pengaruh alokasi waktu, kesiapan, fasilitas daninteraksi belajar

advertisement
PENGARUH ALOKASI WAKTU, KESIAPAN, FASILITAS DANINTERAKSI BELAJAR
MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA N 1
KOTO XI TARUSAN
E-JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Oleh :
TUTRI WAHYUNI
11090119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENGARUH ALOKASI WAKTU, KESIAPAN, FASILITAS DAN INTERAKSI BELAJAR
MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA N 1
KOTO XI TARUSAN
Oleh
,
1) Mahasiswa Program StudiPendidikanEkonomi STKIP-PGRI Sumbar
2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar
Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat
Email: [email protected]
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alokasi waktu berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena nilai
thitun3,438 ttabel1,9735.;(2) Kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena t hitung4,631
ttabel1,9735.;(3) Fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan
nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena thitung5,853 ttabel1,9735.Apabila fasilitas
belajar siswa meningkat 1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan akan meningkat sebesar 0,781 satuan.;(4) Interaksi belajar mengajar berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien
signifikan karena thitung3,273 ttabel1,9735.;(5) Alokasi waktu, kesiapan, fasilitas dan interaksi belajar
mengajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa Fhitung102,933 Ftabel2,66. Besarnya pengaruh alokasi waktu,
kesiapan, fasilitas dan interaksi belajar mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS
di SMA N 1 Koto XI Tarusan yaitu 70,1% dan sisanya 29,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukan dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The results showed that (1) Allocation of a significant effect on learning outcomes
Economics. With the value of the coefficient 1,887. Significant coefficient value because the value
tcount 3,438 ttable1,9735. 2) Readiness to learn a significant effect on learning outcomes Economics.
With the value of the coefficient 1,887. Significant coefficient values as tcount 4,631 ttable1,9735.3)
The learning facilities have a significant effect on learning outcomes Economics. With the value of
the coefficient 1,887. Significant coefficient values as tcount 5,853 ttable,9735.;(4) the interaction of
teaching and learning significantly influence Economic learning outcomes. With the value of the
coefficient 1,887. Significant coefficient values as thitung3,273 ttable 1,9735. (5) Allocation of time,
the readiness of facilities and teaching and learning interactions simultaneously significant effect
on learning outcomes Economics. With the results of the study stating that Ftabel 102,933 ttable 2,66.
The amount of influence the allocation of time, the readiness of facilities and teaching and learning
interactions on learning outcomes of economic class X IPS in SMA N 1 Koto XI Tarusan is 70.1%
and the remaining 29.9% is influenced by other factors not included in this study.
PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan
proses
pembinaan dan bimbingan yang dilakukan
seseorang secara terus-menerus kepada anak
didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Proses pendidikan merupakan perjalanan
yang tidak pernah terhenti sepanjang hidup
manuasia dan merupakan hal yang sangat
signifikan dalam kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan sebagai salah satu
usaha untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan membentuk manusia seutuhnya,
serta
ikut
menunjang
keberhasilan
pembangunan nasional.Menurut undangundang no 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional menyatakan bahwa:
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajardan
proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian. diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara.
Pendidikan
sebagai
upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan
investasi sangat berharga bagi masa depan
suatu bangsa. Oleh karena itu, dunia
pendidikan seharusnya dapat menghasilkan
manusia Indonesia yang berkualitas, yang
tidak hanya pandai atau ahli dibidangnya
namun juga memiliki kearifan dalam
bertindak dengan kata lain seimbang antara
akal atau pikiran serta akhlak atau perilaku.
