………………
1
B. Batasan Masalah.................................................................
6
C. Rumusan Masalah..............................................................
6
D. Tujuan Penelitian................................................................
7
E. Manfaat Penelitian..............................................................
7
F. Sistematika Penulisan.........................................................
8
BAB II. LANDASAN TEORI…………………………………………
10
A. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban.......................
10
B. Bentuk-bentuk Pusat Pertanggungjawaban........................
11
C. Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban.............................
17
D. Pengendalian Biaya Produksi.............................................
18
E. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban..........
20
F. Syarat-syarat penetapan Sistem Akuntansi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertanggungjawaban ..........................................................
21
G. Sistem Pelaporan Kepada Manajemen Yang
Bertanggungjawab..............................................................
39
H. Kajian Yang Relevan...........................................................
42
BAB III. METODA PENELITIAN ……………………………………
44
A. Jenis Penelitian...................................................................
44
B. Tempat dan waktu Pene litian............................................
44
C. Subyek dan Objek Penelitian .............................................
44
D. Data Yang Dicari.................................................................
45
E. Teknis Pengumpulan Data .................................................
45
F. Teknik Analisis Data............................................................
46
BAB IV. GAMBARAN PERUSAHAAN………………………………
52
A. Sejarah Perusahaan.............................................................
52
B. Lokasi Perusahaan………………………………………..
53
C. Tujuan Perusahaan ............................................................
54
D. Pemilihan Sumber Modal...................................................
55
E. Personalia …………………………………………………
55
F. Produksi ...............................................................................
57
G. Pemasaran ...........................................................................
59
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………..
60
A. Analisis Data ......................................................................
60
B. Pembahasan .......................................................................
70
BAB VI. PENUTUP………... .................................................................
79
A. Kesimpulan ……………………………………………....
79
B. Keterbatasan ………………………………………… ......
80
C. Saran ………………………………………………..........
81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel V.2 Analisa Struktur Organisasi ......................................................
68
Tabel V.3 Analisa Penyusunan Anggaran..................................................
68
Tabel V.4 Penggolo ngan Biaya Terkendali dan Tidaknya Oleh
Manajer Yang Bertanggungjawab............................................
69
Tabel V.5 Sistem Akuntansi Biaya Yang Diosesuaikan Dengan
Struktur Organisasi...................................................................
69
Tabel V.6 Sistem Pelaporan Biaya Manajer Yang Bertanggungjawab .....
70
Tabel V.11 Laporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi Kepala
Seksi Produksi..........................................................................
78
Tabel V.12 Laporan Pertanggungjawawban Biaya Kepala Pabrik ............
78
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Struktur Organisasi Fungsional .................................
24
Gambar 2.2 Contoh Struktur Organisasi Divisional ..................................
25
Gambar 2.3 Arti Posisi Angka Dalam Kode Rekening Biaya ...................
33
Gambar 2.4 Arti Posasi Angka Dalam Kode Rekening Biaya ...................
34
Gambar 2.5 Tingkatan Manajemen Dalam Struktur Organisasi................
37
Gambar 2.6 Contoh Struktur Organisasi Perusahaan.................................
38
Gambar 2.7 Contoh Laporan Pertanggungjawaban Biaya .........................
41
Gambar 4.1 Saluran Pemasaran .................................................................
59
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Sang Hyang Seri...........
61
Gambar 5.7 Arti Kode Rekening Biaya Pmbelian Benih Kepala
Bagian Persediaan.................................................................
75
Gambar 5.8 Arti Kode Rekening Biaya Pengo lahan Benih Kepala
Bagian Produksi ....................................................................
75
Gambar 5.9 Arti Kode Rekening Pendapatan Penjualan Benih Kepala
Bagian Pemasaran.................................................................
78
Gambar 5.10 Arti Kode Rekening Biaya Tunjangan Jabatan....................
78
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara..............................................................
82
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ...................................................
87
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas di Indonesia pada saat
ini, menuntut para manajemen bekerja secara baik, efisien dan ekonomis. Oleh
karena itu manajemen harus mampu menjalankan fungsinya dengan baik agar
tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dapat tercapai. Sehubungan
dengan itu, akuntansi merupakan salah satu alat untuk membantu manajemen
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sang Hyang Seri sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat, mengingat negara kita yang sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Itulah salah satu alasan bagi Sang Hyang Seri
untuk tetap beroperasi di negara kita ini. Segala cara yang mendukung
kelangsungan perusahaan selalu dicari demi mengembangkan usaha, salah
satunya dalam pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang manajer demi
lancarnya manajemen perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari upaya pengelolaan yang
dilakukan dengan baik oleh manajemen. Untuk mengeahui apakah perusahaan
sudah
berjalan
sesuai
dengan
yang
direncanakan
diperlukan
suatu
pengendalian untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi perusahaan. Oleh
karena itu peranan manajemen dalam pengendalian bia ya produksi sangat
diperlukan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu sarana yang dapat digunakan dalam pengendalian perusahaan
adalah akuntansi pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban adalah
suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan
dan pelaporan biaya serta penghasilan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuannya adalah dapat diketahui
orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya
dan penghasilan yang dianggarkan.
Akuntansi
yang
bertujuan
menyediakan
informasi
biaya
bagi
manajemen disebut akuntansi biaya. Agar akuntansi biaya dapat mencapai
tujuan tersebut maka biaya yang dikeluarkan perusahaan harus dicatat dan
digolongkan dahulu ke dalam : (1) penentuan HPP (2) pengendalian biaya (3)
pengambilan keputusan.
Untuk penentuan HPP, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan
meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Pada
umumnya akuntansi biaya yang bertujuan untuk penentuan HPP ini ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan dan untuk memenuhi
kebutuhan manajemen melalui akuntansi pertanggungjawaban.
Fokus pengendalian dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban
adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh manajer yang memiliki wewenang
untuk mengkonsumsi sumber daya tersebut. Karena sumber daya yang
dinyatakan dalam satuan uang
pertanggungjawaban
merupakan
merupakan biaya, maka sistem akuntansi
metode
pengendalian
biaya
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya (cost
management) (Mulyadi, 1993:160).
Akuntansi pertanggungjawaban diterapkan pada organisasi yang telah
mempunyai pusat-pusat pertanggungjawaban (responbility center). Tujuan
dibentuknya pusat pertanggungjawaban adalah (Mardiasmo, 2002:46) :
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer
dan unit organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan tercapainya tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki
kompetensi sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan
efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai wewenang menyusun
anggaran biaya dan atau pengendalian masing- masing. Dengan adanya
pembagian pusat pertanggungjawaban yang jelas dalam suatu perusahaan,
maka
apabila
timbul
penyimpangan-penyimpangan
dalam
aktivitas
perusahaan akan segera dapat ditelusuri penyebabnya dan masing- masing
pusat
pertanggungjawaban
bertanggung
jawab
atas
penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian biaya adalah struktur
organisasi. Struktur organisasi yang dimaksud merupakan hubungan formal
antara individu, bagian atau unit dalam organisasi. Struktur organisasi yang
baik adalah struktur yang jelas dimana terdapat pembagian tanggung jawab
dan wewenang yang tegas. Pembagian tersebut mengalir dari manajemen atas
ke manajemen bawah, pembagian atau lebih tepatnya pendelegasian akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memungkinkan adanya partisipasi masing- masing unit organisasi dalam
mengendalikan biaya karena setiap unit diberi tanggung jawab dan wewenang.
Dengan pendelegasian wewenang tiap tingkatan manajer bertanggung
jawab terbatas pada biaya yang dapat dikendalikan saja, sehingga perlu
diadakan pemisahan biaya menjadi biaya terkendalikan dan biaya tak
terkendalikan.
Sebagai
alat
perencanaan
dan
pengendalian,
akuntansi
pertanggungjawaban dilakukan dengan memberi peran bagi manajer untuk
merencanakan pendapatan atau biaya kemudian menjadikan informasi
realisasi pendapatan atau biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung
jawab. Efisiensi tidaknya manajer departemen produksi dalam mengolah biaya
dapat dinilai dengan membandingkan rencana anggaran dengan realisasinya.
Hasil perbandingan itulah yang menunjukkan adanya penyimpangan atau
tidak dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Selain itu untuk memudahkan
pencatatan transaksi digunakan kode rekening. Kode rekening yang biasa
digunakan akuntansi pertanggungjawaban adalah kode rekening kelompok
yang menghubungkan transaksi dengan pusat pertanggungjawaban.
Syarat-syarat dapat diterapkannya pusat pertanggungjawaban dalam
suatu perusahaan adalah (Mulyadi, 1983:381), yaitu :
1. Struktur organisasi yang menerapkan secara tegas wewenang dan
tanggung jawab tiap tingkatan manajemen.
2. Anggaran biaya yang disusun menurut pusat-pusat pertanggungjawaban.
3. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya biaya oleh
manajemen pusat pertanggungjawaban.
4. Sistem akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi.
5. Sistim pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Sistem
akuntansi
pertanggungjawaban
dapat
digunakan
untuk
mengendalikan biaya mengingat sistem ini mengikuti pendelegasian
tanggungjawab dan wewenang yang jelas. Pendelegasian tanggungjawab dan
wewenang merupakan salah satu usaha pengawasan dan pengendalian biaya
yang dikeluarkan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari penyusunan sampai
pada pelaporan tanggungjawab atas biaya satu unit organis asi dalam sistem
akuntansi pertanggungjawaban. Anggaran disusun untuk setiap tingkatan
manajemen dimana semua manajer diikutsertakan dalam penyusunannya. Di
samping itu adanya sistem biaya disesuaikan dengan struktur organisasi serta
adanya pemisahan biaya ke dalam biaya terkendali dan tidak terkendali.
Dengan sistem ini dapat diketahui siapa yang bertanggungjawab
terhadap penyimpangan biaya yang terjadi, sistem ini membuat pengendalian
biaya yang efektif, melihat uraian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem ini
menguntungkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang “ Penerapan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban untuk
Pengendalian Biaya Produksi “ mengambil kasus di perusahaan PT. Sang
Hyang Seri, UBD Pasuruhan Jawa Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Mengingat pengendalian biaya dalam departemen produksi dan
akuntansi pertanggungjawaban dapat digunakan sebagai alat pengendalian
biaya, maka penulis menbatasi masalah pada akuntansi pertanggungjawaban
pada departemen produksi. Selanjutnya karena biaya produksi yang mampu
dikendalikan oleh manajer dan atas hubungan antara masukan dengan
keluaran pusat pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi pusat biaya,
pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi maka batasan proses
pertanggungjawaban dalam pembahasan hanya sebagai pusat biaya.
C. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah tersebut, maka untuk
mengembangkan penelitian dapat dirumuskan suatu masalah :
1. Apakah struktur organisasi perusahaan telah menerapkan secara tegas
wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen ?
2. Apakah anggaran biaya produksi perusahaan telah disusun menurut pusat
pertanggungjawaban biaya ?
3. Apakah penggolongan biaya produksi perusahaan telah sesuai dengan
dapat
tidaknya
biaya
dikendalikan
oleh
manajemen
pusat
pertanggungjawaban ?
4. Apakah sistem akuntansi biaya produksi perusahaan telah disesuaikan
dengan struktur organisasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Apakah
sistem
pelaporan
biaya
produksi
kepada
manajer
yang
bertanggung jawab telah diterapkan di perusahaan ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk
mengetahui
apakah
struktur
organisasi
perusahaan
telah
menerapkan secara tegas wewenang dan tanggungjawab tiap tingkatan
manajemen.
2. Untuk mengetahui apakah anggaran biaya produksi perusahaan telah
disusun menurut pusat pertanggungjawaban biaya.
3. Untuk mengetahui apakah penggolongan biaya produksi perusahaan telah
sesuai dengan dapat tidaknya biaya dikendalikan oleh manajemen pusat
pertanggungjawaban.
4. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi biaya produksi perusahaan
telah disesuaikan dengan struktur organisasi.
5. Untuk mengetahui apakah sistem pelaporan biaya produksi kepada
manajer yang bertanggung jawab telah diterapkan di perusahaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan masukan pada
penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk pengendalian biaya
produksi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan bagi pihakpihak yang membutuhkan.
3. Bagi penulis
Penelitian ini dapat menambah pengalaman yang sangat berharga yaitu
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai penerapan
sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk pengendalian biaya produksi.
F. Sistimatika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini dikemukakan teori-teori yang dipakai untuk
membahas masalah dalam penelitian. Teori-teori tersebut antara
lain pengertian sistem akuntansi pertanggungjawaban, syarat-syarat
penerapan sistem akuntansi dan pengendalian.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, data
yang dicari dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum perusahaan
yang
meliputi
sejarah
perkembangan
perusahaan,
bentuk
perusahaan, produksi, pemasaran, personalia dan permodalan.
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai analisis terhadap struktur
organisasi perusahaan, penggolongan biaya terkendali dan biaya
tak terkendali, pemberian kode rekening, sistem anggaran serta
pelaporan biaya pada perusahaan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan hasil penelitian
yang dilakukan, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang
diajukan pada perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Mulyadi
mendefinisikan
akuntansi
pertanggungjawaban
sebagai
(1983:379):
“Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan dan pelaporan biaya serta penghasilan dilakukan sesuai dengan
pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat
ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas
penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan”
Sedangkan
Slamet
Sugiri
mendefinisikan
akuntansi
pertanggungjawaban sebagai berikut (1994:199):
“Akuntansi pertanggungjawaban adalah penyusunan laporan- laporan
prestasi yang dikaitkan kepada individu- individu atau anggota-angota
kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada fak
tor-faktor yang dapat dikendalikan oleh individu atau anggota kelompok
tersebut”.
