PENGARUH ALOKASI WAKTU, KESIAPAN, FASILITAS DANINTERAKSI BELAJAR MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA N 1 KOTO XI TARUSAN E-JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : TUTRI WAHYUNI 11090119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015 PENGARUH ALOKASI WAKTU, KESIAPAN, FASILITAS DAN INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA N 1 KOTO XI TARUSAN Oleh , 1) Mahasiswa Program StudiPendidikanEkonomi STKIP-PGRI Sumbar 2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat Email: [email protected] [email protected] [email protected] ABSTRAK Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alokasi waktu berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena nilai thitun3,438 ttabel1,9735.;(2) Kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena t hitung4,631 ttabel1,9735.;(3) Fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena thitung5,853 ttabel1,9735.Apabila fasilitas belajar siswa meningkat 1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,781 satuan.;(4) Interaksi belajar mengajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan nilai koefisiennya 1,887. Nilai koefisien signifikan karena thitung3,273 ttabel1,9735.;(5) Alokasi waktu, kesiapan, fasilitas dan interaksi belajar mengajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi. Dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa Fhitung102,933 Ftabel2,66. Besarnya pengaruh alokasi waktu, kesiapan, fasilitas dan interaksi belajar mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan yaitu 70,1% dan sisanya 29,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. ABSTRACT The results showed that (1) Allocation of a significant effect on learning outcomes Economics. With the value of the coefficient 1,887. Significant coefficient value because the value tcount 3,438 ttable1,9735. 2) Readiness to learn a significant effect on learning outcomes Economics. With the value of the coefficient 1,887. Significant coefficient values as tcount 4,631 ttable1,9735.3) The learning facilities have a significant effect on learning outcomes Economics. With the value of the coefficient 1,887. Significant coefficient values as tcount 5,853 ttable,9735.;(4) the interaction of teaching and learning significantly influence Economic learning outcomes. With the value of the coefficient 1,887. Significant coefficient values as thitung3,273 ttable 1,9735. (5) Allocation of time, the readiness of facilities and teaching and learning interactions simultaneously significant effect on learning outcomes Economics. With the results of the study stating that Ftabel 102,933 ttable 2,66. The amount of influence the allocation of time, the readiness of facilities and teaching and learning interactions on learning outcomes of economic class X IPS in SMA N 1 Koto XI Tarusan is 70.1% and the remaining 29.9% is influenced by other factors not included in this study. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses pembinaan dan bimbingan yang dilakukan seseorang secara terus-menerus kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan merupakan perjalanan yang tidak pernah terhenti sepanjang hidup manuasia dan merupakan hal yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan sebagai salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia seutuhnya, serta ikut menunjang keberhasilan pembangunan nasional.Menurut undangundang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyatakan bahwa: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan investasi sangat berharga bagi masa depan suatu bangsa. Oleh karena itu, dunia pendidikan seharusnya dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas, yang tidak hanya pandai atau ahli dibidangnya namun juga memiliki kearifan dalam bertindak dengan kata lain seimbang antara akal atau pikiran serta akhlak atau perilaku. Pendidikan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, melalui pendidikan akan tercipta manusia-manusia yang memiliki kualitas sumber daya yang tinggi. Baik atau tidaknya sumber daya yang dihasilkan pendidikan sangat tergantung dari proses belajar mengajar (PBM). Proses belajar mengajar merupakan inti dari sebuah pendidikan. Adapun yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil dari suatu usaha yang dilaksanakan siswa. Dalam pendidikan formal selalu diikuti dengan pengukuran dan penilaian, demikian juga dengan hasil belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang siswa yang cepat, sedang atau lambat dalam menerima meteri pelajaran. Menurut dimyati (2006:20) hasil merupakan suatu puncak hasil belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Di dalam pendidikan, siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah hasil belajar yang optimal dan tinggi karena setiap orang menginginkan hasil yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua dan masyarakat. Namun antara siswa satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian hasil belajar. Ada yang mampu mencapai prestasi tinggi, tetapi ada pula siswa yang hasil belajarnya rendah. Gambaran hasil belajar siswa berdasarkan nilai ujian mid semester II pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Persentase Ketuntasan Nilai Ujian Semester II Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan Siswa yang tuntas dan tidak tuntas No Kelas