Pendidikan merupakan suatu proses
yang berkelanjutan, melalui pendidikan akan
tercipta manusia-manusia yang memiliki
kualitas sumber daya yang tinggi. Baik atau
tidaknya sumber daya yang dihasilkan
pendidikan sangat tergantung dari proses
belajar mengajar (PBM). Proses belajar
mengajar merupakan inti dari sebuah
pendidikan. Adapun yang dimaksud dengan
hasil belajar adalah hasil dari suatu usaha
yang dilaksanakan siswa. Dalam pendidikan
formal selalu diikuti dengan pengukuran dan
penilaian, demikian juga dengan hasil
belajar dapat diketahui kedudukan siswa
yang siswa yang cepat, sedang atau lambat
dalam menerima meteri pelajaran. Menurut
dimyati (2006:20) hasil merupakan suatu
puncak hasil belajar. Hasil belajar tersebut
terjadi terutama berkat evaluasi guru.
Di dalam pendidikan, siswa akan
dinilai keberhasilannya melalui tes hasil
belajar. Hasil yang diharapkan adalah hasil
belajar yang optimal dan tinggi karena setiap
orang menginginkan hasil yang tinggi, baik
siswa, guru, sekolah, maupun orang tua dan
masyarakat. Namun antara siswa satu
dengan siswa yang lainnya berbeda dalam
pencapaian hasil belajar. Ada yang mampu
mencapai prestasi tinggi, tetapi ada pula
siswa yang hasil belajarnya rendah.
Gambaran hasil belajar siswa berdasarkan nilai ujian mid semester II pada mata pelajaran
ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Persentase Ketuntasan Nilai Ujian Semester II Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA
N 1 Koto XI Tarusan
Siswa yang tuntas dan tidak tuntas
No Kelas
KKM
Siswa yang tuntas
Siswa yang tidak tuntas
Jumlah
%
Jumlah
%
1
X2
80
9
23,68
29
76,32
2
X3
80
8
24,32
29
78,38
3
X4
80
11
28,95
27
72,97
4
X5
80
3
8,11
34
91,89
5
X6
80
20
54,1
17
45,9
6
X7
80
7
18,42
31
81,58
7
X8
80
8
21,05
30
78,95
8
X9
80
10
26,32
28
73,68
9
X10
80
12
30,77
27
69,23
TOTAL
88
252
Sumber: Guru Ekonomi kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan
Mendapatkan hasil belajar yang
bagus merupakan suatu daya tarik yang
sangat kuat dan merupakan suatu kondisi
yang sangat didambakan oleh setiap siswa.
Tetapi dalam pencapaian hasil belajar
tersebut, tidak semua siswa dapat
memaksimalkan potensi yang dimilikinya
karena dalam pencapaian hasil belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut diantaranya yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupakan
faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri termasuk didalamnya kesipan
belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari luar diri siswa
termasuk didalamnya alokasi waktu belajar,
fasilitas belajar dan interaksi belajar
mengajar.
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia
(2008:43)
alokasi
adalah
penentuan penggunaan sumber daya secara
sistematis demi pencapaian hasil yang
optimal. Selanjutnya menurut kamus besar
bahasa Indonesia (2008:1554) waktu adalah
seluruh rangkaian saat ketika proses
perbuatan atau keadaan berada atau
berlangsung. Selain alokasi waktu belajar,
kesiapan belajar juga mempengaruhi hasil
belajar siswa. Menurut Slameto (2013:113)
Kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi
seseorang yang membuatnya siap untuk
memberi respons/jawaban didalam cara
tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi
individu sangat diperhatikan dalam pada saat
belajar, jika kondisi siswa kurang
sehat/tergannggu
maka
siswa
akan
kehilangan konsentrasi didalam belajar,
yang dimaksud adalah kondisi fisik dan
psikologisnya. Sehingga untuk mencapai
tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan
kondisi fisik, psikologis dan materil yang
saling menunjang kesipan individu tersebut
dalam proses pembelajaran. Pada saat
belajar
ekonomi
siswa
kurang
memperhatikan ketika guru menerangkan
dan juga tidak aktif dalam belajar,
kurangnya kesiapan belajar siswa dalam
belajar akan berpengaruh terhadap hasil
belajar. Bila siswa menyadari bahwa belajar
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan
yang dianggapnya perlu, kemungkinan besar
ia akan siap dan termotivasi untuk belajar.
