Ekologi Biogeografi - SCeLE

advertisement
Proses-proses
Biogeografi
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Dirangkum oleh Dhimas
Haryo P. dan Mega Atria
Return
to Main
Slide
ISI BAB
1. Energy
and Matter
Flow
Aliran energi
dan materi
in
Ecosystems
di ekosistem
Ekologi biogeografi
2. Ecological
Biogeography
Human Impact
on Carbon
Cycle
Suksesi ekologi
3. Ecological
Succession
Sejarah biogeografi
4. Historical
Biogeography
Biodiversitas
5. Biodiversity
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Remote
Sensing of
Fires
Click Section
Return
to go to
to Main
content
Slide
1. Energy
and Matter
Flow
Aliran energi
dan materi
in
Ecosystems
di ekosistem
THE
FOOD WEB
Jaring-jaring
makanan
PHOTOSYNTHESIS
Fotosintesis dan AND
respirasi
RESPIRATION
NET
PRIMARY PRODUCTION
Produktivitas
primer bersih
THE
CARBON
CYCLE
Siklus
karbon
THE
NITROGEN
Siklus
nitrogenCYCLE
Aliran energi
materi
di ekosistem
1. Energy
and dan
Matter
Flow
in Ecosystems
Return
to Main
Slide
1. Energy
and Matter
Flow
Aliran energi
dan materi
di Ecosystems
ekosistem
in
Biogeografi – Distribusi tumbuhan dan hewan—
biota—di bumi. Mengidentifikasi dan
mendeskripsikan proses-proses yang
memengaruhi pola sebaran tumbuhan dan
hewan
• Ekologi biogeografi – bagaimana lingkungan
memengaruhi pola sebaran organisme.
• Sejarah biogeografi – bagaimana pola sebaran spasial
organisme terjadi pada ruang dan waktu.
Aliran energi
dan materi
1. Energy
and Matter
Flowdiinekosistem
Ecosystems
Return
to Main
Slide
1. Energy
and Matter
Flow
Aliran energi
dan materi
in
di Ecosystems
ekosistem
• Pembakaran bahan
bakar fosil- melepas
lebih dari 7 Gt
karbon ke atmosfir
per tahun.
• Proses-proses
oseanik menyerap
sekitar 2 Gt
• Ekosistem darat 1 Gt
• 4 Gt akumulasi
karbon per tahun.
Aliran energi
dan materi
1. Energy
and Matter
Flowdiinekosistem
Ecosystems
Return
to Main
Slide
1. Energy
and Matter
Flow
Aliran energi
dan materi
di Ecosystems
ekosistem
in
Rawa air tawar dan air payau adalah habitat darat yang
paling produktif, sedangkan habitat laut yang paling
produktif adalah padang alga dan terumbu.
Aliran energi
dan materi
ekosistem
1. Energy
and Matter
Flowdiin
Ecosystems
Return
to Main
Slide
Jaring-jaring
THE FOODmakanan
WEB
Jaring-jaring makanan – bagaimana
energi makanan mengalir di antara
organisme dan dalam ekosistem.
•Produsen primer mendukung
kehidupan konsumen primer,
sekunder, dan konsumen lain yang
tingkatannya lebih tinggi.
•Dekomposer memakan semua
jasad tumbuhan dan hewan yang
telah mati.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
Jaring-jaring
THE FOODmakanan
WEB
Ekosistem rawa air payau
Organisme-alga dan tumbuhan air,
mikroorganisme, serangga, siput,
udang, ikan, burung, dan tikus.
Komponen anorganik-air, udara,
partikel tanah liat, sedimen organik,
nutrien anorganik, trace elements,
dan energi cahaya.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
2. Ecological Biogeography
Return
to Main
Slide
PRODUKTIVITAS
PRIMER BERSIH
NET
PRIMARY PRODUCTION
Produktivitas primer bersih - tingkat akumulasi karbohidrat oleh produsen primer
•Hutan hujan, rawa air tawar dan payau yang terletak di garis equator – ekosistem paling
produktif
•Padang pasir – ekosistem paling tidak produktif
Lamanya siang hari, suhu udara dan tanah,
serta ketersediaan air adalah faktor iklim
terpenting yang mengontrol produktivitas
primer bersih.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
PRODUKTIVITAS
PRIMER BERSIH
NET
PRIMARY PRODUCTION
Kawasan pesisir dan
kawasan upwelling
menyediakan lebih dari 99 %
dari produktivitas bumi.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
THE CARBON
SIKLUS CYCLE
KARBON
Siklus karbon - siklus
biogeokimia
•Karbon mengalir di antara
penyimpan karbon di atmosfer,
lautan, dan daratan.
