PENGARUH MINAT BELAJAR, KREATIVITAS BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 15 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I) TARI GUSMITA SARI NPM. 11090052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, KREATIVITAS BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 15 PADANG Oleh Tari Gusmita Sari, 2Yola Malinda, 3Jolianis 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Email : [email protected] 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Minat Belajar, Kreativitas Belajar dan Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas Oleh Guru secara parsial dan simultan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG. Penelitian ini menemukan bahwa (1) minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG karena t hitung (2,635)> ttabel (1.66), (2) kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG karena t hitung (8,427)> ttabel (1.66), (3) pengelolaan kelas oleh guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG karena t hitung (3,731)> ttabel (1.66), (4) minat belajar, kreativitas belajar dan pengelolaan kelas oleh guru secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG karena Fhitung (91,366)> Ftabel (3,09). Besarnya Pengaruh Variabel Minat Belajar, Kreativitas Belajar dan Pengelolaan Kelas oleh Guru terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG yaitu 73,3% dan sisanya 26,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Abstrack This study aims to determine the effect of Interest in Learning, Creativity Learning and Student Perceptions About Classroom Management by Teachers partially and simultaneously to the Seventh Grade Student Results on Mata Pelajaran IPS Integrated in SMP Negeri 15 PADANG. This study found that (1) interest in learning positive and significant impact on learning outcomes of students of class VII in social studies Integrated in SMP 15 PADANG because t count (2.635)> t table (1.66), (2) creativity learning positive and significant impact on the learning outcomes seventh grade students in social studies Integrated in SMP 15 PADANG because t count (8.427)> t table (1.66), (3) classroom management by teachers' positive and significant impact on learning outcomes of students of class VII in social studies Integrated in SMP State 15 PADANG because t count (3.731)> t table (1.66), (4) interest in learning, creativity in learning and classroom management by teachers simultaneously positive and significant impact on learning outcomes of students of class VII in social studies Integrated in SMP 15 PADANG because Fhitung (91.366)> F table (3.09). The amount of Variable Interest Influence Learning, Creativity Learning and Classroom Management by Teachers of the class VII student learning outcomes in social studies Integrated in SMP 15 PADANG is 73.3% and the remaining 26.7% is influenced by other factors not included in this study. Keyword : Learning Outcomes, Interest in Learning, Creativity Learning and Student Perceptions About Classroom Management by Teacher. PENDAHULUAN Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan pun semakin ketat, apalagi dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber daya yang berkualitas. salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita- cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Usaha untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan perlu mendapat perhatian khusus. Pemerintah merumuskan dalam Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/2003). Dari fungsi pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dibutuhkan untuk mencetak manusia yang cerdas, kreatif, mandiri sebagai sendi dalam pembangunan negara.Jika suatu bangsa ingin maju maka sumber daya manusia harus ditingkatkan. Untuk itu semua anak usia sekolah harus dapat mengenyam dunia pendidikan, dan harus dapat menguasai pengetahuan-pengetahuan yang dapat menunjang kemampuan anak dalam pendidikan serta meningkatkan hasil belajar mereka dalam bidang pendidikan tersebut. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi masa depan. Dengan pendidikan, diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang. Salah satu indikasi pencapaian proses pendidikan tersebut adalah terwujudnya hasil belajar siswa yang memuaskan. Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila tercapai hasil belajar yang baik. Namun, peserta didik akan menemui hal- hal yang akan mendukung maupun menghambat mereka dalam mencapai hasil belajar yang memuaskan. Menurut Hamalik (2001 : 21) Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas tertentu. Hasil belajar juga merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan. Keberhasilan pembelajaran disekolah akan terwujud dari keberhasilan belajar siswa. Menurut Slameto (2010 : 54) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal semua bersumber dari luar seperti keluarga, didikan orang tua, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, sekolah, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, keadaan gedung, metode belajar, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor internal adalah semua yang bersumber dari diri siswa seperti : faktor kesehatan, cacat tubuh, intelengensi, perhatian, minat, kreativitas, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, kelelahan dan lain- lain. selain itu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar diatas adalah minat belajar siswa. Menurut Sardiman (2007 : 77) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri- ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan- keinginan atau kebutuhan- kebutuhan sendiri. Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Disamping minat belajar dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar, kreativitas belajar dan pengelolaan kelas oleh guru juga sama pentingnya. Menurut Suharman (2005 : 375) kreativitas tidak hanya dilakukan oleh orangorang yang memang pekerjaannya menuntut pemikiran kreatif (sebagai suatu profesi), tetapi juga dapat dilakukan oleh orang- orang biasa didalam menyelesaikan tugas- tugas dan mengatasi masalah. Kreativitas mencerminkan pemikir yang divergen yaitu kemampuan yang dapat memberikan bermacam- macam alternatif jawaban. Kreativitas dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan belajar. Namun sebenarnya setiap orang adalah kreatif. untuk mendapatkan orang yang demikian perlu adanya latihan dan bimbingan dari orang tua atau pun guru. Disini guru menilai pengetahuan dan kemajuan siswa melalui interaksi yang terus menerus tentang siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan dengan banyak catatan dari guru, terutama menampilkan segi- segi yang baik dan yang kurang baik dari pekerjaan siswa. Sedangkan Menurut Usman (2013 : 97) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki dan memelihara sistem atau organisasi kelas, sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuan, bakat dan energinya pada tugas- tugas individu. Dalam proses belajar, kualitas guru dan peserta didik perlu menjadi perhatian. Guru sebagai salah satu komponen yang bertanggung jawab atas keberhasilan pendidikan harus mampu melibatkan anak didik secara fisik, mental, intelektual, emosional serta guru harus mampu mengelola, menggunakan dan mengkomunikasikan ilmu yang diperolehnya kepada peserta didik. Dengan demikian guru merupakan penggerak dan motivator dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Gambaran hasil belajar siswa berdasarkan nilai mid semester siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG adalah sebagai berikut: Tabel 1. Nilai rata-rata mid semester ganjil pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 15 padang tahun ajaran 2014/ 2015 No Kelas Jumlah KKM Nilai Jumlah Tuntas Jumlah Tidak siswa ratatuntas rata 1 VII 1 36 75 76,35 18 50% 18 50% 2 VII 2 36 75 65,40 20 56% 16 44% 3 VII 3 35 75 74,37 19 54% 16 46% 4 VII 4 35 75 63,75 18 51% 17 49% sumber : SMP N 15 Padang tahun ajaran 2014/ 2015 Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas tertentu.Hasil belajar juga merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan. Keberhasilan pembelajaran disekolah akan terwujud dari keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal semua bersumber dari luar seperti keluarga, didikan orang tua, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, sekolah, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, keadaan gedung, metode belajar, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor internal adalah semua yang bersumber dari diri siswa seperti : faktor kesehatan, cacat tubuh, intelengensi, perhatian, minat, kreativitas, bakat, motif, kematangan dan kesiapan, kelelahan dan lain- lain. selain itu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar diatas adalah minat belajar siswa. Minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri- ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginankeinginan atau kebutuhan- kebutuhan sendiri (Sardiman dalam susanto 2013 : 57). Minat belajar merupakan faktor utama untuk menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Minat memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik.Bahan pelajaran, pendekatan, ataupun metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan minat peserta didik menyebabkan hasil belajar tidak optimal.Sejalan dengan itu minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang- bidang studi tertentu. Minat belajar adalah suatu keadaan dimana siswa merasa senang, ada rasa ketertarikan dan memberi perhatian pada mata pelajaran serta kemampuan dalam belajar yang menimbulkan sikap keterlibatan setiap siswa yang ingin belajar, sehingga semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang akan diperolehnya, sebaliknya semakin rendah minat belajar siswa maka semakin rendah pula hasil belajar yang diperoleh siswa tersebut. Minat terhadap sesuatu dipelajari akan mempengaruhi proses belajar dan selanjutnya akan mempengaruhi penerimaan minat- minat baru, dengan kata lain minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak akan maksimal. Menurut Sardiman dalam susanto (2013 : 57) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri- ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan- keinginan atau kebutuhan- kebutuhan sendiri. William James dalam Uzer Usman (2000 : 27) bahwa minat belajar merupakan faktor utama untuk menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Menurut Hartono (2005 : 14) yang menyatakan bahwa minat memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Bahan pelajaran, pendekatan, ataupun metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan minat peserta didik menyebabkan hasil belajar tidak optimal. Sejalan dengan itu menurut Syah (2011 : 134) menyatakan minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidangbidang studi tertentu. Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow dalam Munandar, 2009) pada dasarnya setiap orang dilahirkan kedunia dengan memiliki potensi kreatif. menurut munandar yang diterjemahkan Sukmadinata(2004 : 104) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi unsur yang ada berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepat gunaan dan keragaman jawaban yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinilitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Menurut Torrance (2003 : 27) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasilhasilnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar adalah suatu kondisi, sikap, kemampuan dan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk menghasilkan produk atau gagasan, mencari pemecahan masalah yang lebih efisien dan unik dalam proses belajar. Menurut Slameto (2003:138) faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern. Yang mana faktor intern terdapat kemampuan kreativitas (berfikir kreatif) siswa dapat mempengaruhi hasil belajar. Kreativitas merupakan kemampuan