Definisi lain akuntansi pertanggungjawaban adalah (Gudono 1993:207)
yaitu :
1.
2.
3.
4.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah proses yang meliputi :
Penunjukan pusat pertanggungjawaban
Pendelegasian
wewenang
kepada
orang-orang
dalam
pusat
pertanggunjawaban
Penyajian anggaran, pengumpulan data realisasi, dan penyajian laporan
perbandingan antara realisasi dengan anggaran
Penanganan orang-orang yang harus bertanggung jawab atas tindakan
tertentu.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Akuntansi
pertanggungjawaban
menghendaki
adanya
pemisahan
wewenang dan tanggung jawab untuk setiap tingkatan manajemen
2. Setiap kegiatan pengumpulan biaya dan pelaporan biaya yang disesuaikan
dengan tingkatan manajemen sehingga dengan mudah menentukan pihakpihak yang bertanggung jawab
3. Dalam akuntansi pertanggungjawaban prestasi manajer dinilai berdasarkan
unit organisasi yang yang dipimpinnya dengan menyusun laporan prestasi
dimana laporan tersebut hanya berisi biaya-biaya yang dapat dikendalikan.
B. Bentuk-bentuk Pusat Pertanggungjawaban
Dalam akuntasi pertanggungjawaban, laporan prestasi disiapkan untuk
setiap segmen. Segmen dapat berupa departemen, bagian-bagian yang lebih
dari departemen, atau sekelompok departemen yang beroperasi di bawah
kendali dan wewenang seorang manajer yang bertanggung jawab. Pusat
pertanggungjawaban diartikan sebagai bagian atau unit organisasi yang
dipimpin seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap unit yang
dipimpinnya ( Abdul Halim & Bambang, 1990:120 ). Menurut S. Widanarto
dalam Reader Controllership, pusat pertanggungjawaban diartikan sebagai
suatu unit organisasi dalam perusahaan yang dipimpin oleh seorang
manajemen yang bertanggung jawab atau dengan kata lain setiap unit kerja
dalam organisasi dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab.
Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut Slamet sugiri dalam bukunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Akuntansi Manajemen adalah setiap unit organisasi yang disiapkan laporan
prestasinya. Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai wewenang dan
tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan organisasi yang
bersangkutan.
Setiap pusat pertanggungjawaban dalam kegiatan untuk menghasilkan
keluaran (output) berupa barang atau jasa memerlukan sumber-sumber
ekonomi seperti bahan, jasa tenaga kerja dan berbagai masukan (input).
Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang dinyatakan dalam satuan uang
merupakan biaya, sedangkan keluaran yang dinyatakan dalam satuan uang
merupakan pendapatan.
Setiap pusat pertanggungjawaban akan diukur kinerjanya atas dasar
suatu kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Ketentuan yang biasa
digunakan untuk mengukur kinerja suatu pusat pertanggungjawaban tersebut
adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiens i adalah rasio antara output terhadap
input atau jumlah output per unit
yang dibandingkan dengan input
(Supriyono, 1989:26).
Suatu pusat pertanggung jawaban dikatakan efisien bila :
1. Menggunakan sumber atau biaya atau masukan lebih kecil untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama
2. Menggunakan sumber atau biaya atau masukan yang sama untuk
menghasilkan keluaran dalam jumlah yang besar.
Sedangkan
efektivitas
adalah
hubungan
antara
output
pusat
pertanggunjawaban dan tujuannya. Semakin besar kontribusi keluaran suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
pusat pertanggungjawaban terhadap pencapaian tujuan perusahaan semakin
efektif kegiatan pertanggungjawaban tersebut.
Atas dasar hubungan antara masukan dan keluaran pusat-pusat
pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi :
1. Pusat biaya
Pusat biaya merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya dinilai atas dasar biayanya. Keluaran pusat biaya tidak diukur
dalam bentuk pendapatan, karena manajer pusat biaya tidak memiliki
wewenang untuk mengendalikan pendapatan penjualan atas keluaran
yang dihasilkan dan keluaran pusat biaya sulit diukur secara kuantitatif.
Departemen produksi merupakan contoh pusat biaya yang tidak dapat
mengendalikan pendapatan penjualan yang dihasilkannya. Keluaran
departemen ini dapat diukur secara kua ntitatif, namun manajer
departemen ini tidak dibebani tanggung jawab untuk memperoleh
pendapatan penjualan atas keluarannya. Tanggung jawab manajer
departeman produksi adalah menghasilkan produk tertentu dengan biaya
atau pemasukan serendah mungkin sehingga departeman produksi hanya
merupakan pusat biaya. Atas dasar karakteristik hubungan antara
pemasukan dan keluarannya, pusat biaya digolongkan menjadi pusat
biaya teknik (engineered expense center ) dan pusat biaya kebijakan
( disretoinary expense center ).
Pusat biaya teknik atau pusat biaya standar adalah pusat biaya yang
sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dan nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dengan keluarannya. Contoh departemen produksi. Efisiensi pusat biaya
teknik dimulai atas dasar hubungan antara masukan dengan keluarannya
dan alat penilai efisiensi pusat biaya teknik adalah biaya standar.
Dikatakan efisiensi jika biaya sesungguhnya tidak melebihi jumlah biaya
standarnya. Sedangkan efektivitasnya dinilai atas dasar kemanpuan pusat
biaya dalam mencapai volume produksi yang diharapkan pada tingkat
kualitas dan waktu tertentu. Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang
sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan proposional atau
hubungan nyata dengan keluarannya. Penyusunan anggaran pusat biaya
kebijakan dimulai dari penentuan volume tugas-tugas yang akan
dilaksanakan dalam tahun anggaran yang akan datang yang digolongkan
dalam tugas rutin dan tugas khusus. Contoh departemen administrasi
umum, departemen penelitian dan pengembangan serta departemen
pemasaran. Biaya-biaya yang timbul dalan pusat biaya kebijakan dapat
dikendalikan dengan cara (Mulyadi, 1993:437) :
1. memutuskan tugas-tugas apa yang akan dilaksanakan dan tingkat
usaha yang harus dilaksanakan untuk setiap tugas tersebut
2. menyusun anggaran biaya yang jumlahnya sedekat mungkin
dengan biaya yang sesungguhnya untuk melaksanakan tugas yang
direncanakan
3. memperlakukan anggaran biaya kebijakan sebagai batas atas yang
tidak boleh dilampaui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Proses pengendalian biaya kebijakan dilakukan dengan menyusun
anggaran biaya oleh manajer pusat biaya kebijakan yang bersangkutan
untuk melaksanakan semua kegiatan yang direncanakan dengan biaya
yang
dianggarkan.
Salah
satu
syarat
yang
penting
agar
dapat
mengendalikan pusat biaya kebijakan adalah pemilihan manajer yang baik
untuk dapat memimpin pusat biaya tersebut. Manajer pusat biaya
kebijakan
harus
mempunyai
kemampuan
teknik
dan
manajerial.
Kemampuan teknik diperlukan karena manajer pusat biaya kebijakan
harus mengendalikan tugas-tugas yang dilaksanakan departemennya,
sedangkan kemampuan manajerial diperlukan untuk mengatur pelaksanaan
tugas-tugas ke arah pencapaian tujuan organisasi yang dipimpinnya.
2. Pusat pendapatan
Pusat pendapatan merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang
manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Manajer pusat pendapatan diukur
kinerjanya dari pendapatan yang diperoleh pusat pertanggungjawabannya
dan tidak dimintai pertanggungjawaban mengenai masukannya, karena dia
tidak dapat mempengaruhi pemakaian masukan tersebut. Contoh pusat
pendapatan adalah departemen pemasaran, departemen ini bertanggung
jawab terhadap pencapaian pendapatan yang ditargetkan tanpa dibebani
tanggung jawab mengenai biaya yang terjadi di departemennya, karena
biaya sering kali tidak mempunyai hubungan dengan pendapatan yang
diperoleh departemen tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Oleh karena sulitnya pengendalian biaya di pusat biaya kebijakan
maka
pertimbangan
manajemen
memegang
peranan
penting.
Pertimbangan manajemen dalam pertimbangan biaya ini antara lain
(Supriyono, 1989:60):
a. Setiap rupiah tambahan biaya yang dikeluarkan diharapkan dapat
meningkatkan penjualan yang lebih besar sehingga dapat
meningkatkan laba
b. Lingkungan luar terutama persaingan sangat mempengaruhi
kegiatan promosi.
3. Pusat Laba
Pusat laba merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya
diberi wewenang untuk mengendalikan pendapatan dan biaya pusat
pertanggungjawaban tersebut. Manajer pusat laba kinerjanya diukur dari
selisih antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut.
4. Pusat investasi
Pusat investasi merupakan suatu pusat pertanggungjawaban yang prestasi
manajernya dinilai atas dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan
investasi yang digunakan. Pengukuran prestasi pusat investasi merupakan
perluasan dari pengukuran prestasi pusat laba. Pengukuran ini diperlukan
karena suatu divisi yang memperoleh laba tinggi tidak berarti mempunyai
prestasi yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Ukuran prestasi manajer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pusat investasi dapat berupa ratio antara laba dengan investasi yang
digunakan untuk memperoleh laba tersebut.
C. Sistem Akuntansi Pertanggugjawaban
Dalam
perusahaan
pertanggungjawaban,
yang
pelaporan
telah
dibentuk
kinerja
menjadi
pusat-pusat
masing- masing
pusat
pertanggungjawaban sangat diperlukan sekali. Hal ini berguna untuk menilai
seberapa baik individu- individu yang telah ditunjuk untuk melaksanakan
tanggung jawab yang telah dibebankan kepadanya. Agar dapat mengevaluasi
kegiatan para manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan, bagian akuntansi
perusahaan harus merancang sistem akuntansi yang menyediakan pelaporan
kinerja masing- masing pusat pertanggungjawaban. Sistem akuntansi yang
harus
dirancang
oleh
bagian
akuntansi
adalah
sistem
akuntansi
pertanggungjawaban.
Definisi sistem akuntansi pertanggungjawaban (Mulyadi, 1993:196)
dalam bukunya Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa
adalah sistem pengolahan informasi biaya, dengan cara menggolongkan,
mencatat, dan meringkas biaya dalam hubungannya dengan jenjang
manajemen yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya, dengan tujuan
untuk
menghasilkan
informasi
akuntansi
pertanggungjawaban
guna
pengendalian biaya.
Oleh karena biaya yang terjadi dikumpulkan untuk setiap tingkatan
manajemen, maka biaya-biaya harus digolongkan dan diberi kode setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tingkatan manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi. Setiap
tingkatan manajemen merupakan pusat pertanggungjawaban dan akan
dibebani dengan biaya-biaya yang terjadi di dalamnya yang dipisahkan antara
biaya terkendali dan biaya tak terkendali.
D. Pengendalian Biaya Produksi
1.
Definisi Pengendalian Biaya
Pengendalian merupakan salah satu usaha perusahaan untuk pencapaian
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengendalian oleh manajemen
dapat dilakukan antara lain dengan membandingkan hasil pelaksanaan
dengan rencana atau anggaran yang telah ditetapkan. Menurut Arief Suadi
pengendalian adalah proses untuk membuat suatu organisasi mencapai
tujuannya. Menurut Matz-Usry (1986:4) dalam bukunya Akuntansi Biaya
pengendalian (control) merupakan usaha sistematis perusahaan untuk
mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan
rencana kegiatan dan bila terdapat perbedaan yang besar dapat diambil
tindakan. Sedangkan menurut Drs. Prayitno Djoyoprawiro (1982:16) dalam
bukunya Akunting Biaya
pengendalian merupakan proses meninjau
kembali, mengevaluasi dan menetapkan perkembangan usaha untuk
mencapai tujuan dengan cara membandingkan antara hasil yang dicapai
dengan proyeksi dalam perencanaan dan juga hasil periode-periode yang
lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dari pengertian di atas secara umum, pengendalian dapat diartikan
sebagai usaha manajer untuk mencapai tujuan perusahaan dan merupakan
proses atau sistem yang mana rencana dan pelaksanaan tindakan
dibandingkan, dan perbandingan tersebut berfungsi sebagai dasar untuk
menetapkan reaksi yang memadai terhadap hasil pelaksanaan tersebut. Dari
pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan :
a. Setiap pengendalian harus didahului dengan penerapan suatu rencana,
yaitu keadaan atau kondisi lingkungan
b. Pengendalian merupakan suatu usaha, kegiatan atau proses yang mana
pelaksanaan tindakan dibandingkan dengan rencana atau keadaan yang
diinginkan.
2. Sistem Harga Pokok Standar (Supriyono, 1982:81)
Sistem harga pokok standar merupakan salah satu sistem harga pokok
yang ditentukan di muka untuk mengolah produk tertentu dengan cara
menentukan besarnya biaya standar dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik untuk mengolah satu satuan produk
tertentu. Biaya standar dipakai sebagai alat untuk mengukur dan menilai
prestasi pelaksanaan, menetapkan anggaran, dan menentukan harga pokok
produk (biaya produk). Biaya standar didasarkan pada prediksi yang
realistis apabila dikehendaki tercapainya manfaat penuh dari biaya standar.