•Aktivitas manusia
memengaruhi siklus karbon,
menyebabkan konsentrasi
karbondioksida pada
penyimpan karbon di atmosfer
meningkat.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
THE CARBON
SIKLUS CYCLE
KARBON
Karbon mengalir di
siklus dalam bentuk
gas, cair, dan padat
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
• Gas - karbondioksida (CO2)
- gas dalam bentuk bebas
di atmosfer dan dalam
bentuk gas terlarut di
perairan tawar dan laut..
• Sedimen - dalam bentuk
molekul karbohidrat pada
materi organik senyawa
hidrokarbon di batu
(minyak bumi, batu bara),
dan mineral karbonat
seperti dalam bentuk
kalsium karbonat (CaCO3).
Return
to Main
Slide
THE SIKLUS
NITROGEN
CYCLE
NITROGEN
Nitrogen - 78 % volume
atmosfer. Nitrogen tidak
dapat diikat secara
langsung oleh tumbuhan
atau hewan.
Lima proses siklus nitrogen
adalah:
•Fiksasi nitrogen (oleh bakteri
tanah dan alga hijau-biru)
•Nitrifikasi
•Asimilasi
•Ammonifikasi
•Denitrifikasi.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
THE NITROGEN
CYCLE
SIKLUS NITROGEN
1. Fiksasi - Gas nitrogen diubah menjadi ammonia oleh bakteri
pengikat nitrogen, pembakaran, aktivitas vulkanik, petir, dan
proses-proses industri.
2. Ammonifikasi - Dekomposer mengubah senyawa nitrogen
menjadi ammonia.
3. Denitrifikasi - bakteri mengembalikan nitrogen ke atmosfer
dalam bentuk gas nitrogen.
4. Asimilasi - Akar tumbuhan menyerap nitrogen, ammonia, dan
nitrat. Hewan mengasimilasi nitrogen saat memakan tumbuhan.
5. Nitrifikasi - bakteri tanah mengubah ammonia menjadi nitrat.
faculty.washington.edu/clh/nmanual/ch2.pdf
2. Ecological
Biogeography
Ekologi biogeografi
Return
to Main
Slide
Ekologi biogeografi
2. Ecological
Biogeography
KEBUTUHAN
AIR
WATER
NEED
SUHU
TEMPERATURE
FAKTORCLIMATIC
IKLIM LAINNYA
OTHER
FACTORS
FAKTOR GEOMORFIK
GEOMORPHIC
FACTORS
FAKTOR EDAFIK
EDAPHIC
FACTORS
GANGGUAN
DISTURBANCE
INTERAKSI ANTARAMONG
SPESIES SPECIES
INTERACTIONS
Return
to Main
Slide
2. Ekologi biogeografi –
bagaimana organisme di dalam suatu ekosistem
berinteraksi dengan lingkungan ?
Ekologi Biogeografi - pola sebaran
tumbuhan dan hewan dari sudut
pandang kebutuhan fisiologisnya.
Habitat suatu spesies menggambarkan lingkungan
fisik tempat melakukan aktivitas.
Relung ekologi menggambarkan bagaimana spesies
memperoleh energinya dan bagaimana aktivitas
tersebut memengaruhi spesies lain dan
lingkungannya.
Return
to Main
Slide
2. BIOGEOGRAFI EKOLOGI
Habitat-habitat hutan boreal
Moving dune - sedikit vegetasi
Hutan musim - dataran rendah yang lembap
Hutan tumbuhan berdaun jarum –dataran tinggi.
Rerumputan dan alang-alang – rawa, dataran
rendah dan tanah berlumpur, bukit
Bebatuan tanpa vegetasi - dataran tinggi dan
lereng
Return
to Main
Slide
KEBUTUHAN AIR
Tumbuhan dan hewan beradaptasi untuk
menghadapi kondisi air yang melimpah atau
kondisi air yang sedikit
Xerophytes - tumbuhan yang teradaptasi dengan
lingkungan yang kering dan panas.