Selain kesiapan belajar, fasilitas
belajar juga menunjang keberlangsungan
proses belajar mengajar. Fasilitas belajar
yang dimiliki siswa baik itu dirumah dan
disekolah akan dapat mempengaruhi hasil
belajar yang akan diperoleh siswa tersebut.
Fasilitas merupakan komponen yang
bersumber pada barang-barang hasil
produksi yang antara lain berupa alat
pembelajaran sebagai sarana dan gedung
beserta perlengkapannya sebagai prasarana
yang berfungsi menyediakan tempat
berlangsungnya proses pendidikan. Fasilitas
belajar diantaranya seperti meja, kursi papan
tulis, buku, kurikulum, alat tulis, alat peraga
LCD dan OHP. Fasilitas belajar sangat
membantu
siswa
dan
guru
untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Fasilitas
belajar yang memadai juga merupakan
faktor yang penting dalam proses belajar
mengajar. Dimyati (2006:249) lengkapnya
sarana
dan
prasarana
pembelajaran
merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
Selain fasilitas belajar, interaksi belajar
mengajar
juga
akan
menunjang
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Manusia memiliki sifat multidimensional
sebagai mahluk ciptaan Allah SWT. Sifat
multidimensional tersebut adalah bahwa
manusia selain sebagai mahluk individual
sekaligus mahluk sosial. Manusia sebagai
mahluk individual mengandung makna
bahwa manusia memiliki keberagaman
potensi. Setiap individu tumbuh dan
berkembang secara unik, yaitu memiliki
kecerdasan, pikiran, bakat, perasaan, minat,
sikap, paradigma dan filosofi hidup yang
berbeda dengan individu lain. Meskipun
mempelajari pengetahuan, norma dan
keterampilan secara bersamaan. Selain
sebagai mahluk individual, manusia juga
mempunyai fiitrah sebagai mahluk sosial.
Manusia sebagai mahluk sosial tidak
dapat terlepas dari individu yang lain secara
kodrati akan selalu hidup bersama, dimana
dalam hidup bersama tersebut akan
berlangsung
dalam
berbagai
bentuk
komunikasi dan situasi. Proses saling
berhubungan itu, akan terjadi suatu peristiwa
yang disebut interaksi. Berbagai bentuk
interaksi,
khususnya
interaksi
yang
disengaja, ada istilah interaksi edukatif.
Interaksi edukatif adalah interaksi yang
berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan
pendidikan dan pengajaran. Dalam arti yang
lebih spesifik dikenal dengan istilah
interaksi belajar mengajar. Pada kegiatan
pembelajaran, belajar mengajar merupakan
dua konsep yang tidak bisa dipisahkan,
maka pada dasarnya kegiatan belajar
mengajar terdiri dari dua konsep yang
berlangsug secara bersamaan yaitu proses
belajar dilakukan oleh siswa dan mengajar
dilakukan oleh guru. Belajar pada dasarnya
merupakan proses interaksi individu dengan
lingkunganya. Hal ini dapat kita lihat secara
formal bahwa siswa yang belajar di sekolah,
dia akan berinteraksi dengan guru, dengan
temannya, dengan buku di perpustakaan dan
di laboratorium. Di rumah siswa berinteraksi
dengan orang tua atau temanya, berinteraksi
dengan catatan pelajaran, buku bacaan, tugas
yang diberikan guru dan dia dapat
berinteraksi dengan alam lingkungannya.
Interaksi belajar mengajar yang
dimiliki oleh siswa akan mempengaruhi
hasil belajar yang lebih baik, bila adanya
interaksi, baik itu dengan guru atau siswa
dengan siswa maka proses belajar mengajar
akan menciptakan tujuan belajar mengajar
yang lebih efektif. Didalam proses belajar
mengajar siswa cendrung pasif, mereka tidak
aktif ketika pembelajaran dimulai. Ketika
guru
menerangkan
siswa
tidak
mendengarkan mereka sibuk dengan
kesibukan masing-masing dan ribut ketika
belajar, sehingga saat guru memberikan
kembali pertanyaan mereka sama sekali
tidak memberikan jawaban begitu juga
pertanyaan.