Harga pokok standar mencerminkan biaya yang seharusnya terjadi
yang ditentukan untuk setiap elemen biaya dan pada setiap departemen
dimana produk diolah. Harga pokok standar tersebut dapat dipakai sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
alat pengendalian biaya dan menilai prestasi manajemen. Pada setiap
periode akuntansi biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya standar,
sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya dan penilaian prestasi dengan
menentukan efisiensi setiap elemen biaya pada setiap departemen dimana
produk diolah. Dalam hal ini pengendalian adalah kegiatan untuk
melakukan penyelidikan terhadap selisih biaya yang timbul.
E. Manfaat Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Mulyadi, 1993:170)
Informasi
akuntansi
pertanggungjawaban
merupakan
informasi
mengenai pendapatan, biaya atau aktiva yang dikaitkan dengan manajer yang
bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Manfaat
informasi pertanggungjawaban antara lain :
1.
sebagai penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
Sebagai penilaian kinerja pusat pertanggungjawaban, informasi
akuntansi pertanggunjawaban penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian
aktivitas
organisasi,
karena
informasi
akuntansi
pertanggungjawaban menekankan hubungan antara informasi dengan
manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya.
Sedangkan
untuk
memotivasi
manajer,
informasi
akuntansi
pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur kinerja manajer dengan
memberi penghargaan, sehingga manajer termotivasi untuk meningkatkan
usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. sebagai penyusunan anggaran
Penyusunan anggaran merupakan proses penetapan dalam usaha
pencapaian sasaran perusahaan, oleh karena itu diterapkan siapa yang akan
berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran
perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi
pemegang peran tersebut.
3. sebagai pemotivasi manajer
Pemotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong
timbulnya prakarsa seseorang untuk melakukan tindakan secara sadar dan
bertujuan (Mulyadi, 1993:173). Seseorang akan berusaha sebaik-baiknya
jika mereka mengetahui dengan usaha mereka yang tinggi akan
mendapatkan suatu penghargaan (reward). Jadi suatu penghargaan atau
reward sangat berpengaruh dalam penilaian kinerja manajer.
F. Syarat Penetapan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
1. Struktur Organisasi yang Menetapkan Secara Tegas Wewenang dan
Tanggung jawab Tiap Tingkatan Manajemen
Penetapan secara tegas wewenang dan tanggung jawab dapat
dilakukan
dengan
desentralisasi.
Dengan
desentralisasi
sebagian
wewenang dan tanggung jawab manajemen puncak didelegasikan kepada
bawahannya sehingga akan mengurangi beban terhadap penggunaan
waktu. Setiap bawahan juga akan bertanggung jawab atas wewenang
yang didelegasikan kepadanya. Jadi penetapan secara tegas wewenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan tanggung jawab suatu pusat pertanggungjawaban mengandung makna
bahwa dengan adanya pelimpahan wewenang, akan dituntut adanya
pertanggungjawaban
oleh
pemberi
wewenang.
Uraian
mengenai
wewenang dan tanggung jawab suatu organisasi biasanya diungkapkan
dalam job description. Dalam pengendalian biaya, wewenang dan
tanggung jawab yang dimaksud adalah dalam hal pengambilan keputusan
atas biaya pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Sistem
akuntansi
pertanggungjawaban
menganggap
bahwa
pengendalian organisasi dapat meningkat dengan cara menciptakan
jaringan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan organisasi formal
perusahaan. Dalam penerapannya, sistem akuntansi pertanggungjawaban
menghendaki adanya pemisahan wewenang dan tanggung jawab secara
tegas. Tujuannya adalah agar setiap tingkatan manajemen dalam
perusahaan mempunyai wewenang untuk mengatur unitnya sendirisendiri, menghindari adanya duplikasi tugas di antara unit- unit
perusahaan, menghindari kesalahpahaman antara bawahan dengan
pimpinan karena setiap tugas, wewenang dan tanggung jawab telah
dijabarkan dengan jelas serta dapat menjadi pedoman bagi suatu pusat
pertanggungjawaban dalam memisahkan biaya ke dalam biaya terkendali
dan biaya tak terkendalikan.
Menurut Supriyono (1991:99) struktur organisasi meliputi penentuan
hirarki dalam organisasi yang dapat digolongkan ke dalam dua hirarki
yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Hirarki vertikal
Hirarki vertikal menunjukkan diferensiasi kekuasaan dan tanggung
jawab. Oleh karena itu, setiap peringkat vertikal dalam suatu struktur
organisasi menunjukan perbedaan peringkat kekuasaan dan tanggung
jawab.
b. Hirarki horizontal
Hirarki horizontal menunjukkan diferensiasi spesialisasi antar unitunit yang ada dalam struktur organisasi yang bersangkutan. Proses
penentuan hirarki horizontal ini dinamakan departementalisasi.
Semakin berkembang lingkungan organisasi dapat mempengaruhi
struktur organisasi khususnya pada pembentukan departemen-departemen
di dalam organisasi. Penyusunan departemen-departemen dapat dilakukan
dengan cara:
a. Struktur organisasi fungsional
Dalam organisasi ini setiap manajer bertanggung jawab atas salah satu
fungsi dari berbagai fungsi yang ada dalam organisasi ya ng secara
kolektif dilibatkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Organisai
fungsional mempunyai potensi yang besar untuk bekerja secara
efisien sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan keahlian.
Organisasi fungsional juga mempunyai kelemahan yaitu pertama
tidak ada cara yang tepat untuk menentukan tingkat keefektifan
pemisahan fungsi tersebut di atas karena masing- masing fungsi secara
bersamaan memberi kontribusi terhadap output perusahaan. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
begitu perusahaan sulit untuk menetapkan tanggung jawab terhadap
laba kepada manajer secara individual. Kedua tidak ada cara yang
tepat untuk perencanaan kerja dari masing- masing fungsi yang
terpisah pada level bawah dari suatu organisasi. Contoh suatu
organisasi fungsional:
Presiden
Direktur
Direktur
Produksi
Direktur
Pemasaran
Direktur
Keuangan
Direktur
Personalia
Gambar 2.1 Contoh Struktur Organisasi Fungsional
b. Struktur organisasi divisional
Dalam organisasi divisional, manajer dapat mengembangkan
strategi bisnisnya masing- masing. Untuk tujuan pengendalian dan
pertanggungjawaban dalam divisi ini dapat diperlakukan sebagai
kesatuan usaha yang berdiri sendiri. Sebagai contoh manajer divisi
bertanggung jawab terhadap bisnis atau lini produk tertentu,
mereka mempunyai wewenang untuk mengubah kebijaksanaan
pemasaran dalam bisnisnya. Kelemahannya manajer unit usaha
tidak mempunyai kekuasaan yang lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Presiden
direktur
Direktur Devisi
Bandung
Direktur Devisi
Bali
Direktur Devisi
Jateng
Direktur
Produksi
Direktur
Produksi
Direktur
Produksi
Direktu
Pemasaran
Direktur
Pemasaran
Direktur
Pemasaran
Direktur
Keuangan
Direktur
Keuangan
Direktur
Keuangan
Gambar 2.2 Contoh Struktur Organisasi Divisional
c.
Struktur organisasi garis
Dalam organisasi ini kekuasaan mengalir secara langsung dari
atasan sampai ke bawahan. Masing- masing bagian merupakan
unit yang berdiri sendiri. Kebaikan dari organisasi ini adalah
adanya kesatuan dalam pimpinan dan pemerintah, sehingga atasan
atau pimpinan dapat mengambil keputusan sendiri dengan cepat.
Namun struktur organisasi garis juga mempunyai kelemahan yaitu
sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan,
tidak ada spesialisasi yang menyebabkan tugas yang berat para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
karyawan sehingga kurang efisien dan kurang kerjasama diantara
masing- masing bagian.
d. Struktur organisasi garis dan staf
Organisasi ini menetapkan adanya pengawasan secara langsung
dan spesifikasi dalam perusahaan. Tugas para kepala bagian yang
semakin berat memerlukan bantuan para ahli (spesialis) yang
dapat memberikan saran dalam beberapa fungsi, tetapi mereka
tidak mempunyai wewenang untuk pemberian perintah. Sehingga
dapat dimungkinkan dibentuknya staf-staf perusahan. Hubungan
yang terjadi antara pimpinan dan bawahan disebut sebagai
hubungan garis. Sedangkan hubungan antara pimpinan dan staf
disebut hubungan staf. Kebaikan dari organisasi ini adalah
adanya kesatuan dari perusahaan sehingga dapat tercipta aliran
kekuasaan dengan jelas, pimpinan dapat memberikan saran
kepada bawahan sedangkan staf dapat membantu untuk
mengatasi masalah yang timbul di perusahaan sehingga akan
memperingan dan dapat meningkatkan efisiensi kerja. Keburukan
bentuk organisasi ini adalah timbulnya anggapan akan lebih
percaya pada staf daripada pada atasan.
e. Struktur organisasi komite
Organisasi komite sering digunakan untuk mengumpulkan
pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan. Komite ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dapat dibentuk di semua bagian dalam organisasi, sehingga dapat
timbul beberapa komite. Syarat-syarat terbentuknya komite:
1. suasana santai dan formal
2. semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan
tugas-tugasnya
3. masing- masing
anggota
komite
bersedia
mendengarkan
pendapat dari anggota yang lain
4. komite mengetahui tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
5. keputusan diambil secara konsensus
6. ketua komite mempunyai kekuasaan atas yang lain.
Kebaikan dari organisasi ini adanya suatu keputusan yang
ditentukan bersama-sama sehingga memberikan hasil yang lebih
baik dan tercipta koordinasi antar anggota. Keburukan kesulitan
dalam mempersiapkan pertemuan karena masing- masing anggota
sibuk dengan pekerjaannya. Harus ada suatu musya warah antar
anggota.
f. Struktur organisasi matrik
Organisasi ini berdasarkan struktur organisasi garis dan staf .
organisasi matrik juga disebut organisasi manajemen proyek, yang
dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para
spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk
mengerjakan suatu proyek khusus. Karena struktur ini dirancang
untuk
menangani
masalah
atau
proyek
khusus,
maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pengidentifikasian proyek seperti itu perlu diikuti dengan
pemilihan sebuah team yang anggota-anggotanya mempunyai
keahlian yang diperlukan. Pusat-pusat pertanggungjawaban ditata
berdasarkan fungsi, dan tanggung jawab program berada di
atasnya, dengan atau tanpa proyek-proyek. Organisasi matrik
menghasilkan kombinasi dari wewenang ganda, yaitu anggotaanggota
proyek
menerima
perintah
dari
manajer
proyek
(wewenang horizontal) dan tetap mempertahankan keanggotaan
mereka
dalam
bagian-bagian
fungsional
yang
permanen
(wewenang vertikal). Kebaikan dari organisasi ini sifatnya yang
luwes,
organisasi
ini
dapat
memberikan
metode
untuk
memusatkan perhatian pada masalah- masalah utama yang
spesifik. Sedangkan keburukannya adalah menimbulkan beberapa
masalah karena pendekatan ini melanggar prinsip-prinsip kesatuan
perintah yang tradisional, konflik akan muncul antara manajer
proyek dengan manajer- manajer bagian yang lain.
2. Anggaran
Biaya
yang
Disusun
Menurut
Pusat-pusat
Pertanggungjawaban
Anggaran merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan
perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam unit
moneter (Agus Ahyari, 1998:8).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal
dalam
ukuran
kuantitatif,
biasanya
dalam
satuan
uang
untuk
menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi
dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun (Supriyono, 1989:90)
Anggaran (budget) ialah rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan moneter) dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa di dalam
penyusunan anggaran, tiap manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan
seluruh program yang berada di bawah tanggung jawabnya, biasanya
program-program tersebut diterjemahkan ke dalam satuan uang. Proses
penyusunan anggaran merupakan proses negosiasi di antara para manajer
pusat-pusat pertanggungjawaban dengan atasannya. Hasil akhirnya adalah
suatu anggaran yang telah disetujui oleh atasan, yang berisi mengenai
penghasilan yang diharapkan dan diperoleh dalam tahun anggaran.
Untuk tujuan pengendalian, biaya harus disusun sesuai dengan
tingkatan manajemen dalam organisasi. Dalam proses penyusunan
anggaran, tiap manajer harus mengajukan rancangan anggaran biaya yang
di bawah tanggung jawabnya. Rancangan-rancangan anggaran ini
kemudian dikombinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh Komite
Anggaran. Setiap perubahan yang dilakukan terhadap rancangan
anggaran tersebut harus dirundingkan dan diberitahukan dengan manajer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang bersangkutan. Diikutsertakannya semua manajer dalam penyusunan
anggaran biaya menimbulkan partisipasi mereka dalam mencapai target
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, masing- masing manajer akan
merasa bahwa anggaran biaya untuk unit organisasi yang dipimpinnya
adalah anggarannya dan dia akan bersedia dinilai atas dasar patokan
anggaran tersebut.
Agar pembagian wewenang penganggaran berjalan seiring dengan
pembagian wewenang organisasi untuk tujuan pengendalian biaya, maka
organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga jelas wewenang dan
tanggung jawab tiap-tiap manajer. Dengan demikian jika sesuatu tidak
sesuai yang direncanakan dalam anggaran, akan mudah ditunjuk siapa
yang bertanggung jawab.
