jurnal kunjungan sebagai alternatif untuk meningkatkan

advertisement
Jurnal Kunjungan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca (Subakir)
185
JURNAL KUNJUNGAN SEBAGAI ALTERNATIF
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Subakir
SMP Negeri 1 Kalitengah, Lamongan
Abstrak: Data hasil tes yang diberikan untuk mengukur keterampilan membaca dari
38 siswa menunjukkan lebih dari 75 % siswa memilliki keterampilan membaca dan
penguasaan kosa kata yang rendah. Di lain pihak, data tentang minat baca siswa yang
dikumpulkan melalui angket dan wawancara untuk siswa dan informasi dari petugas
perpustakaan sekolah menunjukkan bahwa hanya 10 siswa yang memiliki kegemaran
membaca, pada setiap hari sekolah rata-rata 6 siswa mengunjungi perpustakaan pada
jam istirahat dan hampir selalu siswa yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan membaca bahasa Indonesia dengan melalui jurnal
kunjungan, jurnal kunjungan ini siswa dituntut untuk mencatat berapa jumlah bacaan
yang sudah dibaca. Dengan strategi ini keterampilan membaca siswa dapat meningkat.
Hasil evaluasi yang dilakukan yaitu pada siklus I (67,00), siklus II (74,33), dan siklus
III (81,26).
Kata kunci: jurnal, kunjungan, skill, minat
Abstract: Data from tests given to measure reading skills of 38 students showed more
than 75% of students have low reading skills and vocabulary. On the other hand, data
on students' reading interest collected through questionnaires and interviews for
students and information from the librarian schools showed that only 10 students who
have a penchant for reading, on any school day average of 6 students visited the library
at playtime and almost always the same students. This study aims to improve the
reading skills of Indonesian through visits journal, visit the journal's students are
required to record how many readings have been read. With this strategy can increase
students' reading skills. The results of the evaluation made at the first cycle (67.00),
second cycle (74.33), and the third cycle (81.26)
Keywords: journals, visits, skills, interests.
PENDAHULUAN
Salah satu faktor yang cukup
penting dalam menguasai bahasa,
termasuk Bahasa Indonesia, adalah
penguasaan kosa kata produktif yang
diperlukan untuk berkomunikasi. Minat
baca yang tinggi akan sangat mendukung
peningkatan penguasaan kosa kata
produktif siswa. Agar siswa memiliki
minat baca yang tinggi maka diperlukan
ketersediaan wacana atau buku-buku
yang bervariasi dan menarik siswa.
Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Sadtono dkk (2000) menunjukkan
bahwa hasil pembelajaran Bahasa
Indonesia di SMP masih jauh dari target.
Kondisi serupa juga ditemukan pada
sekolah kami yaitu di SMP Negeri 1
186
Kalitengah. Data hasil tes yang diberikan
untuk mengukur keterampilan membaca
dari 38 siswa menunjukkan lebih dari 75
%
siswa
memilliki
keterampilan
membaca dan penguasaan kosa kata yang
rendah. Di lain pihak, data tentang minat
baca siswa yang dikumpulkan melalui
angket dan wawancara untuk siswa dan
informasi dari petugas perpustakaan
sekolah menunjukkan bahwa hanya 10
siswa
yang
memiliki
kegemaran
membaca, pada setiap hari sekolah ratarata 6 siswa mengunjungi perpustakaan
pada jam istirahat dan hampir selalu
siswa yang sama.
Di tingkat SMP, sebagai tingkat
pendidikan yang menjadi kajian dalam
tulisan ini, tujuan pengajaran Bahasa
Indonesia adalah siswa memiliki
keterampilan
membaca,
menyimak,
berbicara dan menulis dalam Bahasa
Indonesia melalui tema yang dipilih
berdasarkan tngkat perkembangan dan
minat mereka. Tingkat penguasaan
kosakata ( kurang lebih 1000 kosakata)
dengan tata bahasa yang sesuai
(Depdikbud, 1993).
Numun pada kenyataannya, sampai
saat ini Bahasa Indonesia masih dianggap
sebagai suatu pelajaran yang menjadi
momok bagi siswa. Hal ini terjadi pula
pada siswa kelas VII E Smp Negeri 1
Kalitengah kabupaten lamongan Tahun
Pelajaran 2013/2014. Oleh karena itu
penulis mencoba melakukan Penelitian
Tindakan Kelas dengan Judul untuk
memberikan solusi terahadap rendahnya
prestasi belajar. Terutama 2013/2014
membaca bahasa
Indonesia pada
sebagian besar siswa di SMP Negeri 1
Kalitengah, Lamongan, diantaranya; 1)
kurangnya
minat
siswa
terhadap
pelajaran bahasa Indonesia, 2) kemalasan
siswa untuk belajar berbahasa Indonesia,
dan 3) sikap pasif siswa dalam proses
belajar mengajar.