Menurut Dimyati interaksi adalah
hubungan timbal balik antara satu individu
dengan
individu
lain.
Dimyati
(2006:25)belajar mengajar adalah suatu
interaksi yang bernilai normatif. Dari
kegiatan interaksi belajar mengajar, guru
membelajarkan siswa dengan harapan bahwa
siswa belajar. Interaksi akan selalu berkaitan
dengan istilah komunikasi atau hubungan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(2008:43)
alokasi
adalah
penentuan
penggunaan sumber daya secara sistematis
demi pencapaian hasil yang optimal.
Selanjutnya menurut kamus besar bahasa
Indonesia (2008:1554) waktu adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses perbuatan atau
keadaan berada atau berlangsung.Menurut
Slameto (2013:69) waktu ialah waktu
terjadinya
proses
belajar
mengajar
disekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
sore, atau malam hari.
Berdasarkan defenisi di atas dapat
disimpulkan bahwa alokasi waktu adalah
penentuan perkiraan waktu yang dirancang
dalam pembuatan serangkaian pembelajaran
agar tercipta hasil belajar yang optimal.
Dalam satu hari kita mempunyai
waktu sebanyak 24 jam. Selama 24 jam ini
siswa dapat mengalokasikan waktu dalam
sehari untuk kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat baik itu disekolah maupun
dirumah.
Menurut Djamarah (2008:15) dalam belajar
terdapat hal-hal yang harus diperhatikan
agar potensi belajar dapat tercapai dengan
baik yaitu
1. Belajar dengan teratur
2. Disiplin
3. Konsentrasi
4. Pengaturan waktu
Berikut adalah petunjuk penyusunan
waktu belajar yang baik menurut Djamarah
(2008:24) yaitu:
1.
Perhitungan waktu setiap hari untuk
keperluan tidur, belajar, makan
mandi, olah raga dan lain-lain.
2. Menyelidiki dan menentukan waktu
yang tersedia setiap hari
3. Merencanakan pengguanaan belajar
dengan cara menetapkan jenis-jenis
mata pelajaran dan urutan-urutan
yang seharusnya dipelajari
4. Menyelidiki waktu-waktu yang
dapat dipergunakan untuk belajar
dengan hasil terbaik.Sebaiknya
pelajarilah mata pelajaran yang
dianggap sulit diwaktu yang lain.
5. Berhematlah dengan waktu dan
jangan ragu-ragu untuk memulai
pekerjaan termasuk belajar.
Dalam keseharian siswa banyak
melakukan aktivitas yang berbeda-beda,
seperti waktu untuk keperluan istirahat dan
waktu untuk belajar. Sebagai seorang pelajar
waktu belajar sangatlah penting bagi siswa,
dimana siswa harus pandai membagi waktu
untuk tidur, mandi dan menyelesaikan tugastugas yang didapat dari sekolah terutama
tugas mata pelajaran ekonomi.
Dalam mengalokasikan waktu, berikan
waktu yang banyak terhadap tugas-tugas
yang diberikan oleh guru disekolah. Untuk
pelajaran ekonomi. hanya 3 jam pelajaran
dan jam selebihnya adalah mata pelajaran
lain, untuk itu siswa harus mengatur jam
belajarnya dirumah sebaik mungkin.
Menurut Djamarah (2008:25) cara lain
untuk membuat jadwal belajar adalah
sebagai berikut:
1. Tidur
: sekitar 8 jam
2. Makan,mandi olah raga
: sekitar 3 jam
3. Urusan pribadi dan lain-lain
: sekitar 2 jam
4. Sisanya waktu untuk belajar
: sekitar 11 jam.