3. Penggolongan Biaya yang Sesuai Dapat Dikendalikan Tidaknya
Biaya Oleh Manajemen Pusat Pertanggungjawaban
Dalam akuntansi pertanggungjawaban, tiap manajer berpartisipasi
dalam menyusun anggaran biaya bagiannya masing- masing, sehingga
masing- masing manajer akan diminta pertanggungjawabannya mengenai
realisasi anggaran tersebut. Terjadinya biaya dalam suatu pusat
pertanggungjawaban tidak selalu sebagai akibat dari keputusan yang
diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan,
karena
tidak
semua
pertanggungjawaban
biaya
dapat
yang
terjadi
dikendalikan
dalam
oleh
suatu
pusat
manajer
pusat
pertanggungjawaban tersebut. Agar biaya dapat dikendalikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
manajer suatu pusat pertanggungjawaban maka biaya harus dipisahkan
menjadi biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan.
Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara signifikan dapat
dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer dalam jangka waktu tertetu.
Sedangkan biaya tak terkendalikan adalah biaya yang secara signifikan
tidak dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh seorang manajer, karena
manajer tersebut tidak memiliki wewenang dalam mengendalikan biayabiaya yang terjadi dibagiannya dalam jangka waktu tertentu (Supriyanto,
1994:148)
Untuk memisahkan biaya ke dalam biaya
terkendalikan dan tak
terkendalikan pada kenyataannya para manajer mengalami kesulitan.
Hanya
biaya-biaya
yang
terkendalikan
oleh
manajer
pusat
pertanggungjawaban saja yang disajikan dalam laporan biaya dan diminta
pertanggungjawabannya.
Pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan
sebagai tanggung jawab seseorang (pusat pertanggungjawaban) adalah
sebagai berikut (Mulyadi, 1983:383) :
a. Jika seseorang memiliki wewenang baik dalam perolehan maupun
penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan penggunaan jasa
tersebut.
b. Jika seseorang dapat secara berarti mempengaruhi jumlah biaya
tertentu melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan
biaya tersebut.
c. Meskipun seseorang tidak secara berarti mempengaruhi jumlah
biaya tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia dapat juga
dibebani biaya tersebut jika manajemen menghendaki agar supaya
ia menaruh perhatian, sehingga ia dapat membantu orang-orang
bertanggung jawab mempengaruhinya.
Semua biaya dalam suatu organisasi dapat dikendalikan, tergantung
manajer pusat pertanggungjawaban mana yang dapat mengendalikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Biaya yang tak terkendalikan dapat diubah menjadi biaya terkendalikan
melalui dua cara yaitu (Supriyono, 1989:16):
a. Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebenan
langsung.
b. Dengan mengubah letak wewenang dan tanggung jawab dalam
pengambilan keputusan.
4. Sistem Akuntansi Biaya
yang
Disesuaikan
dengan
Struktur
Organisasi
Sistem
akuntansi
pertanggungjawaban
merupakan
sistem
pengumpulan biaya untuk kepentingan pengendalian biaya, yaitu dengan
cara menggolongkan, mencatat dan meringkas biaya-biaya dalam
hubungannya dengan tingkat-tingkat manajemen yang bertanggung jawab
atas terjadinya biaya dengan tujuan untuk menghasilkan informasi
akuntansi pertanggungjawaban guna pengendalian biaya.
Oleh karena biaya
yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap
tingkatan manajemen, maka biaya-biaya harus digolongkan dan diberi
kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang terdapat dalam struktur
organisasi.
Setiap
tingkatan
manajemen
merupakan
pusat
pertanggungjawaban dan akan dibebani dengan biaya-biaya yang terjadi di
dalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan dan biaya tak
terkendalikan.
Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban pencatatan transaksi
dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban, sehingga kode rekening yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
biasa digunakan adalah kode angka kelompok. Kode angka kelompok
digunakan untuk menunjukkan hirarki data atau tempat terjadinya data,
serta dapat mencerminkan informasi biaya yang menggambarkan :
a. Hubungan biaya dengan pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan,
yang terbagi menurut hirarki : direksi, departemen dan bagian.
b. Jenis-jenis biaya.
Berdasarkan hubungan biaya dengan pusat pertanggungjawaban dapat
ditentukan bahwa jumlah angka dalam kode adalah lima, dengan rincian
tiga angka pertama untuk menunjukkan hubungan biaya dengan struktur
organisasi (ada tiga jenjang organisasi) dan dua angka sisanya untuk
menunjukkan jenis biaya karena jumlah biaya diperkirakan tidak akan
lebih dari 100 jenis
Dengan demikian arti posisi angka dalam kode rekening biaya, tampak
sebagai berikut:
1
2
Direktorat Departemen
3
Bagian
4
5
Jenis Biaya
Pusat pertanggungjawaban
Gambar 2.3
Arti posisi angka dalam kode rekening biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Adapun prosedur pengumpulan data biaya dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebagai berikut (Mulyadi, 1983:389):
a. Atas dasar media pembukuan, biaya dicatat tiap jenis biaya ke dalam
kartu biaya. Dalam kartu biaya, biaya telah digolongkan menurut jenis,
dan terkendalikan tidaknya biaya serta pusat biaya di mana biaya
tersebut terjadi. Kartu biaya merupakan alat distribusi biaya untuk
keperluan akuntansi pertanggungjawaban.
b. Secara periodik (misalnya sebulan sekali) biaya yang dicatat dalam
buku pembantu biaya dijumlah dan disajikan dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban.
Contoh:
PT Eliona sari adalah produsen kertas. Rekening buku besarnya dibagi
menjagi enam kelompok dan diberi kode rekening sebagai berikut :
1)Aktiva
2)Utang
3) Modal
4) Pendapatan
5) Biaya
6) Pendapatan dan biaya di luar usaha
Rekening buku besar diberi kode angka kelompok yang terdiri dari empat
angka. Arti posisi angka dalam kode rekening biaya tersebut adalah :
5
X
X
X
Kelompok biaya
Pusat biaya direksi
Pusat biaya departemen
Pusat biaya bagian
Gambar 2.4 Arti Posisi Angka dalan Kode Rekening Biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Jenis biaya dalam tiap-tiap pusat biaya digolongkan sesuai dengan obyek
pengeluaran dan dicatat dalam kartu biaya (buku pembantu biaya). Kode
rekening pembantu biaya terdiri dari 7 angka dan arti posisi angka dalam
setiap kode adalah sebagai berikut :
5
X
X
X
XXX
Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban direksi
Pusat pertanggungjawaban departemen
Pusat pertanggungjawaban bagian
Jenis biaya
5. Sistem Pelaporan Biaya Kepada Manajer yang Bertanggung jawab
Pada hakekatnya, sistem pelaporan pertanggungjawaban terdiri dari
seperangkat laporan yang disiapkan bagi para manajer di berbagai pusat
pertanggungjawaban di dalam suatu perusahaan.
Laporan pertanggungjawaban merupakan langkah terakhir dalam
proses penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban. Laporan ini
mencerminkan informasi mengenai sebab terjadinya penyimpangan biaya,
sehingga laporan harus disusun sesuai dengan pusat pertanggungjawaban
untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya
penyimpangan biaya. Di samping itu laporan pertanggungjawaban
berfokus pada prestasi keuangan setiap pusat pertanggungjawaban
sehingga
sistem
pelaporannya
sangat
dipengaruhi
oleh
lini
pertanggungjawaban dan wewenang yang ditetapkan oleh struktur
organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jenis laporan pertanggungjawaban biaya berdasarkan sistem laporan
kepada manajer yang bertanggung jawab digolongkan menjadi tiga
kelompok sesuai dengan jenjang organisasi berikut ini :
a. Laporan pertanggungjawaban biaya – manajer bagian. Dalam unit
organisasi produksi terdapat bagian persiapan, bagian pengolahan,
bagian penyelesaian dan bagian pengawas produksi.
b. Laporan pertanggungjawaban biaya – manajer departemen. Laporan
disajikan untuk manajer departemen produksi.
c. Laporan pertanggungjawaban biaya – direksi. Laporan ini disajikan
kepada direktur produksi
Isi laporan pertanggungjawaban biaya disesuaikan dengan tingkat
manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkat manajemen yang
terendah disajikan jenis biaya (menurut objek pengeluaran), sedangkan
untuk tingkat manajemen di atasnya disajikan total biaya tiap – tiap pusat
biaya yang di bawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan
yang terjadi di pusat biayanya sendiri.
Tingkatan manajemen dalam akuntansi pertanggungjawaban terbagi
menjadi tiga golongan yaitu:
a. Manajer lini pertama yaitu tingkatan yang paling rendah dalam suatu
organisasi yang memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi aktivitas
karyawan. Biasanya jabatan yang disandang manajer lini adalah
penyelia koordinator dan manajer kantor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Manajer menengah yaitu manajer yang bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembangkan oleh
manajer puncak serta mengevaluasi dan mengkoordinasikan aktivitasaktivitas dari manajer tangkat yang lebih rendah. Biasanya jabatan
yang disandang manajer menengah adalah kepala departeman, manajer
cabang, dan kepala pengawas.
c. Manajer puncak yaitu manajemen yang bertanggung jawab atas
keseluruhan manajemen organisasi. Jabatan yang disandang manajer
puncak adalah direktur, kepala divisi, dan wakil direktur.
Manajemen
puncak
Manajemen
menangah
Manajemen
lini
Gambar 2.5 Tingkatan manajemen dalam suatu organisasi
Kode
organisasi
menggambarkan
perusahaan
sistem
yang
pelaporan
menjadi
dalam
model
sistem
untuk
akuntansi
pertanggungjawaban dapat dilihat dalam ga mbar 2.6 berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Direktur
Utama
100
Direktur
Keuangan
300
Direktur
Produksi
200
Departemen
Produksi
210
Bagian
Persiapan
211
Bagian
Pengolahan
212
Bagian
Penyelesaian
213
Bagian
Perencanaan &
Pengawasan
Produksi 201
Departemen
Teknik
220
Departemen
Personalia &
Umum 310
Direktur
Pemasaran
400
Departemen
Keuangan
210
Departemen
Akuntansi
330
Departemen
Penjualan
410
Bagian
Reparasi &
Pemeliharaan
221
Bagian
Kepegawaian
311
Bagian
Kassa
321
Bagian
Piutang
331
BagianOrder
Penjualan
Bagian
Listrik & Air
222
Bagian
Pencatat
Waktu 312
Bagian
Perpajakan
322
Bagian
Penerimaan
223
Bagian
Umum
313
Bagian
Gudang
224
Bagian
Gaji & Upah
314
Departemen
Promosi
420
441
Bagian
Riset Pasar
421
Bagian
Pemeriksaan
Intern 101
Bagian
Utang
332
Bagian
Pengiriman
412
Bagian
Promosi
422
Bagian
Hubungan
Masy. 102
Bagian
Asuransi
323
Bagian
Penagihan
333
Bagian
Purna Jual
413
Bagian
Kredit
324
Bagian Kartu
Persediaan &
Kartu Biaya
334
Bagian
Anggaran
325
Bagian Jurnal
Buku Besar &
Laporan 335
Gambar 2.3. Contoh Struktur Organisasi Perusahaan
Bagian
Sekretariat
103
Bagian
Pembelian
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Sistem Pelaporan Kepada Manajemen yang Bertanggungjawab.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban pada dasarnya merupakan
sistem pelaporan informasi keuangan menurut sistem manajer yang
bertanggung jawab atas terjadinya informasi keuangan menurut manajer yang
bertanggungjawab. Dalam hal ini yang dimaksud dengan informasi adalah
informasi biaya. Sistem akuntansi pertanggungjawaban di samping sebagai
pencatat biaya juga berfungsi sebagai sistem pelaporan untuk memberi umpan
balik kepada manajer penyusun anggaran mengenai hasil pelaksanaan
anggaran tersebut.
Setiap periode (bulanan, triwulan) pusat-pusat pertanggungjawaban
mengirim bukti-bukti sebagai dasar untuk menyusun laporan atas dasar biaya
yang menjadi tanggung jawab departemennya. Data yang dilaporkan oleh
pusat pertanggungjawaban adalah biaya yang sesungguhnya atau actual cost.
Selanjutnya bagian akuntansi sebagai penyusun laporan perusahaan, mengolah
data-data yang berasal dari pusat pertanggungjawaban dan menyusun laporan
pertanggungjawaban. Bagian akuntansi pertanggungjawaban selanjutnya
mengirim
laporan
pertanggungjawaban
tersebut
ke
pusat-pusat
pertanggungjawaban yang akan dinilai.
Isi
laporan
pertanggungjawaban
disesuaikan
dengan
tingkat
manajemen yang menerimanya. Untuk tingkat manajemen yang terendah
disajikan jenis biaya (menurut obyek pengeluarannya), sedangkan untuk
tingkat manajemen yang di atasnya disajikan total biaya tiap-tiap pusat yang
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
berada di bawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendali dan terjadi
di pusat biayanya sendiri.
Laporan pertanggungjawaban biaya disusun dengan dasar sebagai
berikut (Mulyadi, 1992:120) :
1. Jenjang terbawah yang diberi laporan adalah tingkat manajer bagian.
2. Manajer jenjang terbawah diberi laporan pertanggungjawaban yang berisi
rincian realisasi biaya dibandingkan dengan anggaran biaya yang
disusunnya.