EDU-KATA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2015
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah melalui
“Jurnal Kunjungan” yang digunakan
untuk
meningkatkan
keterampilan
membaca Bahasa Indonesia pada siswa
kelas VII E SMP Negeri 1 Kalitengah
Kabupaten Lamongan semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014.
Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII E SMP Negeri 1 Kalitengah
Kabupaten Lamongan semester ganjil
Tahun Pelajaran 2013/2014.
Ada tiga instrument minimal untuk
mengumpulkan data yaitu:
1. Lembar
Pengamatan/Observasi:
dipergunakan untuk mengetahui
aktivitas guru dalam pembelajaran,
dan untuk mengetahui keaktifan
siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Lembar
Questionare:
untuk
mengambil data tentang minat siswa
pada proses belajar mengajar. Ada
dua
jenis
questionare
yang
dipergunakan yaitu : quaestionare
pra PTK dan paska PTK.
3. Lembar Test: dipergunakan untuk
mengambil
data
tentang
keterampilan membaca. Hasil dari
post-test inilah sebagai tolak ukur
keberhasilan
dalam
proses
pembelajaran, post-test diberikan
setiap akhir siklus.
Data yang diperoleh dari hasil
pengamatan dan angket dianalisis secara
deskriptif kuantitatif artinya gambaran
keberhasilan dalam proses belajar
mengajar
diungkapkan
dengan
prosentase.
PEMBAHASAN
Hasil pengamata Siklus Pertama
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh guru dan kolaborator
terlihat bahwa, siswa yang menyelesaikan
“Jurnal Kunjungan” dengan baik adalah
10 siswa. Dimana mereka telah membaca
sebanyak 20 wacana sesuai dengan
Jurnal Kunjungan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca (Subakir)
“Jurnal Kunjungan” yang diharapkan
oleh guru. Siswa yang mampu
menyelesaikan wacana 15-17 sebanyak
15 siswa. Siswa
yang mampu
menyelesaikan kurang di bawah 15
wacana sebanyak 11 siswa. Sedangkan
nilai hasil akhir siklus I rata-ratanya
67,00.Untuk lebh jelas dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1: Hasil Pengamatan Siklus
Pertama
Jumlah
Bacaan
No
Siswa
yang dibaca
1
13
< 15
2
15
15 – 17
3
10
20
Adapun
keberhasilan
dan
kegagalan
yang
terjadi
dalam
pelaksanaan tindakan selama siklus I
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Guru telah mampu mengelola dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan
RPP yang ada. Hal ini berdasarkan
data hasil observasi terhadap aktivtas
guru dalam kegiatan belajar mengajar
mengalami peningkatan dari 66,25 %
menjadi 70,42 % di akhir siklus
pertama.
2. Sebagian besar siswa mulai berminat
membaca bacaan Bahasa Indonesia
terutama. Hal ini berdasarkan data
hasil observasi pada awal siklus
sebesar 22,73 % dan pada akhir sikus
menjadi 79,55.%,
3. Kemampuan membaca siswa mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
mengalami peningkatan.
Hal ini
terlihat dari data hasil Post Tet akhir
siklus pertama rata-ratanya mencapai
67,00.
4. Masih banyak siswa yang kurang
aktif karena masih belum menguasai
kosa kata.
5. Siswa masih banyak yang belum
mampu menyelesaikan tugas yang
187
diberikan karena siswa masih belum
terbiasa.
Untuk memperbaiki kelemahan –
kelemahan dan mempertahankan serta
meningkatkan keberhasilan yang telah
dicapai pada siklus pertama, maka pada
pelaksanaan siklus kedua direncanakan :
1. Guru
diharapkan
mampu
mempertahankan
dan
atau
meningkatkan pengelolaan kegiatan
pembelajaran.
2. Guru menjelaskan lebih terinci
tugas yang akan dikerjakan selama
proses pembelajaran.
3. Guru memberikan waktu yang
cukup
kepada
siswa
yang
mempunyai kemampuan di bawah
rata-rata atau memberikan “Jurnal
Kunjungan” yang lebih ringan.