•Phreatophytes - tumbuhan yang memiliki akar yang
dalam
•Succulents - menyimpan air dalam jaringan spons.
California live oak
mempertahankan daunnya yang
keras dan memiliki lapisan lilin
selama musim kering. Sclerophylls
- pohon berdaun keras yang
evergreen dan semak berkayu.
Ekologi suksesi
3. Ecological
Succession
Return
to Main
Slide
KEBUTUHAN
WATER
NEED AIR
Adaptasi tumbuhan - kaktus prickly pear,
tumbuhan succulents padang pasir,
menyimpan air di dalam batangnya yang
tebal dan berdaging untuk digunakan
pada musim tanpa hujan.
Adaptasi hewan - bunglon Namaqua, gurun
Kalahari, Afrika bagian selatan. Spesies
tersebut mengubah warna kulitnya untuk
mengatur suhu tubuh, dan mengubah kembali
warnanya saat pagi hari untuk menyerap sinar
matahari dan warna kelabu terang agar dapat
memantulkan warna tersebut saat siang hari.
Ekologi Suksesi
3. Ecological
Succession
Return
to Main
Slide
SUHU
Suhu memengaruhi proses-proses fisiologi yang terjadi pada
jaringan tumbuhan dan hewan. Iklim yang lebih hangat
membutuhkan adaptasi untuk mendinginkan suhu tubuh.
Kaki dan sirip dapat membantu
mendinginkan tubuh dengan cara membuat
darah yang bersirkulasi terpapar lingkungan
sekitar yang lebih dingin. Seekor anjing laut
beristirahat di kolam laut dangkal di
Kepulauan Galapagos
Ekologi Suksesi
3. Ecological
Succession
Return
to Main
Slide
SUHU
Suhu memengaruhi proses-proses fisiologi yang terjadi dalam jaringan
tumbuhan dan hewan. Iklim yang lebih dingin memiliki spesies tumbuhan
dan hewan yang lebih sedikit.
Kelelawar cokelat melakukan hibernasi bersama-sama.
Suhu tubuh menurun, detak jantung melambat. Hewan
tersebut dapat bertahan hidup selama 6 bukan dalam
keadaan tersebut.
Rambut dan lemak tubuh yang tebal yang dimiliki
beruang cokelat alaska, menyebabkan beruang tersebut
memiliki suhu tubuh yang konstan.
Ekologi Suksesi
3. Ecological
Succession
Return
to Main
Slide
FAKTOR IKLIM LAINNYA
Faktor-faktor ekologi lainnya yang
memengaruhi pola distribusi tumbuhan
dan hewan meliputi:
•Intensitas cahaya
•Lamanya siang hari
•Lamanya musim pertumbuhan
•Intensitas dan durasi angin
Cow parsnip menyukai naungan di Gunung
Hood, National Forest, Oregon
California poppies dan dandelions
mekar saat matahari bersinar
terang
Ekologi Suksesi
3. Ecological
Succession
Return
to Main
Slide
FAKTOR GEOMORFIK
GEOMORPHIC
FACTORS
Faktor-faktor geomorfik (bentuk
lahan) yang memengaruhi sebaran
tumbuhan dan hewan meliputi:
•Kemiringan lereng
•Aspek lereng
•Relief
Lereng yang kering
dan menghadap
arah selatan
mendukung semak
xerofitik
Ekologi Suksesi
3. Ecological
Succession
Lereng yang lebih lembap
dan menghadap ke arah
utara mendukung hutan
terbuka piñon pine dan
juniper.
Gunung Chisos, Big Bend National Park
Return
to Main
Slide
FAKTOR EDAFIK
Tanah dapat bervariasi di lokasi yang berbeda, memengaruhi sebaran
lokal tumbuhan dan hewan.
Faktor edafik (tanah) meliputi:
•Ukuran partikel tanah
•Ukuran materi organik di tanah
•Jumlah materi organik
•Sifat dari materi organik
• Tanah berpasir menyimpan sedikit air
• Tanah dengan lanau dan lempung menyimpan air lebih
banyak
• Materi organik dalam jumlah yang tinggi menyediakan lebih
banyak nutrisi untuk menghidupi spesies tumbuhan yang
lebih banyak.
• Biota dapat mengubah kondisi tanah - padang rumput
membentuk tanah yang kaya dan subur.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi Biogeografi
Return
to Main
Slide
GANGGUAN
Gangguan adalah proses
alamiah dalam ekosistem, dan
ekosistem beradaptasi
dengannya.