Selain alokasi waktu, hal lain yang juga
mempengaruhi hasil belajar siswa yang
dilihat dari faktor internal adalah kesiapan
belajar siswa. Menurut Menurut Slameto
(2013:113) mengemukakan kesiapan belajar
adalah keseluruhan kondisi seseorang yang
membuatnya siap untuk memberi respons
atau jawaban didalam cara tertentu terhadap
suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada
suatu saat akan berpengaruh pada atau
kecendrungan untuk memberi respon.
Menurut Hamalik (2003:41) kesiapan
belajar adalah keadaan kapasitas yang ada
pada diri siswa dalam hubungan dengan
tujuan pengajaran tertentu. Menurut
Thorndike dalam Slameto (2013:114)
kesiapan belajar adalah prasyarat untuk
belajar berikutnya. ini menurut belajar
asosiatif, sedangkan menurut Bruner
perkembangan anak tidak menjadi hal, yang
penting adalah peranan guru dalam
mengajar.
Menurut para ahli tersebut, maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa
kesiapan belajar adalah keseluruhan dari
kondisi kesediaan seseorang, serta prasyarat
dan keadaan kapasitas yang ada dalam diri
siswa untuk memberikan respon atau
jawaban dalam cara tertentu untuk mencapai
hasil belajar yang baik dalam proses bselajar
mengajar.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil
belajar adalah fasilitas belajar. Menurut
Dimyati (2006:249) lengkapnya sarana dan
prasarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti
bahwa lengkapnya prasarana dan sarana
menentukan
jaminan
terselenggaranya
proses belajar yang baik.
Menurut
Djamarah(2002:150)
mengemukakan bahwa yang dimaksud
fasilitas belajar merupakan kelengkapan
belajar yang harus dimiliki oleh sekolah
yang dapat memudahkan dan melancarkan
pelaksanaan suatu usaha ini dapat berupa
benda-benda
atau
uang.
Menurut
Aunurrahman (2009:195) prasarana dan
sarana pembelajaran merupakan faktor yang
turut memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan
ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang
perpustakaan
sekolah
yang
teratur,
tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium,
tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat
bantu belajar merupakan komponenkomponen penting yang dapat mendukung
terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.
Dari
defenisi-defenisi
yang
dirumuskan oleh beberapa ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah
semua kebutuhan yang diperlukan oleh
peserta didik dalam rangka untuk
memudahkan,
memperlancarkan
dan
menunjang kegiatan belajar baik itu
disekolah maupun dirumah.
Selain fasilitas belajar, interaksi
belajar mengajar juga merupakan factor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Interaksi belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang bersifat interaktif dari
berbagai komponen untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam perencanaan pembelajaran.
Menurut Sardiman (2011:22) Secara
umum belajar boleh dikatakan juga sebagai
suatu proses interaksi antara diri manusia
(id-ego-super ego) dengan lingkungannya,
yang mungkin berwujud pribadi, fakta,
konsep ataupun teori. Dalam interaksi
belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing dalam peranannya sebagai
pembimbing ini, guru harus berusaha
menghidupkan dan memberikan motivasi
agra terjadi proses interaksi yang kondusif.
Guru harus siap sebagai mediator dalam
segala situasi proses belajar mengajar,
sehingga guru akan merupakan tokoh yang
akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya
oleh anak didik.
Menurut
Sardiman
(2011:47)
mengajar merupakan suatu usaha untuk
menciptakan kondisi atau system lingkungan
yang mendukung dan memungkinkan untuk
berlangsungnya proses belajar.Menurut
Dimyati (2006:236) Dalam interaksi belajar
mengajar ditemukan bahwa proses belajar
yang dilakukan oleh siswa merupakan kunci
keberhasilan belajar. Interaksi akan selalu
berkait dengan istilah komunikasi atau
hubungan.
Hal yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah: apakah ada
pengaruh positif dan signifikan baik secara
parsial maupun simultan antara alokasi
waktu, kesiapan, fasilitas, dan interaksi
belajar megajar terhadap hasil belajar
Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1
Koto XI Tarusan. Berdasarkan latar
belakang dan rumusan masalah maka
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh baik secara parsial
maupun simultan dari alokasi waktu,
kesiapan, fasilitas, dan interaksi belajar
megajar terhadap hasil belajar Ekonomi
Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA N
1
Koto
XI
Tarusan.