Hasil Pengamatan Siklus Kedua
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh guru dan kolaborator
adalah bahwa siswa yang menyelesaikan
“Jurnal Kunjungan” dengan baik adalah
15 siswa. Dimana mereka telah membaca
sebanyak 20 wacana sesuai dengan
“Jurnal Kunjungan” yang diharapkan
oleh guru. Siswa yang mampu
menyelesaikan wacana 15-17 sebanyak
15 siswa. Siswa
yang mampu
menyelesaikan kurang di bawah 15
wacana sebanyak 8 siswa. Sedangkan
nilai hasil akhir siklus II rata-ratanya
74,33. Untuk lebih jelas, dapat dilihat
pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2: Hasil pengamatan Silus Kedua
Jumlah
Bacaan yang
No
Siswa
dibaca
1
8
< 15
2
15
15 – 17
3
15
20
Berdasarkan data tabel di atas,
perubahan-perubahan yang terjadi selama
188
pelaksanaan siklus kedua adalah sebagai
berikut :
1. Guru telah mampu mempertahankan
dan
meningkatkan
pengelolaan
kegiatan pembelajaran. Hal ini
berdasarkan data hasil observasi
terhadap aktivitas guru dalam proses
belajar
mengajar
mengalami
peningkatan dari 70,42 % pada siklus
pertama menjadi 75,65 % pada siklus
kedua.
2. Selama pengembangan materi, siswa
mengalami peningkatan. Hal ini
terlihat dari data hasil observasi
terhadap minat belajar siswa selama
siklus II.
3. Sebagian besar siswa telah mulai
terbiasa
dengan
tugas
yang
dilakukan, hal ini terlihat pada saat
proses belajar mengajar berlangsung,
siswa lebih aktif dan berusaha untuk
mengerjakan tugasnya dengan baik.
4. Keterampilan membaca mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari data
hasil tes akhir siklus mengalami
peningkatan yaitu 74,33 pada siklus
kedua.
Untuk memperbaiki kelemahankelemahan dan mempertahankan serta
meningkatkan
serta
meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada
siklus kedua, direncanakan pelaksanaan
tindakan kelas pada siklus ketiga sebagai
berikut :
a. Guru
diharapkan
mampu
mempertahankan serta meningkatkan
pengelolaan kegiatan pembelajaran.
b. Guru memotivasi seluruh siswa agar
dapat
mempertahankan,
memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan
membacanya
dan
mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
c. Guru memberitahukan materi yang
akan dibahas, sehingga siswa lebih
siap dalam mengerjakan tugas yang
EDU-KATA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2015
d.
akan dilakukan selama proses
pembelajaran.
Guru menyediakan bacaan yang
menarik sehingga siswa tidak bosan
untuk membacanya.
Hasil Pengamatan Siklus Ketiga
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh guru dan kolaborator.
Siswa yang menyelesaikan “Jurnal
Kunjungan” dengan baik adalah 30
siswa. Dimana mereka telah membaca
sebanyak 20 wacana sesuai dengan
“Jurnal Kunjungan” yang diharapkan
oleh guru. Siswa yang mampu
menyelesaikan wacana 15-17 sebanyak 5
siswa. Siswa yang mampu menyelesaikan
kurang di bawah 15 wacana sebanyak 3
siswa. Sedangkan nilai hasil akhir siklus
III rata-ratanya 81,26. Untuk leb2h jelas
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3: Hasil Pengamatan Siklus pada
Ketiga
Bacaan
Jumlah
No
yang
Prosentase
Siswa
dibaca
1
3
< 15
9,09 %
2
5
15 – 17
22,73 %
3
30
20
68,18 %
Berdasarkan data tabel di atas,
perubahan-perubahan yang terjadi selama
pelaksanaan siklus kedua adalah sebagai
berikut :
a. Guru telah mampu mempertahankan
dan
meningkatkan
pengelolaan
kegiatan pembelajaran. Hal ini
berdasarkan data hasil observasi
terhadap aktivitas guru dalam proses
belajar
mengajar
mengalami
peningkatan dari 75,65. % pada
siklus kedua menjadi 83,4 % pada
siklus ketiga.
b. Selama pengembangan materi, siswa
mengalami peningkatan. Hal ini
terlihat dari data hasil observasi
Jurnal Kunjungan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca (Subakir)
189
terhadap minat belajar siswa selama
siklus III.