Gangguan meliputi:
•kebakaran
•banjir
•angin kencang
Di daerah semiarid, kebakaran berperan untuk
menjaga keberadaan padang rumput dan hutan
terbuka.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi Biogeografi
Return
to Main
Slide
INTERAKSI
JENIS
INTERAKSIDIANTARA
DI ANTARA
ORGANISME
SPESIES
Kawanan singa dan gajah
berbagi kolam air. Hewan lain
harus menunggu mereka selesai.
Ant-eater raksasa
menikmati makan siang
berupa rayap brazil.
2. Ecological
Biogeography
Ekologi Biogeografi
Return
to Main
Slide
INTERACTIONS
AMONG
INTERAKSI DI ANTARA
SPECIES
SPESIES
Spesies bereaksi dengan lingkungan fisik sekitarnya bersama dengan
spesies lain. Interaksi tersebut dapat menguntungkan setidaknya bagi
salah satu spesies, merugikan bagi salah satu atau kedua spesies, atau
tidak memberikan efek apapun kepada kedua spesies.
Interaksi merugikan meliputi:
•kompetisi
•predasi
•parasitisme
•herbivori
•allelopati
2. Ecological
Biogeography
Ekologi Biogeografi
Interaksi menguntungkan meliputi
3 macam simbiosis.
•komensalisme
•protocooperation
•mutualisme
Return
to Main
Slide
INTERAKSI
JENIS
INTERAKSIDIANTARA
DI ANTARA
ORGANISME
SPESIES
Interaksi merugikan meliputi:
•Kompetisi - terjadi ketika dua spesies membutuhkan sumber daya yang sama
yang jumlahnya terbatas
•Predasi - terjadi ketika spesies memangsa spesies lain
•Parasitisme - terjadi ketika spesies memperoleh nutrisi dari spesies lain
•Herbivori - terjadi ketika hewan makan, mereka mengurangi viabilitas dari
populasi spesies tumbuhan
•Allelopati - terjadi ketika satu spesies tumbuhan memproduksi racun kimiawi
yang menghambat pertumbuhan spesies tumbuhan lain
Interaksi menguntungkan meliputi 3 macam simbiosis.
•Kommensalisme- satu spesies diuntungkan sedangkan yang lainnnya
tidak untung maupun rugi
•Protocooperation - hubungan menguntungkan kedua spesies tetapi tidak
penting untuk kelangsungan hidup keduanya.
http://elibrary.unm.edu/sora/Condor/files/issues/v087n01/p0145-p0147.pdf
•Mutualisme - hubungan yang terjadi telah sampai kepada kondisi kedua
spesies tidak dapat hidup tanpa spesies lain
2. Ecological
Biogeography
Ekologi Biogeografi
Return
to Main
Slide
Ekologi Suksesi
3. Ecological
Succession
SUCCESSION,
CHANGE, AND
SUKSESI, PERUBAHAN,
EQUILIBRIUM
DAN KESETIMBANGAN
Hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Return
to Main
Slide
SUCCESSION,
CHANGE,
SUKSESI, PERUBAHAN,
DAN KESETIMBANGAN
AND
EQUILIBRIUM
Ekologi suksesi - sebuah ekosistem melewati beberapa tahap untuk sampai ke
kondisi klimaks.
•Suksesi primer terjadi pada tanah yang baru terbentuk
•Suksesi sekunder terjadi ketika gangguan telah menghilangkan atau mengubah
komunitas yang ada.
Tahap awal dari suksesi - rumput pantai tumbuh di
suatu habitat, membentuk batang di dalam tanah
yang merambat di bawah tanah dan menumbuhkan
akar dan daun.
Setelah pasir stabil, semak mulai
tumbuh, kemudian spesies pohon
yang tahan dengan kondisi kering,
misalnya pines dan hollies, mulai
tumbuh.