KKM Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Jumlah % Jumlah % 1 X2 80 9 23,68 29 76,32 2 X3 80 8 24,32 29 78,38 3 X4 80 11 28,95 27 72,97 4 X5 80 3 8,11 34 91,89 5 X6 80 20 54,1 17 45,9 6 X7 80 7 18,42 31 81,58 7 X8 80 8 21,05 30 78,95 8 X9 80 10 26,32 28 73,68 9 X10 80 12 30,77 27 69,23 TOTAL 88 252 Sumber: Guru Ekonomi kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan Mendapatkan hasil belajar yang bagus merupakan suatu daya tarik yang sangat kuat dan merupakan suatu kondisi yang sangat didambakan oleh setiap siswa. Tetapi dalam pencapaian hasil belajar tersebut, tidak semua siswa dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya karena dalam pencapaian hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri termasuk didalamnya kesipan belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa termasuk didalamnya alokasi waktu belajar, fasilitas belajar dan interaksi belajar mengajar. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008:43) alokasi adalah penentuan penggunaan sumber daya secara sistematis demi pencapaian hasil yang optimal. Selanjutnya menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008:1554) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Selain alokasi waktu belajar, kesiapan belajar juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Slameto (2013:113) Kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban didalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi individu sangat diperhatikan dalam pada saat belajar, jika kondisi siswa kurang sehat/tergannggu maka siswa akan kehilangan konsentrasi didalam belajar, yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikologisnya. Sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik, psikologis dan materil yang saling menunjang kesipan individu tersebut dalam proses pembelajaran. Pada saat belajar ekonomi siswa kurang memperhatikan ketika guru menerangkan dan juga tidak aktif dalam belajar, kurangnya kesiapan belajar siswa dalam belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggapnya perlu, kemungkinan besar ia akan siap dan termotivasi untuk belajar. Selain kesiapan belajar, fasilitas belajar juga menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar. Fasilitas belajar yang dimiliki siswa baik itu dirumah dan disekolah akan dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh siswa tersebut. Fasilitas merupakan komponen yang bersumber pada barang-barang hasil produksi yang antara lain berupa alat pembelajaran sebagai sarana dan gedung beserta perlengkapannya sebagai prasarana yang berfungsi menyediakan tempat berlangsungnya proses pendidikan. Fasilitas belajar diantaranya seperti meja, kursi papan tulis, buku, kurikulum, alat tulis, alat peraga LCD dan OHP. Fasilitas belajar sangat membantu siswa dan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fasilitas belajar yang memadai juga merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar. Dimyati (2006:249) lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Selain fasilitas belajar, interaksi belajar mengajar juga akan menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Manusia memiliki sifat multidimensional sebagai mahluk ciptaan Allah SWT. Sifat multidimensional tersebut adalah bahwa manusia selain sebagai mahluk individual sekaligus mahluk sosial. Manusia sebagai mahluk individual mengandung makna bahwa manusia memiliki keberagaman potensi. Setiap individu tumbuh dan berkembang secara unik, yaitu memiliki kecerdasan, pikiran, bakat, perasaan, minat, sikap, paradigma dan filosofi hidup yang berbeda dengan individu lain. Meskipun mempelajari pengetahuan, norma dan keterampilan secara bersamaan. Selain sebagai mahluk individual, manusia juga mempunyai fiitrah sebagai mahluk sosial. Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat terlepas dari individu yang lain secara kodrati akan selalu hidup bersama, dimana dalam hidup bersama tersebut akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Proses saling berhubungan itu, akan terjadi suatu peristiwa yang disebut interaksi. Berbagai bentuk interaksi, khususnya interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Dalam arti yang lebih spesifik dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar. Pada kegiatan pembelajaran, belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan, maka pada dasarnya kegiatan belajar mengajar terdiri dari dua konsep yang berlangsug secara bersamaan yaitu proses belajar dilakukan oleh siswa dan mengajar dilakukan oleh guru. Belajar pada dasarnya merupakan proses interaksi individu dengan lingkunganya. Hal ini dapat kita lihat secara formal bahwa siswa yang belajar di sekolah, dia akan berinteraksi dengan guru, dengan temannya, dengan buku di perpustakaan dan di laboratorium. Di rumah siswa berinteraksi dengan orang tua atau temanya, berinteraksi dengan catatan pelajaran, buku bacaan, tugas yang diberikan guru dan dia dapat berinteraksi dengan alam lingkungannya. Interaksi belajar mengajar yang dimiliki oleh siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang lebih baik, bila adanya interaksi, baik itu dengan guru atau siswa dengan siswa maka proses belajar mengajar akan menciptakan tujuan belajar mengajar yang lebih efektif. Didalam proses belajar mengajar siswa cendrung pasif, mereka tidak aktif ketika pembelajaran dimulai. Ketika guru