Sebagian besar siswa menyukai
dengan permainan yang dilakukan,
hal ini terlihat pada saat proses
belajar mengajar berlangsung, siswa
lebih aktif dan berusaha untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik.
Kemampuan
siswa
mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari
rata-rata hasil tes akhir siklus
mengalami peningkatan yaitu 81,26
pada siklus ketiga.
menyenangkan.
Dan
keterampilan
membaca siswa semakin meningkat, ini
terlihat dari semakin meningkatnya hasil
post test yang diperoleh mulai dari siklus
pertama hingga siklus ketiga, disampng
itu kosa kata yang siswa kuasai semakin
banyak. Hal penting yang perlu di catat
adalah
siswa
mulai
menyukai
perpustakaan dan informasi dari petugas
perpustakaan mengatakan bahwa setelah
siswa membuat “Jurnal Kunjungan”
semakin lama siswa semakin terbiasa ke
perpustakaan dan membaca buku bacaan.
Berdasarkan uraian di atas mulai
dari pelaksanaan siklus pertama sampai
siklus ketiga, dapat diketahui bahwa
kegiatan pembelajaran dengan membuat
“Jurnal Kunjungan”
ini sangat
menyenangkan siswa dan membuat siswa
lebih aktif. Siswa terlihat bersemangat
dan antusias belajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Selain itu suasana
pemberian tugas ini menjadi lebih
menarik dan menyenangkan karena
kegiatan ini penuh dengan kompetisi di
mana setiap siswa berlomba mengerjakan
dengan
sebaik-baiknya
untuk
mendapatkan nilai yang lebih baik.
Keterampilan membaca siswa selama
kegiatan penelitian ini terus mengalami
peningkatan.
Pemantapan lebih lanjut akan
dialami oleh siswa karena kegiatan
mengerjakan tugas melaui jurnal kerja
memberikan siswa lebih bertanggung
Indonesiab akan apa yang dia tawarkan
sendiri, sehingga siswa berusaha untuk
memenuhi apa yang dia tulis dalam
“Jurnal Kunjungan”nya.
Pada siklus terakhir kegiatan ini,
siswa dilatih untuk membaca bacaaan
yang agak komplek. Disamping itu
karena siswa semakin menyukai dan
semakin berminat untuk belajar Bahasa
Indonesia, sehingga materi yang semula
biasanya
membosankan
menjadi
SIMPULAN
Berdasarkan hasil data pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini dapat
disimpulkan bahwa dengan melalui
“Jurnal Kunjungan” dapat meningkatkan
keterampilan membaca Bahasa Indonesia
pada siswa Kelas VII E. SMP Negeri 1
Kalitengah
Kabupaten
Lamongan
semester
ganjil
tahun
pelajaran
2013/2014.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
Amir dan Rukayah. (1996). Pendidikan
Bahasa di Kelas Tinggi Sekolah
Dasar. Surakarta: UNS
Hadi, Sutrisno. 1990. Metode Penelitian
IV. Jakarta : Andi Offset
Herwindo, H. (1998).Bagaimana murid
Belajar.
Jakatra:
Derjen
Dikdasmen-Depdikbud
Nawangwulan,
Tatit.2000.
Media
gambar seri sebagai sarana
pembelajaran writing (menulis).
Genten kali. Tahun III No. 2. hlm.
19-21
Soekartiwi.
1996.
Rancangan
Instructional. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
EDU-KATA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2015
190
Suhardjo. (2009). Pengertian Aksara.
Diakses dari http://geocities.com/fski97/artikel2.html pada tanggal 16
Mei 2010.
Depdikbud. 1995. Kurikulum 1994 Mata
Pelajaran
Bahasa
Indonesia
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dipdikbud: Jakarta.
Syah, M. (1995). Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Dahar, Ratna W. 1994. Teori – teori
Belajar. Jakarta : Erlangga
Tim
Instruktur Propinsi Indonesia
Tengah. (1999). Beberapa agenda
reformasi
pendidikan
dalam
perspektif abad 21. Magelang: Tera
Indonesia.
Rusyan, Kusindar, Zaenal Arifin. 1989.
Pendekatan
dalam
Proses
Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Usman, M.U. (1996) Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja
Rosda karya.
Slavin,
R.E.
1994.
Educational
Psychology Theory and Practice.
Secon Edition Boston. Allyn and
Bacon Publishers.
Winataputra. (1993). Strategi belajar
mengajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Download