3. Manajer jenjang di atasnya diberi laporan mengenai biaya pusat
pertanggungjawaban sendiri dan ringkasan realisasi biaya yang
dikeluarkan oleh manajer- manajer yang berada di bawah wewenangnya,
yang disajikan dalam bentuk perbandingan dengan anggaran biaya yang
disusun oleh masing- masing manajer yang bersangkutan.
4. Semakin ke atas laporan pertanggungjawaban biaya semakin ringkas.
Format umum laporan pertanggungjawaban biaya berisi informasi
sebagai berikut (Mulyadi, 1992:121) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nomor kode rekening biaya
Jenis biaya atau pusat pertanggungjawaban
Realisasi bulan ini
Anggaran biaya bulan ini
Penyimpangan biaya bulan ini
Realisasi biaya sampai bulan ini
Anggaran biaya sampai bulan ini
Penyimpangan biaya sampai bulan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 2.7 Contoh Laporan Pertanggungjawaban Biaya
Manajer Direktur Produksi
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Bulan…………..
Kode
Rek
200
210
220
Jenis/Pusat
Biaya
Dir. Produksi
Dept. Produksi
Dept. Teknik
Jumlah
Bulan ini
Anggaran
Realisasi
Sampai dengan Bulan ini
Selisih
Anggaran
Realisasi
Selisih
Manajer Direktur Produksi
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Bulan…………..
Kode
Rek
200
211
212
213
Jenis/Pusat
Biaya
Bulan ini
Anggaran
Realisasi
Sampai dengan Bulan ini
Selisih
Anggaran
Realisasi
Selisih
Dept. Produksi
Bag. Persiapan
Bag. Pengolah
Bag. Penyelesaian
Jumlah
Manajer Direktur Produksi
Laporan Pertanggungjawaban Biaya Bulan…………..
Kode
Rek
200
211
212
213
Jenis/Pusat
Biaya
Bulan ini
Anggaran
Realisasi
Sampai dengan Bulan ini
Selisih
Anggaran
Bi. Merang
Bi. Bhn Penolong
Bi. Gaji & Upah
Bi. Lembur
Jumlah
Sumber : Mulyadi (1983:392)
Realisasi
Selisih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
H. Kajian yang Relevan
Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan di dalam penulisan ini
berjudul “Akuntansi Pertanggungjawan Sebagai Sarana Penyusunan Anggaran
Biaya Produksi Pada Pusat Biaya”, yang ditulis oleh Dian Budianto.
Dalam penelitian tersebut jenis penelitian yang digunakan jenis
penelitian studi kasus dengan mengambil subjek penelitian pimpinan
perusahaan, kepala bagian keuangan dan kepala produksi. Objek penelitian
tersebut adalah biaya produksi, anggaran dan laporan realisasi anggaran pada
PT. Wijaya Kwarta Penta, Kp. Tegalrejo RT 01/RW 01 Kel Dagen, Kec Jaten,
Kab Karanganyar Surakarta.
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan
observasi, sedangkan teknik analisisnya menggunakan:
1. Analisis struktur organisasi, meliputi:
a. Deskripsi struktur organisasi perusahaan
b. Analisis struktur organisasi perusahaan yang menetapkan secara tegas
wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen.
2. Analisis anggaran biaya, meliputi
a. Deskripsi anggaran biaya produksi pada perusahaan
b. Analisis penyusunan anggaran biaya produksi pada perusaha an
3. Analisis penggolongan biaya
4. Analisis sistem pelaporan, meliputi;
a. Deskripsi sistem pelaporan biaya produksi yang diterapkan di
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Analisis sistem peleporan biaya produksi pada perusahan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur organisasi yang ada
sudah mencerminkan secara tegas wewenang dan tanggung jawab di tiap
tingkatan manajemen. Anggaran biaya pada PT.Wijaya Kwarta Penta
disususun oleh manajer tingkat bawah. Belum ada penggolongan biaya
menjadi biaya terkendali dan biaya tak terkendali. Sistem akuntansi biaya
yang dipakai disesuaikan dengan struktur organisasi yang ada. Sistem
pelaporan pertanggungjawaban disusun oleh manajer tingkat bawah.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa PT. Wijaya Kwarta Penta belum
menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan tepat karena tidak
memenuhi semua syarat yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian studi kasus,
yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada satu objek tertentu atau
membatasi objeknya pada suatu unit yang terbatas tetapi mencurahkan
perhatiannya pada setiap aspek unit tersebut serta mempelajarinya sebagai
suatu kasus. Dari uraian tersebut maka kesimpulannya hanya berlaku bagi
perusahaan yang bersangkutan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. Sang Hyang Seri
Desa Pacarkeling, Kec. Kejayan, Kotak Pos 1, Pasuruhan
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2006 – April 2006
C. Subyek da n Objek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Pimpinan perusahaan, kepala bagian keuangan dan kepala bagian produksi
2. Objek Penelitian
a. Struktur organisasi
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Penyusunan anggaran bagian produksi
c. Cara penggolongan biaya
d. Kode rekening biaya produksi
e. Laporan biaya produksi yang dibuat oleh manajer
D. Data yang Dicari
1. Gambaran umum perusahaan
2. Struktur organisasi bagian perusahaan
3. Proses penyusunan anggaran biaya produksi
4. Penggolongan biaya
5. Kode rekening yang digunakan perusahaan
6. Laporan akuntansi pertanggungjawaban biaya produksi
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab
antara pencari informasi dengan sumber informasi. Data yang akan dicari
antara lain sejarah singkat perusahaan, ruang dan struktur organisasi.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan
langsung pada objek penelitian yang diteliti. Tujuannya untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang proses produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui catatan perusahaan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini digunakan untuk
mencari data kode rekening biaya produksi, laporan biaya produksi yang
dihasilkan perusahaan baik yang bersifat bulanan, mingguan maupun
harian dan gambaran umum perusahaan.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan yang ada maka penulis mencoba untuk
menyusun langkah- langkah sebagai berikut :
a. Untuk menjawab masalah pertama, yaitu apakah struktur organisasi
perusahaan telah menetapkan secara tegas wewenang dan tanggung jawab
tiap tingkatan manajemen, di gunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan struktur organisasi perusahaan dan desentralisasi
wewenang di dalamnya.
2. Melakukan analisis kritis dan menarik kesimpulan apakah struktur
organisasi perusahaan telah menerapkan secara tegas wewenang dan
tanggung jawab tiap tingkatan manajemen.
Teori
-
Adanya pemisahan wewenang dan
tanggung jawab
-
Adanya pemisahan antara karyawan
sesuai dengan keahlian dan
Praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
spesialisasinya
-
Setiap departemen dikepalai seorang
kepala departemen yang membawahi
beberapa bagian
-
Manajer bertanggung jawab atas
salah satu fungsi yang ada dalam
organisasi
-
Manajer dapat mengembangkan
strategi bisnisnya dan manajer divisi
bertanggung jawab terhadap bisnis
atau lini produk tertentu
b. Untuk menjawab masalah yang kedua, yaitu apakah anggaran biaya yang
disusun menurut pusat-pusat pertanggungjawaban, digunakan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Mendiskripsikan penyusunan anggaran biaya produksi perusahaan.
2. Membandingkan antara penyusunan anggaran biaya produksi
perusahaan dengan penyusunan anggaran biaya produksi dari hasil
kajian teori.
3. Melakukan analisis terhadap perbedaan-perbedaan yang ada antara
penyusunan anggaran biaya produksi perusahaan dengan penyusunan
anggaran biaya produksi kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Menarik kesimpulan apakah anggaran biaya produksi telah disusun
menurut pusat-pusat pertanggungjawaban biaya, sehingga telah
sesuai dengan kajian teori.
Teori
-
Praktek
Penyusunan anggaran
(bulanan atau tahunan)
-
Manajer terbawah
mengajukan rancangan
anggaran yang di bawah
tanggung jawabnya dan
diajukan kepada atasan
c. Untuk menjawab masalah yang ketiga, yaitu apakah penggolongan biaya
sesuai dengan dapat tidaknya biaya dikendalikan oleh manajemen pusat
pertanggungjawaban, digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan penggolongan biaya produksi perusahaan.
2. Membandingkan antara penggolongan biaya produksi yang disusun
oleh perusahaan dengan penggolongan biaya produksi yang disusun
berdasarkan kajian teori.
3. Melakukan analisis terhadap perbedaan-perbedaan yang ada antara
penggolongan biaya produksi yang disusun perusahaan dengan
penggolongan biaya produksi dengan kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4. Menarik
kesimpulan
apakah
penggolongan
biaya
produksi
perusahaan telah sesuai dengan dapat tidaknya biaya dikendalikan
oleh manajer pusat pertanggungjawaban.
Teori
-
Praktek
Adanya pemisahan biaya
terkendali dan tak terkendali
-
Adanya pemisahan antara biaya
langsung dan biaya tidak
langsung
-
Adanya penggolongan biaya
-
Adanya pengkodean rekening
d. Untuk menjawab pertanyaan ya ng keempat, yaitu apakah sistem akuntansi
biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi, digunakan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan sistem akuntansi.
2. Membandingkan antara sistem akuntansi biaya produksi yang
disusun perusahaan dengan sistem akuntansi biaya dari hasil kajian
teori.
3. Melakukan analisis terhadap perbedaan-perbedaan yang ada antara
sistem akuntansi biaya produksi yang disusun perusahaan dengan
sistem akuntansi biaya produksi dari hasil kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4. Menarik kesimpulan apakah sistem akuntansi biaya produksi
perusahaan telah disesuaikan dengan struktur organisasi.
Teori
-
Praktek
Penggolongan dan pemberian
kode biaya
-
Hubungan biaya dengan pusat
pertanggungjawaban
-
Pengumpulan data biaya dalam
sistem akuntansi
pertanggungjawaban
e.
Untuk menjawab masalah kelima, yaitu apakah sistem pelaporan biaya
kepada manajer yang bertanggung jawab, digunakan langkah- langkah
sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan sistem pelaporan biaya produksi yang diterapkan
perusahaan.
2. Membandingkan antara sistem pelaporan biaya produksi yang
disusun perusahaan dengan sistem biaya produksi dari hasil kajian
teori.
3. Melakukan analisis terhadap perbedaan-perbedaan yang ada antara
sistem pelaporan biaya produksi yang disusun perusahaan dengan
sistem pelaporan biaya produksi dari hasil kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Menarik kesimpulan apakah sistem pelaporan biaya produksi kepada
manajer yang bertanggung jawab telah diterapkan oleh perusahaan.
Teori
-
Adanya penyusunan laporan
(harian, bulanan, tahunan)
-
Laporan disusun sesuai dengan
pusat pertanggungjawaban
-
Format penyusunan laporan
pertanggungjawaban biaya
Praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Sang Hyang Seri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
perbenihan. PT. Sang Hyang Seri berpusat di Wisma Benih, Jl. Dr. Saharjo
No. 313, Jakarta Selatan. Pada tahun 1971 perusahaan dibangun mewarisi
bekas perkebunan milik Inggris Pamanukan & Tjiasem Land yang bergerak
dalam bidang Tapioka dan Rosella, yang kemudian melalui proses
nasionalisasi menjadi Yayasan Pertanian Jawa Barat. Pada tahun 1971
lembaga Sang Hyang Seri berubah menjadi Perum Sang Hyang Seri melalui
Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1971, dengan memulai usaha benih
tanaman pangan yang pada tahap awal menitik beratkan pada komoditi benih
padi dan beberapa benih palawija penting.
PT. Sang Hyang Seri yang mula- mula sebagai perusahaan umum
(PERUM) kemudian disempurnakan dengan PP No. 44 tahun 1985 berubah
status menjadi Perseroan Terbatas (Persero) melalui peraturan pemerintah No
18 tahun 1995 sampai sekarang.
Pada tahun1997 perusahaan mengalami kemunduran karena Indonesia
mengalami krisis ekonomi, sehingga mengakibatkan bahan baku yang
dibutuhkan perusahaan untuk usaha harga-harganya menjadi mahal. Setelah
beberapa tahun berjalan keadaan perekonomian perusahaan berangsur-angsur
pulih sehingga perusahaan dapat memperluas usaha dengan mendirikan
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pabrik-pabrik baru yang terletak di Malang sebagai kantor wilayah II, Medan
sebagai kantor wilayah III, Lampung sebagai kantor wilayah IV dan Sulawesi
Selatan sebagai kantor wilayah V.
B. Lokasi Perusahaan
PT. Sang Hyang Seri (Persero) UBD Pasuruhan terletak di Jn. Raya
Pacarkeling, Kec Kejayan, Kabupaten Pasuruhan Malang Jawa Timur dengan
menempati tanah seluas ± 23.388 M2. Karena penentuan lokasi perusahan
merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan
dalam mencapai tujuan, maka penentuan lokasi ini berdasarkan faktor- faktor
yang dapat menunjang pencapaiaan tujuan perusahaan. Adapun faktor- faktor
tersebut antara la in:
1. Tenaga Kerja
PT. Sang Hyang seri (Persero) UBD pasuruhan terletak di daerah yang
padat penduduknya, sehingga tersedianya sumber tenaga kerja disekitar
lokasi perusahaan akan memudahkan perusahaan untuk memilih dan
memperoleh tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.