menerangkan siswa tidak mendengarkan mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing dan ribut ketika belajar, sehingga saat guru memberikan kembali pertanyaan mereka sama sekali tidak memberikan jawaban begitu juga pertanyaan. Menurut Dimyati interaksi adalah hubungan timbal balik antara satu individu dengan individu lain. Dimyati (2006:25)belajar mengajar adalah suatu interaksi yang bernilai normatif. Dari kegiatan interaksi belajar mengajar, guru membelajarkan siswa dengan harapan bahwa siswa belajar. Interaksi akan selalu berkaitan dengan istilah komunikasi atau hubungan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008:43) alokasi adalah penentuan penggunaan sumber daya secara sistematis demi pencapaian hasil yang optimal. Selanjutnya menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008:1554) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung.Menurut Slameto (2013:69) waktu ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore, atau malam hari. Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa alokasi waktu adalah penentuan perkiraan waktu yang dirancang dalam pembuatan serangkaian pembelajaran agar tercipta hasil belajar yang optimal. Dalam satu hari kita mempunyai waktu sebanyak 24 jam. Selama 24 jam ini siswa dapat mengalokasikan waktu dalam sehari untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat baik itu disekolah maupun dirumah. Menurut Djamarah (2008:15) dalam belajar terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar potensi belajar dapat tercapai dengan baik yaitu 1. Belajar dengan teratur 2. Disiplin 3. Konsentrasi 4. Pengaturan waktu Berikut adalah petunjuk penyusunan waktu belajar yang baik menurut Djamarah (2008:24) yaitu: 1. Perhitungan waktu setiap hari untuk keperluan tidur, belajar, makan mandi, olah raga dan lain-lain. 2. Menyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia setiap hari 3. Merencanakan pengguanaan belajar dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang seharusnya dipelajari 4. Menyelidiki waktu-waktu yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik.Sebaiknya pelajarilah mata pelajaran yang dianggap sulit diwaktu yang lain. 5. Berhematlah dengan waktu dan jangan ragu-ragu untuk memulai pekerjaan termasuk belajar. Dalam keseharian siswa banyak melakukan aktivitas yang berbeda-beda, seperti waktu untuk keperluan istirahat dan waktu untuk belajar. Sebagai seorang pelajar waktu belajar sangatlah penting bagi siswa, dimana siswa harus pandai membagi waktu untuk tidur, mandi dan menyelesaikan tugastugas yang didapat dari sekolah terutama tugas mata pelajaran ekonomi. Dalam mengalokasikan waktu, berikan waktu yang banyak terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru disekolah. Untuk pelajaran ekonomi. hanya 3 jam pelajaran dan jam selebihnya adalah mata pelajaran lain, untuk itu siswa harus mengatur jam belajarnya dirumah sebaik mungkin. Menurut Djamarah (2008:25) cara lain untuk membuat jadwal belajar adalah sebagai berikut: 1. Tidur : sekitar 8 jam 2. Makan,mandi olah raga : sekitar 3 jam 3. Urusan pribadi dan lain-lain : sekitar 2 jam 4. Sisanya waktu untuk belajar : sekitar 11 jam. Selain alokasi waktu, hal lain yang juga mempengaruhi hasil belajar siswa yang dilihat dari faktor internal adalah kesiapan belajar siswa. Menurut Menurut Slameto (2013:113) mengemukakan kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecendrungan untuk memberi respon. Menurut Hamalik (2003:41) kesiapan belajar adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu. Menurut Thorndike dalam Slameto (2013:114) kesiapan belajar adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. ini menurut belajar asosiatif, sedangkan menurut Bruner perkembangan anak tidak menjadi hal, yang penting adalah peranan guru dalam mengajar. Menurut para ahli tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kesiapan belajar adalah keseluruhan dari kondisi kesediaan seseorang, serta prasyarat dan keadaan kapasitas yang ada dalam diri siswa untuk memberikan respon atau jawaban dalam cara tertentu untuk mencapai hasil belajar yang baik dalam proses bselajar mengajar. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah fasilitas belajar. Menurut Dimyati (2006:249) lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti bahwa lengkapnya prasarana dan sarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang baik. Menurut Djamarah(2002:150) mengemukakan bahwa yang dimaksud fasilitas belajar merupakan kelengkapan belajar yang harus dimiliki oleh sekolah yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha ini dapat berupa benda-benda atau uang. Menurut Aunurrahman (2009:195) prasarana dan sarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponenkomponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa. Dari defenisi-defenisi yang dirumuskan oleh beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, memperlancarkan dan menunjang kegiatan belajar baik itu disekolah maupun dirumah. Selain fasilitas belajar, interaksi belajar mengajar juga merupakan factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Interaksi belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat interaktif dari berbagai komponen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan pembelajaran. Menurut Sardiman (2011:22) Secara umum belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia (id-ego-super ego) dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam interaksi belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing dalam peranannya sebagai pembimbing ini, guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi agra terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru akan merupakan tokoh yang akan dilihat dan akan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Menurut Sardiman (2011:47) mengajar merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau system lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar.Menurut Dimyati (2006:236) Dalam interaksi belajar mengajar ditemukan bahwa proses belajar yang dilakukan oleh siswa merupakan kunci keberhasilan belajar. Interaksi akan selalu berkait dengan istilah komunikasi atau hubungan. Hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan antara alokasi waktu, kesiapan, fasilitas, dan interaksi belajar megajar terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari alokasi waktu, kesiapan, fasilitas, dan interaksi belajar megajar terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai maka jenis penelitian ini berupa deskriptif dan asosiatif. enurut Sugiyono (2013:10) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. Menurut Sugiyono (2013:119) populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Menurut Margono (2010:121) Sampel adalah bagian dari populasi. Sugiyono (2013:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono (2013:128) Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan memakai rumus Isaac dan Michael.Dapat ditarik jumlah siswa yang akan dijadikan sampel adalah sebanyak 181 orang. Untuk menentukan sampel setiap kelas digunakan teknik proposional random sampling. Menurut Sugiyono (2012:218) proposional random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan kuisioner. Penyusunan angket atau kuisioner berpedoman kepada skala likert yang berguna untuk menyatakan besar persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diberi bobot penilaian positif dan negatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif dan induktif. PEMBAHASAN Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). Dapat dilihat pengaruh masingmasing variabel bebas yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: 1. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil, bahwa alokasi waktu belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,432. Nilai koefisien signifikan secara statistic karena thitung sebesar 3,438 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak dan hipotesis alternative diterima. Artinya apabila alokasi waktu belajar siswa meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,432 satuan. Berdasarkan hasil penelitian alokasi waktu berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari frekuensi alokasi waktu siswa kelas X SMA N 1 Koto XI Tarusan memiliki rata-rata 3,77 dengan TCR sebesar 75,04 hal ini berarti alokasi waktu berada dalam kategori cukup baik. 2. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil, bahwa kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,535. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 4,631 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak dan hipotesis alternative diterima. Artinya apabila interaksi belajar mengajar siswa meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 koto XI tarusan akan meningkat sebesar 0,535 satuan. Berdasarkan hasil penelitian kesiapan belajar berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari frekuensi alokasi waktu siswa kelas X SMA N 1 Koto XI Tarusan memiliki rata-rata 3,78 dengan TCR sebesar 75,59 hal ini berarti alokasi waktu berada dalam kategori cukup baik. 3. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil, bahwa fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,781. Nilai koefisien signifikan secara statistic karena thitung sebesar 5,853 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak dan hipotesis alternative diterima. Artinya apabila fasilitas belajar siswa meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI tarusan akan meningkat sebesar 0,781 satuan. Berdasarkan hasil penelitian alokasi waktu berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari frekuensi fasilitas belajar siswa kelas X SMA N 1 Koto XI Tarusan memiliki rata-rata 3,75 dengan TCR sebesar 74,98 hal ini berarti alokasi waktu berada dalam kategori cukup baik. 4. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil, bahwa interaksi belajar mengajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar 0,543. Nilai koefisien signifikan secara statistic karena thitung sebesar 3,273 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila kesiapan belajar siswa meningkat sebesar satu satuan, maka hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,543 satuan. Berdasarkan hasil penelitian interaksi belajar mengajar berada pada kategori cukup baik. Dilihat dari frekuensi alokasi waktu siswa kelas X SMA N 1 Koto XI Tarusan memiliki rata-rata 3,87 dengan TCR sebesar 77,37 hal ini berarti alokasi waktu berada dalam kategori cukup baik. 5. Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui alokasi waktu, kesiapan belajar, fasilitas belajar, dan interaksi belajar mengajar berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (102,933) > dari Ftabel (2,66), sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima. Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilai Rsquare 0,701. Hal ini berarti 70,1% hasil belajar ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan dipengaruhi variable alokasi waktu, kesiapan belajar, fasilitas belajar, dan interaksi belajar mengajar sedangkan sisanya 29,9% jelas oleh sebab-sebab lain yang ada diluar penelitian. PENUTUP Berdasarkan pokok permasalahan yang diajukan dan telah dilakukan analisa data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel alokasi waktu belajar Variabel alokasi waktu belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 3,438 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila alokasi waktu belajar siswa meningkat 1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,432 satuan. 2. Variabel kesiapan belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 4,631 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila kesiapan belajar siswa meningkat 1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,535 satuan. 3. Variabel fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 5,853 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila fasilitas belajar siswa meningkat 1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,781 satuan. 4. Variabel interaksi belajar mengajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan oleh nilai koefisiennya sebesar 1,887. Nilai koefisien signifikan secara statistik karena thitung sebesar 3,273 lebih besar dari ttabel sebesar 1,9735. Hipotesis nol dapat ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Artinya apabila interaksi belajar mengajar meningkat 1%, maka hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan akan meningkat sebesar 0,543 satuan. 5. Secara simultan variabel alokasi waktu, kesiapan belajar, fasilitas belajar dan interaksi belajar mengajar berpengaruh secara simultan terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (102,933) > dari Ftabel (2,66), sehingga hipotesis nolditolak dan hipotesis alternatif diterima. Dari hasil analisa koefisien determinasi yang dilakukan diperoleh nilia Rsquare 0,701. Hal ini berarti 70,1% hasil belajar Ekonomi siswa kelas X IPS di SMA N 1 Koto XI Tarusan dipengaruhi variabel alokasi waktu, kesiapan belajar, fasilitas belajar dan interaksi belajar mengajar sedangkan sisanya 29,9% dijelas oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas yang telah peneliti uraikan, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut: 1. Variabel alokasi waktu belajar, disarankan guru meminta setiap peserta didik untuk menyediakan waktu tambahan belajar di rumah. Mengajak peserta didik memanfaatkan waktu belajar di rumah yang telah disediakan sebaik mungkin untuk mengulangi pelajaran, membuat tugas, dan mempelajari materi yang kan dipelajari selanjutnya. 2. Variabel kesiapan belajar, disarankan guru senantiasa mendorong peserta didik untuk selalu menyiapkan kondisi fisik yang baik agar lebih fokus untuk belajar. Penyiapan kondisi fisik dapat dilakukan dengan tidur tepat waktu, olahraga pagi setelah bangun tidur, dan sarapa sebelum berangkan sekolah. Bagi orang tua, diharapkan dapat memperhatikan kesiapan anak untuk belajar, agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. 3. Fasilitas belajar, disarankan kepada semua pihak sekolah agar menyediakan sarana penunjang proses pembelajaran yang baik seperti; buku perpustakaan, komputer, spidol papan tulis, sehingga tercapai tujuan pembelajaran. 4. Variabel interaksi belajar mengajar, disarankan guru mendorong siswa untuk menjalin komunikasi yang baik antar sesama siswa. Sehingga antar siswa memiliki kepedulian terhadap kesulitan temanya dan mau bekerja sama didalam belajar. 5. Siswa diharapkan mau berusaha lebih dan tidak cepat menyerah dalam mengerjakan tugas ekonomi walaupun tugas tersebut sulit, bisa dengan cara siswa belajar kepada teman yang lebih pandai atau membuat kelompok belajar agar bisa memecahkan/menyelesaikan tugas tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajran. Bandung: Alfabeta Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta:Bandung Basri, hasan.2013. Landasan Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta:Bandung Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. 2013. Metode Penelitian Kombinasi Mixeds Methods. Bandung: Alfabeta. Saipul Bahri, Djamarah. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta .2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi: Yogyakarta Departemen Pendidikan Nasional . 2003 UU RI NO 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Jakarta:depdiknas. Ghozali imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program Ibm SPSS 20.Badan penerbit universitas Diponegoro: Semarang. Hamalik, Oemar.2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System. Jakarta:Bumi Aksara. . 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Irianto, Agus. 2010. Statistic Konsep Dasar, Aplikasinya Dan Pengembangannya. Jakarta : Prenada Media Group. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Rusman. 2012. Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Computer. Bandung:Alfabeta Riduwan. 2013.Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung :Alfabeta. Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis . Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UI