Berdasarkan
permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai
maka jenis penelitian ini berupa deskriptif
dan asosiatif. enurut Sugiyono (2013:10)
penelitian asosiatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk menemukan ada atau
tidaknya hubungan atau pengaruh antara
variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya. Menurut Sugiyono (2013:119)
populasi adalah wilayah generlisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini yang akan menjadi populasi
adalah seluruh siswa kelas X di SMA N 1
Koto XI Tarusan.
Menurut
Margono
(2010:121)
Sampel adalah bagian dari populasi.
Sugiyono (2013:120) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sugiyono (2013:128)
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
yaitu dengan memakai rumus Isaac dan
Michael.Dapat ditarik jumlah siswa yang
akan dijadikan sampel adalah sebanyak 181
orang. Untuk menentukan sampel setiap
kelas digunakan teknik proposional random
sampling. Menurut Sugiyono (2012:218)
proposional random sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota
sampel.
Adapun
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode observasi dan
kuisioner. Penyusunan angket atau kuisioner
berpedoman kepada skala likert yang
berguna untuk menyatakan besar persetujuan
responden terhadap pernyataan-pernyataan
yang diberi bobot penilaian positif dan
negatif. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu teknik analisis
deskriptif dan induktif.
PEMBAHASAN
Uji hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F
(simultan). Dapat dilihat pengaruh masingmasing variabel bebas yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah:
1. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
diperoleh hasil, bahwa alokasi waktu
belajar berpengaruh signifikan terhadap
hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS
di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa nilai koefisien
sebesar 0,432. Nilai koefisien signifikan
secara statistic karena thitung sebesar
3,438 lebih besar dari ttabel sebesar
1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak
dan hipotesis alternative diterima.
Artinya apabila alokasi waktu belajar
siswa meningkat sebesar satu satuan,
maka hasil belajar ekonomi siswa kelas
X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan
akan meningkat sebesar 0,432 satuan.
Berdasarkan
hasil
penelitian
alokasi waktu berada pada kategori
cukup baik. Dilihat dari frekuensi alokasi
waktu siswa kelas X SMA N 1 Koto XI
Tarusan memiliki rata-rata 3,77 dengan
TCR sebesar 75,04 hal ini berarti alokasi
waktu berada dalam kategori cukup baik.
2. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
diperoleh hasil, bahwa kesiapan belajar
berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di
SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa nilai koefisien
sebesar 0,535. Nilai koefisien signifikan
secara statistik karena thitung sebesar
4,631 lebih besar dari ttabel sebesar
1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak
dan hipotesis alternative diterima.
Artinya
apabila
interaksi
belajar
mengajar siswa meningkat sebesar satu
satuan, maka hasil belajar ekonomi siswa
kelas X IPS di SMA N 1 koto XI tarusan
akan meningkat sebesar 0,535 satuan.
Berdasarkan
hasil
penelitian
kesiapan belajar berada pada kategori
cukup baik. Dilihat dari frekuensi alokasi
waktu siswa kelas X SMA N 1 Koto XI
Tarusan memiliki rata-rata 3,78 dengan
TCR sebesar 75,59 hal ini berarti alokasi
waktu berada dalam kategori cukup baik.
3. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
diperoleh hasil, bahwa fasilitas belajar
berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di
SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa nilai koefisien
sebesar 0,781. Nilai koefisien signifikan
secara statistic karena thitung sebesar
5,853 lebih besar dari ttabel sebesar
1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak
dan hipotesis alternative diterima.
Artinya apabila fasilitas belajar siswa
meningkat sebesar satu satuan, maka
hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS
di SMA N 1 Koto XI tarusan akan
meningkat sebesar 0,781 satuan.