3. Ecological
Succession
Ekologi Suksesi
http://www.rbgsyd.
nsw.gov.au/__data/
assets/pdf_file/0005
/72725/Tel10Par299.
pdf
Return
to Main
Slide
SUKSESI, PERUBAHAN DAN
KESETIMBANGAN
Suksesi sekunder dapat terjadi setelah
gangguan mengubah suatu komunitas
yang ada. Old-field succession, pada
ladang yang ditinggalkan, adalah
contoh suksesi sekunder
3. Ecological
Succession
Ekologi Suksesi
Return
to Main
Slide
SUCCESSION,
CHANGE,
SUKSESI, PERUBAHAN,
AND
EQUILIBRIUM
DAN KESETIMBANGAN
Pola komunitas tumbuhan dan hewan pada bentang alam
merupakan keseimbangan antara suksesi dan gangguan
alamiah atau gangguan buatan manusia
Suksesi autogenic (suksesi yang terjadi tanpa
bantuan) dapat dihambat oleh:
•angin
•kebakaran
•banjir
•pembukaan lahan untuk pertanian
Angin dan ombak dapat
•pembalakan
mengganggu suksesi autogenic
pada padang pasir tepi laut.
3. Ecological
Succession
Ekologi Suksesi
Return
to Main
Slide
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
EVOLUTION
EVOLUSI
SPECIATION
SPESIASI
EXTINCTION
KEPUNAHAN
DISPERSAL
PENYEBARAN
DISTRIBUTION
PATTERNS
POLA SEBARAN
BIOGEOGRAPHIC
REGIONS
WILAYAH BIOGEOGRAFI
Return
to Main
Slide
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Sejarah biogeografi - bagaimana pola
sebaran spasial terjadi pada ruang dan
waktu.
Pola pada benua dan skala global
terbentuk pada periode waktu yang lebih
lama.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
EVOLUTION
EVOLUSI
Evolusi - lingkungan beraksi pada organisme untuk
menciptakan keanekaragaman.
Sir Charles Darwin, penulis buku The Origin of Species by
Means of Natural Selection, biological work, dipublikasikan
pada tahun 1859.
• Seleksi alam - kelangsungan hidup dan
reproduksi untuk yang paling sesuai dengan
lingkungannya.
• Variasi - dihasilkan dari mutasi, materi genetik
berubah
• Rekombinasi - kombinasi baru dari materi
genetik yang ada
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Reptil
Return
to Main
Slide
EVOLUTION
EVOLUSI
Organisme - masing-masing teradaptasi untuk
suatu ekosistem
•40.000 spesies mikroorganisme,
•350.000 spesies tumbuhan
•2,2 juta spesies hewan termasuk 800.000
spesies serangga
Jamur
Mikroorganisme
Serangga
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
SPECIATION
SPESIASI
Spesiasi - proses pembentukan spesies baru
•mutasi dan seleksi alam.
•genetic drift
http://www.grcp.ucdavis.edu/projects/GeneticFactsheets/Vol_03_print.pdf
•gene flow - aliran gen dari satu populasi ke populasi lain
•Isolasi mendukung terjadinya spesiasi.
White oak (Quercus alba) –
acorns cap lebih tebal, buah
lancip, lobus daun memiliki
ujung yang bulat.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Red oak (Quercus rubra) acorns cap rata, buah
berbentuk bulat pendek,
lobus daun memiliki ujung
yang lancip.
Return
to Main
Slide
SPESIASI
Kura-kura pulau galápagos terpecah menjadi 12
subspesies oleh spesiasi allopatrik, 10 di antaranya
masih hidup. Subspesies-subspesies tersebut
memiliki bentuk tempurung yang berbeda
Tempurung berbentuk kubah - terdapat pada
pulau yang lebih basah, vegetasi bawah yang
melimpah. Tempurung berbentuk kubah, leher dan
kaki yang lebih pendek sesuai untuk memakan
vegetasi bawah
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Tempurung berbentuk pelana - terdapat
pada pulau yang lebih kering, vegetasi bawah
sedikit. Tempurung berbentuk pelana dengan
bukaan yang lebih lebar, leher dan kaki yang
lebih panjang memudahkan untuk memakan
pohon rendah dan semak.
Return
to Main
Slide
KEPUNAHAN
Kepunahan - terjadi ketika
semua individu suatu spesies
telah mati akibat perubahan
lingkungan yang cepat. Kejadian
ekstrim, seperti tabrakan
meteorit dengan bumi pada 65
juta tahun yang lalu, dapat
menyebabkan kepunahan
massal.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Passenger pigeon - burung dominan di
Amerika Utara bagian timur pada akhir
abad ke-19. Mudah ditangkap dengan
jaring dan dijual kepasar sebagai
bahan makanan. Individu passenger
pigeon terakhir mati di Kebun
Binatang Cincinnati pada tahun 1914
Return
to Main
Slide
EXTINCTION
KEPUNAHAN
Saat meteorit besar menabrak bumi 65 juta tahun yang lalu,
menciptakan sebuah kawah berpusat di dekat Chicxulub, Mexico, di
Semenanjung Yucatan
Garis pantai yang melengkung,
diperkirakan merupakan sisa kawah.