siswa untuk mengolah kembali pelajaran yang diperoleh sehingga dapat memberikan gagasangagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah dengan menuntut kelancaran dalam berpikir, keluwesan dalam bersikap, keaslian dalam berpendapat dan mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan. Siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi memiliki kecenderungan mencapai hasil belajar yang tinggi, dan sebaliknya siswa yang mempunyai kreativitas kurang cenderung memiliki hasil belajar yang rendah. Dalam proses pengelolaan dikelas yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang guru adalah mengupayakan dan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kondisi mengajar yang baik diharapkan proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik pula. Proses pembelajaran yang baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam pembelajaran, keterampilan pengelolaan kelas merupakan salah satu faktor yang juga harus dikuasai oleh seorang guru disamping faktor- faktor lainnya. Keterampilan tersebut yang demikian disebut dengan keterampilan pengelolaan kelas. Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat statis dan pasif, namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya untuk dapat menjalankan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang dinamis perlu adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan terencana. Dalam kamus besar bahasa indonesia istilah pengelolaan diartikan dengan “penyelenggaraan, pengurusan”. Sedangkan yang dimaksud dengan kelas “tingkat ruang belajar disekolah”. Dengan kata lain pengelolaan kelas diterjemaahkan secara singkat sebagai suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar. Menurut Usman (2013 : 97) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas merupakan suatu upaya memberdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Djamarah (2000 : 72) pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat- alat yang tepat terhadap problem dan stuasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem atau organisasi kelas, sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energi pada tugas- tugas individu. Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat statis dan pasif, namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.Ciri utama kelas adalah pada aktivitasnya untuk dapat menjalankan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang dinamis perlu adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan terencana.Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.Semakin baik keterampilan pengelolaan kelas maka hasil belajar juga akan semakin meningkat. Hal yang menjadi permasalahn dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun secara simultan antara minat belajar, kreatifitas belajar dan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh baik secara parsial maupun secara simultan antara minat belajar, kreatifitas belajar dan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 PADANG. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 15 padang yang beralamat di Jln. Adinegoro Km 16 Lubuk Buaya, kecamatan koto tangah kota padang, provinsi sumatera barat.Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono (2013 : 10) penelitian deskriptif asosiatif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat belajar, kreativitas belajar dan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas oleh guru terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. Menurut Sugiyono (2012 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang diteliti.Sampel dalam penelitian ini diukur dengan rumus yang dikembangkan slovin (2006:37),sampel sebanyak 104 orang siswa.Sampel tersebut diambil dengan teknik proposional random sampling.Menurut Sugiyono (2012:82) proposional random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner dan dokumentasi.Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan- pernyataan yang diberi bobot penilaian positif dan negatif.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif dan induktif. PEMBAHASAN Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Dapat dilihat pengaruh masing- masing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: 1. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial minat belajar siswa berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi minat belajar terhadap hasil belajar memiliki nilai t hitung (2,635) > nilai ttabel (1,66), sehingga Ho1 ditolak Ha1 diterima.Peningkatan minat belajar siswa sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang sebesar 0,279 satuan. Hal ini dikarenakan regresi minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang memiliki nilai koefisien (b1) sebesar 0,279 satuan. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan minat belajar berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata- rata 3,80 dan TCR 75,90% dari 11 item pernyataan, yang memiliki rata- rata dan TCR terendah terdapat pada indikator ketertarikan siswa dengan rata- rata 3,75 dan TCR 75,10% dengan kategori cukup baik. Nilai tertinggi pada indikator perasaan senang dengan rata- rata 3,83 dan TCR 76,50% dengan kategori cukup baik.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki minat belajar yang baik, misalnya mengerjakan latihan disekolah dan melengkapi semua tugasnya.Dengan ini, dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang tinggi. Semakin tinggi minat belajar siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar yang akan dicapai. 2. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial kreativitas belajar siswa berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi kreativitas belajar terhadap hasil belajar memiliki nilai t hitung (8,427) > nilai ttabel (1,66), sehingga Ho2 ditolak Ha2 diterima.Peningkatan kreativitas belajar siswa 3. sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang sebesar 0,377 satuan. Hal ini dikarenakan regresi kreativitas belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang memiliki nilai koefisien (b2) sebesar 0,377 satuan. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan kreativitas belajar berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata- rata 3,83 dan TCR 76,52% dari 28 item pernyataan, yang memiliki rata- rata dan TCR terendah terdapat pada indikator memiliki humor yang tinggi dengan rata- rata 3,68 dan TCR 73,65% dengan kategori cukup baik. Nilai tertinggi pada indikator mempunyai dan menghargai keindahan dengan rata- rata 3,96 dan TCR 79,23% dengan kategori cukup baik.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kreativitas belajar yang baik, misalnya aktif dalam pembelajaran dikelas dan sering mengajuhkan pertanyaan yang berbobot. Dengan ini, dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang tinggi. Semakin tinggi kreativitas belajar siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar yang akan dicapai. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pengelolaan kelas oleh guru berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa regresi pengelolaan kelas oleh guru terhadap hasil belajar memilikinilai t hitung (3,731) > nilai ttabel (1,66), sehingga Ho3 ditolak Ha3 diterima.Peningkatan pengelolaan kelas oleh guru sebesar satu satuan akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang sebesar 0,253 satuan. Hal ini dikarenakan regresi pengelolaan kelas oleh guru terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang memiliki nilai koefisien (b3) sebesar 0,253 satuan. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan pengelolaan kelas berada pada kategori cukup baik dengan nilai rata- rata 3,86 dan TCR 77,23% dari 20 item pernyataan, yang memiliki rata- rata dan TCR terendah terdapat pada indikator penekanan pada hal- hal yang positif dengan rata- rata 3,73 dan TCR 74,50% dengan kategori cukup baik. Nilai tertinggi pada indikator penanaman disiplin diri dengan ratarata 3,96 dan TCR 79,29% dengan kategori cukup baik.Berdasarkan hasil penelitian, dapat 4. disimpulkan bahwa pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan baik, misalnya guru menerangkan pelajaran dengan cara yang berbeda-beda atau bervariasi supaya siswa nya tidak merasa bosan. Dengan ini, pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dapat mencapai hasil belajar siswa yang tinggi. Semakin bagus pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru maka akan semakin tinggi hasil belajar yang akan dicapai oleh siswanya. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui minat belajar, kreativitas belajar, dan pengelolaan kelas oleh guru secara simultan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung(91,366) > dari Ftabel (3,09), sehingga H04 ditolak dan Ha4 diterima. Hasil analisa koefisien determinasi menunjukkan nilia Rsquare sebesar 0,733. Hal ini berarti 73,3% hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang dipengaruhi variabel minat belajar, kreativitas belajar, dan penguatan oleh guru, sedangkan sisanya 26,7% dijelas oleh faktorfaktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Minat belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang dan memiliki nilai koefisiensi regresi sebesar 0,279 satuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (2,653) > nilai t tabel (1,66), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 2. Kreativitas belajar berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang dan memiliki nilai koefisiensi regresi sebesar 0,377 satuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (8,427) > nilai t tabel (1,66), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 3. Pengelolaan kelas oleh guru berpengaruh positif signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang dan memiliki nilai koefisiensi regresi sebesar 0,253 satuan, Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,731) > nilai ttabel (1,66), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. 4. Minat belajar, kreativitas belajar, dan pengelolaan kelas oleh guru secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Fhitung regresi minat belajar, kreativitas belajar, dan pengelolaan kelas oleh guru terhadap hasil belajar sebesar 91,366 > dari nilai Ftabel 3,09, sehingga hipotesis nolditolak dan hipotesis alternatif diterima. Persentase pengaruh variabel minat belajar, kreativitas belajar, dan pengelolaan kelas oleh guruterhadap hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Padang yaitu sebesar 73,3%, sedangkan sisanya 26,7% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian. Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut: 1. Guru diharapkan mampu memberikan respon yang baik terhadap pertanyaan yang diajukan siswa, agar siswa mendapat hasil belajar yang baik untuk masa yang akan datang. 2. Siswa diharapkan agar lebih memperhatikan pelajaran dengan baik sehingga menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif tanpa ada yang menyuruh dan mendatangkan kepuasan dalam diri siswa untuk masa yang akan datang. 3. Siswa diharapkan dapat membedakan mana waktu buat belajar dan mana waktu buat bermain atau dapat mengkondisikan keadaan supaya proses belajar mengajar berlajan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang lebih baik dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Banjar Media : PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara : Jakarta Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta Slameto. 2010. Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Bina aksara: Jakarta. Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta Suharman. 2005. Psikologi kognitif. Srikandi: surabaya Undang – Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta : Sinar Grafika. Usman, user moh. 2013. Menjadi guru professional. Bandung: PT Remaja Karya Rosda Uno, hamzah B dan kuadrat, masri, 2009.Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran. Jakarta: bumi aksara