Berdasarkan
hasil
penelitian
alokasi waktu berada pada kategori
cukup baik. Dilihat dari frekuensi
fasilitas belajar siswa kelas X SMA N 1
Koto XI Tarusan memiliki rata-rata 3,75
dengan TCR sebesar 74,98 hal ini berarti
alokasi waktu berada dalam kategori
cukup baik.
4. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
diperoleh hasil, bahwa interaksi belajar
mengajar
berpengaruh
signifikan
terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa
Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
nilai koefisien sebesar 0,543. Nilai
koefisien signifikan secara statistic
karena thitung sebesar 3,273 lebih besar
dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol
dapat dapat ditolak dan hipotesis
alternatif diterima. Artinya apabila
kesiapan belajar siswa meningkat sebesar
satu satuan, maka hasil belajar ekonomi
siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan akan meningkat sebesar 0,543
satuan.
Berdasarkan
hasil
penelitian
interaksi belajar mengajar berada pada
kategori cukup baik. Dilihat dari
frekuensi alokasi waktu siswa kelas X
SMA N 1 Koto XI Tarusan memiliki
rata-rata 3,87 dengan TCR sebesar 77,37
hal ini berarti alokasi waktu berada
dalam kategori cukup baik.
5. Berdasarkan
pengujian
hipotesis
diketahui alokasi waktu, kesiapan
belajar, fasilitas belajar, dan interaksi
belajar mengajar berpengaruh secara
simultan terhadap hasil belajar Ekonomi
Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian yang menyatakan bahwa nilai
Fhitung (102,933) > dari Ftabel (2,66),
sehingga hipotesis nol ditolak dan
hipotesis alternative diterima. Dari hasil
analisa koefisien determinasi yang
dilakukan diperoleh nilai Rsquare 0,701.
Hal ini berarti 70,1% hasil belajar
ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1
Koto XI Tarusan dipengaruhi variable
alokasi waktu, kesiapan belajar, fasilitas
belajar, dan interaksi belajar mengajar
sedangkan sisanya 29,9% jelas oleh
sebab-sebab lain yang ada diluar
penelitian.
PENUTUP
Berdasarkan pokok permasalahan yang
diajukan dan telah dilakukan analisa data,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Variabel alokasi waktu belajar Variabel
alokasi waktu belajar berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi
siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai
koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien
signifikan secara statistik karena thitung
sebesar 3,438 lebih besar dari ttabel sebesar
1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan
hipotesis alternatif diterima. Artinya
apabila alokasi waktu belajar siswa
meningkat 1%, maka hasil belajar
Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1
Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar
0,432 satuan.
2. Variabel kesiapan belajar berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi
siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai
koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien
signifikan secara statistik karena thitung
sebesar 4,631 lebih besar dari ttabel sebesar
1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan
hipotesis alternatif diterima. Artinya
apabila kesiapan belajar siswa meningkat
1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa
kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan
akan meningkat sebesar 0,535 satuan.
3. Variabel fasilitas belajar berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi
siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai
koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien
signifikan secara statistik karena thitung
sebesar 5,853 lebih besar dari ttabel sebesar
1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan
hipotesis alternatif diterima. Artinya
apabila fasilitas belajar siswa meningkat
1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa
kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan
akan meningkat sebesar 0,781 satuan.
4. Variabel interaksi belajar mengajar
berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di
SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini
dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar
1,887. Nilai koefisien signifikan secara
statistik karena thitung sebesar 3,273 lebih
besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis
nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif
diterima. Artinya apabila interaksi belajar
mengajar meningkat 1%, maka hasil
belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di
SMA N 1 Koto XI Tarusan akan
meningkat sebesar 0,543 satuan.