Ilmuwan percaya bahwa meteorit
tersebut yang menyebabkan
kepunahan Dinosaurus dan beberapa
spesies lain.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
DISPERSAL
PENYEBARAN
Penyebaran - kemampuan organisme untuk
berpindah dari lokasi asalnya ke lokasi yang baru.
•Penyebaran dapat terbatas pada satu tahap kehidupan
•Penyebaran tumbuhan tingkat tinggi – biji
•Hewan – terjadi pada tahap perkembangan ketika hewan
telah mampu berpindah tempat
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
DISPERSAL
PENYEBARAN
Mengikuti mencairnya benua
es setelah Zaman Es, spesies
Oak menyebar ke utara ke
Kepulauan Inggris.
Oak membutuhkan waktu 3500
tahun, dari 9500 tahun yang
lalu hingga 6000 tahun yang
lalu, untuk mencapai bagian
paling utara dari sebarannya.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
DISTRIBUTION
PATTERNS
POLA SEBARAN
Dari waktu ke waktu, evolusi, spesiasi, kepunahan,
dan penyebaran telah menyebarkan banyak
spesies di permukaan bumi, menciptakan pola
sebaran spasial yang berbeda-beda.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
DISTRIBUTION
POLA
PATTERNS
SEBARAN
Burung flightless ratite dan tinamous memiliki nenek moyang yang sama yang hidup di Gondwana.
Setelah Gondwana terpecah-pecah menjadi Amerika Selatan, Afrika, Australia, dan Selandia Baru,
populasi nenek moyang tersebut terisolasi, menyebabkan populasi yang terpisah namun
berkerabat tersebut berevolusi.
Emu - tersebar di hampir
seluruh daratan Australia
dan umumnya dijumpai di
alam bebas.
Kasuari - New Guinea dan
Australia bagian timur laut.
Burung tersebut hidup di hutan
hujan.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Burung Unta - terbatas di
Afrika dan Timur Tengah,
dahulu pernah ditemukan di
Asia.
Return
to Main
Slide
DISTRIBUTION
PATTERNS
POLA SEBARAN
Spesies Kosmopolitan - sebarannya luas.
Spesies Endemik - sebarannya terbatas di wilayah atau lokasi
tertentu.
Pohon Gingko - sampai
saat ini merupakan
spesies endemik di
wilayah kecil di Cina
bagian timur. Aktivitas
manusia
menyebabkannya
tersebar luas. Di
Amerika Utara,
umummnya ditanam
sebagai pohon tepi jalan
perkotaan, dikenal
karena kekokohannya.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Spesies kosmopolitan— the alap-alap
kawah (Falco peregrinus) dan manusia
(Homo sapiens). Keduanya tersebar luas
di bumi.
Return
to Main
Slide
WILAYAH BIOGEOGRAFI
BIOGEOGRAPHIC
REGIONS
Batas suatu wilayah
itu berdekatan,
mengindikasikan
bahwa, pada skala
global, tumbuhan
dan hewan memiliki
sejarah evolusi yang
mirip dan berkaitan
serta memiliki
keterikatan dengan
lingkungan tertentu.
Sejarah Biogeografi
4. Historical
Biogeography
Return
to Main
Slide
5. Biodiversity
Biodiversitas
Biodiversitas - variasi dari kehidupan biologi.
Aktivitas manusia telah mengurangi biodiversitas melalui kegiatan mengubah
habitat alam dan kegiatan yang menyebabkan kepunahan suatu spesies.
Black-footed
ferret hampir punah
karena
mangsanya,
the prairie
dog, diburu
dan diracun.
Dua dari lima spesies di bumi menghadapi
ancaman kepunahan, berdasarkan IUCN
(International Union for Conservation of
Nature and Natural Resources)
Duyung - Hilangnya
habitat dan tabrakan
dengan kapal
mengurangi
populasinya hingga
statusnya terancam
punah.