2. Bahan Baku
Letak perusahaan yang dekat dengan lahan pertanian sehingga
memudahkan perusahaan dalam memperoleh bahan baku selain bahan
baku yang berasal dari luar daerah. Di samping itu perusahaan juga
bekerja sama dengan para kelompok tani daerah setempat sehingga hasil
panen dari para petani dapat dibeli oleh perusahaan dengan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3. Transportasi
PT. Sang Hyang Seri (Persero) UBD Pasuruhan yang terletak di
pinggir
jalan
raya,
sehingga
memudahkan
transportasi
yang
menghubungkan pabrik dengan pasar, tenaga kerja dan bahan baku baik
dari dalam maupun luar kota. Dengan semakin mudahnya transportasi
maka aktivitas perusahaan dapat berjalan cepat dan lancar.
4. Pemasaran
Dilihat dari segi pemasaran, lokasi ini sangat baik karena dekat
dengan konsumen hasil produksi yang sebagian besar adalah petani.
Karena letak perusahaan yang strategis bisa memudahkan konsumen
mengetahui dan menghubungi perusahaan, sehingga pemasaran dapat
berjalan dengan lancar.
C. Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan didirikan PT. Sang Hyang Seri ini adalah :
1. Untuk menghasilkan benih pertanian yang bermutu tinggi dan usaha
lainnya yang langsung menunjang usaha karena mengingat negara kita
adalah negara agraris.
2. Memberi lapangan pekerjaan yang tetap pada penduduk sekitar sehingga
dapat mengurangi pengangguran.
4. Mendapatkan keuntungan dari hasil usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
D. Pemilihan Sumber Modal
Modal merupakan salah satu faktor penunjang dalam proses produksi
dan sangat menentukan proses produksi. Modal dalam perusahaan dapat
berasal dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Modal pada PT. Sang
Hyang Seri (Persero) berasal dari modal sendiri dan modal pinjaman, dalam
hal ini perusahaan melakukan pinjaman dalam bentuk uang pada pemerintah.
E. Personalia
Tenaga kerja menpunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan
sebab tenaga kerja merupakan faktor utama berjalannya suatu perusahaan.
Kondisi tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian target produksi
ataupun aktivitas lainnya.
Dalam upaya memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, perusahaan melakukan seleksi terhadap calon tenaga kerja. Proses
seleksi tenaga kerja dilakukan oleh bagian personalia dan tes tersebut
meliputi, tes pengetahuan dasar, tes psikologi, serta tes kesehatan dan
mengadakan program training. Calon tenaga kerja yang berhasil melalui
tahap-tahap penyeleksian itu baru kemudian ditetapkan menjadi karyawan di
PT. Sang Hyang Seri (Persero). Selain itu untuk memajukan karir karyawan
perusahaan juga melakukan pengembangan karir melalui promosi, mutasi, dan
pendidikan dan pelatihan kerja.
Jam kerja pada PT. Sang Hyang Seri di mulai dari jam 08.00 pagi.
Pada hari Senin sampai dengan Kamis dimulai dari jam 08.00 s/d jam 16.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
WIB, hari Juma’t dimulai dari jam 08.00 s/d jam 15.00 WIB dan hari Sabtu
dimulai dari jam 08.00 s/d jam 13.00 selebihnya dianggap lembur. Untuk
bagian produksi dan pemasaran menyesuaikan dengan kegiatan yang ada.
Penentuan gaji karyawan di dasarkan pada gaji pokok dan tunjangan dan
standar penentuan gaji berdasarkan jabatan dan masa kerja. Gaji seluruh
karyawan baik produksi maupun bagian lainnya diberikan setiap awal bulan
sedangkan untuk tenaga kerja lepas diberikan selepas jam kerja atau pun bisa
mingguan.
Selain itu pemberian gaji, perusahaan juga memberikan fasilitas untuk
kesejahteraan karyawan berupa tunjangan. Adapun tunjangan tersebut adalah:
1. Tunjangan Kesehatan
Tunjangan ini diberikan bagi karyawan tetap perusahaan dimana
karyawan akan memperoleh ganti uang pengobatan apabila karyawan
sakit atau salah satu keluarganya. Besarnya uang ganti pengobatan sudah
ditentukan oleh perusahaan.
2. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan ini diberikan tiap karyawan, baik hari raya Idul Fitri maupun
hari raya Natal.
3. Cuti
Karyawan diperbolehkan cuti paling lama 1 minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
F. Produksi
Produksi merupakan penciptaan atau penambahan keguanaan bentuk
atau manfaat suatu barang atas suatu faktor produksi, sehingga bermanfaat
bagi manusia. Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam proses
produksi di perusahaan perbenihan PT. Sang Hyang Seri adalah:
1. Bahan baku dan Bahan pembantu
a. Bahan Baku
1) Untuk Padi : Gabah Kering Sawah (GKS)
2) Untuk Kedelai : Kedelai kering atau Wose Kering Panen (WKP)
3) Untuk Jagung : Jagung Tongkol Kering Panen (TKP)
Bahan baku diperoleh dari areal penangkaran kerja sama dengan petani
penangkar benih lainnya.
b. Bahan Pembantu
1) Karung atau kantong plastik
2) Tali rafia
3) Benang jahit untuk karung
4) Label
c. Alat-alat produksi yang digunakan
Dalam melakukan proses produksi PT. Sang Hyang Seri menggunakan
mesin- mesin antara lain :
a Mesin pengering
b. Mesin Sortasi (mesin penampi)
c. Mesin Pengemas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kegiatan proses produksi pada PT. Sang Hyang Seri terdiri dari
beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Pengecekan Mutu
Bahan baku (gabah, kedelai, jagung) yang telah diterima dari para petani
dan dari penangkaran tadi dicek mutunya, apakah banyak yang gabuk
(kosong / gagal) atau dalam keadaan baik.
2. Pengeringan
Bahan baku (gabah, kedelai, jagung) yang sudah cek mutunya lalu
dikeringkan di bawah sinar matahari kemudian dimasukkan lagi dalam
mesin pengering, sehingga dapat dipastikan benih tadi benar-benar kering.
3. Sortasi (penampian)
Benih yang sudah dicek mutunya dan sudah kering kemudian dimasukkan
dalam mesin sortasi (penampian) untuk membersihkan benih dari kotorankotoran.
4. Diujikan ke BPSB
Setelah melalui proses sortasi benih diujikan lagi mutunya ke BPSP (Balai
Penelitian Sensor Benih) untuk mengetahui mutu benih benar-benar
bagus.
5. Packing
Benih yang sudah lulus dari BPSB lalu dikemas dalam kantong plastik
yang berisi tiap kantong 5 Kg dan kemudian diberi label.
6. Gudang Barang Jadi
Setelah melalui proses dikemas dan sudah diberi label kemudian di
masukkan ke gudang barang jadi sebelum dipasarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
G. Pemasaran
Pemasaran merupakan proses akhir dari proses produksi, yaitu
kegiatan untuk menjual atau memasarkan hasil produksi perusahaan. PT. Sang
Hyang Seri menyalurkan produknya ke konsumen melalui perantaraan para
penyalur dan para kelompok-kelompok tani.
Produsen
Agen /Penyalur
Konsumen
Gambar 4.1 Saluran Pemasaran
Untuk memperkenalkan hasil produksinya kepada masyarakat perusahaan
juga melakukan promosi melalui demplot-demplot (contoh tanaman) yang
diselenggarakan di beberapa daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Data
1. Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi atau perusahaan terdapat struktur organisasi
yang menggambarkan susunan tugas dan tanggung jawab dan hubunganhubungan dalam suatu organisasi, sehingga kegiatan perusahaan dapat
berjalan dengan lancar.
Struktur organisasi dalan PT. Sang Hyang Seri adalah struktur
organisasi yang berbentuk fungsional. Wewenang atas pelaksanaan kegiatan
perusahaan diberikan sepenuhnya kepada fungsi yang ada dalam perusahaan
tersebut.
Struktur organisasi pada PT. Sang Hyang Seri adalah dapat dilihat
sebagai berikut:
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kepala UBD
Kasi
Keuangan
Kasi
Kasubag
Kasubag
Administrasi
Produksi
Pemasaran
Bag Adm
Kantor
Bag Pembina
Wil
Bag
Kepegawaia
n
Bag
Pengolahan
MDO Padi
& Plj
Bag Simas
MDO
Holtikultura
Pembuku
an
Kasir
Kasi
PMB
TU Pemasaran
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Perusahaan PT. Sang Hyang Seri
Sumber : Data Perusahaan
.Adapun uraian tugas untuk masing masing jabatan dalam struktur
organisasi PT. Sang Hyang Seri adalah:
a. Kepala UBD
1) Mengawasi jalannya aktivitas perusahaan secara keseluruhan
2) Bertanggungjawab atas maju mundurnya perusahaan
3) Memberi pedoman yang dipakai dalam penyusunan anggaran
perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b. Kasi Keuangan
1) Mengawasi semua kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan segi
dana
2) Mengatur dan mencatat penerimaan dan pengeluaran dalam perusahaan
3) Membuat laporan keuangan
c. Kasi Administrasi
Bertugas menyelenggarakan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
administrasi perusahaan yang berhubungan dengan surat menyurat baik
yang ke dalam maupun yang ke luar perusahaan.
d. Kasubag Produksi
1) Mengatur dan mengawasi cara kerja para karyawan agar sesuai
dengan bagiannya
2) Mengatur dan mengawasi jalannya proses produksi dari bahan baku
sampai menjadi produk akhir sesuai dengan spesialisasi produk
3) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menyangkut tentang
pembuatan produk
4) Menjaga kesinambungan proses produksi
5) Membuat laporan administrasi bagian produksi
e. Kasubag Pemasaran
Bertugas menangani pemasaran hasil produksi dan mengadakan
pembukuan atas hasil penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
f) Kasi PMB
Bertugas meneliti dan menguji mutu benih sebelum di kemas dalam
kantong-kantong plastik.
2. Penyusunan Anggaran
Penyusunan
anggaran
pada
akuntansi
pertanggungjawaban
menghendaki adanya partisipasi dari setiap unit organisasi dan anggaran biaya
menurut pusat-pusat pertanggungjawaban sesuai dengan biaya yang dapat
dikendalikannya.
Anggaran merupakan tentang kegiatan perusahaan yang sekaligus
sebagai dasar sistem pengendalian perusahaan, maka penyusunannya harus
realistis, luwes dan kontinyu. Untuk tujuan pengendalian biaya prosedur
penyusunan anggaran harus memperhatikan struktur organisasi yang
memisahkan secara jelas wewenang dan tanggungjawab setiap pusat
pertanggungjawaban agar pembagian wewenang penganggaran sejalan dengan
wewenang
organisasi
dan
anggaran
dapat
digunakan
untuk
mengkoordinasikan kegiatan kerja serta untuk menilai prestasi manajer.
Penyusunan anggaran pada PT. Sang Hyang Seri dilaksanakan oleh
kepala UBD, kasubag produksi, kasubag pemasaran, kasi keuangan, dan
bagian administrasi. Anggaran yang disusun oleh kepala UBD dan bagian
perusahaan tersebut merupakan rancangan anggaran. Rancangan anggaran ini
kemudian diserahkan kepada pimpinan kepala wilayah untuk disahkan serta
ditetapkan menjadi anggaran. Sebelum anggaran disahkan terlebih terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dahulu diadakan pembahasan-pembahasan oleh para pimpinan kantor wilayah
apakah ada revisi dan sudah sesuai, setelah disetujui semua rencana anggaran
tersebut maka ditetapkan sebagai anggaran dan kemudian diberikan pada
setiap pada setiap kepala UBD yang akan dijadikan sebagai pedoman kerja
oleh perusahaan, alat pengkoordinasian kerja sebagai alat pengawasan.
Penyusunan anggaran pada PT. Sang Hyang Seri dimulai dari
pembuatan atau penyusunan anggaran penjualan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam memasarkan produk-produknya. Setelah
itu perusahaan menyusun anggaran produksi untuk mengetahui berapa tingkat
persediaan yang memadai serta untuk mengukur kegiatan produksi sehingga
dapat menghemat biaya-biaya ya ng dikeluarkan.
3. Penggolongan Biaya
Salah satu syarat dapat diterapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah adanya penggolongan
biaya terkendali dan biaya tak
terkendali oleh manajemen pusat pertanggungjawaban. Biaya yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam laporan pertanggungjawaban hanyalah biaya
yang mampu dikendalikan oleh manajemen pusat pertanggungjawaban
tersebut. Untuk itu maka biaya-biaya yang terjadi harus dipisahkan antara
biaya
terkendali
dan
biaya
tak
terkendali
oleh
manajemen
pusat
pertanggungjawaban. Biaya terkendali adalah biaya yang secara signifikan
dipengaruhi dan dikendalikan oleh manager tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Sedangkan biaya tak terkendali adalah biaya yang secara signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tidak dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer tertentu dalam waktu
tertentu.
PT. Sang Hyang Seri sebelum memisahkan biaya yang terkendali dan
tak terkendali terlebih dahulu memisahkan biaya menjadi biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya dapat ditelusur atau dapat
diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk
objek biaya itu sendiri, sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk lebih dari satu objek biaya dan tidak dapat ditelusur ke
salah satu objek biaya tertentu, karena biaya tersebut bersifat umum. Uraian
penggolongan biaya pada PT. sang Hyang Seri adalah sebagai berikut :
a. Biaya Langsung, meliputi :
1) Biaya bahan baku yaitu benih padi, benih kedelai, benih jagung.