5. Secara simultan variabel alokasi waktu,
kesiapan belajar, fasilitas belajar dan
interaksi belajar mengajar berpengaruh
secara simultan terhadap hasil belajar
Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1
Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil penelitian yang menyatakan
bahwa nilai Fhitung (102,933) > dari Ftabel
(2,66), sehingga hipotesis nolditolak dan
hipotesis alternatif diterima. Dari hasil
analisa koefisien determinasi yang
dilakukan diperoleh nilia Rsquare 0,701. Hal
ini berarti 70,1% hasil belajar Ekonomi
siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI
Tarusan dipengaruhi variabel alokasi
waktu, kesiapan belajar, fasilitas belajar
dan interaksi belajar mengajar sedangkan
sisanya 29,9% dijelas oleh sebab-sebab
lain yang ada di luar penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan di atas yang telah peneliti
uraikan, maka penulis dapat menyarankan
sebagai berikut:
1. Variabel
alokasi
waktu
belajar,
disarankan guru meminta setiap peserta
didik
untuk
menyediakan
waktu
tambahan belajar di rumah. Mengajak
peserta didik memanfaatkan waktu
belajar di rumah yang telah disediakan
sebaik mungkin untuk mengulangi
pelajaran,
membuat
tugas,
dan
mempelajari materi yang kan dipelajari
selanjutnya.
2. Variabel kesiapan belajar, disarankan
guru senantiasa mendorong peserta didik
untuk selalu menyiapkan kondisi fisik
yang baik agar lebih fokus untuk belajar.
Penyiapan kondisi fisik dapat dilakukan
dengan tidur tepat waktu, olahraga pagi
setelah bangun tidur, dan sarapa sebelum
berangkan sekolah. Bagi orang tua,
diharapkan
dapat
memperhatikan
kesiapan anak untuk belajar, agar
memperoleh
hasil
belajar
yang
maksimal.
3. Fasilitas belajar, disarankan kepada
semua pihak sekolah agar menyediakan
sarana penunjang proses pembelajaran
yang baik seperti; buku perpustakaan,
komputer, spidol papan tulis, sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
4. Variabel interaksi belajar mengajar,
disarankan guru mendorong siswa untuk
menjalin komunikasi yang baik antar
sesama siswa. Sehingga antar siswa
memiliki kepedulian terhadap kesulitan
temanya dan mau bekerja sama didalam
belajar.
5. Siswa diharapkan mau berusaha lebih
dan tidak cepat menyerah dalam
mengerjakan tugas ekonomi walaupun
tugas tersebut sulit, bisa dengan cara
siswa belajar kepada teman yang lebih
pandai atau membuat kelompok belajar
agar bisa memecahkan/menyelesaikan
tugas tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Dan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman.
2009.
Belajar
dan
Pembelajran. Bandung: Alfabeta
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
Rajawali Pers
Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Alfabeta:Bandung
Basri, hasan.2013. Landasan Pendidikan.
Bandung: Cv Pustaka Setia.
2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif
Kualitatif
dan
R
&
D.
Alfabeta:Bandung
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Rineka Cipta:
Jakarta.
2013.
Metode
Penelitian
Kombinasi Mixeds Methods.
Bandung: Alfabeta.
Saipul Bahri, Djamarah. 2008. Rahasia
Sukses Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
.2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan
Teori dan Aplikasi dengan SPSS.
Andi: Yogyakarta
Departemen Pendidikan Nasional . 2003 UU
RI NO 20 Tahun 2003 tentang
system
pendidikan
nasional.
Jakarta:depdiknas.
Ghozali imam. 2012. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
Ibm SPSS 20.Badan penerbit
universitas
Diponegoro:
Semarang.
Hamalik,
Oemar.2003.
Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan System. Jakarta:Bumi
Aksara.
. 2008. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Irianto, Agus. 2010. Statistic Konsep Dasar,
Aplikasinya
Dan
Pengembangannya. Jakarta :
Prenada Media Group.
Margono.
2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Rusman. 2012. Belajar Dan Pembelajaran
Berbasis
Computer.
Bandung:Alfabeta
Riduwan. 2013.Rumus dan Data dalam
Analisis
Statistika.
Bandung
:Alfabeta.
Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori
dan Aplikasi untuk Ekonomi dan
Bisnis . Yogyakarta: Ekonisia
Fakultas Ekonomi UI
Download