Return
to Main
Slide
Biodiversitas
5. Biodiversity
Conservation International mengidentifikasi 34 “hotspots” biodiversitas
(habitat-habitat yang memiliki setidaknya 1500 tumbuhan endemik dan
telah kehilangan 70 % dari sebaran awalnya)
Return
to Main
Slide
Dampak Kegiatan Manusia
terhadap Siklus Karbon
Human Impact
on Carbon
Cycle
Karbon adalah unsur yang melimpah di
permukaan bumi dan merupakan unsur yang
penting bagi kehidupan.
•Dampak penting kegiatan manusia yang
terhadap siklus karbon:
– Pembakaran bahan bakar fosil, melepaskan karbon
dioksida (CO2 ) ke atmosfer dan menyebabkan
pemanasan global.
– Perubahan tutupan lahan, pembukaan hutan atau
meninggalkan kawasan pertanian-dapat
menyebabkan penglepasan dan pengikatan CO2 di
atmosfer.
Return
to Main
Slide
Dampak Kegiatan Manusia
terhadap Siklus Karbon
http://www.cotf.edu/ete/modules/carbon/efcarbon.html
Pertumbuhan hutan, baik yang ditanam atau yang tumbuh
sendiri menciptakan biomassa di daratan, memindahkan
karbon yang ada di atmosfer.
Materi organik tanah melepaskan
karbon dioksida ketika dicerna oleh
mikroorganisme. Ketika suhu tanah
meningkatkan pencernaan,
penglepasan CO2 juga meningkat.
Human Impact
on Carbon
Cycle
Pembukaan hutan dan padang semak
untuk pertanian dan padang
penggembalaan melepaskan karbon
melalui pembakaran atau peningkatan
sisa-sisa biomassa baru.
Return
to Main
Slide
Dampak Kegiatan Manusia
terhadap Siklus Karbon
Human Impact
on Carbon
Cycle
Pada sistem yang
seimbang, penglepasan
CO2 dari pembakaran
bahan bakar fosil dapat
dikurangai oleh
penyerapan di
atmosfer, dan
penyerapan oleh
ekosistem darat dan
laut.
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Return
to Main
Slide
Penginderaan Jauh Kebakaran
Remote
Sensing of
Fires
• Kebakaran dan pembakaran biomassa memiliki efek
yang penting terhadap ekosistem lokal dan global.
• Biomassa yang dibakar secara tidak sempurna, akan
melepaskan
– Karbon dioksida
– Air
– Gas rumah kaca yang menyerap
• Menyerap radiasi gelombang panjang yang
memancar dan meningkatkan efek rumah kaca.
– Aerosol adalah hasil sampingan dari pembakaran
yang tidak sempurna
Return
to Main
Slide
Penginderaan Jauh Kebakaran
Remote
Sensing of
Fires
Kebakaran dapat diindera jauh
• Pencitra panas mendeteksi kebakaran yang terjadi
sebagai bright spots karena kebakaran memancarkan
energi panas lebih banyak dari pada permukaan yang
tidak terbakar.
• Kebakaran dapat tidak terlihat jika tertutup awan.
• Smoke plume dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lokasi kebakaran tapi dapat terjadi
kesalahan, mengidentifikasi awan sebagai kebakaran
• Burn scars dan perubahan tutupan lahan dapat
dideteksi setelah terjadi
Return
to Main
Slide
Kesimpulan
1. Energy
and Matter
Flow
Aliran energi
dan materi
di ekosistem
in
Ecosystems
Ekologi biogeografi
2. Ecological
Biogeography
Human Impact
on Carbon
Cycle
Suksesi ekologi
3. Ecological
Succession
Sejarah biogeografi
4. Historical
Biogeography
Biodiversitas
5. Biodiversity
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Remote
Sensing of
Fires
Click Section
Return
to go to
to Main
content
Slide
Daftar acuan
• Strahler, A.H. 2010. Introduction to Physical Geography. John
Wiley&Sons.,Boston: xx +632 hlm
• http://www.uwsp.edu/geo/faculty/ritter/geog101/textbook
/biogeography/biogeography_eco_energy.html
• http://www.tutorvista.com/biology/interactions-amongorganisms
• http://www.carbonfootprint.com/carbonfootprint.html
• http://www.biosci.ohiostate.edu/~awolfe/class/Biogeography/Week5.pdf
hanya untuk digunakan di lingkungan UI
Return
to Main
Slide
Download