2) Biaya tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja bagian produksi.
b. Biaya Tidak langsung, meliputi :
1) Biaya bahan pembantu meliputi kantong plastik, label dan benang
new-long.
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung meliputi gaji pokok, biaya
transportasi, upaah honorarium, upah lembur, tunjangan kesehatan,
tunjagan hari raya, pesangon dan asuransi.
c. Biaya pemeliharaan yaitu pemeliharan mesin- mesin, pemeliharaan
bangunan perusahaan, listrik, kendaraan dan inventaris lainnya.
d. Biaya asuransi yaitu asuransi tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
e. Biaya penyusutan yaitu penyusutan bangunan, mesin- mesin dan
penyusutan kendaraan.
f. Biaya pemasaran yaitu biaya promosi, biaya telepon, biaya perangko dan
materai, biaya contoh-contoh yang disediakan di demplot-demplot, dan
biaya perjalanan dinas.
g. Biaya administrasi yaitu pengadaan alat kantor, pajak, bia ya gaji bidang
produksi dan pengawasan mutu dan biaya pemasaran.
h. Biaya umum meliputi biaya rapat dan penjamuan tamu, biaya telepon, fax
dan telex.
4. Sistem Akuntansi Biaya Produksi
Setiap
perusahaan
memerlukan
pengumpulan
biaya
dan
menyajikannya dalam laporan biaya sebagai alat untuk menentukan kebijakan
perusahaan dimasa yang akan datang sebagai alat untuk pengendalian biaya.
Agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dan pemborosan yang
berakibat
dapat
merugikan
perusahaan
perlu
diterapkan
akuntansi
pertanggungjawaban, yaitu suatu sistem pengumpulan biaya yang dapat
digunakan dengan cara menggolongkan, mencatat, dan meringkas biaya-biaya
tersebut
pada
bagian-bagian
yang
bertanggungjawab.
Biaya-biaya
digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan ma najemen yang ada
dan tempat terjadinya biaya tersebut. Kode rekening yang paling baik adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
kode rekening angka kelompok, karakteristik kode rekening angka kelompok
meliputi :
a) Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka dan huruf
b) Jumlah angka atau huruf dalam kode tetap
c) posisi angka atau huruf mempunyai arti tertentu
d) Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi angka cadangan angka
atau huruf ke kanan
PT. Sang Hyang Seri mengklasifikasikan rekening-rekening buku
besar berdasarkan perkiraan yang ada pada neraca dan laporan rugi laba.
Sistem klasifikasi dan kode rekening buku besar berdasarkan sistem yang
telah diterapkan oleh PT. Sang Hyang Seri membagi dalam 5 kelompok :
a) Aktiva
b) Kewajiban
c) Ekuitas
d) Pendapatan
e) Biaya
5. Sistem Pelaporan Biaya Produksi
Pelaporan biaya-biaya yang terjadi pada PT. Sang Hyang Seri dibuat
oleh kasi keuangan dan pembukuan. Laporan- laporan biaya ini dibuat sebagai
laporan pertanggungjawaban biaya tetapi tidak ada keterangan mengenai
realisasi dan penyimpangannya. Laporan ini di buat berdasarkan rekapitulasi
biaya dari kartu biaya (rekening) yang telah dicocokkan dengan dokumen
(bukti) pembukuan yang ada. Dokumen pembukuan tersebut berupa nota-nota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang ada, meliputi bukti kas keluar, bukti kas masuk, bukti memorial, bukti
pasokan barang dan bukti barang keluar.
PT. Sang Hyang Seri di dalam melakukan transaksinya baik produksi
ataupun pemasaran yang memegang peranan penting adalah pimpinan
perusahaan. Setiap ada pembelian peralatan produksi manajer produksi harus
ada persetujuan langsung dari pimpinan perusahaan, setelah ada transaksi
pembelian kemudian nota diserahkan kepada bagian keuangan dan
pembukuan untuk dibukukan.
TABEL ANALISA
Tabel V.2 Analisa Struktur Organisasi
Unsur-unsur
Pusat-pusat
pertanggungjawa
ban
Hirarki
Teori
Hasil Temuan
Ada pusat-pusat Ada
pertanggungjawab
an yang jelas.
Terdapat hirarki Ada
vertikal
Keterangan
Baik
Baik
maupun
horizontal.
Tabel V.3 Analisa Penyusunan Anggaran
Unsur-unsur
Penyusunan
Anggaran
Proses
penyusunan
anggaran
Teori
Dilaksanakan
untuk
setiap
tingkatan
manajemen
Hasil Temuan
keterangan
Terdapat
Baik
penyusunan
anggaran biaya
untuk
tingkatan
manajemen
Melibatkan setiap Melibatkan
Baik
bagian
dalam setiap bagian
organisasi
dalam
organisasi
yaitu
kepala
UBD, kasubag
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
produksi,
kasubag
pemasaran,
kasi keuangan
dan
kasi
administrasi
Tabel V.4 Penggolongan Biaya terkendalikan dan Tidaknya Oleh
Manager yang Bertanggungjawab
Unsur-unsur
Pemisahan
biaya
Teori
Terkendalikan
dan
tidak
terkendalikannya
biaya
Pembebanan
biaya
Hanya
biaya
terkendali saja
yang dibebankan
kepada seorang
manager
Hasil Temuan
Keterangan
Belum melakukan Tidak tepat
penggolongan biaya
ke dalam biaya
terkendalikan
dan
tidak terkendalikan
bagi
manajemen
yang
bertanggungjawab
Pembagian
biaya Tidak tepat
pada
PT.
Sang
Hyang
Seri
berdasarkan tingkat
jabatan yang ada,
sehingga
kurang
menjamin
keakuratan/ketepatan
pembebanan biaya
yang ada.
Tabel V.5 Sistem Akuntansi Biaya yang Disesuaikan dengan Struktur
Organisasi
Unsur-unsur
Sistem
akuntansi
biaya
Klasifikasi
kode
rekening
Teori
Disesuaikan
dengan struktur
organisasi
Diklasifikasikan
dan diberi kode
rekening secara
spesifik
Hasil Temuan
Keterangan
Sudah disesuaikan Baik
dengan
struktur
organisasi
Sudah
Baik
mengklasifikasikan
dan sudah memberi
kode secara spesifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel V.6 Sistem Pelaporan Biaya Manager yang Bertanggungjawab
Unsur-unsur
Sistem
pelaporan
biaya
Format
laporan
Teori
Dilaporkan
kepada manager
yang
bertanggungjawab
Hasil Temuan
Keterangan
Diadakan
laporan Baik
kepada
manager
yang
bertanggungjawab
dari setiap unitnya
Adanya
Berupa
nota- nota Baik
keterangan
dan bukti memorial
besarnya
lainnya serta laporan
anggaran,
anggaran, realisasi
realisasi
dan serta selisih biaya
penyimpangannya
B. Pembahasan
Berdasarkan uraian data di atas, penulis akan menguraikan lima syarat
sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk mengetahui apakah sistem
akuntansi pertanggungjawaban telah diterapkan oleh perusahaan atau belum.
1. Struktur Organisasi yang Menetapkan Secara Tegas Wewenang dan
Tanggung jawab Tiap Tingkatan Manajemen
Dalam suatu organisasi atau perusahaan pastilah terdapat struktur
organisasi yang mencerminkan pembagian kerja, wewenang dan tanggung
jawab setiap tingkatan dalam perusahaan.
Sistem
akuntansi
pertanggungjawaban
dalam
penerapannya
mengharuskan adanya struktur organisasi yang menerapkan secara tegas
wewenang dan tanggung jawab pusat-pusat pertanggungjawaban. Syaratsyarat tersebut menekankan pada struktur organisasi dimana setiap
tingkatan manajemen mempunyai tugas-tugas sendiri sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
spesialisasi masing- masing., hal ini berarti penetapan wewenang dan
tanggung jawab untuk tiap tingkatan manajemen tidak tumpang tindih.
Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Sang Hyang Seri
adalah struktur organisasi fungsional yang berbentuk vertikal, dimana
seorang atasan mempunyai wewenang pada bawahan yang ada
dibagiannya dan hanya bertanggungjawab atas salah satu fungsi yang ada
dalam organisasi dan bawahan hanya bertanggungjawab kepada satu
atasan saja.
Selain itu pusat pertanggungjawaban dalam struktur organisasi
mempunyai fungsi dan tugas yang berbeda-beda seperti yang telah
dijelaskan dalam analisis data dimana setiap bagian mempunyai tugas dan
tanggungujawab sendiri-sendiri. Perbedaan tugas dan tanggung jawab
berarti menunjukkan spesialisasi antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain dalam organisasi perusahaan. Karyawan yang terdapat dalam
perusahaan dikelompokkan menurut
keahlian dan spesialisasinya yang
sama. Dengan demikian dilihat dari struktur organisasi pada PT. Sang
Hyang Seri telah memenuhi syarat pertama dari sistem akuntansi
pertanggung jawaban, yaitu struktur organisasi yang terdiri atas pusatpusat pertanggungjawaban dan terdapat desentralisasi dan wewenang
didalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Anggaran
Biaya
yang
Disusun
Menurut
Pusat-pusat
Pertanggung jawaban
Dalam
pembuatan
anggaran
mengharapkan
dalam
perusahaan
mempunyai organisasi yang baik, yang tiap-tiap manajemen mengetahui
wewenang dan tanggungjawabnya masing- masing sehingga jika terjadi
penyimpangan-penyimpangan dalam pembuatan anggaran dapat ditunjuk
siapa yang bertanggungjawab. Langkah ini mengharuskan adanya bagian
atau seksi dalam perusahaan untuk ditunjuk sebagai pusat anggaran.
Proses kegiatan yang mencakup dalam penganggaran antara lain :
a. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun
anggaran.
b. Penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksirantaksiran dalam menyusun anggaran.
c. Menyusun anggaran dan menyajikannya secara teratur dan sistimatis.
d. Pengkoordinasian dalam menyusun anggaran.
e. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja
yaitu untuk mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan anggaran.
P.T Sang Hyang Seri pada dasarnya sudah melaksanakan proses
penyusunan
anggaran
tersebut
diatas
dengan
menunjuk
bagian
administrasi untuk menyusun anggaran biaya. Selanjutnya dengan bagian
yang lain di perusahaan melakukan penganalisaan data dan informasi
sehingga anggaran dapat disusun dan dapat berfungsi sebagai alat
pengendalian kerja dan sebagai alat pengawasan (control) .Dengan begitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
masing- masing bagian dapat dimintai pertanggungjawaban mengenai
realisasi anggaran tersebut.
Dengan demikian P.T Sang Hang Seri telah memenuhi syarat ke dua
dari sistem akuntansi pertanggungjawaban, karena dalam menyusun
anggaran setiap pusat pertanggungjawaban ikut berperan serta.
5. Sistem
Akuntansi
Biaya
yang
Disesuaikan
dengan
Struktur
Organisasi.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem pengolahan
informasi biaya, dengan cara menggolongkan, mencatat, dan meringkas
biaya dalam hubungannya dengan jenjang manajemen yang bertanggung
jawab atas terjadinya biaya, dengan tujuan untuk menghasilkan informasi
akuntansi pertanggungjawaban untuk pengendalian biaya.
Oleh karena biaya yang terjadi dikumpulkan untuk setiap tingkatan
manajemen, maka biaya-biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai
dengan tingkat-tingkat
manajemen
yang
terdapat
dalam
struktur
organisasi. Kode rekening yang paling baik digunakan adalah kode
rekening angka kelompok karena dapat menunjukkan hirarki data
(tingkatan manajemen).
P.T Sang Hyang Seri sudah menggunakan kode rekening angka
kelompok, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan
sudah
melaksanakan
pertanggungjawaban.
syarat
keempat
sistem
akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dengan penerapan kode rekening angka kelompok dapat dengan
mudah mengetahui pusat pertanggungjawaban siapa yang bertanggung
jawab terhadap biaya tersebut. Berikut contoh kode rekening yang
digunakan oleh PT. Sang Hyang Seri
6
1
1
2
22
Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban direksi
Pusat pertanggungjawaban departemen
Pusat pertanggungjawaban bagian
Jenis biaya
Gambar 5.7
Contoh kode rekening pembelian calon benih kepala bagian
persedian
6
1
1
1
22
Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban direksi
Pusat pertanggungjawaban departemen
Pusat pertanggungjawaban bagian
Jenis biaya
Gambar 5.8
Contoh kode rekening biaya pengolahan benih kepala bagian
produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4
1
4
1
13
Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban direksi
Pusat pertanggungjawaban departemen
Pusat pertanggungjawaban bagian
Jenis biaya
Gambar 5.9
Contoh kode rekening pendapapatan penjualan benih kepala
bagian pemasaran
8
2
1
4
00
Kelompok rekening biaya
Pusat pertanggungjawaban direksi
Pusat pertanggungjawaban departemen
Pusat pertanggungjawaban bagian
Jenis biaya
Gambar 5.10
Contoh kode rekening biaya tunjangan jabatan
5. Sistem Pelaporan Biaya Kepada Manaje r yang Bertanggung jawab
Sistem akuntansi pertanggungjawaban pada dasarnya merupakan sistem
pelaporan informasi menurut manajer yang bertanggungjawab atas
terjadinya informasi tersebut. Laporan pertanggungjawaban biaya dari unit
yang diterima oleh manajer bagian kemudian selanjutnya diteruskan ke
pimpinan tertinggi perusahaan untuk dievaluasi dan dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab di
P.T Sang Hyang Seri sudah diterapkan yaitu dari unit-unit yang di
bawahnya, masing- masing melaporkan biaya yang telah dikeluarkan oleh
suatu unit.
Untuk mempertanggung jawabkan biaya yang telah dikeluarkan oleh
suatu unit kepada manajer yang bertanggungjawab dalam laporan
pertanggungjawaban harus ada keterangan mengenai besarnya anggaran
realisasi dan penyimpangannya.
Pada P.T Sang Hyang Seri pelaporan biaya dari unit- unit kepada
manajer yang bertanggung jawab sifatnya berupa nota-nota pengeluaran
atau bukti-bukti kas keluar dan kas masuk tanpa adanya penjelasan
mengenai anggaran, realisasi dan penyimpangannya. Kemudian bukti
memorial tersebut dibuat laporan yang disertai anggaran realisasi dan
selisihnya. Dengan demikian manajer kesulitan dalam memberikan nilai
atas prestasi dari para unitnya yang kemudian dapat memberi umpan balik
atas prestasi yang diraihnya. Disamping itu dengan adanya keterangan
mengenai besarnya anggaran, realisasi dan penyimpangannya maka dapat
mendukung pengendalian biaya.
Dari uraian diatas maka sistem pelaporan biaya kepada manajer yang
bertanggung jawab
telah terpenuhi dalam hal format pelaporan biaya
kepada manajer yang bertanggung jawab yaitu dengan adanya keterangan
mengenai anggaran, realisasi dan penyimpangannya yang disyaratkan
dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban. Sehingga P.T Sang Hyang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Seri sudah memenuhi syarat yang kelima yaitu sistem pelaporan biaya
kepada manajer yang bertanggung jawab
Tabel V.11 Contoh laporan pertanggungjawaban biaya produksi
kepala seksi produksi
Jenis
Biaya
BBB
BTK
BOP
Jumlah
Kepala Seksi Produksi
Laporan Pertanggungjawaban Biaya bulan Desember 2005
Bulan ini
S/d Bulan ini
anggaran
Realisasi
Selisih
Anggaran
Realisasi
18.500000
29.000.000
30.846.000
78.346.000
20.000.000
28.700.000
31.786.000
80.468.000
(150.000)
300.000
(940.000)
(790.000)
100.000.000
165.780.000
270.000.000
535.780.000
101.180.000
164.140.000
290.000.000
555.320.000
Selisih
(1.180.000)
1.640.000
(2.000.000)
(19.540.000)
Tabel V.12 Contoh laporan pertanggungjawaban biaya kepala pabrik
Jenis Biaya
Sekretaris
Kabid. Prod &
Pgwsn Mutu
Kabid. Pemasaran
Kabid. Teknik &
K3
Kabid. Adm &
Gudang
Kabid. Personalia
& Umum
Jumlah
Kepala Pabrik
Laporan Pertanggungjawaban Biaya bulan Desember 2005
Bulan ini
S/d Bulan ini
anggaran Realisasi Selisih
Anggaran
Realisasi
Selisih
380.000
148.860.000
385.350
150.800.000
(5.350)
(1.940.000)
3.750.000
1.210.000.000
3.595.500
1.212.600.000
154.500
(2.600.000)
2.240.000
9.265.500
2.179.500
9.453.650
60.500
(188.150)
22.800.000
65.600.000
22.168.000
66.245.000
632.000
(645.000)
4.890.000
5.026.000
(136.000)
18.430.000
18.195.000
235.000
12.780.000
12.556.000
224.000
30.120.000
29.480.000
640.000
178.415.500
180.700.500
(1.985.000)
1.350.700.000
1.352.283.500
(1.583.500)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Struktur organisasi yang terdapat pada PT. Sang Hyang seri sudah terdapat
pusat-pusat pertanggungjawaban dan sudah terdapat desentralisasi
wewenang di dalamnya. Sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih antara
wewenang dan tanggung jawab serta dapat bertanggungjawab atas
aktivitas masing- masing pusat pertanggungjawan.
2. Proses penyusunan anggaran PT. Sang Hyang Seri telah mengikutsertakan
para manajer pelaksana anggaran tersebut. Dengan demikian para manajer
ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran, sehingga para manajer
merasa bertanggung jawab dengan anggaran yang mereka susun. Dengan
begitu perusahaan telah memenuhi syarat kedua dari sistem akuntansi
pertanggungjawaban yaitu anggaran biaya yang disusun menurut pusatpusat pertanggungjawaban.
3. Penggolongan biaya PT. Sang Hyang Seri tidak berdasarkan pada dapat
tidaknya biaya dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban,
melainkan berdasarkan pemisahan biaya menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Pengendalian biaya dalam perusahaan berdasarkan
anggaran yang disusun, dimana realisasi biaya diharapkan tidak melebihi
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
jumlah biaya dalam anggaran. Sehingga pengendalian biaya yang terjadi
kurang baik karena bila terjadi penyimpangan biaya akan sulit diketahui
siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya biaya tersebut.
4. Kode rekening yang digunakan oleh PT. Sang Hyang Seri adalah kode
rekening angka kelompok, sehingga biaya yang terjadi dapat langsung
diidentifikasi kepada pusat biaya yang bersangkutan. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa perusahaan sudah memenuhi syarat keempat dari
sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan memberi kode rekening
pusat-pusat pertanggungjawaban.
5. Syarat kelima dari sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem
pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab. Sistem
pelaporan biaya yang bertanggungjawab pada PT. Sang Hyang Seri sudah
memenuhi syarat kelima ini karena pelaporan biaya yang terjadi berupa
nota-nota dan laporan anggaran, realisasi dan penyimpangannya.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam menganalisis masalah yang ada hanya di dasarkan pada kelima
syarat sistem akuntansi pertanggungjawaban.
2. Penelitian haya dilakukan pada biaya produksi jadi kesimpulan penelitian
hanya didasarkan pada bagian produksi, namun diharapkan bagian
produksi dapat mewakili sistem secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Dalam pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggungjawab terdapat
nota-nota biaya pembelian dan bukti kas keluar, tetapi peneliti tidak dapat
melampirkan karena tidak diperkenankan untuk menyalinnya.
4. Angka-angka dalam laporan pertanggunjawaban biaya dapat kurang tepat
karena angka-angka tersebut tidak didasarkan pada data-data yang
mendetail.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk pengendalian yang lebih
baik perusahaan dalam menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban
harus melengkapi ke satu syarat yang belum terpenuhi, yaitu :
1. Memisahkan biaya produksi sesuai dengan dapat tidaknya biaya produksi
dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban. Hal ini bertujuan
agar dapat diketahui siapa atau pusat pertanggungjawaban mana yang
bertanggungjawab apabila terjadi penyimpangan
pengendalian biaya produksi menjadi lebih baik.
biaya sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PERTANYAAN
I. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah berdirinya perusahaan
1. Didirikan oleh siapa ? tahun berapa ? dimana ?
2. Pada awal berdiri perusahaan menggunakan nama apa ?
3. Perusahaan berdiri dengan akta notaris siapa ?
4. Tahun berapakah perusahaan mulai beroperasi ?
5. Dari manakah modal perusahaan yang dipakai untuk menjalankan
usaha ?
6. Siapakah direktur perusahaan pertama kali ? sekarang ? dan Sudah
berapa kali terjadi pergantian ?
B. Lokasi perusahaan
1. Sekarang ini perusahaan terletak dimana ?
2. Alasan memilih lokasi ?
3. Berapa luas tanah yang digunakan perusahaan ?
4. Bagaimanakah layout pabrik / perusahaan ?
C. Bentuk perusahaan
1. Pada saat ini perusahaan berbentuk apa ?
2. Kalau PT siapa perseronya ?
3. Saham dapat diperjual belikan/tidak ?
4. Siapa yang bertanggung jawab terhadap perusahaan ini ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
5. Bregerak dalam bidang apa perusahaan ini ?
D. Struktur organisasi
1. Bagaimana struktur organisasi ini ?
2. Bagaimana pendelegasian wewenang dan tanggung jawab masingmasing bagian dalam perusahaan ?
E. Tujuan perusahaan
1. Apa tujuan perusahaan?
II. BAGIAN PRODUKSI
A. Bahan baku
1. Dari manakah bahan baku diperoleh ?
2. Bahan baku apa saja yang digunakan dalam proses produksi ?
3. Bahan pembantu apa sajakah yang digunakan dalam proses produksi ?
4. Alat pengangkutan apa sajakah yang digunakan untuk mengangkut
bahan baku ?
B. Pengolahan
1. Bagaimana tahap-tahap pengolahan dari bahan baku menjadi barang
jadi ?
2. Berapa lama waktu yang diperlukan ?
3. Peralatan apa saja yang diperlukan ?
4. Produk apa saja yang dihasilkan ?
5.
III. PEMASARAN
1. Sampai dimana sajakah lokasi pemasaran produk ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Saluran distribusi apa yang digunakan ?
3. Apakah perusahaan melakukan promosi ? Melalui apa ?
4. Bagaimana perusahaan menyampaikan barang ke konsumen ?
IV. PERSONALIA
1. Berapakah jumlah karyawan diperusahaan (pria & wanita) ?
2. Berapakah jumlah karyawan tetap & tidak tetap diperusahaan ?
3. Bagaimanakah cara memperoleh karyawan ?
4. Apakah syarat-syarat untuk menjadi karyawan tetap & tidak tetap di
perusahaan ?
5. Bagaimanakah pengaturan jam kerja ?
6. Meliputi apa sajakah program tenaga kerja ?
7. Bagaimana sistem penggajian & pengupahan diterapkan di
perusahaan ?
8. Apakah ada jaminan sosial ? berbentuk apa ?
9. Usaha-usaha apa yang dilakukan perusahaan untuk memajukan
karyawan ?
V. BAGIAN KEUANGAN/ANGGARAN
1. Kapan penyusunan anggaran biaya produksi perusahaan
dilaksanakan ?
2. Bagaimana proses penyus unan anggaran tersebut ?
3. Siapa sajakah yang terlibat dalam penyusunan anggaran ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Bagaimanakah partisipasi manajemen pusat pertanggung jawaban
dalam penyusunan anggaran tersebut ?
5. Bila ada revisi siapa yang berhak melakukan revisi ?
6. Apa permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan anggaran
tersebut ?
VI. SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
1. Bagaimanakah perusahaan menggunakan sistem akutansi penjualan
untuk mengendalikan harga ?
2. Apakah sistem akuntansi biaya di perusahaan sudah sesuai dengan
struktur organisasi ?
3. Metode apa yang digunakan dalam rekening biaya produksi ?
4. Bagaimana sistem pengkodean rekening biaya produksi ?
5. Kode rekening biaya produksi terdiri dari berapa angka ?
6. Bagaimana penerapan kode rekening tersebut bila dihubungkan dengan
struktur orga nisasi?
VII. SISTEM PELAPORAN
1. Apakah digunakan sistem pelaporan biaya kepada manajer yang
bertanggung jawab ?
2. Jika tidak, kepada siapa laporan biaya dilaporkan ?
3. Untuk setiap jangka waktu berapa lama laporan dibuat ?
4. Siapa yang menyusun laporan biaya produksi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5. Untuk siapa laporan pertanggung jawaban tersebut ?
6. Bagaimana sistem pelaporan biaya di pusat pertanggung jawaban
produksi tersebut ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anthony Robert dan Vijay Govindarajan.2003. Sistem Pengendalian Manajemen.
Jakarta : Salemba Empat.
Ahyari, Agus. 1989. Anggaran Perusahaan Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta :
BPFE.
Dearden, Anthony dan Bedford. 1982. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 5
Jakarta : Erlangga.
Djoyoprawiro, prayitno. 1982. Akunting Biaya. Yogyakarta : PT. Pustaka
Binamanan Pressindo.
Gudono. 1993. Akuntansi Manajemen, dilengkapi Software konsultan Express.
Halim, Abdul dan Supomo Bambang. 1998. Akuntansi Manajemjen. Yogyakarta
:BPFE.
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Offset.
Mulyadi, 1983. Akuntansi Biaya. Penentuan Harga Pokok dan pengendalian
Biaya. Yogyakarta : BPFE.
_________. 1983. Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa.
Yogyakarta : STIE YKPN.
Munandar. 1986. Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja dan
pengawasan kerja. Yogyakarta : BPFE.
Sugiri, Slamet. 1994. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Supriyanto, Y. 1995. Anggaran Perusahaan, Perencanaan dan Pengendalian
Laba. Edisi 1. Yogyakarta : STIE YKPN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Supriyono, RA. 1989. Akuntansi Manajemen, Struktur Pengendalian Manajemen.
Yogyakarta : BPFE.
__________. 1989. Akuntansi Manajemen, Proses Pengendalian Manajemen.
Yogyakarta : BPFE.
__________. 1990. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian Biaya, serta
pembuatan Keputusan. Edisi 2. yogyakarta : BPFE.
___________. 1991. Akuntansi Manajemen, Konsep Dasar Akuntansi manajemen
dan Perencanaan. Yogyakarta : BPFE.
Usry, Matz. 1986. Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian. Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Download